SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
RR. DINI DIAH NURHADIANTI, S.PSI,
M.SI
Apa Itu Belajar?
o Belajar (learning) adalah salah satu topik paling penting di dalam psikologi akhir-
akhir ini, namun konsepnya masih sulit untuk didefinisikan.
o American Heritage Dictionary mendefinisikan belajar sebagai berikut : “to gain
knowledge, comprehension, or mastery through experience or study” (untuk
mendapatkan pengetahuan, pemahaman, atau penguasaan melalui pengalaman
atau studi).
o Namun, kebanyakan psikolog menganggap definisi ini tidak bisa diterima sebab ada
istilah yang samar didalamnya, seperti pegetahuan, pemahaman dan penguasaan.
o Beberapa tahun belakangan ini, ada kecenderungan untuk menerima definisi belajar
yang merujuk pada perubahan perilaku yang dapat diamati. Salah satu definisi yang
popular adalah definisi yang dikemukakan oleh Kimble (1961), yaitu: belajar sebagai
sebuah perubahan yang relatif permanen di dalam behavioral potentiality (potensi
behavioral) yang terjadi sebagai akibat dari reinforced practice (praktik yang
diperkuat).
• Meskipun cukup popular, definisi ini tidak diterima secara universal. Sebelum
membahas ketidaksepakatan terhadap definisi Kimble, mari kita telaah lebih dalam
terlebih dahulu.
1. Belajar diukur berdasarkan perubahan dalam perilaku. Dengan kata lain, hasil dari
belajar harus selalu diterjemahkan ke dalam perilaku atau tindakan yang dapat
diamati
2. Perubahan behavioral ini relatif permanen, artinya hanya sementara dan tidak
menetap
3. Perubahan perilaku itu tidak selalu terjadi secara langsung setelah proses belajar
selesai
4. Perubahan perilaku berasal dari pengalaman atau latihan
5. Pengalaman atau latihan harus diperkuat, artinya respon-respon yang
menyebabkan penguatanlah yang akan dipelajari.
APAKAH BELAJAR PASTI MENGHASILKAN PERUBAHAN PERILAKU?
• Sebagai sebuah ilmu pengetahuan (sains), psikologi membutuhkan pokok persoalan
yang dapat diamati, dapat diukur yaitu perilaku.
• Jadi, apapun yang akan dipelajari dalam psikologi harus diekspresikan melalui
perilaku, tetapi ini bukan berarti belajar adalah sebuah perilaku.
• Kita mempelajari perilaku sehingga kita bisa mengambil kesimpulan mengenai
proses yang kita yakini merupakan penyebab dari perubahan perilaku yang kita lihat.
Dalam kasus ini, proses itu dinamakan belajar.
• Proses belajar tidak bisa dipelajari secara langsung. Hakekat dari belajar hanya
dapat disimpulkan dari perubahan perilaku.
• B.F Skinner adalah satu-satunya tokoh teoretisi yang berbeda dalam hal ini.
Menurutnya perubahan perilaku merupakan proses belajar itu sendiri dan tidak perlu
lagi ada proses lain yang harus disimpulkan.
 Kecuali penganut Skinnerian, kebanyakan teoretisi belajar memandang belajar
sebagai sebuah proses yang memperantarai perilaku. Menurut mereka, belajar adalah
sesuatu yang terjadi sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan mendahului
perubahan perilaku.
 Dalam kerangka definisi ini, belajar ditempatkan sebagai intervening variable (variabel
perantara). Variabel perantara ini adalah proses teoritis yang diasumsikan terjadi di
antara stimulus dan respon yang diamati.
 Variabel independen (variabel bebas) menyebabkan perubahan dalam variabel
perantara (proses belajar), yang pada akhirnya akan menimbulkan perubahan pada
variabel dependen (variabel terikat) yaitu perilaku.
Variabel Independen
(Pengalaman)
Variabel Perantara
(Belajar)
Variabel Dependen
(Perilaku)
SEBERAPA PERMANENKAH RELATIF PERMANEN ITU?
Terdapat dua problem, yaitu:
1. Seberapa lamakah perubahan perilaku harus bertahan, sebelum kita mengatakan
bahwa proses belajar telah terlihat hasilnya? Apakah ada perbedaan antara belajar
dengan kejadian lain yang mungkin mengubah perilaku, seperti: kelelahan, sakit,
konsumsi narkoba? Jelas kejadian ini efeknya akan datang dan pergi dengan
cepat, tetapi hasil dari belajar akan terus menetap sampai dilupakan atau muncul
hasil belajar baru yang akan menggantikan hasil belajar yang lama.
2. Fenomena short-term memory. Para psikolog menemukan bahwa jika informasi
yang asing, seperti kata-kata yang tidak bisa dipahami, diberikan kepada
seseorang dan informasi tersebut tidak diulang-ulang, maka orang itu akan
mengingat kata-kata itu secara hampir sempurna dengan hanya sekitar 3 detik
saja. Dalam waktu 15 detik selanjutnya, ingatan mereka turun hingga hampir ke
titik nol atau lupa sama sekali (Murdock, 1961; Peterson & Peterson, 1959).
Meskipun informasi hilang dalam waktu yang singkat, kita tidak bisa dengan yakin
mengatakan bahwa dalam hal ini tidak ada proses belajar.
• Kualifikasi relatif permanen dalam definisi belajar juga akan menentukan apakah
proses sensitization (sensitisasi) dan habituation (habituasi) diterima sebagai
contoh dari belajar.
• Sensitisasi adalah proses di mana suatu organisme menjadi lebih responsif
terhadap aspek tertentu dari lingkungannya. Misalnya, seseorang yang biasanya
tidak merespon cahaya atau suara tertentu, akan memberikan respon setelah
menerima kejutan (shock). Kejutan ini mensensitifkan seseorang, membuatnya
lebih responsif terhadap lingkungan. Perasaan “tersentuh” atau hipersensitivitas
setelah merasakan pengalaman yang menjengkelkan atau menyedihkan adalah
bentuk sensitisasi yang umumnya pernah kita rasakan.
• Habituasi adalah proses di mana seseorang menjadi kurang responsif pada
lingkungannya. Misalnya, ada tendensi bagi seseorang untuk memperhatikan
rangsangan baru yang terjadi dilingkungannya. Tendensi ini disebut sebagai refleks
yang terarah. Contoh: ketika Anda menengok ke arah sumber suara yang tiba-tiba
terjadi. Namun setelah memperhatikan suara itu, Anda pada akhirnya mengabaikan
suara tersebut (karena berasumsi suara tidak memberi ancaman) dan tidak peduli
lagi.
BELAJAR DAN PERFORMA/TINDAKAN
• Seorang atlet akan mempelajari gerakan tertentu dengan melihat video atau
mendengarkan penjelasan dari pelatih selama satu minggu, namun mereka tidak
langsung menerjemahkan proses belajar itu ke dalam perilaku sampai tiba
waktunya pertandingan. Bahkan beberapa diantara mereka mungkin tidak
melakukan apa-apa karena cedera atau sakit.
• Jadi, dapat dikatakan bahwa potensi untuk bertindak secara berbeda adalah
berasal dari belajar, meskipun perilakunya tidak dipengaruhi dengan segera.
• Memunculkan pertanyaan perbedaan antara learning (belajar) dengan
performance (performa/tindakan). Belajar merujuk pada kemungkinan (potensi)
perubahan perilaku dan tindakan merujuk pada penerjemahan potensi ini ke
dalam perilaku.
MENGAPA KITA MENGACU PADA PRAKTIK ATAU PENGALAMAN?
• Jelas bahwa tidak semua perilaku dapat dipelajari. Perilaku yang lebih sederhana
adalah hasil reflex (refleks), yaitu sebuah respons yang tidak dipelajari lebih dahulu
atau respon pembawaan internal dalam rangka bereaksi terhadap sekelompok
stimuli tertentu.
• Contoh dari tindakan refleks adalah bersin ketika hidung kita tergelitik, kaki
tersentak mendadak ketika lutut kita dipukul atau menarik tangan tiba-tiba saat
tersengat api, dan lain sebagainya. Perilaku-perilaku ini jelas tidak dipelajari terlebih
dahulu, karena perilaku ini adalah karakteristik bawaan genetik dari organisme,
bukan hasil pengalaman.
• Perilaku yang kompleks juga merupakan karakteristik bawaan (warisan genetik),
maka perlu perilaku itu akan disebut sebagai contoh dari instinct (insting/naluri).
Perilaku naluriah antara lain aktivitas seperti membangun sarang, migrasi, hibernasi
dan perilaku kawin. Selama beberapa waktu psikolog menjelaskan pola perilaku
yang kompleks ini dengan menyebut insting atau naluri. Jadi, ikan dan burung
migrasi karena mereka memiliki insting migrasi. Burung membangun sarang karena
mereka memiliki insting membangun sarang.
• Istilah instingtif (instinctive) menjelaskan mengenai perilaku, saat ini kita cenderung
menggunakan istilah perilaku spesifik-spesifik (Hinde & Tinbergen, 1958) karena
istilah ini lebih bersifat deskriptif.
• Perilaku spesifik-spesifik adalah pola perilaku yang kompleks yang tidak dipelajari
lebih dahulu dan relatif tidak bisa dimodifikasi yang dilakukan oleh binatang spesies
tertentu dalam situasi tertentu.
• Contoh lain dari perilaku yang tidak dipelajari adalah tindakan tupai yang mengubur
kacang. Bahkan bayi tupai yang dibesarkan secara terpisah dengan tupai lainnya
dan baru melihat kacang, akan berusaha menguburnya.
• Riset lainnya mendukung pendapat bahwa beberapa perilaku spesifik-spesifik
