SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
TINDAKAN OPERATIF PADA ABORTUS
DENGAN KURETASE



            di susun oleh :
            Kelompok 4
Referensi :
              • Carpenito, Lynda, (2001), Buku
                Saku Diagnosa Keperawatan,
                Penerbit Buku KedokteranEGC,
                Jakarta.
              • Hamilton, C. Mary, 1995, Dasar-
                dasar Keperawatan Maternitas,
                edisi 6, EGC, Jakarta.
              • Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita
                Selekta Kedokteran, Jilid I. Media
                Aesculapius. Jakarta.
Pengertian     Klasifikasi
ABORTUS


                          Tanda dan
            Etiologi
                            gejala



          Pemeriksaan
                        Patofisiologi
           Ginekologi


                   Tindakan
                    Operatif
                  Penanganan
                    Abortus
Pengertian
             Abortus atau lebih dikenal dengan
             istilah keguguran adalah
             pengeluaran hasil konsepsi
             sebelum janin dapat hidup di luar
             rahim. Janin belum mampu hidup
             di luar rahim, jika beratnya kurang
             dari 500 g, atau usia kehamilan
             kurang dari 20 minggu karena
             pada saat ini proses plasentasi
             belum selesai
Klasifikasi
klasifikasi

Abortus Iminens


Abortus Insipiens


Abortus Inkomplet


Abortus komplet


Abortus Servikalis


Missed Abortion


Abortus Habitualis
a.   Penyebab Dari Segi Maternal
Etiologi Abortus

                             infeksi akut

                             Infeksi Kronis

                             Penyebab yang Bersifat lokal
                   b. Penyebab dari Segi Janin
                            Kematian janin akibat kelainan bawaan.

                            Mola hidatidosa

                            Penyakit plasenta dan desidua, misalnya

                              inflamasi dan degenerasi
Tanda dan
Gejala
abortus Imminen :
Tanda dan gejala pada   • Terdapat keterlambatan dating bulan.

                        • Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau
                          mules.

                        • Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim
                          sama dengan umur kehamilan dan terjadi
                          kontraksi otot rahim.

                        • Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari
                          kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih
                          tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim.

                        • Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif.
Tanda dan gejala pada abortus Insipien :




• Perdarahan lebih banyak.

• Perut mules atau sakit lebih hebat.

• Pada pemariksaan dijumpai
  perdarahan lebih banyak, kanalis
  servikalis terbuka dan jaringan
  atau hasil konsepsi dapat diraba.
Tanda dan gejala abortus
         Inkomplit :

• Perdarahan memanjang, sampai
  terjadi keadaan anemis.

• Perdarahan mendadak banyak
  menimbulkan keadaan gawat.

• Terjadi infeksi ditandai dengan suhu
  tinggi.

• Dapat terjadi degenerasi ganas
  (kario karsinoma).
Tanda dan gejala abortus Kompletus :
• Uterus telah mengecil.
• Perdarahan sedikit.
• Canalis servikalis telah tertutup.

Tanda dan gejala Missed Abortion :
• Rahim tidak membesar, malahan mengecil
  karena absorbsi air ketuban dan maserasi
  janin.
• Buah dada mengecil kembali.
Pemeriksaan Ginekologi
                         • Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginaan ada atau tidak
                           jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva.

                         • Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri
                           terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan
                           keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan
                           berbau busuk dari ostium.

                         • Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah
                           tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum
                           uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia
                           kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri
                           pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol
                           dan tidak nyeri.
Patofisiologi
                • Pada awal abortus terjadi
                  perdarahan desiduabasalis, diikuti
                  dengan nerkrosis jaringan sekitar
                  yang menyebabkan hasil konsepsi
                  terlepas dan dianggap benda
                  asing dalam uterus.Kemudian
                  uterus berkontraksi untuk
                  mengeluarkan benda asing
                  tersebut.
Penanganan Abortus
Tindakan Operatif
                     PengeIuaran
                       Secara
                        digital




