SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Bagian 4
                           Sistem Persamaan Nonlinier
3. 1 Pendahuluan
3. 1. 1 Metode Kuadratik
       Salah satu bentuk persamaan nonlinier adalah persamaan kuadratik. Untuk mencari
penyelesaian masalah pada persamaan kuadratik dengan memisalkan.
       f(x) = 0                                                          (3.1.1)
Seperti Contoh uraian Persamaan Kuadrat dan bentuk Penerapannya berikut ini :
       Bentuk umum persamaan kuadrat adalah :

       ax 2  bx  c  0
Penyelesaian dari bentuk persamaan kuadrat di atas adalah :

                b  b 2  4 ac
        x 12 
                     2a

       Jadi persamaan mempunyai dua akar, dan bergantung pada nilai b 2  4 ac , akar –
akar persamaan dapat berupa bilangan riil, kompleks atau akar – akarnya berulang.

       Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya kompleks,

       Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya riil,

       Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya riil dan berulang.
Masalah :

Carilah akar – akar penyelesaian dari persamaan ax 2  bx  c  0 .
Penyelesaian

       ax 2  bx  c  0
Bagilah kedua persamaan dengan ‘a’, a  0  sehingga,
            b      c
        x2  x   0
            a      a


Catatan :
                                                             c
jika a  0 , penyelesaian dari ax 2  bx  c  0 adalah x   .
                                                             b
Selanjutnya,
               b   c
        x2      x 0
               a   a
sehingga,



                                                                                     1
2
             b     b2 c
          x      2  0
             2a   4a  a
                   2
             b      b2   c   b 2  4 ac
          x             
             2a    4a 2 a       4a 2

                b    b 2  4 ac    b 2  4 ac
          x                  
               2a       4a 2          2a

                     b   b 2  4 ac
          x          
            1 ,2    2a      2a

                    b  b 2  4 ac
          x      
            1 ,2         2a

Contoh 26:
          Sebuah bola dijatuhkan dari atap gedung dengan kecepatan 50 km/jam. Gedung
tingginya 420 m. Carilah persamaan waktu sejak bola tersebut dijatuhkan sampai ke lantai
dasar ?
Penyelesaian
Misalkan s jarak bola maka diberikan persamaan
                            1 2
                 s  vt      gt
                            2
dimana
                 v = kecepatan awal (m/dt)
                 g = percepatan gravitasi bumi (m2/s)

                 t = detik (s)
diberikan
                          km   1 jam 1000 m                    m
                 v  50      x        x              13.889     .
                          jam 3600 dt   km                     s

                          m
                 g  10
                          s2

                 s 420 m
maka
                 420  13.889 t 
                                      1
                                        10  t 2
                                      2

                 5 t 2  13.889 t  420  0




                                                                                       2
Persamaan kuadrat ini mempunyai penyelesaian, sejak bola dijatuhkan dari atas gedung ke
lantai dasar,

                    13.889  13.889 2  4  5  ( 420 )
        t 1 ,2 
                                  2( 5 )
                 1.3889  9.270
Jadi waktu (t) tempuh bola itu ketika dijatuhkan dari atap gedung adalah 7.881 detik.




                                                                                        3
3. 2 Metode Pencarian Akar
        Secara umum metode pencarian akar ada 2 yaitu :
        1. Metode Tertutup
              Metode ini dilakukan dengan mencari akar dalam selang [a, b], sehingga
              iterasinya selalu konvergen ke akar tertentu. Dikenal juga dengan metode
              Konvergen. (seperti Metode Bagidua, Metode Regula Falsi)
        2. Metode Terbuka
              Metode ini tidak memerlukan selang [a, b] yang mengandung akar. Yang
              diperlukan adalah tebakan awal, selanjutnya dilakukan iterasi sampai
              mendapatkan nilai akar yang sesungguhnya. Dapat terjadi menjauhi akar
              sesungguhnya yang disebut dengan Divergen. (Seperti, Metode Iterasi
              Titiktetap, Metode Newton Raphson, Metode Secant)


