1. KEBIJAKAN
TUMBUH KEMBANG ANAK,
KOTA LAYAK ANAK
DAN
PARTISIPASI ANAK
Deputi Bidang
Tumbuh Kembang Anak
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia
10. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Masa dalam
kandungan: Masa
formatif pertumbuhan fisik
Bawah Tiga Tahun:
Perkembangan motorik (otot dan
refleks), penyenpurnaan panca
indra, bahasa, keterdekatan sosial
dan emosional dengan pengasuh
Bawah Lima Tahun:
Penyempurnaan otot,
tulang, kemampuan
bahasa, persiapan sekolah
Usia Sekolah: Belajar norma
sosial-kultural, keterampilan
skolastik
Masa Remaja:
Pertumbuhan tanda-tanda
seksual sekunder,
perkembangan hubungan
heteroseksual, persiapan
mengandung dan melahirkan
untuk perempuan
11. Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan
jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam
arti sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang satuan
12. Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan
stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi
bersifat kualitatif yang pengukurannya jauh lebih
sulit daripada pengukuran pertumbuhan.
13. Proses kontinyu
• Tergantung maturasi dan nyelinisasi susunan saraf
• Pola perkembangan selalu sama,
• Tetapi kecepatannya berbeda
• Refleks primitif akan hilang digantikan dengan gerak
volunter
• Arah perkembangan chepalo caudal, proksimodistal
• Diawali dengan gerak motorik kasar baru diikuti dengan
gerakan motorik halus
• Aktifitas general diganti dengan respon individu yang
khas.
14. – Isu :
• Kesakitan, kecacatan dan kematian tinggi
–berat lahir rendah, asfiksia, infeksi (tetanus),
–kesulitan persalinan (perdarahan, infeksi),
–penyakit ibu hamil (anemia, kurang gizi kronik)
• Kurangnya ketrampilan keluarga pengasuhan
bayi-bayi berat lahir rendah
• ASI kurang, makanan tambahan terlalu dini
• Jumlah anak banyak (>2), umur terlalu dekat
neglect
• Akte kelahiran
Isu dan Tantangan
Anak Umur 0 -1 bulan
15. Isu :
Perkembangan otak sangat pesat
Pentingnya nutrisi & stimulasi (pola
pengasuhan, attachment) pengaruh pada
perkembangan otak, emosi, kognitif,
kreativitas, perilaku
Angka kematian tinggi : ISPA, Diare, Gizi
kurang, anemia,
Cakupan imunisasi belum optimal
Jumlah anak terlalu banyak, umur terlalu
dekat
Akte kelahiran
16. • Tantangan :
– Rendahnya pengetahuan dan ketrampilan keluarga ttg :
• Penyakit : gizi, pencegahan infeksi, higiene
perorangan & lingkungan,
• Pola pengasuhan otoritatif/demokratik (utk
merangsang perkembangan emosi, kemandirian,
kecerdasan dan kreatifitas
• gangguan bicara, perilaku, mental retardasi,
kecacatan,
• hak-hak (perlindungan) anak
– Tidak meratanya jangkauan dan kualitas layanan kesehatan
(kurangnya SDM, transportasi, geografis) dan informasi
• Sarana kesehatan umum :Posyandu, puskesmas,
• Sarana khusus : untuk gangguan bicara, perilaku,
mental retardasi, kecacatan, perlindungan anak
17. • Isu :
– Tidak bersekolah
– Tidak naik kelas, drop-out, tidak lulus SD
– Kecerdasan rendah, mental retardasi, gangguan perilaku
(ADHD), cacat (tuli, buta, palsi serebral)
– Kecerdasan di atas rata-rata (genius, gifted)
– Eksploitasi : terpaksa bekerja (pengemis, pemulung, asongan,
pertanian, pabrik)
– Penelantaran, anak jalanan, anak di panti asuhan
– Penyakit : infeksi (ISPA, diare, Tb dll), gizi kurang, anemia,
obesitas
– Pengaruh media masa (TV), peer group : kekerasan, etika,
moral, konsumerism, pornografi
18. • Isu :
– Tidak bersekolah,
– Tidak lulus SMP, SMA, drop out
– Kecerdasan dibawah rata-rata, kecerdasan di atas rata-rata
(berbakat, gifted, jenius)
– Tidak setara gender : anak perempuan dikalahkan
– Eksploitasi : terpaksa bekerja ( pemulung, asongan, pertanian,
pabrik), anak jalanan,
– Merokok, alkohol, NAPZA, obesitas
– Perilaku berisiko Kekerasan, kecelakaan, perkelahian,
kriminalitas,
– Penyakit infeksi ( HIV, Tb dll), anemia
– Pornografi seks bebas, kehamilan remaja, aborsi
20. 5 th
Investasi terlambat,
hasil tidak optimal
Investasi tepat waktu
Masa anak tak berulang
umur
2/3 th
80%
lahir
100%
“loss generation”
MASA KANAK-KANAK IRREVERSIBLE, CONTOH PAUD
Sumber : FKM UI & Unicef, 2002
21.
