1. PENGENALAN TOKSIKOLOGI AKUATIK
KELOMPOK I
RESTU AYU HANDAYANI 1110942004
DIAN PARAMITA 1210942005
GUSPARIANI 1310941034
RAHMI TRI ULTARI 1410941007
NYAK NISA UL KHAIRANI KF 1410942013
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik-Universitas Andalas
2. ABSTRAK
Bab ini membahas sejarah kontaminasi air dan kasus-kasus
besar seperti kontaminasi air telah menjadi isu untuk masalah
lingkungan .
Tujuan akhir dari penelitian toksikologi adalah untuk
mengetahui bagaimana kontaminasi mempengaruhi ekosistem.
Maka perlu diperkenalkan pengujian toksikologi dan
penggunaannya.
Metode pengujian toksikologi air disusun proseurnya oleh
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) dan
Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan
(OECD). Isu penting untuk penelitian toksikologi air di masa
depan juga diberikan oleh organisasi tersebut.
3. Saat populasi manusia masih sedikit, pengaruh antropogenik pada
lingkungan perairan kecil. Akan tetapi jika berada di sekitar pemukiman
yang populasi manusianya banyak, maka pengaruh antropogenik pada
lingkungan juga akan besar. Isu lingkungan pertama dihasilkan dari pipa
air yang digunakan di kota-kota Romawi.
SEJARAH TOKSIKOLOGI AKUATIK
Masalah lingkungan timbul ketika sistem pembuangan limbah dibangun
dan masyarakatpun mulai menggunakan toilet (WC). Akibatnya, terjadi
pencemaran pada perairan karena limbah tersebut dibuang ke
perairan.
6 sejarah terjadinya Toksikologi Akuatik
1
2
4. SEJARAH TOKSIKOLOGI AKUATIK
6 sejarah terjadinya Toksikologi Akuatik
Setelah industrialisasi, hujan asam menjadi masalah. Pada akhir 1800-an,
pembakaran batubara menyebabkan hujan asam dan hujan asam turun ke
sungai dan danau di Kepulauan Britania Inggris. Solusi langsung adalah dengan
cara meningkatkan ketinggian cerobong asap.
Bakteri usus merupakan komponen utama yang diukur saat penentuan
kriteria kualitas air karena dapat menyebabkan epidemi penyakit usus
(misalnya kolera). Kerangka kualitas air didefinisikan untuk Eropa dalam Water
Policy Framework Directive (WFD) pada 26 Februari 1997
3 4
5. SEJARAH TOKSIKOLOGI AKUATIK
6 sejarah terjadinya Toksikologi Akuatik
Efek racun dari merkuri terlihat
dalam insiden Minamata di Jepang.
Puluhan atau bahkan ratusan orang
meninggal karena keracunan
merkuri pada tahun 1956, limbah
dari sebuah pabrik kimia dibuang ke
sebuah teluk, di mana di teluk itulah
penduduk lokal mengambil air
untuk kebutuhan rumah tangga
mereka.
Pada tahun 1960, industri pabrik
pulp kertas Swedia dan Finlandia
menghasilkan jumlah limbah yang
besar. Sebagai akibat dari
pembuangan limbah kertas,
perairan tersebut tercemar. Solusi
agar teknologi kertas dan pabrik
kertas menjadi lebih ramah
lingkungan dengan cara
menghentikan penggunaan klorin.
5 6
6. KEADAAN SEKARANG & TANTANGAN MASA DEPAN
SEKARANG
Eksplorasi, penyulingan, dan
transportasi minyak bumi di perairan
banyak yang menyebabkan masalah.
Bahan kimia yang dibuang ke badan
air.
Upaya pencegahan.
TANTANGAN
Water-cleaning untuk pencegahan
penyebaran penyakit dan
menghindari punahnya organisme
air.
7. HAL YANG DIUKUR
Efek Tidak Langsung
Tidak langsung ke organisme, lewat
lingkungan, namun terasa ke
organisme.
Efek Langsung
Berefek langsung, tidak harus
berujung kematian, namun
berpengaruh pada individu.
9. HAL YANG DIUKUR
UJI TOKSISITAS
Uji toksisitas bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas dengan metode
standard. Salah satunya untuk mengetahui kriteria kualitas air.
Sebelumnya organisme dan air yang akan di tes harus terstandardisasi.
ISO adalah badan terbesar yang membentuk standar internasional di dunia.
Sumber lainnya dari Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD), US Environmental Protection Agency (EPA)
Standar dari ISO dapat dilihat di http://www.iso.org, sedangkan US EPA dapat
dilihat di http://water.epa.gov/scitech/methods/cwa/.
Standar dari uji toksisitas internasional memakan waktu yang lama sampai
terbentuk, akhir dari uji toksisitas bersifat sangat konservatif. Standar
internasional ini sering diadopsi untuk menjadi standar nasional.