3. 2. 1 Persamaan Kubik

Secara umum persamaan kubik dapat ditulis sebagai

           ax 3  bx 2  cx  d  0                                      (3.2.1)

untuk mencari akar dari persamaan ini, pertama dibuat kedalam bentuk kuadratik. Dalam
hal ini, dilakukan subtitusi,

                    b
           x  y                                                        (3.2.2)
                    3a

sehingga persamaan kubik yang baru adalah,

                         3            2
                 b           b            b 
           a y       b y       c y     d 0                  (3.2.3)
                 3a          3a          3a 

Dengan menyederhanakan dan memgembangkan persamaan (3.2.3), seperti persamaan
berikut,

                      2              3     
             3   c  b  y   d  2 b  bc   0
           ay                                                          (3.2.4)
                     3a 
                         
                              
                                   27 a 2 3a 
                                              

Persamaan ini disebut persamaan kubik ‘tertekan’ (depressed) selanjutnya dikenal bentuk
kubik kuadratik. Sehingga dengan mudah dapat dicari penyelesaian akar persamaan kubik.

Pertama, konversi persamaan kubik “Tertekan” ke bentuk,



                                                                                        4
3  1  c  b  y  1  d  2b  bc   0
                         2                  3
          y                                    
                a     3a 
                               a     27 a 2 3a 
                                                  

          y 3  ey  f  0                                               (3.2.5)

dimana,

          1     2
           c  b 
       e
          a
               3a 
                   

              1         3
                d  2b  bc 
                               
          f 
              a
                    27 a 2 3a 
                               

Sekarang, dengan mereduksi persamaan diatas dengan menggunakan subtitusi Vieta’s,

                  s
          y z                                                          (3.2.6)
                  z

Konstanta ‘s’ merupakan konstanta pemisalan. Subtitusi ke dalam persamaan kubik
“depressed” sehingga,

               3
           s        s
        z    e z    f  0                                        (3.2.7)
           z        z

dengan menguraikannya dan mengalikan dengan z 3, maka

       z 6  3 s  e z 4  fz 3  s3 s  e z 2  s 3  0             (3.2.8)

sekarang, misalkan s = -e / 3 disederhanakan kedalam bentuk persamaan kuadrat tiga “tri-
quadratic”.

                     3
       z 6  fz 3  e  0                                                (3.2.9)
                    27

dengan menggunakan satu subtitusi yaitu w = z3, sekarang didapatkan persamaan umum
kuadratik untuk dapat menyelesaikan persamaan kuadratik.

                   3
       w 2  fw  e  0                                                  (3.2.10)
                  27

untuk menggambarkan subtitusi yang telah dilakukan dalam mencari akar persamaan
umum kubik ini, dapat digambarkan sebagai berikut :


                                                                                       5
wz yx

dengan asumsi

        w  z3                                                          (3.2.11)

                 s
        y z                                                            (3.2.12)
                 z

             e
        s                                                               (3.2.13)
             3

                 b
        x  y                                                           (3.2.14)
                 3a

sekarang dapat ditunjukkan bahwa ada 2 akar w dari persamaan (3.2.10) yang merupakan
persamaan kuadratik.

Dengan menggunakan persamaan (3.2.11) dapat ditunjukkan bahwa ada 3 akar untuk
setiap dua akar dari w, dalam hal ini ada 6 nilai akar untuk z.

Tetapi 6 akar dari nilai z dan hanya 3 akar dari nilai y (persamaan (3.2.12), dan hanya 3
akara nilai dari x (persamaan (3.2.14)). Seperti contoh dibawah ini.

Contoh 27

Carilah akar dari persamaan kubik dibawah ini,

        x 3  0.03 x 2  2.4 x10 6  0

Penyelesaian
Bentuk persamaan,

        ax 3  bx 2  cx  d  0

        a  1 , b  0.03 , c  0 , d  2.4 x 10 6

Persamaan kubik tertekannya dapat diuraikan,

                 b
        x  y
                 3a

        x  y
                  0.03
                   31



                                                                                       6
x  y  0.01

Subtitusi persamaan diatas ke persamaan kubik dan sederhanakan,

                         
        y 3  3 x10 4 y  4 x10 7  0  
Misalkan, e  3 x10 4 , f  4 x10 7 ke persamaan (3.2.5), berarti y 3  ey  f  0 .

