SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Pendidikan Kewarganegaraan Page 1
MAKALAHPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAB 2: PENGERTIAN NILAI BUDAYA
Nama : Nofa Eriana
Npm : 19211400
Kelas : 2 EA 27
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
2013
Pendidikan Kewarganegaraan Page 2
DAFTAR ISI
Cover........................................................................................................................................1
Daftar Isi………………………………………………………................... ...........................2
Kata Pengantar………………………………………………….............................................3
BAB.1 PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................5
BAB.2 PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Pengertian Nilai Budaya ....................................................................................................6
2.2 Masalah Pokok Dalam Kehidupan Yang Menetukan Budaya Manusia...........................7
2.3 Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Indonesia Berkaitan Dengan Kesehatan .......................10
2.4 Pendapat Menurut Para Ahli Tentang Perubahan Budaya Sosial....................................13
BAB. 3 PENUTUP ................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................16
3.2 Saran ................................................................................................................................17
Pendidikan Kewarganegaraan Page 3
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
tugas tulisan yaitu “Pengertian Sistem Nilai Budaya” tersebut dengan baik. Dalam mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Mata pelajaran PKn dengan judul “Pengertian Sistem Nilai
Budaya ” di kelas 2 semester 4.
Demikian tulisan yang dapat saya sampaikan. Sebaik-baik tulisan disusun pasti ada
kekurangannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan tugas ini. Semoga tugas ini bermanfaat bagi rekan-rekan guru yang
membutuhkan wawasan pendidikan.Amin.
Bekasi, 30 Mei 2013
Penyusun
Nofa Eriana
Pendidikan Kewarganegaraan Page 4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Istilah sistem budaya mungkin tidak terlalu asing bagi para pemerhati kehidupan sosial dan
budaya masyarakat, baik praktisi maupun akademisi.Istilah tersebut mulai menarik perhatian
para peneliti, khususnya peneliti kehidupan budaya masyarakat, karena sering dihubungkan
dengan perilaku masyarakat dalam kehiupan sehari-hari.
Sekilas, tampak nilai budaya sangat mempengaruhi prilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari walaupun terkadang budaya yang diturunkan dari nenek moyang sebagian besar tidak
tertulis namun selalu dipatuhi oleh masyarakat. Hal ini tidaklah aneh karena sanksi sosial bagi
masyarakat yang tidak mematuhi nilai-nilai budaya masyarakat setempat membuat siapapun
tidak akan merasa nyaman.
Tylor dalam Imran Manan (1989;19) mengemukakan moral termasuk bagian dari kebudayaan,
yaitu standar tentang baik dan buruk, benar dan salah, yang kesemuanya dalam konsep yang
lebih besar termasuk ke dalam „Nilai‟. Hal ini di lihat dari aspek penyampaian pendidikan yang
dikatakan bahwa pendidikan mencakup penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai.
Kedudukan nilai dalam setiap kebudayaan sangatlah penting, maka pemahaman tentang sistem
nilai budaya dan orientasi nilai budaya sangat penting dalam konteks pemahaman perilaku suatu
masyarakat dan sistem pendidikan yang digunakan untuk menyampaikan sisitem perilaku dan
produk budaya yang dijiwai oleh sistem nilai masyarakat yang bersangkutan.
Clyde Kluckhohn mendefinisikan nilai sebagai sebuah konsepsi, eksplisit atau implisit, menjadi
ciri khusus seseorang atau sekelompok orang, mengenai hal-hal yang diinginkan yang
mempengaruhi pemilihan dari berbagai cara-cara, alat-alat, tujuan-tujuan perbuatan yang
tersedia. Orientasi nilai budaya adalah Konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi
Pendidikan Kewarganegaraan Page 5
perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang
dengan orang dan tentang hal-hal yang diingini dan tak diingini yang mungkin bertalian dengan
hubungan antar orang dengan lingkungan dan sesama manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disampaiakan diatas, maka permasalahan pokok dalam makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Sistem Nilai Budaya ?
2. Apakah masalah dasar dalam kehidupan yang menentukan budaya manusia?
1.3 Tujuan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan pada rumusan masalah, maka tujuan
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui secara teori tentang sistem nilai budaya
2. Untuk mengetahui masalah dasar dalam kehidupan yang menentukan budaya manusia
Pendidikan Kewarganegaraan Page 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nilai Budaya
Tylor dalam Imran Manan (1989;19) mengemukakan moral termasuk bagian dari kebudayaan, yaitu
standar tentang baik dan buruk, benar dan salah, yang kesemuanya dalam konsep yang lebih besar
termasuk ke dalam „Nilai‟. Hal ini di lihat dari aspek penyampaian pendidikan yang dikatakan bahwa
pendidikan mencakup penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan.Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture
juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari
budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra
Pendidikan Kewarganegaraan Page 7
yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman
mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Jadi, Sistem Nilai Budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup dalam
masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang
dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan
pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata
kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak tercermin
dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola perilaku anggota-anggota
suatu masyarakat.
2.2 Masalah Pokok dalam Kehidupan yang Menentukan Budaya Manusia
Kluckhohn mengemukakan kerangka teori nilai nilai yang mencakup pilihan nilai yang dominan
yang mungkin dipakai oleh anggota-anggota suatu masyarakat dalam memecahkan 6 masalah pokok
kehidupan, sebagai berikut:
Masalah pertama, yang dihadapi manusia dalam semua masyarakat adalah bagaimana mereka
memandang sesamanya, bagaimana mereka harus bekerja bersama dan bergaul dalam suatu kesatuan
sosial. Hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat tersebut dapat mempunyai beberapa
orientasi nilai pokok, yaitu yang bersifat linealism, collateralism, dan indiviualism. Inti persoalannya
adalah siapa yang harus mengambil keputusan.
Pendidikan Kewarganegaraan Page 8
Masyarakat dengan orientasi nilai yang lineal orang akan berorientasi kepada seseorang untuk
membuatkan keputusan bagi semua anggota kelompok. Masyarakat dengan orientasi nilai yang
collateral, orientasi nilai akan berpusat pada kelompok. Kelompoklah yang mempunyai keputusan
tertinggi.
Masyarakat dengan orientasi individualism, semua keputusan dibuat oleh individu-individu.
Individualisme menekankan hak tertinggi individu dalam mengambil keputusan-keputusan dalam
memecahkan berbagai permasalahan kehidupan.
Masalah Kedua, Setiap manusia berhadapan dengan waktu. Setiap kebudayaan menentukan dimensi
dimensi waktu yang dominan yang menjadi ciri khas kebudayaan tersebut. Secara teoritis ada tida
dimensi waktu yang dominan yang menjadi orientasi nilai kebudayaan suatu masyarakat, yaitu yang
