SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Kelompok 1:
• Rita Rohayati (14060037)
• Magdalena Palma (14060001)
Fakultas Ekonomi
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
“INVESTASI
PEMERINTAH”
Pengertian Investasi
• Investasi adalah kegiatan pemerintah menanamkan
uangnya dalam bentuk penyertaan modal atau
pembelian surat utang dalam rangka memperoleh
manfaat ekonomi atau sosial.
• Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk
memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen
dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
• Dasar Hukum Akuntansi investasi pemerintah diatur
dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 24 Tahun 2005
dalam standar akuntansi pemerintahan pernyataan No.
06 (PSAP 06) tentang Akuntansi Investasi.
Manfaat
Ekonomi:
Meningkatkan
Pendapatan
Pemerintah
Manfaat
Sosial:
Meningkatkan
pelayanan
pemerintah
Memanfaatkan
surplus
anggaran utk
memperoleh
pendapatan
dalam jangka
panjang
Memanfaatkan
dana yg blm
digunakan utk
investasi jangka
pendek dalam
rangka
manajemen kas.
Manfaat
Investasi
Manfaat Investasi
KlasifikasiInvestasi
Investasi
Investasi jangka pendek:
investasi yang dapat
segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk
dimiliki selama < 12
bulan.
Investasi jangka panjang:
investasi yang dimaksudkan
untuk dimiliki selama > 12
bulan.
Investasi Permanen:
dimaksudkan untuk
dimiliki secara terus
menerus tanpa ada
niat untuk
memperjualbelikan /
menarik kembali
Investasi Nonpermanen:
dimaksudkan untuk
tidak dimiliki terus
menerus dan ada niat
utk memperjualbelikan /
menarik kembali
Contoh – contoh Investasi :
1. Investasi Jangka Pendek : Deposito berjangka waktu 3-12 bulan yang dapat
diperpanjang secara otomatis (revolving deposits), Pembelian Surat Utang Negara
(SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun daerah dan
pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
2. Investasi Jangka Panjang :
 Investasi permanen, dapat berupa :
a. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara, badan
internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara; Misalnya
investasi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT INTI, PT PAL, PT
Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura, PT BAT, PT Dirgantara Indonesia, dll.
b. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk
menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Misalnya investasi dalam hutan wisata, terminal, dermaga,
dan lainnya.
 Investasi Nonpermanen: Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang,
Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada
pihak ketiga, Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan
masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok
masyarakat (Dana Bergulir)
ATURAN PELAKSANAAN
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi
Pemerintah pada tanggal 4 Pebruari 2008.
Sebagai aturan pelaksanaan telah diterbitkan beberapa Peraturan
Menteri Keuangan (PMK), antara lain:
• PMK Nomor 179/PMK/2008 tentang Tata Cara Penyediaan,
Pencairan, dan Pengelolaan Dana dalam Rekening Induk Dana
Investasi
• PMK Nomor 180/PMK/2008 tentang Tata Cara Penyusunan
Perencanaan Investasi Pemerintah
• PMK Nomor 181/PMK/2008 tentang Pelaksanaan Investasi
Pemerintah
• PMK Nomor 182/PMK/2008 tentang Pelaporan atas Pelaksanaan
Investasi
• PMK Nomor 183/PMK/2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Divestasi Terhadap Investasi Pemerintah
SOSIALISASI PP No. 1 th 2008
Kegiatan sosialisasi PP 1/2008 bertujuan untuk :
• Agar PP 1/2008 ini dapat menjadi payung hukum
atau guideline yang jelas bagi unit unit pelaksana investasi
pemerintah sehingga pengelolaan investasi dapat dilaksanakan
secara terarah, terkoordinasi, dan terpadu dalam rangka
menciptakan tata kelola investasi pemerintah yang efisien,
transparan, dan akuntabel.
• Agar investasi yang dilakukan pemerintah dapat menjadi
stimulus pertumbuhan investasi yang dilakukan oleh sektor
swasta sehingga pertumbuhan investasi yang ditargetkan oleh
pemerintah dapat tercapai.
