SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1
Ringkasan Materi Kuliah
MASALAH NILAI BATAS
Pendahuluan
Perhatikan persamaan diferensial linear orde-dua berikut
,012 xfyxayxayxa (1)
1000 yxydanyxy (2)
Dengan koefisien-koefisien a2(x), a1 (x), a0(x), dan fungsi f(x) merupakan
fungsi-fungsi yang kontinu di dalam suatu selang bxa dengan 02 xa di
dalam selang ini. Persamaan diferensial (1), bersama-sama dengan syarat awal (2),
disebut suatu masalah nilai awal (MNA). Kita ingin mencari suatu penyelesaian
y(x) dari persamaan diferensial (1) yang memenuhi syarat pada titik akhir dari
selang bxa .
Sebagai contoh,
,BbydanAay (3)
Dengan A dan B dua buah konstanta. Syarat (3) yang diberikan pada titik
akhir (atau titik batas) dari selang bxa disebut syarat batas. Persamaan
diferensial (1), bersama-sama dengan syarat batas (3), disebut suatu masalah nilai
batas (MNB). Suatu MNB dapat mempunyai tepat satu penyelesaian,
takberhingga penyelesaian, atau takmempunyai penyelesaian.
Contoh 1
Selesaikan MNB
2
0 xuntukxyy
(4)
1
2
,20 yy (5)
2
Penyelesaian
Penyelesaian homogen (4) berbentuk .sincos 21 xcxcyh Dengan
menggunakan metode koefisien taktentu, kita dapatkan bahwa penyelesaian
khusus dari persamaan diferensial (4) berbentuk .BAxyp Jadi, penyelesaian
umum dari persamaan diferensial (4) berbentuk
.sincos 21 xxcxcxy (6)
Dengan menggunakan syarat batas (5), kita dapatkan bahwa
220 1cy
dan
.
2
11
2
1
2
22 ccy
Jadi, MNB (4) – (5) mempunyai penyelesaian tunggal
.sin
2
1cos2 xxxxy (7)
Contoh 2
Selesaikan MNB
xuntukxyy 0 (8)
.1,20 yy (9)
Penyelesaian
Penyelesaian umum dari persamaan diferensial (8) telah dihitung dalam Contoh 1
dan berbentuk
.sincos 21 xxcxcxy
Selanjutnya, kita cari nilai-nilai konstanta c1 dan c2 yang memenuhi syarat batas
(9). Kita dapatkan
220 1cy
dan
.111 11 ccy
3
Jelaslah, syarat-syarat ini tidak cocok, karena syarat-syarat ini
mengakibatkan c1 mempunyai dua nilai 2 dan -1 bersama-sama. Jadi, kita
simpulkan bahwa dalam hal ini MNB (8) – (9) tidak mempunyai penyelesaian.
Contoh 3
Selesaikan MNB
xuntukxyy 0 (10)
.2,20 yy (11)
Penyelesaian
Penyelesaian umum dari persamaan diferensial (10) berbentuk
.sincos 21 xxcxcxy
Sekarang,
220 1cy
dan
.222 11 ccy
Jadi, c1 = 2 sedang c2 tetap sebarang. Dalam hal ini, MNB (10) – (11) mempunyai
takberhingga banyaknya penyelesaian :
.sincos2 2 xxcxxy (12)
Syarat batas pada titik akhir a dan b tidak perlu selalu berbentuk yang
digambarkan dalam contoh-contoh di atas. Syarat batas itu dapat terdiri dari
kombinasi dari y dan turunannya pada titik-titik a dan b. Kita sajikan contoh yang
sederhana.
Contoh 4
Selesaikan MNB
xuntukyy 004 (13)
.2020 yy (14)
.33yy (15)
Penyelesaian
Penyelesaian umum dari persamaan diferensial (13) berbentuk
4
.2sin2cos 21 xcxcxy
xcxcxy 2cos22sin2 21 ,
dengan menggunakan syarat batas, kita dapatkan bahwa
242020 21 ccyy dan
.3633 21 ccyy
Dengan menyelesaikan sistem ini kita peroleh 01c dan
2
1
2c . Karena itu,
MNB (13) – (14) mempunyai penyelesaian tunggal.
.2sin
2
1
xxy
Tentu saja, penting untuk mengetahui atas dasar syarat-syarat apa suatu MNB
mempunyai penyelesaian tunggal. Tidak mempunyai penyelesaian, atau
mempunyai takberhingga banyaknya penyelesaian.
Teorema 1
Andaikan bahwa y1 (x) dan y2 (x) dua buah penyelesaian yang bebas linear dari
persamaan diferensial homogen pautan dari persamaan diferensial (1) dan
andaikan yp (x) suatu penyelesaian khusus dari persamaan diferensial (1). Maka,
berlakulah pernyataan berikut :
(a) Jika
,0
21
21
byby
ayay
(21)
MNB (1) dan (3) mempunyai satu dan hanya satu penyelesaian di dalam
selang .bxa
(b) Jika determinan dalam (21) sama dengan nol, MNB (1) dan (3) tidak
mempunyai penyelesaian atau mempunyai takberhingga banyaknya
peyelesaian di dalam selang ,bxa tergantung pada determinan
byBby
ayAay
p
p
1
1
(22)
Berturut-turur tidak nol atau sama dengan nol.
5
Akan kita terapkan Teorema 1 pada MNB-MNB dalam contoh-contoh 1, 2,
dan 3, dimana .,sin,cos 21 xxydanxxyxxy p MNB (4) – (5)
mempunyai penyelesaian tunggal karena
.01
10
01
2
sin
2
cos
0sin0cos
21
21
byby
ayay
MNB (8) – (9) tidak mempunyai penyelesaian, karena
0
01
01
sincos
0sin0cos
21
21
byby
ayay
dan
.0
11
21
1cos
020cos
1
1
byBby
ayAay
p
p
Akhirnya, MNB (10) – (11) mempunyai takberhingga banyaknya penyelesaian,
karena
0
01
01
sincos
0sin0cos
21
21
byby
ayay
dan
.0
21
21
2cos
020cos
1
1
byBby
ayAay
p
p
Sumber Bacaan:
Santoso, Widiarti. (1998). Persamaan Diferensial Biasa Dengan Penerapan
Modern edisi 2. Jakarta: Erlangga

