1. DAMPAK PENCEMARAN AIR TERHADAP EKOSISTEM LAUT DAN
MASYARAKAT AKIBAT SAMPAH PLASTIK
IMPACT OF WATER POLLUTION ON MARINE ECOSYSTEMS AND SOCIETY
DUE TO PLASTIC WASTE
Moh. Alfi Nasihuddin
Program studi tadris ilmu pengetahuan social,FTIK IAIN Jember,
e-mail: finas794@gmail.com
ABSTRAK
Sampah plastik menjadi pandangan penting banyak negara karena
pencemarannya terus meningkat setiaptahunnya. sampah plastik mulai banyak
mencemari di laut bukan hanya didaratan saja. Data terbaru Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP), Lembaga Ilmu Pengetahuan Nasional Australia
menemukan bahwa terdapat sekitar 14 juta ton potongan plastik berukuran kecil di
dasar laut. Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) pada
Selasa (6/10/2020) menerbitkan perkiraan global pertama di dunia mengenai skala
pencemaran sampah plasitk mikro di laut dalam. Jumlah sampah plastik yang
terdeteksi 25 kali lebih tinggi dibanding studi-studi terdahulu tentang laut dalam
sebagaimana dilansir dari Xinhua. Polusi plastik dari perairan bermula dari
sampah seperti jaring, tali, dan bangkai kapal nelayan. Sementara yang dari
daratan berasal dari kehidupan modern manusia, di mana plastik kerap
digunakan sebagai 'barang sekali pakai' seperti botol, gelas, dan alat makan
plastik, serta pembersih telinga. Sampah-sampah ini akan sangat berbahaya
bagi hewan laut karena mereka akan mengira plastik sebagai makanannya dan
akhirnya mengonsumsinya. Untuk menghentikan sama sekali penggunaan
plastik dalam memproduksi barang, mungkin akan sulit bagi kita karena
beberapa keunggulan plastik masih diperlukan untuk memproduksi barang.
Yang mungkin dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan plastik untuk
produk tertentu yang sebenarnya dapat digantikan denganbahan lain yang lebih
ramah lingkungan, seperti penggunaan kantong kain.
Kata Kunci : Dampak, Sampah Plastik, Laut Indonesia.
ABSTRACT
Plastic waste is an important view of many countries because its pollution
continuesto increase every year. Plastic waste is starting to pollute a lot in the
sea, not only on land. The latest data from the Ministry of Maritime Affairs and
Fisheries (KKP),the Australian National Institute of Sciences, found that there
were about 14 million tons of small pieces of plastic on the seabed. The
Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) on
Tuesday (6/10/2020) published the world's first global estimate of the scale of
2. microplastic waste pollution in the deep ocean. The amount of plastic waste
detected was 25 times higher than in previous studies of the deepsea as reported
by Xinhua. Plasticpollution from waters starts from garbage such as nets, ropes,
and fishing boat wrecks. While those from the mainland come from modern
human life, where plastic is often used as 'disposable items' such as bottles,
glasses and plastic cutlery, as well as ear cleaners. This waste will be very
dangerous for marine animals because they will mistake plastic for food and end
up consuming it. To completely stop the use of plastic in producing goods, it may
be difficult for us because some advantages of plastic are still needed to produce
goods. What might be done is to limit the use of plastic for certain products that
can actually be replaced with other materials that are more environmentally
friendly, such as the use of cloth bags.
Keywords: Impact, Plastic Waste, Indonesian Ocean.
Pendahuluan
Indonesia adalahnegara kepulauanyang 70% wilayahnya adalah lautan.
Namun sayangnya, Indonesia juga merupakan negara penyumbang sampah
plastik di lautan terbanyak kedua setelahChina yaitu 0,48-1,29 juta metrik ton
dari total 4,8-12,7 juta metrik ton per tahun sampah plastik yang dibuang
dilautan dunia.1 Krisis ekosistem laut saat ini memang sangat krusial dan
sedang ramai diperbincangkan. Krisis ekosistem laut yang disebabkan oleh
plastik benar-benar mendesak. Fakta dari peneliti mengatakan bahwa pada
tahun 2050 jumlah sampah plastik di lautan akan lebih banyak daripada
jumlah ikan di lautan. Ini adalah kerusakan yang besar, jika kita terus merusak
ekosistem laut. Kini limbah plastik telah mencemari lautan dunia karena
sifatnya yang sulit untuk terurai dan sifat tambahan lainnya yang telah terbukti
memiliki efek toksik pada makhluk hidup. Pertumbuhan ekonomi yang diikuti
dengan perubahan pola konsumsi dan produksi menyebabkan pesatnya
peningkatan limbah plastik di dunia.
Direktur Yayasan Konservasi Laut Indonesia (YKLI) Sulawesi Selatan,
Nirwan Dessibali menyebut sampah plastik yang dibuang ke laut memberikan
kontribusi besar terhadap kerusakan ekosistem karena menciptakan
mikroplastik yang dimakan biota laut. "Sampah plastik telah menjadi salah satu
ancaman bagi ekosistem laut di seluruh dunia, tak terkecuali Kota Makassar.