22. Alasan
Mengapa
Kabupaten/
Kota
Layak Anak
(KLA)
diperlukan
1 Anak Amanah Tuhan perlu dipertanggung
jawabkan secara pribadi dan sosial
2 ∑ Anak 30-36 % dr total penduduk,
Tidak bisa di abaikan
3
Perubahan global mengancam tatanilai,
agama, sosial dan budaya lokal
4 Embrio SDM yang handal dan tangguh
Menentukan masa depan bangsa & negara
5 Anak terancam & menjadi korban kekerasan,
pelecehan, diskriminasi, perlakuan salah
6 Masa kanak-kanak tidak terulang
atau irreverseable
23. KLA adalah sistem pembangunan kabupaten/kota
yang Mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang
terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan
dalam program dan kegiatan pemenuhan hak dan
perlindungan anak.
PENGERTIAN KLA
24. Untuk membangun inisiatif pemerintah
kab/kota, masyarakat dan dunia usaha agar
mengimplementasikan UU PA ke dalam Visi,
Misi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
pembangunan yang peduli, sensitif dan
memihak pada kepentingan terbaik anak.
TUJUAN UMUM
25. Untuk meningkatkan komitmen pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha di kabupaten/kota dalam
upaya mewujudkan pembangunan yang responsif
terhadap hak, kebutuhan dan kepentingan terbaik bagi
anak
Untuk mengintegrasikan potensi SDM, keuangan,
sarana prasarana, metoda dan teknologi yang ada
pada pemerintah, masyarakat serta dunia usaha di
kabupaten/kota dalam mewujudkan hak anak
TUJUAN KHUSUS
26. Untuk mengimplementasikan kebijakan
perlindungan anak melalui perumusan strategi
dan perencanaan pembangunan kabupaten/kota
secara menyeluruh dan berkelanjutan sesuai
dengan indikator KLA; dan
Untuk memperkuat peran dan kapasitas
pemerintah kabupaten/kota dalam mewujudkan
pembangunan di bidang kesejahteraan dan
perlindungan anak
TUJUAN KHUSUS
27. Peraturan
Pemerintah
No.38/2007
Peraturan
Pemerintah
No.41/2007
Perlindungan anak
menjadi urusan wajib pemprov dan pemkab/kota, serta
lembaga PP,PA dan KB di Daerah
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No. 3/2008 ttg Pedoman
Pelaksanaan Perlindungan Anak (NSPK)
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No. 02/2009
ttg Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)
UU 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah
PERMEN PP PA
NO 12 THN 2011
TTG INDIKATOR
KLA
PERMEN PP PA
NO 11THN 2011
TTG KEBIJAKAN
KLA
PERMEN PP PA
NO 13 THN 2011
TTG PANDUAN
PENGEMBANGAN
KLA
PERMEN PP PA
NO 13 THN 2011
TTG PANDUAN
EVALUASI KLA
29. RENCANA AKSI DAERAH
PENGUMPULAN DATA BASIS
PEMBENTUKAN GUGUSTUGAS
SK BUPATI/WALIKOTA
Tahap 4
Tahap 3
Tahap 2
Tahap 1
MOBILISASI SUMBER DAYA
Tahap 5
30. Persiapan
Existing political will:
Strong
Medium
Poor
Telaah kebutuhan
Ketenagaan, Keuangan, sapras, metoda, teknologi
Analisis masalah anak
Kondisi yg ada
Kondisi yang seharusnya
Selesih yang harus dipenuhi
38. Keterlibatan anak dalam proses
pengambilan keputusan yg berbungan dgn
anak & dilaksanakan atas kesadaran,
pemahaman serta kemauan bersama
sehingga anak dpt menikmati perubahan
hasil keputusan tersebut.
