SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
No Kode : Keperawatan / WAT 3.04/4/2013
KEPERAWATAN MATERNITAS I
Asuhan Keperawatan Pasien dengan
Masalah Kesehatan Reproduksi
Penulis:
Dra Atin Karjatin M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
2013
Hak cipta © Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan,Kemkes RI, 2013
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
III
Setelah mahasiswa mempelajari kegiatan
belajar 3, diharapkan dapat menjelaskan asuhan
keperawatan pada masalah kesehetan reproduk-
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah mahasiswa mempelajari kegia-
tan belajar 3, diharapkan dapat men-
jelaskan
1.	 Asuhan keperawatan pada
masalah kesehatan reproduksi
akibat trauma melahirkan
2.	 Asuhan keperawatan pada
masalah kesehatan reproduksi
dengan neoplasma
Pokok-Pokok Materi
a.	 Konsep akibat trauma melahirkan
dan Asuhan keperawatan akibat
trauma melahirkan
b.	 Konsep neoplasma dan Asuhan
keperawatan dengan neoplasma
Akibat Trauma Melahirkan dan Neoplasia
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
AKIBAT TRAUMA MELAHIRKAN
Gejala yang berhubungan dengan relaksasi pelvis paling sering muncul se-
lama perimenopause, saat efek hormon ovarium pada jaringan pelvis hilang
dan atrofi mulai terjadi, Trauma pelvis, stres, ketegangan serta proses penu-
aan merupakan penyebab pendukung. Baik latihan fisik maupun istirahat tidak
akan memperbaiki masalah atau mengembalikan hubungan anatomi dan fisi-
ologis yang normal.
Umumnya gejala relaksasi pelvis berhubungan dengan struktur yang terlibat,
yaitu uretra, kandung kemih, uterus, vagina, rektum.
Rektokel ialah herniasi dinding rektum anterior melalui fasia vagina yang rup-
tur atau mengalami relaksasi dan septum rektovaginal. Rektokel tampak se-
bagai tonjolan besar yang dapat terlihat melalui introitus yang sedang rileks.
Gejala tidak muncul saat wanita berbaring, sebuah rektokel menimbulkan
gangguan pada fungsi usus, sensansi mengejan atau menyebabkan organ pel-
vis keluar. Apabila terdapat rektokel yang sangat besar, individu mungkin sulit
untuk defekasi. Setiap kali wanita mengejan selama defekasi, feses terdorong
melawan dinding rektovagina yang tipis, membuat dinding tersebut lebih
meregang. Kondisi ini biasanya ditangani melalui pembedahan.
Enterokel atau hernia pada vagina posterior merupakan herniasi peritoneum
Uraian Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
kavum Douglasi posterior antara ligamen uterosakrum ke dalam septum rek-
tovaginalis. Sakulasi terdiri dari lengkungan usus berukuran kecil, tetapi tidak
memiliki rectum. Wanita tersebut mungkin tidak menyadari masalah tersebut
atau mengeluh adanya tekanan atau mngejan atau sensasi merasa tertarik aki-
bat nyeri punggung bagian bawah. Defek ditutup melalui pembedahan melalui
vagina dengan mendekatkan ligamen utero sakrum serta otot levator di ba-
gian tengah.
Sistokel adalah suatu struktur kandung kemih yang menonjol ke bawah ke
dalam vagina. Hal ini terjadi saat struktur penopang di septum vesikovaginalis
cedera. Dinding anterior secara bertahap relaksasi seiring perjalanan waktu
seringkali setelah kelahiran beberapa bayi, Saat wanita berdiri, dinding va-
gina anterior yang lemah tidak dapat menopang berat urine di dalam kand-
ung kemih. Kandung kemih teregang dan kapasitasnya meningkat. Pada suatu
waktu sistokel membesar sampai menonjol ke luar dan masuk ke dalam vagi-
na. Kandung kemih sulit dikosongkan karena kantung sistokel terkulai dibawah
leher kandung kemih.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Sistokel dikenal sebagai suatu penonjolan dinding anterior vagina. Kontinensia
urina tidak terpengaruh, kecuali bila leher kandung kemih dan uretra rusak,
tetapi sistitis dan infeksi saluran kemih asenden dapat terulang. Upaya bedah
untuk memberi topangan dilakukan melalui vagina. Plication ( melipat, me-
masukkan atau melakukan jahitan untuk menyatukan materi ) pada dinding
kandung kemih mengurangi sistokel.
Uretrokel ialah suatu herniasi fasia paravaginal dibawah uretra yang memung-
kinkan uretra menonjol ke dalam vagina. Kondisi tersebut dapat asimptomatik
atau wanita tersebut mungkin mengeluh tonjolan pada vagina atau inkontin-
ensia urine.
Prolaps vagina merupakan kondisi yang jarang terjadi, tetapi merupakan
kondisi yang sangat menyulitkan, yang dapat terjadi setelah tindakan histerek-
tomi vagina. Kondisi ini harus diperbaiki melalui upaya bedah.
Inkontinensia Urine
Banyak wanita mengalami kebocoran urine yang tidak dapat dikendalikan aki-
bat cedera saat melahirkan. Kondisi – kondisi yang mengganggu pengontrolan
urine meliputi stress urinary incontinence , akibat peningkatan tekanan intraab-
domen yang tiba – tiba ( mis, tekanan mendadak yang timbul akibat bersin
atau batuk ), urge incontinence yang disebabkan oleh gangguan pada kand-
ung kemih dan uretra, seperti uretritis dan striktur uretra, trigonitis dan sistitis.
Stress urinary inkontinence dapat terjadi setelah cedera pada struktur leher
kandung kemih.Mekanisme sfingter pada leher kandung kemih mengompresi
uretra bagian atas, mendorongnya ke atas dibawah simfisis dan membentuk
suatu sudut akut di sambungan dinding uretra posterior dan dasar kandung
kemih.
Untuk mengosongkan kandung kemih, kompleks sfingter relaksasi dan trigon
berkontraksi untuk membuka orifisium uretra interna dan menarik dinding
kandung kemih yang berkontraksi ke atas, sehingga mendorong urine keluar.
Sudut antara uretra dan dasar kandung kemih menghilang atau membesar,
bila otot pubokoksigeus penyokong cedera.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Perubahan ini yang diiringi uretrokel, menyebabkan inkontinensia. Urine me-
nyembur keluar saat wanita diminta mengejan atau batuk dalam posisi litoto-
mi.	
Melakukan latihan Kegel s 80 sampai 100 kali dalam satu hari dapat meredakan
inkontinensia stres ringan. HRT dapat meningkatkan pengontrolan urine pada
wanita pascamenopause, tetapi perbaikan melalui upaya bedah seringkali di-
indikasikan untuk meredakan gejala.
Cedera pada sendi panggul
Pemisahan simfisis pubis terjadi sampai derajat tertentu selama proses mela-
hirkan. Apabila ekstraksi dipaksakan atau bayi lahir besar, kemungkinan akan
terjadi cedera serius. Wanita menderita nyeri berat disimfisi pubis dan sendi
sakroiliaka saat bergerak. Apabila daerah di atas simfisis pubis ini palpasi, klien
akan merasakan nyeri tekan, pemisahan yang lebar pada ujung – ujung tulang
saat wanita memindahkan berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki lain.
Prolaps uterus
Prolaps uterus terjadi saat ligamen kardinal yang menyokong uterus dan va-
gina tidak kembali ke posisi normal setelah anak lahir dan saat hubungan aksis
uterus dengan aksis vaguna berubah.
Sistokel dan rektokel hampir selalu menyertai prolaps uteri, menyebabkannya
terkulai bahkan ke rahang belakang dan kebawah, masuk ke dalam vagina.
Prolaps terbentuk dalam berbagai derajat bila terjadi prosidensia ( prolaps
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
komplet) yakni serviks dan badan uterus menonjol melalui vagina dan vagi-
na mengalami inversi. Perbaikan bedah transvaginal pada prolaps yang be-
rat untuk memperbaiki sistokel dan rektokel, mengembalikan uterus ke posisi
normalnya, memendekan serviks yang memanjang dan memendekkan liga-
men kardinal diindikasikan, sebuah pessary dapat diinsersi untuk menyokong
uterus .
Pessary digunakan hanya selama kurun waktu yang singkat, alat ini dapat men-
imbulkan nekrosis akibat tekanan dan vaginitis. Higiene yang baik sangat pent-
ing . beberapa wanita dapat diajarkan melepas alat tersebut pada malam hari,
membersihkannya, serta memasangnya kembali pada pagi hari. Apabila alat
tersebut selalu dipasang wanita diindikasikan untuk melakukan irigasi secara
teratur untuk membuang sekresi yang meningkat dan juga dianjurkan untuk
sering melakukan pemeriksaan.
Fistula Genitalia
Fisitula ialah hubungan yang abnormal antara satu visera berlubang dan visera
lain dari satu visera berlubang ke bagian luar. Fistula genitalia dapat timbul di
antara kandung kemih serta traktus genitalis.( mis vesikovaginalis ; antara ure-
ter dan vagina.), serta enterovesikalis antara rektum atau kolon sigmoid dan
struktur lain.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Fistula vesikovaginalis, fistula traktus urinarius yang paling umum, terbentuk
di dinding vagina interior. Biasanya fistula ini merupakan akibat cedera dekat
sambungan uterovesikalis selama histerektomi radikal untuk menangani kank-
er. Urine keluar melalui vagina, menyebabkan inkontinensia komplet atau par-
sial. Perbaikan melalui pembedahan transvaginal dapat dilakukan pada keban-
yakan kasus.
Fistula rektovagina paling sering disebabkan infeksi pada episiotomi, suatu jah-
itan di sepanjang dinding rektum selama upaya perbaikan dilakukan atau ced-
era rektum yang diketahui selama proses melahirkan. Fistula juga dapat timbul
akibat luasnya kanker serviks atau terapi radiasi. Perbaikan melalui upaya be-
dah dapat dilakukan, tetapi seringkali diperburuk oleh infeksi yang mengham-
bat proses penyembuhan atau menyebabkan perbaikan tersebut gagal.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian :
•	 traktus genitourinarius,
•	 organ-organ reproduksi,
•	 defekasi, dan
•	 faktor psikososial serta seksual.
•	 Riwayat kesehatan
•	 pemeriksaan fisik,
•	 pemeriksaan laboratorium dan
•	 pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk menegakan diagnosis medis
yang tepat.
•	 Pengetahuan wanita tentang gangguan, penatalaksanaannya, dan ke-
mungkinan prognosis juga dikaji.
Diagnosa keperawatan
•	 masalah fisik, seperti konstipasi atau diare yang berhubungan dengan pe-
rubahan anatomi,
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
•	 nyeri berhubungan dengan sokongan pelvis dan / atau kesulitan eliminasi,
•	 risiko tinggi cedera yang berhubungan dengan kurangnya keterampilan
dalam melakukan prosedur perewatan diri atau kurang pengetahuan ten-
tang mematuhi terapi.
•	 ansiestas yang berhubungan dengan prosedur bedah yang mungkin di-
lakukan,
•	 koping tidak efektif yang berhubungan dengan perubahan citra tubuh,
•	 perubahan proses keluarga atau hubungan interpersonal yang berhubun-
gan dengan perubahan fungsional dan perubahan anatomi ;
•	 isolasi sosial, distres spiritual, gangguan citra tubuh, dan harga diri rendah
yang behubungan dengan perubahan anatomi dan perubahan fungsi.
Intervensi keperawata diarahkan pada :
•	 upaya memberi penyuluhan kepada wanita tentang akibat dari melahirkan
•	 Dalam memulangkan ibu dan bayi saat ini dalam 24 jam setelah suatu
kelahiran normal atau dalam tiga hari setelah kelahiran sesaria. Sebelum
pulang dari rumah sakit, ibu harus diinformasikan tentang tanda masalah