adalah dipelajari sekaligus bawaan (Hess, 1958; Lorenz, 1952; Thorpe, 1963).
Lorenz menemukan bahwa itik yang baru saja menetas akan mengikuti setiap objek
yang bergerak yang dikira sebagai induknya, asalkan objek itu dihadirkan
didepannya segera sesudah itik itu menetas.
• Pembentukan keterikatan antara organisme dengan objek environmental
dinamakan imprinting (penanaman). Imprinting diketahui hanya terjadi pada satu
critical period (masa kritis), sesudah masa itu akan sulit membuat anak menguntit
objek-objek lain. Melalui imprinting ini, ada kombinasi antara perilaku hasil belajar
dan perilaku naluriah.
DEFINISI BELAJAR YANG DIMODIFIKASI
• Merevisi definisi belajar dari Kimble, maka definisi dari belajar ini lebih netral dalam
kaitannya dengan penguatan dan bisa lebih diterima, yaitu:
“belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif permanen
yang berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinisbahkan ke temporary body
states (keadaan tubuh temporer) seperti keadaan yang disebabkan oleh sakit,
keletihan atau obat-obatan”
• Definisi ini masih menekankan pentingnya pengalaman tetapi definisi ini
membiarkan ahli teori menentukan sendiri apa jenis pengalaman yang dirasa perlu
untuk terjadinya suatu tindakan belajar, misalnya praktik penguatan, hubungan
stimulus respons atau akuisisi informasi.
• Belajar adalah istilah umum yang digunakan
untuk mendeskripsikan perubahan potensi
perilaku yang berasal dari pengalaman.
Akan tetapi, conditioning (pengkondisian)
adalah istilah yang lebih spesifik yang
dipakai untuk mendeskripsikan prosedur
aktual yang dapat memodifikasi perilaku.
• Ada dua jenis pengkondisian, instrumental
dan classical
Apakah ada perbedaan antara
jenis-jenis belajar?
 Tubuh kita mengembangkan kapasitas untuk merespons secara otomatis
beberapa kebutuhan tertentu. Misalnya, kita bernafas secara otomatis, dan jika
suhu tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah maka akan terjadi mekanisme yang
memicu keluarnya keringat, yang mendinginkan tubuh, atau kita akan menggigil
yang meningkatkan suhu tubuh.
 Penyesuaian otomatis ini disebut dengan homeostatis mechanism (mekanisme
homeostatis) karena fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan fisiologis.
 Selain mekanisme homeostatis, kita juga dilahirkan dengan membawa gerak
refleks yang membantu kita untuk bertahan hidup (survival). Misalnya, kebanyakan
organisme hidup akan secara refleks menjauhi stimulus yang menyakitkan.
BELAJAR DAN SURVIVAL
• Agar bisa survive, suatu spesies harus memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
seperti makanan, air dan seks, serta ia harus berinteraksi dengan lingkungan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
• Tidak ada organisme yang akan bertahan hidup lama jika dia tidak belajar tentang
objek lingkungan mana yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
• Organisme juga tidak akan bisa bertahan hidup jika ia tidak belajar tentang objek
mana di dalam lingkungan yang berbahaya dan mana yang aman.
• Proses belajar inilah yang membuat organisme bisa berinteraksi dengan
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang tidak bisa dipenuhi dengan
mekanisme homeostatis ataupun gerak refleks.
UNTUK APA MENGKAJI PROSES BELAJAR?
• Kebanyakan perilaku manusia itu terbentuk melalui proses belajar, penelitian atas
prinsip-prinsip belajar akan membantu kita memahami mengapa kita berperilaku
seperti yang akan kita lakukan.
• Pemahaman tentang proses belajar akan menambah pengetahuan kita bukan
hanya tentang perilaku normal dan perilaku adaptif tetapi juga situasi yang
menimbulkan perilaku maladaptif dan perilaku abnormal (tidak normal).
• Praktik pengasuhan anak juga dapat memanfaatkan prinsip belajar. Salah satu
atribut manusia yang terpenting adalah bahasa, dan tidak diragukan lagi bahwa
perkembangan suatu bahasa terutama berasal dari belajar.
• Ada juga hubungan erat antara prinsip belajar dengan praktik pendidikan.
Penggunaan proses belajar terprogram, mesin pengajaran dan instruksi dengan
bantuan komputer adalah contoh bagaimana riset tentang proses belajar bisa
mempengaruhi praktik belajar.