                       Kuretase
                      (Kerokan)
KURETASE

                            Indikasi    Persiapan
Pengertian      Tujuan
                           Yang Perlu    Sebelum
 Kuretase      Kuretase
                            Kuretase    Kuretase


Pemeriksaan                             Persiapan
               Persiapan   Persiapan
  sebelum                                alat dan
                Pasien      petugas
 curretage                                 obat


 Persiapan                 Perawatan     Dampak
                Teknik
 Alat – alat                 Setelah     Setelah
               Kuretase
 Kuretase                   Kuretase    Kuretase
Pengertian Kuretase

Kuretase adalah serangkaian
proses pelepasan jaringan
yang melekat pada dinding
kavum uteri dengan
melakukan invasi dan
memanipulasi instrument
(sendok kuret) ke dalam
kavum uteri.
Menurut ginekolog dari Morula Fertility
Tujuan Kuretase

                    Clinic, tujuan kuret ada dua yaitu:

                  1. Sebagai terapi pada kasus-kasus abortus.

                      Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk
                     membersihkan rahim dan dinding rahim dari
                     benda-benda atau jaringan yang tidak
                     diharapkan.

                  2. Penegakan diagnosis. Semisal mencari tahu
                    gangguan yang terdapat pada rahim, apakah
                    sejenis tumor atau gangguan lain.
Indikasi Yang Perlu Kuretase
Kuretase bukan hanya dibutuhkan wanita yang baru saja
mengalami keguguran, tetapi juga pada kondisi
lainnya.Berikut beberapa kondisi yang membutuhkan
tindakan kuret.

 1. Keguguran tidak sempurna.

 2. Perdarahan setelah lewat masa menopause.

 3. Haid tidak teratur maupun terlalu panjang (bagi yang
     sudah menikah).

 4. Sulit memiliki anak.

 5. Plasenta melekat pada rahim.

 6. Hamil anggur atau mola.
Persiapan Sebelum   a. Konseling pra tindakan (inform
                    consent)

                    b. Pemeriksaan sebelum curretage

                      1. USG (ultrasonografi)

                      2. Mengukur tensi dan Hb darah

                      3. Memeriksa sistim pernafasan

                      4. Mengatasi perdarahan

                      5. Memastikan pasien dalam kondisi

                        sehat dan fit
c. Persiapan Pasien   – mengosongkan kandung kemih

                      –   membersihkan genetalia eksterna

                      –   membantu pasien naik ke meja ginekologi

                      – Lakukanlah pemeriksaan umum : Tekanan
                          Darah, Nadi, KeadaanJantung, dan Paru – paru dan sebagainnya

                      – Pasanglah infuse cairan sebagai profilaksis

                      – Pada umumnya diperlukan anestesi infiltrasi local atau umum secara
                          IV

                      – Puasa: Saat akan menjalani kuretase, dilakukan puasa 4-6 jam
                          sebelumnya. Tujuannya supaya perut dalam keadaan kosong
                          sehingga kuret bisa dilakukan dengan maksimal.

                      – Cek adanya perdarahan

                      – .Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis tindakan yang akan
                          dilakukan, kemudian pasien dibius dengan anesthesi narkose

                      – 10.Setelah pasien tertidur, segera pasang alat bantu napas dan
                          monitor EKGBebaskan area yang akan dikuret

                      – .Persiapan psikologis
d. Persiapan petugas

   • mencuci tangan dengan sabun antiseptic
   • baik dokter maupun perawat instrumen
     melakukan cuci tangan steril
   • memakai perlengkapan : baju
     operasi, masker dan handscoen steril
   • Perawat instrumen memastikan kembali
     kelengkapan alat-alat yang akan digunakan
     dalamtindakan kuret
   • Alat disusun di atas meja mayo sesuai
     dengan urutan
PERSIAPAN ALAT
                KURETASE.

