SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
slide 0
TM 5 KONSUMSI DAN INVESTASI
CHAPTER 16 Consumption
slide 1
CHAPTER 16 Consumption
Apa yang akan dibahas dalam bab
konsumsi?
Beberapa pendapat mengenai teori konsumsi
 John Maynard Keynes: konsumsi dan pendapatan
saat ini
 Irving Fisher: pilihan konsumsi antar-waktu
 Franco Modigliani: hipotesis siklus hidup
 Milton Friedman: hipotesis pendapatan permanen
 Robert Hall: hipotesis jalan-acak
 David Laibson: psikologi gratifikasi instan
slide 2
CHAPTER 16 Consumption
Asumsi Keynes
1. 0 < MPC < 1
2. Average propensity to consume (APC)
turun saat pendapatan naik.
(APC = C/Y )
3. Pendapatan adalah faktor utama konsumsi.
slide 3
CHAPTER 16 Consumption
Hasil penelitian keynes
 Rumah tangga dengan pendapatan lebih tinggi:
 Konsumsi lebih,  MPC > 0
 Menabung lebih,  MPC < 1
 Apabila bagian menabung lebih besar dari
pendapatan yang di dapat, maka:
 APC  ketika Y 
 Korelasi yang sangat kuat antara pendapatan
dan konsumsi :
 pendapatan menjadi faktor utama konsumsi
slide 4
CHAPTER 16 Consumption
Permasalahan dalam fungsi
konsumsi Keynes
 Berdasarkan fungsi konsumsi Keynesian, para
ekonom memperkirakan bahwa C akan tumbuh
lebih lambat daripada Y seiring berjalannya
waktu.
 Prediksi ini tidak sesuai kenyataan:
 Ketika pendapatan naik, APC tidak turun,
dan C tumbuh pada tingkat yang sama dengan
pendapatan.
 Simon Kuznets menunjukan bahwa C/Y sangat
stabil dalam jangka panjang
slide 5
CHAPTER 16 Consumption
C
Y
Fungsi konsumsi
dalam jangka panjang
(APC konstan)
Fungsi konsumsi dari
data rumah tangga
(APC menurun)
slide 6
CHAPTER 16 Consumption
Irving Fisher dan Pilihan Konsumsi
Antarwaktu
 Asumsikan konsumen berwawasan ke depan
dan memilih konsumsi untuk saat ini dan masa
depan untuk memaksimalkan tingkat kepuasan
konsumsi.
 Pilihan konsumen tunduk pada batasan
anggaran antarwaktu, ukuran dari total sumber
daya yang tersedia untuk konsumsi sekarang
dan masa depan.
slide 7
CHAPTER 16 Consumption
 Period 1: Konsumsi saat ini
 Period 2: Konsumsi masa depan
 Notation
Y1, Y2 = Pendapatan periode 1, 2
C1, C2 = Konsumsi periode 1, 2
S = Y1 - C1 = Tabungan periode 1
(S < 0 if the consumer borrows in period 1)
slide 8
CHAPTER 16 Consumption
The intertemporal budget
constraint
Batasan anggaran
menunjukkan
semua kombinasi
C1 dan C2 yang
dapat diambil
konsumen. C1
C2
Y1
Y2
Borrowing
Saving
konsumsi =
pendapatan
dalam dua
periode
slide 9
CHAPTER 16 Consumption
Preferensi Konsumsi
Kurva indiferen
menunjukkan
semua kombinasi
C1 dan C2 yang
membuat
konsumen
memaksimalkan
tingkat kepuasan.
C1
C2
IC1
IC2
Kurva indiferen
yang lebih tinggi
mewakili tingkat
kepuasan yang
lebih tinggi.
slide 10
CHAPTER 16 Consumption
Bagaimana optimalisasi kurva
indiferen?
Optimalisasi (C1,C2)
ketika kurva
indiferen tertinggi
dalam batas
anggaran yang
tersedia.
C1
C2
O
slide 11
CHAPTER 16 Consumption
Bagaimana C rmerespon
perubahanY
Peningkatan
Y1 atau Y2
menggeser
batas
anggaran ke
kanan.
C1
C2
Hasil: Apabila
keduanya barang
normal, C1 dan C2
akan meningkat,
…terlepas dari
apakah
peningkatan
pendapatan terjadi
pada periode 1
atau periode 2.
slide 12
CHAPTER 16 Consumption
Keynes vs. Fisher
 Keynes:
Konsumsi saat ini hanya bergantung pada
pendapatan saat ini.
 Fisher:
Waktu pendapatan tidak relevan karena
konsumen dapat meminjam atau meminjamkan
dalam periode 1 dan 2.
slide 13
CHAPTER 16 Consumption