More Related Content

Similar to Belajar.pptx

Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1jayamartha
 
teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docxRedySun
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioningKacong'ngah Ebok
 
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikWeek1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikjayamartha
 
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikWeek1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikjayamartha
 
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikWeek1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikjayamartha
 
RESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfRESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfkangifat
 
Operant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerOperant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerelmakrufi
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorismeNor Saroni
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1arie anang
 
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah lakuHasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah lakuRiswanNasution1
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
KONSEP-DAN-TEORI-BELAJAR- mata kuliah belajar dan pembelajaran
KONSEP-DAN-TEORI-BELAJAR- mata kuliah belajar dan pembelajaranKONSEP-DAN-TEORI-BELAJAR- mata kuliah belajar dan pembelajaran
KONSEP-DAN-TEORI-BELAJAR- mata kuliah belajar dan pembelajaranMellyCha2
 

Similar to Belajar.pptx (20)

Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
Teori Belajar dan Pembelajaran (1 - 2) -teori-belajar-behavioristik1
 
ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1ipa modul 1 kb 1
ipa modul 1 kb 1
 
belajar
belajarbelajar
belajar
 
teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docx
 
Makalah Teori belajar
Makalah Teori belajarMakalah Teori belajar
Makalah Teori belajar
 
Ipa modul 1 kb 1
Ipa modul 1 kb 1Ipa modul 1 kb 1
Ipa modul 1 kb 1
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioning
 
Pembelajaran
PembelajaranPembelajaran
Pembelajaran
 
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikWeek1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
 
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikWeek1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
 
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikWeek1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
 
RESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfRESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdf
 
Operant conditioning skinner
Operant conditioning skinnerOperant conditioning skinner
Operant conditioning skinner
 
Teori behaviorisme
Teori behaviorismeTeori behaviorisme
Teori behaviorisme
 
Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1Modul 6 kb 1
Modul 6 kb 1
 
Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1Teori teori belajar 1
Teori teori belajar 1
 
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah lakuHasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
teori belajar bahasa.pptx
teori belajar bahasa.pptxteori belajar bahasa.pptx
teori belajar bahasa.pptx
 
KONSEP-DAN-TEORI-BELAJAR- mata kuliah belajar dan pembelajaran
KONSEP-DAN-TEORI-BELAJAR- mata kuliah belajar dan pembelajaranKONSEP-DAN-TEORI-BELAJAR- mata kuliah belajar dan pembelajaran
KONSEP-DAN-TEORI-BELAJAR- mata kuliah belajar dan pembelajaran
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 