• Agar pendapatan investasi pemerintah yang dilakukan oleh
Badan Investasi Pemerintah dapat menjadi salah satu sumber
pendapatan negara yang cukup besar.
Asas PelaksanaanInvestasi Pemerintah
1. Asas fungsional
Pengambilan keputusan
& pemecahan masalah
investasi dilaksanakan
sesuai dgn fungsi,
wewenang & tanggung
jawab yg dimiliki.
2. Asas kepastian
hukum
Investasi pemerintah
harus dilaksanakan
berdasarkan hukum
& perpu yg berlaku.
3. Asas Efisiensi
Investasi pemerintah
diarahkan agar sesuai dgn
batasan standar kebutuhan
dlm rangka menunjang
penyelenggaraan tugas
pokok & fungsi
pemerintahan secara
optimal.
4. Asas akuntabilitas
Setiap kegiatan investasi
pemerintah harus
dipertanggungjawabkan
kpd rakyat dgn
memperhatikan rasa
keadilan & kepatutan.
5. Asas kepastian nilai
Investasi pemerintah
harus didukung oleh
adanya ketepatan
jumlah & nilai investasi
dlm rangka optimalisasi
pemanfaatan dana &
divestasi.
Kewenangan Pelaksanaan
Investasi Pemerintah
1. Kewenangan Regulasi
Kewenangan regulasi dilaksanakan oleh Ditjen
Perbendaharaan (Up. Direktorat Sistem Manajemen Investasi)
2. Kewenangan Supervisi
Kewenangan supervisi dilaksanakan oleh Komite Investasi
Pemerintah Pusat (KIPP)
3. Kewenangan Operasional
Kewenangan operasional dilaksanakan oleh suatu Badan
Investasi Pemerintah berbentuk Badan Layanan Umum (BLU),
yaitu Pusat Investasi Pemerintah. Dalam rangka melaksanakan
kewenangan operasional, diterbitkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 52/PMK.01/2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah.
Jenis dan Manfaat Pelaksanaan
Investasi Pemerintah
1. Investasi Surat Berharga : Dilaksanakan dalam 2 (dua) cara, yaitu
investasi dengan cara pembelian saham dan/atau investasi dengan
cara pembelian surat utang. Pelaksanaan Investasi Pemerintah
dalam bentuk surat berharga dimaksudkan untuk memperoleh
manfaat ekonomi, yaitu memperoleh keuntungan berupa dividen,
bunga, capital gain, dan pertumbuhan nilai perusahaan dalam
jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu
2. Investasi Langsung: Dilaksanakan dengan 2 (dua) cara, yaitu
penyertaan modal dan/atau pemberian pinjaman. Investasi
langsung berupa pemberian pinjaman dilaksanakan pada
bidang infrastruktur atau bidang lain sesuai persetujuan
Menteri Keuangan. Pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam
bentuk Investasi Langsung dimaksudkan untuk memperoleh
manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.
ProsesManajemenInvestasiPemerintah
1. Perencanaan
Investasi Pemerintah
5. Divestasi Investasi
Pemerintah
2. Pelaksanaan
Investasi Pemerintah
3. Penatausahaan &
Pertanggungjawaban
Investasi Pemerintah
4. Pengawasan atas
Pelaksanaan Investasi
Pemerintah
Pengakuan Investasi
Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi
apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
• Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa
pontensial di masa yang akan datang atas suatu investasi
tersebut dapat diperoleh pemerintah;
• Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable).
1. Pencatatan perolehan investasi jangka pendek dapat dilihat pada
ilustrasi jurnal sebagai berikut :
Uraian Debet Kredit
Investasi Jangka Pendek 15.000.000
Kas 15.000.000
(mencatat investasi jangka pendek)
2. Pencatatan perolehan investasi jangka panjang dapat dilihat pada
ilustrasi jurnal sebagai berikut:
Uraian Debet Kredit
Pengeluaran Pembiayaan-PMP 100.000.000
Kas 100.000.000
Ket:
Diinvestasikan dalam Investasi Permanen 100.000.000
Pengukuran Investasi
• Sebagai contoh, pemerintah membeli saham PT Propertindo
sebanyak 50.000 lembar saham, nominal @ Rp10.000 dengan
harga pari. Biaya Komisi dan administrasi 5% dari nilai
nominal. pemerintah mencatat investasinya sebesar Rp 525
juta dengan Perhitungan:
• 50.000 lembar X Rp 10.000 = Rp 500.000.000
• Biaya komisi dan administrasi
• 5% X Rp 500.000.000 = Rp 25.000.000
• Jumlah Rp 525.000.000
Metode Penilaian Investasi
Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu:
1. Metode biaya; metode penilaian yang mencatat nilai investasi
berdasarkan harga perolehan.
