2.
Nilai penting untuk dipelajari dalam perilaku karena nilai
merupakan fondasi untuk memahami sikap dan motivasi
serta mempengaruhi persepsi dan perilaku individu.
Pada tingkat organisasi, nilai-nilai dipandang sebagai
komponen utama dari budaya organisasi dan
sering digambarkan sebagai prinsip-prinsip bertanggung
jawab atas sukses pengelolaan sejumlah perusahaan.
Pentingnya Nilai dalam
Organisasi Pembelajar
3.
Didefinisikan sebagai organisasi yang terus menerus
belajar dan mentransformasikan dirinya sesuai
dengan perkembangan IPTEK serta senantiasa
mengantisipasi lingkungan yang berubah.
Segenap personil atau karyawannya memiliki
kebebasan dan bertanggung jawab serta terus
menerus belajar untuk tumbuh, berkembang, dan
sukses bersama keberhasilan dari organisasinya
Pengertian Organisasi
Pembelajar
4.
Organisasi menolak belajar karena dilatarbelakangi dengan
adanya ketidaksediaan organisasi untuk menerima perubahan-
perubahan yang dikarenakan hal berikut:
1. Kebiasaan. jika kebiasaan sudah terbentuk, hal itu
memberikan kenyamanan dan kepuasan.
2. Keselarasan. orang-orang menyukai keselarasan dengan
kebiasaan dan mengharapkan cara-cara berperilaku
berdasarkan kebiasaan tersebut. Segala sesuatu yang baru
akan mengganggu.
3. Ancaman. Orang-orang khawatir karena mereka melihat
perubahan akan membahayakan mereka bukan untuk
kebaikan mereka. Mereka menyadari kemungkinan hilangnya
uang, keamanan, atau status.
Penyebab Organisasi Menolak
Belajar
5.
4. Kesalahpahaman. Orang-orang sering salah
memahami maksud dari perubahan dan percaya
bahwa hal tersebut akan lebih banyak merugikan
mereka daripada menguntungkan.
5. Pandangan yang berbeda. orang mungkin berbeda
penilaian terhadap penilaian suatu keadaan dari
manajer mereka dan lebih memperhatikan biaya
daripada manfaat.
6.
Mengubah Struktur. Struktur organisasi didefinisikan sebagai
tugas-tugas yang secara formal dibagi-bagi, dikelompokkan,
dan dikoordinasi. Agen perubahan dapat mengubah satu atau
lebih unsur utama dalam desain suatu organisasi.
Mengubah Teknologi. perubahan teknologi biasanya
mencakup dikemukakannya peralatan, alat atau metode baru,
otomatisasi atau komputerisasi.
Mengubah Setting Fisik. Berkenaan dengan pengaturan desain
interior, konfigurasi ruang, dan/atau penempatan peralatan
dengan mempertimbangkan tuntunan kerja, persyaratan
interaksi formal, dan kebutuhan sosial.
Mengubah Individu. Mencakup perubahan nilai, persepsi,
sikap, dan perilaku anggota organisasi lewat proses
komunikasi, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah
agar dapat terlaksana
Hal-Hal yang Dapat Dirubah
oleh Organisasi Pembelajar
7. Sharing Knowledge. Individu harus memberi dan membagi setiap
pengetahuan yang dimilikinya kepada individu lain sehingga
pemahaman terhadap suatu pengetahuan dimiliki oleh semua pihak.
Sharing. Individu bersedia untuk membagi ilmu yang dimilikinya demi
kelanggengan sebuah organisasi tanpa berfikir akan mendapatkan
kerugian dari apa yang telah ia berikan (senang belajar & berbagi).
Information Interpretation (Interpretasi Informasi). Karena pembelajaran
membawa perubahan secara efektif, pengetahuan tidak hanya harus
dikumpulkan, tetapi secara akurat juga harus diinterpretasikan.
Memahami Potensi Diri (Penguasaan Pribadi atau Personal Mastery).
Organisasi pembelajar membutuhkan individu yang mampu
menyadari potensi yang dimiliki agar dapat memberikan kontribusi
yang terbaik dalam menghadapi tantangan organisasi yang terus
berkembang.
Mau Meluangkan Waktu. Dalam organisasi pembelajar dibutuhkan
seorang yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap waktu yang ia
miliki.
Nilai Individu untuk Membentuk
Organisasi Pembelajar
8. Keluar dari Zona Nyaman. Individu yang mampu melakukan hal ini tidak takut
untuk melakukan kesalahan dan mencoba hal yang positif untuk kemajuan
organisasinya.
Merubah Paradigma. Belajar harus dipandang sebagai sesuatu yang menyenangkan
dan telah menjadi tanggung jawab dalam organisasi serta harus dilakukan untuk
pengembangan diri.
Model Mental (Mental Model). Model mental terkait dengan bagaimana seseorang
berpikir tentang mengapa harus berubah dan bagaimana dia melakukan tindakan
atau aktivitas dalam berorganisasi.
Visi Bersama (Shared Vision). Organisasi dapat menciptakan tujuan bersama tentang
masa depan yang ingin dicapai, serta prinsip dan praktek yang akan digunakan dalam
mencapainya.
Belajar Tim (Team Learning). Kemampuan organisasi untuk membuat individu-
individu cakap dalam percakapan dan cakap dalam berfikir kolektif akan dapat
meningkatkan kecerdasan dan kemampuan organisasi.
Berpikir Sistem (Systems Thinking).. Tanpa kemampuan menganalisis dan
mengintegrasikan disiplin-disiplin organisasi pembelajar, tidak mungkin dapat
menerjemahkan disiplin-disiplin itu kedalam tindakan (kegiatan) organisasi yang
lebih luas.
9.
Ada 6 cara penanggulanggan penolakan terhadap perubahan, yaitu:
Pendidikan dan komunikasi. Menginformasikan perubahan-perubahan
yang direncanakan dan kebutuhan akan perubahan sedini mugkin.
Partisipasi dan keterlibatan. Bila para penolakan potensial dilibatkan dalam
perancangan, para penolak tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan.
Kemudahan dan dukungan. Pemberian dukungan kepada mereka yang
terlibat merupakan cara manajer untuk menangani penolakan melalui
program pendidikan dan pelatihan,
Negosiasi dan persetujuan. Teknik lain adalah negosiasi dengan para
penolakan potensial.
Manipulasi dan bekerja sama. Manajer dapat memanipulasi para karyawan
memulai pemberitaan informasi secara selektif atau melalui penyusunan
urutan kejadian-kejadian dengan sengaja.
Paksaan eksplisit dan implisit. Manajer dapat memaksa orang-orang untuk
menerima perubahan dengan berbagai ancaman eksplisit atau implisit
dalam bentuk kehilangan.
Penanggulangan Penolakan Terhadap
Perubahan
10. Agar perusahaannya menjadi organisasi pembelajar yang dinamis, maka manajer
dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Tegakkan suatu strategi. Manajemen perlu mengeksplisitkan komitmennya
terhadap perubahan, inovasi, dan perbaikan yang berkesinambungan.
Merancang ulang struktur organisasi. Struktur formal dapat merupakan
rintangan yang serius untuk pembelajaran. Dengan mendatarkan struktur itu,
menyingkirkan atau menggabung departemen-departemen, dan meningkatkan
penggunaan tim, saling ketergantungan (kerja sama) diperkuat, dan
kesenjangan antara orang-orang dikurangi untuk membentuk ulang budaya
organisasi.
Membentuk kembali budaya organisasi. Budaya organisasi dibentuk kembali
sebagai sebuah learning organization mempunyai karakteristik suka mengambil
risiko, memperhatikan keterbukaan, dan pertumbuhan. Manajer perlu
menunjukkan tindakan dalam pengambilan risiko dan memberi peluang untuk
kegagalan merupakan sifat yang diinginkan. Artinya menghargai orang yang
mengambil kesempatan dan membuat kesalahan. Manajemen perlu mendorong
konflik fungsional. Selain itu, manajemen menentukan nada untuk budaya
organisasi baik dengan apa yang dikatakan (strategi) maupun apa yang
dilakukan (perilaku).
Organisasi Dinamis
11.
Perubahan merupakan suatu hal yang pasti terjadi seiring dengan
adanya globalisasi. Salah satu perubahan yang terjadi adalah Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini yang menjadi tantangan bagi
semua organisasi agar dapat beradaptasi sehingga tetap bertahan
dalam zaman yang semakin tinggi akan daya saing. Oleh sebab
itu, sebagai suatu organisasi, perusahaan memerlukan nilai-nilai
yang harus dimiliki oleh tiap-tiap individu untuk menjadi
organisasi pembelajar. Dalam hal ini, seluruh karyawan maupun
pemimpin harus benar-benar menerapkan nilai-nilai individu
dalam organisasi pembelajar sehingga dapat saling bekerja sama
untuk menciptakan rasa nyaman di dalam organisasi yang
kemudian mendorong karyawan untuk berprestasi dan menjadi
organisasi pembelajar yang memiliki kebebasan dan bertanggung
jawab serta terus menerus belajar untuk tumbuh, berkembang, dan
sukses bersama untuk mencapai keberhasilan dari organisasinya.
SIMPULAN