SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
TUGAS 2-1
ENVIRONMETAL TECHNOLOGY
CLASS 20171
Nama : Sri Wayun Waradani
Nim : E1E114091
Banyak kita temui kerusakan pengerasan jalan
secara dini yang mana dikaitkan dengan
kesalahan umum pada pelaksanaan jalan, dan
menjadi penyebab banyaknya kerusakan jalan
sebelum umur pelayanan dilalui. Faktor-faktor
penyebab kerusakan jalan tersebut antara lain
mutu dan jumlah aspalnya, jumlah lintasan pada
pemadatan, temperatur pencampuran, temperatur
pemadatan.
Dikarenakan banyaknya lokasi pengerasan yang tidak dapat melayani sesuai umur rencana yang
direncanakan, untuk itu dilakukan penelitian terhadap faktor faktor penyebab terjadinya kerusakan
pengerasan jalan
Sumber : Suroso, T. W. (2008). Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Dini.
Berdasarkan hasil dari melakukan studi literartur pada jurnal dapat disimpulkan bahwa masalah sampah tidak akan penah terlepas dari
seluruh aktivitas manusia . Meningkatnya volume sampah yang ada dalam sebuah lingkungan di pengaruhi oleh kurangnya kesadaran dari masyarakat
untuk menjaga dan mencintai lingkungan tempat tinggalnya, ditambah lagi dengan pertumbuhan penduduk yang begitu meningkat sehingga jumlah
sampah pun makin banyak. Yang menjadi masalah juga, peningkataan produksi sampah disebabakan karena meningkatnya kuantitas penduduk dan
pengelolahan sampah yang tidak seimbang yang mana penyebab dari masalah ini yaitu kurangnya sarana dan prasarana untuk melakukan pengolahan
sampah secara efektif dan efisien. Untuk mengatasi masalah tersebut ada beberapa hal yang menjadi penunjang untuk mengatasi masalah mengenai
sampah ini diantaranya yaitu melakukan sosialisasi mengenai sampah dan pengelolaan sampah dengan baik karena berdasarkan studi lapangan yang
dilakukan masih banyak warga yang belum pernah mendapatkan informasi mengenai bagaiman cara mengurangi dan mengelola sampah secara efektif
dan efisien. Yang terpenting dari semua itu seberapa lengkap pun prasarana dan kuantitas manusia yang disediakan untuk menjaga lingkungan tetapi
tanpa adanya kesadaran dalam diri untuk menjaga lingkungan maka semua yang di sediakan pun sia-sia.
Nama : Waode Nurlailah
Nim : E1E1 14 043
SAMPAH
(DampakdanPemanfaatan)
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau
proses alam yang berbentuk padat.
Setelah melakukan studi literatur pada jurnal dan referensi
lain dapat disimpulkan bahwa dibutuhkannya upaya pengelolaan
sampah yang optimal untuk mengatasinya. Biasanya sumber dan jenis
sampah tegantung dari lokasinya. Pemukiman padat padat penduduk
terkadang menghasilkan sampah yang banyak dan beragam pula.
Diperkirakan hanya 60% yang dapat masuk ke TPA sedangkan 40%
masih menjadi pertanyaan. Masyarakatlah yang menjadi faktor
utamanya, selain itu lahan pembuangan akhir yang kurang dan bak-bak
sampah yang sedikit menjadi salah satu faktornya.
Hal tersebut berdampak buruk bagi lingkungan.
Pencemaranlah menjadi dampak utamanya. Hasilnya kesehatan
masyarakat buruk karena lingkungan sekitar tercemar. Oleh karena itu
dibutuhkannya solusi pemanfaatan sampah antara lain : pemanfaatan
kembali (recycle), penggunaan kembali materi (reuse) dan pemulihan
energi (energy recovery) yang terkandung dalam sampah.
Selain pemanfaatan sampah, manusia sendiri pun juga
harus sadar akan dampak yang ditimbulkan oleh ulah sendiri sehingga
mengurangi bencana untuk pribadi, orang lain bahkan untuk anak cucu
kita. TRI SAWAL ADE PUTRA HASIMUDIN
E1E114039
EFEK RUMAH
KACA
YUSUF
E1E114045
Efek rumah kaca diartikan sebagai proses masuknya radiasi
matahari dan terjebaknya radiasi tersebut di atmosfer akibat gas rumah
kaca sehingga menaikkan suhu permukaan bumi. Efek rumah kaca
disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas ini disebabkan oleh
rumah kaca, kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan
bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan
dan laut untuk menyerapnya.
Dampak dari gas rumah kaca yaitu perubahan iklim, naiknya
permukaan air laut, mencairnya es di daerah kutub dan lainnya.
Saat ini banyak teknologi yang dikembangkan untuk mengatasi
efek rumah kaca, mulai dari pencarian bahan bakar alternatif selain
bahan bakar fosil yang ramah lingkungan, pelestarian hutan,
penggunaan, penyemprotan solar spray pada rumah kaca dan teknologi
lainnya.
PENETRALAN ZAT ASAP PEMBAKARAN SAMPAH BERBASIS NANO
PULSED PLASMA “PETIR BUATAN”
OLEH : RIFYAL RACHMAT, WAHYUDI WICAKSONO, HELMI MAULANA, RAHMAN EFANDI, ABDIL JABBAR
Polusi udara akibat pembakaran sampah telah menjadi
salah satu masalah lingkungan yang terjadi dalam
masyarakat. Maka penelitian ini bertujuan untuk
meminimalisir dampak berbahaya dari asap hasil
pembakaran sampah, terutama zat Dioxin dan Furans serta
debu-debu berbahaya lainnya yang dapat menjadi penyebab
kanker. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang dapat
memecah partikel-partikel berbahaya tersebut menjadi
partikel yang lebih kecil sehingga tidak berbahaya bagi
lingkungan. Alat ini akan menciptakan plasma dengan
menghasilkan muatan corona dari sumber tegangan tinggi
DC dan AC, corona yang dihasilkan memiliki kepadatan
rendah (low density plasma). Pengujian dilakukan terhadap
sampel zat berbahaya hasil pembakaran sampah tersebut ke
dalam sistem plasma. Akan terjadi proses ionisasi karena
partikel melewati plasma. Maka akan diteliti berapa tegangan
tinggi dan arus yang dibutuhkan agar dapat memecah
partikel berbahaya tersebut menjadi partikel yang tidak
Resume by :
Ayu Sabrina Syair
E1E114007
Source :
http://artikel.dikti.go.id/index.php
/PKM-P/article/view/72
Asap rokok merupakan sebuah
permasalahan yang banyak dijumpai
dilingkuan sekitar kita, sadar maupun tak
sadar, asap rokok sendiri memberikan
kontribusi yang nyata terhadap polusi
udara karena rokok itu sendiri
mengandung bahan beracun yang
berdampak pada kesehatan dan lingkuan
kita.
Bahan berbahaya yang ada pada
rokok tidak hanya menyebapkan
gangguan kesehatan pada perokok aktif
tetapi berdampak juga oleh orang yang
tidak merokok disekitar kita yang
berpotensi untuk menderita kanker paru-
paru dan penyakit lainya yang disebapkan
oleh asap rokok.
PENGARUH ROKOK TERHADAP KESEHATAN
DAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANUSIA
Muh Amsyar
E1E1 14 086
The International Journal Of Science & Technoledge (ISSN 2321 – 919X) - www.theijst.com
NAMA : FITRIA RIHIN
UYUN
NIM : E1E1 14 012
Dari jurnal yang saya dapatkan mengenai sampah bahwa pembuangan sampah
yang tidak tepat menyebabkan berbagai masalah seperti masalah kesehatan, bahaya,
polusi dan itu mempengaruhi lingkungan. Polusi yang terkontaminasi menyebabkan
ketidakstabilan, gangguan, bahaya atau ketidaknyamanan pada ekosistem. Dalam
kehidupan kita sehari-hari kita melihat banyak gambar tempat sampah yang penuh
dengan sampah yang menyebabkan polusi. Hal ini berdampak besar pada kesehatan
dan kebersihan masyarakat karena banyak nyamuk dan lalat yang berkembang biak
pada sampah.
Akhirnya, si peneliti melakukan percobaan membuat suatu alat untuk mengatasi
masalah lingkungan akibat pembuangan sampah yang tidak tepat dan membuat
lingkungan hijau untuk menjaga kesehatan dan kebersihan masyarakat. Alat ini
menggunakan 3 sensor yaitu sensor Inframerah, sensor kelembapan dan sensor gas
yang digunakan untuk mengetahui kelembapan dan bau dari sampahnya. saat alat ini
mendeteksi kelembapan atau bau yang berpotensi menghasilkan polusi, alat ini akan
mengirim sinyal melalui frekuensi radio (RF) yang ditampilkan ke LCD bahwa tempat
atau bak sampah tersebut harus segera dibersihkan.
Journal of Environmental Protection, 2013, 4, 509-515 / http://dx.doi.org/10.4236/jep.2013.46059 Published Online Jne 20u13
NAMA : UMAR RAMDANI
NIM : E1E1 14 067
Dari Jurnal yang saya dapatkan mengenai efek polutan udara terhadap
kesehatan masyarakat, dengan fokus pada debu yang dihasilkan dari ban
mobil sementara mobil melaju di jalan. Studi ini meneliti apakah debu ban
menyebabkan kerusakan kesehatan sama dengan serbuk sari, zat partikulat
dalam kelompok yang sama.
Saat mobil berjalan, gesekan antara ban dan jalan menghasilkan debu,
dan bantalan rem dipakai setiap kali rem diterapkan, karena ban menggunakan
karet sebagai bahan baku utamanya. Hasilnya menunjukkan bahwa debu ban
juga dapat mempengaruhi kesehatan orang jika salah satu penyusunnya
memiliki toksisitas atau menyebabkan alergi. Kemungkinan dampak dari debu
ban yang diserap tubuh manusia dimana partikel debu ban dengan diameter
kecil masuk ke tubuh manusia sebagai zat partikulat 10 μm atau lebih kecil
mencapai alveolus, mereka dapat menyebabkan berbagai gangguan
pernafasan, seperti bronkitis dan asma bronkial.
Sumber : google.com
P[[[[[[[[0-=[
DAMPAK AKTIVITAS MASYARAKAT
TERHADAP TINGKAT PENCEMARAN
AIR LAUT DI PANTAI KUTA
KABUPATEN BADUNG SERTA UPAYA
PELESTARIAN LINGKUNGAN
(Nita Elyazar, M.S. Mahendra, I Nyoman Wardi)
Wilayah pesisir dan laut
Kabupaten Badung khususnya
Kelurahan Kuta berkembang
pesat menjadi kawasan
pariwisata dengan berbagai
aktivitas masyarakat.
Peningkatan aktivitas
masyarakat dapat menimbulkan
pencemaran dan menganggu
kelestarian wilayah pesisir
termasuk kawasan Pantai Kuta.
Hasil penelitian menunjukan berbagai aktivitas masyarakat
di Kelurahan Kuta memberikan dampak bagi lingkungan khususnya
air laut di Pantai Kuta sebagai berikut. Perkembangan penduduk
dan lapangan kerja, pendapatan Pemda dan Desa Adat, prosesi
budaya dan keagamaan, estetika lingkungan, persepsi masyarakat,
limbah dan sanitasi lingkungan, alih fungsi lahan dan degradasi
sempadan pantai, mobilisasi kendaraan serta intrusi air laut.
Kualitas air laut di Pantai Kuta yang diamati pada musim
hujan Tahun 2006 menunjukkan beberapa parameter telah
melampaui ambang batas baku mutu yaitu sampah, NH3, NO2,
NO3, PO4, Cu, Cd, Pb, E.coli dan coliform. Sedangkan DO di bawah
batas minimum baku mutu. Parameter yang tidak melampui
ambang batas yaitu suhu, warna, bau, padatan tersuspensi, pH,
BOD, COD, minyak dan lemak, fenol, Hg dan Fe. Hasil perhitungan
tingkat pencemaran air laut di tiga titik penelitian menunjukkan air
laut Pantai Kuta termasuk tercemar sedang dengan skor antar 6,46
sampai dengan 6,77.
Agum Agidtama Gafar – E1E114066
Analisis Pengelolaan Sampah Padat di Kecamatan Banuhampu
Kecamatan Agam
Oleh Putri Nilam Sari
Pencemaran lingkungan menyebabkan meningkatnya
penyebaran penyakit, mengurangi estetika lingkungan
dan berdampak pada pemanasan global. Hal ini di
sebabkan oleh berbagai hal seperti meningkatnya
jumlah populasi penduduk sehingga bertambah pula
jumlah sampah yang di buang apalagi diperburuk
dengan kurang memadainya tempat dan lokasi
pembuangan sampah, kurangnya kesadaran
masyarakat, dan kurangnya pemahaman masyarakat
dalam memanfaatkan sampah. Di Kecamatan
Banuhampu sebagaian besar sampah masih di buang
sembarangan.
Sistem pengelolaan sampah di Kecamatan Banuhampu belum
berjalan dengan baik di buktikan dengan belum adanya
perencanaan khusus dalam pengelolaan sampah
Untuk mengatasinya di perlukan perwakilan BPLH untuk
memanajemen pengelolaan sampah, dan pengembangan metode
pengelolaan sampah, serta peran aktif masyarakat dalam
penerapan 3R (Reduce, Reuce, dan Recycle)
Nur Adilah (E1E1 14 030)
Nama : Sitti Najmia
NIM : E1E1 14 035
Saat ini masalah sampah merupakan salah satu permasalahan di
lingkungan kita, salah satu sumber sampah terbanyak berasal dari pemukiman.
Banyaknya penduduk berbanding lurus dengan banyaknya sampah yang ada, pada
pemukiman ada 2 jenis sampah yang sering ditemukan yaitu sampah organik dan
anorganik. Dari 2 jenis sampah tersebut memiliki perbedaan sampah organik dapat
dengan mudah terurai dan sampah anorganik sulit untuk teruarai. Yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana dengan sampah anorganik (sampah plastik) yang
sulit terurai, karena plastik masih bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama
dan dapat digunakan berulang kali, maka solusi untuk mendaur ulang (recycle) sampah
plastik ini merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah
anorganik.
Awalnya hanya sebuah sampah yang berserakan bahkan menjadi faktor
utama dalam masalah lingkungan (banjir) tetapi sampah anorganik ini bisa tetap
bermanfaat, misalnya dengan membuat tas atau produk lain yang bernilai jual dengan
demikian masyarakat dapat mengurangi pemakaian (reduce) dengan tujuan
meminimalisir jumlah plastik yang akan berakhir menjadi sampah setiap harinya.
Mendaur ulang sampah plastik ini menjadi sesuatu yang bermanfaat yang dapat
memberi dua keuntungan sekaligus, yang pertama dapat meminimalisir sampah
anorganik agar lingkungan
tetap asri dan tidak menimbulkan masalah lingkungan lainnya dan
yang kedua dapat bernilai jual yang dapat menjadi peluang bisnis.
Sumber Referensi : Jurnal Sains dan Teknologi
“Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif”
Penulis : Hijrah Purnama Putra dan Yebi Yuriandala
ISSN : 2085 -1227
Contoh Produk
(Hasil Daur Ulang Sampah)
Gambar 1. Produk kerajinan sampah plastik dari Ecoist
Gambar 2. Produk kerajinan sampah dari Xs Project
PENERAPAN SISTEM 3R REUSE REDUCE DAN RECYCLE DALAM
KEHIDUPAN SEHARI HARI
Sampah merupakan masalah yang cukup sulit dihadapi dan dapat
berdampak buruk terhadap ekosistem lingkungan jika tidak di kelola dengan baik dan
benar. 3R adalah sebuah solusi untuk mengatasi sampah dalam kehidupan sehari-
hari dimana 3R merupakan singkatan dari Reuse, Reduce dan Recycle.
Reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan untuk
fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya contohnya: Memilih wadah, kantong atau
benda yang dapat digunakan beberapa kaliatau berulang-ulang, menggunakan alat-
alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus danditulis kembali, menggunakan sisi
kertas yang masih kosong untuk menulis dll.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah contohnya:
Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang, menghindari memakai dan
membeli produk yang menghasilkan sampahdalam jumlah besar, mengurangi
penggunaan bahan sekali pakai dll.
Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) barang yang sudah tidak terpakai
menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat contohnya: Melakukan
pengolahan sampah organik menjadi kompos, melakukan pengolahan sampah non
organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual dll.
SUMBER ARTIKEL :
MAKALAH EKOSISTEM DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN
“PENERAPAN SISTEM 3R (REUSE,REDUCE,DAN RECYCLE)
DALAM KEHIDUPANSEHARI-HARI” OLEH
IKA QURROTA AYUNIN
HTTP://WWW.ACADEMIA.EDU/9250901/PENERAPAN_SISTEM_
3R_REUSE_REDUCE_DAN_RECYCLE_DALAM_KEHIDUPAN_S
EHARI_HARI
WD RIZQANUN KARYIMA BOLU – E1E1 14 057
PROGRAM PILOT PROJECT TATA KELOLA SELOKAN AREA URBAN KOS
BERSAMA MASYARAKAT SEKARAN
Program tata kelola selokan area urban kos ini merupakan program kreativitas mahasiswa
berbasis Penelitian yang bertujuan untuk mewujudkan pilot project tata kelola selokan yang
bersih di area urban kos. Program ini diberi nama program “OJO SAMBAT. Program ini
dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, melakukan pembersihan dan
penataan prosedur pembuangan air selokan dengan membuat bak katrol dan saringan
sampah. Penerapan bak katrol dan saringan sampah diterapkan di 19 titik, 8 titik bak katrol,
dan 11 titik saringan sampah. Setalah diterapkan, sistem ini telah berhasil mengurangi resiko
sampah dan banjir yang sering terjadi di area urban kos Sekaran.
Pemasangan Saringan Sampah
Penerapan Saringan Sampah
Penerapan Bak Katrol Sampah
Bukti Saringan Sampah mulai Berfung
WaOde Hardianas S.
(E1E1 14 041)
Muh. Sakti
E1E1 14 026
PESAN, KESADARAN, DAN PERILAKU
HEMAT LISTRIK RUMAH TANGGA
Oleh
Lilik Noor Yuliati, Irmayani Nurasrina
Setiap manusia membutuhkan listrik untuk menunjang
aktivitas sehari-hari. Menurut Susanta dan Agustoni
(2007), listrik di Indonesia yang dikelola oleh Perusahaan
Listrik Negara atau PLN dihasilkan dari energi yang dapat
diperbaharui (misalnya PLTU dan PLTD.) Menurut
Adywibowo (2010), suplai listrik Indonesia 60 persen
masih mengandalkan pembangkit listrik berbahan bakar
minyak. Pembangkit listrik berbahan bakar minyak rata-
rata membutuhkan 3 liter solar untuk menghasilkan 1 kWh
listrik. Kondisi ini kian melebarkan selisih harga produksi
dan tarif listrik. Salah satu upaya pemerintah untuk
menghindari krisis listrik adalah dengan melakukan
pemasaran sosial mengenai penghematan listrik yang
memiliki bentuk konkret berupa pesan hemat listrik. Pesan
hemat listrik tersebut disebarkan melalui media yang
strategis dan disimak khalayak, misalnya televisi.
Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2012, p : 88 – 95
ISSN : 1907 – 6037
Vol. 5, No. 1
Asran
E1E1 14 074
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI
KECAMATAN DAHA SELATAN
Oleh
Riswan, Henna Rya Sunoko, Agus Hadiyarto
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari
proses alam yang berbentuk padat (Suyoto, 2008). Laju produksi
sampah terus meningkat, tidak saja sejajar dengan laju
pertumbuhan penduduk tetapi juga sejalan dengan meningkatnya
pola konsumsi masyarakat. Di sisi lain kapasitas penanganan sampah
yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah daerah belum
optimal. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh
terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitarnya.
Kecamatan Daha Selatan yang sebagian besar wilayahnya dilalui oleh
Sungai Negara, sebagian masyarakatnya terbiasa membuang sampah
secara sembarangan di sekitar rumah ataupun ke sungai.
Pengangkutan ke TPA hanya dilakukan setiap 3 hari sekali
(terkadang lebih dari 3 hari) sehingga tumpukan sampah sudah
melebihi kapasitas TPS.
Tipe perencanaan yang dapat diterapkan dalam pengelolaan sampah
rumah tangga di Kecamatan Daha Selatan adalah transaktif atau
pembelajaran sosial. Dimulai dengan pemenuhan kebutuhan teknis
operasional yaitu pewadahan dan pengomposan rumah tangga,
pemilahan sampah komunal, tempat pengumpulan sampah desa
untuk didaur ulang, serta TPS kecamatan. Kemudian meningkatkan
peran serta masyarakat melalui pemberdayaan dan pendampingan
oleh pengelola persampahan dan instansi terkait lainnya.
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol.9, No. 1, April 2011
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
DI KECAMATAN DAHA SELATAN
Oleh
Riswan*, Henna Rya Sunoko**, Agus Hadiyarto***
Wa Ode Maharani
E1E1 14 042
Pembuangan sampah rumah tangga secara
sembarangan di sekitar rumah ataupun ke sungai telah
menjadi kebiasaan sebagian masyarakat di Kecamatan Daha
Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sehingga
menimbulkan beberapa penyakit yang berbasis lingkungan
serta mencemari Sungai Negara. Oleh karena itu, maka
perlu dilakukan suatu kajian tentang pengelolaan sampah
rumah tangga berdasarkan aspek teknis operasional,
kelembagaan, pembiayaan, hukum/peraturan serta peran
serta masyarakatnya.
Penelitian analitik observasional ini bertujuan untuk
mengkaji pengelolaan sampah rumah tangga dan faktor
faktor yang berkorelasi, serta merencanakan pengelolaan
sampah rumah tangga yang berbasis masyarakat.
Penduduk Kecamatan Daha Selatan pada tahun 2008
berjumlah 39.507 jiwa, dengan produksi sampah rata-rata
0,00146 m3/ orang/hari. Diperkirakan volume timbulan
sampah yang dihasilkan sebanyak 57,68 m3/hari atau
21.053,2 m3/tahun. Menggunakan rata-rata pertumbuhan
penduduk 0,57% per tahunnya.
Berdasarkan volume timbulan sampah yang
dihasilkan sebanyak 57,68 m3/hari maka setelah
dilakukan pemilahan berdasarkan jenisnya akan
didapatkan volume sampah organik 27,06 m3/hari, kertas
8,65 m3/hari, plastik 12,69 m3/hari, serta logam dan
sebagainya 9,23 m3/hari. Jika residu pembuatan kompos
dari sampah organik diperkirakan 12%, sedangkan residu
pemanfaatan sampah non organik sebesar 6% maka
volume sampah yang dibuang ke TPA hanya sekitar 5,08
m3/hari.
NAMA : NURUL FAJRIANI
NIM : E1E114055
PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR
DI JEPANG
Plastik adalah bahan yang sangat
sulit terurai. Dibutuhkan waktu yang sangat
lama untuk bisa mengurainya. Metode yang
biasa digunakan untuk mengurangi sampah
plastik adalah dengan me-reuse atau
penggunaan kembali, dan me-recycle atau
pengolahan sampah plastik sehingga bisa
digunakan kembali. Adapun sampah yang
dapat diolah menjadi bahan bakar adalah
sampah dengan kode PP (polipropilene) dan
PE (polietilene)
Salah satu metode recycle yang
bisa digunakan untuk mengurangi jumlah
sampah plastik adalah pirolisis. Dengan
menggunakan konsep pirolisis, sampah
plastik dipanaskan pada suhu sekitar 500
derajat Celcius sehingga berubah fase
menjadi gas, kemudian akan terjadi proses
melelehnya plastik. Selanjutnya gas tersebut
dikondensasikan sehingga menjadi fase cair.
Hasil kondensasi inilah yang digunakan
sebagai bahan bakar cair yang setara dengan
bensin dan solar.
Gambar di atas adalah hasil
penyulingan bahan bakar cair yang
diperoleh dari hasil pirolisis dengan
bahan plastik berkode PP (polipropilene)
dan PE (polietilene) di BLEST Company,
dari kiri ke kanan bahan bakar yang
dihasilkan dari proses pirolis yaitu bensin
(gasoline), kerosene, solar (diesel oil) dan
heavy oil. Difoto oleh Putri Noviasri.
Sumber artikel :
http://www.olahsampah.com/index.php/teknologi/42-
melongok-model-pengolahan-sampah-plastik-menjadi-
bbm-di-jepang
PERENCANAAN ALAT PENGEPRES SAMPAH PLASTIK
Gambar 1. Alat
Gambar 2. Plastik hasil
pengepresan Nama : Asih Setiyorini
Nim : E1e114005
Tugas #2 Teknologi Lingkungan
Sumber : Wawan Trisnadi Putra. 2013. Perencanaan Alat Pengepres
Sampah Plastik. Jurnal Multitek Indonesia Vol. 7, No. 1 Juni 2013.
Plastik merupakan suatu jenis bahan yang tidak dapat terurai dalam waktu yang singkat. Sampah plastik membutuhkan
waktu 200 sampai 1.000 tahun untuk dapat terurai. Data dari Environment Protection Body, sebuah lembaga lingkungan
hidup di Amerika Serikat, mencatat ada sekitar 500 miliar sampai 1 triliun plastik digunakan di seluruh dunia setiap
tahunnya. Sehingga sampah plastik akan menjadi ancaman bagi kehidupan mengingat karakteristik dari plastik yang susah
terurai.
Proses daur ulang menjadi sangat populer saat ini. Namun, hanya daur ulang tertentu yang selama ini dijalankan
seperti, memberi hiasan dan kreasi terhadap botol plastik bekas. Padahal, ada banyak alternatif proses daur ulang yang
lebih menjanjikan dan berprospek ke depan, salah satunya mengkonversi sampah plastik menjadi bahan padat. Alat
pengepres plastik merupakan solusi untuk dapat meredam banjirnya sampah plastik yang ada di lingkungan.
Adapun hasil dari alat pengepres sampah plastik, yaitu :
Tabel 1. Penyusutan berat sampah plastik hasil pengepresan
Dari hasil pengujian alat pengepres sampah plastik di peroleh bahwa, hasil penyusutan sampah plastik sebesar 0,5 kg.
Dengan menggunakan alat ini dapat ditemukan pemanfaatan sampah plastik yang bisa di gunakan sebagai pengganti bata
dan kayu yang lebih tahan terhadap karat dan rusak.
No Jenis Plastik Berat awal (kg) Berat akhir (kg) Keterangan
1 Polypropylene 4,5 4 Berat menyusut 0,5 kg
2 Polyethylene Terephthalate 5 4,5 Berat menyusut 0,5 kg
3 Campuran 4 3,5 Berat menyusut 0,5 kg
Jalan adalah prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup masyarakat.
Dalam dimensi yang lebih luas jaringan jalan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pengembangan wilayah, baik wilayah nasional, regional, maupun
kabupaten / kota sesuai dengan fungsi dari jaringan jalan tersebut.
Penyebab kerusakan jalan adalah air yang menggenangi ruas jalan, karena pada saat
musim hujan, hal ini mengakibatkan mempercepat pengikisan lapisan aspal sehingga
aspal mudah retak dan dapat menimbulkan lubang, selain karena air salah faktornya
adalah karena kurang baiknya kualitas aspal yang mengakibatkan air tidak dapat
menyerap ke tahan dan pori-pori aspal tidak bekerja dengan maksimal sehingga perlu
adanya perbaikan kualitas aspal dan drainase sesuai dengan fungsinya.
TUGAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN
LD CAKRA BUANA
E1E114053
KERUSAKAN JALAN DAN CARA
PENANGGUNALANGANNYA
PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK
SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS
Dyah Rini Indriyanti, Eva Banowati, Margunani
Pada Jurnal ABDIMAS Vol. 19 No. 1, Juni 2015
Produksi sampah di pasar Sampangan tidak
dapat berhenti setiap hari. Sampah yang menggunung
dapat menyebabkan meningkatnya degradasi kebersihan
lingkungan karena mengeluarkan gas metan yang
menyebabkan global warming, gas ini memiliki daya
rusak 23 kali lebih kuat dari karbon. Hal inilah yang
mendasari Tim Pengabdian Masyarakat UNNES untuk
memberikan perhatian khusus pada pasar Sampangan
dengan mensosialisasikan dan membuat pelatihan
pengolahan limbah menjadi pupuk kompos.
Hal ini bertujuan untuk melatih KSM Pasar
Sampangan Baru mengolah sampah organik menjadi
pupuk organik yang siap jual dan membantu pemerintah
menanggulangi masalah limbah dengan membuat model
pengolahan sampah organik berbasis pasar.
Rumah kompos di Pasar
Sampangan Baru
Sampah sisa sayur mayur
di Pasar Sampangan Baru
Hasil kompos dari
sampah organik pasar
Proses pengomposan
dan pencacahan
hasil kompos
INDA SARI
E1E114015
MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DAN MENENTUKAN
LOKASI TPA DI DUSUN DELES DESA JAGONAYAN KECAMATAN
NGABLAK, MAGELANG
Kehidupan manusia dengan segala aktivitasnya pastilah tidak terlepas dengan adanya
sampah, karena sampah merupakan hasil efek samping dari adanya aktivitas manusia,
Permasalahan sampah di suatu kawasan meliputi tingginya laju timbulan sampah,
kepedulian masyarakat yang masih rendah sehingga suka berperilaku membuang
sampah sembarangan, keengganan untuk membuang sampah pada tempat yang sudah
disediakan.
Yang menjadi tujuan utama sosialisasi adalah membangkitkan kesadaran warga agar
menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarang mengingat
bahaya yang ditimbulkan akibat membuang sampan sembarangan, serta terjangkaunya
lokasi TPA, untuk itu TPA(Tempat Pembuangan Akhir) terdapat di tepi jalan utama yang
merupakan tanah milik desa dan brosur yang dibagikan saat sosialisasi disertai dengan
penggolongan sampah beserta konsep pembuangan sampah yang disajikan melalui
bagan dan gambar jadi warga dapat dengan mudah memahaminya.
Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang mendesak, sebab apabila tidak
dilakukan penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan
keseimbangan lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat
mencemari lingkungan baik terhadap tanah, air, dan udara.
RISANDI WAHIDUL Q
E1E1 14 070
PENCEMARAN LINGKUNGAN PERAIRAN SUNGAI SALAH SATU FAKTOR PENYEBAB BANJIR DI
JAKARTA
Terjadinya banjir akibat tercemarnya air sungai yang di sebabkan oleh perilaku manusia dengan kebiasaan
membuang sampah ke sungai dan penebangan hutan yang dapat menyebabkan banjir di sekitaran sungai tersebut. Kandungan
libah rumah tangga dan indutri yang mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan sungai sehingga menimbulkan banjir di
kawasan tersebut.
Penyebab :
1. Limbah indutri
2. limbah rumah tangga
Aktivitas manusia yang membuang sampah di sungai telah menjadi kebiasaan,
sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat dengan kebiasaan tersebut.
Solusi :
1. Sosialisasi agar masyarakat dapat menjaga lingkungan.
2. Diadakannya kegiatan kali bersih setiap minggunya.
TASYA ASPRINA_E1E114038
Sumber :
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjQsviCg63XAhUMrI8KHTYWAIIQFggr
MAA&url=http%3A%2F%2Fejurnal.bppt.go.id%2Findex.php%2FJTL%2Farticle%2Fdownload%2F230%2F130&usg=AOvVaw0lC1potXLQK18RjYD
S7r4-
Nama : Wa Ode Sitti Rahmawati
Nim : E1E114073
Beberapa tahun ini , lampion selalu hadir dalam kemeriahan acara - acara besar . Tapi sesunguhnya lampion terbang ini justru sangat
membahayakan. Buktinya, dengan banyaknya negara yang sudah melarang lampion untuk diterbangkan.
Lampion terbang atau yang disebut sky lantern, sangat ditunggu-tunggu pengunjung dalam pesta Waisak di Candi Borobudur setiap tahunnya.
Di negara-negara Asia seperti hal Indonesia, penerbangan lampion sering dijadikan simbol untuk mengusir peruntungan buruk ataupun melayangkan doa
dan harapan.
Namun berbeda dari Indonesia, negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam telah melarang penerbangan massal lampion. Di Thailand, sejak
tahun 2014 lampion hanya boleh diterbangkan pada acara yang ritual keagamaan. Bukan acara yang tidak jelas yang menjadikan lampion sebagai simbol
keromantisan. Sedang di Vietnam, ada 20 kasus kebakaran hutan yang dipicu oleh lampion terbang selama tahun 2009 dan Hanoi pernah gelap total karena
pusat tenaga listriknya terbakar terkena lampion terbang. Terutama jika diterbangkan dekat area bandara, penerbangan lampion dapat menyebabkan
gangguan yang cukup serius bagi pesawat yang sedang terbang.
Austria, Australia, Brazil, Selandia Baru, Spanyol, Jerman, sebagian Kanada, dan 13 negara bagian Amerika Serikat juga telah
melarang penerbangan lampion ini. Kebakaran gedung, rumah, dan lapangan pernah terjadi. Belum lagi kalau lampion tak sengaja menyangkut pada pohon
atau tiang listrik. Bisa pula berdampak pada luka bakar jika terkena orang atau hewan. Kalau sisa lampion itu jatuh, bisa pula termakan hewan dan
menyebabkan kematian. Dampak-dampak negatif inilah yang kemudian melatarbelakangi banyak negara tadi membuat kebijakan pelarangan penerbangan
lampion.
IKRAM
E1E114062
Sampah secara sederhana dapat diartikan sebagai segala barang padat yang tidak terpakai lagi.
Seringkali sampah menimbulkan masalah yang serius jika tidak dikelola dengan tepat. Manajemen
pengelolaan sampah yang kompleks dengan multi tahapan, mulai dari sampah dihasilkan pada tingkatan
rumah tangga, sampah industri atau sampah agraris, pengumpulan sampah, transportasi sampah, fasilitas
fasilitas pengelolaan sampah sampai pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah harus mendapat
perhatian yang serius dari instansi yang bertanggung jawab disetiap daerah untuk mencegah atau memperkecil
pencemaran yang dapat ditimbulkan.
Salah satu faktor penyebab rusaknya lingkungan yang hingga saat ini masih tetap menjadi
permasalahan besar bangsa kita ini adalah faktor pembuangan sampah. Masih banyak sampah yang diproduksi
masyarakat baik yang organik maupun anorganik yang mencemari lingkungan karena berwarna, berasa dan
berbau, serta berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlunya kesadaran dari seluruh elemen
masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan dari sampah
Nama : Nurfadilla
Nim : E1E1 14 054
Sampah masih menjadi masalah utama di negara-negara di dunia, termaksud
di Indonesia. Dari semua jenis sampah yang ada pada saat ini, sampah yang berasal
dari plastik ternyata jumlahnya cukup besar.
Seiring bertambahnya jumlah penduduk di dunia, konsumsi akan barang-
barang plastik semakin meningkat. Meningkatnya jumlah penggunaan plastik
disebabkan karena plastik memiliki banyak kelebihan dibandingkan bahan lainnya.
Namun dibalik kelebihannya bahan plastik memiliki masalah ketika bahan tersebut tidak
