3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
III
Setelah mahasiswa mempelajari kegiatan
belajar 3, diharapkan dapat menjelaskan asuhan
keperawatan pada masalah kesehetan reproduk-
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mahasiswa mempelajari kegia-
tan belajar 3, diharapkan dapat men-
jelaskan
1. Asuhan keperawatan pada
masalah kesehatan reproduksi
akibat trauma melahirkan
2. Asuhan keperawatan pada
masalah kesehatan reproduksi
dengan neoplasma
Pokok-Pokok Materi
a. Konsep akibat trauma melahirkan
dan Asuhan keperawatan akibat
trauma melahirkan
b. Konsep neoplasma dan Asuhan
keperawatan dengan neoplasma
Akibat Trauma Melahirkan dan Neoplasia
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
AKIBAT TRAUMA MELAHIRKAN
Gejala yang berhubungan dengan relaksasi pelvis paling sering muncul se-
lama perimenopause, saat efek hormon ovarium pada jaringan pelvis hilang
dan atrofi mulai terjadi, Trauma pelvis, stres, ketegangan serta proses penu-
aan merupakan penyebab pendukung. Baik latihan fisik maupun istirahat tidak
akan memperbaiki masalah atau mengembalikan hubungan anatomi dan fisi-
ologis yang normal.
Umumnya gejala relaksasi pelvis berhubungan dengan struktur yang terlibat,
yaitu uretra, kandung kemih, uterus, vagina, rektum.
Rektokel ialah herniasi dinding rektum anterior melalui fasia vagina yang rup-
tur atau mengalami relaksasi dan septum rektovaginal. Rektokel tampak se-
bagai tonjolan besar yang dapat terlihat melalui introitus yang sedang rileks.
Gejala tidak muncul saat wanita berbaring, sebuah rektokel menimbulkan
gangguan pada fungsi usus, sensansi mengejan atau menyebabkan organ pel-
vis keluar. Apabila terdapat rektokel yang sangat besar, individu mungkin sulit
untuk defekasi. Setiap kali wanita mengejan selama defekasi, feses terdorong
melawan dinding rektovagina yang tipis, membuat dinding tersebut lebih
meregang. Kondisi ini biasanya ditangani melalui pembedahan.
Enterokel atau hernia pada vagina posterior merupakan herniasi peritoneum
Uraian Materi
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
kavum Douglasi posterior antara ligamen uterosakrum ke dalam septum rek-
tovaginalis. Sakulasi terdiri dari lengkungan usus berukuran kecil, tetapi tidak
memiliki rectum. Wanita tersebut mungkin tidak menyadari masalah tersebut
atau mengeluh adanya tekanan atau mngejan atau sensasi merasa tertarik aki-
bat nyeri punggung bagian bawah. Defek ditutup melalui pembedahan melalui
vagina dengan mendekatkan ligamen utero sakrum serta otot levator di ba-
gian tengah.
Sistokel adalah suatu struktur kandung kemih yang menonjol ke bawah ke
dalam vagina. Hal ini terjadi saat struktur penopang di septum vesikovaginalis
cedera. Dinding anterior secara bertahap relaksasi seiring perjalanan waktu
seringkali setelah kelahiran beberapa bayi, Saat wanita berdiri, dinding va-
gina anterior yang lemah tidak dapat menopang berat urine di dalam kand-
ung kemih. Kandung kemih teregang dan kapasitasnya meningkat. Pada suatu
waktu sistokel membesar sampai menonjol ke luar dan masuk ke dalam vagi-
na. Kandung kemih sulit dikosongkan karena kantung sistokel terkulai dibawah
leher kandung kemih.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Sistokel dikenal sebagai suatu penonjolan dinding anterior vagina. Kontinensia
urina tidak terpengaruh, kecuali bila leher kandung kemih dan uretra rusak,
tetapi sistitis dan infeksi saluran kemih asenden dapat terulang. Upaya bedah
untuk memberi topangan dilakukan melalui vagina. Plication ( melipat, me-
masukkan atau melakukan jahitan untuk menyatukan materi ) pada dinding
kandung kemih mengurangi sistokel.
Uretrokel ialah suatu herniasi fasia paravaginal dibawah uretra yang memung-
kinkan uretra menonjol ke dalam vagina. Kondisi tersebut dapat asimptomatik
atau wanita tersebut mungkin mengeluh tonjolan pada vagina atau inkontin-
ensia urine.
