2. Listening
PowerPoint Presentation
Mendengarkan adalah salah satu komponen kecakapan yang dimiliki oleh
seseorang ketika mereka memiliki kecakapan interpersonal skills yang
baik. Sebuah komunikasi yang efektif dapat dilakukan oleh seseorang bila
memiliki kemampuan mendengarkan yang baik pula. Dan kemampuan
mendengarkan menjadi hal yang pokok harus dimiliki seseorang bila
menginginkan terjalinnya komunikasi secara efektif
Layaknya sebuah komunikasi. Dalam proses komunikasi ada komponen
sender, channel, message, reciever, effect yang menjadi satu kesatuan
komponen ketika proses komunikasi berlangsung. Salah satu komponen
dari proses komunikasi adalah menerima pesan. Bagaimana menerima
pesan dengan baik adalah salah satunya dengan cara mendengarkan
dengan baik.
3. Kemampuan mendengarkan seseorang jauh lebih penting dan berharga dari
kemampuan berbicara. Dan kemampuan mendengarkan menempati urutan
teratas yang wajib dimiliki oleh seorang manajer yang ideal.
Walaupun banyak survey menempatkan kemampuan untuk mendengarkan
sebagai komunikasi yang wajib dimiliki, banyak orang tidak menyadari bahwa
kemampuan mendengarkan merupakan kemampuan yang harus dimiliki.
Sangat jarang orang mau untuk meningkatkan kemampuannya mendengarkan.
Pentingnya mendengarkan
5. Tipe respon mendengarkan
1. Mendengarkan dengan diam
2. Mengajukan pertanyaan
3. Memperjelas makna
4. Mendapatkan konsep,
5. perasaan dan keinginan lain
6. Mendorong berbicara lebih lanjut
7. Mendorong pencarian lebih lanjut
8. Mendapatkan informasi detail
9. Menyampaikan pesan
10. Menyatakan empati
11. Memberikan dukungan
12. Melakukan analisa
13. Melakukan evaluasi
14. Memberikan pendapat
6. Hambatan dalam mendengarkan secara efektif
Mendengarkan efektif bukanlah mendengarkan
biasa. Proses kegiatan mendengarkan efektif
bukan perkara mudah. Kendala pada kemampuan
mendengar antara lain :
1. Informasi yang terlalu banyak
2. Adanya kepentingan pribadi
3. Kemampuan berpikir manusia
4. Gangguan dari pihak luar
7. 1. Untuk memahami dan memperoleh informasi
2. Analisa terhadap kualitas informasi
3. Membangun dan memelihara hubungan
4. Menolong orang lain
5. Pada saat seseorang mau mendengarkan dan memberikan perhatian
dengan tulus serta serius kepada permasalahan yang kita sampaikan, hampir
sebagian besar masalah kita tertolong karena kita mendapat persfektif dan
pandangan baru dari orang lain.
alasan mengapa orang perlu untuk
mendengarkan
8. Kebiasaan buruk dalam
mendengarkan
Pseudo listening, orang yang menunjukan perilaku mendengarkan padahal sedang tidak
mendengarkan.
Stage hogging, orang yang hanya tertarik dengar ide dan konsep pemikiran sendiri saja,
seakan mereka mendengarkan, sesaat setelah jeda, merek berbicara dengan konsep
pemikirannya sendiri.
Selective listening, orang yang hanya memberikan respon terhadap apa yang menjadi
perhatiannya. Topik pembicaraan yang disesuaikan dengan kebutuhan pendengar saja
yang akan diresponnya.
Filling in gaps, orang merasa tahu dengan segala persoalan yang sedang dihadapi
pembicara, konsep pemikirannya saja yang lebih dipentingkannya.
Insulated listening, orang yang sering kali mengabaikan atas informasi yang disampaikan
oleh pembicara.
Defensive listening, orang yang tidak merasa aman dengar dirinya dan sering melakuakn
penyerangan dengan kata-kata demi mempertahanan diri.
Ambushing, orang yang mendengarkan dengan seksama dengan maksud untuk
melakukan penyerangan balik kepada komunikator.
9. Active Listener
Ada tiga hal yang harus kita lakukan jika kita ingin
menjadi seorang active listener, yaitu :
1) Targetkan dapat melakukan paraphrasing
(mengulang pesan dengan kata-kata sendiri);
2) Mengecek kembali (perseption check), ini
penting dilakukan agar persepsi kita pas dengan
yang dimaui pengirim;
3) Behaviour discription (gambaran perilaku
sender), maksudnya adalah agar kita bisa menilai
apakah sang pembicara saat itu sedang marah
atau hanya bercanda saat mengeluarkan suatu
statemen sehingga kita dapat menyesuaikan
tanggapan yang kita berikan dengan kondisi si
pengirim.