digunakan lagi. Barang berbahan plastik tidak dapat membusuk dan pada akhirnya
tidak dapat diuraikan dalam tanah sehingga menimbulkan masalah pada lingkungan.
Untuk memecahkan masalah limbah plastik maka para peneliti mencari cara
lain untuk mengatasi masalah limbah plastik untuk dijadikan suatu produk yang lebih
berguna bagi masyarakat. Dari beberapa penelitian yang dilakukan maka ditemukan
proses pengolahan limbah plastik menjadi minyak penggerak mesin. Walaupun
penelitiannya bisa dibilang baru, namun para peneliti telah menguji keberhasilan dari
penelitian tersebut.
Pengaruh debu terhadap pencemaran udara
Bertambahnya jumlah pengguna kendaraan bermotor maupun bermobil di kota Kendari mengakibatkan
banyaknya terjadi kerusakan jalan. Salah satu kerusakan jalan yang terdapat di kota Kendari yaitu terletak di jalan M.T
Haryono. Jalan tersebut merupakan akses yang paling banyak dilewati oleh pengguna kendaraan bermotor maupun
bermobil . Kerusakan yang terletak pada jalan tersebut mengakibatkan banyaknya debu.
Debu merupakan bahan yang sering disebut sebagai partikel mengambang di udara (airborne / SPM).
Memiliki ukuran 1 mikron sampai 500 mikron. Debu dapat mengakibatkan pencemaran udara. Pencemaran udara
terjadi karena adanya kandungan asap, gas, kabut, dan debu dalam kuantitas yang banyak, sehingga dapat
menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. pada atmosfer. Menurut
prediksi para ahli Kesehatan Lingkungan di Amerika Serikat pada sekitar tahun 2000-an kematian yang disebabkan
oleh pencemaran udara akan mencapai 57.000 orang pertahunnya.
Dampak pencemaran udara oleh partikel debu antara lain yaitu gangguan estetika dan fisik seperti
terganggunya pemandangan dan pelunturan warna bangunan, merusak kehidupan tumbuhan yang terjadi akibat
adanya penutupan pori-pori tumbuhan sehingga menganggu jalannya proses fotosintesis.
MODEL DINAMIS PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK
MENGURANGI BEBAN PENUMPUKAN
Oleh
Isti Surjandari, Akhmad Hidayatno, Ade Supriatna
 Sampah di perkotaan khususnya di DKI Jakarta
sangat memprihatinkan hal ini disebabkan tingkat
pertumbuhan penduduk yang semakin menigkat serta
daya beli masyarakat yang menjadi faktor dari
permasalahan tinggimya volume sampah. Untuk itu
diperlukan suatu alternatif pengelolaan sampah yang
dapat menurunkan tingkat penumpukan sampah di
TPA. Penelitian dilakukan analisis pengelolaan
sampah untuk mengurangi beban penumpukan
sampah di TPA dengan menggunakan simulasi
berdasarkan pendekatan sistem dinamis. Hasil
simulasi selanjutnya akan digunakan untuk melihat
kelayakan dari setiap alternatif pengelolaan sampah
berdasarkan perhitungan Cost-Benefit ratio (B/C),
sedangkan untuk mengetahui pandangan masyarakat
terhadap alternatif pengolahan sampah (dilihat dari
aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan teknologi),
maka dilakukan pula proses pembobotan dengan
Analytic Hierarchy Process (AHP).
Wa Oda Putri Visya Savira
E1E1 14 044
 Salah satu yang dapat mengurangi beban
penumpukan sampah di TPA yaitu dilakukan
dengan cara pengolahan sampah secara
bertahap, pertama adalah dengan
pengomposan. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan dari permasalahan yang ada
(pencemaran, penolakan dari masyarakat, dan
lain sebagainya), dan pertimbangan dari setiap
kriteria dari semua aspek (terutama aspek sosial
yang mempunyai preferensi terbesar dibanding
dengan aspek yang lain yaitu 53,8%), dan juga
berdasarkan kelayakan investasi (B/C rasio
sebesar 1,41), serta faktor penurunan tumpukan
sampah yang cukup tinggi.
 Kedua adalah dengan incenerator. Pengolahan
sampah dengan incenerator dapat dilakukan
setelah adanya sosialisasi kepada masyarakat,
sehingga potensi konflik dapat diredam
disamping potensi pemanfaatan yang positif baik
dilihat dari kelayakan investasi dengan nilai
Benefit-Cost ratio (B/C) lebih besar dari satu
(1,04) maupun efektivitas penurunan timbunan
sampah (66%).
Nama : Lilis Anggriani
NIM : E1E114065
Resume Singkat:
Indonesia mempunyai catatan buruk mengenai sungai. Dimana pada saat tahun 2013 saja
salah satu sungai di Indonesia yaitu sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai paling
tercemar di dunia oleh sebuah lembaga non-profit bidang lingkungan di New York. Salah satu
faktor yang meningkatkan tingkat pencemaran di sungai yaitu sikap mental masyarakat yang
masih menganggap sungai merupakan “halaman belakang” dan juga dapat digunakan sebagai
tempat pembuangan sampah umum. Limbah sampah sendiri yang terdapat dalam sungai bisa
saja berupa padat maupun cair juga seperti: bungkus makanan, botol plastik, air sabun, air
bekas cucian yang mengandung zat kimia, dan sebagainya seperti yang terlihat pada gambar.
Pada gambar juga dapat terlihat jelas bahwa kebanyakan sampah tersebut adalah sampah
plastik yang berasal dari sampah rumah tangga.
Jalan adalah sarana dan prasarana
angkutan darat yang sangat penting
dalam memperlancar kegiatan
hubungan ekonomi dan kegiatan sosial
lainnya. Namun ketika jalan yang
digunakan mengalami kerusakan maka
dapat menjadi hambatan bagi
penggunanya. Selain menghambat, hal
yang tidak diinginkan pula seperti
kecelakaan lalu lintas dapat terjadi.
Pada jurnal ini menjelaskan tentang jenis
kerusakan jalan, faktor penyebab kerusakan
jalan dan solusi untuk mengatasi kerusakan
jalan. Dan hasil penelitian dari jenis
kerusakan jalan yang dimaksud yaitu yang
paling dominan terjadi dalam 2 ruas jalan
tersebut. Faktor penyebab kerusakan jalan
yang paling umum disebabkan adalah
sistem drainase yang tidak baik, sifat
material konstruksi perkerasan yang kurang
baik, iklim, kondisi tanah yang tidak stabil,
dan perencanaan lapis perkerasan yang
tipis. Dan solusi yang diberikan yaitu
dengan melakukan tindakan perbaikan jalan
per segmennya.
TEKNOLOGI LINGKUNGAN
MUGITAWASI (E1E1 14 080)
Idzanul Iksan Sinatra
E1E1 14 072
Polusi Udara Akibat Aktivitas Kendaraan
Brmotor Di Jalan Perkotaan Jawa Dan Bali
Oleh
Nanny Kusminingrum, G. Gunawan
Pencemaran udara diperkotaan disebabkan oleh
aktivitas kendaraan bermotor yang semakin lepas
kontrol. Parameter polusi udara dari kendaraan
bermotor seperti karbonmonoksida (CO),
Nitrogen oksida (NOx), dan senyawa lainnya
dapat menimbulkan efek terhadap pemanasan
global. Setelah dilakukan pengukuran oleh Pusat
Litbang Jalan dan Jembatan maka di dapatkan
hasil pengukuran untuk karakteristik kota-kota
besar bahwa konsentrasi maksimum untuk
polutan HC, NOx, dan SPM10 sudah melebihi
standar kualitas ambien. Dan berdasarkan data
yang diperoleh, maka terdapat empat pendekatan
strategis yang mungkin diterapkan dalam upaya
pengendalian ruas jalan diantaranya : Penurunan
laju emisi pencemaran udara dari setiap kendaraan
untuk kilometer jalan yang ditempuh, Penurunan
jumlah dan kerapatan total kendaraan di dalam
suatu daerah tertentu, Penyertaan Mayarakat
dalam program-program pengelolaan lingkungan
jalan, Penataan dan penerapan teknologi
pereduksi polusi udara.
Mobil polusi udara dan kebisingan
RUMAH TROPIS HEMAT ENERGI BENTUK KEPEDULIAN
GLOBALWARMING
OLEH:
PRIANTO, E
Profil presentasi konsumsi listrik dalam rumah
tinggal
Pemakaian listrik secara berlebihan akan berdampak
pada lingkungan yang semakin jelek di mana, pemakaian listrik
dari pembangkit berbahan bakar fosil menjadi salah satu
penyebab pemanasan global tersebut, karena menambah
peningkatan emisi CO2. Bangunan yang didesain dengan tidak
memperhitungkan pemakaian listrik berkonstribusi terhadap
perusakan lingkungan, karena salah satu usaha penghematan
listrik terdapat pada skala bangunannya. Dalam penelitian ini
menegaskan bahwa dari skala rumah tinggal sekalipun,
terutama aspek pemakaian energi listrik dan desain
rancangannya, berkonstribusi keperdulian dampak pemanasan
global yang mendunia.
Dalam penelitian ini dirancang dengan
menggunakan pendekatan Reseach and Development, yaitu
penelitian yang ditindaklanjuti dengan pengembangan suatu
model (Model Rumah Hemat Energi). Hasil dari penelitian ini
berupa konsep yang diharapkan dapat teraplikasi pada
pengguna bangunan khususnya rumah tinggal.
ITA ASRIANI---E1E114018
◦
ZUL USWA
E1E1 14 046
Pada tahun 2006, timbulan sampah Kota Magelang adalah 3,14 1/orang/hari dengan komposisi sampah organik sebesar 69,65%
yaitu 257,16 m3 /hari dan sampah anorganik sebesar 30,35% yaitu 112,05 m3 /hari. Hal ini dikarenakan pengelolaan sampah belum optimal
dan belum adanya kesadaran masyarakat untuk memilah antara sampah organik dan anorganik. Sehingga dengan kurangnya kesadaran
masyarakat tersebut maka peneliti-peneliti ini melakukan penelitian untuk mengetahui besar potensi ekonomi sampah anorganik yang dapat
dimanfaatkan untuk daur ulang.
Hal-hal yang dilakukan untuk mengetahui potensi tersebut yaitu melakukan prediksi timbulan, komposisi dan volume sampah
pertahun sampai 2023, kemudian selanjutnya penerapan konsep daur ulang dalam pengelolaan sampah. Dalam penerapan konsep daur
ulang melakukan penyuluhan terhadap masyarakat setempat untuk melakukan pemilahan sampah dan juga bekerjasama dengan pemulung
yang bisa membantu dalam pemilahan sampah-sampah anorganik yang dapat didaur ulang. Tahap selanjutnya yaitu pewadahan,
pengumpulan, penanganan dan pemindahan serta pengangkutan sampah-sampah yang telah dipilah tersebut. Kemudian menganalisis
potensi ekenomi dari sampah anorganik yang dapat didaur ulang entah yang dikelola oleh pemulung atau yang telah dipilah pada saat
pengangkutan sampah ke TPA dengan melakukan pemasaran ke industri-industri yang menerima bahan daur ulang.
Nama : Mulatifa Laliha
Nim : E1E114027
Sumber : Nugraha, W. D., Suri, D. A., & Syafrudin. (2007). Studi Potensi Pemanfaatan Nilai Ekonomi Sampah Anorganik Melalui Konsep Daur
Ulang Dalam Rangka Optimalisasi Pengelolaan Sampah (Studi Kasus : Kota Magelang). TEKNIK – Vol. 28 No. 1, ISSN 0852-1697 .
UPAYA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH PLASTIK DI
LINGKUNGAN
Oleh : Pramiati Purwaningrum
Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan
yang belum dapat ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan
sampah baik di masyarakat sebagai penghasil sampah maupun di
tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang
ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut
sangat terbatas. Komposisi sampah terbesar di TPA selain sampah
organik (70%) terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik (14%).
Pengurangan sampah plastik dapat dilakukan dengan melakukan
daur ulang misalnya sampah plastik jenis polyethylene dapat didaur
ulang kembali sebagai konversi bahan bakar minyak dengan proses
cracking dan dapat dimanfaatkan juga sebagai bahan pembuat karbon
aktif untuk proses adsorpsi dalam pengolahan limbah cair.
Miming Mardianti - E1E1 14 022Teknologi Lingkungan
NAMA : OKTRINI ARTA
NIM : E1E114077
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Secara umum pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan akan dapat mengakibatkan,tempat berkembang dan sarang dari
serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan dan membuat sampah bertebaran di pinggir jalan. Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan secara
sederhana yaitu penumpukan, pembakaran, daur ulang sampah, dan pengomposan sampah. Dengan cara ini volume sampah menjadi berkurang, dan
pemanfaatan sampah dapat menguntungkan untuk warga sekitar.Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampakkesehatannya yang
berkepanjangan membuatnya lepas dari perhatian kita.
P'eningkatan aktivitas masyarakat akan meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan. Sampah yang dihasilkan tidak hanya sampah
organik melainkan juga sampah anorganik. banyaknya sampah yang dihasilkan harusdiolah dengan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan efek
negatif seperti mencemari lingkungan yang mana dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, banjir, penyumbatan sistem drainase dan sebagainya.
Kesadaran untuk mengolah sampah dengan baik di dalam masyarakat masih minim, halini dapat dilihat dari anggapan masyarakat mengenai sampah
itu sendiri. Masyarakat pada umumnya menganggap bahwa sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang.
Sumber : https://www.academia.edu/14838438/Penelitian_tentang_Sampah
NAMA : ASMITA INDA LESTARI
NIM : E1E114006
Dengan meningkatnya dampak buruk sampah yang dieasakn oleh masyarakat,semakin hilangnya kesadaran manusia
terhadap pentingnya kesehatan lingkungan dan juga kebersihan lingkungan.Setelah saya ,mengamati di berbagain tempat
bahwa sampah memang selalu ada dan keadaannya memang sangat tidak diharapkan,akan tetapi adanya sampah ini secara
tidak langsung dan secara langsung adalah kesalahan manusia.Di berbagai tempat yang saya perhatikan memang tempat
sampah tidak tersedia,kurang sadarnya manusia terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
sumber :https://ohbaru.blogspot.co.id/2014/02/contoh-hasil-penelitian-mengatasi.html?m=1
Sampah !!! Bicara mengenai sampah pasti yang terlintas di pikiran kita pasti masalah masalah pada sampah tersebut.
Adapun beberapa dampak dari sampah itu sendiri pertama pada lingkungan sekitar yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan
penyebab banjir. Dan yang kedua dampak dari sampah itu sendri bagi manusia yaitu sarang bagi penyakit yang dimana antaranya yaitu
diare, disentri, cacingan, malaria, kaki gajah, demam berdarah dan bisa saja akan berdampak pada kematian.
Berikut sampah menurut jenisnya :
Namun pendapat diatas harus dirubah karena pada dasarnya Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
Olehnya itu tidak semua sampah itu tidak bermanfaat, pasti ada beberapa dari sampah itu yang bermanfaat, salah satunya ketika
sampah dapat dimanfaatkan maka akan sangat berguna dan dapat menghasilkan uang.Contoh sampah yang dapat dimanfaatkan yaitu
seperti sampah organik yang dimna sisa sisa dari ruamh tangga dan pasar seperti sayur dan buah yang dimana dapat dijadikan sebagai
pupuk organik, makanan ternak dan ikan ataupun sebagai bahan pembuatan batako. Olehnya itu pemanfaatan dari sampah ini akan
sangat berdampak sangat baik, baik dari lingkungan sekitar dan manusia itu sendri dan juga sampah juga akan menjadi mata
pencaharian dari manusia itu sendiri.
NOVRIANSYAH
E1E114028
Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari sayur, buah,
dan dan kayu,bangkai,tulang, dankotoran. Yang dimna
nantinya akan menyatu pada alam kembali. Sedangkan
Sampah an-organik yaitu sampah yang berasal dari
sisa sisa limbah industri, botol, kaca, kaleng dan logam.
Yang dimna pada sampah ini tidak akan bisa diolah oleh
alam dengan kata lain sampah ini akan dalam bentuk
seperti semula dan tidak akan berubah.
BERBAGAI METODE KONVERSI SAMPAH PLASTIK
MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK
Sumber : Surono , U. B. (2013). Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar
Minyak . JURNAL TEKNIK VOL.3 NO.1, ISSN 2088 – 3676, pp. 32-40
Penggunaan plastik dan barang yang terbuat dari plastik telah meningkat dari hari ke hari.
Meningkatnya penggunaan plastik merupakan konsekuensi dari perkembangan teknologi, industri
dan populasi. Di satu sisi, sampah plastik tersebut memiliki dampak negatif yang terlalu
mengkhawatirkan, sehingga solusinya perlu dicari. Salah satu alternatif penanganan limbah plastik
yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah mengubah sampah plastik menjadi bahan
bakar.
Mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar
minyak bisa dilakukan dengan proses cracking. Ada
tiga macam proses yaitu hydro cracking, thermal
cracking dan catalytic cracking. Bahan bakar minyak
yang dihasilkan dari retak sampah plastik tergantung
dari jenis plastik, proses perengkahan yang digunakan,
jenis katalis, suhu pirolisis dan suhu kondensor.
Tabel 1. Perkiraan Prosentase Sampah di Indonesia
Nama : Dewi Hastuti
Nim : E1E114009
Polusi udara akibat asap rokok
UDARA merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-
pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan pencemaran
udara yaitu masuknya zat pencemar berbentuk gas-gas dan partikel kecil (aerosol) ke dalam udara, sehingga mutu udara turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Pembangunan fisik kota dan berdirinya
pusat-pusat industri disertai melonjaknya produksi rokok, mengakibatkan peningkatan jumlah perokok dan merajalelanya para
perokok di tempat-tempat tertentu , yang merupakan salah satu sumber pencemaran udara. Peningkatan pencemaran udara
terutama terjadi di daerah perindustrian, perdagangan dan padat kendaraan. Konsentrasi pencemaran udara di beberapa kota
besar dan daerah industri Indonesia dapat menyebabkan adanya gangguan pernafasan, iritasi pada mata dan telinga, serta
timbulnya penyakit tertentu.
Polusi udara akibat asap rokok memang tak separah asap pembakaran sampah. Namun jika tingkat perokok melonjak tinggi
dan para perokok merajalela di suatu tempat yang padat akan penduduk salah satunya rumah sakit yang ramai pengunjung dan
pasien, akan berdampak sangat fatal. Hal lain yang patut dicermati adalah ibu hamil yang menghisap rokok bisa berakibat fatal
terhadap janin yang dikandungnya. Pembuluh darah sang ibu akan mengecil sehingga suplai darah ke calon bayi terhalang.
Akan banyak dampak yang diderita oleh bayi, yaitu pertumbuhan badan terhambat dan juga kemampuan mental menjadi
terlambat. Gizi memang masih menjadi faktor utama bagi perkembangan otak, tetapi juga jangan meremehkan faktor lain
seperti polusi udara.
.
Siti Hartinah Indrianti – E1E1 14 034
PEMANFAATAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KERENTANAN DAN RISIKO BANJIR
Oleh : Lili Somantri, S.Pd., M.Si
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air
yang berlebihan merendam daratan. Banjir disebabkan
oleh adanya curah hujan berlebihan dan terus
meningkat di suatu daerah.
Pada artikel yang saya baca, salah satu teknik yang
digunakan untuk mengidentifikasi daerah yang rentan
terhadap banjir adalah dengan menggunakan
penginderaan jauh.
Penginderaan jauh adalah teknik yang digunakan
untuk memperoleh data tentang permukaan bumi
yang menggunakan media satelit ataupun pesawat
terbang
Keuntungan menggunakan teknik penginderaan jauh ini
diantaranya yaitu :
1. Analisis daerah rentan banjir lebih mudah karena data
ditampilkan dengan kajian wilayah yang luas
2. Menghemat Biaya, waktu, dan tenaga
Mengidentifikasi tempat-tempat banjir pada citra satelit
dengan menggunakan transformasi Tasseled-Cap yang
menghasilkan indeks kecerahan tanah Soil Brighness
Index (SBI).
Respon Tanggap Darurat
Bencana Berbasis Data
Satelit (Banjir Sumbawa)
Sumber :
http://pusfatja.lapan.go.i
d/index.php/tanggapben
cana/index/50
Sumber : Rahimi, M. R., & Hartatik, H. (2016). PENERAPAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION
DALAM PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT PENCEMARAN AIR SUNGAI. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 4-9.
Tentang jurnal>>
Salah satu masalah kerusakan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Kalimantan Selatan akibat pesatnya pembangunan industri adalah
pencemaran air sungai. Sebagaimana yang kita ketahui, Kalimantan Selatan terkenal dengan pasar terapungnya yang berada di atas sungai
Barito. Selain sebagai salah satu pusat perekonomian, sungai Barito ini (dan sungai-sungai lainnya di Kalimantan Selatan) memiliki fungsi
sebagai jalur transportasi dan juga dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), sekitar
17,11% (atau 166.845 rumah tangga) masih menggunakan air sungai sebagai air minum. Hal ini kemudian menjadi perhatian yang serius.
Dalam pengklasifikasian tingkat pencemaran air sungai, kadar zat terkandung pada sampel diolah dengan metode indeks pencemaran
(pollution index). Metode tersebut dianggap cukup rumit sehingga penulis mencoba menggunakan metode lain yaitu metode pembelajaran
LVQ (Learning Vector Quantization).
Dalam penelitiannya, LVQ diminta untuk dapat mengenali 4 tingkat pencemaran air sungai yaitu, memenuhi baku mutu (y1), tercemar ringan
(y2), tercemar sedang (y3), tercemar berat (y4) dengan menggunakan bobot 22 parameter kualitas air yang nantinya akan dibagi menjadi 4
kelas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 100 data pembelajaran (training) dan 50 data uji (testing). Pembelajaran dilakukan dengan
pengaturan learning rate 0,01, pengurangan learning rate 0,001 dan maksimal iterasi 20.000. Metode ini dimasukan ke dalam sebuah aplikasi
berbasis web dengan menggunakan bahasa PHP dan database MySQL.
Hasil pengujian menunjukan keakuratan pembelajaran untuk tiap kelas yaitu kelas I (76%), kelas II (72%), kelas III (86%), dan kelas IV (70%)
sehingga rata-rata keakuratan aplikasi hanya mencapai 76%
Resume oleh:
Brilian Rahmat C.T.I [E1E1 14 049]
100 Data
training
pencemaran
sungai
Normalisasi LVQ
50 Data
testing
dengan
bobot yang
ditemukan
Hasil
Klasifikasi
Akurasi
data testing
Nama: Ayu Ratnasari
Nim: E1E1 14 048
Contoh kasus : Kerusakan Jalan/Jalan Rusak
Apa penyebab dari kerusakan jalan..?
Penyebab kerusakan jalan adalah akibat beban roda kendaraan berat yang lalulalang, kondisi muka air tanah yang tinggi, dan juga bisa
diakibat kesalahan perencanaan.nah kita ambil dari salah satu kerusakan jalan tersebut misalnya jalan yang berlubang penyebab utamanya
dalah air,Jika sistim drainase sepanjang jalan tidak sempurna, termasuk perawatannya, maka air akan naik, bahkan bisa menggenangi jalan. Daya
dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang ada dalam tanah tersebut, Jika kandungan air optimum sudah
terlewati maka daya dukung tanah akan menurun,apalagi jika sampai muka jalan tergenang maka kondisi saturated akan terjadi. Daya lekat
antar butiran tanah menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak ada sama sekali, gesekan antar partikal sangat menurun dan saling mengunci antar
butiran sudah tidak bekerja. Pada kondisi ini kemampuan tanah mendukung beban boleh dikatakan sangat-sangat kecil. Sedangkan kendaraan
tetap akan lewat, akibat beban kendaraan yang menekan muka jalan maka terjadilah pelepasan ikatan antar butiran pada tanah, dan akan
mengakibatkan permukaan jalan menjadi pecah dan amblas. Nah inilah proses awal kerusakan jalan tersebut. Oleh karena itu hampir setiap
selesainya musim hujan akan nampak banyak jalan yang mengalami kerusakan, mulai dari lobang kecil sampai berlobang yang sangat besar. Jelas
ini diakibatkan dari kondisi drainase yang tidak sempurna.
sumber : http://bachnas.staff.uii.ac.id/2009/02/14/penyebab-kerusakan-jalan/
Akibat eksploitasi sumber daya
dan industrialisasi untuk memacu
pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan
masalah berupa Menurunnya ketersediaan
sumber daya dan kualitas lingkungan.
Solusi yang dapat dihadirkan yaitu
membangun kawasan Ruang Terbuka Hijau
dan menjalankan Sistem Smart Green City
(Green Transportation, Green Water, Green
Building).
Sumber : Indarto, Kukuh Dwi. 2015. Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi
Masyarakat sekitar Kelurahan Sambirito , Kecamatan Tembalang. Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 3 2015.
Polusi udara
PENCEMARAN UDARA adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur
berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara
(lingkungan)
Asap hitam yang dihasilkan dari pembakaran sampah akan menghasilkan hidrokarbon benzopirena yang
350 kali lebih berbahaya dari asap rokok. Ada pula zat-zat berbahaya lain seperti dioksin yang berasal dari
sampah plastik yang dibakar. Jika dihirup di tempat pembakaran, akan membuat tubuh menjadi sesak
napas, bahkan efek panjangnya dapat memicu penyebab kanker hati.
Polusi udara akibat pembakaran sampah juga sangat berbahaya bagi wanita hamiil karena bisa
menyebabkan bayi dalam kandungan terkena racun yang dapat mempengaruhi otaknya, sehingga bayi
memiliki kemungkinan mengalami sindrom Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), atau lebih
sering dikenal dengan istilah hiperaktif.
ANALISA FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN
(STUDI KASUS RUAS JALAN W. J. LALAMENTIK DAN
RUAS JALAN GOR FLOBAMORA)
Jalan adalah sarana dan prasarana angkutan darat yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan hubungan ekonomi dan kegiatan
sosial lainnya. Namun ketika jalan yang digunakan mengalami kerusakan akan berakibat bukan hanya terhalangnya kegiatan ekonomi dan
sosial namun dapat terjadi kecelakaan, tentu akan berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan pemakai jalan.
Jurnal yang saya dapatkan mengenai kerusakan jalan, dengan fokus pada faktor penyebab kerusakan jalan. Studi ini meneliti tingkat
keparahan kerusakan, lokasi, dan luas penyebarannya.
Penyebab kerusakan jalan secara umum yaitu sistem drainase yang tidak baik, sifat material konstruksi perkerasan yang kurang baik,
iklim, kondisi tanah yang tidak stabil, perencanaan lapis perkerasan yang tipis, proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi perkerasan yang
kurang sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi, yang saling terkait dan mempengaruhi.
Solusi dari penyebab kerusakan jalan yaitu jika kerusakan-kerusakan yang terjadi di lapangan akan dilakukan perbaikan, hendaknya
terlebih dahulu dilakukan observasi langsung di lapangan oleh pihak terkait, agar perbaikan yang dilakukan sesuai dengan kondisi kerusakan
yang terjadi, sehingga perbaikan yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien, lalu untuk mempertahankan kinerja perkerasan, diperlukan
beberapa tindakan perbaikan kerusakan, baik berupa pemeliharaan rutin yang dilakukan setiap tahun maupun pemeliharaan berkala.
Muhamad Sahlan
E1E114085Sumber :
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjlqtTx-
dXXAhXLwI8KHbaZAV0QFggmMAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fjurnal-
teknik-sipil%2Farticle%2Fview%2F19023%2F18670&usg=AOvVaw3A6PqK6CPcjtUA0wk3VnCU
SAMPAH PLASTIK
Pembuangan sampah sembarangan terutama sampah plastik
berdampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu diantaranya yaitu
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah. Adanya sampah plastik
sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme yakni membutuhkan waktu 100
hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna.
Selain itu, apabila sampah plastik dibiarkan menumpuk dalam waktu yang
cukup lama. Timbunan sampah tersebut dapat menghasilkan gas nitrogen
dan asam sulfida, zat mercury, chrom dan arsen yang dapat menimbulkan
gangguan terhadap bioorganisme tanah, tumbuhan, merusak struktur
permukaan dan tekstur tanah.
Adapun solusi penanganan pencemaran tanah yang diakibatkan
pembuangan sampah plastik sembarangan yaitu daur ulang kembali plastik
– plastik tersebut menjadi karya seni, melakukan tindakan edukatif berupa
penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap
pentingnya menjaga kelestarian alam. Sumber: ‘ Polusi air tanah akibat limbah
industri dan rumah tangga serta
Pemecahannanya’ oleh Dr. Ayi Bahtiar 30
Oktober 2007
Nama : Kurniawati La Ode Mardin
Nim : E1E114051
ANALISIS PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERKOTAAN
(STUDI KASUS PADA KELURAHAN BOYA KECAMATAN BANAWA
KABUPATEN DONGGALA)
*Tipe pengelolaan sampah
Pada dasarnya terdapat 2
macam pengelolaan sampah, yaitu
pengelolaan / penanganan sampah
setempat (individu) dan pengelolaan
sampah terpusat untuk suatu lingkungan
permukiman atau kota.
Penanganan setempat adalah
penanganan yang dilaksanakan sendiri
oleh sipenghasil sampah. Sedangkan
pengelolaan secara terpusat, khususnya
dalam teknis operasional, adalah suatu
proses atau kegiatan penanganan
sampah yang terkoodinir.
Jika yang akan dilaksanakan
adalah sistem penanganan yang
terpusat, maka adanya suatu institusi
yang menangani langsung pengelolaan persampahan
mutlak diperlukan. Institusi dalam sistem pengelolaan
persampahan memegang peranan yang sangat
penting meliputi, status, struktur organisasi, fungsi,
tanggung jawab dan wewenang serta koordinasi
vertikal maupun horisontal dari badan pengelola.
ELZAAPRILIA : E1E1 14 090
Dampak Sampah Di Selokan
Sampah merupakan salah satu kekhawatiran masyarakat.
Karena sampah memiliki dampak negatif yang sangat susah
untuk dicegah atau dihilangkan. Dan jika sampah dibuang di
saluran atau di drainase akan menyebabkan banjir dan kita
sendiri yang mendapatkan dampaknya.
Ada beberapa solusi yang dapat kita lakukan yaitu :
1. Sampah dapat di daur ulang. Hal ini bisa kita lakukan
dengan kerajinan tangan. Sampah dapat di daur ulang
dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan
produk atau barang yang akan mirip aslinya.
2. Minyak sampah dapat dijadikan bahan bakar seperti
solar. Tetapi dilihat dulu temperature dari sampah
tersebut.
Sumber : Berbagai Metode Konversi Sampah Plasti Menjadi Bahan
Bakar Minyak oleh Untoro Budi Surono.
NAMA : RISDARIA
NIM : E1E114033
Nama : Nur Widya Ningsih
Nim : E1E1 14 031
Sampah adalah suatu benda yang tidak digunakan lagi atau benda yang dibuang oleh manusia sebagai
penggunanya setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah yang menumpuk lama-lama akan mengakibatkan penyumbatan beberapa saluran perairan sehingga air
akan tergenang dan air pun akan meluap, kemudian dapat mengakibatkan banjir. Walaupun sampah bukanlah satu-
satunya faktor penyebab banjir, tetapi sampah tidak menutup kemungkinan dalam mengakibatkan banjir.
Sampah akan menimbulkan masalah kesehatan yang sangat mengganggu. Hal ini terjadi karena sampah
dibuang tidak pada tempatnya sehingga kuman pun dapat tumbuh dan berkembang biak di mana saja. Kuman ini
akan menarik berbagai serangga seperti lalat yang akan menyebarkan kuman di tempat yang lebih luas. Lingkungan
yang banyak penyakit ini pun akan menjadi tidak sehat dan kenyamanan pun akan sulit untuk di dapatkan.
Nah, kembali ke kesadaran kita bukan untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar dan memikirkan lagi jika
kita akan membuang sampah sembarang.
Dampak Membuang Sampah Sembarangan
Artikel dari Prelovers
NAMA : REYNHARD HETHARIE
NIM : E1E1 14 056
Sampah merupakan sisa-sisa kegiatan manusia yang dilakukan setiap hari. Lokasi sampah
biasa kita temukan di berbagai tempat, yaitu Pasar, Terminal Jalan raya dan tempat
lainnya. Sampah yang bertumpukkan akan menyebabkan berbagai dampak negatif bagi
masyarakat sekitar. Dampak teersebut berupa bau busuk yang menyengat. Bau busuk
tersebut akan menggangu kesehatan masyarakat sekitar. Samapah yang menumpuk juga
bisa menyebabkan timbulnya jentik-jentik nyamuk yang akan menyebabkan
masyarakat terkena penyakit DBD. Bila sampah yang bertumpukkan tidak diangkut oleh
petugas kebersihan, maka akan terjadi juga kemacetan lalu lintas di jalan raya.
Sampah bertumpukkan dapat menyebabkan banjir bila sampah yang sudah tidak bisa lagi
masuk kedalam tempat sampah yang sudah disediakan. Agar Sampah tidak menimbulkan
dampak-dampak negatif pada masyarakat sekitar, maka samapah yang
Bertumpukkan secepatnya diangkut oleh petugas kebersihan atau bisa juga
ditanam.
Sumber : http://bio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Dampak%20Negatif%20Sampah%20terhadap%20Lingkungan%20dan%20Upaya%20Mengatasinya-
.pdf

