SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
A . Pengertian Hubungan Sosial
Kemampuan
Hubungan
Sosial
Rasa
Ingin
Tahu
Dorongan Terhadap Lingkungan
Dunia
Sekitar
Dalam
Perkembangannya,
setiap individu
ingin tahu
bagaimana
Hubungan sosial
yang baik dan
aman dengan
dunia sekitar
SOSIAL
JADI, HUBUNGAN SOSIAL DAPAT DIARTIKAN
SEBAGAI CARA-CARA INDIVIDU BEREAKSI
TERHADAP ORANG-ORANG SEKITAR DAN
BAGAIMANAKAH PENGARUH HUBUNGAN
TERSEBUT TERHADAP DIRINYA.
HUBUNGAN
SOSIAL
MENYANGKUT
JUGA MASALAH
ADAPTASI
MAKAN &
MINUM
SENDIRI
BERPAKAIAN
SENDIRI
MENTAATI
PERATURAN
MEMBANGUN
KOMITMEN
BERSAMA,DLL
Timbul rasa
takut berlebihan
Tdk berani
berinisiatif dlm
berhubungan dg
yg lain
Tdk berani
ngambil
keputusan Tidak berani memutuskan
pilihan teman yg dipandang
cocok.
Hubungan Sosial Individu dimulai sejak individu berada
dilingkungan Rumah bersama keluarga.
Seorang ahli psikoanalisis yang bernama Sigmund Freud menegaskan
bahwa sentuhan lembut seorang ibu, kehangatan dekapan gendongan
seorang ibu, dan bahan deguban jantung seorang ibu ketika menyusui
anak bayinya dirasakan oleh seorang bayi dalam alam psikologisnya
sebagai pernyataan kasih sayang, pengakuan, perasaan diterima dan
perlindungan yang luar biasa yang memiliki pengaruh besar terhadap
perkembangan jiwa anak dikelak kemudian hari, termasuk kemampuan
hubungan sosialnya.
No Usia Perkembangan Keterangan
1 Setelah
lahir
2 Bulan ke 2 Bayi mulai mengenal muka orang di
sekitarnya dan mulai bisa
tersenyum sebagai suatu cara
menyatakan perasaan senangnya.
3 Bulan ke 6 Bayi mulai mengenal orang-orang
disekitarnya dan membedakan
dengan orang-orang yang asing
baginya
4 Bulan ke 7 Bayi mulai aktif mengadakan
kontak dengan orang lain dengan
menunjukan kemampuan
sederhana, misalnya: mengangkat
tangannya untuk minta gendong
atau berteriak-teriak menangis
minta perhatian.
Saat ini anak juga
mulai
memperhatikan
apa yang
dikerjakan orang
disekelilingnya
No Usia Perkembangan Keterangan
5 Bulan ke 10 Bayi mulai bisa berbicara dengan
ibunya dengan bahasa yang sangat
sederhana, lucu, dan menyenangkan
meskipun masih “pelat/cadel” atau
belum jelas benar.
6 Akhir tahun
pertama
Kontak antara orang tua dan bayi
sudah cukup jauh sehingga sudah
dapat diajak bermain.
Hubungan
Sosial Anak
PRA SEKOLAH (PAUD)
USIA 18 BULAN
Pada usia 18
bulan ini
Pada umur ini dimulai dengan
tumbuhnya kesadaran diri atau yang
dikenal dengan kesadaran akan dirinya
dan kepemilikannya.
Pada umur ini keinginan untuk
mengekplorasi lingkungan semakin
besar, sehingga tidak menimbulkan
masalah yang berkaitan dengan
kedisiplinan.
Anak mulai berhadapan dengan orang2
disekitarnya yang mungkin menyetujui
tetapi ada pula yang menghalangi
keinginannya.
Pada masa ini sampai akhir masa sekolah
ditandai dengan meluasnya lingkungan
sosial.
Chaplin (1979) mendefinisikan bahwa interaksi merupakan hubungan sosial
antara beberapa individu yang bersifat alami dimana individu-individu itu saling
mempengaruhi satu sama lain secara serempak.
Thibaut dan Kelley (1979), yang merupakan pakar dalam teori interaksi,
mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa penting saling
mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir
bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau
berkomunikasi satu sama lain.
Hormans mendefinisikan interak sebagai suatu kejadian dimana suatu aktivitas atau
sentimen yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran (reward)
atau hukuman (punisment) dengan menggunakan suatu aktivitas atau sentimen oleh
individu lain yang menjadi pasangannya(Shaw, 1985:71 )
.
Jadi, dalam konsep yang dikemukakan oleh Homans ini, mengandung
pengertian bahwa suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu
interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi
pasangannya.
Kesimpulan:
Interaksi hubungan timbal balik antara dua orang atau
lebih, dan masing-masing orang yang terlibat didalamnya
memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih
dari sekedar teradi hubungan antara pihak-pihak yang
terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.
Interaksi verbal: interaksi yang terjadi bila dua orang atau lebih
melakukan kontak satu sama lain dengan menggunakan suatu
alat-alat artikulasi atau pembicaraan.
Interaksi
Interaksi emosional
Interaksi fisik: Interaksi yang terjadi manakala dua orang atau labih
melakukan kontak dengan menggunakan bahasa-bahasa tubuh.
Misalnya Ekspresi wajah, posisi tubuh, gerak-gerik tubuh, dan kontak
mata.
Interaksi
Interaksi tryadic terjadi manakala individu yang terlibat didalamnya lebih
dari dua orang dan pola interaksi menyebar ke semua individu yang terlibat.
Misalnya, interaksi antara ayah, ibu dan anak jika interaksinya terjadi pada
mereka semua.
Interaksi dyadic terjadi manakala hanya ada dua orang yang terlibat
didalamnya atau lebih dari dua orang tetapi arah interaksinya hanya
terjadi dalam dua arah.
Contoh: Interaksi antara percakapan dua orang lewat telepon, interaksi
antara guru-murid dalam kelas jika guru menggunakan metode ceramah
atau tanya jawab satu arah tanpa menciptakan dialog antar murid.
Drama tindakan kedua (the secong act drama) dapat disebut juga dengan
istilah “perjuangan untuk emansipasi”.
Pada masa ini, remaja memiliki perjuangan yang kuat untuk
membebaskan diri dari ketergantungan dengan orang tuanya
sebagaimana pada masa anak-anak dalam rangka berusaha mencapai
status dewasa. (mulai tidak mau manja)
Drama tindakan pertama (the first act drama), interaksi remaja dengan
orang tua berlangsung sebagaimana yang terjadi pada interaksi antara
masa anak-anak dengan orang tua; mereka memiliki ketergantungan
kepada orang tua dan masih sangat dipengaruhi oleh orang tua.
Jersild, Brook, dan Brook (1998) mengatakan bahwa interaksi
antara remaja dengan orang tua dapat digambarkan sebagai “
three-act-drama” (drama-tiga-tindakan).
Drama tindakan ketiga (the third act drama), remaja sudah berusaha
untuk dapat menempatkan dirinya untuk berteman dengan orang
dewasa dan berinteraksi secara lancar dengan mereka. Namun usaha
remaja ini seringkali masih memperoleh hambatan yang disebabkan
oleh pengaruh dari orang tua yang sebenarnya masih belum bisa
melepas anak remajanya secara penuh. (akibatnya: ada konflik orang
tua dan anak)
Dalam konteks
interaksi remaja –
orang tua, Fontana
(1981)
menambahkan
adanya aspek
obyektif dan
subyektif.
Aspek obyektif: keadaan nyata dari peristiwa
yang terjadi pada saat interaksi antara remaja
dan orang tua berlangsung.
Aspek subyektif: kenyataan nyata yang
dipersepsi oleh remaja pada saat interaksi
berlangsung
Interaksi yang terjadi antar individu dalam lingkungan keluarga
akan tampil dalam kualitas yang berbeda-beda. Kualitas mengacu
kepada derajat relatif kebaikan atau keunggulan suatu hal, yang
dalam hal ini adalah interaksi antar individu.
Suatu interaksi dikatakan berkualitas jika mampu memberikan
kesempatan kepada individu untuk mengembangkan diri dengan
segala kemungkinan yang dimilikinya.
Jadi, yang dimaksud dengan interaksi remaja-orang tua adalah
hubungan timbal balik secara aktif antara remaja dengan orang
tuanya yang berwujud dalam kualitas hubungan yang
memungkinkan remaja untuk mengembangkan potensi dirinya.
HUBUNGAN SOSIAL

More Related Content

Viewers also liked

Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMamah Rohimah Sardin
 
Tugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuranTugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukurananihdx
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitianDedy2000
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Dodyk Fallen
 
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Nur Farida
 
Berbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianBerbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianLevina Lme
 
Google Driverless Car
Google Driverless CarGoogle Driverless Car
Google Driverless CarJOYCE TEOH
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataMuhammad Alfiansyah Alfi
 
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitianmakalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitiananggi syahputra
 
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)vina serevina
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013dimas hartono
 

Viewers also liked (20)

Trial dan error 2
Trial dan error 2Trial dan error 2
Trial dan error 2
 
Rasa Ingin Tahu
Rasa Ingin TahuRasa Ingin Tahu
Rasa Ingin Tahu
 
Visita de 3º y 4º eso
Visita de 3º y 4º esoVisita de 3º y 4º eso
Visita de 3º y 4º eso
 
Vancouver
VancouverVancouver
Vancouver
 
Movers vocabulary list[1]
Movers vocabulary list[1]Movers vocabulary list[1]
Movers vocabulary list[1]
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
 
Tugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuranTugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuran
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
Perbedaan ktsp dengan kurikulum 2013
 
Berbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianBerbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen Penelitian
 
Google Driverless Car
Google Driverless CarGoogle Driverless Car
Google Driverless Car
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
 
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitianmakalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 
Funbas 18062010
Funbas 18062010Funbas 18062010
Funbas 18062010
 
Shock msds (maesa)
Shock msds (maesa)Shock msds (maesa)
Shock msds (maesa)
 
Sherpa 2
Sherpa 2Sherpa 2
Sherpa 2
 

Similar to HUBUNGAN SOSIAL

teori komunikasippt
teori komunikasipptteori komunikasippt
teori komunikasipptalparslan37
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialDezan Must
 
Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi
Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensiHubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi
Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensiTina D'pooh
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialsman 2 mataram
 
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 babModul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 babJaya Gemilang Toga
 
JURNAL KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.docx
JURNAL KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.docxJURNAL KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.docx
JURNAL KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.docxariestadwiyana
 
Sosiologi keluarga, komunikasi dalam keluarga
Sosiologi keluarga, komunikasi dalam keluargaSosiologi keluarga, komunikasi dalam keluarga
Sosiologi keluarga, komunikasi dalam keluargaAndikaFGinting
 
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)ErhanReza
 
Hubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialHubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialRuki
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialsuher lambang
 
Tindakan & Interaksi
Tindakan & InteraksiTindakan & Interaksi
Tindakan & Interaksiintangs
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialElibrarySosiologi
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialyudi anto
 
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad JabirISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad JabirDaffaAchmadJabir
 
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Univa All Islami 202241031 Antropologi Komunikasi
Univa All Islami 202241031  Antropologi KomunikasiUniva All Islami 202241031  Antropologi Komunikasi
Univa All Islami 202241031 Antropologi Komunikasiunivaallislami
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakDiana Tandjung
 

Similar to HUBUNGAN SOSIAL (20)

teori komunikasippt
teori komunikasipptteori komunikasippt
teori komunikasippt
 
TEORI_HUBUNGAN_P_10.pptx
TEORI_HUBUNGAN_P_10.pptxTEORI_HUBUNGAN_P_10.pptx
TEORI_HUBUNGAN_P_10.pptx
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi
Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensiHubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi
Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 babModul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
 
JURNAL KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.docx
JURNAL KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.docxJURNAL KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.docx
JURNAL KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI.docx
 
Sosiologi keluarga, komunikasi dalam keluarga
Sosiologi keluarga, komunikasi dalam keluargaSosiologi keluarga, komunikasi dalam keluarga
Sosiologi keluarga, komunikasi dalam keluarga
 
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
 
Hubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi SosialHubungan/Interaksi Sosial
Hubungan/Interaksi Sosial
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosial
 
