Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di Kelurahan Cibereum Hilir Wilayah Kerja Puskesmas Cibereum Kota Sukabumi adalah status gizi ibu hamil, pemberian asupan gizi pada anak, sanitasi tempat tinggal, dan status sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kejadian stunting pada anak balita.
1. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI
KELURAHAN CIBEREUM HILIR WILAYAH KERJA
PUSKESMAS CIBEREUM KOTA SUKABUMI
Julian Ammar Zaidan Gunawan
C1AA16046
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
2. Latar Belakang
Anak Balita
Masalah
Kesehatan
Penyakit pada
Anak Balita
Prevalensi WHO
Stunting Dunia
dan Indonesia
7.8 Juta Anak
Mengalami
Stunting di
Indonesia
Indonesia masuk
ke 5 besar negara
dengan jumlah
balita stunting
tinggi
2.826 Anak
mengalami Stunting
di Kota Sukabumi
Penyebab Stunting Dampak Stunting
Kondisi Kesehatan
dan Gizi Hamil
Prevalensi Resiko
KEK erat dengan
kejadian Stunting
Asupan Pemberian
Gizi pada Anak
Balita
Prevalensi Asupan Gizi
dapat menyebabkan
Kejadian Stunting
Kondisi Sosial Ekonomi
dan Sanitasi Tepat
Tinggal
Data Penelitian:
JCME 2018 tentang
Sosial ekonomi
No. Puskesmas
Sangat
Pendek
Pendek Jumlah
1. Cibereum 41 156 197
2. Baros 33 76 109
3. Karang Tengah 30 174 204
4. Lembur Situ 28 174 202
5. Tipar 13 52 65
3. Rumusan
Masalah
Faktor-Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Kejadian
Stunting Pada Anak Balita di Kelurahan Cibereum Hilir
Wilayah Kerja Puskesmas Cibereum Hilir Kota Sukabumi.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Bagi STIKESMI
Bagi PKM
Benteng
6. Faktor – Faktor yang Menyebabkan Kejadian
Stunting pada Anak Balita di Puskesmas
Cibereum Hilir Kelurahan Cibereum Hilir Kota
Sukabumi
Kerangka Pemikiran
Kejadian Stunting
Faktor Kondisi Gizi Ibu Saat
Kehamilan
Faktor Pemberian Gizi pada Anak
Balita
Faktor Sanitasi dan Lingkungan
Faktor Sosial Ekonomi
7. Hipotesis 1 Pengaruh Status Gizi Ibu saat Hamil terhadap
Kejadian Stunting di Puskesmas Cibereum Hilir
Kelurahan Cibereum Hilir Kota Sukabumi”
Tidak ada pengaruh Status Gizi ibu saat Hamil
terhadap Kejadian Stunting di Puskesmas
Cibereum Hilir Kelurahan Cibereum Hilir Kota
Sukabumi
Ada Pengaruh Status Gizi ibu saat Hamil
terhadap Kejadian Stunting di Puskesmas
Cibereum Hilir Kelurahan Cibereum Hilir Kota
Sukabumi
H0
H1
8. Hipotesis 2 Pengaruh Pemberian Asupan Gizi pada Anak
terhadap Kejadian Stunting di Puskesmas
Cibereum Hilir Kelurahan Cibereum Hilir Kota
Sukabumi
Tidak ada pengaruh Pemberian Asupan Gizi
pada Anak terhadap Kejadian Stunting di
Puskesmas Cibereum Hilir Kelurahan Cibereum
Hilir Kota Sukabumi.
Ada pengaruh Pemberian Asupan Gizi pada
Anak terhadap Kejadian Stunting di Puskesmas
Cibereum Hilir Kelurahan Cibereum Hilir Kota
Sukabumi.
H0
H1
9. Hipotesis 3 Pengaruh Sanitasi Tempat Tinggal terhadap
Kejadian Stunting di Puskesmas Cibereum Hilir
Kelurahan Cibereum Hilir Kota Sukabumi
Tidak ada pengaruh Sanitasi Tempat Tinggal
terhadap Kejadian Stunting di Puskesmas
Cibereum Hilir Kelurahan Cibereum Hilir Kota
Sukabumi.