10. Pada dasarnya ada enam (6) unsur mendengarkan
secara aktif, yakni hearing, understanding, remembering,
intrepreting, evaluating, responding. Urut-urutan
keenam unsur proses mendengarkan aktif tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
11. Hearing
Langkah pertama dari mendengarkan secara aktif
adalah dengan cara mendengarkan dengan
sungguh-sungguh pesan yang disampaikan oleh
seorang komunikator. Noice atau gangguan
komunikasi yang sering muncul adalah suara bising
dari lingkungan sekitar, oleh karena itu, hindari
membicarakan sesuatu yang penting atau dengan
seseorang yang penting di tempat-tempat ramai
yang dapat mengganggu konsentrasi dalam
menerima informasi.
12. Understanding
PowerPoint Presentation
Disini kita perlu melakukan paraphrasing atau melakukan pengulangan isi
pesan dengan kata-kata sendiri guna menghindari kesalahan dalam
menerima isi pesan. Disamping itu untuk meningkatkan daya konsentrasi,
kita perlu bersikap emphaty selama mendengarkan dalam arti
berusahalah mendengarkan dengan hati dan kepala, cobalah merasakan
perasaan lawan bicara kita.
13. Kalau perlu saat melakukan pembicaraan penting, siapkan kertas catatan kecil
guna mencatat poin-poin penting dari isi informasi yang diberikan oleh
komunikator, sehingga tidak ada alasan bahwa kita lupa dengan informasi yang
disampaikan itu. Di dunia kerja, pernyataan lupa terhadap sesuatu adalah
pernyataan terbodoh seorang staf yang tidak pernah ingin didengar oleh
seorang pemimpin.
Remembering
14. Intrepreting
Langkah selanjutnya adalah berusaha
mengintrepretasikan maksud sang
pembicara.Kemampuan kita dalam mengintrepretasikan
di sini menjadi penting guna menemukan metode yang
tepat guna mengetahui secara persis maksud pesan dari
komunikator.
15. Responding
Respon adalah muara dari sebuah proses
mendengarkan secara aktif. Sebagai seorang
pendengar yang baik, ada beberapa hal yang
harus kita lakukan agar respon yang terjadi
merupakan respon yang memiliki kesamaan
maksud dengan sang komunikator, yakni : cobalah
mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tatap
mata lawan bicara dengan secukupnya,
perlihatkan perhatian dengan ekspresi wajah,
kalau perlu dengan tersenyum serta lengkapi
dengan bahasa tubuh semisal anggukan serta
hindari menginterupsi saat komunikator sedang
berbicara.
16. Pendengar yang Efektif
Sebelum menghadiri suatu seminar, rapat, atau pertemuan bisnis,kita perlu mempersiapkan diri dengan membaca bahan-bahan
yang ada hubungannya dengan topik pertemuan atau mempersiapkan pokok-pokok pikiran penunjang.
Tangkap kata-kata kunci dan konsep utuh pembicaraan. Meskipun demikian jangan melupakan detailnya, yang bisa memperjelas
gambaran yang akan kita bentuk.
Pusatkan perhatian pada yang diucapkan pembicara, pikirkan yang menjadi pesan dari topik pembicaraan, lalu ajukan
pertanyaan /tanggapan yang dianggap perlu.
Konsentrasikan pikiran hanya pada pembicaraan yang sedang berlangsung. Jangan biarkan pikiran melayang ke mana-mana.
Tunjukkan sikap kesediaan mendengar dengan menatap pembicara, mengangguk, atau memberi tanggapan.
Jangan tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Dengarkan dulu seluruh pembicaraan, ajukan pertanyaan, baru kita ambil
kesimpulan. Atasi segala gangguan di sekitar kita dengan betul-betul memusatkan perhatian pada pembicaraan yang sedang
berlangsung.
Jangan memusatkan perhatian pada gaya, penampilan, atau pakaian si pembicara.
Kalau menghadiri seminar/lokakarya, catat kata-kata kunci, ungkapan, dan ide yang belum jelas, untuk nantinya ditanyakan.
Jangan menuliskan semua kata-kata pembicara
Untuk mengatasi kebosanan, carilah sesuatu yang berharga/membangun dari pesan-pesan si pembicara atau perhatikan
kata/ungkapan yang menarik untuk dijadikan bahan evaluasi.
Bersikaplah rendah hati, terbuka, sabar, dan tidak terbawa emosi. Tampaknya mendengarkan merupakan pekerjaan berat, tapi
sebenarnya tidak jika tujuan kita adalah menyerap yang dikatakan si pembicara.