Sosiologi interaksi sosial
Sosiologi  interaksi sosialSosiologi  interaksi sosial
Sosiologi interaksi sosial
 
Tindakan & Interaksi
Tindakan & InteraksiTindakan & Interaksi
Tindakan & Interaksi
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad JabirISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
 
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
 
Univa All Islami 202241031 Antropologi Komunikasi
Univa All Islami 202241031  Antropologi KomunikasiUniva All Islami 202241031  Antropologi Komunikasi
Univa All Islami 202241031 Antropologi Komunikasi
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

HUBUNGAN SOSIAL

  • 1. A . Pengertian Hubungan Sosial Kemampuan Hubungan Sosial Rasa Ingin Tahu Dorongan Terhadap Lingkungan Dunia Sekitar
  • 2. Dalam Perkembangannya, setiap individu ingin tahu bagaimana Hubungan sosial yang baik dan aman dengan dunia sekitar SOSIAL JADI, HUBUNGAN SOSIAL DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI CARA-CARA INDIVIDU BEREAKSI TERHADAP ORANG-ORANG SEKITAR DAN BAGAIMANAKAH PENGARUH HUBUNGAN TERSEBUT TERHADAP DIRINYA.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Timbul rasa takut berlebihan Tdk berani berinisiatif dlm berhubungan dg yg lain Tdk berani ngambil keputusan Tidak berani memutuskan pilihan teman yg dipandang cocok.
  • 7. Hubungan Sosial Individu dimulai sejak individu berada dilingkungan Rumah bersama keluarga. Seorang ahli psikoanalisis yang bernama Sigmund Freud menegaskan bahwa sentuhan lembut seorang ibu, kehangatan dekapan gendongan seorang ibu, dan bahan deguban jantung seorang ibu ketika menyusui anak bayinya dirasakan oleh seorang bayi dalam alam psikologisnya sebagai pernyataan kasih sayang, pengakuan, perasaan diterima dan perlindungan yang luar biasa yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa anak dikelak kemudian hari, termasuk kemampuan hubungan sosialnya.
  • 8. No Usia Perkembangan Keterangan 1 Setelah lahir 2 Bulan ke 2 Bayi mulai mengenal muka orang di sekitarnya dan mulai bisa tersenyum sebagai suatu cara menyatakan perasaan senangnya. 3 Bulan ke 6 Bayi mulai mengenal orang-orang disekitarnya dan membedakan dengan orang-orang yang asing baginya 4 Bulan ke 7 Bayi mulai aktif mengadakan kontak dengan orang lain dengan menunjukan kemampuan sederhana, misalnya: mengangkat tangannya untuk minta gendong atau berteriak-teriak menangis minta perhatian. Saat ini anak juga mulai memperhatikan apa yang dikerjakan orang disekelilingnya
  • 9. No Usia Perkembangan Keterangan 5 Bulan ke 10 Bayi mulai bisa berbicara dengan ibunya dengan bahasa yang sangat sederhana, lucu, dan menyenangkan meskipun masih “pelat/cadel” atau belum jelas benar. 6 Akhir tahun pertama Kontak antara orang tua dan bayi sudah cukup jauh sehingga sudah dapat diajak bermain.
  • 10. Hubungan Sosial Anak PRA SEKOLAH (PAUD) USIA 18 BULAN
  • 11. Pada usia 18 bulan ini Pada umur ini dimulai dengan tumbuhnya kesadaran diri atau yang dikenal dengan kesadaran akan dirinya dan kepemilikannya. Pada umur ini keinginan untuk mengekplorasi lingkungan semakin besar, sehingga tidak menimbulkan masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan. Anak mulai berhadapan dengan orang2 disekitarnya yang mungkin menyetujui tetapi ada pula yang menghalangi keinginannya. Pada masa ini sampai akhir masa sekolah ditandai dengan meluasnya lingkungan sosial.
  • 12.