yang potensial dan dinasihatkan untuk menghubung perawatan,
•	 perawatan diri pascapartum atau kunjungan rumah.
•	 Perawat harus mendorong pemeriksaan fisik tahunan, yang meningkatkan
diagnosis dan pengobatn dini dan
•	 memfasilitasi perawatan diri serta kerja sama dengan program medis dan
bedah yang dianjurkan.
•	 Dengan sikap yang mendukung dan menerima, perawat dapat mening-
katkan harga diri, citra tubuh, san konsep diri positif klien, meskipun ada
perubahaan fungsi tubuh.
•	 Wanita harus diberi informasi tentang higiene yang baik dan
•	 tindakan yang mencegah masalah yang berhubungan dengan perubahan
topangan pada pelvis.
•	 Perawat harus sangan sensitif dan bijaksana karena klien mungkin merasa
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
malu karena bau dan pakaiannya yang menjadi kotor di luar keinginan-
nya. Ia mungkin akan menarik diri atau, sebaliknya, menunjukan sikap
bermusuhan. Tidak jarang wanita menjadi terbiasa dengan bau tersebut,
sehingga mereka tidak menyadarinya. Dauching deodoran komersial atau
larutan bukan-komersial, seperti larutan klorin (satu sendok makan klorin
pemutih yang biasa digunakan dalam rumah tangga dicampur 1 L air) da-
pat digunakan.
•	 Rendam duduk (sitz baths) dan mencuci genitalia dengan cermat meng-
gunakan sabun ringan tidak berwarna dan tidak berbau serta air hangat
dapat membantu.
•	 Penggunaan bedak deodoran, seperti borat natrium, dapat bermanfaat.
•	 Perawatan higienis memakan waktu dan harus sering dilakukan sepanjang
hari.
•	 Pembalut pelindung atau celana pendek harus digunakan. Semua aktivitas
ini membuat wanita dan keluarganya menjadi tidak semangat.
•	 Apabila terdapat fistula rektovagina, maka enematinggi (high enema), yang
diberikan sebelum meninggalkan rumah, membuat wanita sementara be-
bas dari pajanan materi feses pada periode praoperasi.
Banyak upaya perawat untuk mengatasi masalah ini diarahkan pada partisi-
pasi wanita dalam menyiapkan wanita tersebut untuk menjalani pembedahan.
Perawat di lingkungan promosi kesehatan biasanya paling megetahui kondi-
si kehidupan wanita tersebut, keterbatasan fisiknya serta masalah sosialnya.
Dengan demikian, perawat adalah orang yang paling tepat untuk mengordi-
nasi kontinuitas perawatan. Apabila fungsi sistem genito urinarius tidak da-
pat diperbaiki sampai benar-benar pulih, baik melalui upaya bedah, medikasi
maupun terapi lain, maka sasaran yang terkait dengan kepatuhan terhadap
program medis, yaitu memperoleh kembali atau mempertahankan harga diri,
dan kepuasan keluarga serta proses interpersonal sangat untuk diupayakan.
Neoplasia
Neoplasia mengacu pada pertumbuhan jaringan baru, yang juga disebut
tumor. Sebagian besar jaringan tubuh mempunyai kemampuan untuk men-
galami perubahan neoplasti. Neoplasia benigna merupakan sel yang tumbuh
secara lambat, terorganisasi dengan baik, dan tidak menyerang jaringan lain
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
si sekitarnya. Neoplasia umumnya tidak mengancam jiwa penderita. Neoplasia
maligna, yang dengan istilah kanker, merupakan sel yang tumbuh dengan san-
gat cepat, tidak terorganisasi, dan sering kali menyerang jaringan lain dan seki-
tarnya. Kanker dapat tumbuh menyebar jauh dari lokasi tumor asalnya. Suatu
proses yang disebut metastasis. Sebagian besar neoplasia maligna berpotensi
mengancam jiwa. Tumor tipe tertentu lebih berbahaya dan agresif daripada
tumor lain.
Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fisiologis
tubuh, konsep diri, kemampuan koping, seksualitas, fungsi keluarga, dan spir-
itualitas. Neoplasia benigna memberikan banyak tantangan serupa, terutama
selama proses diagnosis, tetapi tidak sampai mengancam jiwa dan kesejahter-
aan. Perawat dapat membantu wanita dan keluarganya agar dapat melalui
pengalaman yang sulit ini, memberikan edukasi, dukungan, dan empati.
Neoplasia Serviks
Perubahan pada sel serviks biasa terjadi, disertai dengan beragam karakteristik
histologis. Sel-sel pada taut skuamokolumnar, yang juga disebut zona transfor-
masi, sering kali mengalami perbaikan. Pada proses ini, sel kolumnar (endos-
erviks) berubah menjadi sel epitel skuamosa (ektoserviks) di bawah pengaruh
aktivitas hormon gonadotropin. Perubahan neoplasti pertama kali terjadi pada
taut skuamokolumnar.
Kanker serviks terutama dialami oleh wanita dewasa muda dan dewasa perten-
gahan. Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wan-
ita berusia kurang dari 35 tahun. Terdapat hubungan kuat antara neoplasia
intraepitel serviks (cervical intraepithelial neoplasia, CIN) dan virus papiloma
manusia (human papillomavirus, HPV) tipe 16 dan 18, yang dapat berkembang
dengan cepat (dalam waktu 3 tahun) untuk menjadi penyakit invasif. Virus
herpes simpleks tipe 2 dan infeksi sitomegalovirus juga dapat mengawali ter-
jadinya CIN. Virus tersebut mengubah inti DNA sel serviks yang belum matang.
Apabila terpapar dengan semen dari banyak pasangan seksual mendorong
terjadinya proses neoplasti. Kombinasi HPV, herpes dan kebiasaan merokok
menimbulkan efek lain dalam produksi sel-sel atipikal.
Hasil pemeriksaan Pop smear menggambarkan derajat perubahan epitel ser-
viks. Semua derajat displasia, yakni pertumbuhan sel abnormal, pada karsino-
ma adalah bagian dari proses yang sama, yang disebut CIN. Perubahan seluler
pada neoplasia serviks terjadi secara bertahap, yang memerlukan waktu 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
sampai 15 tahun sebelum terbentuk karsinoma invasif. Neoplasia prainvasif
(CIN dan karsinoma in situ [CIS]) biasanya dapat diatasi secara efektif. HPV tidak
dapat dideteksi dengan Pap smear sehingga wanita mengalami inflamasi per-
sisten dan atipia skuamosa atau koilositik memerlukan skrining tambahan den-
gan kolposkopi, suatu prosedur yang menggunakan mikroskop stereoskopik
binokular untuk melihat serviks dan memeriksa zona transformasi pada serviks
dan melakukan biopsi. Terapi medis dapat direncanakan berdasarkan pemerik-
saan sitologi dan spesimen.
Wanita yang hasil pemeriksaan Pap smear-nya menunjukan atipia serviks
biasanya mengulangi pemeriksaan pap-smear dalam 3 bulan berikutnya.
Bagaimanapun, pemeriksaan Pap-smear saja mungkin tidak memberikan eval-
uasi yang adekuat. Biopsi yang dipandu kolposkopi atau pemeriksaan bilas
asam asetat akan membantu upaya deteksi penyakit yang lebih serius. Wan-
ita yang mengalami displasia (CIN) dan CIS memerlukan penatalaksaan yang
tepat. Pertama, dilakukan kolposkopi, biopsi terarah, dan kuretase endoser-
viks, yang biasanya diikuti dan prosedur penghancuran jaringan dan regen-
erasi. Wanita mengalami perubahan inflamasi atau mengidap mikroorganisme
penyebab infeksi didalam tubuhnya, seperti Trichomonas dan Candida, smear
diulangi dalam 3 bulan berikutnya. Jika masih terdapat atipia, dilakukan tinda-
kan kolposkopi dan biopsi terarah.
Neoplasia Ovarium Jinak
Sekitar 75% massa di ovarium bersifat jinak (benigna). Neoplasia ovarium jinak
yang umum dialami oleh wanita berusia 20 sampai 40 tahun dapat berupa
kista ovarium fungsional, kistadenoma, kiata teratoma, fibroma, endometrio-
ma (kista cokelat), dan kehamilan tuboovarium (kehamilan ektopik). Setengah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
dari massa tersebut adalah kista fungsional Kecuali ukurannya cukup besar,
massa pada ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan sering kali dite-
mukan secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan. Jika terdapat gejala, gejala
tersebut berupa rasa tidak nyaman sakit di abdomen bawah, dan rasa penuh,
tertekan, dispareuna, atau ketidaknyamanan saat menstruasi atau defekasi. Ke-
hamilan tuboovarium menyebabkan nyeri akut sebelum dan selama ruptur.
Kista fungsional, termasuk kista di korpus luteum dan folikel, biasanya lebih
kecil dari 3 cm dan sering kali hilang dengan sendirinya dan 1 sampai 2 bulan.
Wanita yang mengidap kista ovarium kecil kembali menjalani pemeriksaan 1
sampai 2 bulan. Kontrasepsi oral dapat digunakan 1 sampai 2 kali siklus un-
tuk menekan fungsi ovarium sehingga membantu penyerapan kista. Massa
ovarium yang tidak menghilang, yang berukuran lebih dari 3 cm, dapat men-
imbulkan nyeri persisten, atau menunjukan karakteristik mencurigakan yang
membutuhkan evaluasi lebih lanjut. USG transvagina mampu mengidentifikasi
tipe lesi, seperti padat, kistik, bersekat, dan campuran; adanya caitan di pang-
gul; dan karakteristik uterus. Massa yang mencurigakan diperiksa dengan lapa-
roskopi atau laparotomi, dan masa tersebut diangkat jika diindikasikan. Jika
wanita berusia lebih dari 40 tahun atau memiliki massa lebih besar dari 6 sam-
pai 7cm, pengeluaran massa lebih sering dilakukan dengan cara pembedahan.
Kanker Ovarium
Satu dari 70 wanita akan mengalami kanker ovarium dalam kehidupannya.
Suatu neoplasma letal, kanker ovarium, menyebebkan lebih benyak kematian
dibandingkan kombinasi kanker endometrium dan serviks. Frekuensi neoplas-
ma ovarium ganas meningkat dalam setiap dekade kehidupan, dari 4% pada
wanita muda berusia kurang dari 30 tahun sampai sekitar 50% pada wanita
berusia lebih dari 60 tahun. Sebelum menopause, 45% massa ovarium bersifat
ganas. Faktor risiko kanker ovarium adalah sebagai berikut:
•	 Diet tinggi lemak (risiko ganda)
•	 Merokok, meminum alkohol
•	 Polutan lingkungan
•	 Riwayat dua orang dalam satu tingkat silsilah keluarga mengalami
kanker payudara atau kanker ovarium (risiko 50%)
•	 Riwayat pribadi menderita kanker kolon, payudara, atau endome-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
trium.
Faktor-faktor tertentu dapat melindungi wanita dari kanker ovarium. Faktor
tersebut meliputi multiparitas dan penggunaan kontrasepsi oral dalam waktu
lama (lebih dari satu tahun). Kehamilan dan kontrasepsi oral sementara waktu
menghilangkan stimulasi FSH dan LH, kemungkinan mencegah pembentukan
kista inklusi epitel dan transformasi sel selanjutnya yang mengarah ke ganas.
Neoplasia Uterus
Massa uterus sering kali kelihatan sebagai uterus yang membesar atau berben-
tuk tidak teratur. Pada wanita usia subur, kehamilan harus selalu selalu men-
jadi pertimbangan saat terjadi pembesaran uterus. Infeksi, adenomiosis, polip,
fibroid, hiperplasia, dan keganasan merupakan penyebab umum terjadinya
pembesaran uterus.
Karsinoma endometrium adalah keganasan ketiga yang paling sering terjadi
pada wanita. Sebanyak 90% karsinoma endometrium adalah adenokarsinoma.
Puncak kejadiaanya adalah pada usia 50 sampai 70 tahun, dan sering terjadi
pada wanita pascamenopause. Penyebab kanker endometrium ini tidak jelas.
Kanker endometrium mungkin dicetuskan oleh ketidaknormalan metabolisme
yang melibatkan hiperaktivitas hipofisis dan gangguan metabolisme glukosa.
Terdapat peningkatan risiko kanker endometrium sebanyak 2 sampai 10 kali
