SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
JEMBATAN
PENYEBRANGAN
ORANG (JPO)
Oleh :
Intan Okta Sari 1425011019
Oki Endrata Wijaya 1425011021
PENDAHULUAN
 Jembatan penyeberangan orang disingkat JPO adalah
fasilitas pejalan kakI untuk menyeberang jalan yang ramai
dan lebar atau menyeberang jalan tol dengan
menggunakan jembatan, sehingga orang dan lalulintas
kendaraan dipisah secara fisik.
 Jembatan penyeberangan juga digunakan untuk menuju
tempat pemberhentian bis (seperti
busway BRT di Indonesia), untuk memberikan akses kepada
penderita cacat yang menggunakan kursi roda, tangga
diganti dengan suatu akses dengan kelandaian tertentu.
Langkah lain yang juga dilakukan untuk memberikan
kemudahan akses bagi penderita cacat adalah dengan
menggunakantangga berjalan ataupun dengan
menggunakan lift seperti yang digunakan pada salah satu
akses JPO menuju tempat perhentian bus di Jl. M.H.
Thamrin, Jakarta.
Desain JPO
 Desain jembatan penyeberangan biasanya menggunakan prinsip
yang sama dengan jembatan untuk kendaraan. Tetapi karena
biasanya lebih ringan dari jembatan kendaraan, dalam desain JPO
biasanya mempertimbangkan getaran dan efek dinamik dari
penggunanya. Di samping itu masalah estetika juga menjadi
pertimbangan penting dalam membangun JPO terutama dijalan-
jalan protokol dimana desain arsitektur menjadi pertimbangan yang
penting.
 Variabel-variabel yang memengaruhi penggunaan JPO
 Kepadatan lalu lintas
 lebar jalur
 lokasi
 aksesibilitas
 pagar di sekitar trotoar
 penegakan hukum terhadap pelanggar larangan menyeberang
di jalan kendaraan bila sudah memeiliki JPO
Konsep Jembatan
Penyeberangan
Menurut John J. Fruin (1971) dalam perencanaan
fasilitas bagi pejalan kaki, termasuk fasilitas
penyeberangan haruslah memperhatikan tujuh
sasaran utama yaitu:
 keselamatan (safety),
 keamanan (security),
 kemudahan (convenience),
 kelancaran(continuity),
 kenyamanan (comfort),
 keterpaduan sistem (system coherence
 dayatarik (attractiveness).
Menurut O’Flaherty (1997) faktor -faktor yang
mempengaruhi penggunaan
fasilitas penyeberangan tidak sebidang, diurut
kan berdasarkan yang terpenting menurut peja
lan kaki adalah:
1. Jarak (directness of route)
2. Kemudahan ( ease of negotiation)
3. Estetik (interest of specific features)
4. Pertimbangan lingkungan ( general
environmental appeal )
5. Keselamatan (safety)
Di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22
tahun 2009 tentangLalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bagian
Keenam disebutkan mengenai Hak danKewajiban Pejalan
Kaki dalam Berlalu Lintas.
Pasal 131 :
1. Pejalan Kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung
yang berupatrotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas
lain.
2. Pejalan Kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat
menyeberang Jalan ditempat penyeberangan.
3. Dalam hal belum tersedia fasilitas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1),Pejalan Kaki berhak menyeberang di tempat
yang dipilih denganmemperhatikan keselamatan
dirinya.Pasal 1321
Kombinasi JPO dengan
perbelanjaan
 Salah satu pendekatan lain yang digunakan dikawasan
perbelanjaan yang ramai adalah dengan mengkombinasikan
JPO dengan pertokoan/perbelanjaan seperti:
 JPO yang menhubungkan Pondok Indah Mall I dengan
Pondok Indah Mall II
 JPO di Pasar Tanah Abang
 JPO di Pusat Perbelanjaan Mangga Dua Jakarta
 JPO di Pasar Baru Jakarta
 JPO di Pusat Perbelanjaan Elektronik Glodok
 JPO di Pasar Cikunir
 JPO di Kings Plaza Bandung
 JPO di Bambu Kuning Bandar Lampung
PERMASALAHAN
 Bertambahnya volume kendaraan
menyebabkan kepadatan dijalan
 pejalan kaki kesulitan untuk
menyeberang jalan terutama pada
jam-jam sibuk
LOKASI PENELITIAN
 Untuk menjawab permasalahan tersebut kami
mencoba mengadakan penelitian, Tempat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jembatan penyeberangan orang di jalan
kartini (Pasar bambu Kuning)
 Subjek yang diteliti adalah pejalan kaki yang
menyeberang jalan.
Gambar lokasi jembatan penyebrangan
:
Gambar bagian-bagian jembatan
penyebrangan
Gambar bagian-bagian jembatan
penyebrangan
Metode Penelitian
 Teknik pengumpulan data yang
dilakukan menggunakan: Observasi
dan Wawancara.
 Sedangkan alat pengumpulan data
adalah Lembar Observasi dan
Lembar Wawancara. Adapun data
observasi atau pengamatan dihitung
prosentasenya dengan rumus:
Prosentase = A/B x 100%
Lanjutan
 Keterangan :
A = Jumlah pejalan kaki yang menyeberang
menggunakan
jembatan penyeberangan
B = Jumlah pejalan kaki seluruhnya yang
menyeberang
jalan.
Hasil prosentase ditafsirkan dengan berpedoman
pada klasifikasi :
0 – 20% untuk kategori Sangat tidak efektif
21 – 40% untuk kategori Tidak efektif
41 – 60% untuk kategori Cukup efektif
61 – 80% untuk kategori efektif
81 – 100% untuk kategori Sangat efektif
Lanjutan
 Wawancara diajukan dua pertanyaan
untuk pejalan kaki yang tidak
menggunakan jembatan penyeberangan
ketika menyeberang jalan yaitu :
 Apa alasan Anda tidak menggunakan jembatan
penyeberangan ketika meyeberangan jalan ?
Pertanyaan Total Jawaban
Lebih cepat
1
Cepat Capek
4
Ikut – ikutan
3
Tidak ada yang melarang 1
Takut Ketinggian 1
HASIL WAWANCARA :
KESIMPULAN
 dari hasil survei wawancara kepada pengguna JPO
mereka memilih jembatan penyebrangan karena
lebih aman kalau menyebrang tdk takut ketabrak
kendaraan dijalan
 lebih cepat tdk harus menunggu menyetop mobil –
motor yang lewat
 ada juga yg tdk mau menggunakan JPO karena
lebar efektif yang berkurang akibat adanya halangan
yang terdapat di sisi kiri kanan sepanjang jalur
pejalan kaki di akibatkan karena banyaknya
pengemis yg sering nongkrong disana, ada juga yg
beralasan takut ketinggian.
JPO40