1. Alat tenun terdiri dari :
 Baju operasi.
 Laken
 Duk kecil
 Sarung meja mayo
2. Alat instrumen untuk kuretase.
 Spekulum
 sonde.
Lanjutan…
            - untuk mengukur kedalaman rahim
            - Untuk mengetahui lebarnya lubang
              vagina.
             Alat kuret
             Klem jaringan.
             Klem dinding rahim/uterus.
             Nierbeken
             Kasa steril
             Sarung tangan steril.
Lanjutan…
            3. Alat tambahan.

             Mesin EKG

             Mesin O2 dan N2O

             Infus set dan cairannya.

             Guedel

             Bethadin

             Larutan NaCl 0,9% 1000 cc

             Tempat sampah.
Speculum    Tenakulu    Dilatator
        Kassa       Sim”s        m         Hegar
        steril




Hand
Scoen




        Ring
        Tang

                        Abortustan       Sendok
        Sonde Uterus
                            g             Kuret
E. Teknik Kuretase
                     1. Tentukan Letak Rahim.

                       Yaitu dengan melakukan
                       pemeriksaan dalam.Alat – alat yang
                       dipakai umumnya terbuat dari metal
                       dan biasanya melengkung karena itu
                       memasukkan alat – alat ini harus
                       disesuaikan dengan letak
                       rahim.Gunanya supaya jangan
                       terjadi salah arah (fase route) dan
                       perforasi.
3.Dilatasi

  Bila permukaan serviks belum cukup untuk

  memasukkan sendok kuret, lakukanlah terlebih

  dulu dilatasi dengan dilatator atau Bougie

  Hegar.Peganglah busi seperti memegang pensil

  dan masukkanlah hati – hati sesuai letak

  rahim.Untuk sendok kuret terkecil biasanya

  diperlukan dilatasi sampai Hegar nomor 7.Untuk

  mencegah kemungkinan perforasi usahakanlah

  memakai sendok kuret yang agak besar, dengan

  dilatasi yang lebih besar.
4.Kuretase

  Seperti telah dikatakan, pakailah sendok kuret
  yang agak besar.Memasukkannya bukan
  dengan kekuatan dan melakukan kerokan
  biasanya mulailah di bagian tengah.Pakailah
  sendok kuret yang tajam (ada tanda bergerigi)
  karena lebih efektif dan lebih terasa sewaktu
  melakukan kerokan pada dinding rahim dalam
  (seperti bunyi mengukur kelapa). Dengan
  demikian kita tahu bersih atau tidaknya hasil
  kerokan
5.Cunam Abortus
  Pada abortus inisipiens, dimana sudah
  kelihatan jaringan, pakailah cunam abortus
  untuk mengeluarkannya yang biasanya diikuti
  oleh jaringan lainnya.Dengan demikian sendok
  kuret hanya dipakai untuk membersihkan sisa
  – sisa yang ketinggalan saja.
  Memegang, mamasukkan dan menarik alat –
  alat haruslah hati – hati.Lakukanlah dengan
  lembut (with lady’s hand) sesuai dengan arah
  dan letak rahim.
PERAWATAN POST KURETASE.



1. Perhatikan sudah nafas spontan
   atau belum.

2. Dipindahkan ke recovey room..

3. Post operasi >>> ttv,O2, 2 ltr/m
   baru dipindahkan ke

ruang prwtan.
Perawatan pasien post
      kuretase


• Perhatikan tanda-tanda vital.

• Cek perdarahan

• Beri dukungan bagi pasien
 dan ajarkan keluarganya

• Mobilisasi.
KOMPLIKASI


1.   Perdarahan
2.   Perforasi dinding rahim
3.   Gangguan haid.
4.   Infeksi
5.   Kanker trofobalst akibat sisa
     plasenta yang ada didinding
     rahim.
Terima kasih

     By kelompok 5

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangretnobudiyanti
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaSarjan unissula
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan pretermJoni Iswanto
 
151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-ivaYulli Utami
 
Janin akhir khmiln
Janin akhir khmilnJanin akhir khmiln
Janin akhir khmilnfikri asyura
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partumDokter Tekno
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 

