SlideShare a Scribd company logo
1 of 105
1




Interpersonal Skills
Interpersonal Skills ?
               Key interpersonal skills
                       Listening
                           Goal setting
              Providing feedback
                           Empowering people
        A                                       B
                 Coaching      Interviewing
                                     Politicking
                      Persuading
               Running meetings      Resolving conflicts
            negotiating       Building teams

  (Stephen P. Robbins,1989)
                                                           2
I. Listening (mendengarkan)
  Penelitian oleh Crocker, 1978 menemukan fakta
   bahwa dari 300 organisasi yang diteliti, sebagian
   besar menempatkan “listening” diurutan teratas,
         sebagai syarat manajer yang berhasil
               Hearing Vs. Listening
            Hearing – mendengar suara
 Listening – menangkap makna dari suara yang kita
     dengar. Listening requires paying attention,
    interpreting, and remembering sound stimuli.


                                                   3
Active Vs. Passive Listening
 Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri
  kita seperti mesin perekam (recorder). Semua kata
  dimasukan ke dalam memori (yang penting dan
  yang tidak), sehingga kita tidak dapat
  membedakannya. Kita ingat apa yang
  dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya.
 Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar
  mampu menempatkan diri sebagai pihak yang
  menyampaikan pesan (empati). Kita harus
  berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi
  yang dikemukakan pembicara.

                                                  4
Empat tuntutan “active listening”


                              empati




     intensitas           Active Listening   menerima



                              Kemauan
                             memperoleh
                              informasi
(Rogers & Farson, 1976)        lengkap

                                                        5
Active listeners
listen with their:

                                           Emotions
                              Words
 ears
                       Eye
                       movement

 eyes                                    speaker
                     Facial
                     expressions
  mind                         Body           Hand
                               posture        gestures

                                                   6
Pendengar yang efektif
1. Make eye contact
2. Exhibit affirmative head nods and
     appropriate facial expression
3.   Avoid distraction actions or gestures
4.   Ask questions
5.   Paraphrase
6.   Avoid interrupting the speaker
7.   Don’t over-talk

                                             7
1. Kontak mata
 Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang
  yang anda ajak bicara tidak memandang anda,
  melainkan memandang ke tempat lain?. Seperti
  juga kebanyakan orang lain, anda akan
  mentafsirkan bahwa orang tersebut mungkin tidak
  tertarik akan apa yang anda bicarakan. Anda
  mendengarkan dengan telinga anda, namun orang
  lain menilai apakah anda mendengarkan atau
  tidak, dengan melihat mata anda.

                                                    8
2. Anggukan kepala dan
ekspresikan wajah penuh
perhatian
 Pendengar yang efektif menaruh minat atas
  apa yang sedang diucapkan orang lain
  dengan memberikan tanda “nonverbal”.
 Menganggukan kepala, mengerutkan wajah,
  tertawa ketika pembicara mencoba
  melontarkan humor, menggeser posisi
  duduk ke arah pembicara, dan lain
  sebagainya.

                                              9
3. Cegah tindakan atau
      gerakan yang berkesan negatif
 Ketika anda sedang mendengarkan
 pembicaraan orang lain, jangan terlampau
 sering melihat atau melirik ke arah jam,
 memainkan pinsil, membuka-buka halaman
 buku, atau mengerjakan sesuatu yang tidak
 berkaitan dengan isi pembicaraan.
 Tindakan-tindakan tersebut mengesankan
 bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada
 apa yang sedang diutarakan pembicara.

                                          10
4. Ajukan pertanyaan

 Pendengar yang kritis menganalisis apa
  yang didengarkannya, dan lalu mengajukan
  pertanyaan-pertanyaan yang relevan.
  Perilaku ini memberikan keyakinan kepada
  pembicara bahwa anda memang benar-
  benar mendengarkan.



                                           11
5. Uraikan apa yang didengar
dengan kata-kata sendiri
 Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata
  pembicara) “ “Apakah itu artinya adalah ……..
  (kata-kata anda sendiri) ?” Ada dua alasan
  perilaku ini ditampilkan.
 Pertama: sebagai tanda bahwa anda
  memperhatikan baik-baik isi pembicaraan.
 Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan
  sampai salah mentafsirkan kata-kata pembicara.


                                                   12
6. Hindarkan menginterupsi atau
memotong pembicaraan
 Beri kesempatan kepada pembicara untuk
  menyelesaikan isi pembicaraannya. Setelah
  itu baru anda boleh mengajukan pertanyaan
  atau memberikan komentar.
 Biasakan untuk bersabar mendengarkan
  pembicaraan orang lain.



                                           13
7. Jangan terlalu banyak
       bicara
 Memang, sebagian besar kita lebih suka
 mengemukakan gagasan kita ketimbang
 harus mendengarkan gagasan orang lain.
 Namun ketika kita sedang dalam posisi
 sebagai pendengar yang baik, tahanlah
 untuk tidak banyak bicara.



                                           14
II. Providing feedback
(memberikan umpan balik)
            Umpan balik ??
    Setiap bentuk komunikasi yang
  disampaikan kepada seseorang dengan
   tujuan agar orang tersebut mengetahui
  dampak perilakunya terhadap anda atau
                 orang lain



                                           15
Feedback positif dan negatif
 Umpan-balik positif lebih bisa diterima
  daripada yang negatif. Hal ini bisa dipahami
  karena sebagian besar manusia lebih
  menyukai “good news” ketimbang “bad
  news”.
 Agar umpan balik negatif bisa diterima,
  maka utarakan seobyektif mungkin disertai
  oleh informasi atau data lain yang
  mendukung.

                                            16
Beberapa tips pemberian
     umpan balik
1. Fokuskan pada perilaku yang spesifik.
       Hindarkan kalimat seperti ini : “
 Perilakumu sangat jelek” atau “Saya sangat
       terkesan pada pekerjaan anda”.
  Lebih baik jika kita katakan : “Kemarin
     Anda terlambat sepuluh menit” atau
    “Laporan keuangan yang Anda susun
             mudah dimengerti”

                                          17
2. Jaga agar tetap bersifat “impersonal”.
 Upayakan, walau anda dalam situasi marah
  sekali pun, jangan mengkritik kepribadian
       seseorang. Mis: “Dasar pemalas,
       pembohong” atau kata-kata yang
          menunjukan sifat seseorang.
    Lebih baik kritik tindakannya Mis. :
   “Dalam satu minggu ini Anda sudah dua
    hari tidak masuk tanpa pemberitahuan”


                                          18
3. Segera
 Umpan-balik akan sangat bermakna bagi
   pihak penerima, jika dilakukan segera
   setelah perilaku tertentu ditampilkan.
 Misalkan memberikan tepuk tangan atas
tampilan pembicara, atau teguran sopan atas
   pelanggaran yang dilakukan seseorang
            4. Dimengerti
  Pihak yang diberi umpan balik harus
    mengerti isi dari umpan balik yang
        dilontarkan kepadanya

                                          19
III. Persuading - Membujuk
  Definisi : Komunikasi tatap muka yang
  dilakukan dengan sengaja oleh seseorang
      dengan tujuan agar pihak lain mau
    mengikuti dengan sukarela kehendak
               seseorang tadi.


      a         Please ….dong
                                  b


                                            20
Strategi Membujuk
    Ada tiga strategi yang umumnya
   dilakukan dalam membujuk seseorang
         untuk melakukan sesuatu.
             2. Kredibilitas
         (anda bisa dipercaya)
                 2. Nalar
           (isinya masuk akal)
        3. Sentuhan emosional
     (memunculkan perasaan suka)

                                        21
Taktik pembujukan
1.   Memberikan kemudahan secara aktif (active
     facilitative) . Kita harus melakukan persiapan
     matang guna meyakinkan pihak yang akan kita
     bujuk. Misalnya dengan mempersiapkan data
     atau informasi yang diperlukan.
2.   Memberikan kemudahan pasif (passive
     facilitative) . Kadang, justru tidak melakukan
     tindakan apa pun, upaya membujuk seseorang
     akan lebih berhasil. Tenang, sabar menunggu,
     memberikan kesempatan berpikir.