More Related Content

What's hot

Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraMakalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraZainal Abidin
 
Identifikasi polutan padat
Identifikasi polutan padatIdentifikasi polutan padat
Identifikasi polutan padatAgus Aktawan
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyaElva Kurniasari
 
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimiaTpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimiaMusLimatin MusLimatin
 
Alam sekitar tanggunjawab bersama
Alam sekitar tanggunjawab bersamaAlam sekitar tanggunjawab bersama
Alam sekitar tanggunjawab bersamadixonong88
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarMonika Siregar
 
Technology to Process Waste Into Electricity
Technology to Process Waste Into ElectricityTechnology to Process Waste Into Electricity
Technology to Process Waste Into ElectricityCfc Januar
 
Biodiversiti 2
Biodiversiti 2Biodiversiti 2
Biodiversiti 2amryee
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamDavid Rosidi
 
Makalah pencemaran
Makalah pencemaranMakalah pencemaran
Makalah pencemaranZanzan Kirko
 
Dampak industri terhadap lingkungan hidup
Dampak industri terhadap lingkungan hidupDampak industri terhadap lingkungan hidup
Dampak industri terhadap lingkungan hidupwelly yusup
 
Makalah Limbah Bahan Elektronik
Makalah Limbah Bahan ElektronikMakalah Limbah Bahan Elektronik
Makalah Limbah Bahan ElektronikNurul Afdal Haris
 
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraKarya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraJuniarta Sitorus
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganRohman Efendi
 

What's hot (20)

Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udaraMakalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
Makalah hukum lingkungan asap kendaraan sebagai pencemaran udara
 
Identifikasi polutan padat
Identifikasi polutan padatIdentifikasi polutan padat
Identifikasi polutan padat
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannyamakalah tentang sampah dan penanggulangannya
makalah tentang sampah dan penanggulangannya
 
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimiaTpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Alam sekitar tanggunjawab bersama
Alam sekitar tanggunjawab bersamaAlam sekitar tanggunjawab bersama
Alam sekitar tanggunjawab bersama
 
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitarSolusi sampah pada kehidupan sekitar
Solusi sampah pada kehidupan sekitar
 
Technology to Process Waste Into Electricity
Technology to Process Waste Into ElectricityTechnology to Process Waste Into Electricity
Technology to Process Waste Into Electricity
 
Biodiversiti 2
Biodiversiti 2Biodiversiti 2
Biodiversiti 2
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Makalah pencemaran
Makalah pencemaranMakalah pencemaran
Makalah pencemaran
 
Makalah hukum lingkungan
Makalah hukum lingkunganMakalah hukum lingkungan
Makalah hukum lingkungan
 
Dampak industri terhadap lingkungan hidup
Dampak industri terhadap lingkungan hidupDampak industri terhadap lingkungan hidup
Dampak industri terhadap lingkungan hidup
 
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkunganKarya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
 
Makalah Limbah Bahan Elektronik
Makalah Limbah Bahan ElektronikMakalah Limbah Bahan Elektronik
Makalah Limbah Bahan Elektronik
 
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraKarya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
 
KARYA ILMIAH SAMPAH
KARYA ILMIAH SAMPAHKARYA ILMIAH SAMPAH
KARYA ILMIAH SAMPAH
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 

Similar to Dampak Aktivitas Masing-masyarakat Terhadap Air Laut

Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Nida Shafiyanti
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam99zulkarnain
 
Pencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitarPencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitargadz29
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganFebry Ramdani
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganFebry Ramdani
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganDiki Alnastain
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamTerminal Purba
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganRamipratama
 
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANKARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANbasyrul arafah
 
Tugas aman ini lo we biar tau klen iya
Tugas aman ini lo we biar tau klen iyaTugas aman ini lo we biar tau klen iya
Tugas aman ini lo we biar tau klen iyaRaniSarah2
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganNina Safitri
 
Makalah pencemaran lngkungan
Makalah pencemaran lngkunganMakalah pencemaran lngkungan
Makalah pencemaran lngkunganditte yulita
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangancondro23
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganrayyanqisya
 

Similar to Dampak Aktivitas Masing-masyarakat Terhadap Air Laut (20)

Psb
PsbPsb
Psb
 
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
Manusia dan Lingkungan (Tugas ilmu sosial dan budaya dasar)
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Pencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitarPencemaran alam sekitar
Pencemaran alam sekitar
 
Ppt ipl
Ppt iplPpt ipl
Ppt ipl
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkunganTugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
Tugas softkill ke 3 tentang pengetahuan lingkungan
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANKARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
 
PENGENALAN TOKSIKOLOGI AKUATIK
PENGENALAN TOKSIKOLOGI AKUATIKPENGENALAN TOKSIKOLOGI AKUATIK
PENGENALAN TOKSIKOLOGI AKUATIK
 
Tugas aman ini lo we biar tau klen iya
Tugas aman ini lo we biar tau klen iyaTugas aman ini lo we biar tau klen iya
Tugas aman ini lo we biar tau klen iya
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
Pencemaranlingkungan
 
Makalah pencemaran lngkungan
Makalah pencemaran lngkunganMakalah pencemaran lngkungan
Makalah pencemaran lngkungan
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Pencemaran lingkunga1
Pencemaran lingkunga1Pencemaran lingkunga1
Pencemaran lingkunga1
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 

Dampak Aktivitas Masing-masyarakat Terhadap Air Laut

  • 2. Nama : Sri Wayun Waradani Nim : E1E114091 Banyak kita temui kerusakan pengerasan jalan secara dini yang mana dikaitkan dengan kesalahan umum pada pelaksanaan jalan, dan menjadi penyebab banyaknya kerusakan jalan sebelum umur pelayanan dilalui. Faktor-faktor penyebab kerusakan jalan tersebut antara lain mutu dan jumlah aspalnya, jumlah lintasan pada pemadatan, temperatur pencampuran, temperatur pemadatan. Dikarenakan banyaknya lokasi pengerasan yang tidak dapat melayani sesuai umur rencana yang direncanakan, untuk itu dilakukan penelitian terhadap faktor faktor penyebab terjadinya kerusakan pengerasan jalan Sumber : Suroso, T. W. (2008). Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Dini.
  • 3. Berdasarkan hasil dari melakukan studi literartur pada jurnal dapat disimpulkan bahwa masalah sampah tidak akan penah terlepas dari seluruh aktivitas manusia . Meningkatnya volume sampah yang ada dalam sebuah lingkungan di pengaruhi oleh kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga dan mencintai lingkungan tempat tinggalnya, ditambah lagi dengan pertumbuhan penduduk yang begitu meningkat sehingga jumlah sampah pun makin banyak. Yang menjadi masalah juga, peningkataan produksi sampah disebabakan karena meningkatnya kuantitas penduduk dan pengelolahan sampah yang tidak seimbang yang mana penyebab dari masalah ini yaitu kurangnya sarana dan prasarana untuk melakukan pengolahan sampah secara efektif dan efisien. Untuk mengatasi masalah tersebut ada beberapa hal yang menjadi penunjang untuk mengatasi masalah mengenai sampah ini diantaranya yaitu melakukan sosialisasi mengenai sampah dan pengelolaan sampah dengan baik karena berdasarkan studi lapangan yang dilakukan masih banyak warga yang belum pernah mendapatkan informasi mengenai bagaiman cara mengurangi dan mengelola sampah secara efektif dan efisien. Yang terpenting dari semua itu seberapa lengkap pun prasarana dan kuantitas manusia yang disediakan untuk menjaga lingkungan tetapi tanpa adanya kesadaran dalam diri untuk menjaga lingkungan maka semua yang di sediakan pun sia-sia. Nama : Waode Nurlailah Nim : E1E1 14 043
  • 4. SAMPAH (DampakdanPemanfaatan) Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Setelah melakukan studi literatur pada jurnal dan referensi lain dapat disimpulkan bahwa dibutuhkannya upaya pengelolaan sampah yang optimal untuk mengatasinya. Biasanya sumber dan jenis sampah tegantung dari lokasinya. Pemukiman padat padat penduduk terkadang menghasilkan sampah yang banyak dan beragam pula. Diperkirakan hanya 60% yang dapat masuk ke TPA sedangkan 40% masih menjadi pertanyaan. Masyarakatlah yang menjadi faktor utamanya, selain itu lahan pembuangan akhir yang kurang dan bak-bak sampah yang sedikit menjadi salah satu faktornya. Hal tersebut berdampak buruk bagi lingkungan. Pencemaranlah menjadi dampak utamanya. Hasilnya kesehatan masyarakat buruk karena lingkungan sekitar tercemar. Oleh karena itu dibutuhkannya solusi pemanfaatan sampah antara lain : pemanfaatan kembali (recycle), penggunaan kembali materi (reuse) dan pemulihan energi (energy recovery) yang terkandung dalam sampah. Selain pemanfaatan sampah, manusia sendiri pun juga harus sadar akan dampak yang ditimbulkan oleh ulah sendiri sehingga mengurangi bencana untuk pribadi, orang lain bahkan untuk anak cucu kita. TRI SAWAL ADE PUTRA HASIMUDIN E1E114039
  • 5. EFEK RUMAH KACA YUSUF E1E114045 Efek rumah kaca diartikan sebagai proses masuknya radiasi matahari dan terjebaknya radiasi tersebut di atmosfer akibat gas rumah kaca sehingga menaikkan suhu permukaan bumi. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas ini disebabkan oleh rumah kaca, kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Dampak dari gas rumah kaca yaitu perubahan iklim, naiknya permukaan air laut, mencairnya es di daerah kutub dan lainnya. Saat ini banyak teknologi yang dikembangkan untuk mengatasi efek rumah kaca, mulai dari pencarian bahan bakar alternatif selain bahan bakar fosil yang ramah lingkungan, pelestarian hutan, penggunaan, penyemprotan solar spray pada rumah kaca dan teknologi lainnya.
  • 6. PENETRALAN ZAT ASAP PEMBAKARAN SAMPAH BERBASIS NANO PULSED PLASMA “PETIR BUATAN” OLEH : RIFYAL RACHMAT, WAHYUDI WICAKSONO, HELMI MAULANA, RAHMAN EFANDI, ABDIL JABBAR Polusi udara akibat pembakaran sampah telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang terjadi dalam masyarakat. Maka penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir dampak berbahaya dari asap hasil pembakaran sampah, terutama zat Dioxin dan Furans serta debu-debu berbahaya lainnya yang dapat menjadi penyebab kanker. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang dapat memecah partikel-partikel berbahaya tersebut menjadi partikel yang lebih kecil sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Alat ini akan menciptakan plasma dengan menghasilkan muatan corona dari sumber tegangan tinggi DC dan AC, corona yang dihasilkan memiliki kepadatan rendah (low density plasma). Pengujian dilakukan terhadap sampel zat berbahaya hasil pembakaran sampah tersebut ke dalam sistem plasma. Akan terjadi proses ionisasi karena partikel melewati plasma. Maka akan diteliti berapa tegangan tinggi dan arus yang dibutuhkan agar dapat memecah partikel berbahaya tersebut menjadi partikel yang tidak Resume by : Ayu Sabrina Syair E1E114007 Source : http://artikel.dikti.go.id/index.php /PKM-P/article/view/72
  • 7. Asap rokok merupakan sebuah permasalahan yang banyak dijumpai dilingkuan sekitar kita, sadar maupun tak sadar, asap rokok sendiri memberikan kontribusi yang nyata terhadap polusi udara karena rokok itu sendiri mengandung bahan beracun yang berdampak pada kesehatan dan lingkuan kita. Bahan berbahaya yang ada pada rokok tidak hanya menyebapkan gangguan kesehatan pada perokok aktif tetapi berdampak juga oleh orang yang tidak merokok disekitar kita yang berpotensi untuk menderita kanker paru- paru dan penyakit lainya yang disebapkan oleh asap rokok. PENGARUH ROKOK TERHADAP KESEHATAN DAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANUSIA Muh Amsyar E1E1 14 086
  • 8. The International Journal Of Science & Technoledge (ISSN 2321 – 919X) - www.theijst.com NAMA : FITRIA RIHIN UYUN NIM : E1E1 14 012 Dari jurnal yang saya dapatkan mengenai sampah bahwa pembuangan sampah yang tidak tepat menyebabkan berbagai masalah seperti masalah kesehatan, bahaya, polusi dan itu mempengaruhi lingkungan. Polusi yang terkontaminasi menyebabkan ketidakstabilan, gangguan, bahaya atau ketidaknyamanan pada ekosistem. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita melihat banyak gambar tempat sampah yang penuh dengan sampah yang menyebabkan polusi. Hal ini berdampak besar pada kesehatan dan kebersihan masyarakat karena banyak nyamuk dan lalat yang berkembang biak pada sampah. Akhirnya, si peneliti melakukan percobaan membuat suatu alat untuk mengatasi masalah lingkungan akibat pembuangan sampah yang tidak tepat dan membuat lingkungan hijau untuk menjaga kesehatan dan kebersihan masyarakat. Alat ini menggunakan 3 sensor yaitu sensor Inframerah, sensor kelembapan dan sensor gas yang digunakan untuk mengetahui kelembapan dan bau dari sampahnya. saat alat ini mendeteksi kelembapan atau bau yang berpotensi menghasilkan polusi, alat ini akan mengirim sinyal melalui frekuensi radio (RF) yang ditampilkan ke LCD bahwa tempat atau bak sampah tersebut harus segera dibersihkan.
  • 9. Journal of Environmental Protection, 2013, 4, 509-515 / http://dx.doi.org/10.4236/jep.2013.46059 Published Online Jne 20u13 NAMA : UMAR RAMDANI NIM : E1E1 14 067 Dari Jurnal yang saya dapatkan mengenai efek polutan udara terhadap kesehatan masyarakat, dengan fokus pada debu yang dihasilkan dari ban mobil sementara mobil melaju di jalan. Studi ini meneliti apakah debu ban menyebabkan kerusakan kesehatan sama dengan serbuk sari, zat partikulat dalam kelompok yang sama. Saat mobil berjalan, gesekan antara ban dan jalan menghasilkan debu, dan bantalan rem dipakai setiap kali rem diterapkan, karena ban menggunakan karet sebagai bahan baku utamanya. Hasilnya menunjukkan bahwa debu ban juga dapat mempengaruhi kesehatan orang jika salah satu penyusunnya memiliki toksisitas atau menyebabkan alergi. Kemungkinan dampak dari debu ban yang diserap tubuh manusia dimana partikel debu ban dengan diameter kecil masuk ke tubuh manusia sebagai zat partikulat 10 μm atau lebih kecil mencapai alveolus, mereka dapat menyebabkan berbagai gangguan pernafasan, seperti bronkitis dan asma bronkial. Sumber : google.com
  • 10. P[[[[[[[[0-=[ DAMPAK AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENCEMARAN AIR LAUT DI PANTAI KUTA KABUPATEN BADUNG SERTA UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN (Nita Elyazar, M.S. Mahendra, I Nyoman Wardi) Wilayah pesisir dan laut Kabupaten Badung khususnya Kelurahan Kuta berkembang pesat menjadi kawasan pariwisata dengan berbagai aktivitas masyarakat. Peningkatan aktivitas masyarakat dapat menimbulkan pencemaran dan menganggu kelestarian wilayah pesisir termasuk kawasan Pantai Kuta. Hasil penelitian menunjukan berbagai aktivitas masyarakat di Kelurahan Kuta memberikan dampak bagi lingkungan khususnya air laut di Pantai Kuta sebagai berikut. Perkembangan penduduk dan lapangan kerja, pendapatan Pemda dan Desa Adat, prosesi budaya dan keagamaan, estetika lingkungan, persepsi masyarakat, limbah dan sanitasi lingkungan, alih fungsi lahan dan degradasi sempadan pantai, mobilisasi kendaraan serta intrusi air laut. Kualitas air laut di Pantai Kuta yang diamati pada musim hujan Tahun 2006 menunjukkan beberapa parameter telah melampaui ambang batas baku mutu yaitu sampah, NH3, NO2, NO3, PO4, Cu, Cd, Pb, E.coli dan coliform. Sedangkan DO di bawah batas minimum baku mutu. Parameter yang tidak melampui ambang batas yaitu suhu, warna, bau, padatan tersuspensi, pH, BOD, COD, minyak dan lemak, fenol, Hg dan Fe. Hasil perhitungan tingkat pencemaran air laut di tiga titik penelitian menunjukkan air laut Pantai Kuta termasuk tercemar sedang dengan skor antar 6,46 sampai dengan 6,77. Agum Agidtama Gafar – E1E114066
  • 11. Analisis Pengelolaan Sampah Padat di Kecamatan Banuhampu Kecamatan Agam Oleh Putri Nilam Sari Pencemaran lingkungan menyebabkan meningkatnya penyebaran penyakit, mengurangi estetika lingkungan dan berdampak pada pemanasan global. Hal ini di sebabkan oleh berbagai hal seperti meningkatnya jumlah populasi penduduk sehingga bertambah pula jumlah sampah yang di buang apalagi diperburuk dengan kurang memadainya tempat dan lokasi pembuangan sampah, kurangnya kesadaran masyarakat, dan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan sampah. Di Kecamatan Banuhampu sebagaian besar sampah masih di buang sembarangan. Sistem pengelolaan sampah di Kecamatan Banuhampu belum berjalan dengan baik di buktikan dengan belum adanya perencanaan khusus dalam pengelolaan sampah Untuk mengatasinya di perlukan perwakilan BPLH untuk memanajemen pengelolaan sampah, dan pengembangan metode pengelolaan sampah, serta peran aktif masyarakat dalam penerapan 3R (Reduce, Reuce, dan Recycle) Nur Adilah (E1E1 14 030)
  • 12. Nama : Sitti Najmia NIM : E1E1 14 035 Saat ini masalah sampah merupakan salah satu permasalahan di lingkungan kita, salah satu sumber sampah terbanyak berasal dari pemukiman. Banyaknya penduduk berbanding lurus dengan banyaknya sampah yang ada, pada pemukiman ada 2 jenis sampah yang sering ditemukan yaitu sampah organik dan anorganik. Dari 2 jenis sampah tersebut memiliki perbedaan sampah organik dapat dengan mudah terurai dan sampah anorganik sulit untuk teruarai. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana dengan sampah anorganik (sampah plastik) yang sulit terurai, karena plastik masih bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama dan dapat digunakan berulang kali, maka solusi untuk mendaur ulang (recycle) sampah plastik ini merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengatasi masalah sampah anorganik. Awalnya hanya sebuah sampah yang berserakan bahkan menjadi faktor utama dalam masalah lingkungan (banjir) tetapi sampah anorganik ini bisa tetap bermanfaat, misalnya dengan membuat tas atau produk lain yang bernilai jual dengan demikian masyarakat dapat mengurangi pemakaian (reduce) dengan tujuan meminimalisir jumlah plastik yang akan berakhir menjadi sampah setiap harinya. Mendaur ulang sampah plastik ini menjadi sesuatu yang bermanfaat yang dapat memberi dua keuntungan sekaligus, yang pertama dapat meminimalisir sampah anorganik agar lingkungan tetap asri dan tidak menimbulkan masalah lingkungan lainnya dan yang kedua dapat bernilai jual yang dapat menjadi peluang bisnis. Sumber Referensi : Jurnal Sains dan Teknologi “Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif” Penulis : Hijrah Purnama Putra dan Yebi Yuriandala ISSN : 2085 -1227 Contoh Produk (Hasil Daur Ulang Sampah) Gambar 1. Produk kerajinan sampah plastik dari Ecoist Gambar 2. Produk kerajinan sampah dari Xs Project
  • 13. PENERAPAN SISTEM 3R REUSE REDUCE DAN RECYCLE DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Sampah merupakan masalah yang cukup sulit dihadapi dan dapat berdampak buruk terhadap ekosistem lingkungan jika tidak di kelola dengan baik dan benar. 3R adalah sebuah solusi untuk mengatasi sampah dalam kehidupan sehari- hari dimana 3R merupakan singkatan dari Reuse, Reduce dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya contohnya: Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kaliatau berulang-ulang, menggunakan alat- alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus danditulis kembali, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis dll. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah contohnya: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang, menghindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampahdalam jumlah besar, mengurangi penggunaan bahan sekali pakai dll. Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat contohnya: Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos, melakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual dll. SUMBER ARTIKEL : MAKALAH EKOSISTEM DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN “PENERAPAN SISTEM 3R (REUSE,REDUCE,DAN RECYCLE) DALAM KEHIDUPANSEHARI-HARI” OLEH IKA QURROTA AYUNIN HTTP://WWW.ACADEMIA.EDU/9250901/PENERAPAN_SISTEM_ 3R_REUSE_REDUCE_DAN_RECYCLE_DALAM_KEHIDUPAN_S EHARI_HARI WD RIZQANUN KARYIMA BOLU – E1E1 14 057
  • 14. PROGRAM PILOT PROJECT TATA KELOLA SELOKAN AREA URBAN KOS BERSAMA MASYARAKAT SEKARAN Program tata kelola selokan area urban kos ini merupakan program kreativitas mahasiswa berbasis Penelitian yang bertujuan untuk mewujudkan pilot project tata kelola selokan yang bersih di area urban kos. Program ini diberi nama program “OJO SAMBAT. Program ini dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, melakukan pembersihan dan penataan prosedur pembuangan air selokan dengan membuat bak katrol dan saringan sampah. Penerapan bak katrol dan saringan sampah diterapkan di 19 titik, 8 titik bak katrol, dan 11 titik saringan sampah. Setalah diterapkan, sistem ini telah berhasil mengurangi resiko sampah dan banjir yang sering terjadi di area urban kos Sekaran. Pemasangan Saringan Sampah Penerapan Saringan Sampah Penerapan Bak Katrol Sampah Bukti Saringan Sampah mulai Berfung WaOde Hardianas S. (E1E1 14 041)
  • 15. Muh. Sakti E1E1 14 026 PESAN, KESADARAN, DAN PERILAKU HEMAT LISTRIK RUMAH TANGGA Oleh Lilik Noor Yuliati, Irmayani Nurasrina Setiap manusia membutuhkan listrik untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Menurut Susanta dan Agustoni (2007), listrik di Indonesia yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara atau PLN dihasilkan dari energi yang dapat diperbaharui (misalnya PLTU dan PLTD.) Menurut Adywibowo (2010), suplai listrik Indonesia 60 persen masih mengandalkan pembangkit listrik berbahan bakar minyak. Pembangkit listrik berbahan bakar minyak rata- rata membutuhkan 3 liter solar untuk menghasilkan 1 kWh listrik. Kondisi ini kian melebarkan selisih harga produksi dan tarif listrik. Salah satu upaya pemerintah untuk menghindari krisis listrik adalah dengan melakukan pemasaran sosial mengenai penghematan listrik yang memiliki bentuk konkret berupa pesan hemat listrik. Pesan hemat listrik tersebut disebarkan melalui media yang strategis dan disimak khalayak, misalnya televisi. Jur. Ilm. Kel. & Kons., Januari 2012, p : 88 – 95 ISSN : 1907 – 6037 Vol. 5, No. 1
  • 16. Asran E1E1 14 074 PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN DAHA SELATAN Oleh Riswan, Henna Rya Sunoko, Agus Hadiyarto Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat (Suyoto, 2008). Laju produksi sampah terus meningkat, tidak saja sejajar dengan laju pertumbuhan penduduk tetapi juga sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Di sisi lain kapasitas penanganan sampah yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah daerah belum optimal. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitarnya. Kecamatan Daha Selatan yang sebagian besar wilayahnya dilalui oleh Sungai Negara, sebagian masyarakatnya terbiasa membuang sampah secara sembarangan di sekitar rumah ataupun ke sungai. Pengangkutan ke TPA hanya dilakukan setiap 3 hari sekali (terkadang lebih dari 3 hari) sehingga tumpukan sampah sudah melebihi kapasitas TPS. Tipe perencanaan yang dapat diterapkan dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Daha Selatan adalah transaktif atau pembelajaran sosial. Dimulai dengan pemenuhan kebutuhan teknis operasional yaitu pewadahan dan pengomposan rumah tangga, pemilahan sampah komunal, tempat pengumpulan sampah desa untuk didaur ulang, serta TPS kecamatan. Kemudian meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan dan pendampingan oleh pengelola persampahan dan instansi terkait lainnya. Jurnal Ilmu Lingkungan Vol.9, No. 1, April 2011
  • 17. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KECAMATAN DAHA SELATAN Oleh Riswan*, Henna Rya Sunoko**, Agus Hadiyarto*** Wa Ode Maharani E1E1 14 042 Pembuangan sampah rumah tangga secara sembarangan di sekitar rumah ataupun ke sungai telah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat di Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sehingga menimbulkan beberapa penyakit yang berbasis lingkungan serta mencemari Sungai Negara. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan suatu kajian tentang pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan aspek teknis operasional, kelembagaan, pembiayaan, hukum/peraturan serta peran serta masyarakatnya. Penelitian analitik observasional ini bertujuan untuk mengkaji pengelolaan sampah rumah tangga dan faktor faktor yang berkorelasi, serta merencanakan pengelolaan sampah rumah tangga yang berbasis masyarakat. Penduduk Kecamatan Daha Selatan pada tahun 2008 berjumlah 39.507 jiwa, dengan produksi sampah rata-rata 0,00146 m3/ orang/hari. Diperkirakan volume timbulan sampah yang dihasilkan sebanyak 57,68 m3/hari atau 21.053,2 m3/tahun. Menggunakan rata-rata pertumbuhan penduduk 0,57% per tahunnya. Berdasarkan volume timbulan sampah yang dihasilkan sebanyak 57,68 m3/hari maka setelah dilakukan pemilahan berdasarkan jenisnya akan didapatkan volume sampah organik 27,06 m3/hari, kertas 8,65 m3/hari, plastik 12,69 m3/hari, serta logam dan sebagainya 9,23 m3/hari. Jika residu pembuatan kompos dari sampah organik diperkirakan 12%, sedangkan residu pemanfaatan sampah non organik sebesar 6% maka volume sampah yang dibuang ke TPA hanya sekitar 5,08 m3/hari.
  • 18. NAMA : NURUL FAJRIANI NIM : E1E114055 PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR DI JEPANG Plastik adalah bahan yang sangat sulit terurai. Dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa mengurainya. Metode yang biasa digunakan untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan me-reuse atau penggunaan kembali, dan me-recycle atau pengolahan sampah plastik sehingga bisa digunakan kembali. Adapun sampah yang dapat diolah menjadi bahan bakar adalah sampah dengan kode PP (polipropilene) dan PE (polietilene) Salah satu metode recycle yang bisa digunakan untuk mengurangi jumlah sampah plastik adalah pirolisis. Dengan menggunakan konsep pirolisis, sampah plastik dipanaskan pada suhu sekitar 500 derajat Celcius sehingga berubah fase menjadi gas, kemudian akan terjadi proses melelehnya plastik. Selanjutnya gas tersebut dikondensasikan sehingga menjadi fase cair. Hasil kondensasi inilah yang digunakan sebagai bahan bakar cair yang setara dengan bensin dan solar. Gambar di atas adalah hasil penyulingan bahan bakar cair yang diperoleh dari hasil pirolisis dengan bahan plastik berkode PP (polipropilene) dan PE (polietilene) di BLEST Company, dari kiri ke kanan bahan bakar yang dihasilkan dari proses pirolis yaitu bensin (gasoline), kerosene, solar (diesel oil) dan heavy oil. Difoto oleh Putri Noviasri. Sumber artikel : http://www.olahsampah.com/index.php/teknologi/42- melongok-model-pengolahan-sampah-plastik-menjadi- bbm-di-jepang
