2. DASAR HUKUM
2
Surat Menteri Dalam Negeri Nomor PEM.29/6/15, tertanggal 11 November
1977 kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I meminta kepada masyarakat
untuk tidak melakukan pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa
•UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran
•UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Bab IX Pasal 144 – 151
tentang Kesehatan Jiwa
•UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
•Permenkes RI No. 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kemkes RI
•Permenkes RI Nomor 54 tahun 2017 Peenanggulangan Pemasungan pada
orang dengan Gangguan Jiwa
3. KESEHATAN JIWA
Suatu kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secarafisik,mental,spiritual,dan
sosoal sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri,dapat mengatasi
tekanan,dapat bekerja secara produktif dan
mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya
(Permenkes RI Nomor 54 tahun 2017 Penanggulangan Pemasungan pada orang
dengan Gangguan Jiwa )
4. DEFINISI ODGJ
Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya ( ODGJ )
adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran,
perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk
sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai
manusia.(Permenkes RI Nomor 54 tahun 2017 )
5. Pemasungan adalah segala
bentuk pembatasan gerak ODGJ
oleh keluarga atau
masyarakat yang mengakibatkan
hilangnya kebebasan ODGJ,
termasuk hilangnya hak atas
Pelayanan kesehatan untuk
membantu pemulihan.
DEFINISI PEMASUNGAN
6. DEFINISI PASUNG
Sebuah rangka kayu yang dipasangkan pada kaki,
tangan, atau leher.
Dengan batang pohon yang telah dibelah, kedua
kaki penderita jiwa diselonjorkan dan dibelenggu.
Pemasungan : pengikatan, pengisolasian atau
penelantaran
7. Alasan dilakukan pasung (berdasarkan hasil
penelitian: Tyas,2008; Wardhani,dkk,2011; Puteh, et
al, 2011; Colucci, 2013)
PASUNG
Tidak ada perbaikan
setelah dirawat di RSJ
Keluarga tidak mampu
menangani di rumah
Keluarga tidak mampu
membiayai ke RSJ
Jarak tempuh yang
jauh ke RSJ
Penyebab supranatural
Ketidaktahuan pihak keluarga, rasa malu pihak keluarga, penyakit yang tidak kunjung sembuh, tidak adanya
biaya pengobatan, dan tindakan keluaga untuk mengamankan lingkungan merupakan penyebab
keluargamelakukan pemasungan (Depkes, 2005).
10. 10
Tujuan Program Bebas pasung
Mencapai masyarakat Indonesia yang bebas dari tindakan
pemasungan terhadap orang dengan gangguan jiwa melalui:
1. Terselenggaranya perlindungan HAM bagi orang dgn gangguan
jiwa.
2. Tercapainya peningkatan pengetahuan dari seluruh pemangku
kepentingan di bidang Kesehatan jiwa.
3. Terselenggaranya pelayanan kesehatan jiwa yang bekualitas di
setiap tingkat layanan masyarakat
4. Tersedianya skema pembiayaan yang memadai untuk semua
bentuk upaya kesehatan jiwa di tingkat pusat maupun daerah.
5. Tercapainya kerjasama dan koordinasi lintas sektor di bidang
upaya kesehatan jiwa.
6. Terselenggaranya sistem monitoring dan evaluasi di bidang upaya
kesehatan jiwa
12. 12
PENANGGULANGAN PEMASUNGAN
Terhadap Keluarga dengan Pasung
a. Advokasi dan sosialisasi;
b. Fasilitasi kepesertaan jaminan kesehatan;
c. Pemeriksaan dan tata laksana awal di komunitas;
d. Rujukan ke rumah sakit umum (RSU) atau rumah sakit
jiwa (RSJ);
e. Kunjungan rumah (home visit) atau layanan rumah
(home care);
f. Pengembangan layanan di tempat kediaman (residensial)
termasuk layanan rawat harian (day care); dan
g. Pengembangan kapasitas tenaga kesehatan dan kader.
13. Peran Perawat
1.
• Melakukan pendekatan & memberikan pendidikan kesehatan jiwa kepada orang
dgn gangguan jiwa/ODGJ yang dipasung & ditelantarkan
2
• Memotivasi keluarga untuk membawa orang dengan gangguan jiwa tersebut ke
Fasyankes Jiwa terdekat
3.
• Memberikan tindakan perawatan sesuai dengan kondisi kesehatan pasien jiwa
4.
• Melakukan rujukan ke unit psikiatri di RSU/RSJ.
5.
• Melatih keluarga untuk dapat merawat klien di rumah
14. PENCEGAHAN
1. Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE)
2. Kurasi (penyembuhan) dan rehabilitasi yang lebih baik
3. Memanfaatkan sumber dana dari JPS-BK
4. Penciptaan Therpeutic Community (lingkungan yang
mendukung proses penyembuhan).
5. Salah satu kasus yang ditemukan melalui pendekatan
CMHN adalah tindakan pemasungan yang masih kerap
dilakukan oleh keluarga kliendengan gangguan jiwa. Untuk
memberantas praktek tersebut, diperlukan peningkatan
kesadaran dan pengetahuan dari keluargadanmasyarakat
mengenai gangguan jiwa tentang cara penanganan yang
manusiawiterhadap klien.
15. HAMBATAN PENANGANAN PASUNG
• Ketidaktahuan pihak keluarga, rasa malu pihak
keluarga, penyakit yang tidak kunjung
sembuh, tidak adanya biaya pengobatan, dan
tindakan keluaga untuk mengamankan
lingkungan merupakan penyebab keluarga
melakukan pemasungan
• Perawatan kasus psikiatri dikatakan mahal
karena gangguannya bersifat jangka panjang.
16. KESIMPULAN
TINDAKAN PELAYANAN KES.JIWA
Dokter/Perawat
bekerja sama dengan
pasien, keluarga & tim
kesehatan lain
Tindakan Pelayanan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan &
kondisi pasien saat ini
Tujuan:
Memberdayakan pasien & keluarga agar mampu mandiri
memenuhi kebutuhannya
Meningkatkan ketrampilan koping dalam menyelesaikan
masalah
17. TERAPI
• Dirawat sampai sembuh di Rumah Sakit
Umum/RSJ, kemudian dilanjutkan dengan rawat
jalan di Poliklinik Psikiatri hari Senin-Kamis.
• Untuk menghilangkan praktek pasung yang masih
banyak terjadi dimasyarakat perlu adanya
kesadaran dari keluarga yang dapat
diintervensidengan melakukan terapi keluarga.
Salah satu terapi keluarga yang dapat dilakukan
adalah psikoedukasi keluarga
(Family Psychoeducation Therapy).
27. DATA KUNJUNGAN PASIEN JIWA DI RUANG
PATTIMURA PER WILAYAH DI KABUPATEN
CIREBON TAHUN 2017
24
14 14
13
11
9 9
8
7
6 6
5 5 5 5 5 5
4 4 4 4
3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1
4
0
5
10
15
20
25
30
28. DATA KUNJUNGAN PASIEN JIWA DI RUANG
PATTIMURA PER KABUPATEN TAHUN 2017
KAB.
CIREBON
KAB.
INDRAMAYU
KAB.
KUNINGAN
KAB.MAJALEN
GKA
KOTA
CIREBON PEKALONGAN
KAB/KOTA :
UNKNOWN
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7
Series1 197 25 18 25 2 1 12 280
0
50
100
150
200
250
300
Axis
Title