Prolaps vagina merupakan kondisi yang jarang terjadi, tetapi merupakan
kondisi yang sangat menyulitkan, yang dapat terjadi setelah tindakan histerek-
tomi vagina. Kondisi ini harus diperbaiki melalui upaya bedah.
Inkontinensia Urine
Banyak wanita mengalami kebocoran urine yang tidak dapat dikendalikan aki-
bat cedera saat melahirkan. Kondisi – kondisi yang mengganggu pengontrolan
urine meliputi stress urinary incontinence , akibat peningkatan tekanan intraab-
domen yang tiba – tiba ( mis, tekanan mendadak yang timbul akibat bersin
atau batuk ), urge incontinence yang disebabkan oleh gangguan pada kand-
ung kemih dan uretra, seperti uretritis dan striktur uretra, trigonitis dan sistitis.
Stress urinary inkontinence dapat terjadi setelah cedera pada struktur leher
kandung kemih.Mekanisme sfingter pada leher kandung kemih mengompresi
uretra bagian atas, mendorongnya ke atas dibawah simfisis dan membentuk
suatu sudut akut di sambungan dinding uretra posterior dan dasar kandung
kemih.
Untuk mengosongkan kandung kemih, kompleks sfingter relaksasi dan trigon
berkontraksi untuk membuka orifisium uretra interna dan menarik dinding
kandung kemih yang berkontraksi ke atas, sehingga mendorong urine keluar.
Sudut antara uretra dan dasar kandung kemih menghilang atau membesar,
bila otot pubokoksigeus penyokong cedera.
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Perubahan ini yang diiringi uretrokel, menyebabkan inkontinensia. Urine me-
nyembur keluar saat wanita diminta mengejan atau batuk dalam posisi litoto-
mi.
Melakukan latihan Kegel s 80 sampai 100 kali dalam satu hari dapat meredakan
inkontinensia stres ringan. HRT dapat meningkatkan pengontrolan urine pada
wanita pascamenopause, tetapi perbaikan melalui upaya bedah seringkali di-
indikasikan untuk meredakan gejala.
Cedera pada sendi panggul
Pemisahan simfisis pubis terjadi sampai derajat tertentu selama proses mela-
hirkan. Apabila ekstraksi dipaksakan atau bayi lahir besar, kemungkinan akan
terjadi cedera serius. Wanita menderita nyeri berat disimfisi pubis dan sendi
sakroiliaka saat bergerak. Apabila daerah di atas simfisis pubis ini palpasi, klien
akan merasakan nyeri tekan, pemisahan yang lebar pada ujung – ujung tulang
saat wanita memindahkan berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki lain.
Prolaps uterus
Prolaps uterus terjadi saat ligamen kardinal yang menyokong uterus dan va-
gina tidak kembali ke posisi normal setelah anak lahir dan saat hubungan aksis
uterus dengan aksis vaguna berubah.
Sistokel dan rektokel hampir selalu menyertai prolaps uteri, menyebabkannya
terkulai bahkan ke rahang belakang dan kebawah, masuk ke dalam vagina.
Prolaps terbentuk dalam berbagai derajat bila terjadi prosidensia ( prolaps
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
komplet) yakni serviks dan badan uterus menonjol melalui vagina dan vagi-
na mengalami inversi. Perbaikan bedah transvaginal pada prolaps yang be-
rat untuk memperbaiki sistokel dan rektokel, mengembalikan uterus ke posisi
normalnya, memendekan serviks yang memanjang dan memendekkan liga-
men kardinal diindikasikan, sebuah pessary dapat diinsersi untuk menyokong
uterus .
Pessary digunakan hanya selama kurun waktu yang singkat, alat ini dapat men-
imbulkan nekrosis akibat tekanan dan vaginitis. Higiene yang baik sangat pent-
ing . beberapa wanita dapat diajarkan melepas alat tersebut pada malam hari,
membersihkannya, serta memasangnya kembali pada pagi hari. Apabila alat
tersebut selalu dipasang wanita diindikasikan untuk melakukan irigasi secara
teratur untuk membuang sekresi yang meningkat dan juga dianjurkan untuk
sering melakukan pemeriksaan.
