KB 2 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Kromosom Tidak Normal
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
MODUL1Mata Kuliah: Ginekologi
Penulis: Debbiyantina dan Juli Oktalia
Editor: Dra. Asih Priati
Kegiatan Belajar 2
“KELAINAN BAWAAN ALAT
GENITALIA KARENA
KROMOSOM TIDAK NORMAL”
Prodi: Kebidanan
Semester: 04
Setelah menyelesaikan
kegiatan belajar dua
ini pada modul satu
Anda akan mencapai
kemampuan untuk
menjelaskan kelainan
bawaan pada alat
genitalia interna dan
eksterna yang terjadi
karena gangguan
bentuk dan jumlah
kromosom
2. Kelainan Bawaan Alat
Genitalia
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2015
Kegiatan Belajar 2
http://www.urbancult.hr/Images/im.ashx?Id=31785
3. Tahukah kamuyang dimaksud dengan
http://arcfinancialllc.com/wp-content/uploads/2013/10/Ask-The-Right-Questions-.jpg
KELAINAN BAWAAN
ALAT GENITALIA
KARENA KROMOSOM
TIDAK NORMAL
5. Sindrome Turner
(Disgenesis Gonad)
dimana Anak perempuan dengan
sindrom Turner biasanya mengalami
DISFUNGSI GONAD
http://adevarul.ro/assets/adevarul.ro/MRImage/2011/11/20/50a8f5bb7c42d5a663763427/978x0.jpg
6. Sindrome Turner
(Disgenesis Gonad)
dimana ovarium tidak bekerja,
yang mengakibatkan amenore
(tidak adanya siklus menstruasi)
dan kemandulan.
http://adevarul.ro/assets/adevarul.ro/MRImage/2011/11/20/50a8f5bb7c42d5a663763427/978x0.jpg
7. Super Female
Dimana ciri-ciri dari Penderita
kelainan ini berperawakan seperti
perempuan biasa, memiliki
perkembangan seks yang normal
dan subur, namun kecerdasannya
seringkali rendah
- Prawirohardjo, 2011
http://statik.tempo.co/?id=312194&width=620
8. diungkapkan bahwa penderita ditemukan
dengan fenotipe pria. (Sarwono, 2011)
Sindrome Kleinefelter
http://images.slideplayer.com.br/1/78146/slides/slide_35.jpg
9. diungkapkan bahwa penderita ditemukan
dengan fenotipe pria. (Sarwono, 2011)
Genitalia eksterna tumbuh dengan baik,
ereksi dan koitus umumnya dapat berjalan
dengan baik. Testis dalam keadaan atrofi,
tetapi azoospermi. Adanya ginekomasti
dapat menimbulkan masalah psikologik.
Jika masalah ini sangat mengganggu,
dapat dilakukan tindakan operasi
- Prawirohardjo, 2011
Sindrome Kleinefelter
http://images.slideplayer.com.br/1/78146/slides/slide_35.jpg
10. Apakah kamu sudah memahami penjelasan di atas,
mari kita lanjutkan kembali …
11. adalah kelainan pada alat genital eksterna
yang tampaknya didominasi alat genital pria
- Prawirohardjo, 2011
Hermafrodistismus Verus
http://image.slidesharecdn.com/1-pengantarginekologi-130215072823-phpapp01/95/1-pengantar-ginekologi-14-638.jpg?cb=1360935035
12. adalah kelainan pada alat genital eksterna
yang tampaknya didominasi alat genital pria
(Prawirohardjo, 2011)
Pada penderita dengan hermofraditismus
verus terdapat jaringan testis pada sisi yang
satu dan jaringan ovarium pada sisi yang
lain, atau terdapat ovotestis.
Hermafrodistismus Verus
http://image.slidesharecdn.com/1-pengantarginekologi-130215072823-phpapp01/95/1-pengantar-ginekologi-14-638.jpg?cb=1360935035
13. Kasus Sindrome Down ditemukan
pada kasus 1/670 kelahiran hidup.
Bayi yang mengalami sindrome down
(mongolisme) seringkali menunjukkan
kecerdasan yang rendah, kadang
mulutnya terbuka dengan lidah yang
menonjol, oksiput dan muka gepeng,
hipotoni tubuh yang jelas dan
seringkali tidak adanya refleks moro.
Sindrome Down
http://cdn.abclocal.go.com/content/wpvi/images/cms/241674_1280x720.jpg
14. Kejadian sindrom ini muncul tidak sesering
sindrom down. Ciri-ciri penderita dengan
syndrome Edwards adalah pertumbuhan
anak lambat, kepalanya memanjang dan
kelainan pada telinga. Penderita sindrom
ini sering ada memiliki kelainan jantung
dan memiliki dada dengan tulang sternum
pendek (Prawirohardjo, 2011)
Sindrome Edwards
http://2.bp.blogspot.com/-ZzBLmL2H55c/UaztjifJ_pI/AAAAAAAABbA/jZGqaENZue0/s1600/CF+512+Sarah+para+blog.JPG
15. Kejadian sindrom ini lebih jarang lagi
syndrome Down dan syndrome Edwards.
Gejala-gejala pada penderita dengan
syndrome patau ialah mengalami berat badan
lahir rendah, pertumbuhan lambat,
palatoskisis dan labioskisis (bibir sumbing),
mikrosefali, polidaktili (jari tangan berlebih)
dan sering kali ditemukan kelainan jantung
(Prawirohardjo, 2011)
Sindrome Patau
http://4.bp.blogspot.com/-wQplw7l4AZc/UEY0BOUmWZI/AAAAAAAAAB4/zdOx2GDtenY/s1600/yhtf+035.JPG
16. Kelainan bawaan karena kelainan kromosom
jika dapat dideteksi lebih dini makan akan
membantu penanganan yang tepat sehingga
akan mempengaruhi pola pengasuhan sehari-
hari yang tepat dengan kondisi pasien.
http://4photos.net/photosv5/smiling_medical_doctor_with_stethoscope_on_the_hospitals_background_1350367266.jpg
17. Peran Bidan ketika bertemu dengan penderita yang
mengalmi kelainan bawaan adalah memberikan
Support pada penderita dan keluarga penderita
dan memberikan Pendidikan kepada masyarakat
untuk peduli dan tidak melakukan diskriminasi pada
para penderita kelainan bawaan
“
“
18. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2 Kelainan
Bawaan Alat Genitalia karena Kromosom Tidak Normal. Apakah Saudara telah
mengerti dan memahami materi yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai