Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Evaluasi program badan usaha milik desa
1. Evaluasi Program Pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) oleh
Bapemas
Oleh
RIZKI ARISTIANTI W.K
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
2. Otonomi desa merupakan kebijakan pemerintah daerah yang diberikan
kepada pemerintah desa untuk lebih mengoptimalkan potensi yang dimiliki,
sehingga dapat memaksimalkan pendapatan desa untuk pembangunan dan
mensejahterakan masyarakat (Adisasmita, 2006). Pemerintah desa memiliki
wewenang untuk mengatur dan megurus kepentingan masyarakat serta melakukan
upaya pembangunan sehingga dapat mengangkat derajat masyarakat desa.
Namun, menurut Tama dan Yanuardi (2013), pengembangan basis ekonomi di
pedesaan sudah sejak lama dijalankan oleh pemerintah melalui berbagai program.
Namun, upaya itu belum membuahkan hasil yang memuaskan. Salah satu faktor
yang paling dominan adalah intervensi pemerintah yang terlalu besar, akibatnya
justru menghambat daya kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola
dan menjalankan perekonomian di pedesaan.
Salah satu bentuk program pemberdayaan yang memberikan kewenangan
pada pemerintah desa dan bertujuan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi
desa dengan menggali potensi yang dimiliki yakni Badan Usaha Milik Desa atau
Bumdes. UU nomor 6 tahun 2015 pasal 1 menyebutkan bahwa Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Adapun
tujuan dari Bumdes antara lain:
1. Menguatkan kapasitas kelembagaan UPKu atau LED lainnya guna
meningkatkan perekonomian desa serta memperkuat Pendapatan Asli Desa
(PADes);
2. Meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha Lembaga Ekonomi Desa yang
berbasis pada pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan peluang pasar;
3. Mengembangkan kemitraan usaha dengan unit/kelompok usaha Rumah
Tangga Miskin (RTM) sasaran maupun dengan lembaga ekonomi lokal;
4. Mengembangkan modal usaha melalui penggalangan dana masyarakat
maupun kerjasama dengan pihak ketiga;
3. 5. Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi perdesaan
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa;
6. Memperkuat Pendapatan Asli Desa (PADes).
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai oleh program pemberdayaan
Bumdes, perlu adanya penelitian yang menggali dan menganalisis mengenai
evaluasi program Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Melalui penelitian ini
diharapkan dapat dirumuskan hasil evaluasi sehingga dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi Bumdes dan masyarakat desa.
Adapun pertanyaan dari penelitian ini adalah (1) bagaimana peran Bumdes
dalam peningkatan pendapatan masyarakat desa, (2) bagaimana output dari
kegiatan Bumdes yang meliputi hasil kegiatan usaha produktif yaitu pendapatan
kegiatan produktif dan persepsi terhadap Bumdes. Tujuan dari penelitian ini
adalah (1) mendeskripsikan peran Bumdes dalam peningkatan pendapatan
masyarakat desa, (2) mendeskripsikan output dari kegiatan Bumdes yang meliputi
hasil kegiatan produktif yaitu pendapatan kegiatan produktif dan persepsi
terhadap Bumdes.
4. DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tama, Dantika Ovi Era dan Yanuardi. 2013. Dampak Badan usaha Milik Desa
(BUMDES) bagi Kesejahteraan Masyarakat di Desa Karangrejek
Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.