Sekarang, diselesaikan persamaan kubik tertekan menggunakan subtitusi Vieta’s, sehingga

                     s
        y z
                     z

mengakibatkan

                                                               
        z 6  3 s  3 x 10 4 z 4  4 x 10 7 z 3  s 3 s  3 x 10 4 z 2  s  0

Misalkan,

                    3 x 10  4
                                 10  4 ,
              e
        s     
              3         3

didapatkan persamaan kuadrat tiga berikut

                        
        z 6  4 x10 7 z 3  1 x10 12  0

Dengan menggunakan konversi, w = z 3, secara umum persamaan kuadratnya adalah,

                         
        w 2  4 x10 7 w  1 x10 12  0     
sehingga penyelesaian dari persamaan kuadratik untuk w,

                                 
        w1  2 x10 7  i 9.7979589711 x 10 7
                                      3                  
dan,

                              
        w 2  2 x 10 7  i 9.7979589711 x 10 7
                                        3                
setiap penyelesaian dari w  z 3 terdapat 3 nilai untuk z. tiga nilai dari z dalam bentuk
empat persegi w1         z 1  0.0089760987  i 0.0044079078
                                           46               14


        z 2  6.7068922852 x10 4  i 0.0099774834
                         5                       48

        z 3  0.0083054095  i 0.0055695756
                         18               34


                                                                                            7
Tiga   nilai   z       dari   w2   dalam   bentuk   empat    persegi   (rectangular   form)
        z 4  0.0089760987  i 0.0044079078
                          46               14


        z5  6.7068922852 x10 4  i 0.0099774834
                        5                       48

        z  0.0083054095  i 0.0055695756
                       18               34
         6

menggunakan subtitusi Vieta’s,

                   s
        y z
                   z


        y z
              1 x10 4 
                         z

kembali mensubtitusi 3 niliai dari y.

untuk contoh, pilihlah, z 1  0.0089760987  i 0.0044079078 diberikan,
                                          46               14

                                                             1 x10 4
y 1  0.0089760987  i 0.0044079078 
                  46               14
                                                 0.0089760987  i 0.0044079078
                                                             46               14

        y1  0.0179521974
                         9

dengan cara yang sama, dua nilai dari z2 and z3 diberikan berturut – turut adalah,

        y 2  0.0013413784
                         57

        y 3  0.0166108190
                         36

Bagaimana dengan tiga nilai dari z yaitu z4, z5 and z6? sama dengan dengan sebelumnya
yaitu y1, y2 and y3.

Akhirnya dengan subtitusi, maka

        x  y  0.01

tiga akar dari persamaan itu adalah

        x 1   0.0079521974 , x 2  0.0113413784 , dan x 3  0.0266108190
                           9                    57                       36




                                                                                         8

More Related Content

Viewers also liked

B ab 01 metode numerik secara umum
B ab  01 metode numerik secara umumB ab  01 metode numerik secara umum
B ab 01 metode numerik secara umumalamsyah88
 
ICT FKIP UNSRI_Sahala Martua Ambarita
ICT FKIP UNSRI_Sahala Martua AmbaritaICT FKIP UNSRI_Sahala Martua Ambarita
ICT FKIP UNSRI_Sahala Martua Ambaritasahala ambarita
 
Soa uaspdsk2011(januari)
Soa uaspdsk2011(januari)Soa uaspdsk2011(januari)
Soa uaspdsk2011(januari)Amri Sandy
 
Sejarah bilangan imajiner
Sejarah bilangan imajinerSejarah bilangan imajiner
Sejarah bilangan imajinerZ4676HW
 
Ujian akhirpersdiff
Ujian akhirpersdiffUjian akhirpersdiff
Ujian akhirpersdiffAmri Sandy
 
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Tri Jayanti
 

Viewers also liked (12)

B ab 01 metode numerik secara umum
B ab  01 metode numerik secara umumB ab  01 metode numerik secara umum
B ab 01 metode numerik secara umum
 
Met num 9
Met num 9Met num 9
Met num 9
 
Met num 2
Met num 2Met num 2
Met num 2
 
ICT FKIP UNSRI_Sahala Martua Ambarita
ICT FKIP UNSRI_Sahala Martua AmbaritaICT FKIP UNSRI_Sahala Martua Ambarita
ICT FKIP UNSRI_Sahala Martua Ambarita
 
