SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi yang
dikeluhkan oleh masyarakat di Indonesia (Pontonuwu dkk., 2013).
Penyakit gigi dan mulut paling sering terjadi adalah karies gigi dan
gingivitis yaitu sebanyak 60-90% pada anak di seluruh dunia (Petersen dan
Jurgensen, 2013). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
tahun 2013, prevalensi karies di Indonesia mencapai 25,9
% dan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 32,1%
(Depkes RI, 2013). Menurut data Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI), sebanyak 89% anak Indonesia di bawah usia 12
tahun menderita karies gigi (Depkes RI, 2009).
Pengetahuan yang kurang mengenai kebersihan gigi dan mulut
merupakan salah satu penyebab anak mengabaikan masalah kesehatan gigi
dan mulut (Gede dkk., 2013). Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
sebaiknya diberikan sejak usia dini karena pada masa usia dini anak mulai
mengerti akan pentingnya kesehatan. Masa anak-anak usia 9-10 tahun
merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak.
Periode tersebut juga disebut masa yang rawan karena gigi anak sedang
mengalami periode gigi bercampur. Kondisi gigi permanen belum tumbuh
sempurna sehingga rentan terhadap karies gigi (Pradita, 2013).
1
2
Anak usia sekolah perlu mendapatkan perhatian khusus dalam
upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut karena pada usia ini, anak
sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi anak akan
berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa
kelak, oleh sebab itu diperlukan adanya tindakan pendidikan kesehatan
gigi dan mulut sejak dini (Purjani, 2012). Salah satu upaya pemeliharaan
kesehatan gigi yang cukup efektif yaitu dengan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut terutama bagi anak (Herijulianti dkk., 2002).
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dapat menurunkan populasi
tingkat karies yang terjadi pada anak-anak (Macnab, 2015). Kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dapat meningkatkan kesadaran
seseorang untuk menggunakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
sehingga dapat mengurangi terjadinya keparahan penyakit gigi dan mulut
(Felton, dkk., 2009). Media penyampaian yang sesuai dengan tahap
perkembangan kognitifnya akan lebih mudah diterima dengan baik oleh
anak, agar pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dapat ditingkatkan serta
pemanfaatan indra dapat berguna secara maksimal, maka diperlukan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan alat bantu atau media yang
dapat menarik minat anak (Pertiwi, dkk., 2013). Pada anak usia 9-10
tahun, media penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang tepat adalah
dengan menggunakan model atau alat peraga penyuluhan yang berisi topik
tentang bagian dan bentuk gigi, proses terjadinya karies dan cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut (Kwan, dkk., 2005). Penyuluhan kesehatan gigi
3
yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan media boneka
tangan.
Boneka tangan merupakan alat peraga untuk promosi kesehatan
yang ditampilkan dalam sebuah pertunjukan dan lebih cenderung kearah
bermain sambil belajar agar anak lebih mudah memahami materi yang
disampaikan dan tidak mudah merasa jenuh (Pratiwi, 2013). Konsep dari
penyuluhan dengan menggunakan boneka tangan adalah dengan
mendongeng atau bercerita yang didukung dengan berbagai macam warna
dari boneka tangan yang membuat anak tertarik untuk memperhatikan
materi yang di sampaikan penyuluh (Aulia dan Suraida, 2011). Kelebihan
media boneka tangan menurut Dhieni cit Juliandari, dkk. (2015) yaitu
boneka dibuat sesuai dengan tokoh cerita, menarik bagi anak dan mudah
dimainkan karena hanyamemasukan tangan kedalam kantung bagian
belakang boneka sehingga tidak perlu keahlian khusus untuk
memainkannya, serta tidak memerlukan tempat dan persiapan yang terlalu
rumit.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di SDN
Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta, didapatkan informasi dari hasil
wawancara mendalam (independent interview) dengan Kepala Sekolah
SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta bahwa untuk program Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), siswa mendapatkan pemeriksaan gigi 3
bulan sekali secara berkala serta penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
mulut yang dilakukan oleh Puskesmas Ngaglik 1 Sleman Yogyakarta
4
sekitar 2 tahun yang lalu. Menurut informasi dari salah satu petugas poli
gigi di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta, menyatakan hasil
pemeriksaan gigi pada siswa SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta
menunjukkan bahwa banyak siswa yang menderita karies gigi dan
persistensi pada usia 9-12 tahun serta sudah dilakukan penyuluhan tentang
cara menggosok gigi dengan menggunakan media poster dan model gigi
(phantom), dan belum pernah dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut dengan media boneka tangan oleh pihak
puskesmas.
Adapun ayat Al-Quran yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yaitu pada surat Al-Mujadillah ayat
11 berbunyi: “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” Ayat
ini menerangkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang
berilmu pengetahuan. Pengetahuan adalah hal yang sangat penting bagi
manusia, termasuk pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian
tentang pengaruh penyuluhan dengan media boneka tangan terhadap
tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa usia 9-10 tahun di
SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh penggunaan media boneka tangan
terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa usia 9-
5
10 tahun sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut di SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media boneka tangan terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut siswa usia 9-10 tahun sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di SDN Ngebel Gede II Sleman
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa SD
Meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
2. Bagi sekolah
Media boneka tangan diharapkan dapat digunakan sebagai promosi
kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut di sekolah.
3. Bagi puskesmas
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai media dalam
mengembangkan upaya promotif kesehatan gigi dan mulut terutama
pada program UKGS maupun penyuluhan lain oleh puskesmas.
E. Keaslian penelitian
1. Pudi dkk., (2014) melakukan penelitian tentang “Penggunaan Media
Boneka Tangan Terhadap Kemampuan Menyimak Cerita Peserta
Didik Kelas III Mis Awaluddin”. Hasil dari penelitian ini adalah
6
terdapat pengaruh penggunaan boneka tangan terhadap kemampuan
menyimak cerita siswa kelas III Mis Awaluddin Kubu Raya.
Perbedaannya terletak pada subjek penelitian, lokasi penelitian, dan
variabel terpengaruhnya. Persamaannya terletak pada media
penyuluhan yang digunakan.
2. Pratiwi, (2013) melakukan penelitian tentang “Perbandingan Wayang
BOGI (Boneka Gigi) dan Flip chart sebagai Media Promosi Kesehatan
Gigi dan Mulut pada Anak Tunagrahita Ringan”. Hasil dari penelitian
ini adalah promosi kesehatan dengan wayang bogi dapat memperbaiki
pengetahuan dan keterampilan anak-anak dengan retardasi metal
ringan tentang kesehatan gigi dan mulut dibandingkan dengan
Flipchart. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek penelitian,
lokasi penelitian, dan jumlah sampel. Persamaan dengan penelitian ini
adalah salah satu media penyuluhan yang digunakan.
3. Susanto, (2008) melakukan penelitian tentang “Efektifitas Metode
Penyuluhan Teater Boneka Terhadap Peningkatan Pengetahuan
Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Kelas III SDIT Al-Uswah
Keputih Surabaya”. Hasil dari penelitian ini adalah pertunjukan teater
boneka tangan lebih efektif meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut anak sampai pada tahap analisis karena sesuai dengan
perkembangan anak, prinsip kognitif dan prinsip metode pembelajaran
yang baru yaitu dua arah. Persamaan dengan penelitian ini adalah
7
media penyuluhan yang digunakan. Perbedaan dengan penelitian ini
adalah subjek penelitian, lokasi penelitian dan jumlah sempel.
4. Desmaarleni, (2012) melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara
Penggunaan Media Penyuluhan Jenis Audiovisual Dan Boneka
Karakter Dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi Mulut Dan
Perubahan Skor Plak Pada Siswa Sekolah Dasar”. Persamaan dengan
penelitian ini adalah media penyuluhan. Perbedaan nya adalah subjek
penelitian, lokasi penelitian dan jumlah sampel.
5. Nurhidayat dkk., (2012) melakukan penelitian tentang “Perbandingan
Media Power Point dengan Flip Chart dalam Meningkatkan
Pengetahuan kesehatan Gigi Dan Mulut”. Hasil dari penelitian ini
adalah Media Power lebih efektif daripada media Flip Chart dalam
meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa.
Perbedaannya dengan penelitian ini adalah media penyuluhan, lokasi
penelitian, subjek penelitian, dan jumlah sampel. Persamaannya
dengan penelitian ini adalah pada variable terikat nya.
6. Simaremare dan Simaremare (2014) melakukan penelitian tentang
“Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Penyuluhan
Menggunakan Media Flip Chart dan Boneka Animasi Pada Anak
Kelas V SD Negeri Sukaraya Pancur Batu Tahun 2014”. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa media boneka animasi lebih dapat
meningkatkan pengetahuan anak kelas V SD Negeri Sukaraya Pancur
Batu tentang kesehatan gigi dan mulut. Perbedaannya terletak pada
8
media penyuluhan, subyek penelitian, jumlah sampel dan lokasi
penelitian.

