2. Latar Belakang
• Hasil RISKESDAS 2018 menunjukan kondisi kesehatan gigi masyarakat
Indonesia cenderung tidak baik
Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi yakni 93%
artinya hanya 7% anak Indonesia yang bebas dari karies gigi
• Berdasarkan data penjaringan Puskesmas Kuamang kuning I tahun 2019 pada
anak sekolah dasar ditemukan :
Dari 675 siswa yang diperiksa 550 siswa mengalami masalah gigi berlubang (
karies ). ( 81,48 % )
• Angka kunjungan anak usia 1-14 tahun ke poli gigi Puskesmas Kuamang Kuning
I thn 2019 cukup tinggi yaitu sebanyak 658 orang dari total kunjungan
keseluruhan 2030 orang.
• Visi Puskesmas Kuamang Kuning I mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri
dengan pelayanan prima di wilayah Puskesmas Kuamang Kuning I
4. Tujuan Penulisan
• membahas upaya inovatif yang dapat
dilakukan guna memotivasi dan
memberikan dorongan kepada anak
sekolah dasar untuk mengubah
perilaku serta meningkatkan
kesadaran anak terhadap kesehatan
gigi dan mulut.
7. KEGIATAN 2
Membuat leaflet kesehatan gigi dan mulut , lembar kepatuhan
Siswa untuk menyikat gigi, dan pin
8. KEGIATAN 3
Koordinasi dan kolaborasi dengan kepala sekolah
dan penanggung jawab UKS sekolah dasar
tentang kegiatan inovasi yang akan dilakukan
9. KEGIATAN 4
• melakukan penilaian kebersihan gigi dan
mulut siswa sekolah dasar melalui skrining
Oral Hygiene Index simplified (OHI-S) dengan
menggunakan disclosing solution
10. Kegunaan dari disclosing solution :
- Menunjukkan adanya plak
- Menilai kebersihan mulut
- Membantu dalam mendidik cara-cara
memelihara kebersihan mulut
11.
12. KEGIATAN 5
Melakukan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut kepada
siswa sekolah dasar
1. Pemutaran film animasi yang berhubungan dengan
menjaga kebersihan gigi dan mulut
18. KEGIATAN 7
melakukan evaluasi terhadap kegiatan
peningkatan kebersihan gigi dan mulut
siswa
pemberian aplikasi fluor pada gigi siswa serta
pemasangan pin kepada siswa sebagai
reward.
19.
20.
21.
22.
23. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Meningkatkan peran orangtua sebagai kontrol terhadap
kebersihan kesehatan gigi dan mulut anak.
2. Membuat raport gigi untuk anak sekolah dasar sebagai media
pemantau kesehatan gigi dan mulut anak serta sebagai
media komunikasi antara Puskesmas, Sekolah, dan orangtua/
wali mengenai hasil pemeriksaan gigi anak dan tindak lanjut
yang diharapkan.
3. Melakukan kegiatan peningkatan kesehatan gigi dan mulut
pada anak usia prasekolah dengan tujuan menurunkan angka
karies pada anak sekolah dasar.