2. Metode ekuitas; metode penilaian yang mengakui penurunan / kenaikan
nilai investasi sehubungan dengan adanya rugi/laba badan usaha yang
menerima investasi (investee), proporsional terhadap besarnya saham
atau pengendalian yang dimiliki pemerintah.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan; digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu
dekat. Penggunaan metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria
sebagai berikut:
• Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;
• Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
• Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;
• Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih
yang direalisasikan.
Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan
investee, antara lain:
• a) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
• b) Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
• c) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan
direksi perusahaan investee;
• d) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam
rapat/pertemuan dewan direksi.
Perolehan, Hasil Investasi, &
Pelepasan Invetasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicatat
sebagai biaya perolehan. biaya petolehan investasi meliuti harga
transaksi investasi itu sendiri. Ditambah komisi perantara jual beli, jasa
bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
Jika tidak ada biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai
wajar invstasi pada tanggal perolehan atau nilai wajar asset lain
diserahkan untuk memeperoleh investasi tersebut. Sebagai contoh
pada tanggal 7 maret 2007. Pemkot Harapan memeutuskan untuk
menempatkan Rp 200 juta disertifikat Bank Indonesia. Atas pembelian
ini, dikenakan biaya administrasi oleh agen penjual sebesar Rp 200
ribu. Jurnal untuk mencatat transaksi perolehan investasi adalah :
Investasi Jangka pendek 200.200.000
Kas 200.200.000
Perolehan, Hasil Investasi, dan
Pelepasan Investasi Jangka Panjang
• Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya nonpermanent,
ada beberapa nilai yang digunakan, yaitu:
• 1. Pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang
dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan dicatat
sebesar nilai perolehannya.
• 2. Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan
perbankan yang akan segera dicairkan dinilai sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasikan.
• 3. Investasi nonpermanen dalam bentuk permanen modal
di proyek-proyek pembangunan pemerintah (seperti Proyek
PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang
dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang
dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek
tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
Penyajian dan Pengungkapan
Investasi yang dimiliki oleh pemerintah harus disajikan dan
diungkapkan dalam neraca serta mencantumkan beberapa hal
yang yang harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan.
Hal-hal tersebut antara lain:
1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi.
2. Jenis-jenis investasi, investasi pemanen dan non permanen
3. Perubahan harga pasar, baik investasi jangka pendek
maupun investasi jangka panjang.
4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab
penurunan tersebut.
5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan
penerapannya.
6. Perubahan pos investasi.
KESIMPULAN
• Investasi atau yang disebut sebagai penanaman modal adalah
suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan
dengan keuangan dan ekonomi, istilah tersebut berkaitan
dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan
mendapatkan keuntungan di masa depan. Investasi
merupakan salah satu kompunen pembentuk pertumbuhan
ekonomi.
• Hal yang paling penting dalam berinvestasi adalah perlunya
mengenali berbagai elemen resiko terhadap modal dalam
jenis investasi yang akan kita pilih nantinya. Sangat penting
untuk disadari bahwa semakin besar resiko terhadap modal
yang kita keluarkan maka akan semakin tinggi pula potensi
untuk pengembalian modal.

