Dokumen tersebut membahas beberapa topik utama mengenai masalah yang dihadapi negara-negara absolut di Asia Tenggara pada abad ke-13 hingga ke-16, termasuk krisis yang dialami berbagai peradaban pada abad ke-13, munculnya negara-negara pelabuhan yang kuat, serta konsep kekuasaan raja di berbagai kerajaan.
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
ABSOLUTISME DI ASIA TENGGARA
1. MASALAH YANG DIHADAPI
NEGARA-NEGARA ABSOLUT
Merujuk Kepada Buku : Asia Tenggara Dalam Kurun
Niaga 1450-1680 oleh Anthony Reid Jilid II
Kelompok 5
Fauziah (4415111513)
Nessia Putri (4415111515)
M.Pieter.L.K (4415111501)
Wandi Windiagiri
(4415111521)
3. Krisis-krisis negara-negara klasik
Penguasaan atas pasar-pasar dan perdagangan
sudah merupakan sumber daya yang penting
bagi negara-negara Asia Tenggara, jauh
sebelum kurun niaga.
4. • Peradaban para pendiri candi-candi semuanya
mengalami krisis dalam abad ke-13.
• Penyebabnya beragam, antara lain faktor
internal dan sirkulasi perdagangan maritim
yang fluktuatif, serta munculnya kekuatan
baru yakni China.
5. • Tatanan baru kemudian muncul kurang lebih
seabad kemudian, ditandai dengan munculnya
pusat-pusat perdagangan yang lebih kuat.
• Diantara kurun waktu 1400-1600 bentuk
negara-pelabuhan terlibat dalam perdagangan
internasional dan menguasai Asia Tenggara
baik secara politik maupun ekonomi.
6. Negara-negara pelabuhan di Abad ke-15
• Perkembangan pesat negara-pelabuhan
sekitar tahun 1400an diiringi dengan interaksi
yang meningkat sebelumnya.
• Mulai muncul satu rangkaian kekuasaan
maritim yang melibatkan China melalui laut,
baik bersifat diplomatik atau komersial.
7. • Intervensi China semakin luas di bidang
perdagangan.
• Di indonesia, China merupakan faktor penting
kemunculan negara-pelabuhan, yang lambat
laun mengambilalih bidang politik dan
budaya.
• Mulai ada konsep “Raja” bagi para penguasa
pelabuhan.
8. PERTANYAAN
• Apa yang menjadi motivasi Prameshswara dari
Melaka mengirim upeti ke Kaisar Yongle di
Cina ?
• Dan mengapa kemudian pada masa Kaisar
Ming, Melaka (1435) menjelma menjadi
sebuah pelabuhan dan kekuasaan lokal yang
besar ?
9. JAWABAN
• Rasa terima kasih atas pengakuan kaisar Yongle
terhadap Malaka. Bahkan dalam pandangan
orang China, Malaka secara formal sama
kedudukannya dengan dengan para tetangganya.
• Kondisi Geografis.
• Kebijakan politik yang kondusif.
• Koneksi yang luas, baik dengan penguasa
setempat maupun dengan luar nusantara.
• Pengatur jalannya sirkulasi rempah.
10. PERTANYAAN
• Mengapa Brunei yang merupakan pelabuhan
yang lebih tua dibandingkan Melaka tidak
dianggap terlalu penting bagi Kaisar Yongle di
Cina, padahal Brunei dianggap sebagai salah
satu negeri di Selatan yang pertama-tama
mengirimkan upetinya (1408) ?
• Apa nilai penting Brunei dimata Cina ?
11. JAWABAN
• Tidak memiliki keunggulan strategis seperti
halnya Malaka.
• Persepsi Kaisar Yongle yang menganggap
pentingnya Brunei bukan dari segi politis
namun lebih karena “kesetiaan”.
• Hanya sebagai mitra kerajaan.
12. • Apa yang menjadi penyebab di Maluku tidak
memungkinkan munculnya kerajaan tunggal ?
Jawaban :
- Faktor Geografis dan Tradisi Politik di
Maluku yang tidak memungkinkan.
14. Pajak perdagangan
• Pajak Beras
• Pajak Uang
• Pungutan-pungutan lokal
• Kerajaan agraris bergantung pada
pajak pertanian, kerajaan pelabuhan
bergantung pada pajak pelabuhan
15. • Apa latar belakang pada abad ke-13 negeri-negeri di
Asia Tenggara mengalami krisis.
– Apa latar belakangnya?
– Faktor apa saja yang jadi penyebabnya?
•
• Mengapa kerajaan Majapahit lebih tertarik pada
kegiatan maritim dan kurang menaruh minat pada
pembangunan candi-candi dibanding pendahulunya,
yang mereka tetap mempertahankan tradisi Hindu-
Budha para pendahulunya?
• Mengapa Kerajaan Pasai, sebuah kerajaan-pelabuhan
yang paling tua, tidak terlihat berminat mendirikan
imperium seperti halnya Sriwijaya di akhir abad ke-13?
16. • 1. a. peradaban pendiri candi-candi ini semuanya
mengalami krisis dalam abad ke 13. seperti
meningkatnya peralihan tanah garapan biara-biara
bersamaan dengan masuknya Budha Therawada di
Burma( Aung Thwin 1985)
b. 1. perdagangan maritim yang dirangsang oleh
samudra Hindia menjelang jatuhnya baghdat
2.dan naiknya parar pedagang Karimi di Kairo , dan
sangat meningkatnya perdagangan di laut China
Selatan.
