SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
Consumer-an important stakeholder
Dalam hal menyeimbangkan peran dan hubungan antara stakeholder, maka perusahaan harus
memiliki tanggung jawab sosial atau yang biasa dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social
Responsibility) kepada para stakeholdernya jika menginginkan perusahaannya terus beroperasi
dalam jangka panjang, terlebih lagi dalam hal memaksimalkan keuntungan. Beberapa contoh
tanggung jawab sosial ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Dalam melakukan pekerjaan di perusahaan / organisasi para pemilik perusahaan harus memiliki
tanggung jawab sosial pada karyawan seperti memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai bagi
karyawan mereka, memberikan gaji sesuai dengan perjanjian kerja yang tertulis, dan tidak
melakukan diskriminasi dalam hal apapun pada karyawan.
2. Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Jika dahulu kita sering mendengar pernyataan “konsumen adalah Raja”, sekarang pernyataan
tersebut berubah menjadi “konsumen adalah mitra”. Seperti pernyataan bahwa konsumen adalah
mitra berarti perusahaan harus bisa menjadi rekan baik bagi para konsumen mereka. Lewat
pendekatan CRM (Customers Relation Management), perusahaan berusaha memberikan manfaat
yang baik dengan menjual produk / jasa kepada para konsumennya dengan harapan
adanya Repeat Order dari mereka.
3. Tanggung jawab sosial kepada supplier
Kerja sama antara perusahaan dengan para supplier harus dijaga dengan adanya tindakan
kejujuran dalam penetapan harga dan hak untuk menjual, mengedepankan rasa toleransi agar
tercipta hubungan jangka panjang dalam bisnis, selalu bertukar informasi dengan supplier,dan
melakukan pembayaran secara tepat waktu pada para supplier.
4. Tanggung jawab sosial pemegang saham
Perusahaan harus melibatkan pemegang saham (investor) dalam pembuatan sebuah keputusan di
perusahaan. Karena perusahaan memiliki tanggung jawab berkaitan dengan kepuasan investor
dan semua keputusan yang diambil oleh perusahaan adalah demi kepentingan investor.
Hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan ini harus tetap terjaga agar tujuan obyektif
perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.
5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
Tanggung jawab sosial di sini berkaitan dengan hal kelestarian lingkungan. Beberapa hal yang
biasanya dilakukan perusahaan adalah memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar seperti di
bidang pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, dan bantuan sosial.
Penting bagi individu yang berkecimpung di dunia entrepreneur atau calon entrepreneur untuk
mengetahui tentang para stakeholder mereka dan bagaimana tanggung jawab sosial kepada para
stakeholder agar terbangun kerjasama yang kuat antara keduanya demi mencapai visi, misi, dan
tujuan perusahaan agar maksimal.
Hidden taxation on society
adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan,
dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung. Menurut Charles E.McLure, pajak adalah
kewajiban finansial atau retribusi yang dikenakan terhadap wajib pajak (orang pribadi
atau Badan) oleh Negara atau institusi yang fungsinya setara dengan negara yang digunakan
untuk membiayai berbagai macam pengeluaran publik.[1]
Pajak dipungut berdasarkan norma-
norma hukum untuk menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif untuk mencapai
kesejahteraan umum. Penolakan untuk membayar, penghindaran, atau perlawanan terhadap pajak
pada umumnya termasuk pelanggaran hukum. Pajak terdiri dari pajak langsung atau pajak tidak
langsungdan dapat dibayarkan dengan uang ataupun kerja yang nilainya setara. Beberapa negara
sama sekali tidak mengenakan pajak, misalnyaUni Emirat Arab.[2]
Lembaga Pemerintah yang
mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang
merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.
Pajak di Indonesia dapat dibedakan atas tiga kategori yaitu :
1. Berdasarkan pihak yang menanggung pajak;
2. Berdasarkan sifatnya; dan
3. Berdasarkan pihak yang memungut pajak
Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak, baik pengertian secara ekonomis (pajak
sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah) atau pengertian secara
yuridis (pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang unsur-unsur
yang terdapat pada pengertian pajak, antara lain sebagai berikut:
1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan
ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, "pajak dan pungutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang."
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang dapat
ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan
bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar
pajak kendaraan bermotor.
3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam
rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak
tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan
perundang-undangan.
5. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/Anggaran
Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan,
pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara
dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur / regulatif).
Stakeholder alliance
Istilah ‘Stakeholders’ atau dinamakan pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu
yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi.
Pemangku kepentingan adalah seseorang, organisasi atau kelompok dengan kepentingan
terhadap suatu sumberdaya alam tertentu (Brown et al 2001). Stakeholder is a person who has
something to gain or lose through the outcomes of a planning process, programme or
project (Dialogue by Design 2008). Pemangku kepentingan mencakup semua pihak yang terkait
dalam pengelolaan terhadap sumberdaya. Menurut Witold Henisz guru besar pada Sekolah
Bisnis Wharton, termasuk semua orang dari politisi lokal dan nasional dan tokoh atau pemimpin
masyarakat, penguasa, kelompok paramiliter, LSM dan badan-badan internasional. Dalam
konteks perusahaan, Clarkson (dalam artikel tahun 1994) memberikan definisi pemangku
kepentingan secara lebih khusus sebagai suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu
jenis risiko baik karena mereka telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di
perusahaan tersebut (‘Stakeholders sukarela’), ataupun karena mereka menghadapi risiko akibat
kegiatan perusahaan tersebut (‘Stakeholders non-sukarela’). Berdasarkan pandangan tersebut
pemangku kepentingan adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh keputusan dan
strategi perusahaan.
Dalam Bussiness Dictionary, pemangku kepentingan didefinisikan kelompok atau organisasi
yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung dalam sebuah organisasi karena dapat
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan organisasi, tujuan, dan kebijakan. Meskipun para
pelaku biasanya melegitimasi dirinya sebagai stakeholder, tetapi semua pemangku kepentingan
tidak sama dan memiliki kedudukan yang berbeda. Misalnya, pelanggan perusahaan berhak
untuk praktek perdagangan yang adil tetapi mereka tidak berhak untuk mendapat pertimbangan
yang sama sebagai karyawan perusahaan. Pemangku kepentingan kunci lain dalam organisasi
bisnis diantaranya kreditor, pelanggan, direksi, karyawan, pemerintah (dan badan-badannya),
pemilik (pemegang saham), pemasok, serikat pekerja, dan masyarakat dari mana bisnis menarik