  • 13. Chaplin (1979) mendefinisikan bahwa interaksi merupakan hubungan sosial antara beberapa individu yang bersifat alami dimana individu-individu itu saling mempengaruhi satu sama lain secara serempak. Thibaut dan Kelley (1979), yang merupakan pakar dalam teori interaksi, mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa penting saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu sama lain. Hormans mendefinisikan interak sebagai suatu kejadian dimana suatu aktivitas atau sentimen yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran (reward) atau hukuman (punisment) dengan menggunakan suatu aktivitas atau sentimen oleh individu lain yang menjadi pasangannya(Shaw, 1985:71 ) . Jadi, dalam konsep yang dikemukakan oleh Homans ini, mengandung pengertian bahwa suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.
  • 14. Kesimpulan: Interaksi hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat didalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar teradi hubungan antara pihak-pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.
  • 15. Interaksi verbal: interaksi yang terjadi bila dua orang atau lebih melakukan kontak satu sama lain dengan menggunakan suatu alat-alat artikulasi atau pembicaraan. Interaksi Interaksi emosional Interaksi fisik: Interaksi yang terjadi manakala dua orang atau labih melakukan kontak dengan menggunakan bahasa-bahasa tubuh. Misalnya Ekspresi wajah, posisi tubuh, gerak-gerik tubuh, dan kontak mata.
  • 17. Interaksi tryadic terjadi manakala individu yang terlibat didalamnya lebih dari dua orang dan pola interaksi menyebar ke semua individu yang terlibat. Misalnya, interaksi antara ayah, ibu dan anak jika interaksinya terjadi pada mereka semua. Interaksi dyadic terjadi manakala hanya ada dua orang yang terlibat didalamnya atau lebih dari dua orang tetapi arah interaksinya hanya terjadi dalam dua arah. Contoh: Interaksi antara percakapan dua orang lewat telepon, interaksi antara guru-murid dalam kelas jika guru menggunakan metode ceramah atau tanya jawab satu arah tanpa menciptakan dialog antar murid.
  • 18. Drama tindakan kedua (the secong act drama) dapat disebut juga dengan istilah “perjuangan untuk emansipasi”. Pada masa ini, remaja memiliki perjuangan yang kuat untuk membebaskan diri dari ketergantungan dengan orang tuanya sebagaimana pada masa anak-anak dalam rangka berusaha mencapai status dewasa. (mulai tidak mau manja) Drama tindakan pertama (the first act drama), interaksi remaja dengan orang tua berlangsung sebagaimana yang terjadi pada interaksi antara masa anak-anak dengan orang tua; mereka memiliki ketergantungan kepada orang tua dan masih sangat dipengaruhi oleh orang tua. Jersild, Brook, dan Brook (1998) mengatakan bahwa interaksi antara remaja dengan orang tua dapat digambarkan sebagai “ three-act-drama” (drama-tiga-tindakan).
  • 19. Drama tindakan ketiga (the third act drama), remaja sudah berusaha untuk dapat menempatkan dirinya untuk berteman dengan orang dewasa dan berinteraksi secara lancar dengan mereka. Namun usaha remaja ini seringkali masih memperoleh hambatan yang disebabkan oleh pengaruh dari orang tua yang sebenarnya masih belum bisa melepas anak remajanya secara penuh. (akibatnya: ada konflik orang tua dan anak) Dalam konteks interaksi remaja – orang tua, Fontana (1981) menambahkan adanya aspek obyektif dan subyektif. Aspek obyektif: keadaan nyata dari peristiwa yang terjadi pada saat interaksi antara remaja dan orang tua berlangsung. Aspek subyektif: kenyataan nyata yang dipersepsi oleh remaja pada saat interaksi berlangsung
  • 20. Interaksi yang terjadi antar individu dalam lingkungan keluarga akan tampil dalam kualitas yang berbeda-beda. Kualitas mengacu kepada derajat relatif kebaikan atau keunggulan suatu hal, yang dalam hal ini adalah interaksi antar individu. Suatu interaksi dikatakan berkualitas jika mampu memberikan kesempatan kepada individu untuk mengembangkan diri dengan segala kemungkinan yang dimilikinya. Jadi, yang dimaksud dengan interaksi remaja-orang tua adalah hubungan timbal balik secara aktif antara remaja dengan orang tuanya yang berwujud dalam kualitas hubungan yang memungkinkan remaja untuk mengembangkan potensi dirinya.