?
39. • Amanah Undang-Undang
• Perubahan global
(lingk. Sosial, budaya anak, IT accelerator)
• Tanggung jawab orang dewasa
(Perspektif, Mindset, Mental Model, Prinsip)
• Kebutuhan anak
• Political will pemerintah
?
40. Amanah UU PA, Psl (4)
Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlundungan
dari kekerasan dan diskriminasi.
KHA,Psl. 12 (1)
Negara-negara Pihak harus menjamin bagi anak yang mampu
membentuk pendapatnya sendiri, hak untuk mengutarakan
pendapat-pendapat tersebut dengan bebas dalam semua
masalah yang mempengaruhi anak itu, pendapat-pendapat anak itu
diberi bobot yang semestinya sesuai dengan umur dan kematangan si
anak.” (ayat 1)
?
41. A World Fit for Children, (10)
Meningkatkan kesadaran dan pengakuan semua orang
dari segala usia akan hak setiap anak untuk
BERPARTISIPASI PENUH dan bermakna dalam
semangat KHA .
MDGs (4)
Menurunkan hingga dua pertiga kematian anak di
bawah lima tahun
?
42. Tidak menyatakan bahwa anak-anak mempunyai hak
otonomi.
Tidak juga memberikan hak untuk mengendalikan
semua keputusan yang berakibat pada mereka sendiri
atau orang lain.
Tidak juga memberikan hak bagi anak untuk
menyepelekan hak orang tua mereka.
Tidak hanya terbatas pada mendengarkan pendapat
anak-anak terhadap apa-apa yang menyangkut mereka.
Tidak berarti orang dewasa lepas tangan terhadap
kewajibannya terhadap anak. Sebaliknya, anak-anak
tidak dibiarkan berjuang sendiri meraih hak mereka.
43. semua anak mampu menyampaikan
pandangannya
secara bebas menyampaikan pandangannya
wajib didengar pendapatnya dalam segala hal
yang berdampak kepada mereka
pandangannya wajib dipertimbangkan dengan
cermat
sesuai dengan usia dan kematangannya
44.
45. Di KELUARGA
Pemilihan menu makanan, Memilih sekolah, Renovasi rumah, dll.
Di SEKOLAH
Memilih ketua kelas, Menentukan jadwal, Membuat peraturan sekolah, dll
Di MASYARAKAT
LSM
PERENCANAAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
EVALUASI KEGIATAN
KEBIJAKAN PUBLIK
Menentukan kebijakan UAN, BOS, Beasiswa, Ketertiban umum, dll
PRODUKSI BARANG DAN JASA
Penentuan rasa susu, penentuan hadiah, warna bis sekolah
PENELITIAN
Penelitian anak jalanan, pekerja anak, ukuran barak pengungsian dll.
?
46. SIAPA
YANG MEMENUHI
HAK PARTISIPASI ANAK ?
sebagai
individu
sebagai
kelompok
NEGARA
Legislatif
Eksekutif
Yudikatif
Berpendapat
Berpartisipasi
dalam urusan
pemerintahan
Akses
terhadap
pengemba
ngan
Bakat,
Minat,
Kemampu
an
Berorganisasi
Pemenuhan
Kewajiban
49.