lipat akibat pascamenopause estrogen eksogen, terutama pada wanita pasca-
menopause. Risiko kanker dinetralkan dengan pemberian tambahan progestin
dalam terapi sulih hormon.
Faktor risiko kanker endometrium terdiri atas :
•	 Ketidakseimbangan hormon (estrogen yang tidak diimbangi)
•	 Obesitas
•	 Infertilitas dan nulliparitas
•	 Awitan menopause lambat
•	 Hipertensi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Kanker Payudara
Kanker Payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada
wanita. Perawat punya peran penting dalam menyelenggarakan skrining dan
penyuluhan kanker payudara. Jika tumor dideteksi dini dalam kondisi terloka-
lisasi, angka kelangsungan hidup mendekati 100%. Kebanyakan tumor diraha-
siakan oleh wanita itu sendiri.
Pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan disarankan setiap tiga tahun
untuk wanita berusia 20 hingga 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada
wanita berusia 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita berusai 40
tahun keatas. Pemeriksaan payudara memberi kesempatan terbaik untuk
mengajarkan dan mengulang kembali pemeriksaan payudara sendiri. SA-
DARI dianjurkan setiap bulan, tetapi kebanyakan wanita jarang melakukannya
dan beberapa wanita tidak melakukannya sama sekali, karena takut jika men-
emukan benjolan, merasa tidak mampu mengenali benjolan dan rasa malu
merupakan hambatan dalam melakukan SADARI. Memperagakan ulang mer-
upakan hal yang penting karena akan memberi perawat kesempatan untuk
memperbaiki bila ada yang salah dan meningkatkan kepercayaan diri wanita
terhadap kemampuan melakukan perawatan sendiri.
Periksa payudara sendiri
a.	 Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri ialah setelah periode
mens, pada waktu payudara tidak keras dan bengkak. Bila periode mens
anda tidak teratur atau kadang – kadang dalam sebulan tidak terjadi laku-
kan pada hari yang sama setiap bulan.
b.	 Berbaring dan letakkan bantal dibawah bahu kanan Letakkan lengan kanan
anda di bawah kepala anda
c.	 Gunakan bantalan dari tiga jari tengah tangan kiri anda untuk merasakan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
15
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
benjolan atau penggumpalan / penebalan. Bantalan jari anda adalah ujung
ketiga setiap jari
d.	 Tekan agak kuat untuk mengetahui perabaan anda, jika anda tidak yakin
sekuat apa untuk menekannya, tanyakan kepada petugas kesehatan atau
coba untuk mengikuti cara petugas kesehatan menggunakan jemarinya
selama memeriksa payudara. Pelajari teraba seperti apa payudara anda,
daerah keras di lengkungan yang lebih rendah pada setiap payudara ada-
lah hal yang normal.
e.	 Gerakan jari mengelilingi payudara sesuia langkah yang ditentukan. Anda
dapat memilih gerakan melingkar (gambar 2 A) ke atas dan ke bawah garis
( gambar 2 B) atau ke arah tengah (gambar 2 C). Lakukan setiap kali den-
gan cara yang sama. Hal ini akan membantu anda yakin bahwa telah me-
meriksa seluruh bagian payudara dan untuk mengingat bagaimana pera-
baan pada payudara anda.
f.	 Sekarang periksa payudara kiri anda dengan menggunakan bantalan jari –
jari tangan kanan
g.	 Jika anda menemukan perubahan segera pergi kepetugas kesehatan
h.	 Memeriksa payudara sambil berdiri di depan cermin segera setelah anda
memeriksa payudara anda setiap bulan. Perhatikan jika ada perubahan
pada penampilan payudara anda, cekungan pada kulit, perubahan pada
puting susu atau kemerahan / pembengkakan.
i.	 Anda mungkin juga ingin melakukan pemeriksaan ekstra pada payudara
sendiri ketika anda sedang mandi (gambar 3). Tangan anda yang bersabun
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
akan dapat digerakkan dengan leluasa pada kulit yang basah, sehingga
mempermudah pemeriksaan perabaan pada payudara anda.
Mamografi
Massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI atau oleh
petugas kesehatan bisa didektesi dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, si-
nar X dengan dosis rendah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
17
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Terapi kanker payudara yang dengan pembedahan dan terapi lanjutan melipu-
ti; radiasi, kemoterapi atau terapi homonal. Keputusan untuk melakukan terapi
lanjutan didasarkan pada fase penyakit, usia, serta status menopause wanita.
Pengkajian sebelum dilakukan pembedahan
•	 Kesiapan psikologis
•	 Pengetahuan yang dilakukan sebelum dan sesudah operasi
•	 Kunjungan dari wanita pernah mengalami hal yang sama akan sangat
bermanfaat
Asuhan keperawatan pascaoperasi
•	 Berfokus pada upaya pemulihan
•	 Pengukuran tekanan darah, pemberian IV, pengambilan darah dilakukan
pada sisi lengan yang tidak terkena
•	 Kaji drain di tempat insisi
•	 Luka insisi balutan diganti
•	 Gerakkan tangan yang terkena
•	 Sebelum pulang dari RS Infomasikan tentang perawatan diri
•	 Pendidikan kesehatan untuk menanggulangi masalah gangguan konsep
diri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
•	 Dukungan keluarga, orang – orang terdekat dan petugas kesehatan.
Hasil yang diharapkan
•	 Pasien merasa puas dengan keputusan untuk terapinya
•	 Merasa tenang karena banyak dukungan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
19
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Rangkuman
Gejala yang berhubungan dengan relaksasi pelvis paling sering muncul selama
perimenopause, saat efek hormon ovarium pada jaringan pelvis hilang dan atro-
fi mulai terjadi, Umumnya gejala relaksasi pelvis berhubungan dengan struktur
yang terlibat, yaitu uretra, kandung kemih, uterus, vagina, rektum. Rektokel ialah
herniasi dinding rektum anterior melalui fasia vagina yang ruptur atau mengalami
relaksasi dan septum rektovaginal. Enterokel atau hernia pada vagina posterior
merupakan herniasi peritoneum kavum Douglasi posterior antara ligamen utero-
sakrum ke dalam septum rektovaginalis. Sistokel adalah suatu struktur kandung
kemih yang menonjol ke bawah ke dalam vagina,Uretrokel ialah suatu herniasi
fasia paravaginal dibawah uretra yang memungkinkan uretra menonjol ke dalam
vagina. Kondisi tersebut dapat asimptomatik atau wanita tersebut mungkin
mengeluh tonjolan pada vagina atau inkontinensia urine. Perubahan ini yang diir-
ingi uretrokel, menyebabkan inkontinensia. Urine menyembur keluar saat wanita
diminta mengejan atau batuk dalam posisi litotomi.Melakukan latihan Kegel s 80
sampai 100 kali dalam satu hari dapat meredakan inkontinensia stres ringan. HRT
dapat meningkatkan pengontrolan urine pada wanita pascamenopause, tetapi
perbaikan melalui upaya bedah seringkali diindikasikan untuk meredakan gejala.
Prolaps uterus terjadi saat ligamen kardinal yang menyokong uterus dan vagina
tidak kembali ke posisi normal setelah anak lahir dan saat hubungan aksis uter-
us dengan aksis vaguna berubah. Pessary digunakan hanya selama kurun waktu
yang singkat, alat ini dapat menimbulkan nekrosis akibat tekanan dan vaginitis.
Higiene yang baik sangat penting .
Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fisi-
ologis tubuh, konsep diri, kemampuan koping, seksualitas, fungsi keluarga, dan
spiritualitas. Neoplasia benigna memberikan banyak tantangan serupa, terutama
selama proses diagnosis, tetapi tidak sampai mengancam jiwa dan kesejahteraan.
Perawat dapat membantu wanita dan keluarganya agar dapat melalui pengala-
man yang sulit ini, memberikan edukasi, dukungan, dan empati.
Pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan disarankan setiap tiga tahun
untuk wanita berusia 20 hingga 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita
berusia 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita berusai 40 tahun kea-
tas. Pemeriksaan payudara memberi kesempatan terbaik untuk mengajarkan dan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
mengulang kembali pemeriksaan payudara sendiri. SADARI dianjurkan setiap
bulan,. massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI, dapat
dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, sinar X dengan dosis rendah gambar.
Massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI atau oleh petugas
kesehatan bisa didektesi dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, sinar X dengan
dosis rendah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Pilih jawaban yang paling tepat
1.	 Klein dengan uretrokel,. urine akan menyembur keluar saat wanita diminta
mengejan atau batuk dalam posisi litotomi, tindakan keperawatan apa
yang anda akan berikan ?
a.	 Anjurkan melakukan latihan Kegel s 80 sampai 100 kali dalam satu hari .
b.	 HRT dapat meningkatkan pengontrolan urine pada wanita pascameno-
pause
c.	 Mengurangi minum
d.	 Istirahat yang cukup
e.	 Diet menu seimbang
2.	 Sebuah pessary dapat diinsersi untuk menyokong uterus , apakah tinda-
kan keperawatan yang anda berikan kepada klien yang terpasang. sebuah
pessary, untuk mencegah nekrosis?
a.	 Pessary digunakan hanya selama kurun waktu yang singkat
b.	 Higiene yang baik
c.	 Diajarkan melepas alat tersebut pada malam hari,
d.	 Membersihkannya, serta memasangnya kembali pada pagi hari.
e.	 Mengganti pembalut pada pagi hari
3.	 Mengapa wanita takut untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
SADARI yang dianjurkan setiap bulan ?
a.	 Karena takut jika menemukan benjolan,
b.	 Merasa mampu mengenali benjolan
c.	 Tidak tertarik melakukan SADARI.
d.	 Tidak tahu kapan melakukan
e.	 Merasa aman dengan kondisi payudara
Test Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
22
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
4.	 Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fi-
siologis tubuh, konsep diri, bagaimana sikap anda terhadap klien yang
mengalami Neoplasia benigna?
a.	 Memberikan edukasi penyebab dan penanganannya
b.	 Memberikan dukungan keluarga dan petugas kesehatan
c.	 Bersikap empati.
d.	 Meningkatkan harga diri
e.	 Meningkatkan citra diri
5.	 Apakah faktor risiko terjadinya kanker ovarium ? (Kecuali)
a.	 Diet tinggi lemak
b.	 Merokok, meminum alkohol
c.	 Polutan lingkungan
d.	 Riwayat dua orang dalam satu tingkat silsilah keluarga mengalami
kanker payudara atau kanker ovarium
e.	 Latihan fisik yang melelahkan
Kunci jawaban tes formatif
1.A, 2.E, 3.A, 4.C, 5.E
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
23
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Tugas Mandiri
Berlatihlah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) agar anda dapat memberi-
kan pendidikan kesehatan kepada wanita dalam pencegahan terjadinya kanker
payudara’
Demikian yang saya bisa sampaikan konsep dan asuhan keperawatan pasien
dengan masalah kesehatan reproduksi yang terjadi pada wanita, agar anda
lebih banyak wawasan silakan membaca buku atau membuka internet. Terima
kasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat.