                                                      22
Ketrampilan membujuk
          1. Bangun kredibilitas
 Kembangkan pengetahuan anda di bidang
 pekerjaan yang memerlukan bantuan orang
                    lain.
      Jaga hubungan dekat dan akrab
 Sajikan informasi yang dapat diandalkan.
     Kembangkan rasa saling percaya
    Lakukan presentasi yang dinamis
        Minta bantuan pihak ketiga

                                         23
2. Gunakan pendekatan positif dan
                  bijaksana
  Kita harus berasumsi bahwa pihak yang
  akan kita bujuk adalah orang yang pintar
    dan dewasa. Jangan meremehkannya.
           Hormat, sopan, dan bijak.
  3. Jelaskan dengan baik maksud kita
 Kita harus mengerti sekali sekali apa yang
    kita inginkan. Persiapkan dan pelajari
 secara cermat apa yang menjadi tujuan kita
               yang sebenarnya.

                                           24
4. Sajikan bukti yang kuat guna mendukung
                 permintaan kita.
    Kita harus mampu menjelaskan mengapa
 permintaan kita penting, dengan cara memberikan
              bukti yang mendukung
 5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan
       karakteristik orang yang kita bujuk.
 Jika orang yang kita bujuk termasuk orang yang
       cerdas dan rasional, alasan yang harus
 dikemukakan juga harus bisa logis (diterima oleh
                        akal)


                                                25
6. Perhatikan kepentingan pihak yang
              sedang kita bujuk.
 Kita harus memperrtimbangkan keuntungan
      apa yang bisa diperoleh pihak yang
     kitabujuk, jika dia bersedia memenuhi
                permintaan kita.
       7. Sentuh aspek emosionalnya
 Kadang alasan rasional dan obyektif belum
     cukup, maka sentuh hal-hal yang bisa
   membangkitkan luapan emosi pihak yang
                    kita bujuk


                                          26
IV. Resolving Conflicts
         3 pemikiran tentang konflik.
2.   Pandangan Tradisional : semua bentuk konflik
     harus dihindarkan.
3.   Pandangan “Human Relations” : konflik adalah
     sesuatu yang natural yang senantiasa ada dalam
     semua kelompok dan organisasi, tidak bisa
     dihindari – bahkan positif – diterima.
4.   Pandangan Interaksionis : konflik tidak hanya
     merupakan kekuatan positif, bahkan sangat
     diperlukan untuk meningkatkan kinerja
     kelompok. – diciptakan.

                                                  27
Jenis konflik

1. Functional Conflict : Conflict that
   supports the goals of the group and
   improves its performance. – viable, self-
   critical, innovative.
2. Dysfunctional Conflict : Conflict that
   hinders group performance – disruptive,
   chaotic, uncooperative


                                               28
Conflict and Unit Performance
 Situation   Level of     Type of        Unit’s Internal        Unit
             Conflict     Conflict       Characteristics    Performance
                                                              Outcome
                                           Apathetic
               Low                          Stagnant
                or      Dysfunctional   Non-responsive to      Low
    A
               none                          change
                                        Lack of new ideas
                                             Viable
    B        Optimal     Functional        Self-critical       High
                                           innovative

                                          Disruptive
    C         High      Dysfunctional       Chaotic            Low
                                         Uncooperative



                                                                          29
Level of conflict and Unit Performance

High




Unit
Performance


       A                B                C
                             Optimal
 Low                Level of conflict        High




                                                30
Gaya menghadapi konflik
        1. Kronfontatif / agresif /
              I win, you lose
    2. Asertif / persuasif / kolaborasi
              I win, you win
         3. Koperatif / konsiliasi.
             I lose , you lose
       4. Menghindar / akomodasi
              I lose, you win

                                          31
32
Suatu metode mengelola diri
  untuk mencapai tujuan
      hidup tertentu




                              33
“Hai orang-orang yang beriman,
    bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan
               apa yang
 telah diperbuatnya untuk hari esok
  (akhirat), dan bertakwalah kepada
  Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
          (QS. Al Hasyr : 18)
                                      34
“Barang siapa yang hari ini lebih buruk
   dari hari kemaren, maka ia celaka.
Barang siapa yang hari ini sama dengan
 hari kemaren, maka ia merugi. Barang
 siapa yang hari ini lebih baik dari hari
     kemaren, maka ia beruntung”

“Sesungguhnya amal itu terletak pada
         hasil akhirnya”
           (Al Hadits)

                                            35
Tidak
           Merencanakan   Merencanakan


Berhasil       Sukses     Kebetulan



Tidak          Sukses       Gagal
Berhasil

                                         36
 Metode manajemen diri tergantung
  dari ideologi/keyakinan seseorang
 Kebanyakan metode manajemen
  diri bersumber dari barat dan
  bersifat duniawi




                                  37
 Manajemen diri semestinya mencontoh
 pada diri Nabi Muhammad saw
 Nabi Muhammad saw bukan hanya
 teladan dalam perbuatan tertentu (parsial),
 tapi juga teladan dalam manajemen diri
 (holistik)




                                           38
Pewarisan Jati Diri


Pengembangan Jati Diri


Pembentukan Jati Diri


 Pencarian Jati Diri



    Pertumbuhan



                         39
Aktivitas    Pertumbuhan fisik dan
               Kepercayaan Diri
Kecerdasan    Adversity Quotient

Peran              Follower

Kebiasaan        Dependence



                                     40
PT + PP x A = SC

Keterangan :
PT = Positive Thinking
PP = Potential Power
A    = Action
SC = Self Confedence

                             41
Aktivitas    Pencarian Konsep Diri

Kecerdasan    Creativity Quotient

Peran             Supervisor

Kebiasaan       Independence



                                     42
I + TE + BR = C

Keterangan :
I    = Imagination
TE = Try and Error
BR = Breaking of Rules
C    = Creativity

                          43
Aktivitas    Manajemen Waktu dan
              Tarbiyah Jama’iyah
Kecerdasan     Spritual Quotient

Peran             Manager

Kebiasaan       Independence



                                   44
nT
                  = TM
           M+T
Keterangan :
nT = jumlah waktu
M    = Mission
T    = Target (dalam setiap peran hidup)
TM = Time Management

                                           45
Aktivitas    Pelayanan Masyarakat
             dan Tarbiyah Dzatiyah
Kecerdasan    Emotional Quotient

Peran               Leader

Kebiasaan      Interdependence



                                     46
REKENING SETORAN
 REKENING SETORAN
SAYA TERHADAP FULAN
 DEBET        KREDIT


  REKENING SETORAN
 FULAN TERHADAP SAYA
 DEBET        KREDIT

                       47
CONTOH SETORAN

Membantu orang lain
Memenuhi Janji
Meminta maaf
Mengucapkan terima kasih
Mendengarkan dengan empati
Memberikan/meminjamkan sesuatu
Dll

                              48
Aktivitas    Pendelegasian dan
                 Regenerasi
Kecerdasan   Intelectual Quotient

Peran              Master

Kebiasaan     Interdependence



                                    49
Banyaknya
  Nilai     Orang yang    Waktu      Nilai Sukses
Sumbangan   Menerima

             Banyak       Rutin     Sangat Sukses
  Besar                  Temporer      Sukses
                           Rutin       Sukses
              Sedikit    Temporer   Cukup Sukses
             Banyak        Rutin    Sangat Sukses
  Kecil                  Temporer      Sukses
                           Rutin    Cukup Sukses
              Sedikit    Temporer   Kurang Sukses

                                               50
Pewarisan Jati Diri


Pengembangan Jati Diri


Pembentukan Jati Diri


 Pencarian Jati Diri



    Pertumbuhan



                         51
 Selalu berubah semakin baik
  menuju pada warisan bermakna
 Secara periodik membuat rencana/
  peta hidup
 Melakukan tarbiyah zatiyah, bukan
  hanya tarbiyah jama’iyah
 Kunci manajemen diri adalah
  ketekunan
                                  52
90% kesuksesan ditentukan
       oleh ketekunan
• Rasulullah saw 13 tahun berda’wah (periode Makah)
   tanpa hasil yang nyata
• Umar bin Khatab ra rajin menjaga sholat malamnya
• Zaid bin Tsabit ra teliti dalam mencatat Al Qur’an
• Abu Amru bin Ala ‘Al Bashri (Tabi’in) meninggal usia
  74 tahun. Buku yang ditulisnya memenuhi rumahnya
   hingga hampir mencapai atap
• Tafsir yang ditulis Abu Bakar Ibnu Al Arabi (Anwarul
   Fajr) mencapai 80.000 halaman. Kitab ini dikenal dan ada
   di perpustakaan Istambul, Turki.

