SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL.
Laxamana Aditia (44322010016)
Buku karya : Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si.
August Comte mengatakan, Sosiologi mengkaji
masyarakat dari sisi Social Statics (Statistika
sosialatau struktur social dan social Diynamic
(dinamika social atau perubahan social). Comte
berpendapat, bahwa setiap masyarakat memiliki
dua system kehidupan yang berbeda. Walaupun itu
memiliki system yang berbeda, keduanya menjadi
system yang tak terpisahkan dari sebuah
masyarakat secara umum.
2
Social Statics meliputi :
▪ Struktur social masyarakat berupa
kelompok dan Lembaga social
▪ Lapisan serta kekuasaan
Social Dynamic meliputi :
▪ fungsi-fungsi masyarakat yang terlibat
dalam proses social
▪ Perubahan social
▪ Bentuk abstrak interaksi social.
• STRUKTUR
MASYARAKAT.
3
A. Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia
dalam himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia
yang umumnya secara fisik relatif kecil yang hidup
secara guyub.
Ada beberapa kelompok social yang dibentuk secara formal dan memiliki aturan-
aturan yang jelas. Berdasarkan struktur kelompok dan proses sosialnya, kelompok
sossial dibagi menjadi beberapa karakter yang penting.
5
Kelompok Sekunder Primer
Formal A B
Informal C D
Ada empat kelompok sosial yang dapat dibagi berdasarkan
struktur masing masing kelompok tersebut.
▪ Kelompok Formal-Sekunder (A)
▪ Kelompok Formal-Primer (B)
▪ Kelompok Informal-Sekunder (C)
▪ Kelompok Informal-Primer (D)
6
Kelompok Formal-
Sekunder (A)
adalah kelompok social yang
umumnya bersifat sekunder,
bersifat formal, memiliki aturan
dan struktur yang tegas, serta
dibentuk berdasarkan tujuan
tujuan yang jelas pula.
7
Kelompok Sosial formal-sekunder memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
▪ Adanya kesadaran anggota bahwa ia adalah bagian dari kelompok yang bersangkutan.
▪ Setiap anggota memiliki hubungan timbal balik dengan anggota lainnya dan bersedia melakukan hubungan-
hubungan fungsional diantara mereka.
▪ Setiap anggota kelompok menyadari memiliki faktor-faktor kebersamaan diantara mereka, dimana
kebersamaan ini mendorong kohesifitas kelompok itu sendiri.
▪ Kelompok sosial ini memiliki struktur yang jelas dan tegas, termasuk juga prosedur suksesi dan kaderisasi
▪ Memiliki aturan formal yang mengikat setiap anggota kelompok dalam struktur yang ada termasuk mengatur
mekanisme struktur dan sebagainya.
▪ Anggota dalam kelompok formal-sekunder memilikipola dan pedoman perilaku sebagaimana diatur oleh
kelompok secara umum.
▪ Kelompok sosial ini memiliki sistem kerja yang berpola, ber-struktur, dan berproses dalam mencapai tujuan-
tujuan kelompok
▪ Memiliki kekuatan mempertahankan diri, mengubah diri, rehabilitasi diri, serta kemampuan menyerang
kelompok lain.
▪ Memiliki masa (umur) hidup yang dikendalikan oleh faktor-faktor internal dan eksternal.
8
Kelompok Formal-
Primer (B)
Kelompok social yang umumnya bersifat
formal namun keberadaannya bersifat
primer. Terbentuknya kelompok ini
didasarkan oleh tujuan-tujuan yang jelas
ataupun juga tujuan yang abstrak. Contoh
dari kelompok formal-primer adalah keluarga
inti, kelompok kekerabatan, dan kelompok-
kelompok primodial.
9
Kelompok Informal-
Sekunder (C)
Adalah kelompok social yang umumnya
informal namun keberadaannya bersifat
sekunder. Kelompok ini bersifat tidak
mengikat, tidak memiliki aturan dan struktur
yang tegas serta dibentu berdasarkan sesaat
dan tidak mengikat.
10
Kelompok Informal-
Primer (D)
Adalah kelompok social yangterjadi akibat
meleburnya sifat-sifat kelompok social
formal-primer atau disebabkan karena
pembentukan sifat-sifat diluar kelompok
