SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
HUBUNGAN AKRAB:
KELUARGA, TEMAN, KEKASIH, DAN
PASANGAN HIDUP
Keluarga : Hubungan yang Pertama
Sebagian besar interaksi orang tua dan anak memiliki implikasi
masa depan
karena keluarga adalah tempat masing-masing dari kita untuk
belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.
Elemen umum dari semua hubungan akrab adalah:
 saling ketergantungan (interdepence),
 suatu asosiasi interpersonal
 dimana dua orang secara konsisten mempengaruhi
kehidupan satu sama lain,
 memusatkan pikiran dan
 emosi mereka terhadap satu sama lain, dan
 secara teratur terlibat dalam aktivitas bersama sebisa
mungkin.
Interaksi Orang Tua dan Keturunan mereka
Sifat dari interaksi tergantung pada karakteristik kepribadian dari
orang-orang yang berinteraksi dengan generasi muda (usia remaja).
Remaja diketahui mencintai orang tua mereka sejauh para remaja ini
menyukai mereka dan sejauh mana remaja adalah orang yang
sopan. Sebagian besar remaja merasakan cinta semacam itu kepada
ayah dan ibu mereka dan merasa dicintai juga.
Hubungan yang menyenangkan dan memuaskan di dalam keluarga
diasosiasikan dengan kemampuan untuk mengalami empati, rasa
percaya diri yang tinggi, dan kepercayaan interpersonal. Interaksi di
dalam keluarga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan
karakteristik kepribadian, namun juga oleh budaya.
Hubungan antara kakak beradik
Hubungan antar kakak adik berbeda dari hubungan antara orang tua dan
anak-anaknya. Hubungan antar kakak adik sering kali merupakan
kombinasi antara perasaan sayang, benci, dan persaingan (Boer, dkk.,
1997).
Kakak beradik paling mungkin merasa dekat jika mereka dapat berbagi
sikap dan kenangan, saling membela, mengalami pertemanan, dan
saling menolong untuk mengatasi kesulitan.
Ketika kakak beradik sangat dekat pada saat anak-anak, mereka cenderung
tumbuh menjauh pada saat remaja dan dewasa muda, tetapi pada saat
mereka mencapai usia setengah baya, sebagian dari mereka sekali lagi
membina hubungan yang dekat dan positif.
Hubungan di Luar Keluarga:
Membangun persahabatan
Dengan semakin dewasanya kita, persahabatan memiliki beberapa
karakteristik yang berbeda.
Suatu hubungan teman akrab akan mengakibatkan dua individu akan
menghabiskan lebih banyak waktu bersama, berinteraksi satu sama lain
pada situasi yang bervariasi, saling memberikan dukungan, serta
emosional.
Sedangkan teman biasa adalah seseorang yang menyenangkan, sementara
sahabat dihargai karena murah hati, dan jujur, yaitu seseorang yang
dapat anda ajak bersantai dan menjadi diri anda sendiri.
Awal Ketertarikan: Kedekatan dan Emosi
 Ketertarikan interpersonal merujuk pada sikap seseorang
menggenai orang lain. Ketertarikan diekspresikan
sepanjang satu dimensi yang berkisar dari sangat suka
hingga sangat tidak suka.
 Banyak psikologi sosial, yakin  kita membuat
evaluasi yang positif setiap kita merasakan hal
yang positif dan membuat evaluasi negatif setiap
kita merasakan perasaan yang negatif.
 Faktor apapun yang mempengaruhi keadaan
emosional seseorang pada gilirannya akan
mempengaruhi ketertarikan.
Dasar-dasar Ketertarikan
Pertama
 Berdasarkan penelitian-penelitian yang melibatkan orang asing
(orang yang sebelumnya tidak dikenal oleh subjek penelitian),
dapat disimpulkan bahwa kita menyukai seseorang jika orang
tersebut :
 Berdekatan dengan kita secara geografis.
 Memiliki kesamaan kepercayaan, nilai-nilai, dan ciri-ciri
kepribadian.
 Memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita.
 Menyenangkan atau dapat kita setujui (sikap, pandangan, dan
perilakunya).
 Menarik secara fisik.
 Membalas kesukaan kita (kita cenderung tertarik terhadap orang
yang menyukai kita ---- sesuai dengan Balance Theory dari
Heider, 1946).
KEKUATAN DARI
KEDEKATAN
Apa yang menentukan kesadaran, interaksi dan derajat
ketertarikan kita pada seseorang?
•lingkungan fisik disekitar kita.
•Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dua orang cenderung
menjadi kenal jika faktor-faktor eksternal (lokasi, kamar asrama,
tempat duduk dikelas, meja kerja dan lain-lain) menyebabkan
mereka sering mengadakan kontak.
Hubungan Romantis, Cinta, dan Keintiman Fisik
Di antara karakteristik yang menjadi definisi dari hubungan romantis
adalah ketertarikan seksual dan hingga derajat tertentu yaitu keintiman
fisik.
Tergantung pada individunya dan apa yang menurut budaya yang
diterimanya.
Komponen Cinta
Komponen cinta menurut Sternberg, 1997:
1. Intimacy
 Intimacy/keintiman merupakan pengalaman seseorang yang timbul dari
perasaan kedekatan, keterikatan, dan keterhubungan seseorang dengan orang lain
yang melibatkan keinginan untuk memberi dan menerima serta membagi suatu
pikiran terdalam seseorang kepada orang lain.
2. Passion
 Passion/gairah merupakan keinginan yang romantis yang mencakup hasrat