Beberapa riset menunjukkan paparan plastik dalam bentuk mikroplastik telah
ditemukan di spesimen air laut, sedimen dan bahkan di tubuh ikan maupun
kerang, "sebut Nirwansaat dikonfirmasi, Senin. Hasil riset menunjukkan telah
ditemukan 28 per size (ukuran kecil) mikroplastik pada saluran pencernaan
individu ikan yang dikonsumsi dari sampel yang dikumpulkan di tempat
3. pelelangan ikan. Terdapat empat ekor dari 10 ikan teri untuk keperluan
konsumsi itu ditemukan mikroplastik berada di dalam tubuh ikan.
Data YKLI Sulsel yang dihimpun dari beberapa sumber resmi, tercatat
presentase sampah plastik di laut pada tahun 2020, cukup tinggi. Jenis sampah
plastik pada Maret 2020 di dua pantai, yakni Pantai Tanjung Bayang dan Angin
Mamiri, ditemukansebanyak 40 persen berada di pinggir laut. Disusul sampah
karet 20 persen, logam dan kaca masing-masing 14 persen, kayu 5 persen, kain
3 persen, B3 2 persen dan 1 persen sampah kertas dan karton. Sedangkan data
November 2020, timbulan sampah di Pantai Tanjung Bayang, tercatat sampah
plastik memberikan kontribusi besar terhadappencemaranlaut yakni sebanyak
47 persen atau mengalami peningkatan cukup signifikan dari data Maret 2020.
Tinjauan literatur
Pencegahan terjadinya pencemaran laut
ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
pencemaran dilaut, yaitu 1. tidak membuang sampah ke laut, 2.
penggunaan pestisida secukupnya, 3. jangan membuang puntung rokok
di sekitar laut, 4. mengurangi penggunaan plastik, 5. Jangan
meninggalkan tali pancing, jala, atau sisa sampah dari kegiatan
memancing anda di laut. 6. disetiap industri atau pabrik harus
menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), 7. menggunakan
pertambangan yang ramah lingkungan, 8. pendaurulangan sampah
organik, 9. tidak menggunakan deterjen fosfat karena senyawa fosfat
merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air, 10. penegakan hukum
dan pembenahan kebijakan pemerintah (Choirun, 2013).
Penanggulangan pencemaran laut: 1. Melakukan proses bioremediasi,
yaitu melepaskan serangga untuk menetralkan pencemaran dilaut yang
disebabkan tumpahan minyak dari ledakan ladang minyak. 2.
Fitoremediasi denganmenggunakantumbuhan yang mampu menyerap
logam berat. tumbuhan yang digunakan untuk hal itu yaitu pohon api-
api. Pohon api-api memiliki kemampuan akumulasi logam berat yang
sangat tinggi. 3. Melakukan pembersihan laut secara teratur dengan
melibatkan peran serta masyarakat.
Metode
Untuk menemukan unsur pokok yang sesuai dengan butir rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, digunakan metode penelitian kualitatif
(Sugiyono, 2005), Adapun teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
4. wawancara,teknik dokumentasi, dan observasi. Narasumber adalahmasyarakat
dan nelayan yang tinggal di tepi pantai.
Hasil dan pembahasan
Laut adalah salah satu dari 17 tujuan dari Sustainable Development Goals
(SDGs) atau pembangunan berkelanjutan (2015-2030) yang diukur dengan
menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu lingkungan,
sosial dan ekonomi. Laut dianggap sebagai tempat pembuangan akhir bagi
kehidupan manusia karena volume air yang cukup besar dan memiliki
kemampuan untuk mengencerkan segala jenis zat yang dirasa tidak akan
menimbulkan dampak sama sekali. Kelestarian laut tidak akan selalu terjaga
karena adanya pencemaran air laut dengan sampah dari aktifitas manusia.
Pencemaran sampah di laut dapat berasal dari beberapa faktor sampah, seperti
sampah plastik, sampah kayu, sampah logam, sampah dari bahan organik, dan
terdapat banyak sampah lainya yang dapat mencemari laut. Jadi pada akhirnya
dampak dari pembuangan sampah pada akhirnya kembali ke kita senidiri.
Dampak terburuk bisa menimbulkan banyak penyakit, termasuk penyakit
kanker. Di sisi lain juga bisa membuat matinya ekosistem terumbu karang dan
lamun, termasuk ikan yang mengkonsumsi terlalu berlebihan hingga kemudian
dimakan manusia.
kesimpulan
Manusia sangat erat kaitanya dengan sampah, karena sampah merupakan
hasil dari aktifitas kehidupan manusia, sampah tidak dapat dihapuskan
khususnya di laut, namun yang laing memungkinkan yang dapat dilakukan
adalah dengan 3 R, Dengan konsep 3R kita dapat memanfaatkan kembali
sampah yang hanya terbuang apabila masih dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Kelestarian lingkungan khususnya ekosistem laut dan biota laut
harus dijaga dan dilindungi, karena sampah adalah tanggung sama seluruh
manusia dan harus diatasi bersama dalam rangka pembangunan berkelanjutan
demi keberlanjutanekosistem laut dan untuk keberlanjutan kehidupan dimasa
depan dan menjadi sumber penunjang kehidupan masyarakat Indonesia.