Hipotesis siklus hidup
 Menurut Franco Modigliani (1950s)
 Model Fisher mengatakan bahwa konsumsi tergantung
pada pendapatan seumur hidup dan kesejahteraan
seseorang. orang-orang berusaha untuk melancarkan
konsumsi sepanjang waktu.
 Hipotesis siklus hidup mengatakan bahwa pendapatan
bervariasi secara sistematis selama fase "siklus hidup"
konsumen, dan tabungan memungkinkan konsumen
untuk mencapai konsumsi yang lancar.
slide 14
CHAPTER 16 Consumption
Hipotesis pendapatan permanen
 Menurut Milton Friedman (1957)
 Y = YP + YT
dimana
Y = pendapatan saat ini
YP = pendapatan permanen
pendapatan rata-rata, yang diharapkan
akan bertahan di masa depan
YT = pendapatan transitoris
penyimpangan sementara dari pendapatan
rata-rata
slide 15
CHAPTER 16 Consumption
Hipotesis pendapatan permanen
 Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman
untuk memperlancar konsumsi dalam
menanggapi perubahan pendapatan transitoris.
 Fungsi hipotesis pendapatan permanen:
C = aYP
di mana a adalah sebagian kecil dari
pendapatan permanen yang dikonsumsi orang
per tahun.
slide 16
CHAPTER 16 Consumption
Perubahan transitoris dalam pajak: Bagaimana
tanggapan konsumen?
• Pemotongan pajak berjumlah sekitar $60 billion
• Tingkat tabungan naik sebesar $48 billion
• Pengeluaran konsumen hanya meningkat $24 billion
Pemotongan pajak tahun 1975
slide 17
CHAPTER 16 Consumption
Hipotesis siklus hidup vs.
Hipotesis pendapatan permanen
 Kedua hipotesa: orang berusaha memperlancar
konsumsi mereka dalam menghadapi perubahan
pendapatan saat ini.
 Hipotesis siklus hidup : pendapatan saat ini
berubah secara sistematis ketika orang-orang
menjalani siklus hidupnya.
 Hipotesis pendapatan permanen : penghasilan
saat ini dapat berubah akibat fluktuasi transitoris.
slide 18
CHAPTER 16 Consumption
The Random-Walk
Hypothesis/Hipotesis jalan acak
 Menurut Robert Hall (1978)
 berdasarkan pada model Fisher & Hipotesis
pendapatan permanen, di mana konsumen yang
berwawasan ke depan mendasarkan konsumsi
pada pendapatan masa depan yang diharapkan
 Robert Hall menambahkan asumsi ekspektasi
rasional, bahwa orang menggunakan semua
informasi yang tersedia untuk meramalkan
pendapatan.
slide 19
CHAPTER 16 Consumption
The Random-Walk Hypothesis
 If PIH is correct and consumers have rational
expectations, then consumption should follow a
random walk: changes in consumption should
be unpredictable.
 A change in income or wealth that was
anticipated has already been factored into
expected permanent income,
so it will not change consumption.
 Only unanticipated changes in income or wealth
that alter expected permanent income
will change consumption.
slide 20
CHAPTER 16 Consumption
Implikasi dari random walk
hyphotesis
Jika konsumen mematuhi
hipotesis pendapatan permanen
dan memiliki ekspektasi rasional,
maka perubahan kebijakan akan
memengaruhi konsumsi hanya jika
perubahan tidak diantisipasi.
slide 21
CHAPTER 16 Consumption
Psikologi gratifikasi instan
 Teori Fisher dan Hall mengasumsikan bahwa
konsumen rasional dan bertindak untuk
memaksimalkan utilitas seumur hidup.
 Studi terbaru oleh David Laibson dan lainnya
mempertimbangkan faktor psikologi konsumen.
slide 22
CHAPTER 16 Consumption
Psikologi gratifikasi instan
 Konsumen menganggap diri mereka sebagai
pembuat keputusan yang tidak sempurna.
 Menurut survei, 76% mengatakan konsumen
tidak menabung cukup untuk pensiun.
 Laibson: "Psikologi gratifikasi instan "
menjelaskan mengapa orang tidak menyimpan
sebanyak yang seharusnya.
slide 23
Ringkasan bab
1. Teori konsumsi Keynes
 Asumsi Keynes
 MPC antara 0 dan 1
 APC turun Ketika pendapatan naik
 pendapatan saat ini adalah penentu utama
konsumsi saat ini
 Studi empiris
 dalam data rumah tangga & jangka pendek:
asumsi Keynes sesuai
 Dalam jangka Panjang:
APC tidak turun Ketika pendapatan naik
CHAPTER 16 Consumption
slide 24
Ringkasan bab
2. Teori pilihan konsumsi antarwaktu Fisher
 Konsumen memilih konsumsi saat ini & masa
depan untuk memaksimalkan kepuasan
konsumsi seumur hidup dengan sesuai batasan
anggaran antarwaktu.
 Konsumsi saat ini tergantung pada pendapatan
seumur hidup, bukan pendapatan saat ini,
apabila konsumen dapat meminjam &
menabung.
CHAPTER 16 Consumption
slide 25
Ringkasan bab
3. Hipotesis siklus hidup Modigliani’s
 Penghasilan bervariasi secara sistematis
seumur hidup.
 Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman
untuk memperlancar konsumsi.
 Konsumsi tergantung pada pendapatan &
kesejahteraan.
CHAPTER 16 Consumption
slide 26
Ringkasan bab
4. Hipotesis pendapatan tetap Friedman’s
 Konsumsi tergantung pada pendapatan
permanen.
 Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman
untuk memperlancar konsumsi dalam
menghadapi fluktuasi transitoris dalam
pendapatan.
CHAPTER 16 Consumption
slide 27
Ringkasan bab
5. Hipotesis jalan acak Robert Hall’s
 Menggabungkan hipotesis pendapatan
permanen dengan ekspektasi rasional.
 Hasilnya: perubahan konsumsi tidak dapat
diprediksi, hanya terjadi sebagai respons
terhadap perubahan yang diperkirakan dalam
pendapatan permanen.
CHAPTER 16 Consumption
slide 28
Ringkasan bab
6. Laibson dan psikologi gratifikasi instan
 Menggunakan psikologi untuk memahami
perilaku konsumen.
 Keinginan untuk kepuasan instan menyebabkan
orang menabung lebih sedikit dari yang mereka
tahu seharusnya.
CHAPTER 16 Consumption
slide 29
CHAPTER 17 Investment
Apa yang akan dibahas dalam bab
investasi?
 teori yang menjelaskan mengenai investasi
 mengapa investasi berhubungan negatif dengan
tingkat bunga
 hal-hal yang menggeser fungsi investasi
 mengapa investasi naik dalam keadaan
booming dan turun selama resesi
slide 30
CHAPTER 17 Investment
Tiga tipe investasi
 Investasi tetap bisnis: pengeluaran bisnis untuk
peralatan yang digunakan dalam produksi.
 Investasi residensial: pembelian unit rumah baru
(baik oleh penghuni atau tuan tanah).
 Investasi persediaan: nilai perubahan dalam
inventaris barang jadi, bahan dan persediaan,
dan barang dalam proses.
slide 31
CHAPTER 17 Investment
Investasi amerika dan komponennya
Billions
of 1996
dollars
-250
0
250
500
750
1000
1250
1500
1750
2000
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
Total investasi
Investasi tetap bisnis
Investasi residensal
Perubahan dalam
persediaan
slide 32
CHAPTER 17 Investment
Memahami investasi tetap bisnis
 Model standar investasi tetap bisnis: model
investasi neoklasik
 Menunjukan bagamana investasi tergantung
pada:
 MPK
 Tingkat bunga
 Kebijakan pajak yang mempengaruhi
perusahaan
slide 33
CHAPTER 17 Investment
Dua tipe perusahaan
 Secara sederhana , asumsikan dua jenis
perusahaan:
1. Perusahaan produksi menyewa modal yang
mereka gunakan untuk memproduksi barang
dan jasa.
2. Perusahaan penyewa memiliki modal,
menyewakannya kepada perusahaan produksi.
Dalam konteks ini, "investasi" adalah
