3. KELOMPOK 6
Anggota : ELZA YULIA M.
FIKAAYU FITRIA
GALUH CIKAL KUSUMA
RESTU YULIANTI
TINAARYANI
Kelas XII IPS 1 SMAN 1 batujajar
SEJARAH PEMINATAN
4. Pada Tahun 1945 di Tanggal 17 Bulan Agustus terdapat Sebuah Negara yang
terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik yang dimana mayoritas penduduknya memeluk agama islam.
konon katanya Negara tersebut telah memproklamasikan kemerdekaan bangsanya
yang baru lahir setelah mengalami penjajahan yang begitu pedih oleh 2 negara
yaitu dan .
Negara tersebut bernama .........
INDONE
SIA
5. Akan tetapi,..... Proses kemerdekaan negara Indonesia tidak
cukup hanya saja ditandai dengan pembacaan proklamasi
kemerdekan oleh Soekarno Hatta yang disertai upacara
pengibaran bendera merah putih dan diiringi lagu Indonesia
Raya. Sebab kemerdekaan bangsa ini belum berarti apa-apa
sebelum adanya pengakuan dari negara lain.
6. 22 MARET 1946
Ada apa pada tanggal
tersebut...????
Itu adalah tanggal ketika ada sebuah negara yang mengakui Indonesia telah
merdeka untuk pertama kalinya .Negara tersebut adalah MESIR.
Mesir merupakan negara yang terletak di tepi Laut Merah dan Laut Mediterania
di bagian timur laut Benua Afrika.
Mesir juga merupakan negara berbentuk republik dengan mayoritas penduduk
beragama islam.Kesamaan unsur agama inilah yang juga menjadi salah satu
faktor kedekatan dan terjalinnya hubungan baik antara Indonesia dengan Mesir.
7. PERAN TOKOH NASIONAL
Mesir tercatat sebagai negara pertama
yang mengakui proklamasi
kemerdekaan Indonesia.Hal ini juga
tidak terlepas dari adanya kedekatan
emosional tokoh tokoh nasional seperti
M.Natsir, Sutan syahrir, H.Agus Salim
dll yang mendapatkan momentumnya
pada 17 Agustus 1945 untuk menjalin
suatu kekerabatan dengan tokoh-tokoh
pergerakkan Islam di Mesir seperti
Hasan albana dengan gerakan
Ikhwanul Muslimin yang juga turut
memperjuangkan kemerdekaan bumi-
bumi islam yang lainnya.
Selain itu Mereka juga membentuk
panitia-panitia perkumpulan
kemerdekaan Indonesia di negara-
negara Timur Tengah dengan panitia
pusatnya berada di Mesir. Mereka
berperan seperti layaknya duta besar
dengan menjalin komunikasi dengan
para pimpinan negeri-negeri Arab,
ulama, ormas yang menghasilkan
dukungan sangat kuat kepada
Indonesia.
8. Di Mesir ada sebuah Organisasi Islam, Al- Ikhwan Al-Muslimun yang dipimpin
Syaikh Hasan Al- Banna telah memperlihatkan respon positif terhadap
kemerdekaan Indonesia. Ia menggalang opini umum lewat pemberitaan media
yang memberikan kesempatan luas kepada para Mahasiswa Indonesia yang
berada di Mesir untuk menulis tentang kemerdekaan Indonesia untuk
disebarluaskan baik melalui Koran lokal ataupun acara tabligh akbar.
9. Karena kuatnya dukungan rakyat Mesir atas kemerdekaan Indonesia akhirnya
mendorong Raja Farouq serta pemerintah Mesir mengakui kedaulatan
pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946.
Raja Farouk juga menyampaikan alasan dukungan Mesir dan Liga Arab kepada
Indonesia dengan mengatakan ”karena persaudaran Islamlah, terutama, kami
membantu dan mendorong Liga Arab untuk mendukung perjuangan bangsa
Indonesia dan mengakui kedaulatan negara itu”
DUKUNGAN DARI RAJA MESIR
10. Begitu informasi kemerdekaan indonesia disebarkan ke seluruh dunia ,pemerintah
mesir langsung mengirim Mohammad Abdul Mun,im selaku Konsul Jenderal Mesir
di Bombay ,India menuju Yogyakarta(waktu itu ibu kota RI) dengan menembus
blokade Belanda untuk menyampaikan dokumen resmi pengakuan Mesir kepada
Negara Republik Indonesia.
Mohammad Abdul
Mun,im
YOGYAKARTA
11. Setelah Mesir mengirimkan Konsul Jenderal mereka ke Indonesia,
Pengakuan Mesir terhadap Indonesia diperkuat dengan ditandatanganinya
Perjanjian Persahabatan antara Indonesia dengan Mesir di Kairo.
