Penelitian ini menguji pengaruh penyuluhan kesehatan gigi dengan metode demonstrasi terhadap indeks kebersihan gigi (OHI-S) dan indeks gingiva murid SD di Garut. Hasilnya menunjukkan peningkatan OHI-S dan penurunan gingivitis setelah penyuluhan selama 24 hari.
1. PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DENGAN METODE
DEMONSTRASI TERHADAP ORAL HYGIENE INDEX SIMPLIFIED
(OHI-S) DAN GINGIVA INDEX (GI) MURID KELAS IV
SDN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT
TAHUN 2009
NURASIAH
NIM : P2.06.25.0.07.097
2. Latar Belakang
Menurut Depkes, R.I., (2002) tujuan
pembangunan di bidang kesehatan dapat
dilaksanakan secara terarah, menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan. Rencana
pembangunan tersebut sejalan dengan arah
dan kebijakan pembangunan, seperti
tercantum di dalam GBHN Tahun 1999-2004.
Menurut Depkes, R.I., (2003) upaya promotif
dan preventif paling efektif dilakukan dengan
sasaran anak sekolah, perawatan kesehatan
gigi harus dilakukan sejak dini dan dilakukan
secara berkesinambungan
BAB I
PENDAHULUAN
3. Lanjutan Menurut Depkes, R.I., (1992) usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang
telah diselenggarakan sejak tahun 1951
Menurut Surya, (1999) sekolah
merupakan pusat pendidikan, di
dalamnya terdapat sekelompok murid,
guru serta aktivitas sekolah terdiri dari
proses mengajar dan mendidik, dengan
tujuan agar murid menjadi cerdas.
Menurut Djamarah, (2002) pengetahuan
adalah semua data dan fakta dalam
suatu kerangka organisasi mental yang
dapat dipahami dan digunakan untuk
memecahkan masalah.
4. lanjutan Menurut DinKes Jawa barat
(1990), target kesgilut yang
berhubungan dengan derajat
kesehatan gigi untuk usia 12
tahun diukur dengan angka
pengalaman karies rata-rata
DMF-T ≤ 3 dan gingiva sehat
minimal 3 sektan.
Gingivitis adalah peradangan
pada gingiva yang
menunjukkan adanya tanda-
tanda penyakit atau kelainan
pada gingiva. Gingiva adalah
bagian dari oral mukosa yang
melekat pada gigi dan tulang
alveolar (Depkes, R.I., 1996).
5. lanjutan
Gingiva index adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur tingkat
keparahan gingivitis individu.
Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan kaca mulut dan
periodontal probe (Loe dan Silness,
2007)
Pemeriksan OHI-S dengan tujuan untuk
mengumpulkan data kebersihan gigi
dan mulut sasaran dan merencanakan
tindakan promotif–preventif. Green
dan Vermillion (1964, cit. Be Kien Nio,
1987).
6. lanjutan
Hasil penelitian awal yang dilakukan tanggal 25 Juli
2009 pada murid kelas IV SDN Bungbulang
Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut ditemukan
prevalensi karies sebanyak 93,3 %, artinya ada 35
murid yang terserang karies dari 38 murid yang
diperiksa. Dari 38 murid yang diperiksa didapatkan
hasil kebersihan gigi dan mulut OHI-S rata-rata per
anak 2,64 (kriteria buruk) dan anak mengalami
gingivitis rata-rata 3 sextan sedangkan target
Nasional tahun 2010 untuk OHI-S adalah 1,2 dengan
kriteria baik dan gingiva mengalami keradangan
minimal 1 sextan. Hal ini jelas terdapat kesenjangan
antara target Nasional dengan hasil pemeriksaan
dimana data yang didapat tersebut melebihi dari
target Nasional yang ditetapkan.
7. Perumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh penyuluhan
kesehatan gigi dengan metode demonstrasi
terhadap oral hygiene index simplified dan
gingiva index murid kelas IV SDN Bungbulang
Kabupaten Garut Tahun 2009?.