More Related Content

What's hot

LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)
LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)
LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)Menanti Senja
 
Laporan pendahuluan sc
Laporan pendahuluan scLaporan pendahuluan sc
Laporan pendahuluan scnurulrachma0
 
14 pemeriksaan ginekologi
14 pemeriksaan ginekologi14 pemeriksaan ginekologi
14 pemeriksaan ginekologiVrilisda Sitepu
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)dr. Rachel Sagrim
 
1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologiJoko Wiwied
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteriKiki Kino
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentafebbylaela
 
Trauma selama kehamilan
Trauma selama kehamilanTrauma selama kehamilan
Trauma selama kehamilanEllyeUtami
 
Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4
Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4
Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4itafatimahahmad
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsangAman Fx
 
Makalah obstetri
Makalah obstetriMakalah obstetri
Makalah obstetriAura Daemon
 
Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Juwita_Wulandari
 
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsSc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsNovitasari6789
 

What's hot (19)

LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)
LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)
LAPORAN PENDAHULUAN SC (SECTIO CAESARIA)
 
Laporan pendahuluan sc
Laporan pendahuluan scLaporan pendahuluan sc
Laporan pendahuluan sc
 
14 pemeriksaan ginekologi
14 pemeriksaan ginekologi14 pemeriksaan ginekologi
14 pemeriksaan ginekologi
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
 
