Dokumen tersebut membahas tentang pelapisan sosial, kesamaan derajat, elite dan massa, serta pembagian pendapatan. Beberapa poin utama adalah definisi pelapisan sosial sebagai pengelompokan anggota masyarakat secara vertikal, teori-teori pelapisan sosial menurut para ahli, dasar pembentukan pelapisan sosial, sifat pelapisan sosial, terjadinya pelapisan sosial, dampak pelapisan sosial,
2. A. PENGERTIAN PELAPISAN
SOSIAL
Pelapisan sosial disebut juga stratifikasi atau
stratification berasal dari kata strata atau
stratum yang artinya lapisan. Pengertian
pelapisan sosial atau stratifikasi adalah
pembedaan atau pengelompokan para
anggota masyarakat secara vertikal
(bertingkat). Oleh karena itu, social
stratification sering diterjemahkan dengan
pelapisan masyarakat.
3. B. TEORI PELAPISAN SOSIAL
Aristoteles, membagi masyarakat berdasarkan golongan
ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan
melarat.
Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi
SH.MA, menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat
pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan
setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang
dihargai.
Vilfredo Pareto, menyatakan bahwa ada 2 kelas yang
senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan
golongan non elite. Menurut dia pangkal dari pada
perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki
kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-
4. Gaotano Mosoa, menyatakan bahwa di dalam
seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat
kurang berkembang, sampai kepada masyarakat
yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas
selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas
yang diperintah.
Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung
tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah
kelas menurut dia, pada pokoknya ada 2 macam di
dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki
tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang
tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk
disumbangkan di dalam proses produksi.
5. C. DASAR PEMBENTUKAN
PELAPISAN SOSIAL
A. Ukuran kekayaan
B. Ukuran kekuasaan dan wewenang
C. Ukuran kehormatan
D. Ukuran ilmu pengetahuan
6. D. SIFAT PELAPISAN SOSIAL
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya
pelapisan sosial dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social
Stratification)
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social
Stratification)
3. Stratifikasi Sosial Campuran
8. F. DAMPAK PELAPISAN
SOSIAL
Dampak pelapisan social terbagi dua yaitu :
1. dampak negative
-Konflik antarkelas
-Konflik antarkelompok social
-Konflik antargenerasi
2. dampak positif
9. KESAMAAN DERAJAT
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang
menghubungankan antara manusia dengan lingkungan
masyarakat umumnya hubungan timbal balik, artinya orang
sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban,
baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah
dan negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan
dalam perundang-undangan atau konstitusi. Undang-
undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali
dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat.
Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang
diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
10. PASAL – PASAL DALAM UUD
1945 TENTANG
PERSAMAAN HAK
-Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
-Pasal 28 ayat (1) UUD 1945
-Pasal 28 ayat (2) UUD 1945
11. ELITE DAN MASSA
Dalam pengertian yang umum elite itu
menunjuk sekelompok orang yang dalam
masyarakat menempati kedudukan tinggi.
Dalam arti lebih yang khusus dapat
diartikan sekelompok orang terkemuka di
bidang-bidang tertentu dan khususnya
golongan kecil yang memegang
kekuasaan.
12. Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan
dengan beberapa bentuk penampilan antara lain :
- Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung
merupakan poros kehidupan masyarakat secara
keseluruhan.
- Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka
adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh
kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis,
material maupun inmaterial, merupakan heriditer maupun
pencapaian.
- Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung
jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan
masyarakat lain.
- Ciri-ciri lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga
13. CIRI – CIRI MASSA
- Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata
sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda,
dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang
berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa
misalnya orang-orang yang sedang mengikuti suatu proses peradilan
tentang pembunuhan misalnya melalui pers.
- Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun
dari individu-individu yang anonim.
- Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara
anggota-anggotanya.
14. PEMBAGIAN PENDAPATAN
Pada dasarnya dalam kehidupan ekonomi itu hanya
ada 2 kelompok, yaitu rumah tanggan produsen dan
tumah tangga konsumen. Dalam rumah tangga
produsen dilakukan proses produksi. Pemilik factor
produksi yang telah menyerahkan atau
mengikutsertakan factor produksinya ke dalam
proses produksi akan memperoleh balas jasa.
Pemilik tanah akan memperoleh sewa. Pemilik
tenaga akan memperoleh upah. Pemilik modal akan
memperoleh bunga dan pengusaha akan
15. PERHITUNGAN PENDAPATAN
- Sewa tanah, ialah bagian dari pendapatan nasional yang diterima
oleh pemilik tanah, karena telah menyewakan tanahnya pada
penggarap.
- Upah, bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh buruh,
karena menyumbangkan tenaganya dalam proses produksi.
- Bunga modal, bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh
pemilik modal, karena telah meminjamkan modalnya dalam proses
produksi.
- Laba pengusaha, balas jasa yang berupa keuntungan, karena telah
mengorganisasikan factor-faktor produksi dalam melakukan proses
produksi.