ANAK
(0-5 Tahun)
Dasar partisipasi diberikan
dengan cara merespon bahasa
tubuh dan ekspresi fisik anak
ANAK
(6-12 Tahun)
Anak mampu mengekspresikan
pandangannya dan belajar secara aktif
melalui eksplorasi, pertanyaan dan akses
atas informasi.
ANAK/REMAJA
(13-18 Tahun)
Remaja dapat aktif menanggulangi segala bentuk
diskrimnasi, perlakuan yang salah dan eksploitasi dan
berperan untuk mendorong inisiatif anak/remaja
yang lebih muda dan mendukung bentuk kemitraan
dengan orang dewasa.
DEWASA
(sebagai warga negara
yang aktif)
Orang dewasa dapat mendorong anak perempuan dan laki-laki
dari usia dan kemampuan yang beragam dalam
mengekspresikan pandangan mereka dan berpartisipasi pada
keputusan yang berdampak pada anak
DEWASA
(sebagai bagian dari komunitas dunia)
Komunitas dunia dapat mendorong anak perempuan dan laki-laki untuk
mengekspresikan pandangan mereka. Komunitas dunia juga dapat
menghargai partisipasi anak dan remaja dalam usaha pemenuhan atas
hak-hak anak.
50. Bantuan Tangga Partisipasi Roger Hartz
Tumbuh Kembang Anak
Fisik
Sehat, Normal, Wajar
Tanpa kekerasan, terlindungi
Psikis
Kecerdasan akademis
Kecerdasan sosial
Sikap , Perilaku, Tangung Jawab
Ortu Sahabat Anak, Rumahku Istanaku (Betah di rumah)
Prestasi Anak
Bakat, tersalurkan
Minat, terfasilitasi
Kemampuan cognitif, motorik, afektif berkembang
?
51. Partisipasi
Bukan Partisipasi
Manipulatif
Keberadaan anak dimanfaatkan orang dewasa
Dekoratif
Anak difungsikan sebagai pajangan
Partisipatif
orang dewasa menerima keputusan
Inisiatif
Prakarsa anak dan diarahkan orang dewasa
Kooperatif
Kerjasama orang dewasa dan anak
Advis
Anak diminta nasehatnya
Pelaksananya orang dewasa
Inisiatif
Anak yang berprakarsa dilaksanakn orang dewasa
Simbolis
Anak hanya dilibatkan secara fisik tapi suaranya diabaikan
Tangga
Partisipasi Anak
Roger Hart
52. Prakarsa oleh orang dewasa;
Dipimpin dan dikelola orang dewasa;
Anak tidak memiliki pengaruh terhadap hasil;
Anak diberi kesempatan secara bersama
mengorganisasi, memperoleh keterampilan dan
kepercayaan, serta memberikan pengaruh terhadap
hasil.
53. Prakarsa orang dewasa;
Dilakukan secara bersama dengan anak;
Dibuat struktur yang mewadahi anak untuk
menantang dan mempengaruhi hasil;
Biasanya anak melakukan kegiatan secara mandiri
saat proyek sudah berjalan.
54. Masalahnya ditentukan oleh anak
sendiri;
Peran orang dewasa adalah
memfasilitasi, bukan memimpin;
Prosesnya dikendalikan oleh anak.