More Related Content

What's hot

Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAMahyuni Bjm
 
sistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publiksistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publikRadel Dyla
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikRini Pakpahan
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahSunar Shun Shun
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publikAjeng Pipit
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAMahyuni Bjm
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 

What's hot (20)

Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
PPh 26
PPh 26PPh 26
PPh 26
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
sistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publiksistem pengendalian sektor publik
sistem pengendalian sektor publik
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Perencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publikPerencanaan sektor publik
Perencanaan sektor publik
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 

Similar to OPTIMASI INVESTASI PEMERINTAH

Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
PSAP-06-akrual-101012014.pptx
PSAP-06-akrual-101012014.pptxPSAP-06-akrual-101012014.pptx
PSAP-06-akrual-101012014.pptxMasSuntari
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015PPA FEUI
 
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaMateri Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaIkbalAdytiaNst
 
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Aminullah Assagaf
 
Psak 15 investasi pada entitas asosiasi rev 2013 19032015
Psak 15 investasi pada entitas asosiasi rev 2013   19032015Psak 15 investasi pada entitas asosiasi rev 2013   19032015
Psak 15 investasi pada entitas asosiasi rev 2013 19032015PPA FEUI
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Sri Apriyanti Husain
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Sri Apriyanti Husain
 
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptxASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptxRosy194997
 
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & InvestasiPasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & InvestasiValbury Group Asia Division
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 

Similar to OPTIMASI INVESTASI PEMERINTAH (20)

Manajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi PemerintahManajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi Pemerintah
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
Akuntansi Inventori
Akuntansi InventoriAkuntansi Inventori
Akuntansi Inventori
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
PSAP-06-akrual-101012014.pptx
PSAP-06-akrual-101012014.pptxPSAP-06-akrual-101012014.pptx
PSAP-06-akrual-101012014.pptx
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
Psak 65 laporan keuangan konsolidasian 05032015
 
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaMateri Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
 
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.pptP-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
 
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaan
 
Psak 15 investasi pada entitas asosiasi rev 2013 19032015
Psak 15 investasi pada entitas asosiasi rev 2013   19032015Psak 15 investasi pada entitas asosiasi rev 2013   19032015
Psak 15 investasi pada entitas asosiasi rev 2013 19032015
 
06. pmk 168_bantuan_pemerintah
06. pmk 168_bantuan_pemerintah06. pmk 168_bantuan_pemerintah
06. pmk 168_bantuan_pemerintah
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptxASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
ASP-Pertemuan_1-12092020.pptx
 
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & InvestasiPasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
Pasar Modal Sebagai Sarana Pendanaan Perusahaan & Investasi
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 