sumber daya yang dimiliki.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemangku kepentingan adalah seluruh
pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang menjadi fokus kajian atau perhatian.
Misalnya terkait isu perikanan, maka makna pemangku kepentingan sebagai parapihak yang
terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal,
pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta di bidang perikanan,
dan sebagainya. Seorang pemangku kepentingan adalah seseorang yang mempunyai sesuatu
yang dapat iaperoleh at au akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek.
Dalam banyak siklus, mereka disebut sebagai kelompok kepentingan, dan mereka bisa
mempunyai posisi yang kuat dalam menentukan hasil suatu proses politik. Seringkali akan
sangat bermanfaat bagi proyek penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan
dan kepedulian berbagai pemangku kepentingan, terutama jika proyek diracang bertujuan
mempengaruhi kebijakan (Start & Hovland dalam http://www.smeru.or.id/).
Beberapa istilah penting dalam kerangka definisi pemangku kepentingan, diantaranya;
Stakeholder Engagement is the process of effectively eliciting stakeholders’ views on their
relationship with the organisation/programme/project (Friedman and Miles 2006).
Stakeholder Analysis is a technique used to identify and assess the influence and importance of
key people, groups of people, or organisations that may significantly impact the success of your
activity or project(Friedman and Miles 2006).
Stakeholder Management is essentially stakeholder relationship management as it is the
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
relationship and not the actual stakeholder groups that are managed (Friedman and Miles
2006).
Tipologi Pemangku Kepentingan
Secara umum pemangku kepentingan dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu: Pertama, pemangku
kepentingan primer atau ‘key stakeholder’ adalah mereka yang pada akhirnya terpengaruh, baik
secara positif atau negatif oleh tindakan organisasi. Kedua, Pemangku kepentingan sekunder:
adalah ‘perantara’, yaitu, orang atau organisasi yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh
tindakan organisasi. Hal yang sama diungkapkan oleh Clarkson yang membagi pemangku
kepentingan menjadi dua. Pemangku kepentingan primer adalah ‘pihak di mana tanpa
partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan.’ Contohnya adalah pemegang
saham, investor, pekerja, pelanggan, dan pemasok. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau
organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pemangku kepentingan primer yang
merupakan rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang
mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang berbeda. Sementara, pemangku
kepentingan sekunder didefinisikan sebagai ‘pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu
penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.’ Contohnya adalah media dan berbagai kelompok
kepentingan tertentu. Perusahaan tidak bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan
hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran
bisnis perusahaan.
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
Dalam
pandangan perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis stakeholder dipandang sebagai inividu atau
Kelompok yang dipengaruhi oleh dan/atau memiliki kepentingan dalam operasi dan tujuan
perusahaan. Perusahaan memiliki berbagai kelompok pemangku kepentingan yang saling
berhubungan secara luas. Pemangku kepentingan tersebut dikelompok menjadi tiga katagori: (a)
pemangku kepentingan internal, yaitu individu atau kelompok yang berada dalam struktur
organisasi bisnis yang memiliki pengaruh terhadap tujuan perusahaan; (b) pemangku
kepentingan eksternal, yaitu individu atau kelompok yang berada di luar struktur organisasi
bisnis yang memiliki pengaruh baik langsung ataupun tidak langsung terhadap kebijakan dan
proses bisnis; dan (c) pemangku kepentingan penghubung yaitu inidividu atau kelompok yang
memiliki peran sebagai penghubung atau memiiki keterkaitan dengan pemangku kepentingan
internal dan eksternal. Masing-masing pemangku kepentingan berbeda baik dari segi perhatian
dan minat dalam kegiatan bisnis dan juga kekuasaan untuk mempengaruhi keputusan
perusahaan.
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
Landasan Teoritis
Dalam pandangan tradisional tentang perusahaan, pemegang saham mayoritas dipandang sebagai
pihak yang diakui dalam hukum bisnis di banyak negara, para pemegang saham atau pemegang
saham adalah pemilik perusahaan, dan perusahaan memiliki kewajiban fidusia yang mengikat
untuk menempatkan mereka kebutuhan pertama, untuk meningkatkan nilai bagi mereka. Dalam
tua input-output model dari korporasi, perusahaan mengubah masukan dari investor, karyawan,
dan pemasok menjadi berguna (dijual) output yang pelanggan membeli, sehingga kembali
beberapa keuntungan modal untuk perusahaan. Dengan model ini, perusahaan hanya memenuhi
kebutuhan dan keinginan dari empat pihak: investor, karyawan, pemasok, dan pelanggan. Dalam
teori pemangku kepentinganyang menyatakan bahwa ada pihak lain yang terlibat, termasuk
badan pemerintah, kelompok politik, asosiasi perdagangan, serikat pekerja, masyarakat,
perusahaan terkait, calon karyawan, calon pelanggan, dan masyarakat pada umumnya. Kadang
para pesaing perusahaan diperhitungkan sebagai stakeholder.
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
Consumer protection
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 1999
TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:
a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur
yang merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945;
b. bahwa pembangunan perekonomian nasional pada era globalisasi harus dapat mendukung,
tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan beraneka barang dan / atau jasa yang,
memiliki kandungan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak dan
sekaligus mendapatkan kepastian atas barang dan / atau jasa yang diperoleh dari perdagangan
tanpa mengakibatkan kerugian konsumen;
c. bahwa semakin terbukanya pasar nasional sebagai akibat dari proses globilisasi ekonomi harus
tetap menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kepastian atas mutu, jumlah, dan
keamanan barang dan/atau jasa yang diperolehnya di pasar;
d. bahwa untuk meningkatkan harkat dan martabat konsumen perlu meningkatkan kesadaran,
pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya
serta menumbuhkembangkan sikap pelaku usaha yang bertanggungjawab;
e. bahwa ketentuan hukum yang melindungi kepentingan konsumen di Indonesia belum memadai;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas diperlukan perangkat peraturan perundang-
undangan untuk mewujudkan keseimbangan perlindungan kepentingan konsumen dan pelaku
usaha sehingga tercipta perekonomian yang sehat;
g. bahwa untuk itu perlu dibentuk Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen;
Mengingat:
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
Pasal 5 Ayat 1, Pasal 21 Ayat 1, Pasal 27, dan Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945;
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen.
2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak
untuk diperdagangkan.
3. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
4. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak
bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen.
5. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi
masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.
6. Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang dan/atau jasa
untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang akan dan sedang
diperdagangkan.
7. Impor barang adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.
8. Impor jasa adalah kegiatan penyediaan jasa asing untuk digunakan di dalam wilayah Republik
Indonesia.
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
9. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat adalah lembaga non-Pemerintah yang
terdaftar dan diakui oleh Pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani perlindungan
konsumen.
10. Klausula Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan
ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu
dokumen dan/atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen.
11. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah badan yang bertugas menangani dan
menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen.
12. Badan Perlindungan Konsumen Nasional adalah badan yang dibentuk untuk membantu upaya
pengembangan perlindungan konsumen.
13. Menteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang
perdagangan.
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
Menurut saudara bagaimana implementasi “Ethics of Consumer Protection” di Indonesia dan
kaitannya dengan Business Ethics dan Good Governance (GCG dan GGG). Untuk menjawab ini
dapat di analisis implementasinya pada perusahaan saudara atau salah satu perusahaan yang
saudara amati.
PT BANK NEGARA INDONESIA
Sebagai Bank yang sangat menghargai kepercayaan nasabahnya dan menjadi bank yang dipilih
nasabah, kami tunduk terhadap undang-undang mengenai informasi/Data personal nasabah (the
Customer’s Personal Information”). Kami tidak akan menggunakan data nasabah untuk tujuan
lain tanpa mendapatkan ijin dari nasabah, klaim/teguran nasabah segera akan kami tindak lanjuti
pada kesempatan pertama. Kami menyimpan data nasabah pada tempat yang aman. Perbaikan
struktur administrasi dan penanganannya selalu kami upayakan untuk melindungi data nasabah
bank kami.
1. Tujuan Permintaan Informasi (data nasabah)
Data nasabah yang kami minta untuk menjamin bahwa transaksi kami dengan nasabah kami
lakukan dengan aman dan baik sehingga kami dapat memberikan jasa dan produk kami kepada
nasabah kami dengan lebih baik.
2. Jenis informasi yang dibutuhkan
Informasi yang dibutuhkan pada umumnya meliputi alamat, nama, tanggal lahir, tempat bekerja,
jenis kelamin serta nomor telpon. Informasi ini kami minta sebelum traksaksi dengan nasabah.
3. Metode permintaan informasi :
Selain pada saat nasabah datang di kantor, informasi yang diperlukan mungkin dapat dikirim
melalui surat (pos) dan perlatan elektronic lainnya seperti internet dan telepon.
4. Tujuan Penggunaan Informasi :
Kami menggunakan informasi nasabah untuk keperluam seperti yang disebut didalam titik 1) dan
dalam kerangka untuk mencapai tujuan yang digambarkan dalam titik 2) berikut ini. Apabila
berdasarkan hukum yang berlaku membatasi penggunaan informasi tertentu, maka informasi
yang ada tidak akan digunakan selain untuk tujuan tertentu.
1) Produk dan jasa perbankan yang membutuhkan data nasabah adalah :
a. Tabungan, Deposito, Pemberian pinjaman, Kiriman uang, Penukaran uang dan lainnya.
b. Bisnis lainnya yang diijinkan baik yang dilakukan saat ini atau nanti.
2) Tujuan :
a. Sebagai kelengkapan aplikasi atas transaksi produk dan jasa keuangan termasuk
pembukaan rekening di bank.
b. untuk memperkuat/mempertegas kualitas transaksi keuangan termasuk konfirmasi atas
identitas nasabah, hal ini sesuai dengan ”Undang-Undang Pencegahan Transfer Uang Hasil
Tindak Pidana (Act on Prevention of Transfer of Criminal Proceeds)”
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
c. sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kelayakan suatu transaksi yang dilakukan
oleh nasabah bank.
d. Untuk menjaga kepercayaan dari pihak ketiga bahwa bank telah melakukan proses yang
benar dalam bertransaksi dengan nasabahnya.
e. Untuk menguji hak dan kewajiban berdasarkan perjanjian dengan nasabah ataupun
berdasarkan undang-undang.
f. Untuk bahan penelitian atau pengembangan produk dan jasa keuangan, menjawab
pertanyaan dan lain sebagainya.
g. Untuk memperkenalkan produk dan jasa keuangan termasuk pengiriman melalui surat
h. Untuk kelengkapan administrasi penutupan rekening.
i. Agar transaksi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
5. Penggunaan Informasi :
Bank tidak akan menggunakan Data Nasabah untuk tujuan lain selain untuk hal-hal berikut ini :
a. Data nasabah akan digunakan dalam kerangka tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Data nasabah akan digunakan untuk tujuan yang jelas diketahui pada saat informasi tersebut
diminta.
c. Atas ijin nasabah.
d. Berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
6. Ketentuan penggunaan informasi untuk pihak ketiga
a. Bank tidak akan memberikan informasi/data nasabah kepada pihak ketiga kecuali untuk
kasus-kasus berikut ini :
b. Atas dasar ijin nasabah
c. Dimana data nasabah tersebut dipercayakan kepada pihak ketiga untuk tujuan kegiatan
outsourcing
d. Berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku
7. Metode Pengelolaan Informasi
Penyimpanan data nasabah dilakukan secara akurat, layak dan up to date.
Untuk mencegah kehilangan, perusakan, pemalsuan, kebocoran dan sebagainya atas data
nasabah, kami melakukan prosedure pengamanan yang layak terhadap akses-akses yang tidak
berwenang ataupun terhadap virus2 computer yang ada.
Disamping itu kepada perusahaan yang menangani penyimpanan data nasabah kami tekankan
untuk bertindak secara hati-hati.
8. Permohonan untuk Membuka (disclose), Mengoreksi atau tidak digunakan lagi Data Nasabah
Membuka dan mengoreksi
Kecuali ada alasan tertentu, kami menyetujui permintaan nasabah untuk membuka (disclose)
data miliknya setelah kami meneliti kebenaran bahwa pemohon adalah pemilik data tersebut.
Jika data nasabah tersebut tidak akurat, kami akan merubahnya menjadi akurat. Permohonan
tersebut dapat disampaikan pada tempat dan waktu seperti terlihat di point 7 dibawah ini.
Permohonan penyampaian (membuka) data nasabah akan dibebankan biaya sesuai dengan tarip
yang berlaku di bank.
Keberatan Penggunaan informasi
Jika nasabah tidak menginginkan untuk menerima sesuatu yang berhubungan dengan
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
penggunaan informasi/data tersebut baik yang diterima melalui surat, pos, telepon, email dan
sebagainya dapat menyampaikan keberatannya kepada inquiry desk dialamat dibawah ini.
Selanjutnya kami akan menghentikan penggunaan data dimaksud.
9. 9. Permohonan Nasabah (Customer inquiries)
Perihal penyampaian, koreksi dan penghentian penggunaan data nasabah, pertanyaan-pertanyaan
mengenai ketidak jelasan serta komplain atas penanganan data nasabah dapat disampaikan
langsung melalui telelpon pada hari dan jam kerja berikut ini:
Tel. No. : 03-3214-6565
Pada Jam kerja : 09.00 a.m. s/d 17.00 p.m.
(tidak termasuk hari Sabtu, Minggu, Hari Libur pada umumnya, dan libur akhir dan awal
tahun)
HARI YANSYAH AKIL
55118110175
MM MERCU BUANA MERUYA
DAFTAR PUSTAKA
Hapzi Ali (2019), Ethics of consumer protection, Universitas Mercu Buana Jakarta, 2019 Hanif,
2018, http://rfihnf.blogspot.com/2018/03/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis.html, (20 Maret
2019, Jam 15.12)