Met num 4-0
Met num 4-0Met num 4-0
Met num 4-0
 
Soa uaspdsk2011(januari)
Soa uaspdsk2011(januari)Soa uaspdsk2011(januari)
Soa uaspdsk2011(januari)
 
Met num 8
Met num 8Met num 8
Met num 8
 
Met num 5
Met num 5Met num 5
Met num 5
 
Sejarah bilangan imajiner
Sejarah bilangan imajinerSejarah bilangan imajiner
Sejarah bilangan imajiner
 
Met num 10
Met num 10Met num 10
Met num 10
 
Ujian akhirpersdiff
Ujian akhirpersdiffUjian akhirpersdiff
Ujian akhirpersdiff
 
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
 

Similar to Met num 3

Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi KuadratPersamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrattia_andriani
 
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1Widi Kariyanto
 
Soal un matematika sma ipa 2008
Soal un matematika sma ipa 2008Soal un matematika sma ipa 2008
Soal un matematika sma ipa 2008Salman Farisi
 
Soal soal un matematika sma ipa 2007
Soal soal un matematika sma ipa 2007Soal soal un matematika sma ipa 2007
Soal soal un matematika sma ipa 2007Salman Farisi
 
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyasoal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyaheri baskoro
 
Soal ujian-try-out-matematika-smp-2011 (2)
Soal ujian-try-out-matematika-smp-2011 (2)Soal ujian-try-out-matematika-smp-2011 (2)
Soal ujian-try-out-matematika-smp-2011 (2)ryfhai
 
Persamaan pencerminan
Persamaan pencerminan Persamaan pencerminan
Persamaan pencerminan taofikzikri
 
Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2Dinar Nirmalasari
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Amphie Yuurisman
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratAbdullah Banjary
 
Soal menuju sukses revisi
Soal menuju sukses revisiSoal menuju sukses revisi
Soal menuju sukses revisiIwan Sumantri
 
Soal menuju sukses revisi
Soal menuju sukses revisiSoal menuju sukses revisi
Soal menuju sukses revisiIwan Sumantri
 
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...Hafidz Sa
 

Similar to Met num 3 (20)

Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi KuadratPersamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
 
Bentuk Akar
Bentuk AkarBentuk Akar
Bentuk Akar
 
Soal13
Soal13Soal13
Soal13
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
 
Soal un matematika sma ipa 2008
Soal un matematika sma ipa 2008Soal un matematika sma ipa 2008
Soal un matematika sma ipa 2008
 
Soal soal un matematika sma ipa 2007
Soal soal un matematika sma ipa 2007Soal soal un matematika sma ipa 2007
Soal soal un matematika sma ipa 2007
 
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyasoal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
 
Persamaan kuadrat
Persamaan kuadratPersamaan kuadrat
Persamaan kuadrat
 
Soal ujian-try-out-matematika-smp-2011 (2)
Soal ujian-try-out-matematika-smp-2011 (2)Soal ujian-try-out-matematika-smp-2011 (2)
Soal ujian-try-out-matematika-smp-2011 (2)
 
Persamaan pencerminan
Persamaan pencerminan Persamaan pencerminan
Persamaan pencerminan
 
Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
 
Persamaan kuadrat2
Persamaan kuadrat2Persamaan kuadrat2
Persamaan kuadrat2
 
Gravitational waves
Gravitational wavesGravitational waves
Gravitational waves
 
Kel 7 herlina, maryanto, efendi, john eyes sagala
Kel 7   herlina, maryanto, efendi, john eyes sagalaKel 7   herlina, maryanto, efendi, john eyes sagala
Kel 7 herlina, maryanto, efendi, john eyes sagala
 
Soal menuju sukses revisi
Soal menuju sukses revisiSoal menuju sukses revisi
Soal menuju sukses revisi
 
Soal menuju sukses revisi
Soal menuju sukses revisiSoal menuju sukses revisi
Soal menuju sukses revisi
 
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
Matematik tambahan spm tingkatan 4 geometri koordinat {add maths form 4 coord...
 