                                                        53
Tekun adalah buah dari
       keyakinan dan harapan
# Ibnu Taimiyah meninggalkan 300 judul karangan dari
  berbagai disiplin ilmu
# Imam Al Baihaqi menulis 1000 juz buku yang bernilai
  tinggi dalam waktu 30 tahun
# Imam Al Alusi seorang ahli tafsir. Beliau mengajar 24
  pelajaran dalam sehari, pada saat sibuk mengajar 13
  pelajaran sehari.
# Al Mundziri selalu dilihat tetangganya di tengah malam
  sedang sibuk dengan ilmu dan ibadah. Tidak pernah keluar
  dari komplek sekolah kecuali untuk sholat Jum’at.


                                                       54
Bagaimana agar tekun?
 Jaga keikhlasan
 Bakar ‘perahu’ Anda
 Yakini Anda sudah tertinggal
 Visualisasi tujuan
 Hidupkan ‘alarm’ pikiran Anda
 Ceritakan keinginan Anda


                                  55
Hasan Al Banna :
“Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia
   yang mencari makna dan hakikat kemanusiaaan di tengah
     manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan
 kehormatan, kebebasan, ketenangan dan kehidupan yang baik
      bagi tanah air di wawah naungan Islam yang hanif.


Akulah lelaki bebas yang telah mengetahui rahasia wujudnya,
  maka ia pun berseru, “Sesungguhnya sholatku, ibadahku,
  hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Rob semesta alam
 yang tiada sekutu baginya. Kepada yang demikian itulah aku
         diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang
                   yang berserah diri.”


    Inilah aku. Dan kamu, kamu sendiri siapa?”           56
Nasib seseorang tidak akan
 berubah kecuali orang itu
    sendiri yang memiliki
  keinginan untuk merubah
 nasibnya sendiri. Demikian
 juga dengan kaum dan tim
Kerugian besar bagi mereka
yang tidak mampu melakukan
         perubahan
Moment Wisuda
Nilai,Cumlaude
Siapa saja yang Berbahagia
Bagaimana Rasanya
Habis itu mau kemana ?
Mengembangkan Motivasi
ambillah selalu ada 3 Langkah

  Target
  Reason To Do
  How , Bagaimana
Komunikasi Interpersonal

Proses Pertukaran Pesan
  dan terjadi efek yang
  di inginkan serta ada
       umpan balik
Connect ( Nyambung )
Get The SAME
Skill Communication
Power Communication
Personal Skill Comunication
GET THE SAME

1. CHANNEL
2. CHEMICAL
Ketrampilan
Komunikasi
   OBSERVATION SKILL
    LISTENING SKILL
     READING SKILL
     WRITING SKILL
    SPEAKING SKILL
JUNDI POWER
    COMMUNICATION


KOGNITIF ( Menyentuh Pikir )
AFEKTIF (Menyentuh Rasa )
KONATIF ( BerEFECK Perilaku )
Manajemen Waktu dalam
    Pengembangan Diri

Manajemen KOMPAS
Manajemen JAM
KOMPAS
( Mengatur arah/Visi Kita )
Manajemen JAM
( Mengatur Waktu, Agenda,
    Kalender yang ada )
Kunci Manajemen Waktu

Jadikan yang Penting
   Menjadi Tidak
      mendesak
Jendela Waktu
Penting          Tidak Penting
Mendesak         Mendesak


Penting          Tidak Penting
                 Tidak Mendesak
Tidak Mendesak
Waktu dan Pengembangan Diri

Mari bercermin kepada kebesaran orang
       orang yang bisa melakukan
           percepatan diri
            ( Akselerasi )
Kenapa Kita Sering
  kehilangan Momentum
Kurang Peka
Kurangnya Pengetahuan
Tidak proaktif
Bukan Tipe Climbers ( Suka
 Akselerasi Vertikal )
Mari Kita Tiru Kebiasaan para
pahlawan

             Berpikir lebih cepat
    Bekerja sebelum orang lain bekerja
   Beraktifitas lebih lama dari orang biasa
      Mengurangi jam – jam santainya
         Mengurangi waktu tidurnya
         Memberdayakan semuanya
Problem Solving

    Kemampuan Menyelesaikan Masalah yang
                      dihadapi
   COPING : Kemampuan diri menyelesaikan
    masalah serta menyesuaikan diri dengan
    berbagai kondisi serta permasalahan
2 Teknik Problem Solving


1. Teknik Fish bone sebagai
   Self Katarsis ( Curhat Diri )
   Teknik Pohon Masalah KIAT
   SUKSES
Analisis Pohon


    Pohon harapan

    Pohon Masalah

    Pohon Solusi
5 Kunci Sukses Sejati

1. Keseimbangan hidup
2. Memberikan manfaat bagi
   orang lain
3. Konsisten menuju cita-cita (fokus)
4. Kemenangan-kemenangan kecil
5. Akhir yang baik
KIAT SUKSES
S = Seleksi tujuan hidup
U = Urutkan prioritas kegiatan
K = Komitmen pada pelaksanaan
S = Sinergikan dengan orang lain
E = Ekspresikan dengan kreatif
S = Serahkan hasilnya pada Tuhan
78




    MENUMBUHKAN
KECERDASAN EMOSIONAL
LAPISAN KEPRIBADIAN




           79
                      79
 Setiap orang memiliki “KECERDASAN”
  dasariah, yakni untuk bertahan hidup
  (living values).
 Nilai kehidupan itulah yang membuat
  setiap orang (individu) mampu bertahan
  hidup dan bertumbuh menjadi dewasa.
 Bahkan dalam diri hewan sekalipun,
  nilai kehidupan itu telah ditanam oleh
  PENCIPTA berupa “naluri kehidupan”



                                           80
Dalam filem ini, kita akan menyaksikan bagaimana “Akar
Kecerdasan Emosional” itu tertanam dalam kodrat setiap
makhkuk (seperti hewan) sekalipun. Mereka mampu
berempati pada sesamanya yang membutuhkan
bantuan. Mereka cerdas secara emosional.


                                                   81
 Dalam filem berikut ini, kita akan
  menyaksikan bagaimana setiap anak
  burung, didorong oleh naluri kehidupan
  yang ada di dalam dirinya, saling berbagi
  satu dengan yang lain.
 Demikian mereka bisa bertumbuh, kuat
  dan menjadi dewasa…


                                          82
Setiap Anak, lahir ke dunia
       ini…
 Dengan membawa nilai-nilai
  kehidupan…
 Setiap anak, pada dasarnya sangat
  jujur… mempunyai rasa keadilan…
  penuh kasih sayang, … yang
  ditanam oleh PENCIPTA di dalam
  kodrat setiap orang.
 Setiap orang dilengkapi oleh
  POTENSI bawaan (untuk berpikir,
  merasa & mampu berprilaku) baik
  …                                   83
Namun demikian, …

 Bagaimana seorang anak
  mengembangkan watak suka
  berbohong… perilaku-perilaku
  negatif (seperti suka marah,
  mengamuk, keras kepala, suka
  mengejek dan memukul
  temannya…?)
 Apakah ini karakter bawaan?

                                 84
LIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNER
                                       85
Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam
dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi
                                                             86
bagian dari kepribadian…
Upaya penanaman nilai, yang terus-menerus
   tanpa henti-henti dalam kebersamaan … pelan-
pelan akan berhasil tertanam makin lama makin
         dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan
                                     kepribadian
                                                   87
Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri anak,
 melalui pengalaman langsung (baik di rumah, pun di
                      sekolah)
       Hingga anak memiliki kepekaan (etika)
     misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan
            mengatakan minta tolong…”
           Membuang sampah, selalu pada
                  tempat sampah


                                              88
89
Tuduhan




                                                                n
                               Hu




                                                             ela
                                                                              an




                                  ku
                  Ra                                                       wa




                                                           Om
                     sa




                                     m
                        b                                                ce




                                      an
                            ers                                         e
                               alah                                 K ek
                                                                                 n
                                                                        Kem araha

                                                                       Kekerasa
                                      * *                                          n

                                       *         *
                                                       *
                                       *
                                         *


Rekaman bawah sadar yang negatif, menyebabkan seseorang gelisah, tidak bisa
konsentrasi dan tidak bisa berpikir alternatif. Makanya anak yang sering ditegur,
menjadi suka bingung dan pelupa. Orang yang lagi emosi tidak bisa berpikir
jernih… dan menjadi tidak perduli lagi dengan dirinya sekalipun.
                                                                                       90
SUASANA PENUH
Perhatian
Penghargaan
Positif
Aman




                 SUASANA YG
                Mempermalukan
                      Menakuti
                   Mengancam
                   Menghukum
                          91
SEKIAN                                  TERIMA
DAN…                                     KASIH




 DENGAN KONSISTEN MELAKUKAN PEMBIASAAN PERILAKU
     BERBASIS NILAI KEHIDUPAN DALAMKELUARGA       92
93




Membentuk KARAKTER Positif
Bagaimana respons Anda jika
       berada dalam situasi ini?
 Ardi baru saja memecahkan hiasan milik
  ibunya, sedangkan saat itu tidak ada sama
  sekali yang melihat…
 Ifa naik angkot ke sekolah dan memberi
  uang kepada pak supir…
 Joko sedang letih sekali dan memutuskan
  naik bis AC. Ia dapat tempat duduk yang
  terakhir. Ternyata setelah dirinya duduk ada
  seorang wanita muda yang naik dan harus
  berdiri di atas bis itu….
                                             94
RESPONS ANDA
 MENUNJUKKAN
KARAKTER ANDA
SESUNGGUHNYA




                95
Kasus 1
Edo dikenal sebagai anak yang bodoh di kelasnya. Teman-teman selalu
menjuluki dirinya sebagai OLEM alias Otak Lemot. Namun di rumah,
Ortunya tetap memperlakukannya dengan patut. Suatu saat ketika ia
sedang berjalan dengan ibunya di suatu pasar, Ia tiba-tiba melepaskan
gandengan tangan ibunya dan berlari ke suatu tempat. Ternyata ia melihat
ada seekor anak kucing yang berjalan tertatih-tatih di tengah jalan raya
dan hampir saja tertabrak sebuah truk sekolah. Edo secara refleks
menghentikan mobil yang tengah berjalan dengan kecepatan yang
lumayan itu dan buru-buru menyelamatkan kucing tanpa menghiraukan
orang lain di sekitarnya yang kaget dengan perilakunya itu. Kucing itu
kemudian dibawa ke pinggir jalan dan dibelainya dengan
sayang.Kemudian ia melepaskan kucing itu di tempat yang aman seraya
berbicara dengan sang kucing untuk hati-hati di jalan



                                                                      96
Kasus 2
Ryan dikenal sebagai anak yang berprestasi dan cerdas. Ibunya selalu
memaksa dirinya untuk selalu belajar setiap waktu. Sebagai
kompensasinya, Ryan diberi fasilitas belajar yang lengkap di dalam
rumahnya. Salah satunya internet yang dimaksudkan sebagai sarana
media informasi. Akhir-akhir ini ibunya sering mendapati Ryan bangun di
tengah malam karena lampu kamarnya yang terus menyala. Ketika
diperiksa di kamar ternyata Ryan sedang asyik berdoa dan sujud di atas
sajadah. Ibunya bersyukur akan hal ini. Tapi lama kelamaan penasaran
juga. Suatu malam, saat Ryan juga bangun, tak sengaja ibunya mengintip
dari lubang kunci. Apa yang terjadi? Didapati ibunya, terdapat sajadah
tergelar dan Al quran di atas sajadah, tidak berapa jauh dari komputer.
Dan didapati juga, Ryan sedang asyik melihat SITUS PORNO




                                                                     97
Apa itu KARAKTER??
 Respons langsung seseorang terhadap suatu
  situasi secara sadar
 Tidak dipengaruhi oleh stimulan dari luar
  (external) tetapi muncul dari dalam diri
  (internal)




                                              98
Pengajaran KARAKTER
 Pengayaan HEART
 Pengayaan HAND
 Pengayaan HEAD
 Pengayaan HEALTH (selimut akan seluruh
 pengayaan di atas)




                                       99
2 Model Pendidikan KARAKTER
 STERILISASI = anak dijauhkan dari
  realitas. Selalu mengatakan “jangan”
  Tidak efektif dan menjadikan anak munafik
 IMUNISASI = anak didekatkan kepada
  realitas. Diberikan pemahaman konsekuensi
   Anak kokoh dalam berbagai situasi.



                                         100
Aspek KARAKTER
Knowledge  Thinking
Attitude  Feeling
Skill  Doing



                        101
Tahapan Pembentukan


                     ERASING (jika buruk)
SEEING  COPYING
                     RECORDING (jika
 baik)




                                        102
Metode Pembentukan
        KARAKTER
1. Curiousity : timbulkan rasa ingin tahu
     anak
2.   Share : ajak berdiskusi
3.   Planning : apa yang akan dilakukan
4.   Action : anak melakukan rencana yang
     disusun
5.   Reflection : anak mengevaluasi apa yang
     telah ia lakukan
                                               103
Kiat Mengajarkan Karakter
 Ajak anak melihat di sekitarnya dan ajak ia berpikir
 Tanyakan kepada anak jika ia berada dalam situasi sebagai
    pelaku sesuai dengan apa yang dilihatnya
   Manfaatkan Golden Opportunity
   Ajari anak keahlian yang menunjang karakter
   Minta anak untuk melakukan suatu pekerjaan atau
    perbuatan sesuai kemampuannya
   Biasakan anak melakukan perbuatan atau pekerjaan
    tersebut secara konsisten
   Orang tua atau pendidik sekali-kali perlu terlibat dalam
    kegiatan anak
   Berikan teladan yang baik setiap waktu
                                                               104
Mengenal 20 karakter dasar
 Para ahli telah menjabarkan setidaknya ada 20
 karakter dasar yang sangat dibutuhkan oleh anak
demi kesuksesannya di masa depan, di antaranya :

                        Suka
Empati       Peduli       menolon Hormat      Setia
                          g
Sopan        Bijak      Percaya diri Berani   Semangat
                        Tanggung
Inspiratif   Humoris                Adil      Sabar
                          jawab
Jujur        Disiplin   Kerjasama   Mandiri   Toleran

                                                      105

More Related Content

What's hot

Konsep Komunikasi__Materi Pelatihan Effective CORPORATE COMMUNICATION SKILLS
Konsep Komunikasi__Materi Pelatihan Effective CORPORATE COMMUNICATION SKILLSKonsep Komunikasi__Materi Pelatihan Effective CORPORATE COMMUNICATION SKILLS
Konsep Komunikasi__Materi Pelatihan Effective CORPORATE COMMUNICATION SKILLSKanaidi ken
 
Gaya Mendengarkan
Gaya MendengarkanGaya Mendengarkan
Gaya MendengarkanRatih Aini
 
5 mendengar dan merespons
5 mendengar dan merespons5 mendengar dan merespons
5 mendengar dan meresponsAgewen Stifford
 
Presentation5 listening.edit
Presentation5 listening.editPresentation5 listening.edit
Presentation5 listening.editHAZELARYA
 
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiListening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiTasyailmelia
 
Gaya mendengarkan
Gaya mendengarkanGaya mendengarkan
Gaya mendengarkanRatih Aini
 
Kemahiran mendengar aktif
Kemahiran mendengar aktifKemahiran mendengar aktif
Kemahiran mendengar aktifDora Aisya
 
Tugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill bTugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill bTegarFikri
 
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill bListening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill bIndriaYohana
 
Cara berkomunikasi dengan baik yang efektif
Cara berkomunikasi dengan baik yang efektifCara berkomunikasi dengan baik yang efektif
Cara berkomunikasi dengan baik yang efektifmohamadzuhri5
 
Teknik wawancar afor bdp
Teknik wawancar afor bdpTeknik wawancar afor bdp
Teknik wawancar afor bdpteguhusis
 
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5FerdyDwiansyah
 

What's hot (20)

Konsep Komunikasi__Materi Pelatihan Effective CORPORATE COMMUNICATION SKILLS
Konsep Komunikasi__Materi Pelatihan Effective CORPORATE COMMUNICATION SKILLSKonsep Komunikasi__Materi Pelatihan Effective CORPORATE COMMUNICATION SKILLS
Konsep Komunikasi__Materi Pelatihan Effective CORPORATE COMMUNICATION SKILLS
 
Gaya Mendengarkan
Gaya MendengarkanGaya Mendengarkan
Gaya Mendengarkan
 
5 mendengar dan merespons
5 mendengar dan merespons5 mendengar dan merespons
5 mendengar dan merespons
 
POWER OF COMMUNICATION
POWER OF COMMUNICATIONPOWER OF COMMUNICATION
POWER OF COMMUNICATION
 
Tugas 5 LISTENING
Tugas 5 LISTENINGTugas 5 LISTENING
Tugas 5 LISTENING
 
Presentation5 listening.edit
Presentation5 listening.editPresentation5 listening.edit
Presentation5 listening.edit
 
Listening
ListeningListening
Listening
 
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiListening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Listening-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
 