Ada pengaruh Sanitasi Tempat Tinggal terhadap
Kejadian Stunting di Puskesmas Cibereum Hilir
Kelurahan Cibereum Hilir Kota Sukabumi.
H0
H1
10. Hipotesis 4 Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap
Kejadian Stunting di Puskesmas Cibereum Hilir
Kelurahan Cibereum Hilir Kota Sukabumi
Tidak ada pengaruh Status Sosial Ekonomi
terhadap Kejadian Stunting di Puskesmas
Cibereum Hilir Kelurahan Cibereum Hilir Kota
Sukabumi.
Ada pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap
Kejadian Stunting di Puskesmas Cibereum Hilir
Kelurahan Cibereum Hilir Kota Sukabumi.
H0
H1
12. JENIS
PENELITIAN
Korelasional (Mengkaji
hubungan dua variabel)
Desain Penelitian
yang digunakan
Cross Sectional
Penelitian ini meneliti Faktor – Faktor
yang Menyebabkan Kejadian Stunting
di Puskesmas Cibereum Hilir
Kelurahan Cibereum Hilir Kota
Sukabumi
13. Kelurahan Cibereum
Hilir Wilayah Kerja
Puskesmas Cibereum
Hilir Kota Sukabumi
Februari – Juli 2020
Lokasi dan Waktu
Penelitian
Variabel
Penelitian
Pemberian Asupan Gizi
pada Anak Balita
Kejadian Stunting
Definisi
Konseptual
Status Gizi Ibu Hamil Sanitasi Tempat Tinggal
Status Sosial Ekonomi
15. No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Status Gizi Ibu Hamil Status gizi ibu adalah
suatu keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan
zat-zat gizi yang dinilai
dengan mengukur Lingkar
Lengan Atas (LILA)
Lingkar
Lengan Atas (LILA)
(medline)
>23,5 = Gizi Baik
<23,5 = Gizi Kurang
Ordinal
2. Pemberian Gizi pada
Anak Balita
Tindakan yang dilakukan
orang tua dalam
pemenuhan gizi dari
makanan yang dikonsumsi
anak sesuai dengan
usianya berdasarkan jenis
makanan yang dikonsumsi,
jumlah makanan yang
dikonsumsi, dan jadwal
makan anak.
Kuesioner 1. Pemberian gizi tidak
tepat : <55 %
2. Pemberian gizi tepat
: 55 % - 100 %.
Ordinal
16. 3. Sanitasi Tempat Tinggal Sanitasi Tempat Tinggal adalah
pengawasan lingkungan
fisik,yang terdiri dari:
Penyediaan air bersih (PAB),
saluran pembuangan air
limbah (SPAL),
sarana pembuangan kotoran
(jamban) dan sarana
pembuangan sampah.
Lembar Cheklist a. Baik, jika ≥ 75% atau nilai
4-5
b. Buruk, jika < 75% atau
nilai < 4
4. Faktor Sosial Ekonomi Berkaitan pemenuhan
kebutuhan hidup keluarga
dinilai dari kepemilikan
kekayaan, tingkat pendidikan,
dan tingkat pendapatan
Kuesioner 1) Tingkat Pendidikan: Tinggi
jika ibu lulus SMA/D-3/S1,
Rendah jika ibu hanya
lulus SD/SMP
2) Tingkat Pendapatan
Keluarga : Tinggi jika >Rp
2.550.000, Rendah jika
<Rp 2.550.000
17. 5. Kejadian Stunting Suatu kondisi status gizi yang
terjadi pada balita usia 1-5
tahun yang diukur dengan
menggunakan Z-Score TB/U
- Lembar
observasi
- Mikrotoise
Klasifikasi stunting balita
1. Normal, jika ≥-2SD
2. Pendek, jika ≤-2SD
3. Sangat Pendek, jika
4. ≤-3SD
Ordinal
18. Populasi & Sample
Semua keluarga yang
mempunyai balita yang
berada di Kelurahan Cibereum
Hilir Wilayah Kerja Puskesmas
Cibereum Kota Sukabumi
Sebagian keluarga yang
mempunyai balita yang ada di
Kelurahan Dayeuhluhur
Wilayah Kerja Puskesmas
Benteng Kota Sukabumi
19. Kriteria Sample
• Keluarga yang mempunyai balita 1-5 tahun
• Keluarga yang mempunyai balita yang ada di
Kelurahan Cibereum Hilir
• Keluarga yang mempunyai balita yang bisa
membaca dan menulis
• Keluarga yang mempunyai balita yang bersedia
menjadi responden
Ibu yang mempunyai balita 0-11 bulan
Balita yang tidak diasuh oleh ibu
kandung
20. Ukuran Sample
RUMUS SLOVIN
𝑛 =
𝑁
1 + 𝑁(𝑑2)
Keterangan:
N : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel yang diinginkan
d : Tingkat kekeliruan yang
diinginkan (0,05)
Teknik Pengambilan
Sample
Clusster Sampling
21. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Jenis Data
Data Primer
Data Sekunder
Pengumpulan Data
Kuisioner
Observasi dan
Pengamatan
Studi Dokumentasi
Status Gizi
Ibu Hamil
Kejadian
Stunting
Lembar Observasi dan Mikrotoise
Lembar Observasi dan Pengukuran LILA
Sanitasi
Tempat
Tinggal
Pemberian
Asupan Gizi
Kuisioner Tertutup menggunakan
Skala Guttman dan Likert
Kuisioner Tertutup menggunakan
Skala Guttman
Status
Sosial
Ekonomi
Kuesioner Terbuka dengan
mencantumkan jawaban
22. Uji Validitas
Uji validitas akan
menggunakan
rumus Pearson
Product
Moment.
Rumus Pearson Product
Moment
r=
n (ΣXY)-(ΣX).(ΣY)
[n(ΣX2)-(ΣX)2][ n(ΣY2)-(ΣY)2]
kriteria item pertanyaan
dianggap valid jika nilai pvalue
<0,05.
23. Cronbach Alpha
Mengacu pada
indeks reliabilitas
menurut aturan
guilford
Reliabel jika nilai
indeks > 0,40
Uji Realiabilitas
25. Analisa
Univariat
Karakteristik Responden : Distribusi Frekuensi
(usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, usia
anak dan urutan kelahiran)
Kejadian Stunting : Lembar Observasi (Pendek,
Sangat Pendek, Normal)
Status Gizi Ibu Hamil : Lembar Observasi (Gizi Baik,
Gizi Kurang)
Pemberian Asupan Gizi pada Anak Balita : Lembar
Kuesioner dengan skala likert dan guttman (Tepat
dan Tidak Tepat)
Sanitasi Tempat Tinggal : Lembar Kuesioner dengan
skala guttman (Baik dan Buruk)
Status Sosial Ekonomi : Lembar Kuesioner (Rendah
dan Tinggi)
Analisa ini akan
menggunakan
distribusi frekuensi
dan persentase dari
setiap variabel
𝑷 =
𝒇
𝑵
× 𝟏𝟎𝟎%
Tekhnik Analisa Data
26. Analisa
Bivariat
Jika P value ≤ 0,05 : Ho ditolak
artinya terdapat hubungan
antara pola asuh ibu dalam
pemberian nutrisi dengan
kejadian stunting
Jika P value > 0,05 : Ho
diterima artinya tidak terdapat
hubungan antara pola asuh
ibu dalam pemberian nutrisi
dengan kejadian stunting
Adapun analisa bivariat
yang akan digunakan
dalam penelitian ini yaitu
uji Analisis Regresi
Logistik
Untuk menganalisis
atau keputusan
Analisis Regresi
Logistik dengan
menggunakan
hipotesis dua arah
dengan tingkat
kesalahan atau
kekeliruan sebesar 5%
Tekhnik Analisa Data
29. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI
KELURAHAN CIBEREUM HILIR WILAYAH KERJA
PUSKESMAS CIBEREUM KOTA SUKABUMI
Julian Ammar Zaidan Gunawan
C1AA16046
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi