Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada malaikat menurut agama Islam. Ia menjelaskan definisi malaikat, jenis-jenis malaikat beserta tugasnya, serta pentingnya iman kepada malaikat sebagai salah satu rukun iman. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh perilaku yang sesuai dengan iman kepada malaikat.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Iman Kepada Malaikat Allah SWT
1.
2. Pendahuluan
Puji syukur kami ucapakan kepadaAllah SWT karena berkat rahmatnya
presentasi ini bisa dibuat. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad
SAW serta para sahabat – sahabatnya. Malaikat adalah makhluk Allah SWT
yang taat kepadaAllah SWT. Sebagaimana kita ketahui bahwa rukun islam
yang ke-dua adalah iman kepada malaikat, yaitu mempercayai adanya
malaikat.
Maka dari itulah kami membuat presentasi ini yang berjudul “Beriman
Kepada MalaikatAllah SWT”.Tujuan dibuat presentasi ini adalah agar kita
manusia senantiasa pecaya akan keberadaan malaikat dan mengimani
malaikat sesuai dengan rukun iman yang ke-dua.
3. Iman dari segi istilah artinya meyakini setulus hati yang mengakar
kuat, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh
anggota badan. Menurut M. Quraish Shihab, kata malaikat berasal dari
bahasaArab yaitu malā’ikah( ) yang merupakan bentuk jamak dari kata
malak( ) yang terambil dari kata la’aka( ) yang berarti “menyampaikan
sesuatu”. Jadi, malak/malaikat adalah makhluk yang menyampaikan
sesuatu dari Allah Swt.
Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah Swt. menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib yang diutus
untuk melaksakan segala perintah- Nya. Orang yang mengimaninya
akan senantiasa menggunakan seluruh anggota badannya untuk
berhati-hati dari dalam berkata-kata dan berbuat.
4. Beriman kepada malaikat hukumnya adalah fardu a’in. Iman
kepada Malaikat merupakan salah satu landasan agama Islam.
Allah SWT berfirman yang artinya: “Rasul telah beriman kepada
al-Quran yang diturunkan kepadanya dariTuhannya, demikian
juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-
Nya….” (QS. Al-Baqarah: 285)
5. Allah SWT menciptakan malaikat dari cahaya. Hal tersebut
sebagaimana terdapat dalam hadits dari Ummul Mu`minin
`Aisyah radhiyallah `anha, dia mengatakan bahwasanya
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Malaikat
diciptakan dari cahaya.” (HR. Muslim)
6. Surah Al-Ma’aarij/70: 4
4. Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada
Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu
tahun.
Pada ayat ke-4 Surah Al-Ma’aarij ini menjelaskan bahwa malaikat
melewati wormhole (Ma’aarij) dengan kecepatan yang mendekati atau
sama dengan kecepatan cahaya dan menyatakan bahwa satu hari di
dalam wormhole (Ma’aarij) akan mengalami dilasi waktu sama dengan
50.000 tahun relatif terhadap manusia di bumi.
7. Nama Malaikat Tugas Malaikat
Jibril Menyampaikan wahyu
Mikail Menyampaikan rezeki
Israfil Meniup sangkakala
Izrail Mencabut nyawa
Munkar Bertanya kepada manusia di
alam kubur
Nakir Bertanya kepada manusia di
alam kubur
Raqib Mencatat amal baik manusia
Atid Mencatat amal buruk manusia
Malik Menjaga pintu neraka
Ridwan Menjaga pintu surga
8. 77. “Dan mereka berseru, “Wahai (Malaikat) Malik! Biarlah
Tuhan-mu mematikan kami saja.” Dia menjawab,
“Sungguh, kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).”
(Q.S. az- Zukhruf/43:77 )
Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa Malaikat
Malik adalah pemimpin malaikat yang bertugas di
neraka.
Q.S. Az-Zukhruf/43 :77
9. Maalik dalam Bahasa Arab berarti ‘orang yg
empunya’; ‘orang yg memiliki’; ‘tuan’; ‘raja’. Maalik
adalah panggilan malaikat yang memimpin para
Malaikat Zabaniah di neraka. Hal ini dipertegas oleh
firman Allah SWT:
30. “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat
penjaga)”. (Q.S. al-Muddassir/74:30)
Q.S. al-Muddassir/74:30
10. Al-a’masy dariYasid binWahab dari Ibn Mas’ud berkata:
“Sesungguhnya apimu ini sebagian dari tujuh puluh bagian dari
api neraka, dan andaikan tidak didinginkan dalam laut dua kali
niscaya kamu tidak dapat mempergunakannya.”
Mujahid berkata: “Sesungguhnya apimu ini berlindung kepada
Allah SWT. dari neraka jahannam.”
Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya seringan-ringan siksa
ahli neraka iaitu seorang yang berkasutkan dari api neraka, dan
dapat mendidihkan otaknya, seolah-olah ditelinganya ada api,
dan giginya berapi dan dibibirnya ada wap api, dan keluar ususnya
dari bawah kakinya, bahkan ia merasa bahwa dialah yang
terberat siksanya dari semua ahli neraka, padahal ia sangat
ringan siksanya dari semua ahli neraka.”
11. 1. Berkata dan berbuat jujur karena di mana dan ke mana
pun malaikat pasti mengawasi kita.
2. Taat terhadap hukum-hukum Allah Swt. dan peraturan
yang dibuat oleh pemerintah.
3. Melaksanakan tugas yang diembankan kepada kita
dengan penuh tanggung jawab keikhlasan.
4. Bertindak hati-hati serta penuh perhitungan dalam
perkataan dan perbuatan.
5. Perilaku yang ditampilkan mampu menjadi suri teladan
bagi lingkungannya.
6. Tidak bersikap sombong (riya’) dalam berbuat
kebaikan.
12. 1. Menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
2. Senantiasa hati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan
sebab segala apa yang dilakukan manusia tidak luput dari
pengamatan malaikat Allah SWT.
3. Menambah rasa syukur kepada Allah Swt. karena melalui
malaikat-malaikatNya, manusia memperoleh banyak
karunia.
13. “Dengan memahami makna iman kepada malaikat kita akan
menyadari bahwasannya kita hidup di dunia ini hanya sekedar
mampir saja. Seolah-olah kita berada di panggung pementasan
drama yang cukup singkat dimana kita semua menjadi tokohnya, dan
bagaimana kita memperankan tokoh drama itu dengan baik hingga
drama tersebut berakhir dengan akhir yang baik pula yaitu khusnul
khotimah. Dan yakinkan pada dirimu bahwa semua perbuatan kita
akan dicatat oleh malaikat Allah SWT. dan kelak akan mendapat
balasannya. Insya Allah kamu pasti akan hidup bahagia di dunia dan
akhirat”.
14. http://about.me/muafriz
“Sebagai khlifah di Bumi ini sudah selayaknya kita introspeksi diri, apa
yang telah kita lakukan, apa yang telah kita tanamkan , apa yang telah
kita amalkan, semua itu akan diperhitungkan di yaumul hisab nanti.
Sesungguhnya lebih baik menyalahkan diri sendiri ketimbang
menyalahkan orang lain”.
~Muhammad Afdhol Rizaldi~