2. Authority
• Authority:power yang didasari oleh
adanya kesepakatan umum:
1. Bahwa seseorang atau sekelompok
orang memiliki hak untuk memberi
komando/perintah, dan;
2. Bahwa perintah tersebut harus dipatuhi.
3. Legitimacy and Authority
• Legitimacy atau keabsahan atau
pengakuan, feeling atau perasaan
bahwa seseorang itu memang berhak
memerintah.
4. Sumber-sumber legitimacy
1. Legitimacy by Results (Keabsahan atas
dasar hasil);
2. Legitimacy by habit (keabsahan atas
dasar kebiasaan);
3. Legitimacy by Historical, Religious, or
Ethnic Identity;
4. Legitimacy by procedures.
5. “Democratic citizen”
Salah satu hal khusus yang amat penting
tentang hubungan antara sebuah negara
demokratis dan para warga negaranya
ialah demokrasi membutuhkan para
warga negaranya berbuat lebih dari
sekedar patuh dan mengikuti pemerintah.
Adanya otoritas memang menyebabkan
rakyat patuh pada pemerintah dan hukum
yang berlaku.
6. Di beberapa negara nondemocratic
melangkah lebih jauh, bukan
sekedar menuntut kepatuhan,
melainkan juga mendorong
rakyatnya agar secara
enthusiastic mendukung
pemerintah. Contohnya: Hitler
masa Nazi atau negara komunis
seperti RRC dan Korea Utara.
7. • Dalam negara demokratis, rakyat bukan
hanya dituntut untuk mematuhi hukum
dan antusias mendukung pemerintah,
tetapi juga, pada saat yang bersamaan,
menjadi warga negara yang kritis terhadap
pemerintah (critical citizens) Mereka
bukan hanya mendukung dan patuh, tapi
juga sangat kritis dan siap memilih untuk
mendepak sang pemimpin dari kursi
pemerintahan dalam pemilu berikutnya
jika sang pemimpin taidak cakap dalam
memerintah.