seksual seseorang yang intens kepada orang lain, disertai dengan gairah psikologis
(Sternberg, 1997).
3. Commitment
 Commitment/komitmen menurut Sternberg (Rathus, Nevid, & Rathus, 2008)
merupakan usaha seseorang untuk mempertahankan cintanya melalui suatu
komitmen dalam suatu hubungan. Komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui
suatu bentuk tindakan seperti sebuah pertunangan, pernikahan, kesetiaan seksual
terhadap pasangan, dan lain sebagianya (Sternberg, 1997).
Jenis-jenis Cinta
 Non Love
 Non love adalah sebuah hubungan yang tidak mencakup
ketiga komponen dari cinta. Sebagian besar hubungan pribadi kita
merupakan jenis hubungan yang tidak melibatkan unsur cinta
(Sternberg, 1986).
 Liking
 Liking merupakan pengalaman kita dengan orang lain sebagai
seorang sahabat. Liking mempunyai komponen cinta yang kuat
yaitu keintiman (intimacy), namun tidak memiliki komponen gairah
(passion) dan komitmen (commitment).
 Infatuation
 Infatuation adalah “cinta pada pandangan pertama” ketika
seseorang mengalami suatu gairah kerinduan terhadap orang lain.
Infatuation ini hanya memiliki komponen gairah (passion), akan
tetapi tidak memiliki komponen keintiman (intimacy) dan komitmen
(commitment).
 Empty love
 Empty love merupakan cinta yang ditandai hanya dengan komitmen
(commitment) untuk mempertahankan hubungan tetapi tidak mempunyai
komponen gairah (passion) dan keintiman (intimacy). Empty love bisa
menjadi hubungan yang stagnan apabila tidak melibatkan keintiman
emosional dan ketertarikan fisik. Salah satu contoh empty love yaitu
perjodohan dalam sebuah pernikahan di mana masing-masing pasangan
mencoba untuk saling mencintai.
 Romantic love
 Romantic love/cinta romantis merupakan kombinasi dari keintiman
(intimacy) dan gairah (passion) namun tidak memiliki komitmen
(commitment). Orang yang mengalami romatic love tidak hanya tertarik
secara fisik saja tetapi telah terikat secara emosional satu sama lain.
 Companionate love
 Companionate love merupakan kombinasi dari keintiman (intimacy)
dan komitmen (commitment). Companionate love sering terjadi pada
hubungan jangka panjang yang gairah ketertarikan telah berkurang dan
digantikan dengan komitmen persahabatan.
 Fatuous love
 Fatuous love merupakan salah satu tipe cinta
(Sternberg, 1986) yang dapat diasosiasikan seperti badai
angin asmara yang dapat menimbulkan pernikahan kilat.
Fatuous love adalah suatu hubungan yang memiliki
komponen cinta berupa komitmen (commitment) dan gairah
(passion), tetapi tidak memiliki komponen keintiman
(intimacy). Komitmen yang dibuat pada hubungan ini
berdasarkan pada gairah saja tanpa melibatkan keintiman
sehingga dapat menyebabkan perceraian dalam suatu
pernikahan.
 Consummate love
 Consummate love adalah cinta yang lengkap dan kuat
karena cinta ini terdiri dari keintiman (intimacy), gairah
(passion), dan komitmen (commitment). Kebanyakan
pasangan berusaha keras untuk mewujudkan jenis cinta ini
untuk menghasilkan suatu hubungan yang ideal
Persahabatan dan Percintaan :
Persamaan dan Perbedaan
Percintaan terjadi sebagai hasil dari:
 kedekatan,
 motivasi untuk memiliki hubungan,
 keyakinan kita mengenai karakteristik yang dapat diamati mengenai
orang lain, dan
 rasa saling suka.
Persahabatan:
 keintiman verbal itu penting,
 keintiman fisik cenderung terbatas terutama pada pertemanan antar
laki-laki dan perempuan.
Perbedaannya, pada umumnya:
 percintaan cenderung seksualnya tinggi,
 persahabatan tidak memiliki kecenderungan seksual.
Makna cinta
Cinta adalah sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan biasa dan
melebihi rasa tertarik secara romantis atau seksual seseorang. Cinta
dapat dikategorikan sebagai:
 Cinta Membara
Cinta membara biasanya timbul sebagai reaksi positif yang segera,
berlebihan, menggelora, dan menghabiskan energi, terhadap orang lain
 Cinta Bisa Jadi Suatu Hal yang Semarak
Meskipun cinta membara adalah pengalaman yang umum, namun cinta
ini terlalu intens dan terlalu meluap-luap untuk dipertahankan secara
permanen.
Seksualitas dalam Hubungan Romantis
Sangsi hukum dan keagamaan terhadap seks pranikah memiliki sejarah
yang panjang pada berbagai budaya,
tetapi perubahan yang dramatis pada sikap terhadap seks dan perilaku
seksual terjadi selama abad ke 20.
Sikap mengenai seksualitas menjadi interaksi seksual menjadi komponen
dari hubungan romantis yang umum dan diterima secara luas.
Perubahan Pada Sikap dan Prilaku Seksual
Salah satu penjelasan yang mungkin mengenai perubahan sikap dan
tingkah laku mengenai seks terdapat pada pesan-pesan yang
disampaikan media televisi yang paling popular di antara remaja,
berbicara mengenai seks dan terlibat dalam hubungan seks sangatlah
umum, dan perilaku seksual digambarkan dan benar-benar nyata

