1. Nurul Inayah Iskandar
Nomor Induk Mahasiswa: KM.21.10.047
PROGRAM STUDI
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
SISTEM THINKING AND LEARNING ORGANIZATION PADA
BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2022
2. A g e n d a
P e m b a h a s a n
Konsep Berpikir sistem
Konsep Pembelajaran Organisasi
Kajian Pustaka
02
Berpikir Sistem dalam Bidang Kesehatan
Pembelajaran Organisasi dalam Bidang Kesehatan
Pembahasan
03
Latar Belakang dan Tujuan
Pendahuluan
01
3. Pendahuluan
Mengapa Rumah sakit harus menerpakan konsep Learning
Organization?
Senge (1996) mengemukakan di dalam organisasi pembelajar (learning organization)
yang efektif membutuhkan skills yang harus dimiliki oleh setiap personal untuk
membangun organisasi pembelajar. Skills tersebut yakni: personal mastery
(berkompeten), mental models (pola mental), shared vision (visi yang sama), team
learning (tim pembelajar), dan systems thinking (berpikir sistem), sehingga organisasi
pembelajar dapat diwujudkan secara optimal.
Rumah sakit mengelola perubahan terus menerus dari berbagai jenis, yaitu;
perubahan dalam hubungan antara praktisi medis dan paramedic kepada pasien
mereka atau klien, perubahan teknologi dan pe rkembangan ilmu pengetahuan
kedokteran ataupun keperawatan serta penunjang medis , perubahan Sifat tenaga
kerja seperti peran - peran baru serta pergeseran tanggung jawab dalam tim klinis.
Salah satu oranisasi yang dituntut menerpakan konsep learning organization yaitu rumah
sakit. Setiap organisasi termasuk rumah sakit dituntut melakukan
transformasi untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang
berkesinambungan (continues learning) dan menciptakan inovasi dengan mengelola
sumber daya yang ada sehingga dapat memiliki keunggulan bersaing
4. Tujuan Penulisan
Bidang
Kesehatan
Learning
Organization.
Thinking System
1. Untuk mengetahui makna berpikir system bagi kesehatan
2. Untuk mengetahui Penerapan Perspektif Sistem Untuk Merancang Dan
Mengevaluasi Intervensi Sistem Kesehatan
3. Untuk mengetahui Berpikir Sistem Untuk Sistem Kesehatan: Tantangan
Dan Peluang Secara Nyata
4. Untuk mengetahui pilar pembelajaran organisasi
5. Untuk mengetahui pembelajaran visi misi
6. Untuk mengetahui pembelajaran sumber daya
7. Untuk mengetahui pembelajaran pada orientasi pekerjaan
5. 1 Konsep Learning Organization
Pengertian
Karakteristik Learning
Organization (Marquardt , 2002)
Kajian Pustaka
Pedler et al., dalam
Dale mendefinisikan
organisasi
pembelajaran sebagai
sebuah organisasi
yang memfasilitasi
pembelajaran dari
seluruh anggotanya
dan secara terus
menerus
mentransformasikan
diri,
1. Berbasis kinerja dan terkait
dengan tujuan bisnis
2. Menekankan pentingnya proses
belajar atau belajar
bagaimana cara belajar
3. Kemampuan untuk
mendefinisikan pembelajaran
merupakan hal yang sama
pentingnya dengan
menemukan jawaban dari
pertanyaan yang spesifik
4. Peluang besar organisasi
untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
5. Pembelajaran adalah bagian
dari pekerjaan seluruh anggota
organisasi
6. Dimensi Learning Organization
85%
78%
65%
55%
menggambarkan usaha organisasi dalam menciptakan
kesempatan learning berkesinambungan untuk seluruh
anggotanya
Menciptakan Kesempatan belajar terus menerus
usaha organisasi dalam membangun budaya
“mempertanyakan, umpan balik dan melakukan percobaan
Mendukung Inquiry dan dialog
menggambarkan semangat kerjasama dan kemampuan
kerjasama yang mendukung pemanfaatan tim secara efektif
Mendorong kelompok learning dan kolaborasi (team learning)
Menghubungkan organisasi dengan lingkngannya (system
connection)
memperlihatkan pemikiran global dan tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk menghubungkan organisasi dengan
lingkungan eksternal dan internalnya
Option A
Option B
Option C
Option D
8. Makna Berpikir Sistem dalam Kesehatan
Add Text
Simple PowerPoint
Presentation
Add Text
Simple PowerPoint
Presentation
Menurut WHO (2019) Sebagian
besar sistem, termasuk sistem
kesehatan, adalah:
1. Pengorganisasian diri
2. Berubah secara konstan
3. Berkaitan erat
4. Diatur umpan balik
5. Non-linear
6. Melawan intuitif
7. Kebal terhadap perubahan
Pendekatan yang umum
digunakan
Pendekatan berpikir system
Berpikir statis Berpikir dinamis
Berfokus pada acara-acara
tertentu
Membingkai masalah dalam
pola perilaku seiring waktu
Sistem untuk memikirkan
dampak
Sistem untuk memikirkan
penyebab
Melihat perilaku sebagai hasil
dari suatu sistem yang
digerakkan oleh kekuatan
eksternal
Menempatkan tanggung
jawab atas perilaku pelaku
internal yang mengelola
kebijakan dan saluran sistem
Berpikir pohon per pohon Berpikir hutan
Percaya bahwa benar-benar
mengetahui sesuatu berarti
berfokus pada detail
Percaya bahwa untuk
mengetahui sesuatu
membutuhkan pemahaman
konteks hubungan
Berpikir faktor Berpikir operasional
Daftar faktor-faktor yang
mempengaruhi atau
berkorelasi dengan beberapa
hasil
Berkonsentrasi pada
kausalitas dan memahami
bagaimana suatu perilaku
dihasilkan
Berpikir garis lurus Berpikir melingkar
Melihat hubungan sebab
akibat sebagai perjalanan satu
arah, mengabaikan (baik
sengaja atau tidak)
interdependensi dan interaksi
antara dan di antara
penyebabnya
Melihat hubungan sebab
akibat sebagai proses yang
sedang berlangsung, bukan
peristiwa satu kali, dengan
pemberian efek kembali untuk
mempengaruhi penyebab dan
penyebabnya saling
mempengaruhi
Keterampilan dari berpikir sistem
9. Berpikir Sistem: Penerapan Perspektif Sistem Untuk Merancang
Dan Mengevaluasi Intervensi Sistem Kesehatan
Bertemu pemangku kepentingan: Keterlibatan
multidisiplin dan multi-pemangku kepentingan
adalah elemen penting di sepanjang "Sepuluh
Langkah Berpikir Sistem"
Menentukan indikator: Setelah intervensi
dirancang atau dirancang ulang menggunakan
perspektif sistem, tim desain, sekarang dibantu
oleh peneliti dan / atau evaluator.