More Related Content

Similar to 5. bab i

Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Alfian Yanda
 
PPT motivator kesehatatan gigi anak sekolah dasar
PPT motivator kesehatatan gigi anak sekolah dasarPPT motivator kesehatatan gigi anak sekolah dasar
PPT motivator kesehatatan gigi anak sekolah dasar
GusmaliniEf
 
Program kegiatan ukgm puskesmas keling 1
Program kegiatan ukgm puskesmas keling 1Program kegiatan ukgm puskesmas keling 1
Program kegiatan ukgm puskesmas keling 1
andiprasetya42
 
Presentasi sidang nur asiah
Presentasi sidang nur asiahPresentasi sidang nur asiah
Presentasi sidang nur asiah
pagungun
 

Similar to 5. bab i (20)

PAPER 2.docx
PAPER 2.docxPAPER 2.docx
PAPER 2.docx
 
PAPER 2.docx
PAPER 2.docxPAPER 2.docx
PAPER 2.docx
 
Edukasi kesehatan.pdf
Edukasi kesehatan.pdfEdukasi kesehatan.pdf
Edukasi kesehatan.pdf
 
Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2
 
Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2Tugas makalah ibu halimah 2
Tugas makalah ibu halimah 2
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
116-220-1-SM.pdf
116-220-1-SM.pdf116-220-1-SM.pdf
116-220-1-SM.pdf
 
Conto hpostingpkm
Conto hpostingpkmConto hpostingpkm
Conto hpostingpkm
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
 
Jurnal karies gigi
Jurnal karies gigiJurnal karies gigi
Jurnal karies gigi
 
Prak02 design thinking vs tugas akhir
Prak02 design thinking vs tugas akhirPrak02 design thinking vs tugas akhir
Prak02 design thinking vs tugas akhir
 
Prak 02 - design thinking vs tugas akhir
Prak 02 - design thinking vs tugas akhirPrak 02 - design thinking vs tugas akhir
Prak 02 - design thinking vs tugas akhir
 
PPT motivator kesehatatan gigi anak sekolah dasar
PPT motivator kesehatatan gigi anak sekolah dasarPPT motivator kesehatatan gigi anak sekolah dasar
PPT motivator kesehatatan gigi anak sekolah dasar
 
Program kegiatan ukgm puskesmas keling 1
Program kegiatan ukgm puskesmas keling 1Program kegiatan ukgm puskesmas keling 1
Program kegiatan ukgm puskesmas keling 1
 
Presentasi sidang nur asiah
Presentasi sidang nur asiahPresentasi sidang nur asiah
Presentasi sidang nur asiah
 
Presentasi sidang nurasiah
Presentasi sidang nurasiahPresentasi sidang nurasiah
Presentasi sidang nurasiah
 
BAB I.pdf
BAB I.pdfBAB I.pdf
BAB I.pdf
 
Eddy sihrun
Eddy sihrunEddy sihrun
Eddy sihrun
 

Recently uploaded

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
fidel377036
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 

Recently uploaded (20)