More Related Content

What's hot

Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiAsjar Zitus
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi ParameterDian Arisona
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Ervica Badiatuzzahra
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Dian Arisona
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanDian Arisona
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensibagus222
 
Electric Potential
Electric PotentialElectric Potential
Electric PotentialSeptiko Aji
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan DiferensialDian Arisona
 

What's hot (13)

tugas kelompok
tugas kelompoktugas kelompok
tugas kelompok
 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansi
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
 
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)Program linier – metode simpleks revisi (msr)
Program linier – metode simpleks revisi (msr)
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
 
Kontinuitas
KontinuitasKontinuitas
Kontinuitas
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Diskret VI Rekursif
Diskret VI RekursifDiskret VI Rekursif
Diskret VI Rekursif
 
Electric Potential
Electric PotentialElectric Potential
Electric Potential
 
listrik statis
listrik statislistrik statis
listrik statis
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
 

Similar to MASALAH NILAI BATAS

Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi KuadratPersamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrattia_andriani
 
PD orde2 Homogen
PD orde2 HomogenPD orde2 Homogen
PD orde2 Homogenunesa
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridonMuhammad Ridho
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanAururia Begi Wiwiet Rambang
 
Persamaan kuadrat beserta contoh dan penyelesaiannya 1
Persamaan kuadrat beserta contoh dan penyelesaiannya 1Persamaan kuadrat beserta contoh dan penyelesaiannya 1
Persamaan kuadrat beserta contoh dan penyelesaiannya 1widya_wisnu
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelRyunRun
 
Persamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaanPersamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaandeepsypuss
 
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Risna Riany
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamadwiprananto
 

Similar to MASALAH NILAI BATAS (20)

X persamaan dan pertidaksamaan
X persamaan dan pertidaksamaanX persamaan dan pertidaksamaan
X persamaan dan pertidaksamaan
 
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi KuadratPersamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
 
Pemisahan variabel
Pemisahan variabelPemisahan variabel
Pemisahan variabel
 
PD orde2 Homogen
PD orde2 HomogenPD orde2 Homogen
PD orde2 Homogen
 
Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadratPertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridon
 
Persamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasaPersamaan diferensial-biasa
Persamaan diferensial-biasa
 
spdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldvspdv,spltv,and sptldv
spdv,spltv,and sptldv
 
Adt
AdtAdt
Adt
 
Standing Waves
Standing WavesStanding Waves
Standing Waves
 
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier SimultanMetode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Metode Numerik Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
 
Persamaan kuadrat
Persamaan kuadratPersamaan kuadrat
Persamaan kuadrat
 
Lks prolin
Lks prolinLks prolin
Lks prolin
 
Persamaan kuadrat beserta contoh dan penyelesaiannya 1
Persamaan kuadrat beserta contoh dan penyelesaiannya 1Persamaan kuadrat beserta contoh dan penyelesaiannya 1
Persamaan kuadrat beserta contoh dan penyelesaiannya 1
 
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
 
Persamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaanPersamaan dan pertidaksamaan
Persamaan dan pertidaksamaan
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
Kelompok 2 (menyelesaikan kongruensi linear)
 
Met num 3
Met num 3Met num 3
Met num 3
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