Belajar.pptx

  • 1. RR. DINI DIAH NURHADIANTI, S.PSI, M.SI Apa Itu Belajar?
  • 2. o Belajar (learning) adalah salah satu topik paling penting di dalam psikologi akhir- akhir ini, namun konsepnya masih sulit untuk didefinisikan. o American Heritage Dictionary mendefinisikan belajar sebagai berikut : “to gain knowledge, comprehension, or mastery through experience or study” (untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, atau penguasaan melalui pengalaman atau studi). o Namun, kebanyakan psikolog menganggap definisi ini tidak bisa diterima sebab ada istilah yang samar didalamnya, seperti pegetahuan, pemahaman dan penguasaan. o Beberapa tahun belakangan ini, ada kecenderungan untuk menerima definisi belajar yang merujuk pada perubahan perilaku yang dapat diamati. Salah satu definisi yang popular adalah definisi yang dikemukakan oleh Kimble (1961), yaitu: belajar sebagai sebuah perubahan yang relatif permanen di dalam behavioral potentiality (potensi behavioral) yang terjadi sebagai akibat dari reinforced practice (praktik yang diperkuat).
  • 3. • Meskipun cukup popular, definisi ini tidak diterima secara universal. Sebelum membahas ketidaksepakatan terhadap definisi Kimble, mari kita telaah lebih dalam terlebih dahulu. 1. Belajar diukur berdasarkan perubahan dalam perilaku. Dengan kata lain, hasil dari belajar harus selalu diterjemahkan ke dalam perilaku atau tindakan yang dapat diamati 2. Perubahan behavioral ini relatif permanen, artinya hanya sementara dan tidak menetap 3. Perubahan perilaku itu tidak selalu terjadi secara langsung setelah proses belajar selesai 4. Perubahan perilaku berasal dari pengalaman atau latihan 5. Pengalaman atau latihan harus diperkuat, artinya respon-respon yang menyebabkan penguatanlah yang akan dipelajari.
  • 4. APAKAH BELAJAR PASTI MENGHASILKAN PERUBAHAN PERILAKU? • Sebagai sebuah ilmu pengetahuan (sains), psikologi membutuhkan pokok persoalan yang dapat diamati, dapat diukur yaitu perilaku. • Jadi, apapun yang akan dipelajari dalam psikologi harus diekspresikan melalui perilaku, tetapi ini bukan berarti belajar adalah sebuah perilaku. • Kita mempelajari perilaku sehingga kita bisa mengambil kesimpulan mengenai proses yang kita yakini merupakan penyebab dari perubahan perilaku yang kita lihat. Dalam kasus ini, proses itu dinamakan belajar. • Proses belajar tidak bisa dipelajari secara langsung. Hakekat dari belajar hanya dapat disimpulkan dari perubahan perilaku. • B.F Skinner adalah satu-satunya tokoh teoretisi yang berbeda dalam hal ini. Menurutnya perubahan perilaku merupakan proses belajar itu sendiri dan tidak perlu lagi ada proses lain yang harus disimpulkan.
  • 5.  Kecuali penganut Skinnerian, kebanyakan teoretisi belajar memandang belajar sebagai sebuah proses yang memperantarai perilaku. Menurut mereka, belajar adalah sesuatu yang terjadi sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan mendahului perubahan perilaku.  Dalam kerangka definisi ini, belajar ditempatkan sebagai intervening variable (variabel perantara). Variabel perantara ini adalah proses teoritis yang diasumsikan terjadi di antara stimulus dan respon yang diamati.  Variabel independen (variabel bebas) menyebabkan perubahan dalam variabel perantara (proses belajar), yang pada akhirnya akan menimbulkan perubahan pada variabel dependen (variabel terikat) yaitu perilaku. Variabel Independen (Pengalaman) Variabel Perantara (Belajar) Variabel Dependen (Perilaku)
  • 6. SEBERAPA PERMANENKAH RELATIF PERMANEN ITU? Terdapat dua problem, yaitu: 1. Seberapa lamakah perubahan perilaku harus bertahan, sebelum kita mengatakan bahwa proses belajar telah terlihat hasilnya? Apakah ada perbedaan antara belajar dengan kejadian lain yang mungkin mengubah perilaku, seperti: kelelahan, sakit, konsumsi narkoba? Jelas kejadian ini efeknya akan datang dan pergi dengan cepat, tetapi hasil dari belajar akan terus menetap sampai dilupakan atau muncul hasil belajar baru yang akan menggantikan hasil belajar yang lama. 2. Fenomena short-term memory. Para psikolog menemukan bahwa jika informasi yang asing, seperti kata-kata yang tidak bisa dipahami, diberikan kepada seseorang dan informasi tersebut tidak diulang-ulang, maka orang itu akan mengingat kata-kata itu secara hampir sempurna dengan hanya sekitar 3 detik saja. Dalam waktu 15 detik selanjutnya, ingatan mereka turun hingga hampir ke titik nol atau lupa sama sekali (Murdock, 1961; Peterson & Peterson, 1959). Meskipun informasi hilang dalam waktu yang singkat, kita tidak bisa dengan yakin mengatakan bahwa dalam hal ini tidak ada proses belajar.