berorientasi ke masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Dimensi waktu yang dominan akan
menjiwai perilaku anggota-anggota suatu masyarakat yang sangat berpengaruh dalam kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan pengejaran kemjuan.
Masalah Ketiga, Setiap manusia berhubungan dengan alam. Hubungan dapat berbentuk apakah alam
menguasai manusia, atau hidup selaras dengan alam, atau manusia harus menguasai alam.
Masalah Keempat, Masalah yang mendasar yang dihadapi manusia adalah masalah kerja. Apakah
orang berorientasi nilai kerja sebagai sesuatu untuk hidup saja, ataukah kerja untukmencari
kedudukan, ataukah kerja untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak.
Masalah Kelima, Masalah kepemilian kebudayaan. Alternatif pemilikan kebudayaan yang tersedia
adalah suatu kontinum antara pemilikan kebudayaan yang berorientasi pada materialisme atau yang
berorientasi pada spiritualisme. Ada kesan bahwa kebudayaan barat sangat berorientasi kepada
materialisme sedang kebudayaan timur sangat berorientasi kepada spiritualisme.
Masalah Keenam, Apakah hakekat hidup manusia. Orientasi nilai yang tersedia adalah pandangan-
pandangan bahwa hidup itu sesuatu yang baik, sesuatu yang buruk, atau sesuatu yang buruk tetapi
dapat disempurnakan.
Ahli lain yang menganalisa nilai inti atau pola orientasi nilai suatu masyarakat adalah Talcots Parson.
Dia telah memperkembangkan suatu taksonomi nilai dasar yang dinamakannya ”pattern variables”
Pendidikan Kewarganegaraan Page 9
yang menentukan makna situasi-situasi tertentu dan cara memecahkan dilemma pengambilan
keputusan. Lima pattern tersebut adalah:
1. Dasar-dasar pemilihan objek terhadap mana sebuah orientasi berlaku, yaitu apakah pemilihan
ditentukan oleh keturunan (ascription) atau keberhasilan (achievement).
2. Kepatutan atau ketak-patutan pemuasan kebutuhan melalui tindakan ekspresif dalam konteks
tertentu, yaitu apakah pemuasan yang patut harus disarankan atas pertimbangan perasaan,
(affectivity) atau netral perasaan (affective neutrality).
3. Ruang lingkup perhatian dan kewajiban terhadap sebuah objek yaitu apakah perhatian harus
jelas dan tegas untuk sesuatu (specificity) atau tidak jelas dan tegas, atau berbaur (diffuseness).
4. Tipe norma yang menguasai orientasi terhadap suatu objek yaitu apakah norma yang berlaku
bersifat universal (universlism) atau normanya bersifat khusus (particularism).
5. Relevan atau tidak relevannya kewajiban-kewajiban kolektif dalam konteks tertentu, yaitu
apakah kewajiban-kewajiban didasarkan kepada orientasi kepentingan pribadi (self-orientation)
atau kepentingan kolektif (collective orientation).
Menurut pandangan Sutan Takdir Alisyahbana (STA) yang menggunakan struktur nilai-nilai yang
universal yang ada dalam masyarakat manusia. Menurut STA yang dinamakan kebudayaan adalah
penjelmaan dari nilai-nilai. Bagian penting adalah adalah membuat klasifikasi nilai yang universal
yang ada dalam masyarakat manusia. Dia merasa klasifikasi nilai yang digunakan E. Spranger
adalah yang terbaik untuk dipakai dalam melihat kebudayaan umat manusia. Spranger
mengemukakan ada 6 nilai pokok dalam setiap kebudayaan, yaitu:
1. Nilai teori yang menentukan identitas sesuatu.
2. Nilai ekonomi yang berupa utilitas atau kegunaan.
3. Nilai agama yang berbentuk das Heilige atau kekudusan.
4. Nilai seni yang menjelmakan expressiveness atau keekspresian.
5. Nilai kuasa atau politik.
6. Nilai solidaritas yang menjelma dalam cinta, persahabatan, gotong royong dan lain-lain.
Pendidikan Kewarganegaraan Page 10
Keenam nilai ini masing-masing mempunyai logika, tujuan, norma-norma, maupun kenyataan
masing-masing. Menurut STA nilai-nilai yang dominan yang berfungsi menyusun organisasi
masyarakat adalah nilai kuasa dan nilai solidaritas. Didalam hidupnya manusia dinilai !! atau akan
melakukan sesuatu karena nilai. Nilai mana yang akan dituju tergantung kepada tingkat pengertian
akan nilai tersebut.
Misalnya, seorang yang telah melakukan pembunuhan kemudian ia melakukan
pengakuan dosa dihadapan pendeta dan dalam pengakuannya itu ia benar-benar menggambarkan
suatu kesalahan atau dosa. Hal ini karena dilatarbelakangi nilai ketuhanan atas nilai baik dan buruk
menurut agama, sehingga membunuh itu dosa hukumnya dan yang melakukannya itu salah.
2.3 Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Indonesia Berkaitan dengan Kesehatan
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1982) ketika menjelaskan kebudayaan asli Indonesia
menyebutkan ada enam nilai, yaitu:
1. Nilai Ekonomi ; tujuan untuk memakai atau menggunakan benda-benda dan kejadian-kejadian
secara efektif bagi kehidupan manusia
2. Niala Estetis; jika dikaitkan dengan masalah keindahan
3. Nilai Solidaritas : jika dikaitkan dengan proses penghargaan dalam konteks interaksi dan
komunikasi
4. Nial Kuasa; jika dikaitkan dengan kepuasan bila orang lain mengikuti norma dan nilai kita.
5. Teori; proses penilaian secara obyektif mengenai identitas benda-benda dan kejadian-kejadian
alam sekitar.
6. Agama; jika penilaian dihadapkan pada masalah keagungan serta kebesaran hidup dan alam
semesta.
Sudarma (2008) mengatakan bahwa sesungguhnya sebuah praktik layanan kesehatan dapat dilihat
dari berbagai nilai sebagaimana yang dikemukakan oleh STA tersebut yaitu:
Nilai Budaya dan Pelayanan Kesehatan
No Nilai Budaya Pelayanan Kesehatan
Pendidikan Kewarganegaraan Page 11
1
2
3
4
5
6
Ekonomi
Estetis
Solidaritas
Kuasa
Teori
Agama
Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan biaya, lat
produksi, atau imblana jasa. Kebutuhan terhadap layanan medis
atau obat, senantiasa menyertakan kebutuhan akan biaya
(ekonomi), pada konteks ini maka layanan kesehatan
mengandung nilai ekonomi.
Lingkungan yang bersih serta ruangan yang nyaman dan harum
memberikan dukungan emosional terhadap proses penyembuhan
kesehatan. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan adanya
pengembangan aromaterapi untuk kesehatan, maka masalah
keindahan dan kenyamanan menjadi sangat penting untuk
kesehatan.
 Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang perawat dapat
berkerja sama dengan pasien, keluarga pasien, dokter, bidan atau
pihak lain yang berkepentingan.
 Sebagai manusia, pasien sesungguhnya membutuhkan teman
untuk berkeluh kesah.
 Sebagai seorang perawat, memiliki peran dan fungsi yang berbeda,
demikian pula dokter dan bidan.
 Terdapatnya struktur pengelola rumah sakit mulai dari direktur,
dokter, perawat, bidan, apoteker, gizi, sanitarian dan sebagainya
 Dalam menjalankan tugasnya seorang dokter, perawat, dan bidan
dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang kesehatan.
 Sebelum melaksanakan praktik, setiap lulusan pendidikan
kesehatan diwajibkan untuk mengikuti pendidikan profesi.
 Bagi masyarakat yang beragama praktik pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari pelayanan kepada umat.
Selaras dengan kode etik, ilmu pengetahuan, dan keterampilan
Pendidikan Kewarganegaraan Page 12
profesi yang dimiliki merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh karena itu pelayanan kesehatan pun perlu dianggap sebagai
bagian dari ibadah.
Selain yang dipaparkan oleh STA, saya akan mencoba memberikan contoh nilai lainnya yang
berkaitan dengan kesehatan yaitu:
1. Dalam keperawatan komunitas, terdapat materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang
meliputi 10 point utama yaitu mengetahui pertolongan persalinan, memberi ASI Eksklusif,
menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mengetahui perilaku cuci tangan,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan sayur dan buah setiap hari,