Memilih metode: Setelah indikator dan sumber
data potensial telah disepakati, keputusan
berikutnya adalah memilih metode terbaik untuk
menghasilkan data yang diperlukan
Beradaptasi dan mendesain ulang: Dalam
langkah desain akhir ini, konsep awal untuk
intervensi kemungkinan akan perlu diadaptasi
atau dirancang ulang mengingat tiga langkah
pertama untuk mengoptimalkan sinergi
Bertukar pikiran secara kolektif: Langkah ini
sangat penting dalam mengidentifikasi semua
kemungkinan efek sistem yang luas dari
intervensi yang diusulkan.
Mengkonseptualisasikan efek: Dalam
mengantisipasi kemungkinan dampak positif dan
negatif pada subsistem kesehatan lainnya, jelas
bahwa setiap intervensi besar dapat memiliki hal-
hal penting yang tidak diketahui
Mengembangkan rencana dan jadwal: Setelah
keputusan tentang pertanyaan penelitian,
indikator, sumber data, pendekatan metodologis
dan jenis desain telah dibuat
Sumber pendanaan: Langkah terakhir dimuat dan
didanai sebelum intervensi dimulai untuk
memberikan dasar acuan kontrafaktual untuk
semua tindakan.
Menetapkan anggaran: Langkah ini kadang-
kadang bisa menjadi bagian dari langkah 8, tetapi
dalam proses hibah kompetitif mungkin tidak
mungkin untuk mengetahui implikasi biaya dari
evaluasi sampai langkah 8 selesai"
10. Berpikir Sistem Untuk Sistem Kesehatan: Tantangan Dan Peluang
Secara Nyata
Menyelaraskan kebijakan,
prioritas dan perspektif di antara
donor dan pembuat kebijakan
nasional
Mengelola dan
mengkoordinasi kemitraan
dan harapan di antara para
pemangku kepentingan
sistem
Menerapkan dan memupuk
kepemilikan intervensi di
tingkat nasional dan sub-
nasional
Membangun kapasitas di
level negara untuk
menerapkan analitik sistem
perspektif
11. Pilar Pembelajaran Organisasi
PILAR
Personal Mastery (Penguasaan Pribadi) –
belajar untuk memperluas kapasitas personal
dalam mencapai hasil kerja yang paling
diinginkan, dan menciptakan lingkungan
organisasi yang menumbuhkan seluruh
anggotanya untuk mengembangkan
dirimereka menuju pencapaian sasaran dan
makna bekerja sesuai dengan harapan yang
mereka pilih.
Mental Models (Model Mental) –
proses bercermin, sinambung
memperjelas, dan meningkatkan
gambaran diri kita tentang dunia
luar, dan melihat bagaimana
mereka membentuk keputusan
dan tindakan kita.
Shared Vision (Visi bersama) –
membangun rasa komitmen
dalam suatu kelompok, dengan
mengembangkan gambaran
bersama tentang masa depan
yang akan diciptakan
System Thinking (Berpikir sistem)
– cara pandang, cara berbahasa
untuk menggambarkan dan
memahami kekuatan dan
hubungan yang menentukan
perilaku dari suatu system
12. Pembelajaran Sumber Daya di Rumah Sakit
Perekrutan
Proses perekrutan terkait dengan tindakan
dari mencari pegawai yang memenuhi
syarat untuk mengisi kekosongan atau
memegang posisi yang tersedia
Learning
Organization
Pelatihan dan Pengembangan
sebagai pengembangan sistematis
pengetahuan, keterampilan dan
keahlian yang dibutuhkan oleh
seseorang
Mutasi
Mutasi dalam manajemen sumber
daya manusia disebut pergeseran
tugas
Kompensasi
Kompensasi mengacu pada bentuk
pemberian finansial atau manfaat
lainnya secara nyata
13. Pembelajaran Pada Orientasi Pekerjaan
Hasil Kerja
tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah
dihasilkan dan sejauh mana pengawasan
dilakukan.
A 48%
Pengetahuan pekerjaan:
tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas
pekerjaan yang ajan berpengaruh langsung
terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja,
B 22%
Inisiatif:
tingkat inisiatif selama menjalankan tugas
pekerjaan khususnya dalam hal penanganan
masalah masalah yang timbul
C 34%
Disiplin waktu dan absensi:
tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran
D 16%
A
B
C
D
D 16%
Sikap: tingkat semangat kerja serta sikap
positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.