Listening
ListeningListening
Listening
 
Gaya mendengarkan
Gaya mendengarkanGaya mendengarkan
Gaya mendengarkan
 
Listening
Listening Listening
Listening
 
Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif
 
Communication skill
Communication skillCommunication skill
Communication skill
 
Kemahiran mendengar aktif
Kemahiran mendengar aktifKemahiran mendengar aktif
Kemahiran mendengar aktif
 
Tugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill bTugas 5 interpersonal skill b
Tugas 5 interpersonal skill b
 
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill bListening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
Listening_ indria yohana 4520210079_interpersonal skill b
 
Cara berkomunikasi dengan baik yang efektif
Cara berkomunikasi dengan baik yang efektifCara berkomunikasi dengan baik yang efektif
Cara berkomunikasi dengan baik yang efektif
 
Teknik wawancar afor bdp
Teknik wawancar afor bdpTeknik wawancar afor bdp
Teknik wawancar afor bdp
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
Ferdy dwiansyah 4520210027 tugas 5
 

Viewers also liked

Hukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalHukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalLeite Bayukaka
 
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONALPOWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONALdian_meylisha4d
 
Hukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalHukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalDevy_KPutri
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills  bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaPenguatan Hard dan Soft Skills  bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaDadang Solihin
 
Etika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi PemerintahEtika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi Pemerintahdedesoelaeman
 
Menjadi Generasi Muslim Unggul
Menjadi Generasi Muslim UnggulMenjadi Generasi Muslim Unggul
Menjadi Generasi Muslim UnggulAmir Fauzi
 
Mengenal dan mengembangkan multi intelegensi anak didik , novi catur m
Mengenal dan mengembangkan multi intelegensi anak didik , novi catur mMengenal dan mengembangkan multi intelegensi anak didik , novi catur m
Mengenal dan mengembangkan multi intelegensi anak didik , novi catur mUniversitas Islam Balitar
 
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP TertentuPPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP TertentuDudi Wahyudi
 
Investor Relations Concept
Investor Relations ConceptInvestor Relations Concept
Investor Relations ConceptJudhie Setiawan
 
Mengenal Perilaku Konsumen
Mengenal Perilaku KonsumenMengenal Perilaku Konsumen
Mengenal Perilaku KonsumenJudhie Setiawan
 
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Andria Bin Muhayat
 

Viewers also liked (20)

Hukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalHukum pajak internasional
Hukum pajak internasional
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONALPOWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
POWER POINT KECERDASAN INTRAPERSONAL
 
Erti kemerdekaan
Erti kemerdekaanErti kemerdekaan
Erti kemerdekaan
 
Kosa kota
Kosa kotaKosa kota
Kosa kota
 
Berbicara Efektif
Berbicara EfektifBerbicara Efektif
Berbicara Efektif
 
Hukum pajak internasional
Hukum pajak internasionalHukum pajak internasional
Hukum pajak internasional
 
Menjadi murabbi sukses
Menjadi murabbi suksesMenjadi murabbi sukses
Menjadi murabbi sukses
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills  bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaPenguatan Hard dan Soft Skills  bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
 
D'art of leadership
D'art of leadershipD'art of leadership
D'art of leadership
 
Al quran-pdf-terjemah
Al quran-pdf-terjemahAl quran-pdf-terjemah
Al quran-pdf-terjemah
 
Etika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi PemerintahEtika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi Pemerintah
 
Menjadi Generasi Muslim Unggul
Menjadi Generasi Muslim UnggulMenjadi Generasi Muslim Unggul
Menjadi Generasi Muslim Unggul
 
Karakteristik PPN
Karakteristik PPNKarakteristik PPN
Karakteristik PPN
 
Mengenal dan mengembangkan multi intelegensi anak didik , novi catur m
Mengenal dan mengembangkan multi intelegensi anak didik , novi catur mMengenal dan mengembangkan multi intelegensi anak didik , novi catur m
Mengenal dan mengembangkan multi intelegensi anak didik , novi catur m
 
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP TertentuPPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
PPN Dibebaskan Atas BKP Tertentu
 
Investor Relations Concept
Investor Relations ConceptInvestor Relations Concept
Investor Relations Concept
 
Mengenal Perilaku Konsumen
Mengenal Perilaku KonsumenMengenal Perilaku Konsumen
Mengenal Perilaku Konsumen
 
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
Laporan Magang Proses Pengolakan PKS Rejosari (Andria)
 

Similar to Interpersonal skills

Interpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.pptInterpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.ppt001KelasUjiA1
 
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptTEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptAinunShodiq
 
Komunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanKomunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanrabiatulnazari
 
Listening-interpersonal skills-Maulana Fikri Ahmadi
Listening-interpersonal skills-Maulana Fikri AhmadiListening-interpersonal skills-Maulana Fikri Ahmadi
Listening-interpersonal skills-Maulana Fikri AhmadiMaulanaFikriAhmadi
 
Communication skills
Communication skillsCommunication skills
Communication skillsUjang Gumilar
 
Pembelajaran Menyimak
Pembelajaran MenyimakPembelajaran Menyimak
Pembelajaran MenyimakAnis Mataat
 
Indah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listeningIndah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listeningIndahPermata52
 
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxTUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxMuhamadLutfifahkrezi1
 
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BLISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BSyahraniAdrianty
 
The Amazing Costumer Service.pptx
The Amazing Costumer Service.pptxThe Amazing Costumer Service.pptx
The Amazing Costumer Service.pptxCCDANAInfomedia
 
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa BaliKeterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa BaliI Wayan Jatiyasa
 
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratamaTugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratamaDimasUnknown
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speakingrofieq
 
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiKomunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiUniversity of Andalas
 
Listening 4520210014 muhammad aldiansyah
Listening 4520210014 muhammad aldiansyahListening 4520210014 muhammad aldiansyah
Listening 4520210014 muhammad aldiansyahMuhammadAldiansyah22
 
Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2om_wiez
 

Similar to Interpersonal skills (20)

Interpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.pptInterpersonal-Skills.ppt
Interpersonal-Skills.ppt
 
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.pptTEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
TEKNIK_KOMUNIKASI_dan_NEGOSIASI.ppt
 
Komunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanKomunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusan
 
presentasi menyimak kritis
presentasi menyimak kritispresentasi menyimak kritis
presentasi menyimak kritis
 
Listening-interpersonal skills-Maulana Fikri Ahmadi
Listening-interpersonal skills-Maulana Fikri AhmadiListening-interpersonal skills-Maulana Fikri Ahmadi
Listening-interpersonal skills-Maulana Fikri Ahmadi
 
Communication skills
Communication skillsCommunication skills
Communication skills
 
Pembelajaran Menyimak
Pembelajaran MenyimakPembelajaran Menyimak
Pembelajaran Menyimak
 
8.0 komunikasi berkesan 2014
8.0 komunikasi berkesan 20148.0 komunikasi berkesan 2014
8.0 komunikasi berkesan 2014
 
Indah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listeningIndah Permatasari 4520210069 listening
Indah Permatasari 4520210069 listening
 
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptxTUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK  AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
TUGAS KELOMPOK 2 KHALAYAK AUDIENS DASKOM KELAS A THP.pptx
 
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BLISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
LISTENING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
 
The Amazing Costumer Service.pptx
The Amazing Costumer Service.pptxThe Amazing Costumer Service.pptx
The Amazing Costumer Service.pptx
 
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa BaliKeterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
Keterampilan Menyimak dan Berbicara Bahasa Bali
 
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratamaTugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
Tugas listening interpersonal skills b_4520210087_dimas candra pratama
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
Communication skills
Communication skillsCommunication skills
Communication skills
 
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiKomunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
 
Listening 4520210014 muhammad aldiansyah
Listening 4520210014 muhammad aldiansyahListening 4520210014 muhammad aldiansyah
Listening 4520210014 muhammad aldiansyah
 
Komunikasi 2
Komunikasi   2Komunikasi   2
Komunikasi 2
 
Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2Dasar dasar komunikasi.2
Dasar dasar komunikasi.2
 