melakukan aktivitas fisik sehari-hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Sepuluh point-point
tersebut merupakan suatu nilai karena hal tersebut sangat penting bagi kehidupan kesehatan
masyarakat khususnya rumah tangga dan memiliki tujuan yang penting pula bagi kesehatan
masyarakat.
2. Membina trust (bina saling percaya), merupakan suatu nilai yang kecil tapi penting manfaatnya
bagi perawat dan kesembuhan klien. Terpikir membina rasa saling percaya itu merupakan hal
kecil, tapi itu merupakan hal terpenting yang tidak mudah bagi seorang perawat untuk mengenal
luar dan dalamnya klien. Dengan membina saling percaya, maka perawat akan mudah mengkaji,
memberikan asuhan keperawatan, dan tindakan medis lainnya kepada klien.
3. Setiap tindakan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat kepada klien itu semua
merupakan suatu nilai yang sangat penting. Salah satu contohnya, dalam keperawatan
maternitas; melakukan perawatan payudara yang diberikan kepada ibu yang baru melahirkan.Ibu
yang baru melahirkan sering merasakan ketidaknyamanan pada payudaranya, oleh karena itu
perawat memberikan perawatan payudara dengan tujuan yang berguna bagi ibu dan memberikan
kenyamanan pada ibu. Jika tidak dilakukan perawatan payudara, biasanya ibu akan merasakan
sakit yang luar biasa.
Pendidikan Kewarganegaraan Page 13
4. Membahas nilai di keperawatan jiwa, komunikasi terapeutik bagi klien dengan gangguan jiwa
merupakan suatu nilai yang sangat penting dan memiliki tujuan yang sangat bermanfaat bagi
klien tersebut. Mulai dari tahap orientasi sampai terminasi, merupakan tahapan yang penting
yang memiliki nilai tersendiri.Selain itu, Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), merupakan nilai
yang penting dan bermanfaat pula bagi klien dengan gangguan jiwa.
2.4 Pendapat Menurut Para Ahli Tentang Perubahan Budaya Sosial
Pendapat – pendapat yang dikemukakan para ahli jika disatukan akan ada tiga penyebab utama
terjadinya perubahan sosial yaitu:
1. Timbunan kebudayaan dan penemuan baru
Tidak bisa kita pungkiri jika di dalam masyarakat kita terdapat banyak sekali kebudayaan
dimana setiap daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda. Seiring berjalannya waktu
kebudayaan yang ada semakin bertambah banyak.Banyak orang yang merasa tidak puas dengan
kondisinya sehingga mendorong penemuan – penemuan baru.
Ogburn dan Nimkoff menyebut penemuan baru sebagai sosial invention yaitu penciptaan
pengelompokan dari individu – individu baru atau penciptaan adat istiadat yang baru maupun
perikelakuan sosial yang baru, dimana perubahan tersebut berpengaruh pada lembaga – lembaga
kemasyarakatan yang kemudian berpengaruh pada bidang – bidang kehidupan lainnya.
Ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk mencari penemuan – penemuan baru, yaitu:
Kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam kebudayaannya,
Sistem pendidikan yang maju,
Sistem pelapisan yang terbuka,
Penduduk yang heterogen,
Toleransi terhadap adanya perubahan,
Kualitas dari ahli – ahli dalam sutu kebudayaan,
Sikap menghargai hasil karya orang lain,
Pendidikan Kewarganegaraan Page 14
Orientasi ke masa depan,
Sikap terbuka terhadap hal – hal yang baru.
2. Perubahan jumlah penduduk
Jika kita berbicara tentang perubahan jumlah penduduk, itu bukan berarti kita hanya mencakup
kelahiran dan kematian saja. Perubahan jumlah penduduk juga berkaitan dengan adanya
transmigrasi. Pada daerah – daerah tujuan akan mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk,
namun di sisi lainnya pada daerah yang ditinggalkan akan mengurangi jumlah penduduk pada
daerah tersebut.
Setiap orang yang berpindah tempat tinggal pastilah ia membawa kebudayaan daerah asalnya.
Hal inilah yang kerap kali menimbulkan konflik budaya, kebiasaan dan ideologi, konflik –
konflik yang terjadi ini mempermudah terjadinya perubahan sosial pada masyarakat tersebut.
3. Pertentangan (conflict)
Pertentangan yang terjadi antar anggota masyarakat terkadang sulit sekali dihindari, karena
setiap manusia memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda sehingga kerap kali
berbenturan antara seorang dengan yang lain. Pada sebuah pertentangan pastilah ada pihak yang
merasa menang, namun ada pihak lain yang merasa dirugikan. Hal seperti ini akan memicu
terjadinya perubahan sosial. Pihak yang merasa kalah dalam sebuah pertentangan akan dengan
mudah menerima pengaruh – pengaruh dari luar.
Setelah tadi dibahas tentang faktor – faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial, maka
berikutnya kita akan membahas tentang faktor – faktor yang menghambat terjadinya perubahan
sosial budaya. Faktor – faktor tersebut yaitu:
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Misalnya suku – suku yang berada di
pedalaman
2. Pendidikan yang terbelakang
3. Masyarakat yang masih bersifat tradosional, yang masih mempertahankan tradisi dengan
penguasa yang konservatif sehingga cenderung sulit menerima hal – hal baru.
Pendidikan Kewarganegaraan Page 15
4. Adanya kepentingan yang tertanam kuat sekali pada sekelompok orang (Vested Interest)
Misalnya, kelompok yang sudah mapan biasanya tidak menghendaki terjadi perubahan karena
takut posisinya terancam dan takut hidup susah.
1. Ketakutan akan terjadinya disintegrasi
2. Prasangka buruk terhadap adanya hal – hal baru atau budaya asing
3. Hambatan ideologis
Pendidikan Kewarganegaraan Page 16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup dalam
masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang
dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan
pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata
kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak
tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola perilaku
anggota-anggota suatu masyarakat.
Sedangkan masalah pokok dalam kehidupan yang menentukan budaya manusia ada enam yaitu
sebagai berikut :
1. Masalah pertama, yang dihadapi manusia dalam semua masyarakat adalah bagaimana mereka
memandang sesamanya, bagaimana mereka harus bekerja bersama dan bergaul dalam suatu
kesatuan sosial.
2. Masalah Kedua, Setiap manusia berhadapan dengan waktu. Setiap kebudayaan menentukan
dimensi dimensi waktu yang dominan yang menjadi ciri khas kebudayaan tersebut.
3. Masalah Ketiga, Setiap manusia berhubungan dengan alam. Hubungan dapat berbentuk apakah
alam menguasai manusia, atau hidup selaras dengan alam, atau manusia harus menguasai alam.
4. Masalah Keempat, Masalah yang mendasar yang dihadapi manusia adalah masalah kerja.
Apakah orang berorientasi nilai kerja sebagai sesuatu untuk hidup saja, ataukah kerja
untukmencari kedudukan, ataukah kerja untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak.
5. Masalah Kelima, Masalah kepemilian kebudayaan. Alternatif pemilikan kebudayaan yang
tersedia adalah suatu kontinum antara pemilikan kebudayaan yang berorientasi pada
materialisme atau yang berorientasi pada spiritualisme.
6. Masalah Keenam, Apakah hakekat hidup manusia. Orientasi nilai yang tersedia adalah
pandangan-pandangan bahwa hidup itu sesuatu yang baik, sesuatu yang buruk, atau sesuatu yang
buruk tetapi dapat disempurnakan.
Pendidikan Kewarganegaraan Page 17
3.2 Saran
Berbagai definisi tentang nilai budaya dan semakin berkembangnya kebudayaan di Indonesia,
sebaiknya kita jadikan acuan untuk tidak melupakan budaya kita. Jangan biarkan budaya kita
tergerus oleh kemajuan zaman teknologi.
Daftar Pustaka
Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi
dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya.