More Related Content

What's hot

Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaKirenius Wadu
 
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiaFitriani Upith Fauziyah
 
pendidikan sepanjang hayat
pendidikan sepanjang hayatpendidikan sepanjang hayat
pendidikan sepanjang hayatDinda Rudzikzani
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalDiana Amelia Bagti
 
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang KuatSabam Sitinjak
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
Kelompok 5 kolaborasi dan jejaring kerja
Kelompok 5   kolaborasi dan jejaring kerjaKelompok 5   kolaborasi dan jejaring kerja
Kelompok 5 kolaborasi dan jejaring kerjaUniversity of Andalas
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapvidyatiara
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Dasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgDasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgJannus Panjaitan
 
Proses dan tahapan konseling keluarga
Proses dan tahapan konseling keluargaProses dan tahapan konseling keluarga
Proses dan tahapan konseling keluarganugryp site
 

What's hot (20)

Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososialPerkembangan psikososial
Perkembangan psikososial
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1
 
Rpl pak ariff 2
Rpl pak ariff 2Rpl pak ariff 2
Rpl pak ariff 2
 
Teori komunikasi keluarga
Teori komunikasi keluargaTeori komunikasi keluarga
Teori komunikasi keluarga
 
Kepemimpinan kristen
Kepemimpinan kristenKepemimpinan kristen
Kepemimpinan kristen
 
pendidikan sepanjang hayat
pendidikan sepanjang hayatpendidikan sepanjang hayat
pendidikan sepanjang hayat
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik InterpersonalPSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
PSIKOLOGI SOSIAL - Daya Tarik Interpersonal
 
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Kelompok 5 kolaborasi dan jejaring kerja
Kelompok 5   kolaborasi dan jejaring kerjaKelompok 5   kolaborasi dan jejaring kerja
Kelompok 5 kolaborasi dan jejaring kerja
 
Etika terapan
Etika terapanEtika terapan
Etika terapan
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Makalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen KonflikMakalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen Konflik
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Dasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwgDasar dasar alkitabiah pwg
Dasar dasar alkitabiah pwg
 
Proses dan tahapan konseling keluarga
Proses dan tahapan konseling keluargaProses dan tahapan konseling keluarga
Proses dan tahapan konseling keluarga
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 

Similar to HUBUNGAN INTIM

Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...RintaArina
 
Makalah potensi cinta
Makalah potensi cintaMakalah potensi cinta
Makalah potensi cintaFerry 007
 
