SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BEBAN PENDINGIN RUANGAN
A
. Ruangan Pertama
Ukuran Ruangan = 3 x 100 x 25
Kondisi luar ruangan
Temperatur = 35 oC
Kelembaban = 45 %
Kondisi dalam
ruangan
Temperatur = 25 oC
Kelembaban = 50 %
Exterior ruang dalam =
Tinggi plafon = 2.5 m
Tinggi bidang
jendela = 1.5 m
Okupasi ruangan =
Luas
bruto
Luas per
orang
(1
) Beban kalor melalui bidang kaca, (Beban sensibel)
Utara = 150.00 m2 x 800
Btu/h/
m2 =
120,000.
00
Btu
/h
Selatan = 150.00 m2 x 400
Btu/h/
m2 =
60,000.0
0
Btu
/h
Timur = 37.50 m2 x 900
Btu/h/
m2 =
33,750.0
0
Btu
/h
Barat = 37.50 m2 x 1000
Btu/h/
m2 =
37,500.0
0
Btu
/h
251,250.
00
Btu
/h
(2
) Beban kalor oleh transmisi bidang dinding, (Beban sensibel)
Utara = 300.00 m2 x 2.15
Btu/h/m2
oF (t0-t1) = 6,450.00
Btu
/h
Selatan = 300.00 m2 x 2.15
Btu/h/m2
oF (t0-t1) = 6,450.00
Btu
/h
Timur = 75.00 m2 x 2.15
Btu/h/m2
oF (t0-t1) = 1,612.50
Btu
/h
Barat = 75.00 m2 x 2.16
Btu/h/m2
oF (t0-t1) = 1,620.00
Btu
/h
16,132.5
0
Btu
/h
Atap = 2,500 m2 x 11.5
Btu/h/m2
oFx (t0-t1) =
287,500.
00
Btu
/h
303,632.
50
Btu
/h
Catatan : Untuk Indonesia t0-t1 = 5o~10o
(3
) Beban kalor intern
a. Beban sensibel
orang = 20 x 200
Btu
/h = 4,000.00
Btu
/h
b. Beban laten
orang = 20 x 250
Btu
/h = 5,000.00
Btu
/h
c. Beban sensibel
lampu = 16,560 x 1.25 x 3.4 =
70,380.0
0
Btu
/h
d. Mesin 5,000 x 1.25 x 3.4 =
21,250.0
0
Btu
/h
e. Komputer 5,000 x 1.25 x 3.4 =
21,250.0
0
Btu
/h
121,880.
00
Btu
/h
(4
)
Ventilasi atau
infiltrasi
CFM
=
H x L x W x AC x 35.31
60
= 30,896.25
Dimana :
H =
Tinggi
ruangan (m)
L =
Panjang
ruangan (m)
W =
Lebar
ruangan (m)
AC =
Air Change
per jam
= 7
Beban kalor infiltrasi udara luar
a. Beban sensibel =
30,896.
25 x 10 x
1.0
8Btu/h =
333,679.
50
Btu
/h
b. Beban laten =
30,896.
25 x 10 x
0.6
7Btu/h =
207,004.
88
Btu
/h
=
540,684.
38
Btu
/h
Total beban
pendingin adalah = 1 + 2 + 3 + 4 =
1,217,44
6.88
Btu
/h
Kapasitas AC =
total beban
12000
= 101.454
Ton
R
= 126.817
K
w
=
306796.61
3
kcal/
h
Catatan : 1 Ton R = 12000Btu/h 1 TR (jepang) = 3320 kcal/jam
PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN
Melanjutkan postingan sebelumnya,pada postingan kali ini, sebelum saya menghitung kebutuhan daya AC ruangan perkantoran, saya melakukan pengukuran
terhadap geometri ruangan,mengidentifikasi kaca, pintu, peralatan, dinding, atap dan lantai-lantai. Tidak lupa estimasikan
jumlah penghuni ruangan maksimum.Disamping itu kita perlu menyiapkan thermometer untuk mengukur suhu dalam ruangan dan suhu luar ruangan. Setelah
data-data kita dapatkan,selanjutnya kita bisa menggunakan konsep perpindahan panas, baik konduksi, konveksi maupun radiasi untuk mencari total kalor yang
masuk ke ruangan.Sehingga dengan diperolehnya total kalor yang masuk ke ruangan, maka kita bisa mengestimasikan kebutuhan da ya AC untuk melepaskan
kalor tersebut hingga diperoleh suhu ruangan yang dirasakan nyaman oleh penghuninya.
Luas Permukaan Kaca (kaca biasa)
panjang (m) lebar (m) luas (m2) luas total (m2)
Kaca 1 0.53 1.14 0.6042 16,9176