What's hot (20)

Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
 
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluargaAskep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
Askep antenatal normal, adaptasi d tugas perkembangan keluarga
 
08 persalinan preterm
08 persalinan preterm08 persalinan preterm
08 persalinan preterm
 
151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva
 
Tumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak GinekologiTumor Jinak Ginekologi
Tumor Jinak Ginekologi
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Janin akhir khmiln
Janin akhir khmilnJanin akhir khmiln
Janin akhir khmiln
 
Persalinan caesar
Persalinan caesarPersalinan caesar
Persalinan caesar
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Manuver leopold
Manuver leopoldManuver leopold
Manuver leopold
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Leaflet bumil
Leaflet bumilLeaflet bumil
Leaflet bumil
 

Viewers also liked

Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsSc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsNovitasari6789
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyafitri fitriani
 
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2mariamunsri
 
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksiAlat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksioktaviani elga
 
Set instrumen
Set instrumenSet instrumen
Set instrumenflo tupen
 
District Team Problem Solving (DTPS)
District Team Problem Solving (DTPS)District Team Problem Solving (DTPS)
District Team Problem Solving (DTPS)Chusnan Aprianto
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggianggi123456
 
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)Muhamad Suharsa
 
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanPenyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanWike Osake
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-okOperator Warnet Vast Raha
 
144168303 leaflet-perawatan-luka-post-operasi-dirumah
144168303 leaflet-perawatan-luka-post-operasi-dirumah144168303 leaflet-perawatan-luka-post-operasi-dirumah
144168303 leaflet-perawatan-luka-post-operasi-dirumahRossa Go'o
 
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik KebidananInstrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 
Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,MJM Networks
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Pradasary
 

Viewers also liked (20)

Kuretase
KuretaseKuretase
Kuretase
 
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forcepsSc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
Sc,laparatomi,kuretase,vakum,forceps
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
Kuret mahasiswa-fkui-tk-vi2
 
258350405 makalah-abortus-inkomplit
258350405 makalah-abortus-inkomplit258350405 makalah-abortus-inkomplit
258350405 makalah-abortus-inkomplit
 
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksiAlat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
 
Set instrumen
Set instrumenSet instrumen
Set instrumen
 
140530533 leaflet-perawatan-luka-perineum
140530533 leaflet-perawatan-luka-perineum140530533 leaflet-perawatan-luka-perineum
140530533 leaflet-perawatan-luka-perineum
 
District Team Problem Solving (DTPS)
District Team Problem Solving (DTPS)District Team Problem Solving (DTPS)
District Team Problem Solving (DTPS)
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggi
 
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang Tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS)
 
Leaflet nutrisi ibu menyusui
Leaflet   nutrisi ibu menyusuiLeaflet   nutrisi ibu menyusui
Leaflet nutrisi ibu menyusui
 
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinanPenyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
 
144168303 leaflet-perawatan-luka-post-operasi-dirumah
144168303 leaflet-perawatan-luka-post-operasi-dirumah144168303 leaflet-perawatan-luka-post-operasi-dirumah
144168303 leaflet-perawatan-luka-post-operasi-dirumah
 
Leaflet gizi ibu menyusui
Leaflet gizi ibu menyusuiLeaflet gizi ibu menyusui
Leaflet gizi ibu menyusui
 
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik KebidananInstrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
 
Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,
 
D&C
D&CD&C
D&C
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
 

Similar to Membantu dokter dengan memberikan alat yang dibutuhkan- Membantu menjaga kebersihan area operasiDokter:1. Memasukkan spekulum untuk melihat serviks dan kavum vagina2. Memasukkan tenakulum untuk menarik serviks3. Memasukkan dilatator/hegar untuk melebarkan serviks4. Memasukkan sonde untuk mengukur kedalaman rahim5. Memasukkan kuret ke dalam kavum rahim lalu

