Dokumen tersebut membahas tentang ketenagakerjaan di Indonesia, termasuk definisi tenaga kerja, angkatan kerja, pengangguran, dan upah. Secara ringkas, dibahas tentang komposisi penduduk berdasarkan usia kerja, pengertian tenaga kerja menurut undang-undang, jenis-jenis pengangguran, dan sistem pembayaran upah di Indonesia.
2. KOMPOSISI PENDUDUK DAN
TENAGA KERJA
Penduduk
Penduduk Usia Kerja Penduduk di Luar Usia
Kerja
Angkatan
Kerja
Bukan Angkatan
Kerja
Menganggur Bekerja Sekolah Mengurus Rumah
Tangga
Penerima
Pendapatan
Setengah
Menganggur
Pengangguran
Penuh
Kentara
(Jam kerja
kurang)
Tidak Kentara Pengangguran
Potensial
3. PENGERTIAN TENAGA
KERJA
berdasarkan UU No.13 tahun 2003, tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa
baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.
tenaga kerja, yakni penduduk yang dianggap
sanggup bekerja bila ada permintaan kerja. Mereka
adalah penduduk yang berusia antara15 tahun
sampai dengan 64 tahun
4. KESEMPATAN KERJA
kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil
diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima
kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja
tertentu, yang diinformasikan melalui iklan dan lain².
Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang
berpartisipasi dalam pembangunan dengan
melakukan suatu pekerjaan dan menghasilkan
pendapatan.
5. Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu :
1. kesempatan kerja permanen, artinya
kesempatan kerja yang memungkinkan orang
bekerja secara terus-menerus sampai mereka
pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja
2. kesempatan kerja temporer, artinya
kesempatan kerja yang hanya memungkinkan
orang bekerja dalam waktu relatif singkat,
kemudian menganggur untuk menunggu
kesempatan kerja baru.
6. Usaha – usaha peningkatan
kesempatan kerja.
Pendidikan umum melalui pendidikan
formal guna meningkatkan kualitas sumber
daya manusia
Kursus-kursus keterampilan, baik yang
dilaksanakan pemerintah atau masyarakat
Pelatihan pendidikan
Penataran-penataran, seminar, lokakarya
Meningkatkan kegiatan pembangunan yang
banyak diserap tenaga kerja dan mendirikan
industri di daerah
7. ANGKATAN KERJA
Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15
sampai dengan 64 tahun yang sedang bekerja atau
mencari pekerjaan
Susunan penduduk menurut umurnya dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 – 64
tahun
b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja):
umur 0 – 14 tahun
c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja :
umur 64 tahun keatas
8. Pekerja (employment)
a. Pekerja penuh (full employment), yakni
pekerja yang bekerja dengan memenuhi
kriteria berikut:
1) Lama kerja minimal 40 jam per minggu.
2) Besar pendapatan minimal sama dengan
UMR (Upah Minimum Regional).
3) Jenis pekerjaan sesuai dengan pendidikan
atau keahliannya.
9. b. Setengah menganggur, yakni pekerja yang bekerja tapi
tidak memenuhi kriteria pekerja penuh, kelompok
setengah menganggur dibagi menjadi tiga kelompok,
yakni:
1) Setengah menganggur menurut jam kerja, yaitu pekerja
yang bekerja kurang dari 40 jam per minggu.
2) Setengah menganggur berdasar pendapatan, yaitu
pekerja yang menerima pendapatan lebih kecil dari UMR
tempat dia bekerja.
3) Setengah menganggur menurut produktivitas, yaitu
pekerja yang produktivitasnya di bawah standar
perusahaan. Pada umumnya, pekerja yang baru masuk
dan pekerja dengan cacat tertentu termasuk kelompok ini.
10. ANGKA KETERGANTUNGAN
Jumlah penduduk nonproduktif dalam setiap 100 orang
penduduk produktif disebut angka ketergantungan. Dilihat dari
segi ekonomi, makin tinggi angka ketergantungan penduduk
makin berat beban penduduknya.
Angka ketergantungan (DR)
DR =
Jumlah penduduk usia nonproduktif
Jumlah penduduk usia produktif
X 100 %
11. TINGKAT PARTISIPASI
ANGKA KERJA
Tingkat partisipasi angka kerja adalah angka
perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan
jumlah penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam
presentase.
TPAK =
Angkatan Kerja
Jumlah penduduk usia 10 than ke atas
X 100 %
12. Pengangguran
Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang belum
mendapatkan lowongan untuk bekerja. Orang
semacam ini merugikan negara dan secara khusus
memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi
beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja.
Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR).
13. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah
perbandingan antarajumlah penduduk yang
sedang mencari pekerjaan dan jumlah
angkatan kerja.
TPT = Tingkat Pengangguran Terbuka
PT = Penganggur Terbuka
AK = Angkatan Kerja
14. JENIS-JENIS
PENGANGGURAN
BERDASARKAN WAKTU
LAMA 1. Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah penduduk usia
kerja :
yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat pekerjaan
yang sudah pernah bekerja namun berhenti
yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak
2. Setengah menganggur (under employment)
Menurut ukuran jam kerja yaitu penduduk yang bekerja 14-35 jam/pekan,
dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri dari berikut ini :
Setengah penganggur kentara
Setengah penganggur tidak kentara
Setengah penganggur potensial
15. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN WAKTU LAMA
3. Pengangguran tersamar atau tersembunyi (invisible
unemployment) yaitu suatu keadaan di mana
seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk
menghasilkan kecil
16. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
1. Pengangguran friksional adalah pengangguran
yang terjadi karena kesulitan temporer.
Pengangguran ini terjadi secara tiba-tiba karena
adanya pergeseran pada penawaran dan
permintaan tenaga kerja. Pengangguran ini bukan
sebagai akibat ketidakmampuan memperoleh
pekerjaan tetapi akibat dari keinginan untuk
memperoleh kerja yang lebih baik, sehingga
pengangguran ini tidak serius karena bersifat
sementara. Ada juga yang memberi istilah
pengangguran normal atau pengangguran mencari
(search employment).
17. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
2. Pengangguran struktural adalah
pengangguran yang disebabkan
adanya perubahan struktur
perekonomian sebagai akibat
perkembangan ekonomi. Dengan
adanya perubahan itu dituntut juga
perubahan dalam keterampilan
tenaga kerja.
3. Pengangguran voluntary atau
voluntary unemployment adalah
pengangguran karena adanya orang
yang sebenarnya masih bisa bekerja
tetapi dengan sukarela tidak bekerja
18. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
BERDASARKAN PENYEBAB
TERJADINYA
4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang
disebabkan adanya pergantian musim. Misalnya dibidang
pertanian, pekerjaan yang paling padat hanya pada waktu
musim tanam dan musim panen, sehingga selama menunggu
panen banyak tenaga kerja yang menganggur
5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang
disebabkan adanya kemajuan teknologi akibat digunakannya
tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia
6. Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah
penganggur-an yang disebabkan adanya perubahan-perubahan
dalam tingkat kegiatan ekonomi. Misalnya pada waktu
perekonomian sedang mengalami kemunduran, akibatnya
banyak perusahaan yang harus mengurangi produksinya,
sehingga akan menaikkan jumlah dan tingkat pengangguran.
19. PENYEBAB PENGANGGURAN
Informasi
yang
tidak
lengkap
Angkatan kerja yang
terus meningkat
jumlahnya dan
pertumbuhan
kesempatan kerja
yang tidak
seimbang dengan
pertumbuhan
angkatan kerja
Tingkat investasi
rendah sehingga
perusahaan dalam
negeri sulit
mengembangkan
dan memperluas
usahaanya
Angkatan kerja
yang sedang
mencari kerja
tidak dapat
memenuhi
persyaratan-persyaratan
yang diminta
dunia usaha
Tidak ada
kecocokan upah
Tidak memiliki
kemauan
wirausaha
20. Dampak Pengangguran
1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian
2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan
Pendapatan Per Kapita
3. Meningkatkan Biaya Sosial
4. Menurunkan Tingkat Keterampilan
5. Menurunkan Penerimaan Negara
21. SOLUSI PENGANGGURAN
Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan yang
bersifat padat karya untuk mengurangi
pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan
Mendirikan pusat-pusat atau balai latihan kerja, untuk
menyapkan tenaga terampil dan kreatif
Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi
pengangguran di daerah padat penduduk dan
memeratakan tenaga kerja.
