[Ringkasan]
Bab ini membahas berbagai teori konsumsi dan investasi. Pertama, teori konsumsi Keynes menyatakan bahwa konsumsi bergantung pada pendapatan saat ini dan MPC menurun ketika pendapatan meningkat. Kedua, teori Fisher menyatakan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan seumur hidup. Ketiga, investasi terdiri dari investasi bisnis, perumahan, dan persediaan, dan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan harga.
2. slide 1
CHAPTER 16 Consumption
Apa yang akan dibahas dalam bab
konsumsi?
Beberapa pendapat mengenai teori konsumsi
John Maynard Keynes: konsumsi dan pendapatan
saat ini
Irving Fisher: pilihan konsumsi antar-waktu
Franco Modigliani: hipotesis siklus hidup
Milton Friedman: hipotesis pendapatan permanen
Robert Hall: hipotesis jalan-acak
David Laibson: psikologi gratifikasi instan
3. slide 2
CHAPTER 16 Consumption
Asumsi Keynes
1. 0 < MPC < 1
2. Average propensity to consume (APC)
turun saat pendapatan naik.
(APC = C/Y )
3. Pendapatan adalah faktor utama konsumsi.
4. slide 3
CHAPTER 16 Consumption
Hasil penelitian keynes
Rumah tangga dengan pendapatan lebih tinggi:
Konsumsi lebih, MPC > 0
Menabung lebih, MPC < 1
Apabila bagian menabung lebih besar dari
pendapatan yang di dapat, maka:
APC ketika Y
Korelasi yang sangat kuat antara pendapatan
dan konsumsi :
pendapatan menjadi faktor utama konsumsi
5. slide 4
CHAPTER 16 Consumption
Permasalahan dalam fungsi
konsumsi Keynes
Berdasarkan fungsi konsumsi Keynesian, para
ekonom memperkirakan bahwa C akan tumbuh
lebih lambat daripada Y seiring berjalannya
waktu.
Prediksi ini tidak sesuai kenyataan:
Ketika pendapatan naik, APC tidak turun,
dan C tumbuh pada tingkat yang sama dengan
pendapatan.
Simon Kuznets menunjukan bahwa C/Y sangat
stabil dalam jangka panjang
6. slide 5
CHAPTER 16 Consumption
C
Y
Fungsi konsumsi
dalam jangka panjang
(APC konstan)
Fungsi konsumsi dari
data rumah tangga
(APC menurun)
7. slide 6
CHAPTER 16 Consumption
Irving Fisher dan Pilihan Konsumsi
Antarwaktu
Asumsikan konsumen berwawasan ke depan
dan memilih konsumsi untuk saat ini dan masa
depan untuk memaksimalkan tingkat kepuasan
konsumsi.
Pilihan konsumen tunduk pada batasan
anggaran antarwaktu, ukuran dari total sumber
daya yang tersedia untuk konsumsi sekarang
dan masa depan.
8. slide 7
CHAPTER 16 Consumption
Period 1: Konsumsi saat ini
Period 2: Konsumsi masa depan
Notation
Y1, Y2 = Pendapatan periode 1, 2
C1, C2 = Konsumsi periode 1, 2
S = Y1 - C1 = Tabungan periode 1
(S < 0 if the consumer borrows in period 1)
9. slide 8
CHAPTER 16 Consumption
The intertemporal budget
constraint
Batasan anggaran
menunjukkan
semua kombinasi
C1 dan C2 yang
dapat diambil
konsumen. C1
C2
Y1
Y2
Borrowing
Saving
konsumsi =
pendapatan
dalam dua
periode
10. slide 9
CHAPTER 16 Consumption
Preferensi Konsumsi
Kurva indiferen
menunjukkan
semua kombinasi
C1 dan C2 yang
membuat
konsumen
memaksimalkan
tingkat kepuasan.
C1
C2
IC1
IC2
Kurva indiferen
yang lebih tinggi
mewakili tingkat
kepuasan yang
lebih tinggi.
11. slide 10
CHAPTER 16 Consumption
Bagaimana optimalisasi kurva
indiferen?
Optimalisasi (C1,C2)
ketika kurva
indiferen tertinggi
dalam batas
anggaran yang
tersedia.
C1
C2
O
12. slide 11
CHAPTER 16 Consumption
Bagaimana C rmerespon
perubahanY
Peningkatan
Y1 atau Y2
menggeser
batas
anggaran ke
kanan.