Fistula Genitalia
Fisitula ialah hubungan yang abnormal antara satu visera berlubang dan visera
lain dari satu visera berlubang ke bagian luar. Fistula genitalia dapat timbul di
antara kandung kemih serta traktus genitalis.( mis vesikovaginalis ; antara ure-
ter dan vagina.), serta enterovesikalis antara rektum atau kolon sigmoid dan
struktur lain.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Fistula vesikovaginalis, fistula traktus urinarius yang paling umum, terbentuk
di dinding vagina interior. Biasanya fistula ini merupakan akibat cedera dekat
sambungan uterovesikalis selama histerektomi radikal untuk menangani kank-
er. Urine keluar melalui vagina, menyebabkan inkontinensia komplet atau par-
sial. Perbaikan melalui pembedahan transvaginal dapat dilakukan pada keban-
yakan kasus.
Fistula rektovagina paling sering disebabkan infeksi pada episiotomi, suatu jah-
itan di sepanjang dinding rektum selama upaya perbaikan dilakukan atau ced-
era rektum yang diketahui selama proses melahirkan. Fistula juga dapat timbul
akibat luasnya kanker serviks atau terapi radiasi. Perbaikan melalui upaya be-
dah dapat dilakukan, tetapi seringkali diperburuk oleh infeksi yang mengham-
bat proses penyembuhan atau menyebabkan perbaikan tersebut gagal.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian :
• traktus genitourinarius,
• organ-organ reproduksi,
• defekasi, dan
• faktor psikososial serta seksual.
• Riwayat kesehatan
• pemeriksaan fisik,
• pemeriksaan laboratorium dan
• pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk menegakan diagnosis medis
yang tepat.
• Pengetahuan wanita tentang gangguan, penatalaksanaannya, dan ke-
mungkinan prognosis juga dikaji.
Diagnosa keperawatan
• masalah fisik, seperti konstipasi atau diare yang berhubungan dengan pe-
rubahan anatomi,
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
• nyeri berhubungan dengan sokongan pelvis dan / atau kesulitan eliminasi,
• risiko tinggi cedera yang berhubungan dengan kurangnya keterampilan
dalam melakukan prosedur perewatan diri atau kurang pengetahuan ten-
tang mematuhi terapi.
• ansiestas yang berhubungan dengan prosedur bedah yang mungkin di-
lakukan,
• koping tidak efektif yang berhubungan dengan perubahan citra tubuh,
• perubahan proses keluarga atau hubungan interpersonal yang berhubun-
gan dengan perubahan fungsional dan perubahan anatomi ;
• isolasi sosial, distres spiritual, gangguan citra tubuh, dan harga diri rendah
yang behubungan dengan perubahan anatomi dan perubahan fungsi.
Intervensi keperawata diarahkan pada :
• upaya memberi penyuluhan kepada wanita tentang akibat dari melahirkan
• Dalam memulangkan ibu dan bayi saat ini dalam 24 jam setelah suatu
kelahiran normal atau dalam tiga hari setelah kelahiran sesaria. Sebelum
pulang dari rumah sakit, ibu harus diinformasikan tentang tanda masalah
yang potensial dan dinasihatkan untuk menghubung perawatan,
• perawatan diri pascapartum atau kunjungan rumah.
• Perawat harus mendorong pemeriksaan fisik tahunan, yang meningkatkan
diagnosis dan pengobatn dini dan
• memfasilitasi perawatan diri serta kerja sama dengan program medis dan
bedah yang dianjurkan.
• Dengan sikap yang mendukung dan menerima, perawat dapat mening-
katkan harga diri, citra tubuh, san konsep diri positif klien, meskipun ada
perubahaan fungsi tubuh.
• Wanita harus diberi informasi tentang higiene yang baik dan
• tindakan yang mencegah masalah yang berhubungan dengan perubahan
topangan pada pelvis.
• Perawat harus sangan sensitif dan bijaksana karena klien mungkin merasa
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
malu karena bau dan pakaiannya yang menjadi kotor di luar keinginan-
nya. Ia mungkin akan menarik diri atau, sebaliknya, menunjukan sikap
bermusuhan. Tidak jarang wanita menjadi terbiasa dengan bau tersebut,
sehingga mereka tidak menyadarinya. Dauching deodoran komersial atau
larutan bukan-komersial, seperti larutan klorin (satu sendok makan klorin
pemutih yang biasa digunakan dalam rumah tangga dicampur 1 L air) da-
pat digunakan.
• Rendam duduk (sitz baths) dan mencuci genitalia dengan cermat meng-
gunakan sabun ringan tidak berwarna dan tidak berbau serta air hangat
dapat membantu.
• Penggunaan bedak deodoran, seperti borat natrium, dapat bermanfaat.
• Perawatan higienis memakan waktu dan harus sering dilakukan sepanjang
hari.
• Pembalut pelindung atau celana pendek harus digunakan. Semua aktivitas
ini membuat wanita dan keluarganya menjadi tidak semangat.
• Apabila terdapat fistula rektovagina, maka enematinggi (high enema), yang
diberikan sebelum meninggalkan rumah, membuat wanita sementara be-
bas dari pajanan materi feses pada periode praoperasi.
Banyak upaya perawat untuk mengatasi masalah ini diarahkan pada partisi-
pasi wanita dalam menyiapkan wanita tersebut untuk menjalani pembedahan.
Perawat di lingkungan promosi kesehatan biasanya paling megetahui kondi-
si kehidupan wanita tersebut, keterbatasan fisiknya serta masalah sosialnya.
Dengan demikian, perawat adalah orang yang paling tepat untuk mengordi-
nasi kontinuitas perawatan. Apabila fungsi sistem genito urinarius tidak da-
pat diperbaiki sampai benar-benar pulih, baik melalui upaya bedah, medikasi
maupun terapi lain, maka sasaran yang terkait dengan kepatuhan terhadap
program medis, yaitu memperoleh kembali atau mempertahankan harga diri,
dan kepuasan keluarga serta proses interpersonal sangat untuk diupayakan.
Neoplasia
Neoplasia mengacu pada pertumbuhan jaringan baru, yang juga disebut
tumor. Sebagian besar jaringan tubuh mempunyai kemampuan untuk men-
galami perubahan neoplasti. Neoplasia benigna merupakan sel yang tumbuh
secara lambat, terorganisasi dengan baik, dan tidak menyerang jaringan lain
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
si sekitarnya. Neoplasia umumnya tidak mengancam jiwa penderita. Neoplasia
maligna, yang dengan istilah kanker, merupakan sel yang tumbuh dengan san-
gat cepat, tidak terorganisasi, dan sering kali menyerang jaringan lain dan seki-
tarnya. Kanker dapat tumbuh menyebar jauh dari lokasi tumor asalnya. Suatu
proses yang disebut metastasis. Sebagian besar neoplasia maligna berpotensi
mengancam jiwa. Tumor tipe tertentu lebih berbahaya dan agresif daripada
tumor lain.
Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fisiologis
tubuh, konsep diri, kemampuan koping, seksualitas, fungsi keluarga, dan spir-
itualitas. Neoplasia benigna memberikan banyak tantangan serupa, terutama
selama proses diagnosis, tetapi tidak sampai mengancam jiwa dan kesejahter-
aan. Perawat dapat membantu wanita dan keluarganya agar dapat melalui
pengalaman yang sulit ini, memberikan edukasi, dukungan, dan empati.
Neoplasia Serviks
Perubahan pada sel serviks biasa terjadi, disertai dengan beragam karakteristik
histologis. Sel-sel pada taut skuamokolumnar, yang juga disebut zona transfor-
masi, sering kali mengalami perbaikan. Pada proses ini, sel kolumnar (endos-
erviks) berubah menjadi sel epitel skuamosa (ektoserviks) di bawah pengaruh
aktivitas hormon gonadotropin. Perubahan neoplasti pertama kali terjadi pada
taut skuamokolumnar.
Kanker serviks terutama dialami oleh wanita dewasa muda dan dewasa perten-
gahan. Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wan-
ita berusia kurang dari 35 tahun. Terdapat hubungan kuat antara neoplasia
intraepitel serviks (cervical intraepithelial neoplasia, CIN) dan virus papiloma
manusia (human papillomavirus, HPV) tipe 16 dan 18, yang dapat berkembang
dengan cepat (dalam waktu 3 tahun) untuk menjadi penyakit invasif. Virus
herpes simpleks tipe 2 dan infeksi sitomegalovirus juga dapat mengawali ter-
jadinya CIN. Virus tersebut mengubah inti DNA sel serviks yang belum matang.
Apabila terpapar dengan semen dari banyak pasangan seksual mendorong
terjadinya proses neoplasti. Kombinasi HPV, herpes dan kebiasaan merokok
menimbulkan efek lain dalam produksi sel-sel atipikal.
Hasil pemeriksaan Pop smear menggambarkan derajat perubahan epitel ser-
viks. Semua derajat displasia, yakni pertumbuhan sel abnormal, pada karsino-
ma adalah bagian dari proses yang sama, yang disebut CIN. Perubahan seluler
pada neoplasia serviks terjadi secara bertahap, yang memerlukan waktu 10
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
sampai 15 tahun sebelum terbentuk karsinoma invasif. Neoplasia prainvasif
(CIN dan karsinoma in situ [CIS]) biasanya dapat diatasi secara efektif. HPV tidak
dapat dideteksi dengan Pap smear sehingga wanita mengalami inflamasi per-
sisten dan atipia skuamosa atau koilositik memerlukan skrining tambahan den-
gan kolposkopi, suatu prosedur yang menggunakan mikroskop stereoskopik
binokular untuk melihat serviks dan memeriksa zona transformasi pada serviks
dan melakukan biopsi. Terapi medis dapat direncanakan berdasarkan pemerik-
saan sitologi dan spesimen.
Wanita yang hasil pemeriksaan Pap smear-nya menunjukan atipia serviks
biasanya mengulangi pemeriksaan pap-smear dalam 3 bulan berikutnya.
Bagaimanapun, pemeriksaan Pap-smear saja mungkin tidak memberikan eval-
uasi yang adekuat. Biopsi yang dipandu kolposkopi atau pemeriksaan bilas
asam asetat akan membantu upaya deteksi penyakit yang lebih serius. Wan-
ita yang mengalami displasia (CIN) dan CIS memerlukan penatalaksaan yang
tepat. Pertama, dilakukan kolposkopi, biopsi terarah, dan kuretase endoser-
viks, yang biasanya diikuti dan prosedur penghancuran jaringan dan regen-
erasi. Wanita mengalami perubahan inflamasi atau mengidap mikroorganisme
penyebab infeksi didalam tubuhnya, seperti Trichomonas dan Candida, smear
diulangi dalam 3 bulan berikutnya. Jika masih terdapat atipia, dilakukan tinda-
kan kolposkopi dan biopsi terarah.
Neoplasia Ovarium Jinak
Sekitar 75% massa di ovarium bersifat jinak (benigna). Neoplasia ovarium jinak
yang umum dialami oleh wanita berusia 20 sampai 40 tahun dapat berupa
kista ovarium fungsional, kistadenoma, kiata teratoma, fibroma, endometrio-
ma (kista cokelat), dan kehamilan tuboovarium (kehamilan ektopik). Setengah
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
dari massa tersebut adalah kista fungsional Kecuali ukurannya cukup besar,
massa pada ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan sering kali dite-
mukan secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan. Jika terdapat gejala, gejala
tersebut berupa rasa tidak nyaman sakit di abdomen bawah, dan rasa penuh,
tertekan, dispareuna, atau ketidaknyamanan saat menstruasi atau defekasi. Ke-
hamilan tuboovarium menyebabkan nyeri akut sebelum dan selama ruptur.
Kista fungsional, termasuk kista di korpus luteum dan folikel, biasanya lebih
kecil dari 3 cm dan sering kali hilang dengan sendirinya dan 1 sampai 2 bulan.
Wanita yang mengidap kista ovarium kecil kembali menjalani pemeriksaan 1
sampai 2 bulan. Kontrasepsi oral dapat digunakan 1 sampai 2 kali siklus un-
tuk menekan fungsi ovarium sehingga membantu penyerapan kista. Massa
ovarium yang tidak menghilang, yang berukuran lebih dari 3 cm, dapat men-
imbulkan nyeri persisten, atau menunjukan karakteristik mencurigakan yang
membutuhkan evaluasi lebih lanjut. USG transvagina mampu mengidentifikasi
tipe lesi, seperti padat, kistik, bersekat, dan campuran; adanya caitan di pang-
gul; dan karakteristik uterus. Massa yang mencurigakan diperiksa dengan lapa-
roskopi atau laparotomi, dan masa tersebut diangkat jika diindikasikan. Jika
wanita berusia lebih dari 40 tahun atau memiliki massa lebih besar dari 6 sam-
pai 7cm, pengeluaran massa lebih sering dilakukan dengan cara pembedahan.
Kanker Ovarium
Satu dari 70 wanita akan mengalami kanker ovarium dalam kehidupannya.
Suatu neoplasma letal, kanker ovarium, menyebebkan lebih benyak kematian
dibandingkan kombinasi kanker endometrium dan serviks. Frekuensi neoplas-
ma ovarium ganas meningkat dalam setiap dekade kehidupan, dari 4% pada
wanita muda berusia kurang dari 30 tahun sampai sekitar 50% pada wanita
berusia lebih dari 60 tahun. Sebelum menopause, 45% massa ovarium bersifat
ganas. Faktor risiko kanker ovarium adalah sebagai berikut:
• Diet tinggi lemak (risiko ganda)
• Merokok, meminum alkohol
• Polutan lingkungan
• Riwayat dua orang dalam satu tingkat silsilah keluarga mengalami
kanker payudara atau kanker ovarium (risiko 50%)
• Riwayat pribadi menderita kanker kolon, payudara, atau endome-
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
trium.
Faktor-faktor tertentu dapat melindungi wanita dari kanker ovarium. Faktor
tersebut meliputi multiparitas dan penggunaan kontrasepsi oral dalam waktu
lama (lebih dari satu tahun). Kehamilan dan kontrasepsi oral sementara waktu
menghilangkan stimulasi FSH dan LH, kemungkinan mencegah pembentukan
kista inklusi epitel dan transformasi sel selanjutnya yang mengarah ke ganas.
Neoplasia Uterus
Massa uterus sering kali kelihatan sebagai uterus yang membesar atau berben-
tuk tidak teratur. Pada wanita usia subur, kehamilan harus selalu selalu men-
jadi pertimbangan saat terjadi pembesaran uterus. Infeksi, adenomiosis, polip,
fibroid, hiperplasia, dan keganasan merupakan penyebab umum terjadinya
pembesaran uterus.
Karsinoma endometrium adalah keganasan ketiga yang paling sering terjadi
pada wanita. Sebanyak 90% karsinoma endometrium adalah adenokarsinoma.
Puncak kejadiaanya adalah pada usia 50 sampai 70 tahun, dan sering terjadi
pada wanita pascamenopause. Penyebab kanker endometrium ini tidak jelas.
Kanker endometrium mungkin dicetuskan oleh ketidaknormalan metabolisme
yang melibatkan hiperaktivitas hipofisis dan gangguan metabolisme glukosa.
Terdapat peningkatan risiko kanker endometrium sebanyak 2 sampai 10 kali
lipat akibat pascamenopause estrogen eksogen, terutama pada wanita pasca-
menopause. Risiko kanker dinetralkan dengan pemberian tambahan progestin
dalam terapi sulih hormon.
Faktor risiko kanker endometrium terdiri atas :
• Ketidakseimbangan hormon (estrogen yang tidak diimbangi)
• Obesitas
• Infertilitas dan nulliparitas
• Awitan menopause lambat
• Hipertensi
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Kanker Payudara
Kanker Payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada
wanita. Perawat punya peran penting dalam menyelenggarakan skrining dan
penyuluhan kanker payudara. Jika tumor dideteksi dini dalam kondisi terloka-
lisasi, angka kelangsungan hidup mendekati 100%. Kebanyakan tumor diraha-
siakan oleh wanita itu sendiri.
Pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan disarankan setiap tiga tahun
untuk wanita berusia 20 hingga 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada
wanita berusia 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita berusai 40
tahun keatas. Pemeriksaan payudara memberi kesempatan terbaik untuk
mengajarkan dan mengulang kembali pemeriksaan payudara sendiri. SA-
DARI dianjurkan setiap bulan, tetapi kebanyakan wanita jarang melakukannya
dan beberapa wanita tidak melakukannya sama sekali, karena takut jika men-
emukan benjolan, merasa tidak mampu mengenali benjolan dan rasa malu
merupakan hambatan dalam melakukan SADARI. Memperagakan ulang mer-
upakan hal yang penting karena akan memberi perawat kesempatan untuk
memperbaiki bila ada yang salah dan meningkatkan kepercayaan diri wanita
terhadap kemampuan melakukan perawatan sendiri.