formal-primer yang tidak dapat ditampung
oleh kelompok formal-primer. Kelompok ini
juga merupakan bentuk lain dari kelompok
informal-sekunder terutam menonjol
dihubungan-hubungan mereka yang sangat
pribadi dan mendalam.
11
LEMBAGA
(PRANATA) SOSIAL
12
Lembaga (pranata) social adalah sekumpulan tata yang mengatur interaksi dan
proses-proses social didalam masyarakat. Wujud konkret dari pranata social adalah
aturan, norma, adat, istiadat dan semacamnya yang mengatur kebutuhan
masyarakat dan terinternalisasi dalam kehidupan manusia, dengan kata lain
pranata social adalah system norma yang telah melembaga atau menjadi
kelembagaan di suatu masyarakat. Misalnya, kebutuhan manusia terhadap
penyembuhan penyakit, menghasilkan kedokteran, perdukunan, penyembuhan
alternatif, kebutuhan manusia terhadap Pendidikan bagi anggota keluarganya,
melahirkan pesantren, taman kanak-kanak, sekolah menengah, perguruan tinggi
dan lainnya.
STRATIFIKASI
SOSIAL
13
Stratifikasi atau strata social adalah struktur social yang berlapis-lapis di dalam
masyarakat. Secara fungsional, lahirnya strata social ini karena kebutuhan
masyarakat terhadap system produksi yang dihasilkan oleh masyarakat di setiap
strata, di mana system produksi itu mendukung secara fungsional masing-masing
strata. Secara umum, strata social dimasyarakat melahirkan kelas-kelas social yang
terdiri dari tiga tingkatan, yaitu atas(upper class), menengah (middle class), dan
bawah(lower class). Kelas atas mewakili kelompok elite dimasyarakat yang
jumlahnya sangat terbatas. Kelas menengah mewakili kelompok professional,
kelompok pekerja, wiraswastawan, pedagang, dan kelompok fungsional lainnya.
Kelompok bawah mewakili pekerja kasar, buruh, dan semacamnya. Dasar
pembentukan kelas social ini adalah (a) ukuran kekayaan; (b) ukuran kepercayaan;
(c) besaran kekuasaan; (d) ukuran kehormatan; (e) ukuran ilmu pengetahuan dan
Pendidikan.
MOBILITAS SOSIAL
14
Menurut Horton dan Hunt (Narwoko dan Suyanto, 2004: 188), mobilitas social
dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas ke kelas social
lainnya. Mobilitas bisa berupa peningkatan atau penurunan daam segi status social
dan (biasanya) termasuk pula segi penghasilan yang dapat dialami oleh beberapa
individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok. Secara umum, ada tiga jenis
mobilitas social, yaitu gerak social yang meningkat (social climbing), gerak social
menurun (social sinking), dan gerak social horizontal. Ketiga jenis ini dapat dialami
oleh siapa aja dan kapan saja sesuai dengan bagaimana seseorang mengeksprsikan
lingkungan social dan bagaimana lingkungan social mengekspresikan seseorang
timbal balik.
KEBUDAYAAN
15
Kebudayaan (culture) adalah produk dari seluruh rangkaian proses social yang
dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala aktivitasnya. Maka
kebudayaan adalah hasil nyata dari proses social yang dijalankan oleh manusia
Bersama masyarakatnya. Kata kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta
buddhayah yang merupakan kata jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan diartikan sebagai “hal–hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”.
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, karsa, dan cipta masyarakat.
B. PROSES DAN
INTERAKSI SOSIAL.
16
a) Kontak Sosial
Menurut Soeryono Soekanto (2002: 65), kontak social berasal dari Bahasa latin
con atau cum (bersamana-sama) dan tango (menyentuh), jadi, artinya secara
harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak social baru terjadi
apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala social hal itu bukan semata mata
hubungan badaniah, karena hubungan social terjadi tidak secara menyentuh
seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa
menyentuhnya. Seperti berbicara dengan orang lain, bahkan kontak social dapat
dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti melalui telepon, telegrap,
radio, surat, televisi, internet, dan sebagainya.
Kontak sosial dapat belangsung dalam lima bentuk, yaitu:
▪ Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orang per
orang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang mempelajari norma-
norma yang ada di masyarakat.
▪ Antara orang per orang dengan suatu kelompok masyarakat dan sebaliknya.
▪ Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dalam
sebuah komunitas.
▪ Antara orang per orang dengan masyarakat global di dunia internasional.
▪ Antara orang per orang, kelompok, masyarakat dan dunia global, di mana
kontak sosial terjadi secara simultan di antara mereka.
18
b) Komunikasi
Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang
dilakukan oleh seseorang (A) terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang (B)
lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik, atau sikap, perilaku
dan perasaan-perasaan, sehingga seseorang (A) membuat reaksi-reaksi terhadap
informasi sikap, dan perilaku tersebut berdasarkan pengalaman yang pernah dia
(A) alami. Fenomena komunikasi dipengaruhi pula oleh media yang digunakan,
sehingga media kadang kala juga ikut memengaruhi isis informasi (A) dan
penafsiran (B), bahkan menurut Marshall McLuhan (1999: 7) bahwa media adalah
pesan itu sendiri. Contohnya seorang pria memberikan bunga kepada seorang
gadis. Pemberian tersebut bisa ditafsirkan sebagai cinta, perdamaian, simpati
persahabatan dan sebagainya.
Ada tiga unsur penting dalam komunikasi, yaitu:
▪ Receiver sumber informasi
▪ Media saluran
▪ Audience penerima informasi
Selain tiga unsur ini, yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas
memaknakan informasi yang diampaikan oleh sumber informasi dan pemaknaan
yang dibuat audience terhadap informasi yang diterimanya itu.
20
C. PROSES-PROSES
INTERAKSI SOSIAL
21
Proses Asosoatif.
Proses asosiatif adalah sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal
balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan lainnya, di mana proses ini
menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama.
Kerja sama(cooperation)
Adalah usaha bersama antara
individu atau kelompok untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama. Proses terjadinya lahir
apabila diantara individu atau
kelompok tertentu menyadari
adanya kepentingan dan ancaman
yang sama. Contohnya : Gotong-
royong, Bargaining, Co-optation,
Coalition, Joint-venture
Accomodation
Menampakan proses sosial sosial
untuk meredakan suatu
pertentangan di masyarakat, baik
pertentangan terjadi di antara
individu, kelompok dan
masyarakat, maupun norma dan
nilai yang ada di masyarakat itu.
Proses Accomodation ini menuju
pada suatu tujuan yang mencapai
kestabilan. Bentuk-bentuk
accomodation : coersion,
compromise, mediation,
conciliation, toleration, stalemate,
adjudication.
Asimilasi
Proses pencampuran dua atau
lebih budaya yang berbeda
sebagai akibat dari proses social,
kemudian menghasilkan bdaya
tersendiri yang berbeda dengan
budaya asalnya. Hal ini terjadi
apabila kelompok-kelompok
yang berbeda kebudayaan,
individu sebagai warga kelompok
bergaulsatu dengan lainnya,
kebudayaan dari masing-masing
kelompok saling menyesuaikan,
menghasilkan budaya baru yang
berbeda dari induknya 22
Proses Disosiatif
Merupakan proses yang
perlawanan (oposisi) yang
dilakukan oleh individu-
individu dalam proses
social di antara mereka
pada suatu masyarakat.
23
Bentuk proses disosiatif.
24
1 2 3