C1
C2
Hasil: Apabila
keduanya barang
normal, C1 dan C2
akan meningkat,
…terlepas dari
apakah
peningkatan
pendapatan terjadi
pada periode 1
atau periode 2.
13. slide 12
CHAPTER 16 Consumption
Keynes vs. Fisher
Keynes:
Konsumsi saat ini hanya bergantung pada
pendapatan saat ini.
Fisher:
Waktu pendapatan tidak relevan karena
konsumen dapat meminjam atau meminjamkan
dalam periode 1 dan 2.
14. slide 13
CHAPTER 16 Consumption
Hipotesis siklus hidup
Menurut Franco Modigliani (1950s)
Model Fisher mengatakan bahwa konsumsi tergantung
pada pendapatan seumur hidup dan kesejahteraan
seseorang. orang-orang berusaha untuk melancarkan
konsumsi sepanjang waktu.
Hipotesis siklus hidup mengatakan bahwa pendapatan
bervariasi secara sistematis selama fase "siklus hidup"
konsumen, dan tabungan memungkinkan konsumen
untuk mencapai konsumsi yang lancar.
15. slide 14
CHAPTER 16 Consumption
Hipotesis pendapatan permanen
Menurut Milton Friedman (1957)
Y = YP + YT
dimana
Y = pendapatan saat ini
YP = pendapatan permanen
pendapatan rata-rata, yang diharapkan
akan bertahan di masa depan
YT = pendapatan transitoris
penyimpangan sementara dari pendapatan
rata-rata
16. slide 15
CHAPTER 16 Consumption
Hipotesis pendapatan permanen
Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman
untuk memperlancar konsumsi dalam
menanggapi perubahan pendapatan transitoris.
Fungsi hipotesis pendapatan permanen:
C = aYP
di mana a adalah sebagian kecil dari
pendapatan permanen yang dikonsumsi orang
per tahun.
17. slide 16
CHAPTER 16 Consumption
Perubahan transitoris dalam pajak: Bagaimana
tanggapan konsumen?
• Pemotongan pajak berjumlah sekitar $60 billion
• Tingkat tabungan naik sebesar $48 billion
• Pengeluaran konsumen hanya meningkat $24 billion
Pemotongan pajak tahun 1975
18. slide 17
CHAPTER 16 Consumption
Hipotesis siklus hidup vs.
Hipotesis pendapatan permanen
Kedua hipotesa: orang berusaha memperlancar
konsumsi mereka dalam menghadapi perubahan
pendapatan saat ini.
Hipotesis siklus hidup : pendapatan saat ini
berubah secara sistematis ketika orang-orang
menjalani siklus hidupnya.
Hipotesis pendapatan permanen : penghasilan
saat ini dapat berubah akibat fluktuasi transitoris.
19. slide 18
CHAPTER 16 Consumption
The Random-Walk
Hypothesis/Hipotesis jalan acak
Menurut Robert Hall (1978)
berdasarkan pada model Fisher & Hipotesis
pendapatan permanen, di mana konsumen yang
berwawasan ke depan mendasarkan konsumsi
pada pendapatan masa depan yang diharapkan
Robert Hall menambahkan asumsi ekspektasi
rasional, bahwa orang menggunakan semua
informasi yang tersedia untuk meramalkan
pendapatan.
20. slide 19
CHAPTER 16 Consumption
The Random-Walk Hypothesis
If PIH is correct and consumers have rational
expectations, then consumption should follow a
random walk: changes in consumption should
be unpredictable.
A change in income or wealth that was
anticipated has already been factored into
expected permanent income,
so it will not change consumption.
Only unanticipated changes in income or wealth
that alter expected permanent income
will change consumption.
21. slide 20
CHAPTER 16 Consumption
Implikasi dari random walk
hyphotesis
Jika konsumen mematuhi
hipotesis pendapatan permanen
dan memiliki ekspektasi rasional,
maka perubahan kebijakan akan
memengaruhi konsumsi hanya jika
perubahan tidak diantisipasi.
22. slide 21
CHAPTER 16 Consumption
Psikologi gratifikasi instan
Teori Fisher dan Hall mengasumsikan bahwa
konsumen rasional dan bertindak untuk
memaksimalkan utilitas seumur hidup.