Recently uploaded

Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

OPTIMASI INVESTASI PEMERINTAH

  • 1. AKUNTANSI PEMERINTAHAN Kelompok 1: • Rita Rohayati (14060037) • Magdalena Palma (14060001) Fakultas Ekonomi Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma “INVESTASI PEMERINTAH”
  • 2. Pengertian Investasi • Investasi adalah kegiatan pemerintah menanamkan uangnya dalam bentuk penyertaan modal atau pembelian surat utang dalam rangka memperoleh manfaat ekonomi atau sosial. • Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. • Dasar Hukum Akuntansi investasi pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 24 Tahun 2005 dalam standar akuntansi pemerintahan pernyataan No. 06 (PSAP 06) tentang Akuntansi Investasi.
  • 4. KlasifikasiInvestasi Investasi Investasi jangka pendek: investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama < 12 bulan. Investasi jangka panjang: investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama > 12 bulan. Investasi Permanen: dimaksudkan untuk dimiliki secara terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan / menarik kembali Investasi Nonpermanen: dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus dan ada niat utk memperjualbelikan / menarik kembali
  • 5. Contoh – contoh Investasi : 1. Investasi Jangka Pendek : Deposito berjangka waktu 3-12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits), Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 2. Investasi Jangka Panjang :  Investasi permanen, dapat berupa : a. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara, badan internasional, dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara; Misalnya investasi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT INTI, PT PAL, PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura, PT BAT, PT Dirgantara Indonesia, dll. b. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya investasi dalam hutan wisata, terminal, dermaga, dan lainnya.  Investasi Nonpermanen: Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang, Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat (Dana Bergulir)
  • 6. ATURAN PELAKSANAAN Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah pada tanggal 4 Pebruari 2008. Sebagai aturan pelaksanaan telah diterbitkan beberapa Peraturan Menteri Keuangan (PMK), antara lain: • PMK Nomor 179/PMK/2008 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, dan Pengelolaan Dana dalam Rekening Induk Dana Investasi • PMK Nomor 180/PMK/2008 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Investasi Pemerintah • PMK Nomor 181/PMK/2008 tentang Pelaksanaan Investasi Pemerintah • PMK Nomor 182/PMK/2008 tentang Pelaporan atas Pelaksanaan Investasi • PMK Nomor 183/PMK/2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Divestasi Terhadap Investasi Pemerintah
  • 7. SOSIALISASI PP No. 1 th 2008 Kegiatan sosialisasi PP 1/2008 bertujuan untuk : • Agar PP 1/2008 ini dapat menjadi payung hukum atau guideline yang jelas bagi unit unit pelaksana investasi pemerintah sehingga pengelolaan investasi dapat dilaksanakan secara terarah, terkoordinasi, dan terpadu dalam rangka menciptakan tata kelola investasi pemerintah yang efisien, transparan, dan akuntabel. • Agar investasi yang dilakukan pemerintah dapat menjadi stimulus pertumbuhan investasi yang dilakukan oleh sektor swasta sehingga pertumbuhan investasi yang ditargetkan oleh pemerintah dapat tercapai. • Agar pendapatan investasi pemerintah yang dilakukan oleh Badan Investasi Pemerintah dapat menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang cukup besar.
  • 8. Asas PelaksanaanInvestasi Pemerintah 1. Asas fungsional Pengambilan keputusan & pemecahan masalah investasi dilaksanakan sesuai dgn fungsi, wewenang & tanggung jawab yg dimiliki. 2. Asas kepastian hukum Investasi pemerintah harus dilaksanakan berdasarkan hukum & perpu yg berlaku. 3. Asas Efisiensi Investasi pemerintah diarahkan agar sesuai dgn batasan standar kebutuhan dlm rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok & fungsi pemerintahan secara optimal. 4. Asas akuntabilitas Setiap kegiatan investasi pemerintah harus dipertanggungjawabkan kpd rakyat dgn memperhatikan rasa keadilan & kepatutan. 5. Asas kepastian nilai Investasi pemerintah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah & nilai investasi dlm rangka optimalisasi pemanfaatan dana & divestasi.
  • 9. Kewenangan Pelaksanaan Investasi Pemerintah 1. Kewenangan Regulasi Kewenangan regulasi dilaksanakan oleh Ditjen Perbendaharaan (Up. Direktorat Sistem Manajemen Investasi) 2. Kewenangan Supervisi Kewenangan supervisi dilaksanakan oleh Komite Investasi Pemerintah Pusat (KIPP) 3. Kewenangan Operasional Kewenangan operasional dilaksanakan oleh suatu Badan Investasi Pemerintah berbentuk Badan Layanan Umum (BLU), yaitu Pusat Investasi Pemerintah. Dalam rangka melaksanakan kewenangan operasional, diterbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.01/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Investasi Pemerintah.
  • 10. Jenis dan Manfaat Pelaksanaan Investasi Pemerintah 1. Investasi Surat Berharga : Dilaksanakan dalam 2 (dua) cara, yaitu investasi dengan cara pembelian saham dan/atau investasi dengan cara pembelian surat utang. Pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam bentuk surat berharga dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, yaitu memperoleh keuntungan berupa dividen, bunga, capital gain, dan pertumbuhan nilai perusahaan dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu 2. Investasi Langsung: Dilaksanakan dengan 2 (dua) cara, yaitu penyertaan modal dan/atau pemberian pinjaman. Investasi langsung berupa pemberian pinjaman dilaksanakan pada bidang infrastruktur atau bidang lain sesuai persetujuan Menteri Keuangan. Pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam bentuk Investasi Langsung dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya.