2.terfokus , terarah secara maritim karena condong
menjadi keerajaan dengan transisi yang terarah
sehingga lebih mementingkan mementingkan mobilisas
kekuasaan ketimbang terarah seperti pendahulunya
dengan adat pendiri-candi
17. Revolusi militer
• Persentuhan Asia Tenggara dengan
Bangsa Barat dalam hal militer.
• Pengaruh Cina dan Timur Tengah
• Macam-macam senjata yang digunakan
• Alat militer di Nusantara dijadikan
legitimasi kekuasaan dan barang
keramat.
– Contoh Meriam Ki Jimat di Kerajaan
Mataram
19. Apa dampak revolusi persenjataan/militer
dalam hal kekuasaan di Asia Tenggara?
• Makin kuatnya pemerintahan-pemerintahan
yang memiliki senjata terhadap pedalaman
yang tidak memilikinya
• Mulai dikenalnya meriam dan bubuk mesiu
• Senjata api menjadi bagian dari perdagangan
20. Revolusi persenjatan banyak dimulai di Cina dan
mempengaruhi persenjataan-persenjataan di Asia Tenggara
sebelum datangnya orang-orang Eropa. Namun, mengapa
ketika menghadapi intervensi khususnya dibidang militer,
orang-orang Eropa di beberapa wilayah Asia Tenggara,
penguasa-penguasa di Asia Tenggara umumnya tidak berdaya
menghadapinya?
21. Apa yang menjadi faktor raja-raja menjadikan
anak perempuan dari kerajaan lain sebagai istri,
apa makna perkawinan tersebut?
• Perempuan dari kerajaan lain adalah sebagai
Upeti
• Menunjukkan kesetian kepada vasalnya
22. Mengapa Sultan Haji dari Banten
bersedia bersekutu dengan VOC
dibandingkan dengan EIC?
• Sultan Haji mendapatkan tekanan dari VOC
ketika ia memutuskan untuk mengirim utusan
ke London guna memperoleh peralatan
perang dan dukungan
23. Pemerasan
• Dalam menjalankan aktifitas perdagangan,
sebuah kerajaan kerap memonopoli komoditi
barang-barang dagangannya.
• Barang ekspor bagi kerajaan-kerajaan di Asia
Tenggara umumnya berupa mineral.
• Kerajaan Banten menganut pola pasar bebas
di pelabuhan Banten.
24. Absolutisme dan saingan-saingannya
• Absolutisme kekuasaan para raja di Asia Tenggara
terkait dengan kekuatan supernatural, hak atas
tanah, dan kekayaan rakyat mereka.
• Dalam masa kurun niaga latar belakang
pembentukan negara adalah otonomi lokal yang
kuat dan penaklukkan.
• Politik sentralisasi yang mendekati absolutisme.
• Absolutisme raja mengintervensi langsung ke
dalam pasar
25. question • Mengapa sistem absolutisme di
Asia Tenggara tidak berkembang
sama seperti yang terjadi di Eropa
?
• Dalam sistem absolutisme di Asia tenggara yang
mengadopsi dari India, raja dianggap sebagai
personifikasi dari dewa yang memiliki gelar
supernatural, hak raja atas seluruh tanah dan
kekayaan rakyat, dan berusaha menyingkirkan
bangsawan yang mencoba menyaingi Sedangkan di
Eropa pada abad ke 16 diberlakukan UU Romawi
yang masih mengakui hak kepemilikan tanah
pribadi.
26. • Jelaskan secara umum isi buku tentang teori politik Melayu,
yakni Tajus-Salatin yang membahas kekuasaan sang raja!
• Jawab : Dalam Kitab Taj-Us Salatin, raja diharuskan untuk
– Bijak
– Terpelajar
– Mau mendengar nasehat ulama
– Mudah bergaul
– Murah hati
– Setia
– Tidak ekstrem
– Tenggang rasa
– Menetapkan hukum dengan hukum Allah
27. PERTANYAAN
• Jelaskan mengenai
konsep raja dalam
model Asoka dalam
literature Budhis!
• Jawab :konsep raja dalam profil
Asoka adalah raja yang adil,
bersikap manusiawi terhadap
sesama, mendengarkan mereka,
menyenangkan mereka, dan
menghukum mereka ketika
mereka salah.
28. Apa yang dimaksud dengan istilah “raja kedua”
dalam konsep kekuasaan di wilayah yang
menganut Theravada di Asia Tenggara Daratan,
apa fungsi dari konsep tersebut?
• Jawab : lembaga yang daat menjaga
keseimbangan. Putra raja yang tidak akan
menggantikan ayahnya, lebih dekat dengan
rakyat dan lebih banyak terlibat dalam
pekerjaan rutin dibanding istananya sendiri
29. • Mengapa konsep kekuasaan ratu (penguasa
perempuan) di Aceh dan Patani muncul dan apa
yang menyebabkan konsep kekuasaan ratu tersebut
tidak berlangsung langgeng. Faktor apa yang
menyebabkan tidak langgengnya konsep kekuasaan
tersebut?
30. • Jawab : dalam kasus kerajaan Aceh yang pernah
dipimpin oleh seorang ratu, Aceh merupakan
kerajaan Islam, umumnya para ulama berafiliasi
kepada ajaran agama dengan baik, melarang
adanya kepemimpinan wanita, selain itu ratu juga
dianggap kurang pandai menjalankan diplomasi,
tidak cukup kuat dalam menancapkan kekuasaan,
dan dianggap lemah.