Studi terbaru oleh David Laibson dan lainnya
mempertimbangkan faktor psikologi konsumen.
23. slide 22
CHAPTER 16 Consumption
Psikologi gratifikasi instan
Konsumen menganggap diri mereka sebagai
pembuat keputusan yang tidak sempurna.
Menurut survei, 76% mengatakan konsumen
tidak menabung cukup untuk pensiun.
Laibson: "Psikologi gratifikasi instan "
menjelaskan mengapa orang tidak menyimpan
sebanyak yang seharusnya.
24. slide 23
Ringkasan bab
1. Teori konsumsi Keynes
Asumsi Keynes
MPC antara 0 dan 1
APC turun Ketika pendapatan naik
pendapatan saat ini adalah penentu utama
konsumsi saat ini
Studi empiris
dalam data rumah tangga & jangka pendek:
asumsi Keynes sesuai
Dalam jangka Panjang:
APC tidak turun Ketika pendapatan naik
CHAPTER 16 Consumption
25. slide 24
Ringkasan bab
2. Teori pilihan konsumsi antarwaktu Fisher
Konsumen memilih konsumsi saat ini & masa
depan untuk memaksimalkan kepuasan
konsumsi seumur hidup dengan sesuai batasan
anggaran antarwaktu.
Konsumsi saat ini tergantung pada pendapatan
seumur hidup, bukan pendapatan saat ini,
apabila konsumen dapat meminjam &
menabung.
CHAPTER 16 Consumption
26. slide 25
Ringkasan bab
3. Hipotesis siklus hidup Modigliani’s
Penghasilan bervariasi secara sistematis
seumur hidup.
Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman
untuk memperlancar konsumsi.
Konsumsi tergantung pada pendapatan &
kesejahteraan.
CHAPTER 16 Consumption
27. slide 26
Ringkasan bab
4. Hipotesis pendapatan tetap Friedman’s
Konsumsi tergantung pada pendapatan
permanen.
Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman
untuk memperlancar konsumsi dalam
menghadapi fluktuasi transitoris dalam
pendapatan.
CHAPTER 16 Consumption
28. slide 27
Ringkasan bab
5. Hipotesis jalan acak Robert Hall’s
Menggabungkan hipotesis pendapatan
permanen dengan ekspektasi rasional.
Hasilnya: perubahan konsumsi tidak dapat
diprediksi, hanya terjadi sebagai respons
terhadap perubahan yang diperkirakan dalam
pendapatan permanen.
CHAPTER 16 Consumption
29. slide 28
Ringkasan bab
6. Laibson dan psikologi gratifikasi instan
Menggunakan psikologi untuk memahami
perilaku konsumen.
Keinginan untuk kepuasan instan menyebabkan
orang menabung lebih sedikit dari yang mereka
tahu seharusnya.
CHAPTER 16 Consumption
30. slide 29
CHAPTER 17 Investment
Apa yang akan dibahas dalam bab
investasi?
teori yang menjelaskan mengenai investasi
mengapa investasi berhubungan negatif dengan
tingkat bunga
hal-hal yang menggeser fungsi investasi
mengapa investasi naik dalam keadaan
booming dan turun selama resesi
31. slide 30
CHAPTER 17 Investment
Tiga tipe investasi
Investasi tetap bisnis: pengeluaran bisnis untuk
peralatan yang digunakan dalam produksi.
Investasi residensial: pembelian unit rumah baru
(baik oleh penghuni atau tuan tanah).
Investasi persediaan: nilai perubahan dalam
inventaris barang jadi, bahan dan persediaan,
dan barang dalam proses.
32. slide 31
CHAPTER 17 Investment
Investasi amerika dan komponennya
Billions
of 1996
dollars
-250
0
250
500
750
1000
1250
1500
1750
2000
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Total investasi
Investasi tetap bisnis
Investasi residensal
Perubahan dalam
persediaan
33. slide 32
CHAPTER 17 Investment
Memahami investasi tetap bisnis
Model standar investasi tetap bisnis: model
investasi neoklasik
Menunjukan bagamana investasi tergantung
pada:
MPK
Tingkat bunga
Kebijakan pajak yang mempengaruhi
perusahaan
34. slide 33
CHAPTER 17 Investment
Dua tipe perusahaan
Secara sederhana , asumsikan dua jenis
perusahaan:
1. Perusahaan produksi menyewa modal yang
mereka gunakan untuk memproduksi barang
dan jasa.
