Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
PUASA40
1. Di susun oleh :
Qotrunnada Salsabilla (2021116041)
INSTITUTAGAMAISLAMNEGERI
PEKALONGAN
PUASA
2. BKetentuanPuasa
Menurut bahasa, puasa (shaum/ م ْوَصال ) adalah
menahan atau mencegah, sedangkan menurut istilah,
puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam
matahari disertai niat dan beberapa syarat tertentu
3. Syarat wajib puasa
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat,
4. Mampu (kuasa melakukannya),
5. Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita)
6. Menetap (mukim).
Syarat-syarat sah puasa adalah:
1. Islam
2. Tamyiz
3. Suci dari haid dan nifas,
4. Bukan pada hari-hari yang diharamkan.
Rukun Puasa adalah:
1. Niat, yaitu menyengaja untuk berpuasa
2. Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga
terbenam matahari. Dan yang membatalkannya ada empat macam:
o Segala sesuatu yang masuk ke dalam rongga melewati mulut, berupa makanan atau
minuman
o Sengaja muntah, sedang yang tidak sengaja maka tidak membatalkan
o istimna’, yaitu sengaja mengeluarkan sperma, baik karena ciuman dengan istri, atau
sentuhan tangan maka hukumnya batal. Sedangkan jika karena melihat saja, atau berfikir
saja maka tidak membatalkan. Demikian juga keluarnya madzi, tidak mempengaruhi puasa.
o al jima’, karena Allah swt. berfirman tidak memperbolehkannya kecuali di waktu malam.
4. Ketika kita sedang berpuasa, ada hal-hal yang makruh dilakukan yaitu:
1. Berkumur-kumur yang berlebihan,
2. Menyikat gigi, bersiwak,
3. Mencicipi makanan, walaupun tidak ditelan,
4. Memperbanyak tidur ketika berpuasa, dan
5. Berbekam atau disuntik
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, yaitu :
1. Makan dan minum dengan sengaja
2. Murtad (keluar dari agama Islam)
3. Merubah niat puasa.
4. Hilang akal karena mabuk, pingsan, gila.
Sedangkan hal-hal yang tidak membatalkan puasa, yaitu :
1. Masuk ke air, berendam di dalamnya, mandi.
2. Mengenakan sipat mata dan meneteskan obat mata.
3. Berkumur dan mengisap air hidung dengan tidak ditekan.
4. Mencium istri bagi orang yang mampu menahan diri.
5. Menggunakan suntikan untuk mengeluarkan kotoran tubuh
6. Diperbolehkan bagi yang berpuasa menghirup sesuatu yang tak terhindarkan seperti
keringat, debu jalanan, sebagaimana aroma sedap yang lain
7. Diperbolehkan pula bagi orang yang berpuasa bangun tidur dalam keadaan junub.
8. Diperbolehkan meneruskan makan sehingga terbit fajar, dan ketika sudah terbit fajar dan
masih ada makanan di mulut maka harus dikeluarkan
5. Halangan(Udzur) Puasa
Halangan yang menyebabkan puasa Ramadhan diqadha pada hari-hari lain yaitu:
Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengqadha Puasanya, yaitu :
1. Orang yang sedang sakit yang jika dipaksakan berpuasa, sakitnya akan bertambah
parah maka mereka boleh berbuka.
2. Dalam perjalanan jauh, sehingga jika berpuasa yang bersangkutan akan menemui
kesukaran.
3. Khusus bagi wanita, haidh dan nifas juga merupakan halangan berpuasa yang
mewajibkan qadha.
Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah, yaitu
semua halangan yang membuat seseorang tidak sanggup melaksanakan puasa, antara lain:
1. Orang tua yang berumur lanjut atau terlalu tua.
2. Sakit menahun, sehingga tidak mungkin dapat mengqadha puasa di hari-hari lain.
3. Hamil.
4. Menyusui anak.
5. Orang yang pekerjaannya tidak memungkinkan dapat berpuasa Ramadhan dan tidak
dapat mengqadha di hari-hari lain
6. Macam-MacamPuasa
Puasa secara umum dibagi mejadi :
1. Puasa wajib, yaitu puasa yang jika dilaksanakan mendapatkan
pahala, jika ditinggalkan mendapat dosa. Contoh : puasa Ramadhan,
puasa nazar, dan puasa kifarat
2. Puasa sunnah, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan
pahala, apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.
3. Puasa makruh, yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan.
4. Puasa haram, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan
dosa, apabila ditinggalkan mendapatkan pahala.