SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Novira Faradilla Chaniago
X-2 / IIS
SOSIOLOGI
1. Tindakan Sosial



Tindakan sosial adalah perbuatan atau
perilaku manusia untuk mencapai tujuan
subjektif dirinya. Misalnya, sejak kecil
manusia sudah melakukan tindakan sosial
seperti membagi makanan dengan temannya
atau memberikan sesuatu kepada pengemis.
Tindakan sosial manusia diperoleh melalui
proses belajar dan proses pengalaman dari
orang lain.
Pada dasarnya tindakan sosial dapat
dibedakan menjadi empat tipe berikut:


Bersifat rasional (instrumental)
Tindakan sosial yang bersifat
rasional adalah tindakan sosial
yang dilakukan dengan
pertimbangan dan pilihan secara
sadar (masuk akal) untuk
mendapatkan hasil-hasil yang
efisien.
-Berorientasi nilai
Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan
dengan memperhitungkan manfaat, sedangkan tujuan
yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan.
Contohnya: Kita tidak pernah mempersoalkan mengapa
kita saat makan harus menggunakan tangan kanan.
-Tradisional
Tindakan sosial tradisional adalah tindakan sosial yang
menggunakan pertimbangan kondisi kebiasaan yang
telah baku dan ada di masyarakat seperti upacaraupacara adat.
-Afektif
Tindakan sosial afektif adalah tindakan sosial yang
sebagian besar tindakannya dikuasai oleh perasaan
(afektif) ataupun emosi, tanpa melakukan pertimbangan
yang matang.
2. Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok,
atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat.
Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris
social interaction yang berarti saling bertindak.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis,
bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok,
dan antara individu dengan kelompok.
Interaksi sosial terjadi apabila satu individu
melakukan tindakan sehingga menimbulkan
reaksi bagi individu-individu lain.
Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan
yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan
pertikaian.
3. Syarat Terjadinya
Interaksi Sosial
• Kontak Sosial

Kontak sosial adalah hubungan antara
satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
awal
terjadinya interaksi sosial dan masing-masing
pihak
salingg bereaksi meski tidak harus bersentuhan
secara fisik.
Kontak antar individu

Kontak antar individu adalah terjadi antara
individu dengan individu. Contoh: kontak antar
teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru
dengan salah satu siswanya, dan lain-lain.

Kontak antar individu dengan
kelompok, dan sebaliknya

Kontak antar individu dengan kelompok adalah
kontak yang terjadi antara individu dengan
suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak yang
terjadi saat seseorang mempresentasikan
sesuatu dengan beberapa orang lain dan kontak
antara guru dengan para siswa di kelas.
Kontak antar kelompok

Kontak antar kelompok adalah kontak
yang terjadi antara kelompok satu
dengan kelompok yang lain. Contoh:
kontak bisnis antar perusahaan dan
kontak antar tim sepakbola saat
bertanding.
b. Komunikasi
• ‘Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin:
berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah
berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak
sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau
kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih
ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses.
• Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak
belum tentu terjadi komunikasi). Komunikasi memiliki maksud
yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi
dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang
berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai
penghormatan atau ejekan terhadap seseorang.
4. Ciri-Ciri Interaksi Sosial







Pelakunya lebih dari satu orang.
Ada komunikasi di antara pelaku melalui
kontak sosial.
Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas,
terlepas dari sama atau tidaknya tujuan
tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.
Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini,
dan masa datang) yang akan menentukan
sikap aksi yang sedang berlangsung.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya Interaksi Sosial


Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan
seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu,
sehingga orang tersebut mengikuti
pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang.
Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa,
mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam
masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah
obat yang harganya mahal yang merupakan produk
impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit.
Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul
akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk
luar negeri.
b. Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru
tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi
cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh
seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam
sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering
meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara
berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat
dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan
di sekolah. Karena seseorang (terutama saat
seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung
lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan
temannya dengan berbagai macam kebiasaan.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecender ungan atau
keinginan dalam diri seseor ang untuk
menjadi sama dengan orang lain.
Identifikasi mengakibatkan ter jadinya
pengar uh yang lebih dalam dari sugesti
dan imitasi kar ena identifikasi dilakukan
oleh seseor ang secara sadar.
Contoh identifikasi: seor ang pengagum
ber at ar tis ter kenal, ia sering
mengidentifikasi dirinya menjadi ar tis
idolanya dengan menir u model r ambut,
model pakaian, atau gaya perilakunya
dan menganggap dirinya sama dengan
ar tis ter sebut.
d. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik
pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan
kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga
formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada
peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat
mencapai suatu prestasi.
e. Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan
peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam
konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa
yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang,
sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap
simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih
terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut
merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang
menjadi korban letusan Gunung Merapi.
f. Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh,
atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada
individu
yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi
motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang
dimotivasikan
secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab.
Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi
kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.
Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan
rencana. Kontak sosial yang berlangsung kadangkadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita
inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan
mengalami gangguan dan bahkan terhenti
seandainya terjadi hal-hal berikut:
-Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak
mempunyai harapan lagi untuk mencapai tujuan.
-Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak
mendatangkan keuntungan.
-Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara
pihak-pihak yang saling berinteraksi.
-Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi
mengadakan interaksi.
6. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung
sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya
warga yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan
berbagai bentuk interaksi sosial.
Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai
oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu
sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama,
menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong.
Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian,
peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain.
Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk,
yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan
(proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses
disosiatif).
1. Proses asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi
sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut.
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan bersama.
Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka
mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada
saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya
kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi
merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang
berguna.
4.

Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama,
yaitu:
-Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai
pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau
lebih.
-Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan
unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan
politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan
dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
-Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh
dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk
sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut
mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.
-Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek
tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi
menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan
akan menjadi ‘usaha patungan’.
b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu
proses di mana orang
perorangan atau kelompokkelompok manusia yang
mula-mula saling
ber tentangan, saling
mengadakan penyesuaian
diri untuk mengatasi
kete gangan-kete gangan.
Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang
atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan.
Individu semacam itu disebut tolerant.
Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di
mana masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak
yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai
penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut
perundingan.
Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses
pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu
pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.

.
.
.
.
.

Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya
menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari
kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus
disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini
bersifat mengikat.
Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk
menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan
arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.
keinginan yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama.
Biasanya dilakukan melalui perundingan.
Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan.
Pada umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir
dalam penyelesaian konflik.
Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power
(politik keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang
berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu
sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi
kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang
bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.
Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling
menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam
rangka mengurangi ketegangan.
Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau
peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan
digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara
pihak-pihak yang bertikai.
C. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu
kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri.
Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
adalah unsur kebudayaan kebendaan dam peralatan yang
sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti
komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan
kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan
asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang
menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang
menyangkut prinsip hidup seperti paham komunisme,
kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
d. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha mengurangi
perbedaan yang terdapat di antara beberapa
orang atau kelompok serta usaha
menyamakan sikap, mental, dan tindakan
demi tercapainya tujuan bersama. Contoh
asimilasi antar dua kelompok masyarakat
adalah upaya untuk membaurkan etnis
Tionghoa dengan masyarakat pribumi.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya
suatu asimilasi antara lain adalah:










Toleransi
Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang
ekonomi
Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam
masyarakat
Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
Perkawinan campuran (amalgamation)
Adanya musuh bersama dari luar
Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya
asimilasi, ada pula faktor-faktor yang menghambat
asimilasi. Antara lain sebagai berikut:

•
•
•
•
•
•
•
•

Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu
kebudayaan kelompok
Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan
kelompok atas kebudayaan kelompok lain
Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain
Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok
tertentu
Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
Adanya perasaan in-group yang kuat
Adanya diskriminasi
Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok
2. Proses Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi
sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan. Ada
beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain
sebagai berikut:
 a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah proses sosial yang ditandai
dengan adanya saling berlomba atau bersaing antar
individu atau antar kelompok tanpa menggunakan
ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu nilai
tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat.
Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk
mendapatkan peringkat pertama atau pada saat
berlangsungnya suatu pertandingan.
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara
persaingan dan konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu:


Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan,
gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan
perbuatan kekerasan.



Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki,
menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat
selebaran.



Kontravensi yang bersifat intensif. Seperti penghasutan, penyebaran
desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.



Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak
lain dan berkhianat.



Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi,
mengejutkan pihak lawan, dan mengganggu atau membingungkan
pihak lawan.
c. Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan
atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan
dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman atau kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya
konflik adalah:


Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan
pendirian dan perasaan



Berprasangka buruk kepada pihak lain



Individu kurang bisa mengendalikan emosi



Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok



Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang
berfungsi
7. Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan
Peranan Sosial




a. Kedudukan (Status)
Status (kedudukan) adalah
posisi sosial yang merupakan tempat
dimana seseorang menjalankan kewajiban
kewajiban dan berbagai aktivitas lain
sekaligus merupakan tempat bagi
seseorang untuk menanamkan
harapan-harapan.
b. Peranan
Peranan merupakan aspek dinamis
kedudukan atau status. Peranan adalah
perilaku yang diharapkan oleh pihak
lain dalam melaksanakan hal dan
kewajiban sesuai dengan status
yang dimilikinya.
Sekian Mohon maaf bila ada
kekurangan. Terimakasih 

More Related Content

What's hot

(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi SosialBagus Adhi Pratama
 
Interaksi sebagai proses sosial - IPS X SMK Bab I
Interaksi sebagai proses sosial - IPS X SMK Bab IInteraksi sebagai proses sosial - IPS X SMK Bab I
Interaksi sebagai proses sosial - IPS X SMK Bab ISakina Mawardah
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMuchlis Soleiman
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialYadhi Muqsith
 
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 babModul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 babJaya Gemilang Toga
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"Nurul Zulkarnaen
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialDezan Must
 
Interaksi Sosial PPT
Interaksi Sosial PPTInteraksi Sosial PPT
Interaksi Sosial PPTFirdika Arini
 
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialMateri IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialBagus Adhi Pratama
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialCHANIIE
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMahad Alzaytun
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialsman 2 mataram
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialDiana Amelia Bagti
 
2 interaksi sosial
2 interaksi sosial2 interaksi sosial
2 interaksi sosialEka Gunawan
 

What's hot (20)

Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
(B). Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial
 
Interaksi sebagai proses sosial - IPS X SMK Bab I
Interaksi sebagai proses sosial - IPS X SMK Bab IInteraksi sebagai proses sosial - IPS X SMK Bab I
Interaksi sebagai proses sosial - IPS X SMK Bab I
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
pkn Materi 3
pkn Materi 3pkn Materi 3
pkn Materi 3
 
Makalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosialMakalah interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 babModul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Interaksi Sosial PPT
Interaksi Sosial PPTInteraksi Sosial PPT
Interaksi Sosial PPT
 
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialMateri IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Interaksi Sosial
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
2 interaksi sosial
2 interaksi sosial2 interaksi sosial
2 interaksi sosial
 

Similar to Interaksi Sosial

Tindakan & Interaksi
Tindakan & InteraksiTindakan & Interaksi
Tindakan & Interaksiintangs
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialElibrarySosiologi
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)RezaWahyuni5
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)BudionoDrs
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)BudionoDrs
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)BudionoDrs
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)RezaWahyuni5
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseAbel Petrus
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar ManusiaInteraksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusiapjj_kemenkes
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialsuher lambang
 
Psikologi modul 3 kb 5
Psikologi modul 3 kb 5Psikologi modul 3 kb 5
Psikologi modul 3 kb 5Uwes Chaeruman
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia pjj_kemenkes
 
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.pptAnggaWinata5
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi Sosialnadiya20
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfAlyaraisa Alpasha
 
hubungan sosial
hubungan sosialhubungan sosial
hubungan sosialabd_
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia pjj_kemenkes
 

Similar to Interaksi Sosial (20)

Tindakan & Interaksi
Tindakan & InteraksiTindakan & Interaksi
Tindakan & Interaksi
 
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan SosialIndividu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
Bab 2 individu, kelompok, dan hubungan sosial (1)
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, SanjoseKehidupan sosial manusia, Sanjose
Kehidupan sosial manusia, Sanjose
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar ManusiaInteraksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
 
proses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosialproses sosial dan interaksi sosial
proses sosial dan interaksi sosial
 
Psikologi modul 3 kb 5
Psikologi modul 3 kb 5Psikologi modul 3 kb 5
Psikologi modul 3 kb 5
 
Dinamika Sosial
Dinamika SosialDinamika Sosial
Dinamika Sosial
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
 
Asimen interpersonal
Asimen interpersonalAsimen interpersonal
Asimen interpersonal
 
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
 
Interaksi Sosial
Interaksi SosialInteraksi Sosial
Interaksi Sosial
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
 
hubungan sosial
hubungan sosialhubungan sosial
hubungan sosial
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
 

Interaksi Sosial

  • 2. 1. Tindakan Sosial  Tindakan sosial adalah perbuatan atau perilaku manusia untuk mencapai tujuan subjektif dirinya. Misalnya, sejak kecil manusia sudah melakukan tindakan sosial seperti membagi makanan dengan temannya atau memberikan sesuatu kepada pengemis. Tindakan sosial manusia diperoleh melalui proses belajar dan proses pengalaman dari orang lain.
  • 3. Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe berikut:  Bersifat rasional (instrumental) Tindakan sosial yang bersifat rasional adalah tindakan sosial yang dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara sadar (masuk akal) untuk mendapatkan hasil-hasil yang efisien.
  • 4. -Berorientasi nilai Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaat, sedangkan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Contohnya: Kita tidak pernah mempersoalkan mengapa kita saat makan harus menggunakan tangan kanan. -Tradisional Tindakan sosial tradisional adalah tindakan sosial yang menggunakan pertimbangan kondisi kebiasaan yang telah baku dan ada di masyarakat seperti upacaraupacara adat. -Afektif Tindakan sosial afektif adalah tindakan sosial yang sebagian besar tindakannya dikuasai oleh perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa melakukan pertimbangan yang matang.
  • 5. 2. Pengertian Interaksi Sosial  Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat. Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan pertikaian.
  • 6. 3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial • Kontak Sosial Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak salingg bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
  • 7. Kontak antar individu Kontak antar individu adalah terjadi antara individu dengan individu. Contoh: kontak antar teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan salah satu siswanya, dan lain-lain. Kontak antar individu dengan kelompok, dan sebaliknya Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi antara individu dengan suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak yang terjadi saat seseorang mempresentasikan sesuatu dengan beberapa orang lain dan kontak antara guru dengan para siswa di kelas.
  • 8. Kontak antar kelompok Kontak antar kelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding.
  • 9. b. Komunikasi • ‘Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses. • Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang.
  • 10. 4. Ciri-Ciri Interaksi Sosial     Pelakunya lebih dari satu orang. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
  • 11. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial  Sugesti Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.
  • 12. b. Imitasi Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan temannya dengan berbagai macam kebiasaan.
  • 13. c. Identifikasi Identifikasi adalah kecender ungan atau keinginan dalam diri seseor ang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan ter jadinya pengar uh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi kar ena identifikasi dilakukan oleh seseor ang secara sadar. Contoh identifikasi: seor ang pengagum ber at ar tis ter kenal, ia sering mengidentifikasi dirinya menjadi ar tis idolanya dengan menir u model r ambut, model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan ar tis ter sebut.
  • 14. d. Simpati Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi. e. Empati Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.
  • 15. f. Motivasi Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.
  • 16. Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang berlangsung kadangkadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut: -Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagi untuk mencapai tujuan. -Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan. -Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi. -Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.
  • 17. 6. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan berbagai bentuk interaksi sosial. Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).
  • 18. 1. Proses asosiatif Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut. a. Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
  • 19. 4. Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu: -Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih. -Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. -Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain. -Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha patungan’.
  • 20. b. Akomodasi (Accomodation) Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau kelompokkelompok manusia yang mula-mula saling ber tentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi kete gangan-kete gangan.
  • 21. Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant. Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut perundingan. Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah. . . . . . Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat. Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.
  • 22. keinginan yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan. Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik. Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur. Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan. Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara pihak-pihak yang bertikai.
  • 23. C. Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
  • 24.
  • 25. d. Asimilasi (assimilation) Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Contoh asimilasi antar dua kelompok masyarakat adalah upaya untuk membaurkan etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi.
  • 26. Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah:        Toleransi Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan Perkawinan campuran (amalgamation) Adanya musuh bersama dari luar
  • 27. Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-faktor yang menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut: • • • • • • • • Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan kelompok lain Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah Adanya perasaan in-group yang kuat Adanya diskriminasi Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok
  • 28. 2. Proses Disosiatif Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut:  a. Persaingan (competition) Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba atau bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat. Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya suatu pertandingan.
  • 29. b. Kontravensi (contravention) Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu:  Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan.  Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran.  Kontravensi yang bersifat intensif. Seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.  Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan berkhianat.  Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak lawan, dan mengganggu atau membingungkan pihak lawan.
  • 30. c. Konflik Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah:  Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan  Berprasangka buruk kepada pihak lain  Individu kurang bisa mengendalikan emosi  Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok  Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfungsi
  • 31. 7. Interaksi Sosial sebagai Wujud Status dan Peranan Sosial   a. Kedudukan (Status) Status (kedudukan) adalah posisi sosial yang merupakan tempat dimana seseorang menjalankan kewajiban kewajiban dan berbagai aktivitas lain sekaligus merupakan tempat bagi seseorang untuk menanamkan harapan-harapan. b. Peranan Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hal dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya.
  • 32. Sekian Mohon maaf bila ada kekurangan. Terimakasih 