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 

5. bab i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi yang dikeluhkan oleh masyarakat di Indonesia (Pontonuwu dkk., 2013). Penyakit gigi dan mulut paling sering terjadi adalah karies gigi dan gingivitis yaitu sebanyak 60-90% pada anak di seluruh dunia (Petersen dan Jurgensen, 2013). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, prevalensi karies di Indonesia mencapai 25,9 % dan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 32,1% (Depkes RI, 2013). Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), sebanyak 89% anak Indonesia di bawah usia 12 tahun menderita karies gigi (Depkes RI, 2009). Pengetahuan yang kurang mengenai kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu penyebab anak mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulut (Gede dkk., 2013). Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebaiknya diberikan sejak usia dini karena pada masa usia dini anak mulai mengerti akan pentingnya kesehatan. Masa anak-anak usia 9-10 tahun merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Periode tersebut juga disebut masa yang rawan karena gigi anak sedang mengalami periode gigi bercampur. Kondisi gigi permanen belum tumbuh sempurna sehingga rentan terhadap karies gigi (Pradita, 2013). 1
  • 2. 2 Anak usia sekolah perlu mendapatkan perhatian khusus dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut karena pada usia ini, anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi anak akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa kelak, oleh sebab itu diperlukan adanya tindakan pendidikan kesehatan gigi dan mulut sejak dini (Purjani, 2012). Salah satu upaya pemeliharaan kesehatan gigi yang cukup efektif yaitu dengan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut terutama bagi anak (Herijulianti dkk., 2002). Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dapat menurunkan populasi tingkat karies yang terjadi pada anak-anak (Macnab, 2015). Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dapat meningkatkan kesadaran seseorang untuk menggunakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sehingga dapat mengurangi terjadinya keparahan penyakit gigi dan mulut (Felton, dkk., 2009). Media penyampaian yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya akan lebih mudah diterima dengan baik oleh anak, agar pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dapat ditingkatkan serta pemanfaatan indra dapat berguna secara maksimal, maka diperlukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan alat bantu atau media yang dapat menarik minat anak (Pertiwi, dkk., 2013). Pada anak usia 9-10 tahun, media penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang tepat adalah dengan menggunakan model atau alat peraga penyuluhan yang berisi topik tentang bagian dan bentuk gigi, proses terjadinya karies dan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut (Kwan, dkk., 2005). Penyuluhan kesehatan gigi
  • 3. 3 yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan media boneka tangan. Boneka tangan merupakan alat peraga untuk promosi kesehatan yang ditampilkan dalam sebuah pertunjukan dan lebih cenderung kearah bermain sambil belajar agar anak lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan tidak mudah merasa jenuh (Pratiwi, 2013). Konsep dari penyuluhan dengan menggunakan boneka tangan adalah dengan mendongeng atau bercerita yang didukung dengan berbagai macam warna dari boneka tangan yang membuat anak tertarik untuk memperhatikan materi yang di sampaikan penyuluh (Aulia dan Suraida, 2011). Kelebihan media boneka tangan menurut Dhieni cit Juliandari, dkk. (2015) yaitu boneka dibuat sesuai dengan tokoh cerita, menarik bagi anak dan mudah dimainkan karena hanyamemasukan tangan kedalam kantung bagian belakang boneka sehingga tidak perlu keahlian khusus untuk memainkannya, serta tidak memerlukan tempat dan persiapan yang terlalu rumit. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta, didapatkan informasi dari hasil wawancara mendalam (independent interview) dengan Kepala Sekolah SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta bahwa untuk program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), siswa mendapatkan pemeriksaan gigi 3 bulan sekali secara berkala serta penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh Puskesmas Ngaglik 1 Sleman Yogyakarta