More from Amri Sandy

statistik dasar4
statistik dasar4statistik dasar4
statistik dasar4Amri Sandy
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3Amri Sandy
 
statistik dasar2
statistik dasar2statistik dasar2
statistik dasar2Amri Sandy
 
statistik dasar1
statistik dasar1statistik dasar1
statistik dasar1Amri Sandy
 
Matematika bisnis11
Matematika bisnis11Matematika bisnis11
Matematika bisnis11Amri Sandy
 
Matematika bisnis10
Matematika bisnis10Matematika bisnis10
Matematika bisnis10Amri Sandy
 
Matematika bisnis9
Matematika bisnis9Matematika bisnis9
Matematika bisnis9Amri Sandy
 
Matematika bisnis8
Matematika bisnis8Matematika bisnis8
Matematika bisnis8Amri Sandy
 
Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Amri Sandy
 
Matematika bisnis6
Matematika bisnis6Matematika bisnis6
Matematika bisnis6Amri Sandy
 
Matematika bisnis5
Matematika bisnis5Matematika bisnis5
Matematika bisnis5Amri Sandy
 
Matematika bisnis5
Matematika bisnis5Matematika bisnis5
Matematika bisnis5Amri Sandy
 
Matematika bisnis4
Matematika bisnis4Matematika bisnis4
Matematika bisnis4Amri Sandy
 
Matematika bisnis3
Matematika bisnis3Matematika bisnis3
Matematika bisnis3Amri Sandy
 
Matematika bisnis2
Matematika bisnis2Matematika bisnis2
Matematika bisnis2Amri Sandy
 

More from Amri Sandy (20)