Interpersonal skills

  • 2. Interpersonal Skills ? Key interpersonal skills Listening Goal setting Providing feedback Empowering people A B Coaching Interviewing Politicking Persuading Running meetings Resolving conflicts negotiating Building teams (Stephen P. Robbins,1989) 2
  • 3. I. Listening (mendengarkan)  Penelitian oleh Crocker, 1978 menemukan fakta bahwa dari 300 organisasi yang diteliti, sebagian besar menempatkan “listening” diurutan teratas, sebagai syarat manajer yang berhasil  Hearing Vs. Listening  Hearing – mendengar suara  Listening – menangkap makna dari suara yang kita dengar. Listening requires paying attention, interpreting, and remembering sound stimuli. 3
  • 4. Active Vs. Passive Listening  Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukan ke dalam memori (yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya.  Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati). Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang dikemukakan pembicara. 4
  • 5. Empat tuntutan “active listening” empati intensitas Active Listening menerima Kemauan memperoleh informasi (Rogers & Farson, 1976) lengkap 5
  • 6. Active listeners listen with their: Emotions Words ears Eye movement eyes speaker Facial expressions mind Body Hand posture gestures 6
  • 7. Pendengar yang efektif 1. Make eye contact 2. Exhibit affirmative head nods and appropriate facial expression 3. Avoid distraction actions or gestures 4. Ask questions 5. Paraphrase 6. Avoid interrupting the speaker 7. Don’t over-talk 7
  • 8. 1. Kontak mata  Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang anda ajak bicara tidak memandang anda, melainkan memandang ke tempat lain?. Seperti juga kebanyakan orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa orang tersebut mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan. Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain menilai apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan melihat mata anda. 8
  • 9. 2. Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh perhatian  Pendengar yang efektif menaruh minat atas apa yang sedang diucapkan orang lain dengan memberikan tanda “nonverbal”.  Menganggukan kepala, mengerutkan wajah, tertawa ketika pembicara mencoba melontarkan humor, menggeser posisi duduk ke arah pembicara, dan lain sebagainya. 9
  • 10. 3. Cegah tindakan atau gerakan yang berkesan negatif  Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan orang lain, jangan terlampau sering melihat atau melirik ke arah jam, memainkan pinsil, membuka-buka halaman buku, atau mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan isi pembicaraan. Tindakan-tindakan tersebut mengesankan bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa yang sedang diutarakan pembicara. 10
  • 11. 4. Ajukan pertanyaan  Pendengar yang kritis menganalisis apa yang didengarkannya, dan lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perilaku ini memberikan keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benar- benar mendengarkan. 11
  • 12. 5. Uraikan apa yang didengar dengan kata-kata sendiri  Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata pembicara) “ “Apakah itu artinya adalah …….. (kata-kata anda sendiri) ?” Ada dua alasan perilaku ini ditampilkan.  Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-baik isi pembicaraan.  Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah mentafsirkan kata-kata pembicara. 12
  • 13. 6. Hindarkan menginterupsi atau memotong pembicaraan  Beri kesempatan kepada pembicara untuk menyelesaikan isi pembicaraannya. Setelah itu baru anda boleh mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar.  Biasakan untuk bersabar mendengarkan pembicaraan orang lain. 13
  • 14. 7. Jangan terlalu banyak bicara  Memang, sebagian besar kita lebih suka mengemukakan gagasan kita ketimbang harus mendengarkan gagasan orang lain. Namun ketika kita sedang dalam posisi sebagai pendengar yang baik, tahanlah untuk tidak banyak bicara. 14
  • 15. II. Providing feedback (memberikan umpan balik)  Umpan balik ??  Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap anda atau orang lain 15
  • 16. Feedback positif dan negatif  Umpan-balik positif lebih bisa diterima daripada yang negatif. Hal ini bisa dipahami karena sebagian besar manusia lebih menyukai “good news” ketimbang “bad news”.  Agar umpan balik negatif bisa diterima, maka utarakan seobyektif mungkin disertai oleh informasi atau data lain yang mendukung. 16
  • 17. Beberapa tips pemberian umpan balik 1. Fokuskan pada perilaku yang spesifik. Hindarkan kalimat seperti ini : “ Perilakumu sangat jelek” atau “Saya sangat terkesan pada pekerjaan anda”.  Lebih baik jika kita katakan : “Kemarin Anda terlambat sepuluh menit” atau “Laporan keuangan yang Anda susun mudah dimengerti” 17
  • 18. 2. Jaga agar tetap bersifat “impersonal”.  Upayakan, walau anda dalam situasi marah sekali pun, jangan mengkritik kepribadian seseorang. Mis: “Dasar pemalas, pembohong” atau kata-kata yang menunjukan sifat seseorang.  Lebih baik kritik tindakannya Mis. : “Dalam satu minggu ini Anda sudah dua hari tidak masuk tanpa pemberitahuan” 18
  • 19. 3. Segera  Umpan-balik akan sangat bermakna bagi pihak penerima, jika dilakukan segera setelah perilaku tertentu ditampilkan.  Misalkan memberikan tepuk tangan atas tampilan pembicara, atau teguran sopan atas pelanggaran yang dilakukan seseorang 4. Dimengerti  Pihak yang diberi umpan balik harus mengerti isi dari umpan balik yang dilontarkan kepadanya 19
  • 20. III. Persuading - Membujuk  Definisi : Komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang tadi. a Please ….dong b 20
  • 21. Strategi Membujuk  Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu. 2. Kredibilitas (anda bisa dipercaya) 2. Nalar (isinya masuk akal) 3. Sentuhan emosional (memunculkan perasaan suka) 21
  • 22. Taktik pembujukan 1. Memberikan kemudahan secara aktif (active facilitative) . Kita harus melakukan persiapan matang guna meyakinkan pihak yang akan kita bujuk. Misalnya dengan mempersiapkan data atau informasi yang diperlukan. 2. Memberikan kemudahan pasif (passive facilitative) . Kadang, justru tidak melakukan tindakan apa pun, upaya membujuk seseorang akan lebih berhasil. Tenang, sabar menunggu, memberikan kesempatan berpikir. 22
  • 23. Ketrampilan membujuk 1. Bangun kredibilitas  Kembangkan pengetahuan anda di bidang pekerjaan yang memerlukan bantuan orang lain.  Jaga hubungan dekat dan akrab  Sajikan informasi yang dapat diandalkan.  Kembangkan rasa saling percaya  Lakukan presentasi yang dinamis  Minta bantuan pihak ketiga 23
  • 24. 2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksana  Kita harus berasumsi bahwa pihak yang akan kita bujuk adalah orang yang pintar dan dewasa. Jangan meremehkannya. Hormat, sopan, dan bijak. 3. Jelaskan dengan baik maksud kita  Kita harus mengerti sekali sekali apa yang kita inginkan. Persiapkan dan pelajari secara cermat apa yang menjadi tujuan kita yang sebenarnya. 24
  • 25. 4. Sajikan bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita.  Kita harus mampu menjelaskan mengapa permintaan kita penting, dengan cara memberikan bukti yang mendukung 5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang yang kita bujuk.  Jika orang yang kita bujuk termasuk orang yang cerdas dan rasional, alasan yang harus dikemukakan juga harus bisa logis (diterima oleh akal) 25
  • 26. 6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk.  Kita harus memperrtimbangkan keuntungan apa yang bisa diperoleh pihak yang kitabujuk, jika dia bersedia memenuhi permintaan kita. 7. Sentuh aspek emosionalnya  Kadang alasan rasional dan obyektif belum cukup, maka sentuh hal-hal yang bisa membangkitkan luapan emosi pihak yang kita bujuk 26
