Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis legitimasi politik. Legitimasi politik adalah penerimaan masyarakat terhadap kewenangan pemimpin untuk memerintah dan membuat keputusan politik. Ada beberapa jenis legitimasi seperti tradisional, ideologi, kualitas pribadi, prosedural, dan instrumental. Legitimasi diperlukan untuk menciptakan stabilitas politik dan mengurangi penggunaan kekerasan. Krisis
2. Pengertian Legitimasi
Legitimasi adalah kualitas hukum yg berbasis pada
penerimaan putusan dalam peradilan,dapat pula diartikan
seberapa jauh masyarakat mau menerima dan
mengakui kewenangan, keputusan atau kebijakan yang
diambil oleh seorang pemimpin. Dalam konteks legitimasi,
maka hubungan antara pemimpin dan masyarakat yang
dipimpin lebih ditentukan adalah keputusan masyarakat
untuk menerima atau menolak kebijakan yang diambil oleh
sang pemimpin (Wikepedia)
3. Legitimasi merupakan penerimaan dan pengakuan masyarakat
terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat,
dan melaksanakan keputusan politik. Hanya anggota masyarakat
saja yang dapat memberikan legitimasi pada kewenangan
pemimpin yang memerintah.
David Easton menyatakan bahwa keabsahan (legitimasi)
adalah: “Keyakinan dari pihak anggota (masyarakat) bahwa
sudah wajar baginya untuk menerima baik dan menaati
penguasa dan memenuhi tuntutan-tuntutan dari rezim itu.
Dalam legitimasi kekuasaan bila seorang pimpinan menduduki
jabatan tertentu melalui pengangkatan diangkap absah, atau
sesuai hukum.
4. Jenis-Jenis Legitimasi
Menurut Andrain dalam Ramlan Subakti (Memahami Ilmu
Politik, 1999:97) berdasarkan prinsip pengakuan dan
dukungan masyarakat terhadap pemerintah maka
legitimasi dikelompokkan menjadi lima tipe yaitu :
1. Legitimasi tradisional; masyarakat memberikan
pengakuan dan dukungan kepada pemimpin
pemerintahan karena pemimpin tersebut merupakan
keturunan pemimpin ”berdarah biru” yang dipercaya
harus memimpin masyarakat.
5. 2. Legitimasi ideologi; masyarakat memberikan dukungan
kepada pemimpin pemerintahan karena pemimpin tersebut
dianggap sebagai penafsir dan pelaksana ideologi. Ideologi
yang dimaksudkan tidak hanya yang doktriner seperti
komunisme, tetapi juga yang pragmatis seperti liberalisme
dan ideologi pancasila.
3. Legitimasi kualitas pribadi; masyarakat memberikan
pengakuan dan dukungan kepada pemerintah karena
pemimpin tersebut memiliki kualitas pribadi berupa
kharismatik maupun penampilan pribadi dan prestasi
cemerlang dalam bidang tertentu.
6. 4. Legitimasi prosedural; masyarakat memberikan
pengakuan dan dukungan kepada pemerintah karena
pemimpin tersebut mendapat kewenangan menurut
prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.
5. Legitimasi instrumental; masyarakat memberikan
pengakuan dan dukungan kepada pemerintah karena
pemimpin tersebut menjanjikan atau menjamin
kesejahteraan materiil (instrumental) kepada
masyarakat
7. Objek Legitimasi
1. Masyarakat politik - krisis identitas
2. Hukum - krisis konstitusi
3. lembaga politik - krisis kelembagaan
4. pemimpin politik - krisis kepemimpinan
5. kebijakan - krisis kebijakan
8. Kadar Legitimasi
Pra legitimasi, ada dalam pemerintahan yang baru terbentuk yang
meyakini memiliki kewenangan tapi sebagian kelompok masyarakat
belum mengakuinya
Berlegitimasi, yaitu ketika pemerintah bisa meyakinkan masyarakat
dan masyarakat menerima dan mengakuinya.
Tak berlegitimasi, ketika pemimpin atau pemerintah gagal
mendapat pengakuan dari masyarakat tapi pemimpin tersebut
menolak untuk mengundurkan diri, akhirnya muncul tak
berlegitimasi. Untuk mempertahankan kewenangannya biasanya
digunakan cara-cara kekerasan.
Pasca legitimasi, yaitu ketika dasar legitimasi sudah berubah
9. Cara Mendapatkan Legitimasi
1. Simbolis yaitu dengan cara menumbuhkan kepercayaan terhadap
masyarakat dalam bentuk simbol-simbol seperti kepribadian yang
baik, menjunjung tinggi nilai- budaya dan tradisi.
2. Prosedural yaitu menjanjikan kesejahteraan materiil kepada rakyat,
seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan lebih baik, kesempatan
kerja lebih besar, dan menjamin tersedianya pangan yang
dibutuhkan rakyat
3. Materiil yaitu dengan cara mengadakan pemilihan umum untuk
menentukan para wakil rakyat, perdana menteri, presiden, dan
sebagainya. Para anggota lembaga tinggi negara atau referendum
untuk mengesahkan suatu kebijakan umum.
10. Pemimpin yang mendapatkan legitimasi berdasarkan
prinsip tradisional, ideologi dan kualitas pribadi
menggunakan metode simbolis. Sedangkan pemimpin hasil
dari prinsip prosedural dan instrumental menggunakan
metode prosedural dan metode intrumental.
11. Manfaat Legitimasi
1. Menciptakan stabilitas politik dan perubahan sosial
2. Mengatasi masalah lebih cepat
3. Mengurangi penggunaan saran kekerasan fisik
4. Memperluas bidang kesejahteraan atau meningkatkan kualita
kesejahteraan
Timbul rasa kekecewaan dan keresahan yang menimbulkan adanya
krisis legitimasi.
12. Krisis Legitimasi
1. Peralihan prinsip kewenangan
2. Persaingan yang tajam dan tidak sehat
3. Pemerintah tidak memenuhi janjinya
4. Sosialisasi kewenangan berubah
Konsekuensi adanya legitimasi adalah mendapatkan dan dapat
mempertanggung jawabkan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan dan di percayakan kepada penerima legitimasi dengan
baik dan benar.
13. Sumber
Budiarjo, Miriam, Prof. DASAR-DASAR ILMU POLITIK.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. 2008. Edisi Ketiga
Syafiee, Kencana Inu. PENGANTAR ILMU POLITIK. Pustaka
Reka Cipta : Bandung. 2009. Cetakan Pertama