Qiuzsimulasi
QiuzsimulasiQiuzsimulasi
Qiuzsimulasi
 
Met num 7
Met num 7Met num 7
Met num 7
 
Met num 6
Met num 6Met num 6
Met num 6
 
Met num 4-1
Met num 4-1Met num 4-1
Met num 4-1
 
Met num 1
Met num 1Met num 1
Met num 1
 
statistik dasar4
statistik dasar4statistik dasar4
statistik dasar4
 
statistik dasar3
statistik dasar3statistik dasar3
statistik dasar3
 
statistik dasar2
statistik dasar2statistik dasar2
statistik dasar2
 
statistik dasar1
statistik dasar1statistik dasar1
statistik dasar1
 
Matematika bisnis11
Matematika bisnis11Matematika bisnis11
Matematika bisnis11
 
Matematika bisnis10
Matematika bisnis10Matematika bisnis10
Matematika bisnis10
 
Matematika bisnis9
Matematika bisnis9Matematika bisnis9
Matematika bisnis9
 
Matematika bisnis8
Matematika bisnis8Matematika bisnis8
Matematika bisnis8
 
Matematika bisnis7
Matematika bisnis7Matematika bisnis7
Matematika bisnis7
 
Matematika bisnis6
Matematika bisnis6Matematika bisnis6
Matematika bisnis6
 
Matematika bisnis5
Matematika bisnis5Matematika bisnis5
Matematika bisnis5
 
Matematika bisnis5
Matematika bisnis5Matematika bisnis5
Matematika bisnis5
 
Matematika bisnis4
Matematika bisnis4Matematika bisnis4
Matematika bisnis4
 
Matematika bisnis3
Matematika bisnis3Matematika bisnis3
Matematika bisnis3
 
Matematika bisnis2
Matematika bisnis2Matematika bisnis2
Matematika bisnis2
 

Met num 3

  • 1. Bagian 4 Sistem Persamaan Nonlinier 3. 1 Pendahuluan 3. 1. 1 Metode Kuadratik Salah satu bentuk persamaan nonlinier adalah persamaan kuadratik. Untuk mencari penyelesaian masalah pada persamaan kuadratik dengan memisalkan. f(x) = 0 (3.1.1) Seperti Contoh uraian Persamaan Kuadrat dan bentuk Penerapannya berikut ini : Bentuk umum persamaan kuadrat adalah : ax 2  bx  c  0 Penyelesaian dari bentuk persamaan kuadrat di atas adalah :  b  b 2  4 ac x 12  2a Jadi persamaan mempunyai dua akar, dan bergantung pada nilai b 2  4 ac , akar – akar persamaan dapat berupa bilangan riil, kompleks atau akar – akarnya berulang. Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya kompleks, Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya riil, Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya riil dan berulang. Masalah : Carilah akar – akar penyelesaian dari persamaan ax 2  bx  c  0 . Penyelesaian ax 2  bx  c  0 Bagilah kedua persamaan dengan ‘a’, a  0  sehingga, b c x2  x   0 a a Catatan : c jika a  0 , penyelesaian dari ax 2  bx  c  0 adalah x   . b Selanjutnya, b c x2  x 0 a a sehingga, 1
  • 2. 2  b  b2 c x   2  0  2a  4a a 2  b  b2 c b 2  4 ac x      2a  4a 2 a 4a 2 b b 2  4 ac b 2  4 ac x   2a 4a 2 2a b b 2  4 ac x   1 ,2 2a 2a  b  b 2  4 ac x  1 ,2 2a Contoh 26: Sebuah bola dijatuhkan dari atap gedung dengan kecepatan 50 km/jam. Gedung tingginya 420 m. Carilah persamaan waktu sejak bola tersebut dijatuhkan sampai ke lantai dasar ? Penyelesaian Misalkan s jarak bola maka diberikan persamaan 1 2 s  vt  gt 2 dimana v = kecepatan awal (m/dt) g = percepatan gravitasi bumi (m2/s) t = detik (s) diberikan km 1 jam 1000 m m v  50 x x  13.889 . jam 3600 dt km s m g  10 s2 s 420 m maka 420  13.889 t  1 10  t 2 2 5 t 2  13.889 t  420  0 2
  • 3. Persamaan kuadrat ini mempunyai penyelesaian, sejak bola dijatuhkan dari atas gedung ke lantai dasar,  13.889  13.889 2  4  5  ( 420 ) t 1 ,2  2( 5 )  1.3889  9.270 Jadi waktu (t) tempuh bola itu ketika dijatuhkan dari atap gedung adalah 7.881 detik. 3
  • 4. 3. 2 Metode Pencarian Akar Secara umum metode pencarian akar ada 2 yaitu : 1. Metode Tertutup Metode ini dilakukan dengan mencari akar dalam selang [a, b], sehingga iterasinya selalu konvergen ke akar tertentu. Dikenal juga dengan metode Konvergen. (seperti Metode Bagidua, Metode Regula Falsi) 2. Metode Terbuka Metode ini tidak memerlukan selang [a, b] yang mengandung akar. Yang diperlukan adalah tebakan awal, selanjutnya dilakukan iterasi sampai mendapatkan nilai akar yang sesungguhnya. Dapat terjadi menjauhi akar sesungguhnya yang disebut dengan Divergen. (Seperti, Metode Iterasi Titiktetap, Metode Newton Raphson, Metode Secant) 3. 2. 