  • 7. • Kualifikasi relatif permanen dalam definisi belajar juga akan menentukan apakah proses sensitization (sensitisasi) dan habituation (habituasi) diterima sebagai contoh dari belajar. • Sensitisasi adalah proses di mana suatu organisme menjadi lebih responsif terhadap aspek tertentu dari lingkungannya. Misalnya, seseorang yang biasanya tidak merespon cahaya atau suara tertentu, akan memberikan respon setelah menerima kejutan (shock). Kejutan ini mensensitifkan seseorang, membuatnya lebih responsif terhadap lingkungan. Perasaan “tersentuh” atau hipersensitivitas setelah merasakan pengalaman yang menjengkelkan atau menyedihkan adalah bentuk sensitisasi yang umumnya pernah kita rasakan. • Habituasi adalah proses di mana seseorang menjadi kurang responsif pada lingkungannya. Misalnya, ada tendensi bagi seseorang untuk memperhatikan rangsangan baru yang terjadi dilingkungannya. Tendensi ini disebut sebagai refleks yang terarah. Contoh: ketika Anda menengok ke arah sumber suara yang tiba-tiba terjadi. Namun setelah memperhatikan suara itu, Anda pada akhirnya mengabaikan suara tersebut (karena berasumsi suara tidak memberi ancaman) dan tidak peduli lagi.
  • 8. BELAJAR DAN PERFORMA/TINDAKAN • Seorang atlet akan mempelajari gerakan tertentu dengan melihat video atau mendengarkan penjelasan dari pelatih selama satu minggu, namun mereka tidak langsung menerjemahkan proses belajar itu ke dalam perilaku sampai tiba waktunya pertandingan. Bahkan beberapa diantara mereka mungkin tidak melakukan apa-apa karena cedera atau sakit. • Jadi, dapat dikatakan bahwa potensi untuk bertindak secara berbeda adalah berasal dari belajar, meskipun perilakunya tidak dipengaruhi dengan segera. • Memunculkan pertanyaan perbedaan antara learning (belajar) dengan performance (performa/tindakan). Belajar merujuk pada kemungkinan (potensi) perubahan perilaku dan tindakan merujuk pada penerjemahan potensi ini ke dalam perilaku.
  • 9. MENGAPA KITA MENGACU PADA PRAKTIK ATAU PENGALAMAN? • Jelas bahwa tidak semua perilaku dapat dipelajari. Perilaku yang lebih sederhana adalah hasil reflex (refleks), yaitu sebuah respons yang tidak dipelajari lebih dahulu atau respon pembawaan internal dalam rangka bereaksi terhadap sekelompok stimuli tertentu. • Contoh dari tindakan refleks adalah bersin ketika hidung kita tergelitik, kaki tersentak mendadak ketika lutut kita dipukul atau menarik tangan tiba-tiba saat tersengat api, dan lain sebagainya. Perilaku-perilaku ini jelas tidak dipelajari terlebih dahulu, karena perilaku ini adalah karakteristik bawaan genetik dari organisme, bukan hasil pengalaman. • Perilaku yang kompleks juga merupakan karakteristik bawaan (warisan genetik), maka perlu perilaku itu akan disebut sebagai contoh dari instinct (insting/naluri). Perilaku naluriah antara lain aktivitas seperti membangun sarang, migrasi, hibernasi dan perilaku kawin. Selama beberapa waktu psikolog menjelaskan pola perilaku yang kompleks ini dengan menyebut insting atau naluri. Jadi, ikan dan burung migrasi karena mereka memiliki insting migrasi. Burung membangun sarang karena mereka memiliki insting membangun sarang.
  • 10. • Istilah instingtif (instinctive) menjelaskan mengenai perilaku, saat ini kita cenderung menggunakan istilah perilaku spesifik-spesifik (Hinde & Tinbergen, 1958) karena istilah ini lebih bersifat deskriptif. • Perilaku spesifik-spesifik adalah pola perilaku yang kompleks yang tidak dipelajari lebih dahulu dan relatif tidak bisa dimodifikasi yang dilakukan oleh binatang spesies tertentu dalam situasi tertentu. • Contoh lain dari perilaku yang tidak dipelajari adalah tindakan tupai yang mengubur kacang. Bahkan bayi tupai yang dibesarkan secara terpisah dengan tupai lainnya dan baru melihat kacang, akan berusaha menguburnya. • Riset