Similar to Membantu dokter dengan memberikan alat yang dibutuhkan- Membantu menjaga kebersihan area operasiDokter:1. Memasukkan spekulum untuk melihat serviks dan kavum vagina2. Memasukkan tenakulum untuk menarik serviks3. Memasukkan dilatator/hegar untuk melebarkan serviks4. Memasukkan sonde untuk mengukur kedalaman rahim5. Memasukkan kuret ke dalam kavum rahim lalu (20)

PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
Pleno obgyn - ABORTUS
Pleno obgyn - ABORTUSPleno obgyn - ABORTUS
Pleno obgyn - ABORTUS
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
Abortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartumAbortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartum
 
Obstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologiObstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologi
 
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptxPERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
PERDARAHAN KEHAMILAN MUDA.pptx
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
 
PPT abortus.ppt
PPT abortus.pptPPT abortus.ppt
PPT abortus.ppt
 
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptxPPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
PPT MATERNITAS KEL 1 B.pptx
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
KISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptxKISTA OVARIUM PPT.pptx
KISTA OVARIUM PPT.pptx
 
Askep abortus imminens
Askep abortus imminensAskep abortus imminens
Askep abortus imminens
 
Askep abortus imminens
Askep abortus imminensAskep abortus imminens
Askep abortus imminens
 
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
 
Jurnal Aborsi
Jurnal AborsiJurnal Aborsi
Jurnal Aborsi
 
Kuret
KuretKuret
Kuret
 
Slide pleno repro obgyn 2
Slide pleno repro obgyn 2Slide pleno repro obgyn 2
Slide pleno repro obgyn 2
 
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
2. PATOFISIOLOGI FETOMATERNAL dr. Taufik.pptx
 

Membantu dokter dengan memberikan alat yang dibutuhkan- Membantu menjaga kebersihan area operasiDokter:1. Memasukkan spekulum untuk melihat serviks dan kavum vagina2. Memasukkan tenakulum untuk menarik serviks3. Memasukkan dilatator/hegar untuk melebarkan serviks4. Memasukkan sonde untuk mengukur kedalaman rahim5. Memasukkan kuret ke dalam kavum rahim lalu