1 Persamaan Kubik Secara umum persamaan kubik dapat ditulis sebagai ax 3  bx 2  cx  d  0 (3.2.1) untuk mencari akar dari persamaan ini, pertama dibuat kedalam bentuk kuadratik. Dalam hal ini, dilakukan subtitusi, b x  y (3.2.2) 3a sehingga persamaan kubik yang baru adalah, 3 2  b   b   b  a y    b y    c y  d 0 (3.2.3)  3a   3a   3a  Dengan menyederhanakan dan memgembangkan persamaan (3.2.3), seperti persamaan berikut,  2  3  3  c  b  y   d  2 b  bc   0 ay   (3.2.4)  3a     27 a 2 3a   Persamaan ini disebut persamaan kubik ‘tertekan’ (depressed) selanjutnya dikenal bentuk kubik kuadratik. Sehingga dengan mudah dapat dicari penyelesaian akar persamaan kubik. Pertama, konversi persamaan kubik “Tertekan” ke bentuk, 4
  • 5. 3  1  c  b  y  1  d  2b  bc   0 2 3 y     a 3a   a 27 a 2 3a   y 3  ey  f  0 (3.2.5) dimana, 1 2 c  b  e a  3a   1 3  d  2b  bc   f  a  27 a 2 3a   Sekarang, dengan mereduksi persamaan diatas dengan menggunakan subtitusi Vieta’s, s y z (3.2.6) z Konstanta ‘s’ merupakan konstanta pemisalan. Subtitusi ke dalam persamaan kubik “depressed” sehingga, 3  s  s  z    e z    f  0 (3.2.7)  z  z dengan menguraikannya dan mengalikan dengan z 3, maka z 6  3 s  e z 4  fz 3  s3 s  e z 2  s 3  0 (3.2.8) sekarang, misalkan s = -e / 3 disederhanakan kedalam bentuk persamaan kuadrat tiga “tri- quadratic”. 3 z 6  fz 3  e  0 (3.2.9) 27 dengan menggunakan satu subtitusi yaitu w = z3, sekarang didapatkan persamaan umum kuadratik untuk dapat menyelesaikan persamaan kuadratik. 3 w 2  fw  e  0 (3.2.10) 27 untuk menggambarkan subtitusi yang telah dilakukan dalam mencari akar persamaan umum kubik ini, dapat digambarkan sebagai berikut : 5
  • 6. wz yx dengan asumsi w  z3 (3.2.11) s y z (3.2.12) z e s (3.2.13) 3 b x  y (3.2.14) 3a sekarang dapat ditunjukkan bahwa ada 2 akar w dari persamaan (3.2.10) yang merupakan persamaan kuadratik. Dengan menggunakan persamaan (3.2.11) dapat ditunjukkan bahwa ada 3 akar untuk setiap dua akar dari w, dalam hal ini ada 6 nilai akar untuk z. Tetapi 6 akar dari nilai z dan hanya 3 akar dari nilai y (persamaan (3.2.12), dan hanya 3 akara nilai dari x (persamaan (3.2.14)). Seperti contoh dibawah ini. Contoh 27 Carilah akar dari persamaan kubik dibawah ini, x 3  0.03 x 2  2.4 x10 6  0 Penyelesaian Bentuk persamaan, ax 3  bx 2  cx  d  0 a  1 , b  0.03 , c  0 , d  2.4 x 10 6 Persamaan kubik tertekannya dapat diuraikan, b x  y 3a x  y  0.03 31 6
  • 7. x  y  0.01 Subtitusi persamaan diatas ke persamaan kubik dan sederhanakan,    y 3  3 x10 4 y  4 x10 7  0  Misalkan, e  3 x10 4 , f  4 x10 7 ke persamaan (3.2.5), berarti y 3  ey  f  0 . Sekarang, diselesaikan persamaan kubik tertekan menggunakan subtitusi Vieta’s, sehingga s y z z mengakibatkan       z 6  3 s  3 x 10 4 z 4  4 x 10 7 z 3  s 3 s  3 x 10 4 z 2  s  0 Misalkan,  3 x 10  4  10  4 , e s  3 3 didapatkan persamaan kuadrat tiga berikut   z 6  4 x10 7 z 3  1 x10 12  0 Dengan menggunakan konversi, w = z 3, secara umum persamaan kuadratnya adalah,    w 2  4 x10 7 w  1 x10 12  0  sehingga penyelesaian dari persamaan kuadratik untuk w,  w1  2 x10 7  i 9.7979589711 x 10 7 3  dan,  w 2  2 x 10 7  i 9.7979589711 x 10 7 3  setiap penyelesaian dari w  z 3 terdapat 3 nilai untuk z. tiga nilai dari z dalam bentuk empat persegi w1 z 1  0.0089760987  i 0.0044079078 46 14 z 2  6.7068922852 x10 4  i 0.0099774834 5 48 z 3  0.0083054095  i 0.0055695756 18 34 7
  • 8. Tiga nilai z dari w2 dalam bentuk empat persegi (rectangular form) z 4  0.0089760987  i 0.0044079078 46 14 z5  6.7068922852 x10 4  i 0.0099774834 5 48 z  0.0083054095  i 0.0055695756 18 34 6 menggunakan subtitusi Vieta’s, s y z z y z 1 x10 4  z kembali mensubtitusi 3 niliai dari y. untuk contoh, pilihlah, z 1  0.0089760987  i 0.0044079078 diberikan, 46 14 1 x10 4 y 1  0.0089760987  i 0.0044079078  46 14  0.0089760987  i 0.0044079078 46 14 y1  0.0179521974 9 dengan cara yang sama, dua nilai dari z2 and z3 diberikan berturut – turut adalah, y 2  0.0013413784 57 y 3  0.0166108190 36 Bagaimana dengan tiga nilai dari z yaitu z4, z5 and z6? sama dengan dengan sebelumnya yaitu y1, y2 and y3. Akhirnya dengan subtitusi, maka x  y  0.01 tiga akar dari persamaan itu adalah x 1   0.0079521974 , x 2  0.0113413784 , dan x 3  0.0266108190 9 57 36 8