lainnya mendukung pendapat bahwa beberapa perilaku spesifik-spesifik adalah dipelajari sekaligus bawaan (Hess, 1958; Lorenz, 1952; Thorpe, 1963). Lorenz menemukan bahwa itik yang baru saja menetas akan mengikuti setiap objek yang bergerak yang dikira sebagai induknya, asalkan objek itu dihadirkan didepannya segera sesudah itik itu menetas. • Pembentukan keterikatan antara organisme dengan objek environmental dinamakan imprinting (penanaman). Imprinting diketahui hanya terjadi pada satu critical period (masa kritis), sesudah masa itu akan sulit membuat anak menguntit objek-objek lain. Melalui imprinting ini, ada kombinasi antara perilaku hasil belajar dan perilaku naluriah.
  • 11. DEFINISI BELAJAR YANG DIMODIFIKASI • Merevisi definisi belajar dari Kimble, maka definisi dari belajar ini lebih netral dalam kaitannya dengan penguatan dan bisa lebih diterima, yaitu: “belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif permanen yang berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinisbahkan ke temporary body states (keadaan tubuh temporer) seperti keadaan yang disebabkan oleh sakit, keletihan atau obat-obatan” • Definisi ini masih menekankan pentingnya pengalaman tetapi definisi ini membiarkan ahli teori menentukan sendiri apa jenis pengalaman yang dirasa perlu untuk terjadinya suatu tindakan belajar, misalnya praktik penguatan, hubungan stimulus respons atau akuisisi informasi.
  • 12. • Belajar adalah istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan potensi perilaku yang berasal dari pengalaman. Akan tetapi, conditioning (pengkondisian) adalah istilah yang lebih spesifik yang dipakai untuk mendeskripsikan prosedur aktual yang dapat memodifikasi perilaku. • Ada dua jenis pengkondisian, instrumental dan classical Apakah ada perbedaan antara jenis-jenis belajar?
  • 13.  Tubuh kita mengembangkan kapasitas untuk merespons secara otomatis beberapa kebutuhan tertentu. Misalnya, kita bernafas secara otomatis, dan jika suhu tubuh terlalu tinggi atau terlalu rendah maka akan terjadi mekanisme yang memicu keluarnya keringat, yang mendinginkan tubuh, atau kita akan menggigil yang meningkatkan suhu tubuh.  Penyesuaian otomatis ini disebut dengan homeostatis mechanism (mekanisme homeostatis) karena fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan fisiologis.  Selain mekanisme homeostatis, kita juga dilahirkan dengan membawa gerak refleks yang membantu kita untuk bertahan hidup (survival). Misalnya, kebanyakan organisme hidup akan secara refleks menjauhi stimulus yang menyakitkan. BELAJAR DAN SURVIVAL
  • 14. • Agar bisa survive, suatu spesies harus memenuhi kebutuhan-kebutuhannya seperti makanan, air dan seks, serta ia harus berinteraksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. • Tidak ada organisme yang akan bertahan hidup lama jika dia tidak belajar tentang objek lingkungan mana yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. • Organisme juga tidak akan bisa bertahan hidup jika ia tidak belajar tentang objek mana di dalam lingkungan yang berbahaya dan mana yang aman. • Proses belajar inilah yang membuat organisme bisa berinteraksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang tidak bisa dipenuhi dengan mekanisme homeostatis ataupun gerak refleks.
  • 15. UNTUK APA MENGKAJI PROSES BELAJAR? • Kebanyakan perilaku manusia itu terbentuk melalui proses belajar, penelitian atas prinsip-prinsip belajar akan membantu kita memahami mengapa kita berperilaku seperti yang akan kita lakukan. • Pemahaman tentang proses belajar akan menambah pengetahuan kita bukan hanya tentang perilaku normal dan perilaku adaptif tetapi juga situasi yang menimbulkan perilaku maladaptif dan perilaku abnormal (tidak normal). • Praktik pengasuhan anak juga dapat memanfaatkan prinsip belajar. Salah satu atribut manusia yang terpenting adalah bahasa, dan tidak diragukan lagi bahwa perkembangan suatu bahasa terutama berasal dari belajar. • Ada juga hubungan erat antara prinsip belajar dengan praktik pendidikan. Penggunaan proses belajar terprogram, mesin pengajaran dan instruksi dengan bantuan komputer adalah contoh bagaimana riset tentang proses belajar bisa mempengaruhi praktik belajar.