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihManusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihJethroBharata
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEnurjanahSA
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEnurjanahSA
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEnurjanahSA
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEnurjanahSA
 
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptxDAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptxHettySigalingging
 
Psikologicinta 111028161658-phpapp01
Psikologicinta 111028161658-phpapp01Psikologicinta 111028161658-phpapp01
Psikologicinta 111028161658-phpapp01Nurani Ruhendi Putri
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasihjasriahfisika
 
Social penetration theory
Social penetration theorySocial penetration theory
Social penetration theoryRonzzy Kevin
 
PPT Webinar Toxic Relationship.pptx
PPT Webinar Toxic Relationship.pptxPPT Webinar Toxic Relationship.pptx
PPT Webinar Toxic Relationship.pptxIpdarizkyrhhariri
 
makalah agama kristen
makalah agama kristenmakalah agama kristen
makalah agama kristenEq Sambaimana
 

Similar to HUBUNGAN INTIM (20)

Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
Komunikasi Antarpribadi 7_Tipe-tipe Relasi Interpersonal dalam Komunikasi Ant...
 
Makalah potensi cinta
Makalah potensi cintaMakalah potensi cinta
Makalah potensi cinta
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasih
 
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasihManusia dan cinta kasih
Manusia dan cinta kasih
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVEPowerPoint ALL ABOUT LOVE
PowerPoint ALL ABOUT LOVE
 
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptxDAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
DAYA TARIK INTERPERSONAL-KEL3.pptx
 
Psikologi cinta
Psikologi cintaPsikologi cinta
Psikologi cinta
 
Psikologicinta 111028161658-phpapp01
Psikologicinta 111028161658-phpapp01Psikologicinta 111028161658-phpapp01
Psikologicinta 111028161658-phpapp01
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihManusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta Kasih
 
Social penetration theory
Social penetration theorySocial penetration theory
Social penetration theory
 
PPT Webinar Toxic Relationship.pptx
PPT Webinar Toxic Relationship.pptxPPT Webinar Toxic Relationship.pptx
PPT Webinar Toxic Relationship.pptx
 
Kelompok 13
Kelompok 13Kelompok 13
Kelompok 13
 
Cinta
CintaCinta
Cinta
 
makalah agama kristen
makalah agama kristenmakalah agama kristen
makalah agama kristen
 
Pacaran sehat
Pacaran sehatPacaran sehat
Pacaran sehat
 
Relationship
RelationshipRelationship
Relationship
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