More Related Content

What's hot

laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013Hari Prasetyo
 
Fitur dan Komponen Data Warehouse
Fitur dan Komponen Data WarehouseFitur dan Komponen Data Warehouse
Fitur dan Komponen Data Warehousededidarwis
 
Pertemuan 10 Kunjungan Pada Pohon Biner
Pertemuan 10 Kunjungan Pada Pohon BinerPertemuan 10 Kunjungan Pada Pohon Biner
Pertemuan 10 Kunjungan Pada Pohon BinerEndang Retnoningsih
 
Metadata pada Data Warehouse
Metadata pada Data WarehouseMetadata pada Data Warehouse
Metadata pada Data Warehousededidarwis
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Ellyvia Trisnawati
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Agung Anggoro
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Endang Retnoningsih
 
Sumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunanSumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunanJakarta, Indonesia
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanmuhammadirfhan
 
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)dedidarwis
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
 
P 3b perdarahan gastrointestinal
P 3b perdarahan gastrointestinalP 3b perdarahan gastrointestinal
P 3b perdarahan gastrointestinalfikri asyura
 
Modul praktikum hardware dan software
Modul praktikum hardware dan softwareModul praktikum hardware dan software
Modul praktikum hardware dan softwarejoko2016
 

What's hot (20)

laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
hereditas
hereditashereditas
hereditas
 
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
Produksi bibit tebu metode budchip hariprasetyo 2013
 
Fitur dan Komponen Data Warehouse
Fitur dan Komponen Data WarehouseFitur dan Komponen Data Warehouse
Fitur dan Komponen Data Warehouse
 
Pertemuan 10 Kunjungan Pada Pohon Biner
Pertemuan 10 Kunjungan Pada Pohon BinerPertemuan 10 Kunjungan Pada Pohon Biner
Pertemuan 10 Kunjungan Pada Pohon Biner
 
Metadata pada Data Warehouse
Metadata pada Data WarehouseMetadata pada Data Warehouse
Metadata pada Data Warehouse
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
representasi digital
representasi digitalrepresentasi digital
representasi digital
 
Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)Sistem Saraf (pptx version)
Sistem Saraf (pptx version)
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
 
Nama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusiaNama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusia
 
Sumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunanSumber daya pertanian dan perkebunan
Sumber daya pertanian dan perkebunan
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
 
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
P 3b perdarahan gastrointestinal
P 3b perdarahan gastrointestinalP 3b perdarahan gastrointestinal
P 3b perdarahan gastrointestinal
 
aplikasi semen
aplikasi semenaplikasi semen
aplikasi semen
 
Modul praktikum hardware dan software
Modul praktikum hardware dan softwareModul praktikum hardware dan software
Modul praktikum hardware dan software
 

Similar to JPO40

Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra CrossPenelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra CrossSMA Negeri 1 Pemalang
 
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdfK1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdfHeriansyahPutra5
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanAli Asnan
 
Jabatan kejuteraan awam
Jabatan kejuteraan awamJabatan kejuteraan awam
Jabatan kejuteraan awamRonald Lando
 
Seminar proposal agus
Seminar proposal agusSeminar proposal agus
Seminar proposal agusagus_mulyadi
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahZuhri Yahya
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightSigit Rimba Atmojo
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanPPGHybrid1
 
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Lailatul Lutfiyah
 
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-iiAly Tenga
 
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Oki Endrata Wijaya
 
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Oki Endrata Wijaya
 
Pengertian rekayasa lalu lintas
Pengertian rekayasa lalu lintasPengertian rekayasa lalu lintas
Pengertian rekayasa lalu lintasGibran Yuki
 

Similar to JPO40 (20)

Jurnal Isyana Yuvita P
Jurnal Isyana Yuvita PJurnal Isyana Yuvita P
Jurnal Isyana Yuvita P
 
Aksesi solo squae
Aksesi solo squaeAksesi solo squae
Aksesi solo squae
 
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra CrossPenelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross
Penelitian Kesadaran Hukum atas Pelanggaran Penggunaan Zebra Cross
 
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdfK1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
K1. Pendahuluan - Dasar Perencanaan Jalan.pdf
 
Fstpt7 kanalisasi
Fstpt7 kanalisasiFstpt7 kanalisasi
Fstpt7 kanalisasi
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
 
Jabatan kejuteraan awam
Jabatan kejuteraan awamJabatan kejuteraan awam
Jabatan kejuteraan awam
 
Seminar proposal agus
Seminar proposal agusSeminar proposal agus
Seminar proposal agus
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu Merah
 
pengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintaspengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintas
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
 
1. bab 1
1.  bab 11.  bab 1
1. bab 1
 
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan JembatanModul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
Modul TKP M4KB4 - Perancangan Jembatan
 
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
Visualisasi pergerakan kendaraan bermotor menggunakan metode depth first sear...
 
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
5 bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii
 
Projek Akhir
Projek AkhirProjek Akhir
Projek Akhir
 
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
 
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
 
Pengertian rekayasa lalu lintas
Pengertian rekayasa lalu lintasPengertian rekayasa lalu lintas
Pengertian rekayasa lalu lintas
 

More from Oki Endrata Wijaya

1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknyaOki Endrata Wijaya
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaOki Endrata Wijaya
 
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampungSolusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampungOki Endrata Wijaya
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangOki Endrata Wijaya
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutOki Endrata Wijaya
 
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksaOki Endrata Wijaya
 

More from Oki Endrata Wijaya (8)

1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
 
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampungSolusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
 
Konektivitas jaringan
Konektivitas jaringanKonektivitas jaringan
Konektivitas jaringan
 
3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambut
 
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
 

Recently uploaded

rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (9)

rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

JPO40

  • 1. JEMBATAN PENYEBRANGAN ORANG (JPO) Oleh : Intan Okta Sari 1425011019 Oki Endrata Wijaya 1425011021
  • 2. PENDAHULUAN  Jembatan penyeberangan orang disingkat JPO adalah fasilitas pejalan kakI untuk menyeberang jalan yang ramai dan lebar atau menyeberang jalan tol dengan menggunakan jembatan, sehingga orang dan lalulintas kendaraan dipisah secara fisik.  Jembatan penyeberangan juga digunakan untuk menuju tempat pemberhentian bis (seperti busway BRT di Indonesia), untuk memberikan akses kepada penderita cacat yang menggunakan kursi roda, tangga diganti dengan suatu akses dengan kelandaian tertentu. Langkah lain yang juga dilakukan untuk memberikan kemudahan akses bagi penderita cacat adalah dengan menggunakantangga berjalan ataupun dengan menggunakan lift seperti yang digunakan pada salah satu akses JPO menuju tempat perhentian bus di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta.
  • 3. Desain JPO  Desain jembatan penyeberangan biasanya menggunakan prinsip yang sama dengan jembatan untuk kendaraan. Tetapi karena biasanya lebih ringan dari jembatan kendaraan, dalam desain JPO biasanya mempertimbangkan getaran dan efek dinamik dari penggunanya. Di samping itu masalah estetika juga menjadi pertimbangan penting dalam membangun JPO terutama dijalan- jalan protokol dimana desain arsitektur menjadi pertimbangan yang penting.  Variabel-variabel yang memengaruhi penggunaan JPO  Kepadatan lalu lintas  lebar jalur  lokasi  aksesibilitas  pagar di sekitar trotoar  penegakan hukum terhadap pelanggar larangan menyeberang di jalan kendaraan bila sudah memeiliki JPO
  • 4. Konsep Jembatan Penyeberangan Menurut John J. Fruin (1971) dalam perencanaan fasilitas bagi pejalan kaki, termasuk fasilitas penyeberangan haruslah memperhatikan tujuh sasaran utama yaitu:  keselamatan (safety),  keamanan (security),  kemudahan (convenience),  kelancaran(continuity),  kenyamanan (comfort),  keterpaduan sistem (system coherence  dayatarik (attractiveness).
  • 5. Menurut O’Flaherty (1997) faktor -faktor yang mempengaruhi penggunaan fasilitas penyeberangan tidak sebidang, diurut kan berdasarkan yang terpenting menurut peja lan kaki adalah: 1. Jarak (directness of route) 2. Kemudahan ( ease of negotiation) 3. Estetik (interest of specific features) 4. Pertimbangan lingkungan ( general environmental appeal ) 5. Keselamatan (safety)
  • 6. Di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentangLalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bagian Keenam disebutkan mengenai Hak danKewajiban Pejalan Kaki dalam Berlalu Lintas. Pasal 131 : 1. Pejalan Kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung yang berupatrotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas lain. 2. Pejalan Kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat menyeberang Jalan ditempat penyeberangan. 3. Dalam hal belum tersedia fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Pejalan Kaki berhak menyeberang di tempat yang dipilih denganmemperhatikan keselamatan dirinya.Pasal 1321
  • 7. Kombinasi JPO dengan perbelanjaan  Salah satu pendekatan lain yang digunakan dikawasan perbelanjaan yang ramai adalah dengan mengkombinasikan JPO dengan pertokoan/perbelanjaan seperti:  JPO yang menhubungkan Pondok Indah Mall I dengan Pondok Indah Mall II  JPO di Pasar Tanah Abang  JPO di Pusat Perbelanjaan Mangga Dua Jakarta  JPO di Pasar Baru Jakarta  JPO di Pusat Perbelanjaan Elektronik Glodok  JPO di Pasar Cikunir  JPO di Kings Plaza Bandung  JPO di Bambu Kuning Bandar Lampung
  • 8. PERMASALAHAN  Bertambahnya volume kendaraan menyebabkan kepadatan dijalan  pejalan kaki kesulitan untuk menyeberang jalan terutama pada jam-jam sibuk
  • 9. LOKASI PENELITIAN  Untuk menjawab permasalahan tersebut kami mencoba mengadakan penelitian, Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jembatan penyeberangan orang di jalan kartini (Pasar bambu Kuning)  Subjek yang diteliti adalah pejalan kaki yang menyeberang jalan.
  • 10. Gambar lokasi jembatan penyebrangan :
  • 13. Metode Penelitian  Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan: Observasi dan Wawancara.  Sedangkan alat pengumpulan data adalah Lembar Observasi dan Lembar Wawancara. Adapun data observasi atau pengamatan dihitung prosentasenya dengan rumus: Prosentase = A/B x 100%
  • 14. Lanjutan  Keterangan : A = Jumlah pejalan kaki yang menyeberang menggunakan jembatan penyeberangan B = Jumlah pejalan kaki seluruhnya yang menyeberang jalan. Hasil prosentase ditafsirkan dengan berpedoman pada klasifikasi : 0 – 20% untuk kategori Sangat tidak efektif 21 – 40% untuk kategori Tidak efektif 41 – 60% untuk kategori Cukup efektif 61 – 80% untuk kategori efektif 81 – 100% untuk kategori Sangat efektif
  • 15. Lanjutan  Wawancara diajukan dua pertanyaan untuk pejalan kaki yang tidak menggunakan jembatan penyeberangan ketika menyeberang jalan yaitu :  Apa alasan Anda tidak menggunakan jembatan penyeberangan ketika meyeberangan jalan ?
  • 16. Pertanyaan Total Jawaban Lebih cepat 1 Cepat Capek 4 Ikut – ikutan 3 Tidak ada yang melarang 1 Takut Ketinggian 1 HASIL WAWANCARA :
  • 17. KESIMPULAN  dari hasil survei wawancara kepada pengguna JPO mereka memilih jembatan penyebrangan karena lebih aman kalau menyebrang tdk takut ketabrak kendaraan dijalan  lebih cepat tdk harus menunggu menyetop mobil – motor yang lewat  ada juga yg tdk mau menggunakan JPO karena lebar efektif yang berkurang akibat adanya halangan yang terdapat di sisi kiri kanan sepanjang jalur pejalan kaki di akibatkan karena banyaknya pengemis yg sering nongkrong disana, ada juga yg beralasan takut ketinggian.