Jumlah 28
Kaca 2 0.44 1.06 0.4664 6,5296
Jumlah 14
Kaca 3 0.2 0.28 0.056 2,352
Jumlah 42
Grand Total 25,7992
Luas Permukaan Pintu (kayu)
Panjang Lebar Luas (m2) luas total
Pintu 0, 81 2,11 1,7091 6,8364
Jumlah 4
Luas Permukaan Dinding Tanpa Kaca Dan Pintu
Luas Permukaan Dinding Dgn Kaca Dan Pintu 187,9956
Luas Permukaan Kaca + Pintu 32,6356
Luas Permukaan Dinding Tanpa Kaca & Pintu 155,36
Luas Lantai Dan Langit-Langit
Panjang = 19, 96 m Lebar = 7,85 m
Luas = 313, 372 m2
PERHITUNGAN KALOR SENSIBLE
Adalah suatu kalor yang berhubungan dengan perubahan temperatur dari udara. Penambahan kalor sensibel (sensible heat gain)
adalah kalor sensibel yang secara langsung masuk dan ditambahkan ke dalam ruangan yang dikondisikan melalui konduksi, konveksi
atau radiasi. (ASHRAE Handbook : Fundamentals, 1997, SHRAE,Inc.)
DINDING (batu bata)
Luas Permukaan (A) = 155,36 m2
Tebal Dinding = 0,14 m
ΔT = 7 K
λ = 0,8 W/(mK)
h = 7,7 W/(m2K)
Kalor melewati Dinding (Q) = 3567,15 W
LANGIT DAN LANTAI (cor-coran)
Luas Permukaan (A) = 313,372 m2
Tebal = 0,6 m
ΔT = 7 K
λ = 2,1 W/(mK)
h = 7,7 W/(m2K)
Kalor melewati langit & lantai (Q) = 5.278,35 W
PINTU KAYU
Luas Permukaan (A) = 6,84 m2
Tebal = 0,04 m
ΔT = 7 K
λ = 0,15 W/(mK)
h = 7,7 W/(m2K)
Kalor melewati Pintu (Q) = 120,68 W
Konduksi Dan Konveksi Melalui Kalor Kaca Jendela
Luas Permukaan (A) = 25,79 m2
Tebal = 0,005 m
ΔT = 7 K
λ = 0,96 W/(mK)
h = 7,7 W/(m2K)
Kalor melewati Jendela (Q) = 1336,96 W
Radiasi Kalor Melalui Kaca Jendela
Luas Permukaan (A) = 25,79 m2
Luas Permukaan (A) = 277,56 feet2
Sc = 0,59
SHGF = 162 162 Btu/hr ft2
CLF = 0,39
Kalor melewati Jendela (Q) = 10.346,31 Btu/hr
Kalor melewati Jendela (Q) = 3.032,33 W
Total kalor yg melalui kaca jendela = 4369,29 W
MANUSIA
Jumlah Penghuni = 150
jumlah Kalor per orang = 72 W
1 Kalor Manusia (Q) = Jml orang x Jml kalor/orang = 10.800 W
Total Beban Kalor/Pendinginan (Sensibel) (Watt)
Dinding = 3.567,16
Langit Dan Lantai = 5.278,36
Pintu Kayu = 120,68
Kaca Jendela = 4369,29
Manusia = 10.800
Total Beban Pendinginan = 24.135,49 W
Total = 82.350,29 Btu/hr
PERHITUNGAN KALOR LATEN
Adalah suatu kalor yang berhubungan dengan perubahan fasa dari air. Penambahan kalor laten (latent heat gain) terjadi apabila ada
penambahan uap air pada ruangan yang dikondisikan, misalnya karena penghuni ruangan atau peralatan yang menghasilkan
uap. (ASHRAE Handbook : Fundamentals, 1997, ASHRAE,Inc.)
MANUSIA
Jumlah Penghuni = 150 orang
Jumlah Kalor Per Orang = 45 W
Kalor Manusia (Q) = 6,750 W
LAMPU NEON
Jumlah lampu = 48 buah
Daya Lampu = 36 W
Faktor Kelonggaran (BF) = 1,25
Faktor beban pendingin (CLF) = 0,85
Stroge Factor (SF) = 0,78
Q lampu = 1.432,08 W
Total Beban Kalor/Pendinginan (Laten) (W)
Manusia = 6.750 W
Lampu Neon = 1.432,08 W
Total = 8.182,08 W
Total = 27.917,26 Btu/hr
TOTAL KALOR
(KALOR SENSIBLE + KALOR LATEN)
= 110.267,55 Btu/hr
Dipasaran Kompresor 1 PK Biasanya diperhitungkan 9000 Btu/hr
Kompresor yang dibutuhkan = 110.267,55 / 9000 = 12 PK
About these ads