1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi1. pengantar ginekologi
1. pengantar ginekologi
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasenta
 
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandunganGinekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
Ginekologi Jenis-jenis penyakit kandungan
 
Trauma selama kehamilan
Trauma selama kehamilanTrauma selama kehamilan
Trauma selama kehamilan
 
Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4
Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4
Tindakan operatif pada abortus dengan kuretase kelompok 4
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetriMakalah konsep ginekologi dan obstetri
Makalah konsep ginekologi dan obstetri
 
Leaflet hernia akper pemda muna
Leaflet hernia akper pemda munaLeaflet hernia akper pemda muna
Leaflet hernia akper pemda muna
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Makalah obstetri
Makalah obstetriMakalah obstetri
Makalah obstetri
 
Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)
 
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsSc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
 

Similar to Akibat Trauma Melehirkan dan Neoplasia

Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaDistosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaYunita Dipra
 
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.pptdokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.pptRyanAlfajri3
 
60944511 case-atresiaani
60944511 case-atresiaani60944511 case-atresiaani
60944511 case-atresiaanihomeworkping4
 
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptx
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptxPPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptx
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptxNurHajijah11
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
 
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)Mamat Lawenga
 
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREAHISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREAAyu Insafi Mulyantari
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uterineng elis
 

Similar to Akibat Trauma Melehirkan dan Neoplasia (20)

Askep plasenta illaa
Askep plasenta illaaAskep plasenta illaa
Askep plasenta illaa
 
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaDistosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
 
Askep retensio plasenta illa
Askep retensio plasenta illaAskep retensio plasenta illa
Askep retensio plasenta illa
 
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.pptdokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
dokumen.tips_ppt-gastroschisis.ppt
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
 
Askep retensio plasenta
Askep retensio plasentaAskep retensio plasenta
Askep retensio plasenta
 
60944511 case-atresiaani
60944511 case-atresiaani60944511 case-atresiaani
60944511 case-atresiaani
 
Beranda
BerandaBeranda
Beranda
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
HIS.pptx
HIS.pptxHIS.pptx
HIS.pptx
 
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptx
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptxPPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptx
PPT TUGAS KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 5.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
Asuhan keperawatan pada pasien post op secsio cesarea (home care)
 
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREAHISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
HISTEROTOMI, SALPINGEKTOMI, HISTERORAPI, SEKSIO SESAREA
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Akibat Trauma Melehirkan dan Neoplasia