More Related Content

What's hot

Konsep nilai
Konsep nilaiKonsep nilai
Konsep nilaiodaxboy
 
Soal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a ane
Soal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a aneSoal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a ane
Soal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a aneahmad sururi
 
Konstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadiKonstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadikerniaElvianaSari
 
2017 c pascaliandra d.b
2017 c pascaliandra d.b2017 c pascaliandra d.b
2017 c pascaliandra d.bPasca list
 
2017D_muhammad_fakhri_wahyudi
2017D_muhammad_fakhri_wahyudi2017D_muhammad_fakhri_wahyudi
2017D_muhammad_fakhri_wahyudimuhammad fakhri
 
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan SosialMateri 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan SosialITYMINING
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnurfirdayanti8
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAYULI AYU NUR SINTA
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILARaha Sia
 
Materi 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayaMateri 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayamonalisaibrahim
 
Nilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moralNilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moraldhinamuthya
 
Materi 1 sistem sosial budaya ind monalisa
Materi 1 sistem sosial budaya ind monalisaMateri 1 sistem sosial budaya ind monalisa
Materi 1 sistem sosial budaya ind monalisamonalisaibrahim
 
Materi 4. manusia dan peradaban
Materi 4. manusia dan peradabanMateri 4. manusia dan peradaban
Materi 4. manusia dan peradabanmonalisaibrahim
 

What's hot (20)

Konsep nilai
Konsep nilaiKonsep nilai
Konsep nilai
 
Wawasan sosial budaya
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
 
Wawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial BudayaWawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial Budaya
 
Soal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a ane
Soal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a aneSoal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a ane
Soal uts sem ganjil mk pancasila kelas reg 1 a ane
 
Makalah Karakter - Kelompok 1
Makalah Karakter - Kelompok 1Makalah Karakter - Kelompok 1
Makalah Karakter - Kelompok 1
 
Konstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadiKonstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadi
 
2017 c pascaliandra d.b
2017 c pascaliandra d.b2017 c pascaliandra d.b
2017 c pascaliandra d.b
 
2017D_muhammad_fakhri_wahyudi
2017D_muhammad_fakhri_wahyudi2017D_muhammad_fakhri_wahyudi
2017D_muhammad_fakhri_wahyudi
 
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan SosialMateri 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
Materi 6 Manusia Sebagai Mahluk Individu dan Sosial
 
Tugas makalah ibd
Tugas makalah ibdTugas makalah ibd
Tugas makalah ibd
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKAPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
 
Lpk
LpkLpk
Lpk
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
Materi 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayaMateri 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budaya
 
Nilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moralNilai, norma dan moral
Nilai, norma dan moral
 
Materi 1 sistem sosial budaya ind monalisa
Materi 1 sistem sosial budaya ind monalisaMateri 1 sistem sosial budaya ind monalisa
Materi 1 sistem sosial budaya ind monalisa
 
Materi 4. manusia dan peradaban
Materi 4. manusia dan peradabanMateri 4. manusia dan peradaban
Materi 4. manusia dan peradaban
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Artikel pancasila
Artikel pancasilaArtikel pancasila
Artikel pancasila
 

Viewers also liked

Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Nhofa Eriana
 
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupNhofa Eriana
 
Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Nhofa Eriana
 
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupNhofa Eriana
 
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Nhofa Eriana
 
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesia
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesiaPkn bab 4 proses sistem politik indonesia
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesiaNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
Softskil 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumenSoftskil 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
Softskil 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumenNhofa Eriana
 
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografiNhofa Eriana
 
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesia
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesiaPkn bab 4 proses sistem politik indonesia
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesiaNhofa Eriana
 
Softskill 2 proses keputusan pembelian oleh konsumen
Softskill 2 proses keputusan pembelian oleh konsumenSoftskill 2 proses keputusan pembelian oleh konsumen
Softskill 2 proses keputusan pembelian oleh konsumenNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 

Viewers also liked (19)

Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20
 
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
 
Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20
 
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
 
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20Softskill 9 essay 20
Softskill 9 essay 20
 
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesia
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesiaPkn bab 4 proses sistem politik indonesia
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesia
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
Softskil 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumenSoftskil 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
Softskil 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
 
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
 
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesia
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesiaPkn bab 4 proses sistem politik indonesia
Pkn bab 4 proses sistem politik indonesia
 
Softskill 2 proses keputusan pembelian oleh konsumen
Softskill 2 proses keputusan pembelian oleh konsumenSoftskill 2 proses keputusan pembelian oleh konsumen
Softskill 2 proses keputusan pembelian oleh konsumen
 
Pkn bab 1 ham
Pkn bab 1 hamPkn bab 1 ham
Pkn bab 1 ham
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 

Similar to BUDAYA

Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarErvina Cranberry's
 
Bab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budayaBab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budayaFatmalasari3
 
makalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptxmakalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptxssuser2e21e9
 
landasan kurikulum-kel4.pptx
landasan kurikulum-kel4.pptxlandasan kurikulum-kel4.pptx
landasan kurikulum-kel4.pptxMUHAMADSANGAJI
 
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikaIntegrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikaRzky Agung
 
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikaIntegrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikarezkya agung
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibdnewskiem
 
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN pjj_kemenkes
 
Nilai-nilai Kultural Masyarakat Indonesia.pptx
Nilai-nilai Kultural Masyarakat Indonesia.pptxNilai-nilai Kultural Masyarakat Indonesia.pptx
Nilai-nilai Kultural Masyarakat Indonesia.pptxAlexandrozArief1
 
Sosilogi pendidikan
Sosilogi pendidikanSosilogi pendidikan
Sosilogi pendidikanNarendra
 
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatyaKamila
 
Konseling lintas sosial
Konseling lintas sosialKonseling lintas sosial
Konseling lintas sosialSarahBela25
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaCandra Waskito
 

Similar to BUDAYA (20)

Budaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikanBudaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikan
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Bab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budayaBab 1 kd. konsep budaya
Bab 1 kd. konsep budaya
 
makalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptxmakalah kebudayaan.pptx
makalah kebudayaan.pptx
 
landasan kurikulum-kel4.pptx
landasan kurikulum-kel4.pptxlandasan kurikulum-kel4.pptx
landasan kurikulum-kel4.pptx
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikaIntegrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
 
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematikaIntegrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
Integrasi nilai budaya pada pembelajaran matematika
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibd
 
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
 
Nilai-nilai Kultural Masyarakat Indonesia.pptx
Nilai-nilai Kultural Masyarakat Indonesia.pptxNilai-nilai Kultural Masyarakat Indonesia.pptx
Nilai-nilai Kultural Masyarakat Indonesia.pptx
 
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu Sosial Budaya DasarIlmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu Sosial Budaya Dasar
 
Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 
Sosilogi pendidikan
Sosilogi pendidikanSosilogi pendidikan
Sosilogi pendidikan
 
Pbk
PbkPbk
Pbk
 
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
 
Konseling lintas sosial
Konseling lintas sosialKonseling lintas sosial
Konseling lintas sosial
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
 

More from Nhofa Eriana

Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupNhofa Eriana
 
Softskil 9 essay 20
Softskil 9 essay 20Softskil 9 essay 20
Softskil 9 essay 20Nhofa Eriana
 
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupNhofa Eriana
 
Softskill 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskill 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskill 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskill 4 kepribadian nilai dan gaya hidupNhofa Eriana
 
Softskil 9 essay 20
Softskil 9 essay 20Softskil 9 essay 20
Softskil 9 essay 20Nhofa Eriana
 
Softskill 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
Softskill 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumenSoftskill 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
Softskill 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumenNhofa Eriana
 
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuSoftskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografiNhofa Eriana
 
Pkn bab. 3 upaya mempertahankan kemerdekaan
Pkn bab. 3 upaya mempertahankan kemerdekaanPkn bab. 3 upaya mempertahankan kemerdekaan
Pkn bab. 3 upaya mempertahankan kemerdekaanNhofa Eriana
 

More from Nhofa Eriana (13)

Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
 
Softskil 9 essay 20
Softskil 9 essay 20Softskil 9 essay 20
Softskil 9 essay 20
 
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskil 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
 
Softskill 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskill 4 kepribadian nilai dan gaya hidupSoftskill 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
Softskill 4 kepribadian nilai dan gaya hidup
 
Softskil 9 essay 20
Softskil 9 essay 20Softskil 9 essay 20
Softskil 9 essay 20
 
Softskill 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
Softskill 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumenSoftskill 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
Softskill 7 pengaruh individu terhadap perilaku konsumen
 
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuSoftskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilaku
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
1 perilaku konsumen segmentasi pasar dan analisis demografi
 
Pkn bab. 3 upaya mempertahankan kemerdekaan
Pkn bab. 3 upaya mempertahankan kemerdekaanPkn bab. 3 upaya mempertahankan kemerdekaan
Pkn bab. 3 upaya mempertahankan kemerdekaan
 