Periksa payudara sendiri
a. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri ialah setelah periode
mens, pada waktu payudara tidak keras dan bengkak. Bila periode mens
anda tidak teratur atau kadang – kadang dalam sebulan tidak terjadi laku-
kan pada hari yang sama setiap bulan.
b. Berbaring dan letakkan bantal dibawah bahu kanan Letakkan lengan kanan
anda di bawah kepala anda
c. Gunakan bantalan dari tiga jari tengah tangan kiri anda untuk merasakan
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
benjolan atau penggumpalan / penebalan. Bantalan jari anda adalah ujung
ketiga setiap jari
d. Tekan agak kuat untuk mengetahui perabaan anda, jika anda tidak yakin
sekuat apa untuk menekannya, tanyakan kepada petugas kesehatan atau
coba untuk mengikuti cara petugas kesehatan menggunakan jemarinya
selama memeriksa payudara. Pelajari teraba seperti apa payudara anda,
daerah keras di lengkungan yang lebih rendah pada setiap payudara ada-
lah hal yang normal.
e. Gerakan jari mengelilingi payudara sesuia langkah yang ditentukan. Anda
dapat memilih gerakan melingkar (gambar 2 A) ke atas dan ke bawah garis
( gambar 2 B) atau ke arah tengah (gambar 2 C). Lakukan setiap kali den-
gan cara yang sama. Hal ini akan membantu anda yakin bahwa telah me-
meriksa seluruh bagian payudara dan untuk mengingat bagaimana pera-
baan pada payudara anda.
f. Sekarang periksa payudara kiri anda dengan menggunakan bantalan jari –
jari tangan kanan
g. Jika anda menemukan perubahan segera pergi kepetugas kesehatan
h. Memeriksa payudara sambil berdiri di depan cermin segera setelah anda
memeriksa payudara anda setiap bulan. Perhatikan jika ada perubahan
pada penampilan payudara anda, cekungan pada kulit, perubahan pada
puting susu atau kemerahan / pembengkakan.
i. Anda mungkin juga ingin melakukan pemeriksaan ekstra pada payudara
sendiri ketika anda sedang mandi (gambar 3). Tangan anda yang bersabun
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
akan dapat digerakkan dengan leluasa pada kulit yang basah, sehingga
mempermudah pemeriksaan perabaan pada payudara anda.
Mamografi
Massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI atau oleh
petugas kesehatan bisa didektesi dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, si-
nar X dengan dosis rendah.
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Terapi kanker payudara yang dengan pembedahan dan terapi lanjutan melipu-
ti; radiasi, kemoterapi atau terapi homonal. Keputusan untuk melakukan terapi
lanjutan didasarkan pada fase penyakit, usia, serta status menopause wanita.
Pengkajian sebelum dilakukan pembedahan
• Kesiapan psikologis
• Pengetahuan yang dilakukan sebelum dan sesudah operasi
• Kunjungan dari wanita pernah mengalami hal yang sama akan sangat
bermanfaat
Asuhan keperawatan pascaoperasi
• Berfokus pada upaya pemulihan
• Pengukuran tekanan darah, pemberian IV, pengambilan darah dilakukan
pada sisi lengan yang tidak terkena
• Kaji drain di tempat insisi
• Luka insisi balutan diganti
• Gerakkan tangan yang terkena
• Sebelum pulang dari RS Infomasikan tentang perawatan diri
• Pendidikan kesehatan untuk menanggulangi masalah gangguan konsep
diri
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
• Dukungan keluarga, orang – orang terdekat dan petugas kesehatan.
Hasil yang diharapkan
• Pasien merasa puas dengan keputusan untuk terapinya
• Merasa tenang karena banyak dukungan.
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Rangkuman
Gejala yang berhubungan dengan relaksasi pelvis paling sering muncul selama
perimenopause, saat efek hormon ovarium pada jaringan pelvis hilang dan atro-
fi mulai terjadi, Umumnya gejala relaksasi pelvis berhubungan dengan struktur
yang terlibat, yaitu uretra, kandung kemih, uterus, vagina, rektum. Rektokel ialah
herniasi dinding rektum anterior melalui fasia vagina yang ruptur atau mengalami
relaksasi dan septum rektovaginal. Enterokel atau hernia pada vagina posterior
merupakan herniasi peritoneum kavum Douglasi posterior antara ligamen utero-
sakrum ke dalam septum rektovaginalis. Sistokel adalah suatu struktur kandung
kemih yang menonjol ke bawah ke dalam vagina,Uretrokel ialah suatu herniasi
fasia paravaginal dibawah uretra yang memungkinkan uretra menonjol ke dalam
vagina. Kondisi tersebut dapat asimptomatik atau wanita tersebut mungkin
mengeluh tonjolan pada vagina atau inkontinensia urine. Perubahan ini yang diir-
ingi uretrokel, menyebabkan inkontinensia. Urine menyembur keluar saat wanita
diminta mengejan atau batuk dalam posisi litotomi.Melakukan latihan Kegel s 80
sampai 100 kali dalam satu hari dapat meredakan inkontinensia stres ringan. HRT
dapat meningkatkan pengontrolan urine pada wanita pascamenopause, tetapi
perbaikan melalui upaya bedah seringkali diindikasikan untuk meredakan gejala.