  • 1.
  • 2. No Kode : Keperawatan / WAT 3.04/4/2013 KEPERAWATAN MATERNITAS I Asuhan Keperawatan Pasien dengan Masalah Kesehatan Reproduksi Penulis: Dra Atin Karjatin M.Kes PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2013 Hak cipta © Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan,Kemkes RI, 2013
  • 3. Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan Belajar 1 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas III Setelah mahasiswa mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan dapat menjelaskan asuhan keperawatan pada masalah kesehetan reproduk- TUJUANPembelajaran Umum TUJUANPembelajaran Khusus Setelah mahasiswa mempelajari kegia- tan belajar 3, diharapkan dapat men- jelaskan 1. Asuhan keperawatan pada masalah kesehatan reproduksi akibat trauma melahirkan 2. Asuhan keperawatan pada masalah kesehatan reproduksi dengan neoplasma Pokok-Pokok Materi a. Konsep akibat trauma melahirkan dan Asuhan keperawatan akibat trauma melahirkan b. Konsep neoplasma dan Asuhan keperawatan dengan neoplasma Akibat Trauma Melahirkan dan Neoplasia
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 2 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas AKIBAT TRAUMA MELAHIRKAN Gejala yang berhubungan dengan relaksasi pelvis paling sering muncul se- lama perimenopause, saat efek hormon ovarium pada jaringan pelvis hilang dan atrofi mulai terjadi, Trauma pelvis, stres, ketegangan serta proses penu- aan merupakan penyebab pendukung. Baik latihan fisik maupun istirahat tidak akan memperbaiki masalah atau mengembalikan hubungan anatomi dan fisi- ologis yang normal. Umumnya gejala relaksasi pelvis berhubungan dengan struktur yang terlibat, yaitu uretra, kandung kemih, uterus, vagina, rektum. Rektokel ialah herniasi dinding rektum anterior melalui fasia vagina yang rup- tur atau mengalami relaksasi dan septum rektovaginal. Rektokel tampak se- bagai tonjolan besar yang dapat terlihat melalui introitus yang sedang rileks. Gejala tidak muncul saat wanita berbaring, sebuah rektokel menimbulkan gangguan pada fungsi usus, sensansi mengejan atau menyebabkan organ pel- vis keluar. Apabila terdapat rektokel yang sangat besar, individu mungkin sulit untuk defekasi. Setiap kali wanita mengejan selama defekasi, feses terdorong melawan dinding rektovagina yang tipis, membuat dinding tersebut lebih meregang. Kondisi ini biasanya ditangani melalui pembedahan. Enterokel atau hernia pada vagina posterior merupakan herniasi peritoneum Uraian Materi
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 3 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas kavum Douglasi posterior antara ligamen uterosakrum ke dalam septum rek- tovaginalis. Sakulasi terdiri dari lengkungan usus berukuran kecil, tetapi tidak memiliki rectum. Wanita tersebut mungkin tidak menyadari masalah tersebut atau mengeluh adanya tekanan atau mngejan atau sensasi merasa tertarik aki- bat nyeri punggung bagian bawah. Defek ditutup melalui pembedahan melalui vagina dengan mendekatkan ligamen utero sakrum serta otot levator di ba- gian tengah. Sistokel adalah suatu struktur kandung kemih yang menonjol ke bawah ke dalam vagina. Hal ini terjadi saat struktur penopang di septum vesikovaginalis cedera. Dinding anterior secara bertahap relaksasi seiring perjalanan waktu seringkali setelah kelahiran beberapa bayi, Saat wanita berdiri, dinding va- gina anterior yang lemah tidak dapat menopang berat urine di dalam kand- ung kemih. Kandung kemih teregang dan kapasitasnya meningkat. Pada suatu waktu sistokel membesar sampai menonjol ke luar dan masuk ke dalam vagi- na. Kandung kemih sulit dikosongkan karena kantung sistokel terkulai dibawah leher kandung kemih.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 4 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Sistokel dikenal sebagai suatu penonjolan dinding anterior vagina. Kontinensia urina tidak terpengaruh, kecuali bila leher kandung kemih dan uretra rusak, tetapi sistitis dan infeksi saluran kemih asenden dapat terulang. Upaya bedah untuk memberi topangan dilakukan melalui vagina. Plication ( melipat, me- masukkan atau melakukan jahitan untuk menyatukan materi ) pada dinding kandung kemih mengurangi sistokel. Uretrokel ialah suatu herniasi fasia paravaginal dibawah uretra yang memung- kinkan uretra menonjol ke dalam vagina. Kondisi tersebut dapat asimptomatik atau wanita tersebut mungkin mengeluh tonjolan pada vagina atau inkontin- ensia urine. Prolaps vagina merupakan kondisi yang jarang terjadi, tetapi merupakan kondisi yang sangat menyulitkan, yang dapat terjadi setelah tindakan histerek- tomi vagina. Kondisi ini harus diperbaiki melalui upaya bedah. Inkontinensia Urine Banyak wanita mengalami kebocoran urine yang tidak dapat dikendalikan aki- bat cedera saat melahirkan. Kondisi – kondisi yang mengganggu pengontrolan urine meliputi stress urinary incontinence , akibat peningkatan tekanan intraab- domen yang tiba – tiba ( mis, tekanan mendadak yang timbul akibat bersin atau batuk ), urge incontinence yang disebabkan oleh gangguan pada kand- ung kemih dan uretra, seperti uretritis dan striktur uretra, trigonitis dan sistitis. Stress urinary inkontinence dapat terjadi setelah cedera pada struktur leher kandung kemih.Mekanisme sfingter pada leher kandung kemih mengompresi uretra bagian atas, mendorongnya ke atas dibawah simfisis dan membentuk suatu sudut akut di sambungan dinding uretra posterior dan dasar kandung kemih. Untuk mengosongkan kandung kemih, kompleks sfingter relaksasi dan trigon berkontraksi untuk membuka orifisium uretra interna dan menarik dinding kandung kemih yang berkontraksi ke atas, sehingga mendorong urine keluar. Sudut antara uretra dan dasar kandung kemih menghilang atau membesar, bila otot pubokoksigeus penyokong cedera.
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 5 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Perubahan ini yang diiringi uretrokel, menyebabkan inkontinensia. Urine me- nyembur keluar saat wanita diminta mengejan atau batuk dalam posisi litoto- mi. Melakukan latihan Kegel s 80 sampai 100 kali dalam satu hari dapat meredakan inkontinensia stres ringan. HRT dapat meningkatkan pengontrolan urine pada wanita pascamenopause, tetapi perbaikan melalui upaya bedah seringkali di- indikasikan untuk meredakan gejala. Cedera pada sendi panggul Pemisahan simfisis pubis terjadi sampai derajat tertentu selama proses mela- hirkan. Apabila ekstraksi dipaksakan atau bayi lahir besar, kemungkinan akan terjadi cedera serius. Wanita menderita nyeri berat disimfisi pubis dan sendi sakroiliaka saat bergerak. Apabila daerah di atas simfisis pubis ini palpasi, klien akan merasakan nyeri tekan, pemisahan yang lebar pada ujung – ujung tulang saat wanita memindahkan berat tubuhnya dari satu kaki ke kaki lain. Prolaps uterus Prolaps uterus terjadi saat ligamen kardinal yang menyokong uterus dan va- gina tidak kembali ke posisi normal setelah anak lahir dan saat hubungan aksis uterus dengan aksis vaguna berubah. Sistokel dan rektokel hampir selalu menyertai prolaps uteri, menyebabkannya terkulai bahkan ke rahang belakang dan kebawah, masuk ke dalam vagina. Prolaps terbentuk dalam berbagai derajat bila terjadi prosidensia ( prolaps
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 6 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas komplet) yakni serviks dan badan uterus menonjol melalui vagina dan vagi- na mengalami inversi. Perbaikan bedah transvaginal pada prolaps yang be- rat untuk memperbaiki sistokel dan rektokel, mengembalikan uterus ke posisi normalnya, memendekan serviks yang memanjang dan memendekkan liga- men kardinal diindikasikan, sebuah pessary dapat diinsersi untuk menyokong uterus . Pessary digunakan hanya selama kurun waktu yang singkat, alat ini dapat men- imbulkan nekrosis akibat tekanan dan vaginitis. Higiene yang baik sangat pent- ing . beberapa wanita dapat diajarkan melepas alat tersebut pada malam hari, membersihkannya, serta memasangnya kembali pada pagi hari. Apabila alat tersebut selalu dipasang wanita diindikasikan untuk melakukan irigasi secara teratur untuk membuang sekresi yang meningkat dan juga dianjurkan untuk sering melakukan pemeriksaan. Fistula Genitalia Fisitula ialah hubungan yang abnormal antara satu visera berlubang dan visera lain dari satu visera berlubang ke bagian luar. Fistula genitalia dapat timbul di antara kandung kemih serta traktus genitalis.( mis vesikovaginalis ; antara ure- ter dan vagina.), serta enterovesikalis antara rektum atau kolon sigmoid dan struktur lain.
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Fistula vesikovaginalis, fistula traktus urinarius yang paling umum, terbentuk di dinding vagina interior. Biasanya fistula ini merupakan akibat cedera dekat sambungan uterovesikalis selama histerektomi radikal untuk menangani kank- er. Urine keluar melalui vagina, menyebabkan inkontinensia komplet atau par- sial. Perbaikan melalui pembedahan transvaginal dapat dilakukan pada keban- yakan kasus. Fistula rektovagina paling sering disebabkan infeksi pada episiotomi, suatu jah- itan di sepanjang dinding rektum selama upaya perbaikan dilakukan atau ced- era rektum yang diketahui selama proses melahirkan. Fistula juga dapat timbul akibat luasnya kanker serviks atau terapi radiasi. Perbaikan melalui upaya be- dah dapat dilakukan, tetapi seringkali diperburuk oleh infeksi yang mengham- bat proses penyembuhan atau menyebabkan perbaikan tersebut gagal. Asuhan Keperawatan Pengkajian : • traktus genitourinarius, • organ-organ reproduksi, • defekasi, dan • faktor psikososial serta seksual. • Riwayat kesehatan • pemeriksaan fisik, • pemeriksaan laboratorium dan • pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk menegakan diagnosis medis yang tepat. • Pengetahuan wanita tentang gangguan, penatalaksanaannya, dan ke- mungkinan prognosis juga dikaji. Diagnosa keperawatan • masalah fisik, seperti konstipasi atau diare yang berhubungan dengan pe- rubahan anatomi,
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 8 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas • nyeri berhubungan dengan sokongan pelvis dan / atau kesulitan eliminasi, • risiko tinggi cedera yang berhubungan dengan kurangnya keterampilan dalam melakukan prosedur perewatan diri atau kurang pengetahuan ten- tang mematuhi terapi. • ansiestas yang berhubungan dengan prosedur bedah yang mungkin di- lakukan, • koping tidak efektif yang berhubungan dengan perubahan citra tubuh, • perubahan proses keluarga atau hubungan interpersonal yang berhubun- gan dengan perubahan fungsional dan perubahan anatomi ; • isolasi sosial, distres spiritual, gangguan citra tubuh, dan harga diri rendah yang behubungan dengan perubahan anatomi dan perubahan fungsi. Intervensi keperawata diarahkan pada : • upaya memberi penyuluhan kepada wanita tentang akibat dari melahirkan • Dalam memulangkan ibu dan bayi saat ini dalam 24 jam setelah suatu kelahiran normal atau dalam tiga hari setelah kelahiran sesaria. Sebelum pulang dari rumah sakit, ibu harus diinformasikan tentang tanda masalah yang potensial dan dinasihatkan untuk menghubung perawatan, • perawatan diri pascapartum atau kunjungan rumah. • Perawat harus mendorong pemeriksaan fisik tahunan, yang meningkatkan diagnosis dan pengobatn dini dan • memfasilitasi perawatan diri serta kerja sama dengan program medis dan bedah yang dianjurkan. • Dengan sikap yang mendukung dan menerima, perawat dapat mening- katkan harga diri, citra tubuh, san konsep diri positif klien, meskipun ada perubahaan fungsi tubuh. • Wanita harus diberi informasi tentang higiene yang baik dan • tindakan yang mencegah masalah yang berhubungan dengan perubahan topangan pada pelvis. • Perawat harus sangan sensitif dan bijaksana karena klien mungkin merasa