More Related Content

What's hot

Ashrae CRC presentation doas with chilled beam
Ashrae CRC presentation doas with chilled beamAshrae CRC presentation doas with chilled beam
Ashrae CRC presentation doas with chilled beambostjanpeterman
 
Perencanaan sistem air conditioning kereta api
Perencanaan sistem air conditioning kereta apiPerencanaan sistem air conditioning kereta api
Perencanaan sistem air conditioning kereta apiaddiinahaqiqi
 
Fluidized bed dryer
Fluidized bed dryerFluidized bed dryer
Fluidized bed dryerIffa M.Nisa
 
Dasar tata udara pendahuluan
Dasar tata udara pendahuluanDasar tata udara pendahuluan
Dasar tata udara pendahuluanDedep Tohpati
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
 
JENIS JENIS AC (AIR CONDITIONER)
JENIS JENIS AC (AIR CONDITIONER)JENIS JENIS AC (AIR CONDITIONER)
JENIS JENIS AC (AIR CONDITIONER)zara vho
 
Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...
Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...
Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...irwan zulkifli
 
Lift by martin muljana
Lift by martin muljanaLift by martin muljana
Lift by martin muljanaMartin Muljana
 
ekonomi teknik - metode annual equivalent
ekonomi teknik - metode annual equivalentekonomi teknik - metode annual equivalent
ekonomi teknik - metode annual equivalentutuuud
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
Penggantian refrigeran dengan tingkat ODP (Ozone Depleting Potential) dan GWP...
Penggantian refrigeran dengan tingkat ODP (Ozone Depleting Potential) dan GWP...Penggantian refrigeran dengan tingkat ODP (Ozone Depleting Potential) dan GWP...
Penggantian refrigeran dengan tingkat ODP (Ozone Depleting Potential) dan GWP...drnurhessa
 
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxJOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxAnjarKoeswara1
 
Dasar kenyamanan termal
Dasar kenyamanan termalDasar kenyamanan termal
Dasar kenyamanan termalDedep Tohpati
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Tika Karomah
 

What's hot (20)

Ashrae CRC presentation doas with chilled beam
Ashrae CRC presentation doas with chilled beamAshrae CRC presentation doas with chilled beam
Ashrae CRC presentation doas with chilled beam
 