2. Perusahaan penyewa memiliki modal,
menyewakannya kepada perusahaan produksi.
Dalam konteks ini, "investasi" adalah
pengeluaran perusahaan penyewa
untuk barang modal baru.
35. slide 34
CHAPTER 17 Investment
Keputusan investasi perusahaan
penyewa
Perusahaan penyewaan berinvestasi dalam
modal baru ketika manfaat yang didapat
melebihi biaya.
Manfaat (per unit modal): pendapatan yang
diperoleh perusahaan penyewa dari
menyewakan unit modal ke perusahaan
produksi.
36. slide 35
CHAPTER 17 Investment
Investasi Residensial
Aliran investasi perumahan, IH, tergantung pada
harga relatif perumahan PH / P.
PH / P ditentukan oleh persediaan dan
permintaan di pasar untuk rumah yang ada.
37. slide 36
CHAPTER 17 Investment
Bagaimana investasi perumahan
ditentukan
KH
Permintaan
(a) Pasar untuk perumahan
Penawraan dan permintaan
rumah menentukan
keseimbangan harga rumah.
Penawaran
H
P
P
Harga ekuilibrium rumah
kemudian menentukan
investasi perumahan
Kuantitas
perumahan
38. slide 37
CHAPTER 17 Investment
Bagaimana investasi perumahan
ditentukan
KH
Demand
IH
Supply
(a) Pasar untuk perumahan (b) Penawaran rumah baru
Supply
H
P
P
Stock of
housing capital
Flow of residential
investment
H
P
P
39. slide 38
CHAPTER 17 Investment
Bagaimana investasi residensial
merespons penurunan suku bunga
KH
Demand
IH
Supply
Supply
H
P
P
H
P
P
Stock of
housing capital
Flow of residential
investment
(a) Pasar untuk perumahan (b) Penawaran rumah baru
40. slide 39
CHAPTER 17 Investment
Investasi persediaan
Investasi persediaan hanya sekitar 1% dari PDB.
Namun, dalam resesi yang biasa terjadi, lebih dari
setengah penurunan belanja disebabkan oleh
penurunan investasi persediaan.
41. slide 40
CHAPTER 17 Investment
Motif untuk menyimpan
persediaan
1. production smoothing
Penjualan berfluktuasi, tetapi banyak perusahaan
merasa lebih baik untuk menjual persediaan pada
tingkat yang stabil.
When sales < production, inventories rise.
When sales > production, inventories fall.
42. slide 41
CHAPTER 17 Investment
Motif untuk menyimpan
persediaan
1. production smoothing
2. Inventori sebagai faktor produksi
Persediaan memungkinkan beberapa
perusahaan beroperasi lebih efisien.
sampel untuk keperluan penjualan eceran
suku cadang ketika mesin rusak
43. slide 42
CHAPTER 17 Investment
Motives for holding inventories
1. production smoothing
2. inventories as a factor of production
3. Menghindari habisnya persediaan
Untuk mencegah kehilangan penjualan saat
permintaan lebih tinggi dari yang diharapkan.
44. slide 43
CHAPTER 17 Investment
Motives for holding inventories
1. production smoothing
2. inventories as a factor of production
3. stock-out avoidance
4. work in process
Barang yang belum selesai masih dihitung
dalam persediaan.
45. slide 44
Ringkasan bab
1. Semua jenis investasi bergantung negatif pada
tingkat bunga riil.
2. Hal-hal yang menggeser fungsi investasi:
Peningkatan teknologi meningkatkan MPK dan
meningkatkan investasi tetap bisnis.
Peningkatan populasi meningkatkan permintaan, harga
perumahan dan meningkatkan investasi perumahan.
Kebijakan ekonomi (pajak penghasilan perusahaan,
kredit pajak investasi) mengubah insentif untuk
berinvestasi.
CHAPTER 17 Investment
46. slide 45
Ringkasan bab
3. Investasi adalah komponen PDB yang paling
fluktuatif selama siklus bisnis.
Fluktuasi dalam MPK mempengaruhi insentif untuk
investasi tetap bisnis.
Fluktuasi pendapatan mempengaruhi permintaan,
harga perumahan dan insentif untuk investasi
perumahan.
Fluktuasi dalam output mempengaruhi investasi
inventori.
CHAPTER 17 Investment