More Related Content

Similar to 3, be gg, hari yansyah akil, hapzi ali,ethics of consumer protection, universitas mercu buana, 2019.pdf dikonversi (1)

Topik 4 internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeho...
Topik 4   internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeho...Topik 4   internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeho...
Topik 4 internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeho...muhamadf83
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. stakeholder, ethical dec...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. stakeholder, ethical dec...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. stakeholder, ethical dec...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. stakeholder, ethical dec...Eka Yulianto
 
internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeholders
internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeholdersinternasional business management - tanggung jawab terhadap stakeholders
internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeholdersBasyarAlAddar1
 
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Ethics of Customer Protection, Univeritas Mer...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Ethics of Customer Protection, Univeritas Mer...1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Ethics of Customer Protection, Univeritas Mer...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Ethics of Customer Protection, Univeritas Mer...Bahyudi .
 
3, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, ethics and consumer protection, univer...
3, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, ethics and consumer protection, univer...3, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, ethics and consumer protection, univer...
3, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, ethics and consumer protection, univer...lexipel
 
3, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali,ethics of consumer protection, universi...
3, be  gg, vidya anggraeni, hapzi ali,ethics of consumer protection, universi...3, be  gg, vidya anggraeni, hapzi ali,ethics of consumer protection, universi...
3, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali,ethics of consumer protection, universi...Vidya Anggraeni
 
4, be gg, hari yansyah akil, environmenthal ethics, universitas mercubuana,20...
4, be gg, hari yansyah akil, environmenthal ethics, universitas mercubuana,20...4, be gg, hari yansyah akil, environmenthal ethics, universitas mercubuana,20...
4, be gg, hari yansyah akil, environmenthal ethics, universitas mercubuana,20...akil2019
 
Peranan Stakeholders, Creditors,dan Corporate Social Responsibility (CSR
Peranan Stakeholders, Creditors,dan Corporate Social Responsibility (CSRPeranan Stakeholders, Creditors,dan Corporate Social Responsibility (CSR
Peranan Stakeholders, Creditors,dan Corporate Social Responsibility (CSRMuhammadDzaky2002112
 
3. Stake Holder Organisasi.pptx
3. Stake Holder Organisasi.pptx3. Stake Holder Organisasi.pptx
3. Stake Holder Organisasi.pptxBravoTeguh
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Janu W
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Janu W
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Janu W
 
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya danesafsl
 
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisTanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisDedy Setiady
 