More Related Content

Similar to Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial.pdf

Resume sosiologi dan politik
Resume sosiologi dan politikResume sosiologi dan politik
Resume sosiologi dan politikJef Ri
 
Riview Buku Sosiologi Komunikasi - Kezia Elvanda (44222010144).pdf
Riview Buku Sosiologi Komunikasi - Kezia Elvanda (44222010144).pdfRiview Buku Sosiologi Komunikasi - Kezia Elvanda (44222010144).pdf
Riview Buku Sosiologi Komunikasi - Kezia Elvanda (44222010144).pdfkeziaelvanda
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosialPotpotya Fitri
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiAdi Noegraha
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Fatin Halid
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakatBab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakatRezaWahyuni5
 
Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat
Ragam Gejala Sosial dalam MasyarakatRagam Gejala Sosial dalam Masyarakat
Ragam Gejala Sosial dalam MasyarakatElibrarySosiologi
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatAlifya Sasmi
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseAbel Petrus
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfFifinFebriani1
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialsman 2 mataram
 
Pranata sosial revisi
Pranata sosial revisiPranata sosial revisi
Pranata sosial revisirossh93
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanNarendra
 

Similar to Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial.pdf (20)

Resume sosiologi dan politik
Resume sosiologi dan politikResume sosiologi dan politik
Resume sosiologi dan politik
 
Riview Buku Sosiologi Komunikasi - Kezia Elvanda (44222010144).pdf
Riview Buku Sosiologi Komunikasi - Kezia Elvanda (44222010144).pdfRiview Buku Sosiologi Komunikasi - Kezia Elvanda (44222010144).pdf
Riview Buku Sosiologi Komunikasi - Kezia Elvanda (44222010144).pdf
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
BAB I.pptx
BAB I.pptxBAB I.pptx
BAB I.pptx
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
SOSIOLOGI.pptx
SOSIOLOGI.pptxSOSIOLOGI.pptx
SOSIOLOGI.pptx
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakatBab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
Bab 3 ragam gejala sosial dalam masyarakat
 
Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat
Ragam Gejala Sosial dalam MasyarakatRagam Gejala Sosial dalam Masyarakat
Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakat
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Pengertian sosial
Pengertian sosialPengertian sosial
Pengertian sosial
 
Pranata sosial revisi
Pranata sosial revisiPranata sosial revisi
Pranata sosial revisi
 
Sosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikanSosiologi pendidikan
Sosiologi pendidikan
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial.pdf