  • 11. ProsesManajemenInvestasiPemerintah 1. Perencanaan Investasi Pemerintah 5. Divestasi Investasi Pemerintah 2. Pelaksanaan Investasi Pemerintah 3. Penatausahaan & Pertanggungjawaban Investasi Pemerintah 4. Pengawasan atas Pelaksanaan Investasi Pemerintah
  • 12. Pengakuan Investasi Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria berikut: • Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah; • Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).
  • 13. 1. Pencatatan perolehan investasi jangka pendek dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai berikut : Uraian Debet Kredit Investasi Jangka Pendek 15.000.000 Kas 15.000.000 (mencatat investasi jangka pendek) 2. Pencatatan perolehan investasi jangka panjang dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai berikut: Uraian Debet Kredit Pengeluaran Pembiayaan-PMP 100.000.000 Kas 100.000.000 Ket: Diinvestasikan dalam Investasi Permanen 100.000.000
  • 14. Pengukuran Investasi • Sebagai contoh, pemerintah membeli saham PT Propertindo sebanyak 50.000 lembar saham, nominal @ Rp10.000 dengan harga pari. Biaya Komisi dan administrasi 5% dari nilai nominal. pemerintah mencatat investasinya sebesar Rp 525 juta dengan Perhitungan: • 50.000 lembar X Rp 10.000 = Rp 500.000.000 • Biaya komisi dan administrasi • 5% X Rp 500.000.000 = Rp 25.000.000 • Jumlah Rp 525.000.000
  • 15. Metode Penilaian Investasi Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu: 1. Metode biaya; metode penilaian yang mencatat nilai investasi berdasarkan harga perolehan. 2. Metode ekuitas; metode penilaian yang mengakui penurunan / kenaikan nilai investasi sehubungan dengan adanya rugi/laba badan usaha yang menerima investasi (investee), proporsional terhadap besarnya saham atau pengendalian yang dimiliki pemerintah. 3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan; digunakan terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat. Penggunaan metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut: • Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya; • Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas; • Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas; • Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang direalisasikan.
  • 16. Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan investee, antara lain: • a) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris; • b) Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi; • c) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan investee; • d) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan direksi.
  • 17. Perolehan, Hasil Investasi, & Pelepasan Invetasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicatat sebagai biaya perolehan. biaya petolehan investasi meliuti harga transaksi investasi itu sendiri. Ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Jika tidak ada biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar invstasi pada tanggal perolehan atau nilai wajar asset lain diserahkan untuk memeperoleh investasi tersebut. Sebagai contoh pada tanggal 7 maret 2007. Pemkot Harapan memeutuskan untuk menempatkan Rp 200 juta disertifikat Bank Indonesia. Atas pembelian ini, dikenakan biaya administrasi oleh agen penjual sebesar Rp 200 ribu. Jurnal untuk mencatat transaksi perolehan investasi adalah : Investasi Jangka pendek 200.200.000 Kas 200.200.000
  • 18. Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Investasi Jangka Panjang • Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya nonpermanent, ada beberapa nilai yang digunakan, yaitu: • 1. Pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan dicatat sebesar nilai perolehannya. • 2. Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang akan segera dicairkan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. • 3. Investasi nonpermanen dalam bentuk permanen modal di proyek-proyek pembangunan pemerintah (seperti Proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
  • 19. Penyajian dan Pengungkapan Investasi yang dimiliki oleh pemerintah harus disajikan dan diungkapkan dalam neraca serta mencantumkan beberapa hal yang yang harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan. Hal-hal tersebut antara lain: 1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi. 2. Jenis-jenis investasi, investasi pemanen dan non permanen 3. Perubahan harga pasar, baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang. 4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut. 5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya. 6. Perubahan pos investasi.
  • 20. KESIMPULAN • Investasi atau yang disebut sebagai penanaman modal adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Investasi merupakan salah satu kompunen pembentuk pertumbuhan ekonomi. • Hal yang paling penting dalam berinvestasi adalah perlunya mengenali berbagai elemen resiko terhadap modal dalam jenis investasi yang akan kita pilih nantinya. Sangat penting untuk disadari bahwa semakin besar resiko terhadap modal yang kita keluarkan maka akan semakin tinggi pula potensi untuk pengembalian modal.