Etika bisnis ( Nur Azizah )
Etika bisnis ( Nur Azizah )Etika bisnis ( Nur Azizah )
Etika bisnis ( Nur Azizah )Aziza Zea
 
Etika Bisnis ( Nur Azizah )
Etika Bisnis ( Nur Azizah )Etika Bisnis ( Nur Azizah )
Etika Bisnis ( Nur Azizah )Aziza Zea
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...Cut Amanda Pravitadewi
 

Similar to 3, be gg, hari yansyah akil, hapzi ali,ethics of consumer protection, universitas mercu buana, 2019.pdf dikonversi (1) (20)

Topik 4 internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeho...
Topik 4   internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeho...Topik 4   internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeho...
Topik 4 internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeho...
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. stakeholder, ethical dec...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. stakeholder, ethical dec...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. stakeholder, ethical dec...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. stakeholder, ethical dec...
 
internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeholders
internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeholdersinternasional business management - tanggung jawab terhadap stakeholders
internasional business management - tanggung jawab terhadap stakeholders
 
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Ethics of Customer Protection, Univeritas Mer...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Ethics of Customer Protection, Univeritas Mer...1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Ethics of Customer Protection, Univeritas Mer...
1, BE & GG, Bahyudi, Hapzi Ali, Ethics of Customer Protection, Univeritas Mer...
 
3, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, ethics and consumer protection, univer...
3, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, ethics and consumer protection, univer...3, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, ethics and consumer protection, univer...
3, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, ethics and consumer protection, univer...
 
3, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali,ethics of consumer protection, universi...
3, be  gg, vidya anggraeni, hapzi ali,ethics of consumer protection, universi...3, be  gg, vidya anggraeni, hapzi ali,ethics of consumer protection, universi...
3, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali,ethics of consumer protection, universi...
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
4, be gg, hari yansyah akil, environmenthal ethics, universitas mercubuana,20...
4, be gg, hari yansyah akil, environmenthal ethics, universitas mercubuana,20...4, be gg, hari yansyah akil, environmenthal ethics, universitas mercubuana,20...
4, be gg, hari yansyah akil, environmenthal ethics, universitas mercubuana,20...
 
Peranan Stakeholders, Creditors,dan Corporate Social Responsibility (CSR
Peranan Stakeholders, Creditors,dan Corporate Social Responsibility (CSRPeranan Stakeholders, Creditors,dan Corporate Social Responsibility (CSR
Peranan Stakeholders, Creditors,dan Corporate Social Responsibility (CSR
 
3. Stake Holder Organisasi.pptx
3. Stake Holder Organisasi.pptx3. Stake Holder Organisasi.pptx
3. Stake Holder Organisasi.pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
 
Resum bab 1 2
Resum bab  1 2Resum bab  1 2
Resum bab 1 2
 
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
 
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisTanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
 
Etika bisnis ( Nur Azizah )
Etika bisnis ( Nur Azizah )Etika bisnis ( Nur Azizah )
Etika bisnis ( Nur Azizah )
 
Etika Bisnis ( Nur Azizah )
Etika Bisnis ( Nur Azizah )Etika Bisnis ( Nur Azizah )
Etika Bisnis ( Nur Azizah )
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
 

Recently uploaded

analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptlangkahgontay88
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikrokhei4
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxULFAHASNAAZIZAH
 

Recently uploaded (20)

Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
 

3, be gg, hari yansyah akil, hapzi ali,ethics of consumer protection, universitas mercu buana, 2019.pdf dikonversi (1)

  • 1. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA Consumer-an important stakeholder Dalam hal menyeimbangkan peran dan hubungan antara stakeholder, maka perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau yang biasa dikenal dengan istilah CSR (Corporate Social Responsibility) kepada para stakeholdernya jika menginginkan perusahaannya terus beroperasi dalam jangka panjang, terlebih lagi dalam hal memaksimalkan keuntungan. Beberapa contoh tanggung jawab sosial ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan Dalam melakukan pekerjaan di perusahaan / organisasi para pemilik perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial pada karyawan seperti memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai bagi karyawan mereka, memberikan gaji sesuai dengan perjanjian kerja yang tertulis, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal apapun pada karyawan. 2. Tanggung jawab sosial kepada konsumen Jika dahulu kita sering mendengar pernyataan “konsumen adalah Raja”, sekarang pernyataan tersebut berubah menjadi “konsumen adalah mitra”. Seperti pernyataan bahwa konsumen adalah mitra berarti perusahaan harus bisa menjadi rekan baik bagi para konsumen mereka. Lewat pendekatan CRM (Customers Relation Management), perusahaan berusaha memberikan manfaat yang baik dengan menjual produk / jasa kepada para konsumennya dengan harapan adanya Repeat Order dari mereka. 3. Tanggung jawab sosial kepada supplier Kerja sama antara perusahaan dengan para supplier harus dijaga dengan adanya tindakan kejujuran dalam penetapan harga dan hak untuk menjual, mengedepankan rasa toleransi agar tercipta hubungan jangka panjang dalam bisnis, selalu bertukar informasi dengan supplier,dan melakukan pembayaran secara tepat waktu pada para supplier. 4. Tanggung jawab sosial pemegang saham Perusahaan harus melibatkan pemegang saham (investor) dalam pembuatan sebuah keputusan di perusahaan. Karena perusahaan memiliki tanggung jawab berkaitan dengan kepuasan investor dan semua keputusan yang diambil oleh perusahaan adalah demi kepentingan investor. Hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan ini harus tetap terjaga agar tujuan obyektif perusahaan dapat tercapai dengan maksimal. 5. Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
  • 2. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA Tanggung jawab sosial di sini berkaitan dengan hal kelestarian lingkungan. Beberapa hal yang biasanya dilakukan perusahaan adalah memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar seperti di bidang pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, dan bantuan sosial. Penting bagi individu yang berkecimpung di dunia entrepreneur atau calon entrepreneur untuk mengetahui tentang para stakeholder mereka dan bagaimana tanggung jawab sosial kepada para stakeholder agar terbangun kerjasama yang kuat antara keduanya demi mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan agar maksimal. Hidden taxation on society adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan, dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung. Menurut Charles E.McLure, pajak adalah kewajiban finansial atau retribusi yang dikenakan terhadap wajib pajak (orang pribadi atau Badan) oleh Negara atau institusi yang fungsinya setara dengan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai macam pengeluaran publik.[1] Pajak dipungut berdasarkan norma- norma hukum untuk menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Penolakan untuk membayar, penghindaran, atau perlawanan terhadap pajak pada umumnya termasuk pelanggaran hukum. Pajak terdiri dari pajak langsung atau pajak tidak langsungdan dapat dibayarkan dengan uang ataupun kerja yang nilainya setara. Beberapa negara sama sekali tidak mengenakan pajak, misalnyaUni Emirat Arab.[2] Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Pajak di Indonesia dapat dibedakan atas tiga kategori yaitu : 1. Berdasarkan pihak yang menanggung pajak; 2. Berdasarkan sifatnya; dan 3. Berdasarkan pihak yang memungut pajak Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak, baik pengertian secara ekonomis (pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah) atau pengertian secara yuridis (pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang unsur-unsur yang terdapat pada pengertian pajak, antara lain sebagai berikut: 1. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, "pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang."
  • 3. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA 2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi perseorangan) yang dapat ditunjukkan secara langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor. 3. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan. 4. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. 5. Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/Anggaran Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur / regulatif). Stakeholder alliance Istilah ‘Stakeholders’ atau dinamakan pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Pemangku kepentingan adalah seseorang, organisasi atau kelompok dengan kepentingan terhadap suatu sumberdaya alam tertentu (Brown et al 2001). Stakeholder is a person who has something to gain or lose through the outcomes of a planning process, programme or project (Dialogue by Design 2008). Pemangku kepentingan mencakup semua pihak yang terkait dalam pengelolaan terhadap sumberdaya. Menurut Witold Henisz guru besar pada Sekolah Bisnis Wharton, termasuk semua orang dari politisi lokal dan nasional dan tokoh atau pemimpin masyarakat, penguasa, kelompok paramiliter, LSM dan badan-badan internasional. Dalam konteks perusahaan, Clarkson (dalam artikel tahun 1994) memberikan definisi pemangku kepentingan secara lebih khusus sebagai suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis risiko baik karena mereka telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di perusahaan tersebut (‘Stakeholders sukarela’), ataupun karena mereka menghadapi risiko akibat kegiatan perusahaan tersebut (‘Stakeholders non-sukarela’). Berdasarkan pandangan tersebut pemangku kepentingan adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh keputusan dan strategi perusahaan. Dalam Bussiness Dictionary, pemangku kepentingan didefinisikan kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung dalam sebuah organisasi karena dapat
  • 4. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan organisasi, tujuan, dan kebijakan. Meskipun para pelaku biasanya melegitimasi dirinya sebagai stakeholder, tetapi semua pemangku kepentingan tidak sama dan memiliki kedudukan yang berbeda. Misalnya, pelanggan perusahaan berhak untuk praktek perdagangan yang adil tetapi mereka tidak berhak untuk mendapat pertimbangan yang sama sebagai karyawan perusahaan. Pemangku kepentingan kunci lain dalam organisasi bisnis diantaranya kreditor, pelanggan, direksi, karyawan, pemerintah (dan badan-badannya), pemilik (pemegang saham), pemasok, serikat pekerja, dan masyarakat dari mana bisnis menarik sumber daya yang dimiliki. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemangku kepentingan adalah seluruh pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang menjadi fokus kajian atau perhatian. Misalnya terkait isu perikanan, maka makna pemangku kepentingan sebagai parapihak yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal, pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta di bidang perikanan, dan sebagainya. Seorang pemangku kepentingan adalah seseorang yang mempunyai sesuatu yang dapat iaperoleh at au akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek. Dalam banyak siklus, mereka disebut sebagai kelompok kepentingan, dan mereka bisa mempunyai posisi yang kuat dalam menentukan hasil suatu proses politik. Seringkali akan sangat bermanfaat bagi proyek penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan kepedulian berbagai pemangku kepentingan, terutama jika proyek diracang bertujuan mempengaruhi kebijakan (Start & Hovland dalam http://www.smeru.or.id/). Beberapa istilah penting dalam kerangka definisi pemangku kepentingan, diantaranya; Stakeholder Engagement is the process of effectively eliciting stakeholders’ views on their relationship with the organisation/programme/project (Friedman and Miles 2006). Stakeholder Analysis is a technique used to identify and assess the influence and importance of key people, groups of people, or organisations that may significantly impact the success of your activity or project(Friedman and Miles 2006). Stakeholder Management is essentially stakeholder relationship management as it is the
  • 5. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA relationship and not the actual stakeholder groups that are managed (Friedman and Miles 2006). Tipologi Pemangku Kepentingan Secara umum pemangku kepentingan dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu: Pertama, pemangku kepentingan primer atau ‘key stakeholder’ adalah mereka yang pada akhirnya terpengaruh, baik secara positif atau negatif oleh tindakan organisasi. Kedua, Pemangku kepentingan sekunder: adalah ‘perantara’, yaitu, orang atau organisasi yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh tindakan organisasi. Hal yang sama diungkapkan oleh Clarkson yang membagi pemangku kepentingan menjadi dua. Pemangku kepentingan primer adalah ‘pihak di mana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan.’ Contohnya adalah pemegang saham, investor, pekerja, pelanggan, dan pemasok. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pemangku kepentingan primer yang merupakan rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang berbeda. Sementara, pemangku kepentingan sekunder didefinisikan sebagai ‘pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.’ Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu. Perusahaan tidak bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran bisnis perusahaan.
  • 6. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA Dalam pandangan perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis stakeholder dipandang sebagai inividu atau Kelompok yang dipengaruhi oleh dan/atau memiliki kepentingan dalam operasi dan tujuan perusahaan. Perusahaan memiliki berbagai kelompok pemangku kepentingan yang saling berhubungan secara luas. Pemangku kepentingan tersebut dikelompok menjadi tiga katagori: (a) pemangku kepentingan internal, yaitu individu atau kelompok yang berada dalam struktur organisasi bisnis yang memiliki pengaruh terhadap tujuan perusahaan; (b) pemangku kepentingan eksternal, yaitu individu atau kelompok yang berada di luar struktur organisasi bisnis yang memiliki pengaruh baik langsung ataupun tidak langsung terhadap kebijakan dan proses bisnis; dan (c) pemangku kepentingan penghubung yaitu inidividu atau kelompok yang memiliki peran sebagai penghubung atau memiiki keterkaitan dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Masing-masing pemangku kepentingan berbeda baik dari segi perhatian dan minat dalam kegiatan bisnis dan juga kekuasaan untuk mempengaruhi keputusan perusahaan.
  • 7. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA Landasan Teoritis Dalam pandangan tradisional tentang perusahaan, pemegang saham mayoritas dipandang sebagai pihak yang diakui dalam hukum bisnis di banyak negara, para pemegang saham atau pemegang saham adalah pemilik perusahaan, dan perusahaan memiliki kewajiban fidusia yang mengikat untuk menempatkan mereka kebutuhan pertama, untuk meningkatkan nilai bagi mereka. Dalam tua input-output model dari korporasi, perusahaan mengubah masukan dari investor, karyawan, dan pemasok menjadi berguna (dijual) output yang pelanggan membeli, sehingga kembali beberapa keuntungan modal untuk perusahaan. Dengan model ini, perusahaan hanya memenuhi kebutuhan dan keinginan dari empat pihak: investor, karyawan, pemasok, dan pelanggan. Dalam teori pemangku kepentinganyang menyatakan bahwa ada pihak lain yang terlibat, termasuk badan pemerintah, kelompok politik, asosiasi perdagangan, serikat pekerja, masyarakat, perusahaan terkait, calon karyawan, calon pelanggan, dan masyarakat pada umumnya. Kadang para pesaing perusahaan diperhitungkan sebagai stakeholder.
  • 8. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA Consumer protection UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual dalam era demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; b. bahwa pembangunan perekonomian nasional pada era globalisasi harus dapat mendukung, tumbuhnya dunia usaha sehingga mampu menghasilkan beraneka barang dan / atau jasa yang, memiliki kandungan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak dan sekaligus mendapatkan kepastian atas barang dan / atau jasa yang diperoleh dari perdagangan tanpa mengakibatkan kerugian konsumen; c. bahwa semakin terbukanya pasar nasional sebagai akibat dari proses globilisasi ekonomi harus tetap menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kepastian atas mutu, jumlah, dan keamanan barang dan/atau jasa yang diperolehnya di pasar; d. bahwa untuk meningkatkan harkat dan martabat konsumen perlu meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya serta menumbuhkembangkan sikap pelaku usaha yang bertanggungjawab; e. bahwa ketentuan hukum yang melindungi kepentingan konsumen di Indonesia belum memadai; f. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas diperlukan perangkat peraturan perundang- undangan untuk mewujudkan keseimbangan perlindungan kepentingan konsumen dan pelaku usaha sehingga tercipta perekonomian yang sehat; g. bahwa untuk itu perlu dibentuk Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen; Mengingat:
  • 9. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA Pasal 5 Ayat 1, Pasal 21 Ayat 1, Pasal 27, dan Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. 2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. 3. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. 4. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen. 5. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen. 6. Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang dan/atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang akan dan sedang diperdagangkan. 7. Impor barang adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. 8. Impor jasa adalah kegiatan penyediaan jasa asing untuk digunakan di dalam wilayah Republik Indonesia.
  • 10. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA 9. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat adalah lembaga non-Pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh Pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani perlindungan konsumen. 10. Klausula Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen. 11. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah badan yang bertugas menangani dan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen. 12. Badan Perlindungan Konsumen Nasional adalah badan yang dibentuk untuk membantu upaya pengembangan perlindungan konsumen. 13. Menteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang perdagangan.
  • 11. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA Menurut saudara bagaimana implementasi “Ethics of Consumer Protection” di Indonesia dan kaitannya dengan Business Ethics dan Good Governance (GCG dan GGG). Untuk menjawab ini dapat di analisis implementasinya pada perusahaan saudara atau salah satu perusahaan yang saudara amati. PT BANK NEGARA INDONESIA Sebagai Bank yang sangat menghargai kepercayaan nasabahnya dan menjadi bank yang dipilih nasabah, kami tunduk terhadap undang-undang mengenai informasi/Data personal nasabah (the Customer’s Personal Information”). Kami tidak akan menggunakan data nasabah untuk tujuan lain tanpa mendapatkan ijin dari nasabah, klaim/teguran nasabah segera akan kami tindak lanjuti pada kesempatan pertama. Kami menyimpan data nasabah pada tempat yang aman. Perbaikan struktur administrasi dan penanganannya selalu kami upayakan untuk melindungi data nasabah bank kami. 1. Tujuan Permintaan Informasi (data nasabah) Data nasabah yang kami minta untuk menjamin bahwa transaksi kami dengan nasabah kami lakukan dengan aman dan baik sehingga kami dapat memberikan jasa dan produk kami kepada nasabah kami dengan lebih baik. 2. Jenis informasi yang dibutuhkan Informasi yang dibutuhkan pada umumnya meliputi alamat, nama, tanggal lahir, tempat bekerja, jenis kelamin serta nomor telpon. Informasi ini kami minta sebelum traksaksi dengan nasabah. 3. Metode permintaan informasi : Selain pada saat nasabah datang di kantor, informasi yang diperlukan mungkin dapat dikirim melalui surat (pos) dan perlatan elektronic lainnya seperti internet dan telepon. 4. Tujuan Penggunaan Informasi : Kami menggunakan informasi nasabah untuk keperluam seperti yang disebut didalam titik 1) dan dalam kerangka untuk mencapai tujuan yang digambarkan dalam titik 2) berikut ini. Apabila berdasarkan hukum yang berlaku membatasi penggunaan informasi tertentu, maka informasi yang ada tidak akan digunakan selain untuk tujuan tertentu. 1) Produk dan jasa perbankan yang membutuhkan data nasabah adalah : a. Tabungan, Deposito, Pemberian pinjaman, Kiriman uang, Penukaran uang dan lainnya. b. Bisnis lainnya yang diijinkan baik yang dilakukan saat ini atau nanti. 2) Tujuan : a. Sebagai kelengkapan aplikasi atas transaksi produk dan jasa keuangan termasuk pembukaan rekening di bank. b. untuk memperkuat/mempertegas kualitas transaksi keuangan termasuk konfirmasi atas identitas nasabah, hal ini sesuai dengan ”Undang-Undang Pencegahan Transfer Uang Hasil Tindak Pidana (Act on Prevention of Transfer of Criminal Proceeds)”
  • 12. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA c. sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kelayakan suatu transaksi yang dilakukan oleh nasabah bank. d. Untuk menjaga kepercayaan dari pihak ketiga bahwa bank telah melakukan proses yang benar dalam bertransaksi dengan nasabahnya. e. Untuk menguji hak dan kewajiban berdasarkan perjanjian dengan nasabah ataupun berdasarkan undang-undang. f. Untuk bahan penelitian atau pengembangan produk dan jasa keuangan, menjawab pertanyaan dan lain sebagainya. g. Untuk memperkenalkan produk dan jasa keuangan termasuk pengiriman melalui surat h. Untuk kelengkapan administrasi penutupan rekening. i. Agar transaksi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. 5. Penggunaan Informasi : Bank tidak akan menggunakan Data Nasabah untuk tujuan lain selain untuk hal-hal berikut ini : a. Data nasabah akan digunakan dalam kerangka tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. b. Data nasabah akan digunakan untuk tujuan yang jelas diketahui pada saat informasi tersebut diminta. c. Atas ijin nasabah. d. Berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku. 6. Ketentuan penggunaan informasi untuk pihak ketiga a. Bank tidak akan memberikan informasi/data nasabah kepada pihak ketiga kecuali untuk kasus-kasus berikut ini : b. Atas dasar ijin nasabah c. Dimana data nasabah tersebut dipercayakan kepada pihak ketiga untuk tujuan kegiatan outsourcing d. Berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku 7. Metode Pengelolaan Informasi Penyimpanan data nasabah dilakukan secara akurat, layak dan up to date. Untuk mencegah kehilangan, perusakan, pemalsuan, kebocoran dan sebagainya atas data nasabah, kami melakukan prosedure pengamanan yang layak terhadap akses-akses yang tidak berwenang ataupun terhadap virus2 computer yang ada. Disamping itu kepada perusahaan yang menangani penyimpanan data nasabah kami tekankan untuk bertindak secara hati-hati. 8. Permohonan untuk Membuka (disclose), Mengoreksi atau tidak digunakan lagi Data Nasabah Membuka dan mengoreksi Kecuali ada alasan tertentu, kami menyetujui permintaan nasabah untuk membuka (disclose) data miliknya setelah kami meneliti kebenaran bahwa pemohon adalah pemilik data tersebut. Jika data nasabah tersebut tidak akurat, kami akan merubahnya menjadi akurat. Permohonan tersebut dapat disampaikan pada tempat dan waktu seperti terlihat di point 7 dibawah ini. Permohonan penyampaian (membuka) data nasabah akan dibebankan biaya sesuai dengan tarip yang berlaku di bank. Keberatan Penggunaan informasi Jika nasabah tidak menginginkan untuk menerima sesuatu yang berhubungan dengan
  • 13. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA penggunaan informasi/data tersebut baik yang diterima melalui surat, pos, telepon, email dan sebagainya dapat menyampaikan keberatannya kepada inquiry desk dialamat dibawah ini. Selanjutnya kami akan menghentikan penggunaan data dimaksud. 9. 9. Permohonan Nasabah (Customer inquiries) Perihal penyampaian, koreksi dan penghentian penggunaan data nasabah, pertanyaan-pertanyaan mengenai ketidak jelasan serta komplain atas penanganan data nasabah dapat disampaikan langsung melalui telelpon pada hari dan jam kerja berikut ini: Tel. No. : 03-3214-6565 Pada Jam kerja : 09.00 a.m. s/d 17.00 p.m. (tidak termasuk hari Sabtu, Minggu, Hari Libur pada umumnya, dan libur akhir dan awal tahun)
  • 14. HARI YANSYAH AKIL 55118110175 MM MERCU BUANA MERUYA DAFTAR PUSTAKA Hapzi Ali (2019), Ethics of consumer protection, Universitas Mercu Buana Jakarta, 2019 Hanif, 2018, http://rfihnf.blogspot.com/2018/03/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis.html, (20 Maret 2019, Jam 15.12)