  • 19. PERENCANAAN ALAT PENGEPRES SAMPAH PLASTIK Gambar 1. Alat Gambar 2. Plastik hasil pengepresan Nama : Asih Setiyorini Nim : E1e114005 Tugas #2 Teknologi Lingkungan Sumber : Wawan Trisnadi Putra. 2013. Perencanaan Alat Pengepres Sampah Plastik. Jurnal Multitek Indonesia Vol. 7, No. 1 Juni 2013. Plastik merupakan suatu jenis bahan yang tidak dapat terurai dalam waktu yang singkat. Sampah plastik membutuhkan waktu 200 sampai 1.000 tahun untuk dapat terurai. Data dari Environment Protection Body, sebuah lembaga lingkungan hidup di Amerika Serikat, mencatat ada sekitar 500 miliar sampai 1 triliun plastik digunakan di seluruh dunia setiap tahunnya. Sehingga sampah plastik akan menjadi ancaman bagi kehidupan mengingat karakteristik dari plastik yang susah terurai. Proses daur ulang menjadi sangat populer saat ini. Namun, hanya daur ulang tertentu yang selama ini dijalankan seperti, memberi hiasan dan kreasi terhadap botol plastik bekas. Padahal, ada banyak alternatif proses daur ulang yang lebih menjanjikan dan berprospek ke depan, salah satunya mengkonversi sampah plastik menjadi bahan padat. Alat pengepres plastik merupakan solusi untuk dapat meredam banjirnya sampah plastik yang ada di lingkungan. Adapun hasil dari alat pengepres sampah plastik, yaitu : Tabel 1. Penyusutan berat sampah plastik hasil pengepresan Dari hasil pengujian alat pengepres sampah plastik di peroleh bahwa, hasil penyusutan sampah plastik sebesar 0,5 kg. Dengan menggunakan alat ini dapat ditemukan pemanfaatan sampah plastik yang bisa di gunakan sebagai pengganti bata dan kayu yang lebih tahan terhadap karat dan rusak. No Jenis Plastik Berat awal (kg) Berat akhir (kg) Keterangan 1 Polypropylene 4,5 4 Berat menyusut 0,5 kg 2 Polyethylene Terephthalate 5 4,5 Berat menyusut 0,5 kg 3 Campuran 4 3,5 Berat menyusut 0,5 kg
  • 20. Jalan adalah prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup masyarakat. Dalam dimensi yang lebih luas jaringan jalan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan wilayah, baik wilayah nasional, regional, maupun kabupaten / kota sesuai dengan fungsi dari jaringan jalan tersebut. Penyebab kerusakan jalan adalah air yang menggenangi ruas jalan, karena pada saat musim hujan, hal ini mengakibatkan mempercepat pengikisan lapisan aspal sehingga aspal mudah retak dan dapat menimbulkan lubang, selain karena air salah faktornya adalah karena kurang baiknya kualitas aspal yang mengakibatkan air tidak dapat menyerap ke tahan dan pori-pori aspal tidak bekerja dengan maksimal sehingga perlu adanya perbaikan kualitas aspal dan drainase sesuai dengan fungsinya. TUGAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN LD CAKRA BUANA E1E114053 KERUSAKAN JALAN DAN CARA PENANGGUNALANGANNYA
  • 21. PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS Dyah Rini Indriyanti, Eva Banowati, Margunani Pada Jurnal ABDIMAS Vol. 19 No. 1, Juni 2015 Produksi sampah di pasar Sampangan tidak dapat berhenti setiap hari. Sampah yang menggunung dapat menyebabkan meningkatnya degradasi kebersihan lingkungan karena mengeluarkan gas metan yang menyebabkan global warming, gas ini memiliki daya rusak 23 kali lebih kuat dari karbon. Hal inilah yang mendasari Tim Pengabdian Masyarakat UNNES untuk memberikan perhatian khusus pada pasar Sampangan dengan mensosialisasikan dan membuat pelatihan pengolahan limbah menjadi pupuk kompos. Hal ini bertujuan untuk melatih KSM Pasar Sampangan Baru mengolah sampah organik menjadi pupuk organik yang siap jual dan membantu pemerintah menanggulangi masalah limbah dengan membuat model pengolahan sampah organik berbasis pasar. Rumah kompos di Pasar Sampangan Baru Sampah sisa sayur mayur di Pasar Sampangan Baru Hasil kompos dari sampah organik pasar Proses pengomposan dan pencacahan hasil kompos INDA SARI E1E114015
  • 22. MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DAN MENENTUKAN LOKASI TPA DI DUSUN DELES DESA JAGONAYAN KECAMATAN NGABLAK, MAGELANG Kehidupan manusia dengan segala aktivitasnya pastilah tidak terlepas dengan adanya sampah, karena sampah merupakan hasil efek samping dari adanya aktivitas manusia, Permasalahan sampah di suatu kawasan meliputi tingginya laju timbulan sampah, kepedulian masyarakat yang masih rendah sehingga suka berperilaku membuang sampah sembarangan, keengganan untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Yang menjadi tujuan utama sosialisasi adalah membangkitkan kesadaran warga agar menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarang mengingat bahaya yang ditimbulkan akibat membuang sampan sembarangan, serta terjangkaunya lokasi TPA, untuk itu TPA(Tempat Pembuangan Akhir) terdapat di tepi jalan utama yang merupakan tanah milik desa dan brosur yang dibagikan saat sosialisasi disertai dengan penggolongan sampah beserta konsep pembuangan sampah yang disajikan melalui bagan dan gambar jadi warga dapat dengan mudah memahaminya. Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang mendesak, sebab apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan baik terhadap tanah, air, dan udara. RISANDI WAHIDUL Q E1E1 14 070
  • 23. PENCEMARAN LINGKUNGAN PERAIRAN SUNGAI SALAH SATU FAKTOR PENYEBAB BANJIR DI JAKARTA Terjadinya banjir akibat tercemarnya air sungai yang di sebabkan oleh perilaku manusia dengan kebiasaan membuang sampah ke sungai dan penebangan hutan yang dapat menyebabkan banjir di sekitaran sungai tersebut. Kandungan libah rumah tangga dan indutri yang mengakibatkan pendangkalan dan penyempitan sungai sehingga menimbulkan banjir di kawasan tersebut. Penyebab : 1. Limbah indutri 2. limbah rumah tangga Aktivitas manusia yang membuang sampah di sungai telah menjadi kebiasaan, sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat dengan kebiasaan tersebut. Solusi : 1. Sosialisasi agar masyarakat dapat menjaga lingkungan. 2. Diadakannya kegiatan kali bersih setiap minggunya. TASYA ASPRINA_E1E114038 Sumber : http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjQsviCg63XAhUMrI8KHTYWAIIQFggr MAA&url=http%3A%2F%2Fejurnal.bppt.go.id%2Findex.php%2FJTL%2Farticle%2Fdownload%2F230%2F130&usg=AOvVaw0lC1potXLQK18RjYD S7r4-
  • 24. Nama : Wa Ode Sitti Rahmawati Nim : E1E114073 Beberapa tahun ini , lampion selalu hadir dalam kemeriahan acara - acara besar . Tapi sesunguhnya lampion terbang ini justru sangat membahayakan. Buktinya, dengan banyaknya negara yang sudah melarang lampion untuk diterbangkan. Lampion terbang atau yang disebut sky lantern, sangat ditunggu-tunggu pengunjung dalam pesta Waisak di Candi Borobudur setiap tahunnya. Di negara-negara Asia seperti hal Indonesia, penerbangan lampion sering dijadikan simbol untuk mengusir peruntungan buruk ataupun melayangkan doa dan harapan. Namun berbeda dari Indonesia, negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam telah melarang penerbangan massal lampion. Di Thailand, sejak tahun 2014 lampion hanya boleh diterbangkan pada acara yang ritual keagamaan. Bukan acara yang tidak jelas yang menjadikan lampion sebagai simbol keromantisan. Sedang di Vietnam, ada 20 kasus kebakaran hutan yang dipicu oleh lampion terbang selama tahun 2009 dan Hanoi pernah gelap total karena pusat tenaga listriknya terbakar terkena lampion terbang. Terutama jika diterbangkan dekat area bandara, penerbangan lampion dapat menyebabkan gangguan yang cukup serius bagi pesawat yang sedang terbang. Austria, Australia, Brazil, Selandia Baru, Spanyol, Jerman, sebagian Kanada, dan 13 negara bagian Amerika Serikat juga telah melarang penerbangan lampion ini. Kebakaran gedung, rumah, dan lapangan pernah terjadi. Belum lagi kalau lampion tak sengaja menyangkut pada pohon atau tiang listrik. Bisa pula berdampak pada luka bakar jika terkena orang atau hewan. Kalau sisa lampion itu jatuh, bisa pula termakan hewan dan menyebabkan kematian. Dampak-dampak negatif inilah yang kemudian melatarbelakangi banyak negara tadi membuat kebijakan pelarangan penerbangan lampion.
  • 25. IKRAM E1E114062 Sampah secara sederhana dapat diartikan sebagai segala barang padat yang tidak terpakai lagi. Seringkali sampah menimbulkan masalah yang serius jika tidak dikelola dengan tepat. Manajemen pengelolaan sampah yang kompleks dengan multi tahapan, mulai dari sampah dihasilkan pada tingkatan rumah tangga, sampah industri atau sampah agraris, pengumpulan sampah, transportasi sampah, fasilitas fasilitas pengelolaan sampah sampai pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah harus mendapat perhatian yang serius dari instansi yang bertanggung jawab disetiap daerah untuk mencegah atau memperkecil pencemaran yang dapat ditimbulkan. Salah satu faktor penyebab rusaknya lingkungan yang hingga saat ini masih tetap menjadi permasalahan besar bangsa kita ini adalah faktor pembuangan sampah. Masih banyak sampah yang diproduksi masyarakat baik yang organik maupun anorganik yang mencemari lingkungan karena berwarna, berasa dan berbau, serta berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlunya kesadaran dari seluruh elemen masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan dari sampah
  • 26. Nama : Nurfadilla Nim : E1E1 14 054 Sampah masih menjadi masalah utama di negara-negara di dunia, termaksud di Indonesia. Dari semua jenis sampah yang ada pada saat ini, sampah yang berasal dari plastik ternyata jumlahnya cukup besar. Seiring bertambahnya jumlah penduduk di dunia, konsumsi akan barang- barang plastik semakin meningkat. Meningkatnya jumlah penggunaan plastik disebabkan karena plastik memiliki banyak kelebihan dibandingkan bahan lainnya. Namun dibalik kelebihannya bahan plastik memiliki masalah ketika bahan tersebut tidak digunakan lagi. Barang berbahan plastik tidak dapat membusuk dan pada akhirnya tidak dapat diuraikan dalam tanah sehingga menimbulkan masalah pada lingkungan. Untuk memecahkan masalah limbah plastik maka para peneliti mencari cara lain untuk mengatasi masalah limbah plastik untuk dijadikan suatu produk yang lebih berguna bagi masyarakat. Dari beberapa penelitian yang dilakukan maka ditemukan proses pengolahan limbah plastik menjadi minyak penggerak mesin. Walaupun penelitiannya bisa dibilang baru, namun para peneliti telah menguji keberhasilan dari penelitian tersebut.
  • 27. Pengaruh debu terhadap pencemaran udara Bertambahnya jumlah pengguna kendaraan bermotor maupun bermobil di kota Kendari mengakibatkan banyaknya terjadi kerusakan jalan. Salah satu kerusakan jalan yang terdapat di kota Kendari yaitu terletak di jalan M.T Haryono. Jalan tersebut merupakan akses yang paling banyak dilewati oleh pengguna kendaraan bermotor maupun bermobil . Kerusakan yang terletak pada jalan tersebut mengakibatkan banyaknya debu. Debu merupakan bahan yang sering disebut sebagai partikel mengambang di udara (airborne / SPM). Memiliki ukuran 1 mikron sampai 500 mikron. Debu dapat mengakibatkan pencemaran udara. Pencemaran udara terjadi karena adanya kandungan asap, gas, kabut, dan debu dalam kuantitas yang banyak, sehingga dapat menimbulkan gangguan-gangguan terhadap kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. pada atmosfer. Menurut prediksi para ahli Kesehatan Lingkungan di Amerika Serikat pada sekitar tahun 2000-an kematian yang disebabkan oleh pencemaran udara akan mencapai 57.000 orang pertahunnya. Dampak pencemaran udara oleh partikel debu antara lain yaitu gangguan estetika dan fisik seperti terganggunya pemandangan dan pelunturan warna bangunan, merusak kehidupan tumbuhan yang terjadi akibat adanya penutupan pori-pori tumbuhan sehingga menganggu jalannya proses fotosintesis.
  • 28. MODEL DINAMIS PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENGURANGI BEBAN PENUMPUKAN Oleh Isti Surjandari, Akhmad Hidayatno, Ade Supriatna  Sampah di perkotaan khususnya di DKI Jakarta sangat memprihatinkan hal ini disebabkan tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin menigkat serta daya beli masyarakat yang menjadi faktor dari permasalahan tinggimya volume sampah. Untuk itu diperlukan suatu alternatif pengelolaan sampah yang dapat menurunkan tingkat penumpukan sampah di TPA. Penelitian dilakukan analisis pengelolaan sampah untuk mengurangi beban penumpukan sampah di TPA dengan menggunakan simulasi berdasarkan pendekatan sistem dinamis. Hasil simulasi selanjutnya akan digunakan untuk melihat kelayakan dari setiap alternatif pengelolaan sampah berdasarkan perhitungan Cost-Benefit ratio (B/C), sedangkan untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap alternatif pengolahan sampah (dilihat dari aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan teknologi), maka dilakukan pula proses pembobotan dengan Analytic Hierarchy Process (AHP). Wa Oda Putri Visya Savira E1E1 14 044  Salah satu yang dapat mengurangi beban penumpukan sampah di TPA yaitu dilakukan dengan cara pengolahan sampah secara bertahap, pertama adalah dengan pengomposan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan dari permasalahan yang ada (pencemaran, penolakan dari masyarakat, dan lain sebagainya), dan pertimbangan dari setiap kriteria dari semua aspek (terutama aspek sosial yang mempunyai preferensi terbesar dibanding dengan aspek yang lain yaitu 53,8%), dan juga berdasarkan kelayakan investasi (B/C rasio sebesar 1,41), serta faktor penurunan tumpukan sampah yang cukup tinggi.  Kedua adalah dengan incenerator. Pengolahan sampah dengan incenerator dapat dilakukan setelah adanya sosialisasi kepada masyarakat, sehingga potensi konflik dapat diredam disamping potensi pemanfaatan yang positif baik dilihat dari kelayakan investasi dengan nilai Benefit-Cost ratio (B/C) lebih besar dari satu (1,04) maupun efektivitas penurunan timbunan sampah (66%).
  • 29. Nama : Lilis Anggriani NIM : E1E114065 Resume Singkat: Indonesia mempunyai catatan buruk mengenai sungai. Dimana pada saat tahun 2013 saja salah satu sungai di Indonesia yaitu sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai paling tercemar di dunia oleh sebuah lembaga non-profit bidang lingkungan di New York. Salah satu faktor yang meningkatkan tingkat pencemaran di sungai yaitu sikap mental masyarakat yang masih menganggap sungai merupakan “halaman belakang” dan juga dapat digunakan sebagai tempat pembuangan sampah umum. Limbah sampah sendiri yang terdapat dalam sungai bisa saja berupa padat maupun cair juga seperti: bungkus makanan, botol plastik, air sabun, air bekas cucian yang mengandung zat kimia, dan sebagainya seperti yang terlihat pada gambar. Pada gambar juga dapat terlihat jelas bahwa kebanyakan sampah tersebut adalah sampah plastik yang berasal dari sampah rumah tangga.
  • 30. Jalan adalah sarana dan prasarana angkutan darat yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan hubungan ekonomi dan kegiatan sosial lainnya. Namun ketika jalan yang digunakan mengalami kerusakan maka dapat menjadi hambatan bagi penggunanya. Selain menghambat, hal yang tidak diinginkan pula seperti kecelakaan lalu lintas dapat terjadi. Pada jurnal ini menjelaskan tentang jenis kerusakan jalan, faktor penyebab kerusakan jalan dan solusi untuk mengatasi kerusakan jalan. Dan hasil penelitian dari jenis kerusakan jalan yang dimaksud yaitu yang paling dominan terjadi dalam 2 ruas jalan tersebut. Faktor penyebab kerusakan jalan yang paling umum disebabkan adalah sistem drainase yang tidak baik, sifat material konstruksi perkerasan yang kurang baik, iklim, kondisi tanah yang tidak stabil, dan perencanaan lapis perkerasan yang tipis. Dan solusi yang diberikan yaitu dengan melakukan tindakan perbaikan jalan per segmennya. TEKNOLOGI LINGKUNGAN MUGITAWASI (E1E1 14 080)
  • 31. Idzanul Iksan Sinatra E1E1 14 072 Polusi Udara Akibat Aktivitas Kendaraan Brmotor Di Jalan Perkotaan Jawa Dan Bali Oleh Nanny Kusminingrum, G. Gunawan Pencemaran udara diperkotaan disebabkan oleh aktivitas kendaraan bermotor yang semakin lepas kontrol. Parameter polusi udara dari kendaraan bermotor seperti karbonmonoksida (CO), Nitrogen oksida (NOx), dan senyawa lainnya dapat menimbulkan efek terhadap pemanasan global. Setelah dilakukan pengukuran oleh Pusat Litbang Jalan dan Jembatan maka di dapatkan hasil pengukuran untuk karakteristik kota-kota besar bahwa konsentrasi maksimum untuk polutan HC, NOx, dan SPM10 sudah melebihi standar kualitas ambien. Dan berdasarkan data yang diperoleh, maka terdapat empat pendekatan strategis yang mungkin diterapkan dalam upaya pengendalian ruas jalan diantaranya : Penurunan laju emisi pencemaran udara dari setiap kendaraan untuk kilometer jalan yang ditempuh, Penurunan jumlah dan kerapatan total kendaraan di dalam suatu daerah tertentu, Penyertaan Mayarakat dalam program-program pengelolaan lingkungan jalan, Penataan dan penerapan teknologi pereduksi polusi udara. Mobil polusi udara dan kebisingan
  • 32. RUMAH TROPIS HEMAT ENERGI BENTUK KEPEDULIAN GLOBALWARMING OLEH: PRIANTO, E Profil presentasi konsumsi listrik dalam rumah tinggal Pemakaian listrik secara berlebihan akan berdampak pada lingkungan yang semakin jelek di mana, pemakaian listrik dari pembangkit berbahan bakar fosil menjadi salah satu penyebab pemanasan global tersebut, karena menambah peningkatan emisi CO2. Bangunan yang didesain dengan tidak memperhitungkan pemakaian listrik berkonstribusi terhadap perusakan lingkungan, karena salah satu usaha penghematan listrik terdapat pada skala bangunannya. Dalam penelitian ini menegaskan bahwa dari skala rumah tinggal sekalipun, terutama aspek pemakaian energi listrik dan desain rancangannya, berkonstribusi keperdulian dampak pemanasan global yang mendunia. Dalam penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan Reseach and Development, yaitu penelitian yang ditindaklanjuti dengan pengembangan suatu model (Model Rumah Hemat Energi). Hasil dari penelitian ini berupa konsep yang diharapkan dapat teraplikasi pada pengguna bangunan khususnya rumah tinggal. ITA ASRIANI---E1E114018 ◦
  • 34. Pada tahun 2006, timbulan sampah Kota Magelang adalah 3,14 1/orang/hari dengan komposisi sampah organik sebesar 69,65% yaitu 257,16 m3 /hari dan sampah anorganik sebesar 30,35% yaitu 112,05 m3 /hari. Hal ini dikarenakan pengelolaan sampah belum optimal dan belum adanya kesadaran masyarakat untuk memilah antara sampah organik dan anorganik. Sehingga dengan kurangnya kesadaran masyarakat tersebut maka peneliti-peneliti ini melakukan penelitian untuk mengetahui besar potensi ekonomi sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan untuk daur ulang. Hal-hal yang dilakukan untuk mengetahui potensi tersebut yaitu melakukan prediksi timbulan, komposisi dan volume sampah pertahun sampai 2023, kemudian selanjutnya penerapan konsep daur ulang dalam pengelolaan sampah. Dalam penerapan konsep daur ulang melakukan penyuluhan terhadap masyarakat setempat untuk melakukan pemilahan sampah dan juga bekerjasama dengan pemulung yang bisa membantu dalam pemilahan sampah-sampah anorganik yang dapat didaur ulang. Tahap selanjutnya yaitu pewadahan, pengumpulan, penanganan dan pemindahan serta pengangkutan sampah-sampah yang telah dipilah tersebut. Kemudian menganalisis potensi ekenomi dari sampah anorganik yang dapat didaur ulang entah yang dikelola oleh pemulung atau yang telah dipilah pada saat pengangkutan sampah ke TPA dengan melakukan pemasaran ke industri-industri yang menerima bahan daur ulang. Nama : Mulatifa Laliha Nim : E1E114027 Sumber : Nugraha, W. D., Suri, D. A., & Syafrudin. (2007). Studi Potensi Pemanfaatan Nilai Ekonomi Sampah Anorganik Melalui Konsep Daur Ulang Dalam Rangka Optimalisasi Pengelolaan Sampah (Studi Kasus : Kota Magelang). TEKNIK – Vol. 28 No. 1, ISSN 0852-1697 .
  • 35. UPAYA MENGURANGI TIMBULAN SAMPAH PLASTIK DI LINGKUNGAN Oleh : Pramiati Purwaningrum Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan yang belum dapat ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan sampah baik di masyarakat sebagai penghasil sampah maupun di tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut sangat terbatas. Komposisi sampah terbesar di TPA selain sampah organik (70%) terdapat sampah non organik yaitu sampah plastik (14%). Pengurangan sampah plastik dapat dilakukan dengan melakukan daur ulang misalnya sampah plastik jenis polyethylene dapat didaur ulang kembali sebagai konversi bahan bakar minyak dengan proses cracking dan dapat dimanfaatkan juga sebagai bahan pembuat karbon aktif untuk proses adsorpsi dalam pengolahan limbah cair. Miming Mardianti - E1E1 14 022Teknologi Lingkungan