  • 1. STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL. Laxamana Aditia (44322010016) Buku karya : Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si.
  • 2. August Comte mengatakan, Sosiologi mengkaji masyarakat dari sisi Social Statics (Statistika sosialatau struktur social dan social Diynamic (dinamika social atau perubahan social). Comte berpendapat, bahwa setiap masyarakat memiliki dua system kehidupan yang berbeda. Walaupun itu memiliki system yang berbeda, keduanya menjadi system yang tak terpisahkan dari sebuah masyarakat secara umum. 2 Social Statics meliputi : ▪ Struktur social masyarakat berupa kelompok dan Lembaga social ▪ Lapisan serta kekuasaan Social Dynamic meliputi : ▪ fungsi-fungsi masyarakat yang terlibat dalam proses social ▪ Perubahan social ▪ Bentuk abstrak interaksi social.
  • 4. A. Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relatif kecil yang hidup secara guyub.
  • 5. Ada beberapa kelompok social yang dibentuk secara formal dan memiliki aturan- aturan yang jelas. Berdasarkan struktur kelompok dan proses sosialnya, kelompok sossial dibagi menjadi beberapa karakter yang penting. 5 Kelompok Sekunder Primer Formal A B Informal C D
  • 6. Ada empat kelompok sosial yang dapat dibagi berdasarkan struktur masing masing kelompok tersebut. ▪ Kelompok Formal-Sekunder (A) ▪ Kelompok Formal-Primer (B) ▪ Kelompok Informal-Sekunder (C) ▪ Kelompok Informal-Primer (D) 6
  • 7. Kelompok Formal- Sekunder (A) adalah kelompok social yang umumnya bersifat sekunder, bersifat formal, memiliki aturan dan struktur yang tegas, serta dibentuk berdasarkan tujuan tujuan yang jelas pula. 7
  • 8. Kelompok Sosial formal-sekunder memiliki ciri-ciri sebagai berikut: ▪ Adanya kesadaran anggota bahwa ia adalah bagian dari kelompok yang bersangkutan. ▪ Setiap anggota memiliki hubungan timbal balik dengan anggota lainnya dan bersedia melakukan hubungan- hubungan fungsional diantara mereka. ▪ Setiap anggota kelompok menyadari memiliki faktor-faktor kebersamaan diantara mereka, dimana kebersamaan ini mendorong kohesifitas kelompok itu sendiri. ▪ Kelompok sosial ini memiliki struktur yang jelas dan tegas, termasuk juga prosedur suksesi dan kaderisasi ▪ Memiliki aturan formal yang mengikat setiap anggota kelompok dalam struktur yang ada termasuk mengatur mekanisme struktur dan sebagainya. ▪ Anggota dalam kelompok formal-sekunder memilikipola dan pedoman perilaku sebagaimana diatur oleh kelompok secara umum. ▪ Kelompok sosial ini memiliki sistem kerja yang berpola, ber-struktur, dan berproses dalam mencapai tujuan- tujuan kelompok ▪ Memiliki kekuatan mempertahankan diri, mengubah diri, rehabilitasi diri, serta kemampuan menyerang kelompok lain. ▪ Memiliki masa (umur) hidup yang dikendalikan oleh faktor-faktor internal dan eksternal. 8
  • 9. Kelompok Formal- Primer (B) Kelompok social yang umumnya bersifat formal namun keberadaannya bersifat primer. Terbentuknya kelompok ini didasarkan oleh tujuan-tujuan yang jelas ataupun juga tujuan yang abstrak. Contoh dari kelompok formal-primer adalah keluarga inti, kelompok kekerabatan, dan kelompok- kelompok primodial. 9
  • 10. Kelompok Informal- Sekunder (C) Adalah kelompok social yang umumnya informal namun keberadaannya bersifat sekunder. Kelompok ini bersifat tidak mengikat, tidak memiliki aturan dan struktur yang tegas serta dibentu berdasarkan sesaat dan tidak mengikat. 10
  • 11. Kelompok Informal- Primer (D) Adalah kelompok social yangterjadi akibat meleburnya sifat-sifat kelompok social formal-primer atau disebabkan karena pembentukan sifat-sifat diluar kelompok formal-primer yang tidak dapat ditampung oleh kelompok formal-primer. Kelompok ini juga merupakan bentuk lain dari kelompok informal-sekunder terutam menonjol dihubungan-hubungan mereka yang sangat pribadi dan mendalam. 11
  • 12. LEMBAGA (PRANATA) SOSIAL 12 Lembaga (pranata) social adalah sekumpulan tata yang mengatur interaksi dan proses-proses social didalam masyarakat. Wujud konkret dari pranata social adalah aturan, norma, adat, istiadat dan semacamnya yang mengatur kebutuhan masyarakat dan terinternalisasi dalam kehidupan manusia, dengan kata lain pranata social adalah system norma yang telah melembaga atau menjadi kelembagaan di suatu masyarakat. Misalnya, kebutuhan manusia terhadap penyembuhan penyakit, menghasilkan kedokteran, perdukunan, penyembuhan alternatif, kebutuhan manusia terhadap Pendidikan bagi anggota keluarganya, melahirkan pesantren, taman kanak-kanak, sekolah menengah, perguruan tinggi dan lainnya.
  • 13. STRATIFIKASI SOSIAL 13 Stratifikasi atau strata social adalah struktur social yang berlapis-lapis di dalam masyarakat. Secara fungsional, lahirnya strata social ini karena kebutuhan masyarakat terhadap system produksi yang dihasilkan oleh masyarakat di setiap strata, di mana system produksi itu mendukung secara fungsional masing-masing strata. Secara umum, strata social dimasyarakat melahirkan kelas-kelas social yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu atas(upper class), menengah (middle class), dan bawah(lower class). Kelas atas mewakili kelompok elite dimasyarakat yang jumlahnya sangat terbatas. Kelas menengah mewakili kelompok professional, kelompok pekerja, wiraswastawan, pedagang, dan kelompok fungsional lainnya. Kelompok bawah mewakili pekerja kasar, buruh, dan semacamnya. Dasar pembentukan kelas social ini adalah (a) ukuran kekayaan; (b) ukuran kepercayaan; (c) besaran kekuasaan; (d) ukuran kehormatan; (e) ukuran ilmu pengetahuan dan Pendidikan.