HUBUNGAN INTIM

  • 1. HUBUNGAN AKRAB: KELUARGA, TEMAN, KEKASIH, DAN PASANGAN HIDUP
  • 2. Keluarga : Hubungan yang Pertama Sebagian besar interaksi orang tua dan anak memiliki implikasi masa depan karena keluarga adalah tempat masing-masing dari kita untuk belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Elemen umum dari semua hubungan akrab adalah:  saling ketergantungan (interdepence),  suatu asosiasi interpersonal  dimana dua orang secara konsisten mempengaruhi kehidupan satu sama lain,  memusatkan pikiran dan  emosi mereka terhadap satu sama lain, dan  secara teratur terlibat dalam aktivitas bersama sebisa mungkin.
  • 3. Interaksi Orang Tua dan Keturunan mereka Sifat dari interaksi tergantung pada karakteristik kepribadian dari orang-orang yang berinteraksi dengan generasi muda (usia remaja). Remaja diketahui mencintai orang tua mereka sejauh para remaja ini menyukai mereka dan sejauh mana remaja adalah orang yang sopan. Sebagian besar remaja merasakan cinta semacam itu kepada ayah dan ibu mereka dan merasa dicintai juga. Hubungan yang menyenangkan dan memuaskan di dalam keluarga diasosiasikan dengan kemampuan untuk mengalami empati, rasa percaya diri yang tinggi, dan kepercayaan interpersonal. Interaksi di dalam keluarga tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan karakteristik kepribadian, namun juga oleh budaya.
  • 4. Hubungan antara kakak beradik Hubungan antar kakak adik berbeda dari hubungan antara orang tua dan anak-anaknya. Hubungan antar kakak adik sering kali merupakan kombinasi antara perasaan sayang, benci, dan persaingan (Boer, dkk., 1997). Kakak beradik paling mungkin merasa dekat jika mereka dapat berbagi sikap dan kenangan, saling membela, mengalami pertemanan, dan saling menolong untuk mengatasi kesulitan. Ketika kakak beradik sangat dekat pada saat anak-anak, mereka cenderung tumbuh menjauh pada saat remaja dan dewasa muda, tetapi pada saat mereka mencapai usia setengah baya, sebagian dari mereka sekali lagi membina hubungan yang dekat dan positif.
  • 5. Hubungan di Luar Keluarga: Membangun persahabatan Dengan semakin dewasanya kita, persahabatan memiliki beberapa karakteristik yang berbeda. Suatu hubungan teman akrab akan mengakibatkan dua individu akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama, berinteraksi satu sama lain pada situasi yang bervariasi, saling memberikan dukungan, serta emosional. Sedangkan teman biasa adalah seseorang yang menyenangkan, sementara sahabat dihargai karena murah hati, dan jujur, yaitu seseorang yang dapat anda ajak bersantai dan menjadi diri anda sendiri.
  • 6. Awal Ketertarikan: Kedekatan dan Emosi  Ketertarikan interpersonal merujuk pada sikap seseorang menggenai orang lain. Ketertarikan diekspresikan sepanjang satu dimensi yang berkisar dari sangat suka hingga sangat tidak suka.
  • 7.
  • 8.  Banyak psikologi sosial, yakin  kita membuat evaluasi yang positif setiap kita merasakan hal yang positif dan membuat evaluasi negatif setiap kita merasakan perasaan yang negatif.  Faktor apapun yang mempengaruhi keadaan emosional seseorang pada gilirannya akan mempengaruhi ketertarikan.
  • 9. Dasar-dasar Ketertarikan Pertama  Berdasarkan penelitian-penelitian yang melibatkan orang asing (orang yang sebelumnya tidak dikenal oleh subjek penelitian), dapat disimpulkan bahwa kita menyukai seseorang jika orang tersebut :  Berdekatan dengan kita secara geografis.  Memiliki kesamaan kepercayaan, nilai-nilai, dan ciri-ciri kepribadian.  Memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita.  Menyenangkan atau dapat kita setujui (sikap, pandangan, dan perilakunya).  Menarik secara fisik.  Membalas kesukaan kita (kita cenderung tertarik terhadap orang yang menyukai kita ---- sesuai dengan Balance Theory dari Heider, 1946).
  • 10. KEKUATAN DARI KEDEKATAN Apa yang menentukan kesadaran, interaksi dan derajat ketertarikan kita pada seseorang? •lingkungan fisik disekitar kita. •Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dua orang cenderung menjadi kenal jika faktor-faktor eksternal (lokasi, kamar asrama, tempat duduk dikelas, meja kerja dan lain-lain) menyebabkan mereka sering mengadakan kontak.
  • 11. Hubungan Romantis, Cinta, dan Keintiman Fisik Di antara karakteristik yang menjadi definisi dari hubungan romantis adalah ketertarikan seksual dan hingga derajat tertentu yaitu keintiman fisik. Tergantung pada individunya dan apa yang menurut budaya yang diterimanya.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Komponen Cinta Komponen cinta menurut Sternberg, 1997: 1. Intimacy  Intimacy/keintiman merupakan pengalaman seseorang yang timbul dari perasaan kedekatan, keterikatan, dan keterhubungan seseorang dengan orang lain yang melibatkan keinginan untuk memberi dan menerima serta membagi suatu pikiran terdalam seseorang kepada orang lain. 2. Passion  Passion/gairah merupakan keinginan yang romantis yang mencakup hasrat seksual seseorang yang intens kepada orang lain, disertai dengan gairah psikologis (Sternberg, 1997). 3. Commitment  Commitment/komitmen menurut Sternberg (Rathus, Nevid, & Rathus, 2008) merupakan usaha seseorang untuk mempertahankan cintanya melalui suatu komitmen dalam suatu hubungan. Komitmen tersebut dapat diwujudkan melalui suatu bentuk tindakan seperti sebuah pertunangan, pernikahan, kesetiaan seksual terhadap pasangan, dan lain sebagianya (Sternberg, 1997).