Prolaps uterus terjadi saat ligamen kardinal yang menyokong uterus dan vagina
tidak kembali ke posisi normal setelah anak lahir dan saat hubungan aksis uter-
us dengan aksis vaguna berubah. Pessary digunakan hanya selama kurun waktu
yang singkat, alat ini dapat menimbulkan nekrosis akibat tekanan dan vaginitis.
Higiene yang baik sangat penting .
Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fisi-
ologis tubuh, konsep diri, kemampuan koping, seksualitas, fungsi keluarga, dan
spiritualitas. Neoplasia benigna memberikan banyak tantangan serupa, terutama
selama proses diagnosis, tetapi tidak sampai mengancam jiwa dan kesejahteraan.
Perawat dapat membantu wanita dan keluarganya agar dapat melalui pengala-
man yang sulit ini, memberikan edukasi, dukungan, dan empati.
Pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan disarankan setiap tiga tahun
untuk wanita berusia 20 hingga 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita
berusia 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita berusai 40 tahun kea-
tas. Pemeriksaan payudara memberi kesempatan terbaik untuk mengajarkan dan
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
mengulang kembali pemeriksaan payudara sendiri. SADARI dianjurkan setiap
bulan,. massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI, dapat
dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, sinar X dengan dosis rendah gambar.
Massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI atau oleh petugas
kesehatan bisa didektesi dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, sinar X dengan
dosis rendah.
23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Pilih jawaban yang paling tepat
1. Klein dengan uretrokel,. urine akan menyembur keluar saat wanita diminta
mengejan atau batuk dalam posisi litotomi, tindakan keperawatan apa
yang anda akan berikan ?
a. Anjurkan melakukan latihan Kegel s 80 sampai 100 kali dalam satu hari .
b. HRT dapat meningkatkan pengontrolan urine pada wanita pascameno-
pause
c. Mengurangi minum
d. Istirahat yang cukup
e. Diet menu seimbang
2. Sebuah pessary dapat diinsersi untuk menyokong uterus , apakah tinda-
kan keperawatan yang anda berikan kepada klien yang terpasang. sebuah
pessary, untuk mencegah nekrosis?
a. Pessary digunakan hanya selama kurun waktu yang singkat
b. Higiene yang baik
c. Diajarkan melepas alat tersebut pada malam hari,
d. Membersihkannya, serta memasangnya kembali pada pagi hari.
e. Mengganti pembalut pada pagi hari
3. Mengapa wanita takut untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
SADARI yang dianjurkan setiap bulan ?
a. Karena takut jika menemukan benjolan,
b. Merasa mampu mengenali benjolan
c. Tidak tertarik melakukan SADARI.
d. Tidak tahu kapan melakukan
e. Merasa aman dengan kondisi payudara
Test Formatif
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
4. Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fi-
siologis tubuh, konsep diri, bagaimana sikap anda terhadap klien yang
mengalami Neoplasia benigna?
a. Memberikan edukasi penyebab dan penanganannya
b. Memberikan dukungan keluarga dan petugas kesehatan
c. Bersikap empati.
d. Meningkatkan harga diri
e. Meningkatkan citra diri
5. Apakah faktor risiko terjadinya kanker ovarium ? (Kecuali)
a. Diet tinggi lemak
b. Merokok, meminum alkohol
c. Polutan lingkungan
d. Riwayat dua orang dalam satu tingkat silsilah keluarga mengalami
kanker payudara atau kanker ovarium
e. Latihan fisik yang melelahkan
Kunci jawaban tes formatif
1.A, 2.E, 3.A, 4.C, 5.E
25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
23
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Tugas Mandiri
Berlatihlah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) agar anda dapat memberi-
kan pendidikan kesehatan kepada wanita dalam pencegahan terjadinya kanker
payudara’
Demikian yang saya bisa sampaikan konsep dan asuhan keperawatan pasien
dengan masalah kesehatan reproduksi yang terjadi pada wanita, agar anda
lebih banyak wawasan silakan membaca buku atau membuka internet. Terima
kasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat.