2. “Pihak pemangku kepentingan
atau beberapa kelompok orang
yang memiliki kepentingan di
dalam perusahaan yang dapat
mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh tindakan dari
bisnis secara keseluruhan.”
3.
4. Dalam hal menyeimbangkan peran dan
hubungan antara stakeholder, maka
perusahaan harus memiliki tanggung jawab
sosial atau yang biasa dikenal dengan
istilah CSR (Corporate Social
Responsibility) kepada para stakeholdernya
jika menginginkan perusahaannya terus
beroperasi dalam jangka panjang, terlebih
lagi dalam hal memaksimalkan keuntungan.
5. Tanggung jawab sosial perusahaan, menurut
Fiedman & Theodora Levitt :
Tanggung jawab ekonomi, memperbesar
usaha dan mendapatkan keuntungan
Tanggung jawab sosial, urusan negara
6. Menurut Fiedman dan Theodore
Levitt, para eksekutif pemerintahan
menggunakan argumentasi bahwa
berbuat baik kepada masyarakat
sudah merupakan tanggung jawab
sosial eksekutif pemerintahan dan
lembaga sosial yang mempunyai peran
yang jelas dalam mengelola
kesejahteraan umum.
7. Tanggung jawab terwujud dalam 2 bentuk :
Positif, melakukan kegiatan-kegiatan yang bukan
didasarkan pada pertimbangan untung-rugi,
melainkan didasarkan pada pertimbangan demi
kesejahteraan sosial.
Negatif, bisnis menahan diri untuk tidak
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang
sebenarnya menguntungkan dari segi bisnis, tapi
dari segi sosial merugikan kepentingan dan
kesejahteraan sosial masyarakat.
8. Massie (1983:29)
Empat pemikiran yang berkaitan dengan
tanggung jawab sosial:
1. Mengejar untung setinggi-tingginya sejauh dari segi
sosial dapat dipertanggung jawabkan,
2. Tidak membiarkan konflik antara perusahaan dan
tanggung jawab sosial berlarut-larut,
3. Penyempurnaan langkah organisasi sendirilah jalan
yang paling baik menuju perbaikan sosial dan
4. Manajemen sebagai pengawas
9. Menurut Trevino dan Nelson (1995)
Empat unsur utama
yang berkepentingan dalam setiap
keputusan bisnis adalah konsumen,
pegawai, pemegang saham dan
lingkungan (masyarakat sebagai
keseluruhan).
10. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Dalam melakukan pekerjaan di perusahaan / organisasi para pemilik
perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial pada karyawan
seperti memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai bagi karyawan
mereka, memberikan gaji sesuai dengan perjanjian kerja yang
tertulis, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal apapun pada
karyawan.
Tanggung jawab sosial kepada konsumen
“Konsumen adalah raja”, sekarang pernyataan tersebut berubah
menjadi “konsumen adalah mitra”. Seperti pernyataan bahwa
konsumen adalah mitra berarti perusahaan harus bisa menjadi rekan
baik bagi para konsumen mereka. Lewat pendekatan CRM
(Customers Relation Management), perusahaan berusaha
memberikan manfaat yang baik dengan menjual produk/jasa kepada
para konsumennya dengan harapan adanya Repeat Order dari
mereka.
11. Tanggung jawab sosial pemegang saham
Perusahaan harus melibatkan pemegang saham (investor) dalam
pembuatan sebuah keputusan di perusahaan. Karena perusahaan memiliki
tanggung jawab berkaitan dengan kepuasan investor dan semua keputusan
yang diambil oleh perusahaan adalah demi kepentingan investor. Hubungan
timbal balik yang sangat menguntungkan ini harus tetap terjaga agar
tujuan obyektif perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.
Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
Tanggung jawab sosial di sini berkaitan dengan hal kelestarian lingkungan.
Beberapa hal yang biasanya dilakukan perusahaan adalah memberikan
manfaat kepada masyarakat sekitar seperti di bidang pendidikan,
kesehatan, fasilitas umum, dan bantuan sosial. Penting bagi individu yang
berkecimpung di dunia entrepreneur atau calon entrepreneur untuk
mengetahui tentang para stakeholder mereka dan bagaimana tanggung
jawab sosial kepada para stakeholder agar terbangun kerjasama yang kuat
antara keduanya demi mencapai visi misi dan tujuan perusahaan agar
maksimal.