8. Keaslian Penelitian
Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan
adalah sebagai berikut :
• Suryani, (2007) “ pengaruh pengetahuan dan
motivasi santri usia 12-15 tahun tentang kesehatan
gigi dan mulut terhadap pencegahan terjadinya
penyakit gingivitis di Pesantren Nurul Falah Desa
Ciakar Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis “.
• Letak perbedaan dengan penulis terdahulu adalah
pada variabel penelitian, subjek, tempat, dan analisis
penelitian.
9. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan gigi dengan
metode demonstrasi terhadap oral hygiene index simplified dan
gingiva index murid kelas IV SDN Bungbulang Kabupaten Garut
Tahun 2009.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui rata-rata OHI-S anak kelas IV SDN Bungbulang
Kabupaten Garut, sebelum dan sesudah diberi penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut dengan metode demonstrasi.
Mengetahui gingiva index rata-rata anak kelas IV SDN
Bungbulang Kabupaten Garut, sebelum dan sesudah diberi
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode
demonstrasi.
10. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan gigi dan mulut.
2. Bagi Institusi
Menambah sumber kepustakaan Politeknik Kesehatan
Jurusan Kesehatan Gigi Tasikmalaya.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
peneliti lain, untuk memperkuat pembuktian serupa, serta
dapat dimanfaatkan untuk mendasari penelitian
selanjutnya.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai kajian
dan pertimbangan dalam pelaksanaan program pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut secara
berkesinambungan.
11. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penyuluhan Kesehatan
Pengertian Penyuluhan Kesehatan
2. Penyuluhan Kesehatan Gigi
Pengertian penyuluhan kesehatan gigi
Tujuan Penyuluh Kesehatan Gigi dan Mulut
Komponen-komponen Penyuluhan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Metode Penyuluhan
Media penyuluhan
12. Konsep Teori tentang Teknik Demonstrasi
Pengertian penyuluhan metode demonstrasi
Tujuan penyuluhan metode demonstrasi
Keuntungan penyuluhan metode
demonstrasi
Kerugian penyuluhan metode demonstrasi
13. Beberapa Tahap Penyuluhan dengan Teknik
Demonstrasi
Tahap Persiapan
Pelaksanaan
Penilaian
Konsep Teori tentang OHI-S
Pengertian OHI-S.
Kriteria dan penilaian OHI-S.
14. Konsep Teori tentang Gingivitis
Pengertian
Penyebab gingivitis
Pembagian gingivitis menurut tempat
terjadinya
Jenis gingivitis
Tanda-tanda klinis gingivitis
Cara pendeteksian adanya gingivitis
15. Konsep Teori tentang
Gingiva Index
Pengertian gingiva index
Penilaian Gingiva Index (GI)
Kriteria Gingiva Index (GI) menurut Loe dan Silness
(2007)
– > 1,0 = Ringan
– > 2,0 = Sedang
– > 3,0 = Berat
Cara Pemeriksaan Gingiva Index
JUMLAH SKOR = SKOR TIAP ELEMEN GIGI (G) =
JML GIGI YANG DIPERIKSA
16. Pencegahan dan Perawatan Jaringan
Gingiva
Pencegahan
Perawatan Jaringan Gingiva
Sifat Psikologis dan Sosial Anak Usia
10 -11 Tahun
18. lanjutan Hipotesis
Ada pengaruh penyuluhan kesehatan gigi dengan metode
demonstrasi terhadap oral hygiene index simplified dan
gingiva index murid kelas IV SDN Bungbulang Kabupaten
Garut.
Rancangan Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian metode
kuasi eksperimen. dengan rancangan one group design with
pre and post test (Arikunto, 2002). Pemeriksaan OHI-S dan
gingiva index dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan.
Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian adalah murid kelas IV SDN Bungbulang
Kabupaten Garut berjumlah 38 orang.