pengeluaran perusahaan penyewa
untuk barang modal baru.
slide 34
CHAPTER 17 Investment
Keputusan investasi perusahaan
penyewa
 Perusahaan penyewaan berinvestasi dalam
modal baru ketika manfaat yang didapat
melebihi biaya.
 Manfaat (per unit modal): pendapatan yang
diperoleh perusahaan penyewa dari
menyewakan unit modal ke perusahaan
produksi.
slide 35
CHAPTER 17 Investment
Investasi Residensial
 Aliran investasi perumahan, IH, tergantung pada
harga relatif perumahan PH / P.
 PH / P ditentukan oleh persediaan dan
permintaan di pasar untuk rumah yang ada.
slide 36
CHAPTER 17 Investment
Bagaimana investasi perumahan
ditentukan
KH
Permintaan
(a) Pasar untuk perumahan
Penawraan dan permintaan
rumah menentukan
keseimbangan harga rumah.
Penawaran
H
P
P
Harga ekuilibrium rumah
kemudian menentukan
investasi perumahan
Kuantitas
perumahan
slide 37
CHAPTER 17 Investment
Bagaimana investasi perumahan
ditentukan
KH
Demand
IH
Supply
(a) Pasar untuk perumahan (b) Penawaran rumah baru
Supply
H
P
P
Stock of
housing capital
Flow of residential
investment
H
P
P
slide 38
CHAPTER 17 Investment
Bagaimana investasi residensial
merespons penurunan suku bunga
KH
Demand
IH
Supply
Supply
H
P
P
H
P
P
Stock of
housing capital
Flow of residential
investment
(a) Pasar untuk perumahan (b) Penawaran rumah baru
slide 39
CHAPTER 17 Investment
Investasi persediaan
Investasi persediaan hanya sekitar 1% dari PDB.
Namun, dalam resesi yang biasa terjadi, lebih dari
setengah penurunan belanja disebabkan oleh
penurunan investasi persediaan.
slide 40
CHAPTER 17 Investment
Motif untuk menyimpan
persediaan
1. production smoothing
Penjualan berfluktuasi, tetapi banyak perusahaan
merasa lebih baik untuk menjual persediaan pada
tingkat yang stabil.
 When sales < production, inventories rise.
 When sales > production, inventories fall.
slide 41
CHAPTER 17 Investment
Motif untuk menyimpan
persediaan
1. production smoothing
2. Inventori sebagai faktor produksi
Persediaan memungkinkan beberapa
perusahaan beroperasi lebih efisien.
 sampel untuk keperluan penjualan eceran
 suku cadang ketika mesin rusak
slide 42
CHAPTER 17 Investment
Motives for holding inventories
1. production smoothing
2. inventories as a factor of production
3. Menghindari habisnya persediaan
Untuk mencegah kehilangan penjualan saat
permintaan lebih tinggi dari yang diharapkan.
slide 43
CHAPTER 17 Investment
Motives for holding inventories
1. production smoothing
2. inventories as a factor of production
3. stock-out avoidance
4. work in process
Barang yang belum selesai masih dihitung
dalam persediaan.
slide 44
Ringkasan bab
1. Semua jenis investasi bergantung negatif pada
tingkat bunga riil.
2. Hal-hal yang menggeser fungsi investasi:
 Peningkatan teknologi meningkatkan MPK dan
meningkatkan investasi tetap bisnis.
 Peningkatan populasi meningkatkan permintaan, harga
perumahan dan meningkatkan investasi perumahan.
 Kebijakan ekonomi (pajak penghasilan perusahaan,
kredit pajak investasi) mengubah insentif untuk
berinvestasi.
CHAPTER 17 Investment
slide 45
Ringkasan bab
3. Investasi adalah komponen PDB yang paling
fluktuatif selama siklus bisnis.
 Fluktuasi dalam MPK mempengaruhi insentif untuk
investasi tetap bisnis.
 Fluktuasi pendapatan mempengaruhi permintaan,
harga perumahan dan insentif untuk investasi
perumahan.
 Fluktuasi dalam output mempengaruhi investasi
inventori.
CHAPTER 17 Investment

More Related Content

Similar to TEORI KONSUMSI

11 konsumsi-tabungan-invest
11 konsumsi-tabungan-invest11 konsumsi-tabungan-invest
11 konsumsi-tabungan-investFathur Marah
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Mirza Syah
 
Part 3 teori konsumsi, tabungan, dan investasi
Part 3   teori konsumsi, tabungan, dan investasiPart 3   teori konsumsi, tabungan, dan investasi
Part 3 teori konsumsi, tabungan, dan investasimahasiswaunida
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islamade orreo
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatHaidar Bashofi
 
P 7 - KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI.ppt
P 7 - KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI.pptP 7 - KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI.ppt
P 7 - KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI.pptMedina117852
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxIrfanFauzi83
 
persentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxpersentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxTangkasBudi
 
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.pptKonsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.pptAbdul Azis
 
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.pptKonsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.pptTsalisSyaifuddin1
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxFaisFaisal4
 
teori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
teori_konsumsi_makro_ekonomi.pptteori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
teori_konsumsi_makro_ekonomi.pptAruel Gtl
 
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.docBAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.docErickKck
 
Pendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasiPendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasimatiolestari
 

Similar to TEORI KONSUMSI (20)

11 konsumsi-tabungan-invest
11 konsumsi-tabungan-invest11 konsumsi-tabungan-invest
11 konsumsi-tabungan-invest
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Part 3 teori konsumsi, tabungan, dan investasi
Part 3   teori konsumsi, tabungan, dan investasiPart 3   teori konsumsi, tabungan, dan investasi
Part 3 teori konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro IslamFungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Investasi dalam Ekonomi Makro Islam
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Marwiyah 21313 167_a
Marwiyah 21313 167_aMarwiyah 21313 167_a
Marwiyah 21313 167_a
 
P 7 - KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI.ppt
P 7 - KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI.pptP 7 - KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI.ppt
P 7 - KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI.ppt
 
Pertemuan ke iv teori konsumsi
Pertemuan ke iv  teori konsumsiPertemuan ke iv  teori konsumsi
Pertemuan ke iv teori konsumsi
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
persentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxpersentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptx
 
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.pptKonsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
 
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.pptKonsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
Konsumsi_Tabungan_Dan_Investasi.ppt
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
 
MAKRO 5.pptx
MAKRO 5.pptxMAKRO 5.pptx
MAKRO 5.pptx
 
teori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
teori_konsumsi_makro_ekonomi.pptteori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
teori_konsumsi_makro_ekonomi.ppt
 
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.docBAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
BAB 3penentuan kegiatan ekonomi.doc
 
Presentasi makro
Presentasi makroPresentasi makro
Presentasi makro
 
Pendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasiPendapatan nasional(2) presentasi
Pendapatan nasional(2) presentasi
 

Recently uploaded

Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 

Recently uploaded (20)

Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 

TEORI KONSUMSI

  • 1. slide 0 TM 5 KONSUMSI DAN INVESTASI CHAPTER 16 Consumption
  • 2. slide 1 CHAPTER 16 Consumption Apa yang akan dibahas dalam bab konsumsi? Beberapa pendapat mengenai teori konsumsi  John Maynard Keynes: konsumsi dan pendapatan saat ini  Irving Fisher: pilihan konsumsi antar-waktu  Franco Modigliani: hipotesis siklus hidup  Milton Friedman: hipotesis pendapatan permanen  Robert Hall: hipotesis jalan-acak  David Laibson: psikologi gratifikasi instan
  • 3. slide 2 CHAPTER 16 Consumption Asumsi Keynes 1. 0 < MPC < 1 2. Average propensity to consume (APC) turun saat pendapatan naik. (APC = C/Y ) 3. Pendapatan adalah faktor utama konsumsi.
  • 4. slide 3 CHAPTER 16 Consumption Hasil penelitian keynes  Rumah tangga dengan pendapatan lebih tinggi:  Konsumsi lebih,  MPC > 0  Menabung lebih,  MPC < 1  Apabila bagian menabung lebih besar dari pendapatan yang di dapat, maka:  APC  ketika Y   Korelasi yang sangat kuat antara pendapatan dan konsumsi :  pendapatan menjadi faktor utama konsumsi
  • 5. slide 4 CHAPTER 16 Consumption Permasalahan dalam fungsi konsumsi Keynes  Berdasarkan fungsi konsumsi Keynesian, para ekonom memperkirakan bahwa C akan tumbuh lebih lambat daripada Y seiring berjalannya waktu.  Prediksi ini tidak sesuai kenyataan:  Ketika pendapatan naik, APC tidak turun, dan C tumbuh pada tingkat yang sama dengan pendapatan.  Simon Kuznets menunjukan bahwa C/Y sangat stabil dalam jangka panjang
  • 6. slide 5 CHAPTER 16 Consumption C Y Fungsi konsumsi dalam jangka panjang (APC konstan) Fungsi konsumsi dari data rumah tangga (APC menurun)
  • 7. slide 6 CHAPTER 16 Consumption Irving Fisher dan Pilihan Konsumsi Antarwaktu  Asumsikan konsumen berwawasan ke depan dan memilih konsumsi untuk saat ini dan masa depan untuk memaksimalkan tingkat kepuasan konsumsi.  Pilihan konsumen tunduk pada batasan anggaran antarwaktu, ukuran dari total sumber daya yang tersedia untuk konsumsi sekarang dan masa depan.
  • 8. slide 7 CHAPTER 16 Consumption  Period 1: Konsumsi saat ini  Period 2: Konsumsi masa depan  Notation Y1, Y2 = Pendapatan periode 1, 2 C1, C2 = Konsumsi periode 1, 2 S = Y1 - C1 = Tabungan periode 1 (S < 0 if the consumer borrows in period 1)
  • 9. slide 8 CHAPTER 16 Consumption The intertemporal budget constraint Batasan anggaran menunjukkan semua kombinasi C1 dan C2 yang dapat diambil konsumen. C1 C2 Y1 Y2 Borrowing Saving konsumsi = pendapatan dalam dua periode
  • 10. slide 9 CHAPTER 16 Consumption Preferensi Konsumsi Kurva indiferen menunjukkan semua kombinasi C1 dan C2 yang membuat konsumen memaksimalkan tingkat kepuasan. C1 C2 IC1 IC2 Kurva indiferen yang lebih tinggi mewakili tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
  • 11. slide 10 CHAPTER 16 Consumption Bagaimana optimalisasi kurva indiferen? Optimalisasi (C1,C2) ketika kurva indiferen tertinggi dalam batas anggaran yang tersedia. C1 C2 O
  • 12. slide 11 CHAPTER 16 Consumption Bagaimana C rmerespon perubahanY Peningkatan Y1 atau Y2 menggeser batas anggaran ke kanan. C1 C2 Hasil: Apabila keduanya barang normal, C1 dan C2 akan meningkat, …terlepas dari apakah peningkatan pendapatan terjadi pada periode 1 atau periode 2.
  • 13. slide 12 CHAPTER 16 Consumption Keynes vs. Fisher  Keynes: Konsumsi saat ini hanya bergantung pada pendapatan saat ini.  Fisher: Waktu pendapatan tidak relevan karena konsumen dapat meminjam atau meminjamkan dalam periode 1 dan 2.
  • 14. slide 13 CHAPTER 16 Consumption Hipotesis siklus hidup  Menurut Franco Modigliani (1950s)  Model Fisher mengatakan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan seumur hidup dan kesejahteraan seseorang. orang-orang berusaha untuk melancarkan konsumsi sepanjang waktu.  Hipotesis siklus hidup mengatakan bahwa pendapatan bervariasi secara sistematis selama fase "siklus hidup" konsumen, dan tabungan memungkinkan konsumen untuk mencapai konsumsi yang lancar.
  • 15. slide 14 CHAPTER 16 Consumption Hipotesis pendapatan permanen  Menurut Milton Friedman (1957)  Y = YP + YT dimana Y = pendapatan saat ini YP = pendapatan permanen pendapatan rata-rata, yang diharapkan akan bertahan di masa depan YT = pendapatan transitoris penyimpangan sementara dari pendapatan rata-rata
  • 16. slide 15 CHAPTER 16 Consumption Hipotesis pendapatan permanen  Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman untuk memperlancar konsumsi dalam menanggapi perubahan pendapatan transitoris.  Fungsi hipotesis pendapatan permanen: C = aYP di mana a adalah sebagian kecil dari pendapatan permanen yang dikonsumsi orang per tahun.
  • 17. slide 16 CHAPTER 16 Consumption Perubahan transitoris dalam pajak: Bagaimana tanggapan konsumen? • Pemotongan pajak berjumlah sekitar $60 billion • Tingkat tabungan naik sebesar $48 billion • Pengeluaran konsumen hanya meningkat $24 billion Pemotongan pajak tahun 1975
  • 18. slide 17 CHAPTER 16 Consumption Hipotesis siklus hidup vs. Hipotesis pendapatan permanen  Kedua hipotesa: orang berusaha memperlancar konsumsi mereka dalam menghadapi perubahan pendapatan saat ini.  Hipotesis siklus hidup : pendapatan saat ini berubah secara sistematis ketika orang-orang menjalani siklus hidupnya.  Hipotesis pendapatan permanen : penghasilan saat ini dapat berubah akibat fluktuasi transitoris.
  • 19. slide 18 CHAPTER 16 Consumption The Random-Walk Hypothesis/Hipotesis jalan acak  Menurut Robert Hall (1978)  berdasarkan pada model Fisher & Hipotesis pendapatan permanen, di mana konsumen yang berwawasan ke depan mendasarkan konsumsi pada pendapatan masa depan yang diharapkan  Robert Hall menambahkan asumsi ekspektasi rasional, bahwa orang menggunakan semua informasi yang tersedia untuk meramalkan pendapatan.
  • 20. slide 19 CHAPTER 16 Consumption The Random-Walk Hypothesis  If PIH is correct and consumers have rational expectations, then consumption should follow a random walk: changes in consumption should be unpredictable.  A change in income or wealth that was anticipated has already been factored into expected permanent income, so it will not change consumption.  Only unanticipated changes in income or wealth that alter expected permanent income will change consumption.
  • 21. slide 20 CHAPTER 16 Consumption Implikasi dari random walk hyphotesis Jika konsumen mematuhi hipotesis pendapatan permanen dan memiliki ekspektasi rasional, maka perubahan kebijakan akan memengaruhi konsumsi hanya jika perubahan tidak diantisipasi.
  • 22. slide 21 CHAPTER 16 Consumption Psikologi gratifikasi instan  Teori Fisher dan Hall mengasumsikan bahwa konsumen rasional dan bertindak untuk memaksimalkan utilitas seumur hidup.  Studi terbaru oleh David Laibson dan lainnya mempertimbangkan faktor psikologi konsumen.
  • 23. slide 22 CHAPTER 16 Consumption Psikologi gratifikasi instan  Konsumen menganggap diri mereka sebagai pembuat keputusan yang tidak sempurna.  Menurut survei, 76% mengatakan konsumen tidak menabung cukup untuk pensiun.  Laibson: "Psikologi gratifikasi instan " menjelaskan mengapa orang tidak menyimpan sebanyak yang seharusnya.
  • 24. slide 23 Ringkasan bab 1. Teori konsumsi Keynes  Asumsi Keynes  MPC antara 0 dan 1  APC turun Ketika pendapatan naik  pendapatan saat ini adalah penentu utama konsumsi saat ini  Studi empiris  dalam data rumah tangga & jangka pendek: asumsi Keynes sesuai  Dalam jangka Panjang: APC tidak turun Ketika pendapatan naik CHAPTER 16 Consumption
  • 25. slide 24 Ringkasan bab 2. Teori pilihan konsumsi antarwaktu Fisher  Konsumen memilih konsumsi saat ini & masa depan untuk memaksimalkan kepuasan konsumsi seumur hidup dengan sesuai batasan anggaran antarwaktu.  Konsumsi saat ini tergantung pada pendapatan seumur hidup, bukan pendapatan saat ini, apabila konsumen dapat meminjam & menabung. CHAPTER 16 Consumption
  • 26. slide 25 Ringkasan bab 3. Hipotesis siklus hidup Modigliani’s  Penghasilan bervariasi secara sistematis seumur hidup.  Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman untuk memperlancar konsumsi.  Konsumsi tergantung pada pendapatan & kesejahteraan. CHAPTER 16 Consumption
  • 27. slide 26 Ringkasan bab 4. Hipotesis pendapatan tetap Friedman’s  Konsumsi tergantung pada pendapatan permanen.  Konsumen menggunakan tabungan & pinjaman untuk memperlancar konsumsi dalam menghadapi fluktuasi transitoris dalam pendapatan. CHAPTER 16 Consumption
  • 28. slide 27 Ringkasan bab 5. Hipotesis jalan acak Robert Hall’s  Menggabungkan hipotesis pendapatan permanen dengan ekspektasi rasional.  Hasilnya: perubahan konsumsi tidak dapat diprediksi, hanya terjadi sebagai respons terhadap perubahan yang diperkirakan dalam pendapatan permanen. CHAPTER 16 Consumption
  • 29. slide 28 Ringkasan bab 6. Laibson dan psikologi gratifikasi instan  Menggunakan psikologi untuk memahami perilaku konsumen.  Keinginan untuk kepuasan instan menyebabkan orang menabung lebih sedikit dari yang mereka tahu seharusnya. CHAPTER 16 Consumption
  • 30. slide 29 CHAPTER 17 Investment Apa yang akan dibahas dalam bab investasi?  teori yang menjelaskan mengenai investasi  mengapa investasi berhubungan negatif dengan tingkat bunga  hal-hal yang menggeser fungsi investasi  mengapa investasi naik dalam keadaan booming dan turun selama resesi
