Manusia memiliki kebutuhan akan interaksi sosial karena memiliki hasrat untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Interaksi sosial terjadi antara individu, antar kelompok, dan antara individu dengan kelompok melalui kontak dan komunikasi. Faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati mendorong terjadinya interaksi sosial.
1. INTERAKSI SOSIAL
Hampir setiap saat, manusia saling berhubungan atau berinteraksi, baik
antarindividu, individu dengan kelompok atau antarkelompok. Contohnya, di lingkungan
sekolah, kita selalu berinteraksi dengan guru, teman, penjaga sekolah bahkan dengan
penjaja makanan. Sementara itu dirumah kita selalu berinteraksi dengan orang tua, adik
dan kakak.
Mengapa manusia berinteraksi? Manusia berinteraksi karena saling membutuhkan.
Setiap manusia memiliki sejumlah kebutuhan, kepentingan dan hasrat, misalnya,
kebutuhan untuk makan, berpakaian, dan memperoleh pendidikan. Namun, tidak semua
kebutuhan itu dapat kita penuhi sendiri. Kebutuhan untuk makan, misalnya, tidak dapat
kita penuhi jika tidak ada petani dan penjual beras di pasar. Demikian juga dengan
kebutuhan memperoleh pendidikan. Kita tidak dapat belajar dan beraktivitas lainnya di
sekolah jika tidak ada guru, kepala sekolah dan penjaga sekolah. Singkatnya, setiap
manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan, kepentingan, dan hasrat
individualnya.
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial. Didalam dirinya terdapat hasrat
untuk berkomunikasi, bergaul dan bekerja samadengan orang lain. Hasratini timbul bukan
hanya karena kebutuhan lahiriah melainkan karena hasrat itu sendiri; bahwa ia butuh
berkomunikasi, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Karena itulah, interaksi
dengan orang lain merupakan kebutuhan mendasar dalam diri manusia. Setiap manusia
berkenalan, bekerja sama, berorganisasi, bersaing, bahkan berkonflik untukn
mendapatkan sesuatu. Dari sudut pandang sosiologi, hubungan-hubungan seperti itu
disebut interaksi sosial.
Pengertian Interaksi Sosial
Bentuk umum dari proses-proses sosial dalah interaksi sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara
orang –orang perorangan, antar kelompok manusia, serta orang perorangan dan kelompok
manusia. Interaksi sosial menurut Astrid. S. Susanto adalah hubungan antar manusia yang
menghasilkan suatu proses pengaruh memengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap
2. dan akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial. Hasil interaksi sangat
ditentukan oleh nilai dan arti serta interpretasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang
terlibat dalam interaksi ini.
Pola-Pola Hubungan Interaksi sosial
Pola-pola hubungan dalam interaksi sosial bisa terjadi antar individu dan individu,
antara kelompok dan kelompok, serta antar individu dan kelompok.
1. Interaksi sosial antara individu dengan individu
Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai. Mereka saling menegur, berjabat
tangan, berbicara, atau bahkan berkelahi. Semua itu merupakan bentuk interaksi
sosial.
Gambar: Antar individu
2. Interaksi sosial antara kelompok sosial dengan kelompok social
Interaksi sosial antara kelopmok dengan kelompok lainnya terjadi sebagai suatu
kesatuan dan bukan menyangkut pribadi-pribadi sebagai anggota dari setiap
kelompok yang bersangkutan.
3. Gambar: Antar kelompok dan kelompok
3. Interaksi sosial antara individu dengan kelompok social
Interaksi sosial antar individu dan kelompok berbeda-beda sesuai dengan keadaan
setiap hubungan itu. Misalnya, interaksi antara seorang guru dan siswa-siswanya
dikelas. Guru yang mengahadapi siswa-siswa dikelas pada awalnya akan berusaha
menguasai para siswanya agar interaksi sosial bisa berlangsung dan seimbang.
Gambar: Antar individu dengan kelompok
Syarat Interaksi Sosial
1. kontak sosial
Secara etimologi (asal kata) kata kontak berasal dari bahasa Latin yaitu con atau
jamaknya cum, yang berarti bersama-sama,dan tanggo artinya menyentuh. Jadi kontak
berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak
selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak
4. sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio,
atau surat elektronik.
a. Berdasarkan cara terjadinya kontak social
Kontak langsung
Yaitu Kontak yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok secara langsung, artinya tidak
menggunakan media atau alat orang lain.
Kontak secara tidak langsung
Yaitu kontak yang terjadi antara pelaku dengan menggunakan alat atau
orang lain sebagai perantara.
b. Berdasarkan terjadinya proses komunikasi
Kontak primer
Kontak primer adalah kontak yang terjadi pada saat awal kejadian kontak
berlangsung. Kontak primer sama pengertiannya dengan kontak langsung yaitu
kontak yang terjadi ketika seseorang berhubungan langsung atau bertatap
muka.
5. Kontak sekunder
Kontak yang terjadi tidak secara langsung antara komunikator dan
komunikan. Kontak ini berlangsung dengan menggunakan media perantara atau
pihak lain.
2. Komunikasi
Gambar : Komunikasi
Secara etimologi kata komunikasi berasal dari Bahasa Latin yaitu communicare
yang artinya berhubungan.
Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
Saya telah membahas pengertian dan syarat terjadinya interaksi sosial mungkin
kamu bertanya-bertanya, apa yang mendorong seseorang berinteraksi dengan orang lain?
Saya akan menjawab pada bagian ini.
Interaksi sosial kelihatannya sederhana. Orang bertemu lalu berbicara atau sekedar
bertatap muka. Padahal sebenarnya interaksi sosial merupakan suatu proses yang cukup
kompleks. Interaksi ini dilandasi oleh beberapa faktor psikologi, yaitu imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, dan empati. Faktor –faktor itu dapat berdiri sendiri-sendiri atau dapat
juga bersama-sama berfungsi sebagai dasar terjadinya interaksi sosial. Hal itu tergantung
pada situasi dan kondisinya.
6. 1. Imitasi
Imitasi adalah suatu tindakan meniru orang lain. Imitasi atau perbuatan meniru bisa
dilakukan dalam bermacam-macam bentuk. Misalnya, gaya bicara, tingkah laku, adat
dan kebiasaan, pola pikir, serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan seseorang.
2. Sugesti
Sugesti berlangsung apabila seseorang memberi pandangan atau sikap yang dianutnya,
lalu diterima orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam
kondisi yang tidakl netral sehingga tidak dapat berpikr rasional. Segala anjuran atau
nasihat yang diberikan langsung diterima atau diyakini kebenarannya.
3. Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). Identifikasi sifatnya lebih mendalam
dibandingkan imitasi karena dalam proses identifikasi, kepribadian seseorang bisa
terbentuk. Orang melakukan proses identifikasi karena sering kali memerlukan tipe
ideal tertentu dalam hidupnya. Contohnya, terdapat pada anak yang mengidolakan
ayahnya.
4. Simpati
Simpati merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain.
Melalui proses simpati, orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang
lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain tersebut.
5. Empati
Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik
seseorang. Contohnya, seorang ibu akan merasa kesepian ketika anaknya yang
bersekolah diluar kota. Ia selalu rindu dan memikirkan anaknya tersebut sehingga jatuh
sakit.