Perencanaan sistem air conditioning kereta api
Perencanaan sistem air conditioning kereta apiPerencanaan sistem air conditioning kereta api
Perencanaan sistem air conditioning kereta api
 
Presentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasiPresentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasi
 
Fluidized bed dryer
Fluidized bed dryerFluidized bed dryer
Fluidized bed dryer
 
Dasar tata udara pendahuluan
Dasar tata udara pendahuluanDasar tata udara pendahuluan
Dasar tata udara pendahuluan
 
utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
 
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan Kebakaran
 
JENIS JENIS AC (AIR CONDITIONER)
JENIS JENIS AC (AIR CONDITIONER)JENIS JENIS AC (AIR CONDITIONER)
JENIS JENIS AC (AIR CONDITIONER)
 
Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...
Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...
Tugas 1 konsep nilai waktu dari uang dan ekivalensi ekonomi teknik irwan zulk...
 
Analisa usahatani
Analisa usahataniAnalisa usahatani
Analisa usahatani
 
Biomassa
BiomassaBiomassa
Biomassa
 
Lift by martin muljana
Lift by martin muljanaLift by martin muljana
Lift by martin muljana
 
ekonomi teknik - metode annual equivalent
ekonomi teknik - metode annual equivalentekonomi teknik - metode annual equivalent
ekonomi teknik - metode annual equivalent
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
Penggantian refrigeran dengan tingkat ODP (Ozone Depleting Potential) dan GWP...
Penggantian refrigeran dengan tingkat ODP (Ozone Depleting Potential) dan GWP...Penggantian refrigeran dengan tingkat ODP (Ozone Depleting Potential) dan GWP...
Penggantian refrigeran dengan tingkat ODP (Ozone Depleting Potential) dan GWP...
 
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docxJOBSHEET SITU refisi 1.docx
JOBSHEET SITU refisi 1.docx
 
Dasar kenyamanan termal
Dasar kenyamanan termalDasar kenyamanan termal
Dasar kenyamanan termal
 
Tabel bunga
Tabel bungaTabel bunga
Tabel bunga
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 

Similar to Beban

penerapan hukum perpindahan panas pada mesin pendingin.pptx
penerapan hukum perpindahan panas pada mesin pendingin.pptxpenerapan hukum perpindahan panas pada mesin pendingin.pptx
penerapan hukum perpindahan panas pada mesin pendingin.pptxIrwanKurniawan57
 
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.pptMateri_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.pptayumaulira
 
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdfPeningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdfDadang Subarna
 
SIstem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
SIstem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTSIstem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
SIstem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTEkaprana Daniswara
 
S6 Topik 2 Kawalan Termal
S6 Topik 2 Kawalan TermalS6 Topik 2 Kawalan Termal
S6 Topik 2 Kawalan Termalno suhaila
 
Canisius College Heat Insulation Thermal Comfort Design Consultation
Canisius College Heat Insulation Thermal Comfort Design ConsultationCanisius College Heat Insulation Thermal Comfort Design Consultation
Canisius College Heat Insulation Thermal Comfort Design ConsultationAlta Integra
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxrosa yani
 
Latihan Soal %2bpembahasan Uan Kalor1 Sma
Latihan Soal %2bpembahasan Uan Kalor1 SmaLatihan Soal %2bpembahasan Uan Kalor1 Sma
Latihan Soal %2bpembahasan Uan Kalor1 Smaafrizal
 
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTSistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTEkaprana Daniswara
 
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxdisplay-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxWahyuYulianto12
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxrosa yani
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transfer panas pada makanan
ITP UNS SEMESTER 2 Transfer panas pada makananITP UNS SEMESTER 2 Transfer panas pada makanan
ITP UNS SEMESTER 2 Transfer panas pada makananFransiska Puteri
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panasnovitasarie
 