12. Selain dukungan yang diberikan Mesir terhadap Kemerdekaan Indonesia, Liga
Arab pun juga turut mendukung. Disebabkan Karena persaudaran sesama
islam, Liga Arab mendukung dan mengakui kedaulatan Indonesia
berdasarkan hasil keputusan resmi tanggal 18 NOVEMBER 1946
menganjurkan kepada semua negara anggota Liga Arab (Arab League)
supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat. Alasan
Liga Arab memberikan dukungan kepada Indonesia merdeka didasarkan
pada ikatan keagamaan,persaudaraan serta kekeluargaan.
13. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Ir. Soekarno langsung mengirimkan
delegasi Indonesia ke Mesir pada tanggal 7 April 1946 sebagai rasa
terimakasih Pemerintah Indonesia terhadap Pemerintah Mesir.
Pengiriman Delegasi Indonesia pada tanggal tersebut menjadikan
delegasi pertama yang dilakukan pemerintah RI ke luar negeri setelah
merdeka.
Dukungan dari Liga Arab dijawab
oleh Presiden Soekarno dengan
menyatakan bahwa antara
negara-negara Arab dan Indonesia
sudah lama terjalin hubungan
yang kekal “karena di antara kita
timbal balik terdapat pertalian
agama”.
14. Sementara pernyataan Sutan Syahrir atas dukungan negara-negara Arab
yang diungkapkan di Harian Ikhwanul Muslimin, Mesir pada 5 Oktober
1947 … “Adalah suatu kenyataan adanya kecenderungan
mengembang dalam ummat Islam di dunia ke arah persatuan dan
peleburan dalam satu persudaraan Islam yang bertujuan
memutuskan rantai-rantai penjajahan asing … Indonesia menyokong
Pakistan sepenuhnya. Indonesia negeri Islam dan akan berjuang di
barisan kaum Muslimin.”
15. Pengakuan Mesir terhadap Indonesia tidak serta merta didapatkan dengan
cara yang mudah, tetapi melewati proses yang cukup panjang dan heroik.
Aksi Militer Belanda Pertama
Setelah Indonesia resmi memproklamasikan kemerdekaannya pada 17
Agustus 1945 dan juga telah mendapat pengakuan dari Negara Mesir pada
22 Maret 1946 pihak Belanda tidak begitu saja tinggal diam atas tindakan
Indonesia tersebut. Pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan Aksi
Militer terhadap Indonesia dengan tujuan untuk menghancurkan Negara yang
baru saja mendapatkan pengakuan internasional dari Negara Mesir.
BELANDA BERAKSI
!
16. TINDAKAN PEMERINTAH INDONESIA
Ketika Belanda melancarkan Aksi Militernya delegasi Indonesia yang masih
berada di Timur tengah segera menghubungi pemerintah mesir, perwakilan-
perwakilan Arab dan Islam di Kairo dan Sekjen Liga Arab A.R. Azzam Pasya
yang berada di New York guna membantu apa yang sedang dihadapi
Indonesia. Kepala Negara Arab berupaya menyokong perjuangan Indonesia.
Delegasi Indonesia ingin melakukan perlawanan dengan cara menjalankan
politik bumi hangus, yaitu kami akan merasa lebih baik negeri kami hancur
lebur dari pada hidup tentram, sedang kemerdekaan dan kehormatan kami
di injak-injak.
17. Kontribusi Konkret dari Pasca agresi militer Belanda ke-1, 21 juli 1947,
pada 9 Agustus kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu
dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh
pelabuhan Mesir terutama dari aktifis Ikhwanul Muslimin berkumpul di
pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan
bendera merah-putih berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan
menghalau motor-motor-boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air
& makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya
melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan.
KONTRIBUSI MESIR TERHADAP
INDONESIA
18. Simpati rakyat Mesir terhadap perjuangan di Indonesia antara lain juga diperlihatkan pada
rapat umum partai-partai politik dan organisasi massa pada 30/7/1947, di antara pembicara
bahkan terdapat (Presiden) Habib Burguiba dari Tunisia dan Allal A Fassi, pemimpin Maroko.
Rapat umum itu menyetujui satu resolusi. Antara lain:
1. Pemboikotan barang-barang buatan Belanda di seluruh negara-negara
Arab.
2. Pemutusan hub diplomatik antara negara-negara Arab dan Belanda
Penutupan pelabuhan-pelabuhan dan lapangan-lapangan terbang di
wilayah Arab terhadap kapal-kapal dan pesawat-pesawat Belanda
(secara konkret poin ini dilaksanakan di Terusan Suez).