  • 14. MOBILITAS SOSIAL 14 Menurut Horton dan Hunt (Narwoko dan Suyanto, 2004: 188), mobilitas social dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas ke kelas social lainnya. Mobilitas bisa berupa peningkatan atau penurunan daam segi status social dan (biasanya) termasuk pula segi penghasilan yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok. Secara umum, ada tiga jenis mobilitas social, yaitu gerak social yang meningkat (social climbing), gerak social menurun (social sinking), dan gerak social horizontal. Ketiga jenis ini dapat dialami oleh siapa aja dan kapan saja sesuai dengan bagaimana seseorang mengeksprsikan lingkungan social dan bagaimana lingkungan social mengekspresikan seseorang timbal balik.
  • 15. KEBUDAYAAN 15 Kebudayaan (culture) adalah produk dari seluruh rangkaian proses social yang dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala aktivitasnya. Maka kebudayaan adalah hasil nyata dari proses social yang dijalankan oleh manusia Bersama masyarakatnya. Kata kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta buddhayah yang merupakan kata jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “hal–hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”. Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, karsa, dan cipta masyarakat.
  • 17. a) Kontak Sosial Menurut Soeryono Soekanto (2002: 65), kontak social berasal dari Bahasa latin con atau cum (bersamana-sama) dan tango (menyentuh), jadi, artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak social baru terjadi apabila adanya hubungan fisikal, sebagai gejala social hal itu bukan semata mata hubungan badaniah, karena hubungan social terjadi tidak secara menyentuh seseorang, namun orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa menyentuhnya. Seperti berbicara dengan orang lain, bahkan kontak social dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti melalui telepon, telegrap, radio, surat, televisi, internet, dan sebagainya.
  • 18. Kontak sosial dapat belangsung dalam lima bentuk, yaitu: ▪ Dalam bentuk proses sosialisasi yang berlangsung antara pribadi orang per orang. Proses sosialisasi ini memungkinkan seseorang mempelajari norma- norma yang ada di masyarakat. ▪ Antara orang per orang dengan suatu kelompok masyarakat dan sebaliknya. ▪ Antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dalam sebuah komunitas. ▪ Antara orang per orang dengan masyarakat global di dunia internasional. ▪ Antara orang per orang, kelompok, masyarakat dan dunia global, di mana kontak sosial terjadi secara simultan di antara mereka. 18
  • 19. b) Komunikasi Sosiologi menjelaskan komunikasi sebagai sebuah proses memaknai yang dilakukan oleh seseorang (A) terhadap informasi, sikap, dan perilaku orang (B) lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak-gerik, atau sikap, perilaku dan perasaan-perasaan, sehingga seseorang (A) membuat reaksi-reaksi terhadap informasi sikap, dan perilaku tersebut berdasarkan pengalaman yang pernah dia (A) alami. Fenomena komunikasi dipengaruhi pula oleh media yang digunakan, sehingga media kadang kala juga ikut memengaruhi isis informasi (A) dan penafsiran (B), bahkan menurut Marshall McLuhan (1999: 7) bahwa media adalah pesan itu sendiri. Contohnya seorang pria memberikan bunga kepada seorang gadis. Pemberian tersebut bisa ditafsirkan sebagai cinta, perdamaian, simpati persahabatan dan sebagainya.
  • 20. Ada tiga unsur penting dalam komunikasi, yaitu: ▪ Receiver sumber informasi ▪ Media saluran ▪ Audience penerima informasi Selain tiga unsur ini, yang terpenting dalam komunikasi adalah aktivitas memaknakan informasi yang diampaikan oleh sumber informasi dan pemaknaan yang dibuat audience terhadap informasi yang diterimanya itu. 20
  • 22. Proses Asosoatif. Proses asosiatif adalah sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang per orang atau kelompok satu dengan lainnya, di mana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. Kerja sama(cooperation) Adalah usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Proses terjadinya lahir apabila diantara individu atau kelompok tertentu menyadari adanya kepentingan dan ancaman yang sama. Contohnya : Gotong- royong, Bargaining, Co-optation, Coalition, Joint-venture Accomodation Menampakan proses sosial sosial untuk meredakan suatu pertentangan di masyarakat, baik pertentangan terjadi di antara individu, kelompok dan masyarakat, maupun norma dan nilai yang ada di masyarakat itu. Proses Accomodation ini menuju pada suatu tujuan yang mencapai kestabilan. Bentuk-bentuk accomodation : coersion, compromise, mediation, conciliation, toleration, stalemate, adjudication. Asimilasi Proses pencampuran dua atau lebih budaya yang berbeda sebagai akibat dari proses social, kemudian menghasilkan bdaya tersendiri yang berbeda dengan budaya asalnya. Hal ini terjadi apabila kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan, individu sebagai warga kelompok bergaulsatu dengan lainnya, kebudayaan dari masing-masing kelompok saling menyesuaikan, menghasilkan budaya baru yang berbeda dari induknya 22
  • 23. Proses Disosiatif Merupakan proses yang perlawanan (oposisi) yang dilakukan oleh individu- individu dalam proses social di antara mereka pada suatu masyarakat. 23