BUDAYA

  • 1. Pendidikan Kewarganegaraan Page 1 MAKALAHPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAB 2: PENGERTIAN NILAI BUDAYA Nama : Nofa Eriana Npm : 19211400 Kelas : 2 EA 27 Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi 2013
  • 2. Pendidikan Kewarganegaraan Page 2 DAFTAR ISI Cover........................................................................................................................................1 Daftar Isi………………………………………………………................... ...........................2 Kata Pengantar………………………………………………….............................................3 BAB.1 PENDAHULUAN.......................................................................................................4 1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................5 1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................5 BAB.2 PEMBAHASAN..........................................................................................................6 2.1 Pengertian Nilai Budaya ....................................................................................................6 2.2 Masalah Pokok Dalam Kehidupan Yang Menetukan Budaya Manusia...........................7 2.3 Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Indonesia Berkaitan Dengan Kesehatan .......................10 2.4 Pendapat Menurut Para Ahli Tentang Perubahan Budaya Sosial....................................13 BAB. 3 PENUTUP ................................................................................................................16 3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................16 3.2 Saran ................................................................................................................................17
  • 3. Pendidikan Kewarganegaraan Page 3 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas tulisan yaitu “Pengertian Sistem Nilai Budaya” tersebut dengan baik. Dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Mata pelajaran PKn dengan judul “Pengertian Sistem Nilai Budaya ” di kelas 2 semester 4. Demikian tulisan yang dapat saya sampaikan. Sebaik-baik tulisan disusun pasti ada kekurangannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan tugas ini. Semoga tugas ini bermanfaat bagi rekan-rekan guru yang membutuhkan wawasan pendidikan.Amin. Bekasi, 30 Mei 2013 Penyusun Nofa Eriana
  • 4. Pendidikan Kewarganegaraan Page 4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah sistem budaya mungkin tidak terlalu asing bagi para pemerhati kehidupan sosial dan budaya masyarakat, baik praktisi maupun akademisi.Istilah tersebut mulai menarik perhatian para peneliti, khususnya peneliti kehidupan budaya masyarakat, karena sering dihubungkan dengan perilaku masyarakat dalam kehiupan sehari-hari. Sekilas, tampak nilai budaya sangat mempengaruhi prilaku masyarakat dalam kehidupan sehari- hari walaupun terkadang budaya yang diturunkan dari nenek moyang sebagian besar tidak tertulis namun selalu dipatuhi oleh masyarakat. Hal ini tidaklah aneh karena sanksi sosial bagi masyarakat yang tidak mematuhi nilai-nilai budaya masyarakat setempat membuat siapapun tidak akan merasa nyaman. Tylor dalam Imran Manan (1989;19) mengemukakan moral termasuk bagian dari kebudayaan, yaitu standar tentang baik dan buruk, benar dan salah, yang kesemuanya dalam konsep yang lebih besar termasuk ke dalam „Nilai‟. Hal ini di lihat dari aspek penyampaian pendidikan yang dikatakan bahwa pendidikan mencakup penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Kedudukan nilai dalam setiap kebudayaan sangatlah penting, maka pemahaman tentang sistem nilai budaya dan orientasi nilai budaya sangat penting dalam konteks pemahaman perilaku suatu masyarakat dan sistem pendidikan yang digunakan untuk menyampaikan sisitem perilaku dan produk budaya yang dijiwai oleh sistem nilai masyarakat yang bersangkutan. Clyde Kluckhohn mendefinisikan nilai sebagai sebuah konsepsi, eksplisit atau implisit, menjadi ciri khusus seseorang atau sekelompok orang, mengenai hal-hal yang diinginkan yang mempengaruhi pemilihan dari berbagai cara-cara, alat-alat, tujuan-tujuan perbuatan yang tersedia. Orientasi nilai budaya adalah Konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi
  • 5. Pendidikan Kewarganegaraan Page 5 perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang diingini dan tak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan antar orang dengan lingkungan dan sesama manusia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disampaiakan diatas, maka permasalahan pokok dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Sistem Nilai Budaya ? 2. Apakah masalah dasar dalam kehidupan yang menentukan budaya manusia? 1.3 Tujuan Masalah Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan pada rumusan masalah, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui secara teori tentang sistem nilai budaya 2. Untuk mengetahui masalah dasar dalam kehidupan yang menentukan budaya manusia
  • 6. Pendidikan Kewarganegaraan Page 6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Nilai Budaya Tylor dalam Imran Manan (1989;19) mengemukakan moral termasuk bagian dari kebudayaan, yaitu standar tentang baik dan buruk, benar dan salah, yang kesemuanya dalam konsep yang lebih besar termasuk ke dalam „Nilai‟. Hal ini di lihat dari aspek penyampaian pendidikan yang dikatakan bahwa pendidikan mencakup penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan- perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra
  • 7. Pendidikan Kewarganegaraan Page 7 yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Jadi, Sistem Nilai Budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup dalam masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola perilaku anggota-anggota suatu masyarakat. 2.2 Masalah Pokok dalam Kehidupan yang Menentukan Budaya Manusia Kluckhohn mengemukakan kerangka teori nilai nilai yang mencakup pilihan nilai yang dominan yang mungkin dipakai oleh anggota-anggota suatu masyarakat dalam memecahkan 6 masalah pokok kehidupan, sebagai berikut: Masalah pertama, yang dihadapi manusia dalam semua masyarakat adalah bagaimana mereka memandang sesamanya, bagaimana mereka harus bekerja bersama dan bergaul dalam suatu kesatuan sosial. Hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat tersebut dapat mempunyai beberapa orientasi nilai pokok, yaitu yang bersifat linealism, collateralism, dan indiviualism. Inti persoalannya adalah siapa yang harus mengambil keputusan.
  • 8. Pendidikan Kewarganegaraan Page 8 Masyarakat dengan orientasi nilai yang lineal orang akan berorientasi kepada seseorang untuk membuatkan keputusan bagi semua anggota kelompok. Masyarakat dengan orientasi nilai yang collateral, orientasi nilai akan berpusat pada kelompok. Kelompoklah yang mempunyai keputusan tertinggi. Masyarakat dengan orientasi individualism, semua keputusan dibuat oleh individu-individu. Individualisme menekankan hak tertinggi individu dalam mengambil keputusan-keputusan dalam memecahkan berbagai permasalahan kehidupan. Masalah Kedua, Setiap manusia berhadapan dengan waktu. Setiap kebudayaan menentukan dimensi dimensi waktu yang dominan yang menjadi ciri khas kebudayaan tersebut. Secara teoritis ada tida dimensi waktu yang dominan yang menjadi orientasi nilai kebudayaan suatu masyarakat, yaitu yang berorientasi ke masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Dimensi waktu yang dominan akan menjiwai perilaku anggota-anggota suatu masyarakat yang sangat berpengaruh dalam kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan pengejaran kemjuan. Masalah Ketiga, Setiap manusia berhubungan dengan alam. Hubungan dapat berbentuk apakah alam menguasai manusia, atau hidup selaras dengan alam, atau manusia harus menguasai alam. Masalah Keempat, Masalah yang mendasar yang dihadapi manusia adalah masalah kerja. Apakah orang berorientasi nilai kerja sebagai sesuatu untuk hidup saja, ataukah kerja untukmencari kedudukan, ataukah kerja untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak. Masalah Kelima, Masalah kepemilian kebudayaan. Alternatif pemilikan kebudayaan yang tersedia adalah suatu kontinum antara pemilikan kebudayaan yang berorientasi pada materialisme atau yang berorientasi pada spiritualisme. Ada kesan bahwa kebudayaan barat sangat berorientasi kepada materialisme sedang kebudayaan timur sangat berorientasi kepada spiritualisme. Masalah Keenam, Apakah hakekat hidup manusia. Orientasi nilai yang tersedia adalah pandangan- pandangan bahwa hidup itu sesuatu yang baik, sesuatu yang buruk, atau sesuatu yang buruk tetapi dapat disempurnakan. Ahli lain yang menganalisa nilai inti atau pola orientasi nilai suatu masyarakat adalah Talcots Parson. Dia telah memperkembangkan suatu taksonomi nilai dasar yang dinamakannya ”pattern variables”
  • 9. Pendidikan Kewarganegaraan Page 9 yang menentukan makna situasi-situasi tertentu dan cara memecahkan dilemma pengambilan keputusan. Lima pattern tersebut adalah: 1. Dasar-dasar pemilihan objek terhadap mana sebuah orientasi berlaku, yaitu apakah pemilihan ditentukan oleh keturunan (ascription) atau keberhasilan (achievement). 2. Kepatutan atau ketak-patutan pemuasan kebutuhan melalui tindakan ekspresif dalam konteks tertentu, yaitu apakah pemuasan yang patut harus disarankan atas pertimbangan perasaan, (affectivity) atau netral perasaan (affective neutrality). 3. Ruang lingkup perhatian dan kewajiban terhadap sebuah objek yaitu apakah perhatian harus jelas dan tegas untuk sesuatu (specificity) atau tidak jelas dan tegas, atau berbaur (diffuseness). 4. Tipe norma yang menguasai orientasi terhadap suatu objek yaitu apakah norma yang berlaku bersifat universal (universlism) atau normanya bersifat khusus (particularism). 5. Relevan atau tidak relevannya kewajiban-kewajiban kolektif dalam konteks tertentu, yaitu apakah kewajiban-kewajiban didasarkan kepada orientasi kepentingan pribadi (self-orientation) atau kepentingan kolektif (collective orientation). Menurut pandangan Sutan Takdir Alisyahbana (STA) yang menggunakan struktur nilai-nilai yang universal yang ada dalam masyarakat manusia. Menurut STA yang dinamakan kebudayaan adalah penjelmaan dari nilai-nilai. Bagian penting adalah adalah membuat klasifikasi nilai yang universal yang ada dalam masyarakat manusia. Dia merasa klasifikasi nilai yang digunakan E. Spranger adalah yang terbaik untuk dipakai dalam melihat kebudayaan umat manusia. Spranger mengemukakan ada 6 nilai pokok dalam setiap kebudayaan, yaitu: 1. Nilai teori yang menentukan identitas sesuatu. 2. Nilai ekonomi yang berupa utilitas atau kegunaan. 3. Nilai agama yang berbentuk das Heilige atau kekudusan. 4. Nilai seni yang menjelmakan expressiveness atau keekspresian. 5. Nilai kuasa atau politik. 6. Nilai solidaritas yang menjelma dalam cinta, persahabatan, gotong royong dan lain-lain.
  • 10. Pendidikan Kewarganegaraan Page 10 Keenam nilai ini masing-masing mempunyai logika, tujuan, norma-norma, maupun kenyataan masing-masing. Menurut STA nilai-nilai yang dominan yang berfungsi menyusun organisasi masyarakat adalah nilai kuasa dan nilai solidaritas. Didalam hidupnya manusia dinilai !! atau akan melakukan sesuatu karena nilai. Nilai mana yang akan dituju tergantung kepada tingkat pengertian akan nilai tersebut. Misalnya, seorang yang telah melakukan pembunuhan kemudian ia melakukan pengakuan dosa dihadapan pendeta dan dalam pengakuannya itu ia benar-benar menggambarkan suatu kesalahan atau dosa. Hal ini karena dilatarbelakangi nilai ketuhanan atas nilai baik dan buruk menurut agama, sehingga membunuh itu dosa hukumnya dan yang melakukannya itu salah. 2.3 Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Indonesia Berkaitan dengan Kesehatan Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1982) ketika menjelaskan kebudayaan asli Indonesia menyebutkan ada enam nilai, yaitu: 1. Nilai Ekonomi ; tujuan untuk memakai atau menggunakan benda-benda dan kejadian-kejadian secara efektif bagi kehidupan manusia 2. Niala Estetis; jika dikaitkan dengan masalah keindahan 3. Nilai Solidaritas : jika dikaitkan dengan proses penghargaan dalam konteks interaksi dan komunikasi 4. Nial Kuasa; jika dikaitkan dengan kepuasan bila orang lain mengikuti norma dan nilai kita. 5. Teori; proses penilaian secara obyektif mengenai identitas benda-benda dan kejadian-kejadian alam sekitar. 6. Agama; jika penilaian dihadapkan pada masalah keagungan serta kebesaran hidup dan alam semesta. Sudarma (2008) mengatakan bahwa sesungguhnya sebuah praktik layanan kesehatan dapat dilihat dari berbagai nilai sebagaimana yang dikemukakan oleh STA tersebut yaitu: Nilai Budaya dan Pelayanan Kesehatan No Nilai Budaya Pelayanan Kesehatan
  • 11. Pendidikan Kewarganegaraan Page 11 1 2 3 4 5 6 Ekonomi Estetis Solidaritas Kuasa Teori Agama Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan biaya, lat produksi, atau imblana jasa. Kebutuhan terhadap layanan medis atau obat, senantiasa menyertakan kebutuhan akan biaya (ekonomi), pada konteks ini maka layanan kesehatan mengandung nilai ekonomi. Lingkungan yang bersih serta ruangan yang nyaman dan harum memberikan dukungan emosional terhadap proses penyembuhan kesehatan. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan adanya pengembangan aromaterapi untuk kesehatan, maka masalah keindahan dan kenyamanan menjadi sangat penting untuk kesehatan.  Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang perawat dapat berkerja sama dengan pasien, keluarga pasien, dokter, bidan atau pihak lain yang berkepentingan.  Sebagai manusia, pasien sesungguhnya membutuhkan teman untuk berkeluh kesah.  Sebagai seorang perawat, memiliki peran dan fungsi yang berbeda, demikian pula dokter dan bidan.  Terdapatnya struktur pengelola rumah sakit mulai dari direktur, dokter, perawat, bidan, apoteker, gizi, sanitarian dan sebagainya  Dalam menjalankan tugasnya seorang dokter, perawat, dan bidan dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang kesehatan.  Sebelum melaksanakan praktik, setiap lulusan pendidikan kesehatan diwajibkan untuk mengikuti pendidikan profesi.  Bagi masyarakat yang beragama praktik pelayanan kesehatan merupakan bagian dari pelayanan kepada umat. Selaras dengan kode etik, ilmu pengetahuan, dan keterampilan