  • 27. IV. Resolving Conflicts 3 pemikiran tentang konflik. 2. Pandangan Tradisional : semua bentuk konflik harus dihindarkan. 3. Pandangan “Human Relations” : konflik adalah sesuatu yang natural yang senantiasa ada dalam semua kelompok dan organisasi, tidak bisa dihindari – bahkan positif – diterima. 4. Pandangan Interaksionis : konflik tidak hanya merupakan kekuatan positif, bahkan sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja kelompok. – diciptakan. 27
  • 28. Jenis konflik 1. Functional Conflict : Conflict that supports the goals of the group and improves its performance. – viable, self- critical, innovative. 2. Dysfunctional Conflict : Conflict that hinders group performance – disruptive, chaotic, uncooperative 28
  • 29. Conflict and Unit Performance Situation Level of Type of Unit’s Internal Unit Conflict Conflict Characteristics Performance Outcome Apathetic Low Stagnant or Dysfunctional Non-responsive to Low A none change Lack of new ideas Viable B Optimal Functional Self-critical High innovative Disruptive C High Dysfunctional Chaotic Low Uncooperative 29
  • 30. Level of conflict and Unit Performance High Unit Performance A B C Optimal Low Level of conflict High 30
  • 31. Gaya menghadapi konflik 1. Kronfontatif / agresif / I win, you lose 2. Asertif / persuasif / kolaborasi I win, you win 3. Koperatif / konsiliasi. I lose , you lose 4. Menghindar / akomodasi I lose, you win 31
  • 32. 32
  • 33. Suatu metode mengelola diri untuk mencapai tujuan hidup tertentu 33
  • 34. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Hasyr : 18) 34
  • 35. “Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemaren, maka ia celaka. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemaren, maka ia merugi. Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemaren, maka ia beruntung” “Sesungguhnya amal itu terletak pada hasil akhirnya” (Al Hadits) 35
  • 36. Tidak Merencanakan Merencanakan Berhasil Sukses Kebetulan Tidak Sukses Gagal Berhasil 36
  • 37.  Metode manajemen diri tergantung dari ideologi/keyakinan seseorang  Kebanyakan metode manajemen diri bersumber dari barat dan bersifat duniawi 37
  • 38.  Manajemen diri semestinya mencontoh pada diri Nabi Muhammad saw  Nabi Muhammad saw bukan hanya teladan dalam perbuatan tertentu (parsial), tapi juga teladan dalam manajemen diri (holistik) 38
  • 39. Pewarisan Jati Diri Pengembangan Jati Diri Pembentukan Jati Diri Pencarian Jati Diri Pertumbuhan 39
  • 40. Aktivitas Pertumbuhan fisik dan Kepercayaan Diri Kecerdasan Adversity Quotient Peran Follower Kebiasaan Dependence 40
  • 41. PT + PP x A = SC Keterangan : PT = Positive Thinking PP = Potential Power A = Action SC = Self Confedence 41
  • 42. Aktivitas Pencarian Konsep Diri Kecerdasan Creativity Quotient Peran Supervisor Kebiasaan Independence 42
  • 43. I + TE + BR = C Keterangan : I = Imagination TE = Try and Error BR = Breaking of Rules C = Creativity 43
  • 44. Aktivitas Manajemen Waktu dan Tarbiyah Jama’iyah Kecerdasan Spritual Quotient Peran Manager Kebiasaan Independence 44
  • 45. nT = TM M+T Keterangan : nT = jumlah waktu M = Mission T = Target (dalam setiap peran hidup) TM = Time Management 45
  • 46. Aktivitas Pelayanan Masyarakat dan Tarbiyah Dzatiyah Kecerdasan Emotional Quotient Peran Leader Kebiasaan Interdependence 46
  • 47. REKENING SETORAN REKENING SETORAN SAYA TERHADAP FULAN DEBET KREDIT REKENING SETORAN FULAN TERHADAP SAYA DEBET KREDIT 47
  • 48. CONTOH SETORAN Membantu orang lain Memenuhi Janji Meminta maaf Mengucapkan terima kasih Mendengarkan dengan empati Memberikan/meminjamkan sesuatu Dll 48
  • 49. Aktivitas Pendelegasian dan Regenerasi Kecerdasan Intelectual Quotient Peran Master Kebiasaan Interdependence 49
  • 50. Banyaknya Nilai Orang yang Waktu Nilai Sukses Sumbangan Menerima Banyak Rutin Sangat Sukses Besar Temporer Sukses Rutin Sukses Sedikit Temporer Cukup Sukses Banyak Rutin Sangat Sukses Kecil Temporer Sukses Rutin Cukup Sukses Sedikit Temporer Kurang Sukses 50
  • 51. Pewarisan Jati Diri Pengembangan Jati Diri Pembentukan Jati Diri Pencarian Jati Diri Pertumbuhan 51
  • 52.  Selalu berubah semakin baik menuju pada warisan bermakna  Secara periodik membuat rencana/ peta hidup  Melakukan tarbiyah zatiyah, bukan hanya tarbiyah jama’iyah  Kunci manajemen diri adalah ketekunan 52
  • 53. 90% kesuksesan ditentukan oleh ketekunan • Rasulullah saw 13 tahun berda’wah (periode Makah) tanpa hasil yang nyata • Umar bin Khatab ra rajin menjaga sholat malamnya • Zaid bin Tsabit ra teliti dalam mencatat Al Qur’an • Abu Amru bin Ala ‘Al Bashri (Tabi’in) meninggal usia 74 tahun. Buku yang ditulisnya memenuhi rumahnya hingga hampir mencapai atap • Tafsir yang ditulis Abu Bakar Ibnu Al Arabi (Anwarul Fajr) mencapai 80.000 halaman. Kitab ini dikenal dan ada di perpustakaan Istambul, Turki. 53
  • 54. Tekun adalah buah dari keyakinan dan harapan # Ibnu Taimiyah meninggalkan 300 judul karangan dari berbagai disiplin ilmu # Imam Al Baihaqi menulis 1000 juz buku yang bernilai tinggi dalam waktu 30 tahun # Imam Al Alusi seorang ahli tafsir. Beliau mengajar 24 pelajaran dalam sehari, pada saat sibuk mengajar 13 pelajaran sehari. # Al Mundziri selalu dilihat tetangganya di tengah malam sedang sibuk dengan ilmu dan ibadah. Tidak pernah keluar dari komplek sekolah kecuali untuk sholat Jum’at. 54
  • 55. Bagaimana agar tekun?  Jaga keikhlasan  Bakar ‘perahu’ Anda  Yakini Anda sudah tertinggal  Visualisasi tujuan  Hidupkan ‘alarm’ pikiran Anda  Ceritakan keinginan Anda 55
  • 56. Hasan Al Banna : “Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan hakikat kemanusiaaan di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan dan kehidupan yang baik bagi tanah air di wawah naungan Islam yang hanif. Akulah lelaki bebas yang telah mengetahui rahasia wujudnya, maka ia pun berseru, “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Rob semesta alam yang tiada sekutu baginya. Kepada yang demikian itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” Inilah aku. Dan kamu, kamu sendiri siapa?” 56
  • 57. Nasib seseorang tidak akan berubah kecuali orang itu sendiri yang memiliki keinginan untuk merubah nasibnya sendiri. Demikian juga dengan kaum dan tim Kerugian besar bagi mereka yang tidak mampu melakukan perubahan
  • 58. Moment Wisuda Nilai,Cumlaude Siapa saja yang Berbahagia Bagaimana Rasanya Habis itu mau kemana ?
  • 59. Mengembangkan Motivasi ambillah selalu ada 3 Langkah Target Reason To Do How , Bagaimana
  • 60. Komunikasi Interpersonal Proses Pertukaran Pesan dan terjadi efek yang di inginkan serta ada umpan balik
  • 61. Connect ( Nyambung ) Get The SAME Skill Communication Power Communication Personal Skill Comunication
  • 62. GET THE SAME 1. CHANNEL 2. CHEMICAL
  • 63. Ketrampilan Komunikasi  OBSERVATION SKILL  LISTENING SKILL  READING SKILL  WRITING SKILL  SPEAKING SKILL
  • 64. JUNDI POWER COMMUNICATION KOGNITIF ( Menyentuh Pikir ) AFEKTIF (Menyentuh Rasa ) KONATIF ( BerEFECK Perilaku )
  • 65. Manajemen Waktu dalam Pengembangan Diri Manajemen KOMPAS Manajemen JAM
  • 67. Manajemen JAM ( Mengatur Waktu, Agenda, Kalender yang ada )
  • 68. Kunci Manajemen Waktu Jadikan yang Penting Menjadi Tidak mendesak
  • 69. Jendela Waktu Penting Tidak Penting Mendesak Mendesak Penting Tidak Penting Tidak Mendesak Tidak Mendesak
  • 70. Waktu dan Pengembangan Diri Mari bercermin kepada kebesaran orang orang yang bisa melakukan percepatan diri ( Akselerasi )
  • 71. Kenapa Kita Sering kehilangan Momentum Kurang Peka Kurangnya Pengetahuan Tidak proaktif Bukan Tipe Climbers ( Suka Akselerasi Vertikal )