  • 36. NAMA : OKTRINI ARTA NIM : E1E114077 Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Secara umum pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan akan dapat mengakibatkan,tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan dan membuat sampah bertebaran di pinggir jalan. Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan secara sederhana yaitu penumpukan, pembakaran, daur ulang sampah, dan pengomposan sampah. Dengan cara ini volume sampah menjadi berkurang, dan pemanfaatan sampah dapat menguntungkan untuk warga sekitar.Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampakkesehatannya yang berkepanjangan membuatnya lepas dari perhatian kita. P'eningkatan aktivitas masyarakat akan meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan. Sampah yang dihasilkan tidak hanya sampah organik melainkan juga sampah anorganik. banyaknya sampah yang dihasilkan harusdiolah dengan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan efek negatif seperti mencemari lingkungan yang mana dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, banjir, penyumbatan sistem drainase dan sebagainya. Kesadaran untuk mengolah sampah dengan baik di dalam masyarakat masih minim, halini dapat dilihat dari anggapan masyarakat mengenai sampah itu sendiri. Masyarakat pada umumnya menganggap bahwa sampah merupakan barang sisa yang sudah tidak berguna lagi dan harus dibuang. Sumber : https://www.academia.edu/14838438/Penelitian_tentang_Sampah
  • 37. NAMA : ASMITA INDA LESTARI NIM : E1E114006 Dengan meningkatnya dampak buruk sampah yang dieasakn oleh masyarakat,semakin hilangnya kesadaran manusia terhadap pentingnya kesehatan lingkungan dan juga kebersihan lingkungan.Setelah saya ,mengamati di berbagain tempat bahwa sampah memang selalu ada dan keadaannya memang sangat tidak diharapkan,akan tetapi adanya sampah ini secara tidak langsung dan secara langsung adalah kesalahan manusia.Di berbagai tempat yang saya perhatikan memang tempat sampah tidak tersedia,kurang sadarnya manusia terhadap pentingnya menjaga lingkungan. sumber :https://ohbaru.blogspot.co.id/2014/02/contoh-hasil-penelitian-mengatasi.html?m=1
  • 38. Sampah !!! Bicara mengenai sampah pasti yang terlintas di pikiran kita pasti masalah masalah pada sampah tersebut. Adapun beberapa dampak dari sampah itu sendiri pertama pada lingkungan sekitar yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan penyebab banjir. Dan yang kedua dampak dari sampah itu sendri bagi manusia yaitu sarang bagi penyakit yang dimana antaranya yaitu diare, disentri, cacingan, malaria, kaki gajah, demam berdarah dan bisa saja akan berdampak pada kematian. Berikut sampah menurut jenisnya : Namun pendapat diatas harus dirubah karena pada dasarnya Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Olehnya itu tidak semua sampah itu tidak bermanfaat, pasti ada beberapa dari sampah itu yang bermanfaat, salah satunya ketika sampah dapat dimanfaatkan maka akan sangat berguna dan dapat menghasilkan uang.Contoh sampah yang dapat dimanfaatkan yaitu seperti sampah organik yang dimna sisa sisa dari ruamh tangga dan pasar seperti sayur dan buah yang dimana dapat dijadikan sebagai pupuk organik, makanan ternak dan ikan ataupun sebagai bahan pembuatan batako. Olehnya itu pemanfaatan dari sampah ini akan sangat berdampak sangat baik, baik dari lingkungan sekitar dan manusia itu sendri dan juga sampah juga akan menjadi mata pencaharian dari manusia itu sendiri. NOVRIANSYAH E1E114028 Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari sayur, buah, dan dan kayu,bangkai,tulang, dankotoran. Yang dimna nantinya akan menyatu pada alam kembali. Sedangkan Sampah an-organik yaitu sampah yang berasal dari sisa sisa limbah industri, botol, kaca, kaleng dan logam. Yang dimna pada sampah ini tidak akan bisa diolah oleh alam dengan kata lain sampah ini akan dalam bentuk seperti semula dan tidak akan berubah.
  • 39. BERBAGAI METODE KONVERSI SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK Sumber : Surono , U. B. (2013). Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak . JURNAL TEKNIK VOL.3 NO.1, ISSN 2088 – 3676, pp. 32-40 Penggunaan plastik dan barang yang terbuat dari plastik telah meningkat dari hari ke hari. Meningkatnya penggunaan plastik merupakan konsekuensi dari perkembangan teknologi, industri dan populasi. Di satu sisi, sampah plastik tersebut memiliki dampak negatif yang terlalu mengkhawatirkan, sehingga solusinya perlu dicari. Salah satu alternatif penanganan limbah plastik yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar. Mengkonversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak bisa dilakukan dengan proses cracking. Ada tiga macam proses yaitu hydro cracking, thermal cracking dan catalytic cracking. Bahan bakar minyak yang dihasilkan dari retak sampah plastik tergantung dari jenis plastik, proses perengkahan yang digunakan, jenis katalis, suhu pirolisis dan suhu kondensor. Tabel 1. Perkiraan Prosentase Sampah di Indonesia Nama : Dewi Hastuti Nim : E1E114009
  • 40. Polusi udara akibat asap rokok UDARA merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat- pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan pencemaran udara yaitu masuknya zat pencemar berbentuk gas-gas dan partikel kecil (aerosol) ke dalam udara, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Pembangunan fisik kota dan berdirinya pusat-pusat industri disertai melonjaknya produksi rokok, mengakibatkan peningkatan jumlah perokok dan merajalelanya para perokok di tempat-tempat tertentu , yang merupakan salah satu sumber pencemaran udara. Peningkatan pencemaran udara terutama terjadi di daerah perindustrian, perdagangan dan padat kendaraan. Konsentrasi pencemaran udara di beberapa kota besar dan daerah industri Indonesia dapat menyebabkan adanya gangguan pernafasan, iritasi pada mata dan telinga, serta timbulnya penyakit tertentu. Polusi udara akibat asap rokok memang tak separah asap pembakaran sampah. Namun jika tingkat perokok melonjak tinggi dan para perokok merajalela di suatu tempat yang padat akan penduduk salah satunya rumah sakit yang ramai pengunjung dan pasien, akan berdampak sangat fatal. Hal lain yang patut dicermati adalah ibu hamil yang menghisap rokok bisa berakibat fatal terhadap janin yang dikandungnya. Pembuluh darah sang ibu akan mengecil sehingga suplai darah ke calon bayi terhalang. Akan banyak dampak yang diderita oleh bayi, yaitu pertumbuhan badan terhambat dan juga kemampuan mental menjadi terlambat. Gizi memang masih menjadi faktor utama bagi perkembangan otak, tetapi juga jangan meremehkan faktor lain seperti polusi udara. .
  • 41. Siti Hartinah Indrianti – E1E1 14 034 PEMANFAATAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERENTANAN DAN RISIKO BANJIR Oleh : Lili Somantri, S.Pd., M.Si Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir disebabkan oleh adanya curah hujan berlebihan dan terus meningkat di suatu daerah. Pada artikel yang saya baca, salah satu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi daerah yang rentan terhadap banjir adalah dengan menggunakan penginderaan jauh. Penginderaan jauh adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data tentang permukaan bumi yang menggunakan media satelit ataupun pesawat terbang Keuntungan menggunakan teknik penginderaan jauh ini diantaranya yaitu : 1. Analisis daerah rentan banjir lebih mudah karena data ditampilkan dengan kajian wilayah yang luas 2. Menghemat Biaya, waktu, dan tenaga Mengidentifikasi tempat-tempat banjir pada citra satelit dengan menggunakan transformasi Tasseled-Cap yang menghasilkan indeks kecerahan tanah Soil Brighness Index (SBI). Respon Tanggap Darurat Bencana Berbasis Data Satelit (Banjir Sumbawa) Sumber : http://pusfatja.lapan.go.i d/index.php/tanggapben cana/index/50
  • 42. Sumber : Rahimi, M. R., & Hartatik, H. (2016). PENERAPAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION DALAM PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT PENCEMARAN AIR SUNGAI. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 4-9. Tentang jurnal>> Salah satu masalah kerusakan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Kalimantan Selatan akibat pesatnya pembangunan industri adalah pencemaran air sungai. Sebagaimana yang kita ketahui, Kalimantan Selatan terkenal dengan pasar terapungnya yang berada di atas sungai Barito. Selain sebagai salah satu pusat perekonomian, sungai Barito ini (dan sungai-sungai lainnya di Kalimantan Selatan) memiliki fungsi sebagai jalur transportasi dan juga dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik), sekitar 17,11% (atau 166.845 rumah tangga) masih menggunakan air sungai sebagai air minum. Hal ini kemudian menjadi perhatian yang serius. Dalam pengklasifikasian tingkat pencemaran air sungai, kadar zat terkandung pada sampel diolah dengan metode indeks pencemaran (pollution index). Metode tersebut dianggap cukup rumit sehingga penulis mencoba menggunakan metode lain yaitu metode pembelajaran LVQ (Learning Vector Quantization). Dalam penelitiannya, LVQ diminta untuk dapat mengenali 4 tingkat pencemaran air sungai yaitu, memenuhi baku mutu (y1), tercemar ringan (y2), tercemar sedang (y3), tercemar berat (y4) dengan menggunakan bobot 22 parameter kualitas air yang nantinya akan dibagi menjadi 4 kelas. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 100 data pembelajaran (training) dan 50 data uji (testing). Pembelajaran dilakukan dengan pengaturan learning rate 0,01, pengurangan learning rate 0,001 dan maksimal iterasi 20.000. Metode ini dimasukan ke dalam sebuah aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa PHP dan database MySQL. Hasil pengujian menunjukan keakuratan pembelajaran untuk tiap kelas yaitu kelas I (76%), kelas II (72%), kelas III (86%), dan kelas IV (70%) sehingga rata-rata keakuratan aplikasi hanya mencapai 76% Resume oleh: Brilian Rahmat C.T.I [E1E1 14 049] 100 Data training pencemaran sungai Normalisasi LVQ 50 Data testing dengan bobot yang ditemukan Hasil Klasifikasi Akurasi data testing
  • 43. Nama: Ayu Ratnasari Nim: E1E1 14 048 Contoh kasus : Kerusakan Jalan/Jalan Rusak Apa penyebab dari kerusakan jalan..? Penyebab kerusakan jalan adalah akibat beban roda kendaraan berat yang lalulalang, kondisi muka air tanah yang tinggi, dan juga bisa diakibat kesalahan perencanaan.nah kita ambil dari salah satu kerusakan jalan tersebut misalnya jalan yang berlubang penyebab utamanya dalah air,Jika sistim drainase sepanjang jalan tidak sempurna, termasuk perawatannya, maka air akan naik, bahkan bisa menggenangi jalan. Daya dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang ada dalam tanah tersebut, Jika kandungan air optimum sudah terlewati maka daya dukung tanah akan menurun,apalagi jika sampai muka jalan tergenang maka kondisi saturated akan terjadi. Daya lekat antar butiran tanah menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak ada sama sekali, gesekan antar partikal sangat menurun dan saling mengunci antar butiran sudah tidak bekerja. Pada kondisi ini kemampuan tanah mendukung beban boleh dikatakan sangat-sangat kecil. Sedangkan kendaraan tetap akan lewat, akibat beban kendaraan yang menekan muka jalan maka terjadilah pelepasan ikatan antar butiran pada tanah, dan akan mengakibatkan permukaan jalan menjadi pecah dan amblas. Nah inilah proses awal kerusakan jalan tersebut. Oleh karena itu hampir setiap selesainya musim hujan akan nampak banyak jalan yang mengalami kerusakan, mulai dari lobang kecil sampai berlobang yang sangat besar. Jelas ini diakibatkan dari kondisi drainase yang tidak sempurna. sumber : http://bachnas.staff.uii.ac.id/2009/02/14/penyebab-kerusakan-jalan/
  • 44. Akibat eksploitasi sumber daya dan industrialisasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan masalah berupa Menurunnya ketersediaan sumber daya dan kualitas lingkungan. Solusi yang dapat dihadirkan yaitu membangun kawasan Ruang Terbuka Hijau dan menjalankan Sistem Smart Green City (Green Transportation, Green Water, Green Building). Sumber : Indarto, Kukuh Dwi. 2015. Dampak Pembangunan Perumahan terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi Masyarakat sekitar Kelurahan Sambirito , Kecamatan Tembalang. Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 3 2015.
  • 45. Polusi udara PENCEMARAN UDARA adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan) Asap hitam yang dihasilkan dari pembakaran sampah akan menghasilkan hidrokarbon benzopirena yang 350 kali lebih berbahaya dari asap rokok. Ada pula zat-zat berbahaya lain seperti dioksin yang berasal dari sampah plastik yang dibakar. Jika dihirup di tempat pembakaran, akan membuat tubuh menjadi sesak napas, bahkan efek panjangnya dapat memicu penyebab kanker hati. Polusi udara akibat pembakaran sampah juga sangat berbahaya bagi wanita hamiil karena bisa menyebabkan bayi dalam kandungan terkena racun yang dapat mempengaruhi otaknya, sehingga bayi memiliki kemungkinan mengalami sindrom Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), atau lebih sering dikenal dengan istilah hiperaktif.
  • 46. ANALISA FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN JALAN (STUDI KASUS RUAS JALAN W. J. LALAMENTIK DAN RUAS JALAN GOR FLOBAMORA) Jalan adalah sarana dan prasarana angkutan darat yang sangat penting dalam memperlancar kegiatan hubungan ekonomi dan kegiatan sosial lainnya. Namun ketika jalan yang digunakan mengalami kerusakan akan berakibat bukan hanya terhalangnya kegiatan ekonomi dan sosial namun dapat terjadi kecelakaan, tentu akan berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan pemakai jalan. Jurnal yang saya dapatkan mengenai kerusakan jalan, dengan fokus pada faktor penyebab kerusakan jalan. Studi ini meneliti tingkat keparahan kerusakan, lokasi, dan luas penyebarannya. Penyebab kerusakan jalan secara umum yaitu sistem drainase yang tidak baik, sifat material konstruksi perkerasan yang kurang baik, iklim, kondisi tanah yang tidak stabil, perencanaan lapis perkerasan yang tipis, proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi perkerasan yang kurang sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi, yang saling terkait dan mempengaruhi. Solusi dari penyebab kerusakan jalan yaitu jika kerusakan-kerusakan yang terjadi di lapangan akan dilakukan perbaikan, hendaknya terlebih dahulu dilakukan observasi langsung di lapangan oleh pihak terkait, agar perbaikan yang dilakukan sesuai dengan kondisi kerusakan yang terjadi, sehingga perbaikan yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien, lalu untuk mempertahankan kinerja perkerasan, diperlukan beberapa tindakan perbaikan kerusakan, baik berupa pemeliharaan rutin yang dilakukan setiap tahun maupun pemeliharaan berkala. Muhamad Sahlan E1E114085Sumber : https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjlqtTx- dXXAhXLwI8KHbaZAV0QFggmMAA&url=http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fjurnal- teknik-sipil%2Farticle%2Fview%2F19023%2F18670&usg=AOvVaw3A6PqK6CPcjtUA0wk3VnCU
  • 47. SAMPAH PLASTIK Pembuangan sampah sembarangan terutama sampah plastik berdampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu diantaranya yaitu dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah. Adanya sampah plastik sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme yakni membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Selain itu, apabila sampah plastik dibiarkan menumpuk dalam waktu yang cukup lama. Timbunan sampah tersebut dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, zat mercury, chrom dan arsen yang dapat menimbulkan gangguan terhadap bioorganisme tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Adapun solusi penanganan pencemaran tanah yang diakibatkan pembuangan sampah plastik sembarangan yaitu daur ulang kembali plastik – plastik tersebut menjadi karya seni, melakukan tindakan edukatif berupa penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam. Sumber: ‘ Polusi air tanah akibat limbah industri dan rumah tangga serta Pemecahannanya’ oleh Dr. Ayi Bahtiar 30 Oktober 2007 Nama : Kurniawati La Ode Mardin Nim : E1E114051
  • 48. ANALISIS PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERKOTAAN (STUDI KASUS PADA KELURAHAN BOYA KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA) *Tipe pengelolaan sampah Pada dasarnya terdapat 2 macam pengelolaan sampah, yaitu pengelolaan / penanganan sampah setempat (individu) dan pengelolaan sampah terpusat untuk suatu lingkungan permukiman atau kota. Penanganan setempat adalah penanganan yang dilaksanakan sendiri oleh sipenghasil sampah. Sedangkan pengelolaan secara terpusat, khususnya dalam teknis operasional, adalah suatu proses atau kegiatan penanganan sampah yang terkoodinir. Jika yang akan dilaksanakan adalah sistem penanganan yang terpusat, maka adanya suatu institusi yang menangani langsung pengelolaan persampahan mutlak diperlukan. Institusi dalam sistem pengelolaan persampahan memegang peranan yang sangat penting meliputi, status, struktur organisasi, fungsi, tanggung jawab dan wewenang serta koordinasi vertikal maupun horisontal dari badan pengelola. ELZAAPRILIA : E1E1 14 090
  • 49. Dampak Sampah Di Selokan Sampah merupakan salah satu kekhawatiran masyarakat. Karena sampah memiliki dampak negatif yang sangat susah untuk dicegah atau dihilangkan. Dan jika sampah dibuang di saluran atau di drainase akan menyebabkan banjir dan kita sendiri yang mendapatkan dampaknya. Ada beberapa solusi yang dapat kita lakukan yaitu : 1. Sampah dapat di daur ulang. Hal ini bisa kita lakukan dengan kerajinan tangan. Sampah dapat di daur ulang dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan produk atau barang yang akan mirip aslinya. 2. Minyak sampah dapat dijadikan bahan bakar seperti solar. Tetapi dilihat dulu temperature dari sampah tersebut. Sumber : Berbagai Metode Konversi Sampah Plasti Menjadi Bahan Bakar Minyak oleh Untoro Budi Surono. NAMA : RISDARIA NIM : E1E114033
  • 50. Nama : Nur Widya Ningsih Nim : E1E1 14 031 Sampah adalah suatu benda yang tidak digunakan lagi atau benda yang dibuang oleh manusia sebagai penggunanya setelah berakhirnya suatu proses. Sampah yang menumpuk lama-lama akan mengakibatkan penyumbatan beberapa saluran perairan sehingga air akan tergenang dan air pun akan meluap, kemudian dapat mengakibatkan banjir. Walaupun sampah bukanlah satu- satunya faktor penyebab banjir, tetapi sampah tidak menutup kemungkinan dalam mengakibatkan banjir. Sampah akan menimbulkan masalah kesehatan yang sangat mengganggu. Hal ini terjadi karena sampah dibuang tidak pada tempatnya sehingga kuman pun dapat tumbuh dan berkembang biak di mana saja. Kuman ini akan menarik berbagai serangga seperti lalat yang akan menyebarkan kuman di tempat yang lebih luas. Lingkungan yang banyak penyakit ini pun akan menjadi tidak sehat dan kenyamanan pun akan sulit untuk di dapatkan. Nah, kembali ke kesadaran kita bukan untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar dan memikirkan lagi jika kita akan membuang sampah sembarang. Dampak Membuang Sampah Sembarangan Artikel dari Prelovers
  • 51. NAMA : REYNHARD HETHARIE NIM : E1E1 14 056 Sampah merupakan sisa-sisa kegiatan manusia yang dilakukan setiap hari. Lokasi sampah biasa kita temukan di berbagai tempat, yaitu Pasar, Terminal Jalan raya dan tempat lainnya. Sampah yang bertumpukkan akan menyebabkan berbagai dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Dampak teersebut berupa bau busuk yang menyengat. Bau busuk tersebut akan menggangu kesehatan masyarakat sekitar. Samapah yang menumpuk juga bisa menyebabkan timbulnya jentik-jentik nyamuk yang akan menyebabkan masyarakat terkena penyakit DBD. Bila sampah yang bertumpukkan tidak diangkut oleh petugas kebersihan, maka akan terjadi juga kemacetan lalu lintas di jalan raya. Sampah bertumpukkan dapat menyebabkan banjir bila sampah yang sudah tidak bisa lagi masuk kedalam tempat sampah yang sudah disediakan. Agar Sampah tidak menimbulkan dampak-dampak negatif pada masyarakat sekitar, maka samapah yang Bertumpukkan secepatnya diangkut oleh petugas kebersihan atau bisa juga ditanam. Sumber : http://bio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Dampak%20Negatif%20Sampah%20terhadap%20Lingkungan%20dan%20Upaya%20Mengatasinya- .pdf