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 9 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas malu karena bau dan pakaiannya yang menjadi kotor di luar keinginan- nya. Ia mungkin akan menarik diri atau, sebaliknya, menunjukan sikap bermusuhan. Tidak jarang wanita menjadi terbiasa dengan bau tersebut, sehingga mereka tidak menyadarinya. Dauching deodoran komersial atau larutan bukan-komersial, seperti larutan klorin (satu sendok makan klorin pemutih yang biasa digunakan dalam rumah tangga dicampur 1 L air) da- pat digunakan. • Rendam duduk (sitz baths) dan mencuci genitalia dengan cermat meng- gunakan sabun ringan tidak berwarna dan tidak berbau serta air hangat dapat membantu. • Penggunaan bedak deodoran, seperti borat natrium, dapat bermanfaat. • Perawatan higienis memakan waktu dan harus sering dilakukan sepanjang hari. • Pembalut pelindung atau celana pendek harus digunakan. Semua aktivitas ini membuat wanita dan keluarganya menjadi tidak semangat. • Apabila terdapat fistula rektovagina, maka enematinggi (high enema), yang diberikan sebelum meninggalkan rumah, membuat wanita sementara be- bas dari pajanan materi feses pada periode praoperasi. Banyak upaya perawat untuk mengatasi masalah ini diarahkan pada partisi- pasi wanita dalam menyiapkan wanita tersebut untuk menjalani pembedahan. Perawat di lingkungan promosi kesehatan biasanya paling megetahui kondi- si kehidupan wanita tersebut, keterbatasan fisiknya serta masalah sosialnya. Dengan demikian, perawat adalah orang yang paling tepat untuk mengordi- nasi kontinuitas perawatan. Apabila fungsi sistem genito urinarius tidak da- pat diperbaiki sampai benar-benar pulih, baik melalui upaya bedah, medikasi maupun terapi lain, maka sasaran yang terkait dengan kepatuhan terhadap program medis, yaitu memperoleh kembali atau mempertahankan harga diri, dan kepuasan keluarga serta proses interpersonal sangat untuk diupayakan. Neoplasia Neoplasia mengacu pada pertumbuhan jaringan baru, yang juga disebut tumor. Sebagian besar jaringan tubuh mempunyai kemampuan untuk men- galami perubahan neoplasti. Neoplasia benigna merupakan sel yang tumbuh secara lambat, terorganisasi dengan baik, dan tidak menyerang jaringan lain
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 10 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas si sekitarnya. Neoplasia umumnya tidak mengancam jiwa penderita. Neoplasia maligna, yang dengan istilah kanker, merupakan sel yang tumbuh dengan san- gat cepat, tidak terorganisasi, dan sering kali menyerang jaringan lain dan seki- tarnya. Kanker dapat tumbuh menyebar jauh dari lokasi tumor asalnya. Suatu proses yang disebut metastasis. Sebagian besar neoplasia maligna berpotensi mengancam jiwa. Tumor tipe tertentu lebih berbahaya dan agresif daripada tumor lain. Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fisiologis tubuh, konsep diri, kemampuan koping, seksualitas, fungsi keluarga, dan spir- itualitas. Neoplasia benigna memberikan banyak tantangan serupa, terutama selama proses diagnosis, tetapi tidak sampai mengancam jiwa dan kesejahter- aan. Perawat dapat membantu wanita dan keluarganya agar dapat melalui pengalaman yang sulit ini, memberikan edukasi, dukungan, dan empati. Neoplasia Serviks Perubahan pada sel serviks biasa terjadi, disertai dengan beragam karakteristik histologis. Sel-sel pada taut skuamokolumnar, yang juga disebut zona transfor- masi, sering kali mengalami perbaikan. Pada proses ini, sel kolumnar (endos- erviks) berubah menjadi sel epitel skuamosa (ektoserviks) di bawah pengaruh aktivitas hormon gonadotropin. Perubahan neoplasti pertama kali terjadi pada taut skuamokolumnar. Kanker serviks terutama dialami oleh wanita dewasa muda dan dewasa perten- gahan. Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering terjadi pada wan- ita berusia kurang dari 35 tahun. Terdapat hubungan kuat antara neoplasia intraepitel serviks (cervical intraepithelial neoplasia, CIN) dan virus papiloma manusia (human papillomavirus, HPV) tipe 16 dan 18, yang dapat berkembang dengan cepat (dalam waktu 3 tahun) untuk menjadi penyakit invasif. Virus herpes simpleks tipe 2 dan infeksi sitomegalovirus juga dapat mengawali ter- jadinya CIN. Virus tersebut mengubah inti DNA sel serviks yang belum matang. Apabila terpapar dengan semen dari banyak pasangan seksual mendorong terjadinya proses neoplasti. Kombinasi HPV, herpes dan kebiasaan merokok menimbulkan efek lain dalam produksi sel-sel atipikal. Hasil pemeriksaan Pop smear menggambarkan derajat perubahan epitel ser- viks. Semua derajat displasia, yakni pertumbuhan sel abnormal, pada karsino- ma adalah bagian dari proses yang sama, yang disebut CIN. Perubahan seluler pada neoplasia serviks terjadi secara bertahap, yang memerlukan waktu 10
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 11 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas sampai 15 tahun sebelum terbentuk karsinoma invasif. Neoplasia prainvasif (CIN dan karsinoma in situ [CIS]) biasanya dapat diatasi secara efektif. HPV tidak dapat dideteksi dengan Pap smear sehingga wanita mengalami inflamasi per- sisten dan atipia skuamosa atau koilositik memerlukan skrining tambahan den- gan kolposkopi, suatu prosedur yang menggunakan mikroskop stereoskopik binokular untuk melihat serviks dan memeriksa zona transformasi pada serviks dan melakukan biopsi. Terapi medis dapat direncanakan berdasarkan pemerik- saan sitologi dan spesimen. Wanita yang hasil pemeriksaan Pap smear-nya menunjukan atipia serviks biasanya mengulangi pemeriksaan pap-smear dalam 3 bulan berikutnya. Bagaimanapun, pemeriksaan Pap-smear saja mungkin tidak memberikan eval- uasi yang adekuat. Biopsi yang dipandu kolposkopi atau pemeriksaan bilas asam asetat akan membantu upaya deteksi penyakit yang lebih serius. Wan- ita yang mengalami displasia (CIN) dan CIS memerlukan penatalaksaan yang tepat. Pertama, dilakukan kolposkopi, biopsi terarah, dan kuretase endoser- viks, yang biasanya diikuti dan prosedur penghancuran jaringan dan regen- erasi. Wanita mengalami perubahan inflamasi atau mengidap mikroorganisme penyebab infeksi didalam tubuhnya, seperti Trichomonas dan Candida, smear diulangi dalam 3 bulan berikutnya. Jika masih terdapat atipia, dilakukan tinda- kan kolposkopi dan biopsi terarah. Neoplasia Ovarium Jinak Sekitar 75% massa di ovarium bersifat jinak (benigna). Neoplasia ovarium jinak yang umum dialami oleh wanita berusia 20 sampai 40 tahun dapat berupa kista ovarium fungsional, kistadenoma, kiata teratoma, fibroma, endometrio- ma (kista cokelat), dan kehamilan tuboovarium (kehamilan ektopik). Setengah
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas dari massa tersebut adalah kista fungsional Kecuali ukurannya cukup besar, massa pada ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan sering kali dite- mukan secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan. Jika terdapat gejala, gejala tersebut berupa rasa tidak nyaman sakit di abdomen bawah, dan rasa penuh, tertekan, dispareuna, atau ketidaknyamanan saat menstruasi atau defekasi. Ke- hamilan tuboovarium menyebabkan nyeri akut sebelum dan selama ruptur. Kista fungsional, termasuk kista di korpus luteum dan folikel, biasanya lebih kecil dari 3 cm dan sering kali hilang dengan sendirinya dan 1 sampai 2 bulan. Wanita yang mengidap kista ovarium kecil kembali menjalani pemeriksaan 1 sampai 2 bulan. Kontrasepsi oral dapat digunakan 1 sampai 2 kali siklus un- tuk menekan fungsi ovarium sehingga membantu penyerapan kista. Massa ovarium yang tidak menghilang, yang berukuran lebih dari 3 cm, dapat men- imbulkan nyeri persisten, atau menunjukan karakteristik mencurigakan yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut. USG transvagina mampu mengidentifikasi tipe lesi, seperti padat, kistik, bersekat, dan campuran; adanya caitan di pang- gul; dan karakteristik uterus. Massa yang mencurigakan diperiksa dengan lapa- roskopi atau laparotomi, dan masa tersebut diangkat jika diindikasikan. Jika wanita berusia lebih dari 40 tahun atau memiliki massa lebih besar dari 6 sam- pai 7cm, pengeluaran massa lebih sering dilakukan dengan cara pembedahan. Kanker Ovarium Satu dari 70 wanita akan mengalami kanker ovarium dalam kehidupannya. Suatu neoplasma letal, kanker ovarium, menyebebkan lebih benyak kematian dibandingkan kombinasi kanker endometrium dan serviks. Frekuensi neoplas- ma ovarium ganas meningkat dalam setiap dekade kehidupan, dari 4% pada wanita muda berusia kurang dari 30 tahun sampai sekitar 50% pada wanita berusia lebih dari 60 tahun. Sebelum menopause, 45% massa ovarium bersifat ganas. Faktor risiko kanker ovarium adalah sebagai berikut: • Diet tinggi lemak (risiko ganda) • Merokok, meminum alkohol • Polutan lingkungan • Riwayat dua orang dalam satu tingkat silsilah keluarga mengalami kanker payudara atau kanker ovarium (risiko 50%) • Riwayat pribadi menderita kanker kolon, payudara, atau endome-
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 13 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas trium. Faktor-faktor tertentu dapat melindungi wanita dari kanker ovarium. Faktor tersebut meliputi multiparitas dan penggunaan kontrasepsi oral dalam waktu lama (lebih dari satu tahun). Kehamilan dan kontrasepsi oral sementara waktu menghilangkan stimulasi FSH dan LH, kemungkinan mencegah pembentukan kista inklusi epitel dan transformasi sel selanjutnya yang mengarah ke ganas. Neoplasia Uterus Massa uterus sering kali kelihatan sebagai uterus yang membesar atau berben- tuk tidak teratur. Pada wanita usia subur, kehamilan harus selalu selalu men- jadi pertimbangan saat terjadi pembesaran uterus. Infeksi, adenomiosis, polip, fibroid, hiperplasia, dan keganasan merupakan penyebab umum terjadinya pembesaran uterus. Karsinoma endometrium adalah keganasan ketiga yang paling sering terjadi pada wanita. Sebanyak 90% karsinoma endometrium adalah adenokarsinoma. Puncak kejadiaanya adalah pada usia 50 sampai 70 tahun, dan sering terjadi pada wanita pascamenopause. Penyebab kanker endometrium ini tidak jelas. Kanker endometrium mungkin dicetuskan oleh ketidaknormalan metabolisme yang melibatkan hiperaktivitas hipofisis dan gangguan metabolisme glukosa. Terdapat peningkatan risiko kanker endometrium sebanyak 2 sampai 10 kali lipat akibat pascamenopause estrogen eksogen, terutama pada wanita pasca- menopause. Risiko kanker dinetralkan dengan pemberian tambahan progestin dalam terapi sulih hormon. Faktor risiko kanker endometrium terdiri atas : • Ketidakseimbangan hormon (estrogen yang tidak diimbangi) • Obesitas • Infertilitas dan nulliparitas • Awitan menopause lambat • Hipertensi