3. Pembentukan tim-tim kesehatan untuk menolong korban-korban agresi
Belanda (secara konkret Mesir mengirim misi Bulan Merah ke Indonesia
lengkap dengan obat, alat kesehatan dan tim dokter).
RESPON RAKYAT MESIR TERHADAP PERJUANGAN
INDONESIA
19. Pengakuan de facto berarti pengakuan terhadap suatu fakta ,pengakuan
sementara yang diberikan negara lain dalam hal untuk mengadakan hubungan
dengan negara yang akan diakui tetapi hanya bersifat sementara. Biasanya
hanya melaksanakan pertukaran-pertukaran wakil khusus.
Ditandai dengan respon positif yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui
Panitia Pusat yang dipimpin Haji Agus Salim beserta delegasi lainnya AS
Baswedan, Mr. Nazir dan Profesor Dr Rasyidi yang langsung terbang ke Mesir
semenjak Mesir telah lebih dahulu mengunjungi Indonesia pasca pengakuan
pada 22 Maret 1946. Kemudian dari pihak Mesir telah resmi mengakui de facto
wakil Indonesia yang diwakili Panitia Pusat.
MESIR MENGAKUI DE FACTO NEGARA INDONESIA
20. Pengakuan de jure bersifat pengakuan penuh , dilakukan secara yuridis dan tidak dapat ditarik
kembali.
Dibuktikan diakuinya Indonesia secara de jure oleh Mesir pada 18 November 1946 melalui pertemuan
para menteri luar negeri negara-negara Liga Arab dimana mereka menetapkan resolusi tentang
pengakuan kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Indonesia bisa
menjadi pembahasan pada pertemuan tersebut didasari oleh kinerja Panitia pusat yang sebelumnya
telah bernegosiasi dengan Kerajaan Mesir pada saat itu yaitu Raja Faruk, dan juga didasari oleh rasa
simpati kalangan negara arab yang mayoritas muslim mendengar lahirnya negara baru yang mayoritas
berpenduduk muslim yakni Indonesia
Setelah resmi Indonesia diakui baik secara de facto dan de jure oleh Mesir, Hubungan antara Indonesia
Mesir menjadi tambah erat. Hal ini ditandai dengan mengadakan perjanjian persahabatan, hubungan
diplomatic dan perdagangan antara Indonesia-Mesir. Maka Pada 10 Juni 1947 ditandatanganilah
perjanjian tersebut di Kementerian Luar Negeri Mesir. Dari pihak Mesir yang menandatangani Menteri
Luar negeri Fahmi Nokrasyi Pasya, dan dari pihak Indonesia oleh Menteri muda luar negeri Haji Agus
MESIR MENGAKUI DE JURE NEGARA INDONESIA
21. Pengakuan yang diberikan Mesir secara de facto kepada Indonesia pada 22
Maret 1946 didahului dengan dibahasnya Masalah Indonesia pada sidang
Dewan Keamanan PBB dikarenakan status Indonesia pada saat itu yang
sedang di jajah Belanda. Lalu hal tersebut mendapat reaksi dari negara liga
arab untuk membahas bersama dewan keamanan. Inilah hasil positif pada
sidang tersebut salah satunya, mempercepat pengakuan negara-negara arab
yang gunanya membuka jalur bagi wakil Indonesia(Bung Syahrir dan Agus
Salim) untuk ikut serta dalam sidang Dewan Keamanan PBB di kemudian hari.
SIDANG DEWAN KEAMANAN PBB
22. Setelah itu Raja Faruk yaitu pemimpin Mesir secara tegas dan de facto mengakui Indonesia
yang sebelumnya Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya. Hal itulah yang
membuat semangat kalangan Panitia Pusat Indonesia untuk segera bernegosiasi dengan
seluruh negara negara di liga arab untuk turut serta mengikuti jejak Mesir yang pertama kali
mengakui Indonesia secara de facto. Akhirnya sejumlah negara turut serta mengikuti jejak
Mesir...
RESPON NEGARA ARAB LAINNYA (Liga Arab)
LEBANON
YAMAN
SYRIA
IRAK
23. Hubungan antara negara Indonesia dan negara Mesir tidak hanya sebatas
pada periode kemerdekaan itu saja,namun hingga kini keduanya terus
menjamin hubungan baik di segala bidang.Hubungan baik antara
Indonesia dengan Mesir dan negara-negara Arab diperkuat lagi atas dasar
keagamaan,persaudaraan serta kekeluargaan.
KONDISI SAAT INI