  • 12. Pendidikan Kewarganegaraan Page 12 profesi yang dimiliki merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu pelayanan kesehatan pun perlu dianggap sebagai bagian dari ibadah. Selain yang dipaparkan oleh STA, saya akan mencoba memberikan contoh nilai lainnya yang berkaitan dengan kesehatan yaitu: 1. Dalam keperawatan komunitas, terdapat materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang meliputi 10 point utama yaitu mengetahui pertolongan persalinan, memberi ASI Eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mengetahui perilaku cuci tangan, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik sehari-hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Sepuluh point-point tersebut merupakan suatu nilai karena hal tersebut sangat penting bagi kehidupan kesehatan masyarakat khususnya rumah tangga dan memiliki tujuan yang penting pula bagi kesehatan masyarakat. 2. Membina trust (bina saling percaya), merupakan suatu nilai yang kecil tapi penting manfaatnya bagi perawat dan kesembuhan klien. Terpikir membina rasa saling percaya itu merupakan hal kecil, tapi itu merupakan hal terpenting yang tidak mudah bagi seorang perawat untuk mengenal luar dan dalamnya klien. Dengan membina saling percaya, maka perawat akan mudah mengkaji, memberikan asuhan keperawatan, dan tindakan medis lainnya kepada klien. 3. Setiap tindakan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat kepada klien itu semua merupakan suatu nilai yang sangat penting. Salah satu contohnya, dalam keperawatan maternitas; melakukan perawatan payudara yang diberikan kepada ibu yang baru melahirkan.Ibu yang baru melahirkan sering merasakan ketidaknyamanan pada payudaranya, oleh karena itu perawat memberikan perawatan payudara dengan tujuan yang berguna bagi ibu dan memberikan kenyamanan pada ibu. Jika tidak dilakukan perawatan payudara, biasanya ibu akan merasakan sakit yang luar biasa.
  • 13. Pendidikan Kewarganegaraan Page 13 4. Membahas nilai di keperawatan jiwa, komunikasi terapeutik bagi klien dengan gangguan jiwa merupakan suatu nilai yang sangat penting dan memiliki tujuan yang sangat bermanfaat bagi klien tersebut. Mulai dari tahap orientasi sampai terminasi, merupakan tahapan yang penting yang memiliki nilai tersendiri.Selain itu, Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), merupakan nilai yang penting dan bermanfaat pula bagi klien dengan gangguan jiwa. 2.4 Pendapat Menurut Para Ahli Tentang Perubahan Budaya Sosial Pendapat – pendapat yang dikemukakan para ahli jika disatukan akan ada tiga penyebab utama terjadinya perubahan sosial yaitu: 1. Timbunan kebudayaan dan penemuan baru Tidak bisa kita pungkiri jika di dalam masyarakat kita terdapat banyak sekali kebudayaan dimana setiap daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda. Seiring berjalannya waktu kebudayaan yang ada semakin bertambah banyak.Banyak orang yang merasa tidak puas dengan kondisinya sehingga mendorong penemuan – penemuan baru. Ogburn dan Nimkoff menyebut penemuan baru sebagai sosial invention yaitu penciptaan pengelompokan dari individu – individu baru atau penciptaan adat istiadat yang baru maupun perikelakuan sosial yang baru, dimana perubahan tersebut berpengaruh pada lembaga – lembaga kemasyarakatan yang kemudian berpengaruh pada bidang – bidang kehidupan lainnya. Ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk mencari penemuan – penemuan baru, yaitu: Kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam kebudayaannya, Sistem pendidikan yang maju, Sistem pelapisan yang terbuka, Penduduk yang heterogen, Toleransi terhadap adanya perubahan, Kualitas dari ahli – ahli dalam sutu kebudayaan, Sikap menghargai hasil karya orang lain,
  • 14. Pendidikan Kewarganegaraan Page 14 Orientasi ke masa depan, Sikap terbuka terhadap hal – hal yang baru. 2. Perubahan jumlah penduduk Jika kita berbicara tentang perubahan jumlah penduduk, itu bukan berarti kita hanya mencakup kelahiran dan kematian saja. Perubahan jumlah penduduk juga berkaitan dengan adanya transmigrasi. Pada daerah – daerah tujuan akan mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk, namun di sisi lainnya pada daerah yang ditinggalkan akan mengurangi jumlah penduduk pada daerah tersebut. Setiap orang yang berpindah tempat tinggal pastilah ia membawa kebudayaan daerah asalnya. Hal inilah yang kerap kali menimbulkan konflik budaya, kebiasaan dan ideologi, konflik – konflik yang terjadi ini mempermudah terjadinya perubahan sosial pada masyarakat tersebut. 3. Pertentangan (conflict) Pertentangan yang terjadi antar anggota masyarakat terkadang sulit sekali dihindari, karena setiap manusia memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda sehingga kerap kali berbenturan antara seorang dengan yang lain. Pada sebuah pertentangan pastilah ada pihak yang merasa menang, namun ada pihak lain yang merasa dirugikan. Hal seperti ini akan memicu terjadinya perubahan sosial. Pihak yang merasa kalah dalam sebuah pertentangan akan dengan mudah menerima pengaruh – pengaruh dari luar. Setelah tadi dibahas tentang faktor – faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial, maka berikutnya kita akan membahas tentang faktor – faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya. Faktor – faktor tersebut yaitu: 1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Misalnya suku – suku yang berada di pedalaman 2. Pendidikan yang terbelakang 3. Masyarakat yang masih bersifat tradosional, yang masih mempertahankan tradisi dengan penguasa yang konservatif sehingga cenderung sulit menerima hal – hal baru.
  • 15. Pendidikan Kewarganegaraan Page 15 4. Adanya kepentingan yang tertanam kuat sekali pada sekelompok orang (Vested Interest) Misalnya, kelompok yang sudah mapan biasanya tidak menghendaki terjadi perubahan karena takut posisinya terancam dan takut hidup susah. 1. Ketakutan akan terjadinya disintegrasi 2. Prasangka buruk terhadap adanya hal – hal baru atau budaya asing 3. Hambatan ideologis
  • 16. Pendidikan Kewarganegaraan Page 16 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup dalam masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola perilaku anggota-anggota suatu masyarakat. Sedangkan masalah pokok dalam kehidupan yang menentukan budaya manusia ada enam yaitu sebagai berikut : 1. Masalah pertama, yang dihadapi manusia dalam semua masyarakat adalah bagaimana mereka memandang sesamanya, bagaimana mereka harus bekerja bersama dan bergaul dalam suatu kesatuan sosial. 2. Masalah Kedua, Setiap manusia berhadapan dengan waktu. Setiap kebudayaan menentukan dimensi dimensi waktu yang dominan yang menjadi ciri khas kebudayaan tersebut. 3. Masalah Ketiga, Setiap manusia berhubungan dengan alam. Hubungan dapat berbentuk apakah alam menguasai manusia, atau hidup selaras dengan alam, atau manusia harus menguasai alam. 4. Masalah Keempat, Masalah yang mendasar yang dihadapi manusia adalah masalah kerja. Apakah orang berorientasi nilai kerja sebagai sesuatu untuk hidup saja, ataukah kerja untukmencari kedudukan, ataukah kerja untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak. 5. Masalah Kelima, Masalah kepemilian kebudayaan. Alternatif pemilikan kebudayaan yang tersedia adalah suatu kontinum antara pemilikan kebudayaan yang berorientasi pada materialisme atau yang berorientasi pada spiritualisme. 6. Masalah Keenam, Apakah hakekat hidup manusia. Orientasi nilai yang tersedia adalah pandangan-pandangan bahwa hidup itu sesuatu yang baik, sesuatu yang buruk, atau sesuatu yang buruk tetapi dapat disempurnakan.
  • 17. Pendidikan Kewarganegaraan Page 17 3.2 Saran Berbagai definisi tentang nilai budaya dan semakin berkembangnya kebudayaan di Indonesia, sebaiknya kita jadikan acuan untuk tidak melupakan budaya kita. Jangan biarkan budaya kita tergerus oleh kemajuan zaman teknologi. Daftar Pustaka Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006. Bandung:Remaja Rosdakarya.