Kuiz 13 perpindahan panas
Kuiz 13 perpindahan panasKuiz 13 perpindahan panas
Kuiz 13 perpindahan panasariyan29
 

Similar to Beban (20)

Luas permukaan kaca
Luas permukaan kacaLuas permukaan kaca
Luas permukaan kaca
 
penerapan hukum perpindahan panas pada mesin pendingin.pptx
penerapan hukum perpindahan panas pada mesin pendingin.pptxpenerapan hukum perpindahan panas pada mesin pendingin.pptx
penerapan hukum perpindahan panas pada mesin pendingin.pptx
 
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.pptMateri_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
 
RUANG PERAWATAN.pptx
RUANG PERAWATAN.pptxRUANG PERAWATAN.pptx
RUANG PERAWATAN.pptx
 
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdfPeningkatan_kehilangan_Panas.pdf
Peningkatan_kehilangan_Panas.pdf
 
SIstem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
SIstem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTSIstem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
SIstem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
 
S6 Topik 2 Kawalan Termal
S6 Topik 2 Kawalan TermalS6 Topik 2 Kawalan Termal
S6 Topik 2 Kawalan Termal
 
Perpindahan Kalor
Perpindahan KalorPerpindahan Kalor
Perpindahan Kalor
 
Canisius College Heat Insulation Thermal Comfort Design Consultation
Canisius College Heat Insulation Thermal Comfort Design ConsultationCanisius College Heat Insulation Thermal Comfort Design Consultation
Canisius College Heat Insulation Thermal Comfort Design Consultation
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Sains arsitektur
Sains arsitekturSains arsitektur
Sains arsitektur
 
Latihan Soal %2bpembahasan Uan Kalor1 Sma
Latihan Soal %2bpembahasan Uan Kalor1 SmaLatihan Soal %2bpembahasan Uan Kalor1 Sma
Latihan Soal %2bpembahasan Uan Kalor1 Sma
 
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWTSistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT
 
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptxdisplay-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
display-flipchartsuhukalor-160618070233 (1).pptx
 
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptxKalor dan Perubahan Kalor.pptx
Kalor dan Perubahan Kalor.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transfer panas pada makanan
ITP UNS SEMESTER 2 Transfer panas pada makananITP UNS SEMESTER 2 Transfer panas pada makanan
ITP UNS SEMESTER 2 Transfer panas pada makanan
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panas
 
Kuiz 13 perpindahan panas
Kuiz 13 perpindahan panasKuiz 13 perpindahan panas
Kuiz 13 perpindahan panas
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Beban

  • 1. BEBAN PENDINGIN RUANGAN A . Ruangan Pertama Ukuran Ruangan = 3 x 100 x 25 Kondisi luar ruangan Temperatur = 35 oC Kelembaban = 45 % Kondisi dalam ruangan Temperatur = 25 oC Kelembaban = 50 % Exterior ruang dalam = Tinggi plafon = 2.5 m Tinggi bidang jendela = 1.5 m Okupasi ruangan = Luas bruto Luas per orang (1 ) Beban kalor melalui bidang kaca, (Beban sensibel) Utara = 150.00 m2 x 800 Btu/h/ m2 = 120,000. 00 Btu /h Selatan = 150.00 m2 x 400 Btu/h/ m2 = 60,000.0 0 Btu /h Timur = 37.50 m2 x 900 Btu/h/ m2 = 33,750.0 0 Btu /h Barat = 37.50 m2 x 1000 Btu/h/ m2 = 37,500.0 0 Btu /h 251,250. 00 Btu /h (2 ) Beban kalor oleh transmisi bidang dinding, (Beban sensibel)
  • 2. Utara = 300.00 m2 x 2.15 Btu/h/m2 oF (t0-t1) = 6,450.00 Btu /h Selatan = 300.00 m2 x 2.15 Btu/h/m2 oF (t0-t1) = 6,450.00 Btu /h Timur = 75.00 m2 x 2.15 Btu/h/m2 oF (t0-t1) = 1,612.50 Btu /h Barat = 75.00 m2 x 2.16 Btu/h/m2 oF (t0-t1) = 1,620.00 Btu /h 16,132.5 0 Btu /h Atap = 2,500 m2 x 11.5 Btu/h/m2 oFx (t0-t1) = 287,500. 00 Btu /h 303,632. 50 Btu /h Catatan : Untuk Indonesia t0-t1 = 5o~10o (3 ) Beban kalor intern a. Beban sensibel orang = 20 x 200 Btu /h = 4,000.00 Btu /h b. Beban laten orang = 20 x 250 Btu /h = 5,000.00 Btu /h c. Beban sensibel lampu = 16,560 x 1.25 x 3.4 = 70,380.0 0 Btu /h d. Mesin 5,000 x 1.25 x 3.4 = 21,250.0 0 Btu /h e. Komputer 5,000 x 1.25 x 3.4 = 21,250.0 0 Btu /h 121,880. 00 Btu /h (4 ) Ventilasi atau infiltrasi CFM = H x L x W x AC x 35.31 60 = 30,896.25
  • 3. Dimana : H = Tinggi ruangan (m) L = Panjang ruangan (m) W = Lebar ruangan (m) AC = Air Change per jam = 7 Beban kalor infiltrasi udara luar a. Beban sensibel = 30,896. 25 x 10 x 1.0 8Btu/h = 333,679. 50 Btu /h b. Beban laten = 30,896. 25 x 10 x 0.6 7Btu/h = 207,004. 88 Btu /h = 540,684. 38 Btu /h Total beban pendingin adalah = 1 + 2 + 3 + 4 = 1,217,44 6.88 Btu /h Kapasitas AC = total beban 12000 = 101.454 Ton R = 126.817 K w = 306796.61 3 kcal/ h Catatan : 1 Ton R = 12000Btu/h 1 TR (jepang) = 3320 kcal/jam
  • 4. PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN Melanjutkan postingan sebelumnya,pada postingan kali ini, sebelum saya menghitung kebutuhan daya AC ruangan perkantoran, saya melakukan pengukuran terhadap geometri ruangan,mengidentifikasi kaca, pintu, peralatan, dinding, atap dan lantai-lantai. Tidak lupa estimasikan jumlah penghuni ruangan maksimum.Disamping itu kita perlu menyiapkan thermometer untuk mengukur suhu dalam ruangan dan suhu luar ruangan. Setelah data-data kita dapatkan,selanjutnya kita bisa menggunakan konsep perpindahan panas, baik konduksi, konveksi maupun radiasi untuk mencari total kalor yang masuk ke ruangan.Sehingga dengan diperolehnya total kalor yang masuk ke ruangan, maka kita bisa mengestimasikan kebutuhan da ya AC untuk melepaskan kalor tersebut hingga diperoleh suhu ruangan yang dirasakan nyaman oleh penghuninya. Luas Permukaan Kaca (kaca biasa) panjang (m) lebar (m) luas (m2) luas total (m2) Kaca 1 0.53 1.14 0.6042 16,9176 Jumlah 28 Kaca 2 0.44 1.06 0.4664 6,5296 Jumlah 14 Kaca 3 0.2 0.28 0.056 2,352 Jumlah 42 Grand Total 25,7992 Luas Permukaan Pintu (kayu) Panjang Lebar Luas (m2) luas total Pintu 0, 81 2,11 1,7091 6,8364 Jumlah 4 Luas Permukaan Dinding Tanpa Kaca Dan Pintu Luas Permukaan Dinding Dgn Kaca Dan Pintu 187,9956 Luas Permukaan Kaca + Pintu 32,6356