  • 15. Jenis-jenis Cinta  Non Love  Non love adalah sebuah hubungan yang tidak mencakup ketiga komponen dari cinta. Sebagian besar hubungan pribadi kita merupakan jenis hubungan yang tidak melibatkan unsur cinta (Sternberg, 1986).  Liking  Liking merupakan pengalaman kita dengan orang lain sebagai seorang sahabat. Liking mempunyai komponen cinta yang kuat yaitu keintiman (intimacy), namun tidak memiliki komponen gairah (passion) dan komitmen (commitment).  Infatuation  Infatuation adalah “cinta pada pandangan pertama” ketika seseorang mengalami suatu gairah kerinduan terhadap orang lain. Infatuation ini hanya memiliki komponen gairah (passion), akan tetapi tidak memiliki komponen keintiman (intimacy) dan komitmen (commitment).
  • 16.  Empty love  Empty love merupakan cinta yang ditandai hanya dengan komitmen (commitment) untuk mempertahankan hubungan tetapi tidak mempunyai komponen gairah (passion) dan keintiman (intimacy). Empty love bisa menjadi hubungan yang stagnan apabila tidak melibatkan keintiman emosional dan ketertarikan fisik. Salah satu contoh empty love yaitu perjodohan dalam sebuah pernikahan di mana masing-masing pasangan mencoba untuk saling mencintai.  Romantic love  Romantic love/cinta romantis merupakan kombinasi dari keintiman (intimacy) dan gairah (passion) namun tidak memiliki komitmen (commitment). Orang yang mengalami romatic love tidak hanya tertarik secara fisik saja tetapi telah terikat secara emosional satu sama lain.  Companionate love  Companionate love merupakan kombinasi dari keintiman (intimacy) dan komitmen (commitment). Companionate love sering terjadi pada hubungan jangka panjang yang gairah ketertarikan telah berkurang dan digantikan dengan komitmen persahabatan.
  • 17.  Fatuous love  Fatuous love merupakan salah satu tipe cinta (Sternberg, 1986) yang dapat diasosiasikan seperti badai angin asmara yang dapat menimbulkan pernikahan kilat. Fatuous love adalah suatu hubungan yang memiliki komponen cinta berupa komitmen (commitment) dan gairah (passion), tetapi tidak memiliki komponen keintiman (intimacy). Komitmen yang dibuat pada hubungan ini berdasarkan pada gairah saja tanpa melibatkan keintiman sehingga dapat menyebabkan perceraian dalam suatu pernikahan.  Consummate love  Consummate love adalah cinta yang lengkap dan kuat karena cinta ini terdiri dari keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment). Kebanyakan pasangan berusaha keras untuk mewujudkan jenis cinta ini untuk menghasilkan suatu hubungan yang ideal
  • 18. Persahabatan dan Percintaan : Persamaan dan Perbedaan Percintaan terjadi sebagai hasil dari:  kedekatan,  motivasi untuk memiliki hubungan,  keyakinan kita mengenai karakteristik yang dapat diamati mengenai orang lain, dan  rasa saling suka. Persahabatan:  keintiman verbal itu penting,  keintiman fisik cenderung terbatas terutama pada pertemanan antar laki-laki dan perempuan. Perbedaannya, pada umumnya:  percintaan cenderung seksualnya tinggi,  persahabatan tidak memiliki kecenderungan seksual.
  • 19. Makna cinta Cinta adalah sesuatu yang lebih dari sekedar pertemanan biasa dan melebihi rasa tertarik secara romantis atau seksual seseorang. Cinta dapat dikategorikan sebagai:  Cinta Membara Cinta membara biasanya timbul sebagai reaksi positif yang segera, berlebihan, menggelora, dan menghabiskan energi, terhadap orang lain  Cinta Bisa Jadi Suatu Hal yang Semarak Meskipun cinta membara adalah pengalaman yang umum, namun cinta ini terlalu intens dan terlalu meluap-luap untuk dipertahankan secara permanen.
  • 20. Seksualitas dalam Hubungan Romantis Sangsi hukum dan keagamaan terhadap seks pranikah memiliki sejarah yang panjang pada berbagai budaya, tetapi perubahan yang dramatis pada sikap terhadap seks dan perilaku seksual terjadi selama abad ke 20. Sikap mengenai seksualitas menjadi interaksi seksual menjadi komponen dari hubungan romantis yang umum dan diterima secara luas.
  • 21. Perubahan Pada Sikap dan Prilaku Seksual Salah satu penjelasan yang mungkin mengenai perubahan sikap dan tingkah laku mengenai seks terdapat pada pesan-pesan yang disampaikan media televisi yang paling popular di antara remaja, berbicara mengenai seks dan terlibat dalam hubungan seks sangatlah umum, dan perilaku seksual digambarkan dan benar-benar nyata