  • 1. TINDAKAN OPERATIF PADA ABORTUS DENGAN KURETASE di susun oleh : Kelompok 4
  • 2. Referensi : • Carpenito, Lynda, (2001), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Penerbit Buku KedokteranEGC, Jakarta. • Hamilton, C. Mary, 1995, Dasar- dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC, Jakarta. • Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta.
  • 3. Pengertian Klasifikasi ABORTUS Tanda dan Etiologi gejala Pemeriksaan Patofisiologi Ginekologi Tindakan Operatif Penanganan Abortus
  • 4. Pengertian Abortus atau lebih dikenal dengan istilah keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar rahim. Janin belum mampu hidup di luar rahim, jika beratnya kurang dari 500 g, atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu karena pada saat ini proses plasentasi belum selesai
  • 6. klasifikasi Abortus Iminens Abortus Insipiens Abortus Inkomplet Abortus komplet Abortus Servikalis Missed Abortion Abortus Habitualis
  • 7. a. Penyebab Dari Segi Maternal Etiologi Abortus  infeksi akut  Infeksi Kronis  Penyebab yang Bersifat lokal b. Penyebab dari Segi Janin  Kematian janin akibat kelainan bawaan.  Mola hidatidosa  Penyakit plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dan degenerasi
  • 9. abortus Imminen : Tanda dan gejala pada • Terdapat keterlambatan dating bulan. • Terdapat perdarahan, disertai sakit perut atau mules. • Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim. • Hasil periksa dalam terdapat perdarahan dari kanalis servikalis, dan kanalis servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim. • Hasil pemeriksaan tes kehamilan masih positif.
  • 10. Tanda dan gejala pada abortus Insipien : • Perdarahan lebih banyak. • Perut mules atau sakit lebih hebat. • Pada pemariksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis servikalis terbuka dan jaringan atau hasil konsepsi dapat diraba.
  • 11. Tanda dan gejala abortus Inkomplit : • Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis. • Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat. • Terjadi infeksi ditandai dengan suhu tinggi. • Dapat terjadi degenerasi ganas (kario karsinoma).
  • 12. Tanda dan gejala abortus Kompletus : • Uterus telah mengecil. • Perdarahan sedikit. • Canalis servikalis telah tertutup. Tanda dan gejala Missed Abortion : • Rahim tidak membesar, malahan mengecil karena absorbsi air ketuban dan maserasi janin. • Buah dada mengecil kembali.
  • 13. Pemeriksaan Ginekologi • Inspeksi Vulva : perdarahan pervaginaan ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva. • Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium. • Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
  • 14. Patofisiologi • Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
  • 15. Penanganan Abortus Tindakan Operatif PengeIuaran Secara digital Kuretase (Kerokan)
  • 16. KURETASE Indikasi Persiapan Pengertian Tujuan Yang Perlu Sebelum Kuretase Kuretase Kuretase Kuretase Pemeriksaan Persiapan Persiapan Persiapan sebelum alat dan Pasien petugas curretage obat Persiapan Perawatan Dampak Teknik Alat – alat Setelah Setelah Kuretase Kuretase Kuretase Kuretase
  • 17. Pengertian Kuretase Kuretase adalah serangkaian proses pelepasan jaringan yang melekat pada dinding kavum uteri dengan melakukan invasi dan memanipulasi instrument (sendok kuret) ke dalam kavum uteri.
  • 18. Menurut ginekolog dari Morula Fertility Tujuan Kuretase Clinic, tujuan kuret ada dua yaitu: 1. Sebagai terapi pada kasus-kasus abortus. Intinya, kuret ditempuh oleh dokter untuk membersihkan rahim dan dinding rahim dari benda-benda atau jaringan yang tidak diharapkan. 2. Penegakan diagnosis. Semisal mencari tahu gangguan yang terdapat pada rahim, apakah sejenis tumor atau gangguan lain.
  • 19. Indikasi Yang Perlu Kuretase Kuretase bukan hanya dibutuhkan wanita yang baru saja mengalami keguguran, tetapi juga pada kondisi lainnya.Berikut beberapa kondisi yang membutuhkan tindakan kuret. 1. Keguguran tidak sempurna. 2. Perdarahan setelah lewat masa menopause. 3. Haid tidak teratur maupun terlalu panjang (bagi yang sudah menikah). 4. Sulit memiliki anak. 5. Plasenta melekat pada rahim. 6. Hamil anggur atau mola.