  • 31. slide 30 CHAPTER 17 Investment Tiga tipe investasi  Investasi tetap bisnis: pengeluaran bisnis untuk peralatan yang digunakan dalam produksi.  Investasi residensial: pembelian unit rumah baru (baik oleh penghuni atau tuan tanah).  Investasi persediaan: nilai perubahan dalam inventaris barang jadi, bahan dan persediaan, dan barang dalam proses.
  • 32. slide 31 CHAPTER 17 Investment Investasi amerika dan komponennya Billions of 1996 dollars -250 0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 Total investasi Investasi tetap bisnis Investasi residensal Perubahan dalam persediaan
  • 33. slide 32 CHAPTER 17 Investment Memahami investasi tetap bisnis  Model standar investasi tetap bisnis: model investasi neoklasik  Menunjukan bagamana investasi tergantung pada:  MPK  Tingkat bunga  Kebijakan pajak yang mempengaruhi perusahaan
  • 34. slide 33 CHAPTER 17 Investment Dua tipe perusahaan  Secara sederhana , asumsikan dua jenis perusahaan: 1. Perusahaan produksi menyewa modal yang mereka gunakan untuk memproduksi barang dan jasa. 2. Perusahaan penyewa memiliki modal, menyewakannya kepada perusahaan produksi. Dalam konteks ini, "investasi" adalah pengeluaran perusahaan penyewa untuk barang modal baru.
  • 35. slide 34 CHAPTER 17 Investment Keputusan investasi perusahaan penyewa  Perusahaan penyewaan berinvestasi dalam modal baru ketika manfaat yang didapat melebihi biaya.  Manfaat (per unit modal): pendapatan yang diperoleh perusahaan penyewa dari menyewakan unit modal ke perusahaan produksi.
  • 36. slide 35 CHAPTER 17 Investment Investasi Residensial  Aliran investasi perumahan, IH, tergantung pada harga relatif perumahan PH / P.  PH / P ditentukan oleh persediaan dan permintaan di pasar untuk rumah yang ada.
  • 37. slide 36 CHAPTER 17 Investment Bagaimana investasi perumahan ditentukan KH Permintaan (a) Pasar untuk perumahan Penawraan dan permintaan rumah menentukan keseimbangan harga rumah. Penawaran H P P Harga ekuilibrium rumah kemudian menentukan investasi perumahan Kuantitas perumahan
  • 38. slide 37 CHAPTER 17 Investment Bagaimana investasi perumahan ditentukan KH Demand IH Supply (a) Pasar untuk perumahan (b) Penawaran rumah baru Supply H P P Stock of housing capital Flow of residential investment H P P
  • 39. slide 38 CHAPTER 17 Investment Bagaimana investasi residensial merespons penurunan suku bunga KH Demand IH Supply Supply H P P H P P Stock of housing capital Flow of residential investment (a) Pasar untuk perumahan (b) Penawaran rumah baru
  • 40. slide 39 CHAPTER 17 Investment Investasi persediaan Investasi persediaan hanya sekitar 1% dari PDB. Namun, dalam resesi yang biasa terjadi, lebih dari setengah penurunan belanja disebabkan oleh penurunan investasi persediaan.
  • 41. slide 40 CHAPTER 17 Investment Motif untuk menyimpan persediaan 1. production smoothing Penjualan berfluktuasi, tetapi banyak perusahaan merasa lebih baik untuk menjual persediaan pada tingkat yang stabil.  When sales < production, inventories rise.  When sales > production, inventories fall.
  • 42. slide 41 CHAPTER 17 Investment Motif untuk menyimpan persediaan 1. production smoothing 2. Inventori sebagai faktor produksi Persediaan memungkinkan beberapa perusahaan beroperasi lebih efisien.  sampel untuk keperluan penjualan eceran  suku cadang ketika mesin rusak
  • 43. slide 42 CHAPTER 17 Investment Motives for holding inventories 1. production smoothing 2. inventories as a factor of production 3. Menghindari habisnya persediaan Untuk mencegah kehilangan penjualan saat permintaan lebih tinggi dari yang diharapkan.
  • 44. slide 43 CHAPTER 17 Investment Motives for holding inventories 1. production smoothing 2. inventories as a factor of production 3. stock-out avoidance 4. work in process Barang yang belum selesai masih dihitung dalam persediaan.
  • 45. slide 44 Ringkasan bab 1. Semua jenis investasi bergantung negatif pada tingkat bunga riil. 2. Hal-hal yang menggeser fungsi investasi:  Peningkatan teknologi meningkatkan MPK dan meningkatkan investasi tetap bisnis.  Peningkatan populasi meningkatkan permintaan, harga perumahan dan meningkatkan investasi perumahan.  Kebijakan ekonomi (pajak penghasilan perusahaan, kredit pajak investasi) mengubah insentif untuk berinvestasi. CHAPTER 17 Investment
  • 46. slide 45 Ringkasan bab 3. Investasi adalah komponen PDB yang paling fluktuatif selama siklus bisnis.  Fluktuasi dalam MPK mempengaruhi insentif untuk investasi tetap bisnis.  Fluktuasi pendapatan mempengaruhi permintaan, harga perumahan dan insentif untuk investasi perumahan.  Fluktuasi dalam output mempengaruhi investasi inventori. CHAPTER 17 Investment