  • 72. Mari Kita Tiru Kebiasaan para pahlawan Berpikir lebih cepat Bekerja sebelum orang lain bekerja Beraktifitas lebih lama dari orang biasa Mengurangi jam – jam santainya Mengurangi waktu tidurnya Memberdayakan semuanya
  • 73. Problem Solving  Kemampuan Menyelesaikan Masalah yang dihadapi  COPING : Kemampuan diri menyelesaikan masalah serta menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi serta permasalahan
  • 74. 2 Teknik Problem Solving 1. Teknik Fish bone sebagai Self Katarsis ( Curhat Diri ) Teknik Pohon Masalah KIAT SUKSES
  • 75. Analisis Pohon  Pohon harapan  Pohon Masalah  Pohon Solusi
  • 76. 5 Kunci Sukses Sejati 1. Keseimbangan hidup 2. Memberikan manfaat bagi  orang lain 3. Konsisten menuju cita-cita (fokus) 4. Kemenangan-kemenangan kecil 5. Akhir yang baik
  • 77. KIAT SUKSES S = Seleksi tujuan hidup U = Urutkan prioritas kegiatan K = Komitmen pada pelaksanaan S = Sinergikan dengan orang lain E = Ekspresikan dengan kreatif S = Serahkan hasilnya pada Tuhan
  • 78. 78 MENUMBUHKAN KECERDASAN EMOSIONAL
  • 80.  Setiap orang memiliki “KECERDASAN” dasariah, yakni untuk bertahan hidup (living values).  Nilai kehidupan itulah yang membuat setiap orang (individu) mampu bertahan hidup dan bertumbuh menjadi dewasa.  Bahkan dalam diri hewan sekalipun, nilai kehidupan itu telah ditanam oleh PENCIPTA berupa “naluri kehidupan” 80
  • 81. Dalam filem ini, kita akan menyaksikan bagaimana “Akar Kecerdasan Emosional” itu tertanam dalam kodrat setiap makhkuk (seperti hewan) sekalipun. Mereka mampu berempati pada sesamanya yang membutuhkan bantuan. Mereka cerdas secara emosional. 81
  • 82.  Dalam filem berikut ini, kita akan menyaksikan bagaimana setiap anak burung, didorong oleh naluri kehidupan yang ada di dalam dirinya, saling berbagi satu dengan yang lain.  Demikian mereka bisa bertumbuh, kuat dan menjadi dewasa… 82
  • 83. Setiap Anak, lahir ke dunia ini…  Dengan membawa nilai-nilai kehidupan…  Setiap anak, pada dasarnya sangat jujur… mempunyai rasa keadilan… penuh kasih sayang, … yang ditanam oleh PENCIPTA di dalam kodrat setiap orang.  Setiap orang dilengkapi oleh POTENSI bawaan (untuk berpikir, merasa & mampu berprilaku) baik … 83
  • 84. Namun demikian, …  Bagaimana seorang anak mengembangkan watak suka berbohong… perilaku-perilaku negatif (seperti suka marah, mengamuk, keras kepala, suka mengejek dan memukul temannya…?)  Apakah ini karakter bawaan? 84
  • 85. LIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNER 85
  • 86. Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi 86 bagian dari kepribadian…
  • 87. Upaya penanaman nilai, yang terus-menerus tanpa henti-henti dalam kebersamaan … pelan- pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian 87
  • 88. Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri anak, melalui pengalaman langsung (baik di rumah, pun di sekolah) Hingga anak memiliki kepekaan (etika) misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan mengatakan minta tolong…” Membuang sampah, selalu pada tempat sampah 88
  • 89. 89
  • 90. Tuduhan n Hu ela an ku Ra wa Om sa m b ce an ers e alah K ek n Kem araha Kekerasa * * n * * * * * Rekaman bawah sadar yang negatif, menyebabkan seseorang gelisah, tidak bisa konsentrasi dan tidak bisa berpikir alternatif. Makanya anak yang sering ditegur, menjadi suka bingung dan pelupa. Orang yang lagi emosi tidak bisa berpikir jernih… dan menjadi tidak perduli lagi dengan dirinya sekalipun. 90
  • 91. SUASANA PENUH Perhatian Penghargaan Positif Aman SUASANA YG Mempermalukan Menakuti Mengancam Menghukum 91
  • 92. SEKIAN TERIMA DAN… KASIH DENGAN KONSISTEN MELAKUKAN PEMBIASAAN PERILAKU BERBASIS NILAI KEHIDUPAN DALAMKELUARGA 92
  • 94. Bagaimana respons Anda jika berada dalam situasi ini?  Ardi baru saja memecahkan hiasan milik ibunya, sedangkan saat itu tidak ada sama sekali yang melihat…  Ifa naik angkot ke sekolah dan memberi uang kepada pak supir…  Joko sedang letih sekali dan memutuskan naik bis AC. Ia dapat tempat duduk yang terakhir. Ternyata setelah dirinya duduk ada seorang wanita muda yang naik dan harus berdiri di atas bis itu…. 94
  • 95. RESPONS ANDA MENUNJUKKAN KARAKTER ANDA SESUNGGUHNYA 95
  • 96. Kasus 1 Edo dikenal sebagai anak yang bodoh di kelasnya. Teman-teman selalu menjuluki dirinya sebagai OLEM alias Otak Lemot. Namun di rumah, Ortunya tetap memperlakukannya dengan patut. Suatu saat ketika ia sedang berjalan dengan ibunya di suatu pasar, Ia tiba-tiba melepaskan gandengan tangan ibunya dan berlari ke suatu tempat. Ternyata ia melihat ada seekor anak kucing yang berjalan tertatih-tatih di tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak sebuah truk sekolah. Edo secara refleks menghentikan mobil yang tengah berjalan dengan kecepatan yang lumayan itu dan buru-buru menyelamatkan kucing tanpa menghiraukan orang lain di sekitarnya yang kaget dengan perilakunya itu. Kucing itu kemudian dibawa ke pinggir jalan dan dibelainya dengan sayang.Kemudian ia melepaskan kucing itu di tempat yang aman seraya berbicara dengan sang kucing untuk hati-hati di jalan 96
  • 97. Kasus 2 Ryan dikenal sebagai anak yang berprestasi dan cerdas. Ibunya selalu memaksa dirinya untuk selalu belajar setiap waktu. Sebagai kompensasinya, Ryan diberi fasilitas belajar yang lengkap di dalam rumahnya. Salah satunya internet yang dimaksudkan sebagai sarana media informasi. Akhir-akhir ini ibunya sering mendapati Ryan bangun di tengah malam karena lampu kamarnya yang terus menyala. Ketika diperiksa di kamar ternyata Ryan sedang asyik berdoa dan sujud di atas sajadah. Ibunya bersyukur akan hal ini. Tapi lama kelamaan penasaran juga. Suatu malam, saat Ryan juga bangun, tak sengaja ibunya mengintip dari lubang kunci. Apa yang terjadi? Didapati ibunya, terdapat sajadah tergelar dan Al quran di atas sajadah, tidak berapa jauh dari komputer. Dan didapati juga, Ryan sedang asyik melihat SITUS PORNO 97
  • 98. Apa itu KARAKTER??  Respons langsung seseorang terhadap suatu situasi secara sadar  Tidak dipengaruhi oleh stimulan dari luar (external) tetapi muncul dari dalam diri (internal) 98
  • 99. Pengajaran KARAKTER  Pengayaan HEART  Pengayaan HAND  Pengayaan HEAD  Pengayaan HEALTH (selimut akan seluruh pengayaan di atas) 99
  • 100. 2 Model Pendidikan KARAKTER  STERILISASI = anak dijauhkan dari realitas. Selalu mengatakan “jangan” Tidak efektif dan menjadikan anak munafik  IMUNISASI = anak didekatkan kepada realitas. Diberikan pemahaman konsekuensi  Anak kokoh dalam berbagai situasi. 100
  • 101. Aspek KARAKTER Knowledge  Thinking Attitude  Feeling Skill  Doing 101
  • 102. Tahapan Pembentukan ERASING (jika buruk) SEEING  COPYING RECORDING (jika baik) 102
  • 103. Metode Pembentukan KARAKTER 1. Curiousity : timbulkan rasa ingin tahu anak 2. Share : ajak berdiskusi 3. Planning : apa yang akan dilakukan 4. Action : anak melakukan rencana yang disusun 5. Reflection : anak mengevaluasi apa yang telah ia lakukan 103
  • 104. Kiat Mengajarkan Karakter  Ajak anak melihat di sekitarnya dan ajak ia berpikir  Tanyakan kepada anak jika ia berada dalam situasi sebagai pelaku sesuai dengan apa yang dilihatnya  Manfaatkan Golden Opportunity  Ajari anak keahlian yang menunjang karakter  Minta anak untuk melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan sesuai kemampuannya  Biasakan anak melakukan perbuatan atau pekerjaan tersebut secara konsisten  Orang tua atau pendidik sekali-kali perlu terlibat dalam kegiatan anak  Berikan teladan yang baik setiap waktu 104
  • 105. Mengenal 20 karakter dasar Para ahli telah menjabarkan setidaknya ada 20 karakter dasar yang sangat dibutuhkan oleh anak demi kesuksesannya di masa depan, di antaranya : Suka Empati Peduli menolon Hormat Setia g Sopan Bijak Percaya diri Berani Semangat Tanggung Inspiratif Humoris Adil Sabar jawab Jujur Disiplin Kerjasama Mandiri Toleran 105