MASALAH NILAI BATAS

  • 1. 1 Ringkasan Materi Kuliah MASALAH NILAI BATAS Pendahuluan Perhatikan persamaan diferensial linear orde-dua berikut ,012 xfyxayxayxa (1) 1000 yxydanyxy (2) Dengan koefisien-koefisien a2(x), a1 (x), a0(x), dan fungsi f(x) merupakan fungsi-fungsi yang kontinu di dalam suatu selang bxa dengan 02 xa di dalam selang ini. Persamaan diferensial (1), bersama-sama dengan syarat awal (2), disebut suatu masalah nilai awal (MNA). Kita ingin mencari suatu penyelesaian y(x) dari persamaan diferensial (1) yang memenuhi syarat pada titik akhir dari selang bxa . Sebagai contoh, ,BbydanAay (3) Dengan A dan B dua buah konstanta. Syarat (3) yang diberikan pada titik akhir (atau titik batas) dari selang bxa disebut syarat batas. Persamaan diferensial (1), bersama-sama dengan syarat batas (3), disebut suatu masalah nilai batas (MNB). Suatu MNB dapat mempunyai tepat satu penyelesaian, takberhingga penyelesaian, atau takmempunyai penyelesaian. Contoh 1 Selesaikan MNB 2 0 xuntukxyy (4) 1 2 ,20 yy (5)
  • 2. 2 Penyelesaian Penyelesaian homogen (4) berbentuk .sincos 21 xcxcyh Dengan menggunakan metode koefisien taktentu, kita dapatkan bahwa penyelesaian khusus dari persamaan diferensial (4) berbentuk .BAxyp Jadi, penyelesaian umum dari persamaan diferensial (4) berbentuk .sincos 21 xxcxcxy (6) Dengan menggunakan syarat batas (5), kita dapatkan bahwa 220 1cy dan . 2 11 2 1 2 22 ccy Jadi, MNB (4) – (5) mempunyai penyelesaian tunggal .sin 2 1cos2 xxxxy (7) Contoh 2 Selesaikan MNB xuntukxyy 0 (8) .1,20 yy (9) Penyelesaian Penyelesaian umum dari persamaan diferensial (8) telah dihitung dalam Contoh 1 dan berbentuk .sincos 21 xxcxcxy Selanjutnya, kita cari nilai-nilai konstanta c1 dan c2 yang memenuhi syarat batas (9). Kita dapatkan 220 1cy dan .111 11 ccy
  • 3. 3 Jelaslah, syarat-syarat ini tidak cocok, karena syarat-syarat ini mengakibatkan c1 mempunyai dua nilai 2 dan -1 bersama-sama. Jadi, kita simpulkan bahwa dalam hal ini MNB (8) – (9) tidak mempunyai penyelesaian. Contoh 3 Selesaikan MNB xuntukxyy 0 (10) .2,20 yy (11) Penyelesaian Penyelesaian umum dari persamaan diferensial (10) berbentuk .sincos 21 xxcxcxy Sekarang, 220 1cy dan .222 11 ccy Jadi, c1 = 2 sedang c2 tetap sebarang. Dalam hal ini, MNB (10) – (11) mempunyai takberhingga banyaknya penyelesaian : .sincos2 2 xxcxxy (12) Syarat batas pada titik akhir a dan b tidak perlu selalu berbentuk yang digambarkan dalam contoh-contoh di atas. Syarat batas itu dapat terdiri dari kombinasi dari y dan turunannya pada titik-titik a dan b. Kita sajikan contoh yang sederhana. Contoh 4 Selesaikan MNB xuntukyy 004 (13) .2020 yy (14) .33yy (15) Penyelesaian Penyelesaian umum dari persamaan diferensial (13) berbentuk
  • 4. 4 .2sin2cos 21 xcxcxy xcxcxy 2cos22sin2 21 , dengan menggunakan syarat batas, kita dapatkan bahwa 242020 21 ccyy dan .3633 21 ccyy Dengan menyelesaikan sistem ini kita peroleh 01c dan 2 1 2c . Karena itu, MNB (13) – (14) mempunyai penyelesaian tunggal. .2sin 2 1 xxy Tentu saja, penting untuk mengetahui atas dasar syarat-syarat apa suatu MNB mempunyai penyelesaian tunggal. Tidak mempunyai penyelesaian, atau mempunyai takberhingga banyaknya penyelesaian. Teorema 1 Andaikan bahwa y1 (x) dan y2 (x) dua buah penyelesaian yang bebas linear dari persamaan diferensial homogen pautan dari persamaan diferensial (1) dan andaikan yp (x) suatu penyelesaian khusus dari persamaan diferensial (1). Maka, berlakulah pernyataan berikut : (a) Jika ,0 21 21 byby ayay (21) MNB (1) dan (3) mempunyai satu dan hanya satu penyelesaian di dalam selang .bxa (b) Jika determinan dalam (21) sama dengan nol, MNB (1) dan (3) tidak mempunyai penyelesaian atau mempunyai takberhingga banyaknya peyelesaian di dalam selang ,bxa tergantung pada determinan byBby ayAay p p 1 1 (22) Berturut-turur tidak nol atau sama dengan nol.
  • 5. 5 Akan kita terapkan Teorema 1 pada MNB-MNB dalam contoh-contoh 1, 2, dan 3, dimana .,sin,cos 21 xxydanxxyxxy p MNB (4) – (5) mempunyai penyelesaian tunggal karena .01 10 01 2 sin 2 cos 0sin0cos 21 21 byby ayay MNB (8) – (9) tidak mempunyai penyelesaian, karena 0 01 01 sincos 0sin0cos 21 21 byby ayay dan .0 11 21 1cos 020cos 1 1 byBby ayAay p p Akhirnya, MNB (10) – (11) mempunyai takberhingga banyaknya penyelesaian, karena 0 01 01 sincos 0sin0cos 21 21 byby ayay dan .0 21 21 2cos 020cos 1 1 byBby ayAay p p Sumber Bacaan: Santoso, Widiarti. (1998). Persamaan Diferensial Biasa Dengan Penerapan Modern edisi 2. Jakarta: Erlangga