  • 20. Persiapan Sebelum a. Konseling pra tindakan (inform consent) b. Pemeriksaan sebelum curretage 1. USG (ultrasonografi) 2. Mengukur tensi dan Hb darah 3. Memeriksa sistim pernafasan 4. Mengatasi perdarahan 5. Memastikan pasien dalam kondisi sehat dan fit
  • 21. c. Persiapan Pasien – mengosongkan kandung kemih – membersihkan genetalia eksterna – membantu pasien naik ke meja ginekologi – Lakukanlah pemeriksaan umum : Tekanan Darah, Nadi, KeadaanJantung, dan Paru – paru dan sebagainnya – Pasanglah infuse cairan sebagai profilaksis – Pada umumnya diperlukan anestesi infiltrasi local atau umum secara IV – Puasa: Saat akan menjalani kuretase, dilakukan puasa 4-6 jam sebelumnya. Tujuannya supaya perut dalam keadaan kosong sehingga kuret bisa dilakukan dengan maksimal. – Cek adanya perdarahan – .Mengatur posisi pasien sesuai dengan jenis tindakan yang akan dilakukan, kemudian pasien dibius dengan anesthesi narkose – 10.Setelah pasien tertidur, segera pasang alat bantu napas dan monitor EKGBebaskan area yang akan dikuret – .Persiapan psikologis
  • 22. d. Persiapan petugas • mencuci tangan dengan sabun antiseptic • baik dokter maupun perawat instrumen melakukan cuci tangan steril • memakai perlengkapan : baju operasi, masker dan handscoen steril • Perawat instrumen memastikan kembali kelengkapan alat-alat yang akan digunakan dalamtindakan kuret • Alat disusun di atas meja mayo sesuai dengan urutan
  • 23. PERSIAPAN ALAT KURETASE. 1. Alat tenun terdiri dari :  Baju operasi.  Laken  Duk kecil  Sarung meja mayo 2. Alat instrumen untuk kuretase.  Spekulum  sonde.
  • 24. Lanjutan… - untuk mengukur kedalaman rahim - Untuk mengetahui lebarnya lubang vagina.  Alat kuret  Klem jaringan.  Klem dinding rahim/uterus.  Nierbeken  Kasa steril  Sarung tangan steril.
  • 25. Lanjutan… 3. Alat tambahan.  Mesin EKG  Mesin O2 dan N2O  Infus set dan cairannya.  Guedel  Bethadin  Larutan NaCl 0,9% 1000 cc  Tempat sampah.
  • 26. Speculum Tenakulu Dilatator Kassa Sim”s m Hegar steril Hand Scoen Ring Tang Abortustan Sendok Sonde Uterus g Kuret
  • 27. E. Teknik Kuretase 1. Tentukan Letak Rahim. Yaitu dengan melakukan pemeriksaan dalam.Alat – alat yang dipakai umumnya terbuat dari metal dan biasanya melengkung karena itu memasukkan alat – alat ini harus disesuaikan dengan letak rahim.Gunanya supaya jangan terjadi salah arah (fase route) dan perforasi.
  • 28. 3.Dilatasi Bila permukaan serviks belum cukup untuk memasukkan sendok kuret, lakukanlah terlebih dulu dilatasi dengan dilatator atau Bougie Hegar.Peganglah busi seperti memegang pensil dan masukkanlah hati – hati sesuai letak rahim.Untuk sendok kuret terkecil biasanya diperlukan dilatasi sampai Hegar nomor 7.Untuk mencegah kemungkinan perforasi usahakanlah memakai sendok kuret yang agak besar, dengan dilatasi yang lebih besar.
  • 29. 4.Kuretase Seperti telah dikatakan, pakailah sendok kuret yang agak besar.Memasukkannya bukan dengan kekuatan dan melakukan kerokan biasanya mulailah di bagian tengah.Pakailah sendok kuret yang tajam (ada tanda bergerigi) karena lebih efektif dan lebih terasa sewaktu melakukan kerokan pada dinding rahim dalam (seperti bunyi mengukur kelapa). Dengan demikian kita tahu bersih atau tidaknya hasil kerokan
  • 30. 5.Cunam Abortus Pada abortus inisipiens, dimana sudah kelihatan jaringan, pakailah cunam abortus untuk mengeluarkannya yang biasanya diikuti oleh jaringan lainnya.Dengan demikian sendok kuret hanya dipakai untuk membersihkan sisa – sisa yang ketinggalan saja. Memegang, mamasukkan dan menarik alat – alat haruslah hati – hati.Lakukanlah dengan lembut (with lady’s hand) sesuai dengan arah dan letak rahim.
  • 31. PERAWATAN POST KURETASE. 1. Perhatikan sudah nafas spontan atau belum. 2. Dipindahkan ke recovey room.. 3. Post operasi >>> ttv,O2, 2 ltr/m baru dipindahkan ke ruang prwtan.
  • 32. Perawatan pasien post kuretase • Perhatikan tanda-tanda vital. • Cek perdarahan • Beri dukungan bagi pasien dan ajarkan keluarganya • Mobilisasi.
  • 33. KOMPLIKASI 1. Perdarahan 2. Perforasi dinding rahim 3. Gangguan haid. 4. Infeksi 5. Kanker trofobalst akibat sisa plasenta yang ada didinding rahim.
  • 34. Terima kasih By kelompok 5