  • 4. 4 sekitar 2 tahun yang lalu. Menurut informasi dari salah satu petugas poli gigi di Puskesmas Ngaglik I Sleman Yogyakarta, menyatakan hasil pemeriksaan gigi pada siswa SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta menunjukkan bahwa banyak siswa yang menderita karies gigi dan persistensi pada usia 9-12 tahun serta sudah dilakukan penyuluhan tentang cara menggosok gigi dengan menggunakan media poster dan model gigi (phantom), dan belum pernah dilakukan penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan media boneka tangan oleh pihak puskesmas. Adapun ayat Al-Quran yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yaitu pada surat Al-Mujadillah ayat 11 berbunyi: “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” Ayat ini menerangkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu pengetahuan. Pengetahuan adalah hal yang sangat penting bagi manusia, termasuk pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh penyuluhan dengan media boneka tangan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa usia 9-10 tahun di SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Apakah terdapat pengaruh penggunaan media boneka tangan terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa usia 9-
  • 5. 5 10 tahun sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media boneka tangan terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa usia 9-10 tahun sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di SDN Ngebel Gede II Sleman Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa SD Meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut. 2. Bagi sekolah Media boneka tangan diharapkan dapat digunakan sebagai promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut di sekolah. 3. Bagi puskesmas Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai media dalam mengembangkan upaya promotif kesehatan gigi dan mulut terutama pada program UKGS maupun penyuluhan lain oleh puskesmas. E. Keaslian penelitian 1. Pudi dkk., (2014) melakukan penelitian tentang “Penggunaan Media Boneka Tangan Terhadap Kemampuan Menyimak Cerita Peserta Didik Kelas III Mis Awaluddin”. Hasil dari penelitian ini adalah
  • 6. 6 terdapat pengaruh penggunaan boneka tangan terhadap kemampuan menyimak cerita siswa kelas III Mis Awaluddin Kubu Raya. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian, lokasi penelitian, dan variabel terpengaruhnya. Persamaannya terletak pada media penyuluhan yang digunakan. 2. Pratiwi, (2013) melakukan penelitian tentang “Perbandingan Wayang BOGI (Boneka Gigi) dan Flip chart sebagai Media Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak Tunagrahita Ringan”. Hasil dari penelitian ini adalah promosi kesehatan dengan wayang bogi dapat memperbaiki pengetahuan dan keterampilan anak-anak dengan retardasi metal ringan tentang kesehatan gigi dan mulut dibandingkan dengan Flipchart. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek penelitian, lokasi penelitian, dan jumlah sampel. Persamaan dengan penelitian ini adalah salah satu media penyuluhan yang digunakan. 3. Susanto, (2008) melakukan penelitian tentang “Efektifitas Metode Penyuluhan Teater Boneka Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Kelas III SDIT Al-Uswah Keputih Surabaya”. Hasil dari penelitian ini adalah pertunjukan teater boneka tangan lebih efektif meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak sampai pada tahap analisis karena sesuai dengan perkembangan anak, prinsip kognitif dan prinsip metode pembelajaran yang baru yaitu dua arah. Persamaan dengan penelitian ini adalah
  • 7. 7 media penyuluhan yang digunakan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek penelitian, lokasi penelitian dan jumlah sempel. 4. Desmaarleni, (2012) melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Penggunaan Media Penyuluhan Jenis Audiovisual Dan Boneka Karakter Dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi Mulut Dan Perubahan Skor Plak Pada Siswa Sekolah Dasar”. Persamaan dengan penelitian ini adalah media penyuluhan. Perbedaan nya adalah subjek penelitian, lokasi penelitian dan jumlah sampel. 5. Nurhidayat dkk., (2012) melakukan penelitian tentang “Perbandingan Media Power Point dengan Flip Chart dalam Meningkatkan Pengetahuan kesehatan Gigi Dan Mulut”. Hasil dari penelitian ini adalah Media Power lebih efektif daripada media Flip Chart dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah media penyuluhan, lokasi penelitian, subjek penelitian, dan jumlah sampel. Persamaannya dengan penelitian ini adalah pada variable terikat nya. 6. Simaremare dan Simaremare (2014) melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Penyuluhan Menggunakan Media Flip Chart dan Boneka Animasi Pada Anak Kelas V SD Negeri Sukaraya Pancur Batu Tahun 2014”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media boneka animasi lebih dapat meningkatkan pengetahuan anak kelas V SD Negeri Sukaraya Pancur Batu tentang kesehatan gigi dan mulut. Perbedaannya terletak pada
  • 8. 8 media penyuluhan, subyek penelitian, jumlah sampel dan lokasi penelitian.