Industrialisasi untuk menyerap tenaga kerja
Menggiatkan program keluarga berencana, untuk
mengurangi atau menghambat pertambahan jumlah
penduduk sehingga pertambahan jumlah angkatan
kerja bisa terkendali.
22. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS
TENAGA KERJA INDONESIA
Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas
kerja, antara lain sebagai berikut :
Magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah
maupun swasta
Pelatihan-pelatihan atau job training agar mempunyai
kesempatan kerja yang baik.
Belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota
Kursus-kursus keterampilan
Penataran dan seminar atau lokakarya
Menekuni ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas
diri dengan menekuni bidang yang diminati
Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan
pendidikan formal maupun informal bagi setiap penduduk.
23. SISTEM UPAH
Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang
diberikan kepada pekerja karena telah memberikan
tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah
bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000
mengenai kewenangan pemerintah dan kewenangan
provinsi sebagai daerah otonom maka pemberlakuan
UMR (Upah Minimum Regional) diubah menjadi UMP
(Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum
Kota/Kabupaten).
24. SISTEM UPAH
Upah
menurut
Upah Prestasi
menurut
waktu
Upah
menurut
skala
Upah
menurut
premi
Upah
menurut
indeks
Upah co
partnership
25. MACAM-MACAM SISTEM
UPAH
1. Sistem upah menurut waktu, yakni pemberian upah
.
berdasarkan waktu(lama) bekerja dari pekerja. Misalnya tukang
bangunan dibayar per hari Rp15.000,- bila dia bekerja 10 hari
maka akan dibayar Rp150.000,-.
2. Sistem upah menurut prestasi, yakni pemberian upah
berdasarkan prestasi (jumlah barang yang dihasilkan) pekerja.
Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, semakin besar
upah yang diterima pekerja.
3. Sistem upah borongan, yakni pemberian upah berdasarkan
kesepakatanpemberian kerja dan pekerja.
4. Sistem upah premi, yakni pemberian upah dengan
mengombinasikan sistem upah prestasi yang ditambah dengan
premi tertentu. Misalnya bila pekerja mampu menyelesaikan 50
boneka dalam 1 jam akan dibayar Rp25.000,- dan kelebihan dari
50 boneka akan diberi premi misal Rp300,- per boneka. Apabila
seorang pekerja mampu membuat 70 boneka dia akan menerima
Rp25.000,- + (Rp300,- x 20) = Rp31.000-,
26. 5. Sistem upah partisipasi, yakni pemberian upah khusus berupa
sebagian keuntungan perusahaan pada akhir tahun bukuSistem upah
partisipasi disebut juga sistem upah bonus.
6. Sistem upah mitra usaha (co Partnership), yakni pemberian upah
seperti sistem upah bonus, bedanya upah tidak diberikan dalam bentuk
uang tunai tapi dalam bentuk saham atau obligasi. Dengan
memberikan, saham diharapkan pekerja lebih giat dan hati-hati dalam
bekerja, karena mereka juga merupakan pemilik perusahaan.
7. Sistem upah indeks biaya hidup, yakni pemberian upah yang
didasarkan pada besarnya biaya hidup. Semakin naik biaya hidup,
semakin naik pula besarnya
8. Sistem upah skala berubah (sliding scale), yakni pemberian upah
berdasarkan skala hasil penjualan yang berubah-ubah. Apabila hasil
penjualan bertambah, jumlah upah yang diberikan juga bertambah,
demikian pula sebaliknya.
9. Sistem upah produksi (production sharing), yakni pemberian upah
berdasarkan naik turunnya jumlah produksi secara keseluruhan. Bila
jumlah produksi naik 5%, upah juga naik 5%, demikian pula sebaliknya.
upah yang diberikan.
10. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan
bagian tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh.
Sistem ini biasa dipakai di sektor pertanian.