  • 5. Luas Permukaan Dinding Tanpa Kaca & Pintu 155,36 Luas Lantai Dan Langit-Langit Panjang = 19, 96 m Lebar = 7,85 m Luas = 313, 372 m2 PERHITUNGAN KALOR SENSIBLE Adalah suatu kalor yang berhubungan dengan perubahan temperatur dari udara. Penambahan kalor sensibel (sensible heat gain) adalah kalor sensibel yang secara langsung masuk dan ditambahkan ke dalam ruangan yang dikondisikan melalui konduksi, konveksi atau radiasi. (ASHRAE Handbook : Fundamentals, 1997, SHRAE,Inc.) DINDING (batu bata) Luas Permukaan (A) = 155,36 m2 Tebal Dinding = 0,14 m ΔT = 7 K λ = 0,8 W/(mK) h = 7,7 W/(m2K) Kalor melewati Dinding (Q) = 3567,15 W LANGIT DAN LANTAI (cor-coran) Luas Permukaan (A) = 313,372 m2 Tebal = 0,6 m ΔT = 7 K λ = 2,1 W/(mK) h = 7,7 W/(m2K) Kalor melewati langit & lantai (Q) = 5.278,35 W
  • 6. PINTU KAYU Luas Permukaan (A) = 6,84 m2 Tebal = 0,04 m ΔT = 7 K λ = 0,15 W/(mK) h = 7,7 W/(m2K) Kalor melewati Pintu (Q) = 120,68 W Konduksi Dan Konveksi Melalui Kalor Kaca Jendela Luas Permukaan (A) = 25,79 m2 Tebal = 0,005 m ΔT = 7 K λ = 0,96 W/(mK) h = 7,7 W/(m2K) Kalor melewati Jendela (Q) = 1336,96 W Radiasi Kalor Melalui Kaca Jendela Luas Permukaan (A) = 25,79 m2 Luas Permukaan (A) = 277,56 feet2 Sc = 0,59 SHGF = 162 162 Btu/hr ft2 CLF = 0,39 Kalor melewati Jendela (Q) = 10.346,31 Btu/hr Kalor melewati Jendela (Q) = 3.032,33 W Total kalor yg melalui kaca jendela = 4369,29 W MANUSIA Jumlah Penghuni = 150 jumlah Kalor per orang = 72 W
  • 7. 1 Kalor Manusia (Q) = Jml orang x Jml kalor/orang = 10.800 W Total Beban Kalor/Pendinginan (Sensibel) (Watt) Dinding = 3.567,16 Langit Dan Lantai = 5.278,36 Pintu Kayu = 120,68 Kaca Jendela = 4369,29 Manusia = 10.800 Total Beban Pendinginan = 24.135,49 W Total = 82.350,29 Btu/hr PERHITUNGAN KALOR LATEN Adalah suatu kalor yang berhubungan dengan perubahan fasa dari air. Penambahan kalor laten (latent heat gain) terjadi apabila ada penambahan uap air pada ruangan yang dikondisikan, misalnya karena penghuni ruangan atau peralatan yang menghasilkan uap. (ASHRAE Handbook : Fundamentals, 1997, ASHRAE,Inc.) MANUSIA Jumlah Penghuni = 150 orang Jumlah Kalor Per Orang = 45 W Kalor Manusia (Q) = 6,750 W LAMPU NEON Jumlah lampu = 48 buah Daya Lampu = 36 W Faktor Kelonggaran (BF) = 1,25 Faktor beban pendingin (CLF) = 0,85 Stroge Factor (SF) = 0,78 Q lampu = 1.432,08 W Total Beban Kalor/Pendinginan (Laten) (W) Manusia = 6.750 W Lampu Neon = 1.432,08 W
  • 8. Total = 8.182,08 W Total = 27.917,26 Btu/hr TOTAL KALOR (KALOR SENSIBLE + KALOR LATEN) = 110.267,55 Btu/hr Dipasaran Kompresor 1 PK Biasanya diperhitungkan 9000 Btu/hr Kompresor yang dibutuhkan = 110.267,55 / 9000 = 12 PK About these ads