2. Teknik pengambilan sampel adalah seluruh populasi
sebanyak 38 murid dijadikan sampel penelitian (total
sampling).
19. lanjutan
Alat dan Bahan Penelitian
Lembar pemeriksaan OHI-S sesuai dengan ketentuan(formulir
terlampir)
Lembaran pemeriksaan gingiva index sesuai dengan
Ketentuan (formulir terlampir).
Alat penelitian : Diagnostik set, periodontal probe, bak
instrument, handuk, gelas kumur, kaca cermin, waskom dll
Bahan penelitian : kapas, alkohol, cotton pellet, cotton roll,
betadine, disclosing solution, banicide, aquadest, dll.
Teknik Pengumpulan Data
Data primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung oleh peneliti dari hasil
pemeriksaan OHI-S dan gingiva index.
Data sekunder
Data sekunder diambil dari data Puskesmas Bungbulang dan SDN
Bungbulang Kabupaten Garut.
20. Jalan Penelitian
• Perizinan
• Perizinan dari Lembaga Politeknik Kesehatan Tasikmalaya
Jurusan Kesehatan Gigi.
• Perizinan dari pihak Puskesmas Bungbulang Kabupaten Garut.
• Persiapan penelitian yaitu penggandaan status OHI-S dan
Gingiva index
• Persiapan tempat
• Tempat yang digunakan yaitu komplek sekolah SDN
Bungbulang Kabupaten Garut.
• Pelaksanaan Penelitian
• Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan
Oktober dan November 2009 di SDN Bungbulang Kabupaten
Garut.
21. lanjutan
Variabel Penelitian
• Variabel bebas : penyuluhan kesehatan gigi dengan metode
demonstrasi
• Variabel terikat : OHI-S dan gingiva index murid kelas IV SDN
Bungbulang Kabupaten Garut.
Definisi Operasional
• Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah materi tentang kesehatan
gigi dan mulut yang diberikan pada murid kelas IV SDN Bungbulang
Kabupaten Garut.
• Metode demonstrasi adalah metode penyampaian pesan tentang
kesehatan gigi dengan cara mempraktekkan cara menyikat gigi dengan
benar pada murid kelas IV SDN Bungbulang Kabupaten Garut
• OHI-S adalah pengukuran kebersihan gigi dan mulut dari Be Kien Nio,
(1987) skala interval. Pada murid kelas IV SDN Bungbulang Kabupaten
Garut.
• Gingiva index adalah alat ukur tingkat keparahan gingiva dari Loe dan
Silness (2007) skala interval. Pada murid kelas IV SDN Bungbulang
Kabupaten Garut.
22. Analisis Data
Berdasarkan tujuan penelitian, analisa data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
• Membuat tabel distribusi pengetahuan.
• Memasukkan data dari hasil pemeriksaan gingiva index.
• Menghitung jumlah persentasi pengetahuan dan hasil gingiva index.
• Membuat tabulasi hasil berupa grafik atau diagram.
Nilai OHI-S murid dikategorikan menggunakan skala interval sebagai
berikut :
a. Baik (0-1,2)
b. Sedang (1,3-3,0)
c. Buruk (3,1-6,0)
Nilai keparahan gingiva dikategorikan menggunakan skala interval
sebagai berikut :
a. Skor kriteria ringan (0,1-1,0)
b. Skor kriteria sedang (1,1-2,0)
c. Skor kriteria berat (2,1-3,0).
23. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
• Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin ∑ n %
1 Laki -laki 23 orang 60,5
2 Perempuan 15 orang 39,5
J u m l a h 38 orang 100
24. • Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan
Umur
No Jenis
Kelamin
N
∑ n
(9 Thn) %
∑ n
(10 Thn)
%
Total
1 Laki-laki 23 7 30,4 16 69,6 23
(100%)
2 Perempuan 15 2 13,3 13 86,7 15
(100%)
Jumlah 38 9 29
25. • Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Tingkat
Kebersihan Gigi dan Mulut Sebelum dan Sesudah
No Kriteria
OHI-S
Kebersihan Gigi dan Mulut
Sebelum Sesudah
∑ n % ∑ n %
1 Baik
(0-
1,2)
16 42,1 29 76,3
2 Sedang
(1,3-3,0)
15 39,5 9 23,7
3 Buruk
(3,1-6,0)
7 18,4 0 0
26. • Distribusi Frekuensi Gingiva Index Sebelum dan Sesudah
No Kriteia
Gingiva
Index
Pemeriksaan Gingiva Index
Sebelum Sesudah
∑ n % ∑ n %
1 Ringan
(0,1-1,0)
15
39,5 27 71,1
2 Sedang
(1,1-2,0)
17
44,7 11 28,9
3 Berat
27. Pembahasan
• Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Nopember 2009
sampai tanggal 23 Desember 2009 yaitu intervensi menyikat
gigi dengan metode demonstrasi yang dilakukan di SDN
Bungbulang selama 24 hari (8 kali kunjungan) kegiatan sebagai
berikut : minggu ke1 bulan November 2009 kegiatan perizinan
persiapan alat dan bahan, minggu ke2 bulan November 2009
kegiatan pemeriksaan OHI-S dan gingiva index, minggu ke 3
dan ke 4 kegiatan pelaksanaan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut dengan metode demonstrasi, minggu ke 1 Desember
2009 kegiatan pemeriksaan OHI-S dan gingiva index, minggu ke
3 Desember melakukan pengolahan data. Sampel penelitian
pada kelas IV yang berumur 9 sampai 10 tahun. Sampel
melakukan kegiatan menyikat gigi dengan metode demonstrasi,
kemudian dilakukan pemeriksaan OHI-S dan gingiva index
untuk melihat keadaan kebersihan gigi dan mulut serta
keradangan gingiva sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
28. Lanjutan
• Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan tingkat
kebersihan gigi perubahan tingkat kebersihan gigi dan mulut
(OHI-S) pada siswa kelas IV SDN Bungbulang sebelum dan
sesudah dilakukan penyuluhan dengan demonstrasi menyikat
gigi adalah sebagai berikut : untuk kriteria baik dari 16 orang
(42,1%) menjadi 29 orang (76,3 %), kriteria sedang dari 15
orang (39,5 %) menjadi 9 orang (23,7%), dan kriteria buruk
dari 7 orang (18,4%) menjadi tidak ada (0 %). Terjadi
perubahan gingiva index pada siswa kelas IV SDN Bungbulang
sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan
demonstrasi menyikat gigi adalah sebagai berikut : untuk
kriteria ringan dari 15 orang (39,5%) menjadi 27 orang
(71,1%), kriteria sedang dari 17 orang (44,7%) menjadi 11
orang (28,9%), dan kriteria berat dari 6 orang (15,8%)
menjadi tidak ada (0 %).
29. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
• Ada pengaruh penyuluhan kesehatan gigi
dengan metode demonstrasi terhadap oral
hygiene index simplified (OHI-S) dan gingiva
index (GI) murid kelas IV SDN Bungbulang
Kabupaten Garut.
30. SARAN
• Program kesehatan gigi di sekolah harus lebih
ditingkatkan, khususnya dalam menyikat gigi dan
sebaiknya diberikan dengan teknik demonstrasi
secara berkesinambungan dalam program pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut.
• Tenaga kesehatan diharapkan lebih
memperkenalkan teknik menyikat gigi dengan
demonstrasi yang dapat membersihkan semua
permukaan gigi agar terjadi penurunan OHI-S .
• Sebaiknya ada kerja sama yang baik antara siswa,
orang tua siswa, guru dan petugas kesehatan gigi
agar bimbingan yang diberikan dapat bermanfaat
bagi semua pihak.