2. “Saumu” (puasa), menurut bahasa Arab
adalah “menahan dari segala sesuatu”, seperti
menahan makan, minum, nafsu, menahan
berbicara yang tidak bermanfaat dan
sebagainya.
Menurut istilah agama islam yaitu “menahan
diri dari sesuatu yang membatalkannya, satu
hati lamanya, mulai dari terbit fajar sampai
terbenam matahari dengan niat dan beberapa
syarat.
3. No Jenis Puasa Keterangan
1 Puasa Wajib Puasa bulan Ramadhan, puasa Kafarat, dan puasa
Nazar.
2 Puasa Sunat
3 Puasa
Makruh
4 Puasa Haram Puasa pada Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Haji, dan
tiga hari sesudah Hari Raya Haji, yaitu tanggal 11-
12 dan 13.
4. 1. Berakal. Orang yang gila tidak wajib
berpuasa.
2. Baligh (umur 15 tahun) atau ada tanda
yang lain. Anak-anak tidak wajib puasa.
3. Kuat berpuasa. Orang yang tidak kuat,
misalnya karena sudah tua atau sakit,tidak
wajib puasa.
5. 1. Islam. Orang yang bukan islam tidak sah
puasa.
2. Mumayiz (dapat membedakan yang baik
dengan yang tidak baik).
3. Suci dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah
sehabis melahirkan).Orang yang haid ataupun
nifas itu tidak sah berpuasa, tetapi keduanya
wajib mengqada (membayar) puasa yang
tertinggal itusecukupnya.
4. Dalam waktu yang diperbolehkan puasa
padanya. Dilarang puasa pada dua harri raya dan
hari tasyriq (tanggal 11-12-13 bulan Haji)
6. 1. Niat pada malamnya, yaitu setiap malam
selama bulan Ramadhan.Yang dimaksud
dengan malam puasa ialah malam yang
sebelumnya.
2. Menahan diri dari segala yang
membatalkan sejak terbit fajar sampai
terbenam matahari.
7. Yang membatalkan puasa ada enam perkara:
1. Makan dan minum
2. Muntah yang disengaja, sekalipun tidak ada yang kembali ke
dalam. Muntah yang tidak disengaja tidaklah membatalkan
puasa.
3. Bersetubuh.
4. Keluar darah haid (kotoran) atau nifas (darah sehabis
melahirkan).
5. Gila. Jika gila itu datang waktu siang hari, batallah puasa.
6. Keluar mani dengan sengaja (karena bersentuhan dengan
sengaja (karena bersentuhan dengan perempuan atau lainnya).
Karena keluar mani itu adalah puncak yang dituju orang pada
persetubuhan, maka hukumnya disamakan dengan bersetubuh.
Adapun keluar mani karena bermimpi, mengkhayal dan
sebagainya, tidak membatalkan puasa.
8. Orang yang diprbolehkan berbuka pada bulan
Ramadhan adalah sebagai berikut :
1. Orang yang sakit apabila tidak kuasa berpuasa,
atau apabila berpuasa maka sakitnya akan
bertambah parah atau akan melambatkan
sembuhnya menurut keterangan yang ahli dalam
hal itu.Maka orang tersebut boleh berbuka, dan ia
wajib mengqadha apabila sudah sembuh,
sedangkan waktunya adalah sehabis bulan puasan
nanti.
2. Orang Tua yang sudah lemah, tidak kuat lagi
berpuasa karena tuanya, atau karena memang
lemah fisiknya, bukan karena tua.
3. Orang hamil dan orang yang menyusui anak.
9. 1. Menyegerakan berbuka apabila telah nyata dan yakin bahwa
matahari sudah terbenam.
2. Berbuka dengan kurma, sesuatu yang manis, atau dengan air.
3. Berdoa sewaktu berbuka puasa.
4. Makan sahur sesudah tengah malam, dengan maksud supaya
menambah kekuatan ketika puasa.
5. Mentakhirkan makan sahur sampai kira-kira 15 menit
sebelum fajar.
6. Memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang
berpuasa.
7. Hendaklah memperbanyak sedekah selama dalam bulan
puasa.
8. Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya
(belajar atau mengajar)karena mengikutiperbuatan Rasulullah
Saw.
10. 1. Puasa enam hari dalam bulan syawal.
2. Puasa hari Arafah (tanggal 9 bulan Haji),
kecuali orang yang sedang mengerjakan
ibadah haji, maka puasa ini tidak disunatkan
atasnya.
3. Puasa hari Asyura (tanggal 10 Muharram).
4. Puasa bulan Sya’ban.
5. Puasa hari senin dan kamis.
6. Puasa tengah bulan (tanggal 13, 14, dan
15) dan tiap-tiap bulan Qomariah
(tahunHijriah).
11. 1. Tanda terima kasih kepada Allah karena semua ibadah
mengandung arti terima kasih kepada Allah atas nikmat
pemberian-Nya yang tidak terbatas banyaknya, dan tidak
ternilai harganya.
2. Didikan kepercayaan .Seseorang yang telahsanggup menahan
makan dan minum dari harta yang halal kepunyaannya sendiri
karena, ingat perintah Allah, sudah tentu ia tiadak akan
meninggalkan segala perintah Allah, dan tidak akan berani
melanggar segala larangan-Nya.
3. Didikan perasaan belas kasihan terhadap fakir miskin karena
seseorang yang telah merasa sakit dan pedihnya perut
keroncongan.Hal itu akan dapat mengukur kesedihan dan
kesusahan orang yang sepanjang masa merasakan ngilunya
perut yang kelaparan karenaketiadaan.
4. Guna menjaga kesehatan.