56. UNTUK:
1.bermain
2.berkreasi
3.berpartisipasi
4.berhubungan dengan orang tua bila terpisahkan
5.bebas beragama
6.bebas berkumpul
7.bebas berserikat
8.hidup dengan orang tua
9.kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
UNTUK MENDAPATKAN
10. nama
11. identitas
12. kewarganegaraan
13.pendidikan
14.Informasi
15.standar keshatan paling tinggi
16.standar hidup yang layak
(disarikan dari UU perlindungan anak nomor 23 tahun 2002)
Anak mempunyai hak
57. UNTUK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN
17.pribadi
18.dari tindakan / penangkapan sewenang-wenang
19.dari perampasan kebebasan
20.dari perlakuan kejam, hukuman dan perlakuan tidak manusiawi
21.dari siksaan fisik dan non fisik
22.dari penculikan, penjualan dan perdagangan atau trafiking
23.dari eksploitasi seksual dan kegunaan seksual
24.dari eksploitasi / penyalahgunaan obat-obatan
25.dari eksploitasi sebagai pekerja anak
26.dari eksploitasi sebagai kelompok minoritas / kelompok adat
terpencil
27.dari pemandangan atau keadaan yg menurut sifatnya belum layak
untuk dilihat anak
28.khusus dalam situasi genting / darurat
29.khusus sebagai pengungsi / orang yg terusir / tergusur
30.khusus jika mengalami konflik hukum
31.khusus dalam konflik bersenjata atau konflik sosial
(disarikan dari UU perlindungan anak nomor 23 tahun 2002)
60. Anak
Kemampuan Sain,
Bahasa, Iptek,
Lainnya
Kelompok, Minoritas,
Konflik, Bencana,
Darurat
Bakat
Kesenian/
Olah Raga
Minat,
Afiliasi, Lainnya
Siswa
SD, SMP, SMA
ABH, ABK, MSA,
ANJAL, PRTA,
PEK.ANAK
KELOMPOK KEIATAN
ANAK
?
61. organisasi atau lembaga yang digunakan sebagai wadah
atau pranata partisipasi anak dimana anggotanya
merupakan perwakilan dari kelompok anak atau
kelompok kegiatan anak yang dibina oleh pemerintah
sebagai media untuk mendengar dan memenuhi
aspirasi, pendapat, keinginan dan kebutuhan anak
dalam proses pembangunan”.
Secara sederhana forum anak dapat diartikan sebagai
“wadah partisipasi anak dalam pembangunan”
62. Minat Olah Raga, Iptek dll
Bakat Seni, Budaya
Kemampuan Lainnya
BENTUK
ORGANISASI,
ASOSIASI,
KELOMPOK
KEGIATAN
ANAK
BENTUK
ORGANISASI,
ASOSIASI,
KELOMPOK
KEGIATAN
ANAK
BENTUK
ORGANISASI,
ASOSIASI,
KELOMPOK
KEGIATAN
ANAK
BENTUK
ORGANISASI,
ASOSIASI,
KELOMPOK
KEGIATAN
ANAK
BENTUK
ORGANISASI,
ASOSIASI,
KELOMPOK
KEGIATAN
ANAK
63. Copyright 2009 by Bambang Trim 63
Ingin
Tahu
Aktif
produktif
Prestasi
Cemerlang
65. Awas, jangan
nakal dan buat
onar!
Selamat belajar
dan tertib, ya
Nak!
Para ahli psikologi
menyarankan untuk
senantiasa menginstall
pd memori anak kata-
kata dan kalimat positif
kepada anak. Anak akan
melihat apa yang benar
dan bukan apa yang
salah. Lalu, anak-anak
pun akan cenderung
merespons lebih positif.
http://ariesaptaji.blog.friendster.com/files/uncategorized-sekolah.jpg
66. Menunjuk Pengurus
Mewakili Organisasi,
Kelompok Anak
Karang
Taruna,
Basis
Sosial
Remaja
Masjid,
Basis
Agama
MUDIKA
BUDHA
SUCHI
dsj
Sanggar
Seni
Anak,
FORUM ANAK
Desa/Kel, Kec, Kab/Kota, Prov, Nasional
BAGAIMANA
CARA MEMENUHI HAK PARTISIPASI ANAK
?
PIK KR
Wadah
PAN
Tematik
Hisbul-
waton
SAKA
Pramuka
OSIS,
Pramuka,
PMR
dsj
Club Olah
Raga
anak