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 14 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Kanker Payudara Kanker Payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Perawat punya peran penting dalam menyelenggarakan skrining dan penyuluhan kanker payudara. Jika tumor dideteksi dini dalam kondisi terloka- lisasi, angka kelangsungan hidup mendekati 100%. Kebanyakan tumor diraha- siakan oleh wanita itu sendiri. Pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan disarankan setiap tiga tahun untuk wanita berusia 20 hingga 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita berusia 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita berusai 40 tahun keatas. Pemeriksaan payudara memberi kesempatan terbaik untuk mengajarkan dan mengulang kembali pemeriksaan payudara sendiri. SA- DARI dianjurkan setiap bulan, tetapi kebanyakan wanita jarang melakukannya dan beberapa wanita tidak melakukannya sama sekali, karena takut jika men- emukan benjolan, merasa tidak mampu mengenali benjolan dan rasa malu merupakan hambatan dalam melakukan SADARI. Memperagakan ulang mer- upakan hal yang penting karena akan memberi perawat kesempatan untuk memperbaiki bila ada yang salah dan meningkatkan kepercayaan diri wanita terhadap kemampuan melakukan perawatan sendiri. Periksa payudara sendiri a. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri ialah setelah periode mens, pada waktu payudara tidak keras dan bengkak. Bila periode mens anda tidak teratur atau kadang – kadang dalam sebulan tidak terjadi laku- kan pada hari yang sama setiap bulan. b. Berbaring dan letakkan bantal dibawah bahu kanan Letakkan lengan kanan anda di bawah kepala anda c. Gunakan bantalan dari tiga jari tengah tangan kiri anda untuk merasakan
  • 17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 15 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas benjolan atau penggumpalan / penebalan. Bantalan jari anda adalah ujung ketiga setiap jari d. Tekan agak kuat untuk mengetahui perabaan anda, jika anda tidak yakin sekuat apa untuk menekannya, tanyakan kepada petugas kesehatan atau coba untuk mengikuti cara petugas kesehatan menggunakan jemarinya selama memeriksa payudara. Pelajari teraba seperti apa payudara anda, daerah keras di lengkungan yang lebih rendah pada setiap payudara ada- lah hal yang normal. e. Gerakan jari mengelilingi payudara sesuia langkah yang ditentukan. Anda dapat memilih gerakan melingkar (gambar 2 A) ke atas dan ke bawah garis ( gambar 2 B) atau ke arah tengah (gambar 2 C). Lakukan setiap kali den- gan cara yang sama. Hal ini akan membantu anda yakin bahwa telah me- meriksa seluruh bagian payudara dan untuk mengingat bagaimana pera- baan pada payudara anda. f. Sekarang periksa payudara kiri anda dengan menggunakan bantalan jari – jari tangan kanan g. Jika anda menemukan perubahan segera pergi kepetugas kesehatan h. Memeriksa payudara sambil berdiri di depan cermin segera setelah anda memeriksa payudara anda setiap bulan. Perhatikan jika ada perubahan pada penampilan payudara anda, cekungan pada kulit, perubahan pada puting susu atau kemerahan / pembengkakan. i. Anda mungkin juga ingin melakukan pemeriksaan ekstra pada payudara sendiri ketika anda sedang mandi (gambar 3). Tangan anda yang bersabun
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 16 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas akan dapat digerakkan dengan leluasa pada kulit yang basah, sehingga mempermudah pemeriksaan perabaan pada payudara anda. Mamografi Massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI atau oleh petugas kesehatan bisa didektesi dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, si- nar X dengan dosis rendah.
  • 19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 17 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Terapi kanker payudara yang dengan pembedahan dan terapi lanjutan melipu- ti; radiasi, kemoterapi atau terapi homonal. Keputusan untuk melakukan terapi lanjutan didasarkan pada fase penyakit, usia, serta status menopause wanita. Pengkajian sebelum dilakukan pembedahan • Kesiapan psikologis • Pengetahuan yang dilakukan sebelum dan sesudah operasi • Kunjungan dari wanita pernah mengalami hal yang sama akan sangat bermanfaat Asuhan keperawatan pascaoperasi • Berfokus pada upaya pemulihan • Pengukuran tekanan darah, pemberian IV, pengambilan darah dilakukan pada sisi lengan yang tidak terkena • Kaji drain di tempat insisi • Luka insisi balutan diganti • Gerakkan tangan yang terkena • Sebelum pulang dari RS Infomasikan tentang perawatan diri • Pendidikan kesehatan untuk menanggulangi masalah gangguan konsep diri
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 18 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas • Dukungan keluarga, orang – orang terdekat dan petugas kesehatan. Hasil yang diharapkan • Pasien merasa puas dengan keputusan untuk terapinya • Merasa tenang karena banyak dukungan.
  • 21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 19 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Rangkuman Gejala yang berhubungan dengan relaksasi pelvis paling sering muncul selama perimenopause, saat efek hormon ovarium pada jaringan pelvis hilang dan atro- fi mulai terjadi, Umumnya gejala relaksasi pelvis berhubungan dengan struktur yang terlibat, yaitu uretra, kandung kemih, uterus, vagina, rektum. Rektokel ialah herniasi dinding rektum anterior melalui fasia vagina yang ruptur atau mengalami relaksasi dan septum rektovaginal. Enterokel atau hernia pada vagina posterior merupakan herniasi peritoneum kavum Douglasi posterior antara ligamen utero- sakrum ke dalam septum rektovaginalis. Sistokel adalah suatu struktur kandung kemih yang menonjol ke bawah ke dalam vagina,Uretrokel ialah suatu herniasi fasia paravaginal dibawah uretra yang memungkinkan uretra menonjol ke dalam vagina. Kondisi tersebut dapat asimptomatik atau wanita tersebut mungkin mengeluh tonjolan pada vagina atau inkontinensia urine. Perubahan ini yang diir- ingi uretrokel, menyebabkan inkontinensia. Urine menyembur keluar saat wanita diminta mengejan atau batuk dalam posisi litotomi.Melakukan latihan Kegel s 80 sampai 100 kali dalam satu hari dapat meredakan inkontinensia stres ringan. HRT dapat meningkatkan pengontrolan urine pada wanita pascamenopause, tetapi perbaikan melalui upaya bedah seringkali diindikasikan untuk meredakan gejala. Prolaps uterus terjadi saat ligamen kardinal yang menyokong uterus dan vagina tidak kembali ke posisi normal setelah anak lahir dan saat hubungan aksis uter- us dengan aksis vaguna berubah. Pessary digunakan hanya selama kurun waktu yang singkat, alat ini dapat menimbulkan nekrosis akibat tekanan dan vaginitis. Higiene yang baik sangat penting . Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fisi- ologis tubuh, konsep diri, kemampuan koping, seksualitas, fungsi keluarga, dan spiritualitas. Neoplasia benigna memberikan banyak tantangan serupa, terutama selama proses diagnosis, tetapi tidak sampai mengancam jiwa dan kesejahteraan. Perawat dapat membantu wanita dan keluarganya agar dapat melalui pengala- man yang sulit ini, memberikan edukasi, dukungan, dan empati. Pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan disarankan setiap tiga tahun untuk wanita berusia 20 hingga 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita berusia 40 tahun dan dilakukan setiap tahun pada wanita berusai 40 tahun kea- tas. Pemeriksaan payudara memberi kesempatan terbaik untuk mengajarkan dan
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 20 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas mengulang kembali pemeriksaan payudara sendiri. SADARI dianjurkan setiap bulan,. massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI, dapat dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, sinar X dengan dosis rendah gambar. Massa payudara yang terlalu kecil untuk didektesi oleh SADARI atau oleh petugas kesehatan bisa didektesi dengan Mamografi, suatu pemeriksaan, sinar X dengan dosis rendah.
  • 23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Pilih jawaban yang paling tepat 1. Klein dengan uretrokel,. urine akan menyembur keluar saat wanita diminta mengejan atau batuk dalam posisi litotomi, tindakan keperawatan apa yang anda akan berikan ? a. Anjurkan melakukan latihan Kegel s 80 sampai 100 kali dalam satu hari . b. HRT dapat meningkatkan pengontrolan urine pada wanita pascameno- pause c. Mengurangi minum d. Istirahat yang cukup e. Diet menu seimbang 2. Sebuah pessary dapat diinsersi untuk menyokong uterus , apakah tinda- kan keperawatan yang anda berikan kepada klien yang terpasang. sebuah pessary, untuk mencegah nekrosis? a. Pessary digunakan hanya selama kurun waktu yang singkat b. Higiene yang baik c. Diajarkan melepas alat tersebut pada malam hari, d. Membersihkannya, serta memasangnya kembali pada pagi hari. e. Mengganti pembalut pada pagi hari 3. Mengapa wanita takut untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri. SADARI yang dianjurkan setiap bulan ? a. Karena takut jika menemukan benjolan, b. Merasa mampu mengenali benjolan c. Tidak tertarik melakukan SADARI. d. Tidak tahu kapan melakukan e. Merasa aman dengan kondisi payudara Test Formatif
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 22 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4. Neoplasia maligna dapat memberi pengaruh sangat jelas pada fungsi fi- siologis tubuh, konsep diri, bagaimana sikap anda terhadap klien yang mengalami Neoplasia benigna? a. Memberikan edukasi penyebab dan penanganannya b. Memberikan dukungan keluarga dan petugas kesehatan c. Bersikap empati. d. Meningkatkan harga diri e. Meningkatkan citra diri 5. Apakah faktor risiko terjadinya kanker ovarium ? (Kecuali) a. Diet tinggi lemak b. Merokok, meminum alkohol c. Polutan lingkungan d. Riwayat dua orang dalam satu tingkat silsilah keluarga mengalami kanker payudara atau kanker ovarium e. Latihan fisik yang melelahkan Kunci jawaban tes formatif 1.A, 2.E, 3.A, 4.C, 5.E
  • 25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 23 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Tugas Mandiri Berlatihlah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) agar anda dapat memberi- kan pendidikan kesehatan kepada wanita dalam pencegahan terjadinya kanker payudara’ Demikian yang saya bisa sampaikan konsep dan asuhan keperawatan pasien dengan masalah kesehatan reproduksi yang terjadi pada wanita, agar anda lebih banyak wawasan silakan membaca buku atau membuka internet. Terima kasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat.