SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur (SMK Kelas XI Bab 2) SMK MA’ARIF NU 01
LIMPUNG
Jujur adalah sebuah ungkapan yang acap kali kita dengar dan menjadi pembicaraan. Akan tetapi
bisa jadi pembicaraan tersebut hanya mencakup sisi luarnya saja dan belum menyentuh
pembahasan inti dari makna jujur itu sendiri. Apalagi perkara kejujuran merupakan perkara yang
berkaitan dengan banyak masalah keislaman, baik itu akidah, akhlak ataupun muamalah; di mana
yang terakhir ini memiliki banyak cabang, seperti perkara jual-beli, utang-piutang, sumpah, dan
sebagainya.
Jujur merupakan sifat yang terpuji. Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur
dan menjanjikan balasan yang berlimpah untuk mereka. Termasuk dalam jujur adalah jujur
kepada Allah, jujur dengan sesama dan jujur kepada diri sendiri. Sebagaimana yang terdapat
dalam hadits yang shahih bahwa Nabi bersabda,
“Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan,
dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk
selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan jauhilah
kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke
neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi
Allah sebagai seorang pendusta.”
Definisi Jujur
Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita
sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan
dusta. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang
melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Seorang yang berbuat
riya’ tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia telah menampakkan sesuatu yang
berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di dalam batinnya). Demikian juga seorang munafik
tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia menampakkan dirinya sebagai seorang
yang bertauhid, padahal sebaliknya. Hal yang sama berlaku juga pada pelaku bid’ah; secara
lahiriah tampak sebagai seorang pengikut Nabi, tetapi hakikatnya dia menyelisihi beliau. Yang
jelas, kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan
sifat orang yang munafik.
Imam Ibnul Qayyim berkata, Iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq asasnya
adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan
akan saling bertentangan satu sama lain. Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat
bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya
(kebenarannya).
Allah berfirman,
“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka.” (QS.
al-Maidah: 119)
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.” (QS. az-Zumar: 33)
Keutamaan Jujur
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan mukadimah akhlak
mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh
Nabi,
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.”
Kebajikan adalah segala sesuatu yang meliputi makna kebaikan, ketaatan kepada Allah, dan
berbuat bajik kepada sesama.
Sifat jujur merupakan alamat keislaman, timbangan keimanan, dasar agama, dan juga tanda
kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Baginya kedudukan yang tinggi di dunia dan
akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia
dan selamat dari segala keburukan.
Kejujuran senantiasa mendatangkan berkah, sebagaimana disitir dalam hadist yang diriwayatkan
dari Hakim bin Hizam dari Nabi, beliau bersabda,
“Penjual dan pembeli diberi kesempatan berfikir selagi mereka belum berpisah. Seandainya
mereka jujur serta membuat penjelasan mengenai barang yang diperjualbelikan, mereka akan
mendapat berkah dalam jual beli mereka. Sebaliknya, jika mereka menipu dan merahasiakan
mengenai apa-apa yang harus diterangkan tentang barang yang diperjualbelikan, maka akan
terhapus keberkahannya.”
Dalam kehidupan sehari-hari –dan ini merupakan bukti yang nyata– kita dapati seorang yang
jujur dalam bermuamalah dengan orang lain, rezekinya lancar-lancar saja, orang lain berlomba-
lomba datang untuk bermuamalah dengannya, karena merasa tenang bersamanya dan ikut
mendapatkan kemulian dan nama yang baik. Dengan begitu sempurnalah baginya kebahagian
dunia dan akherat.
Tidaklah kita dapati seorang yang jujur, melainkan orang lain senang dengannya, memujinya.
Baik teman maupun lawan merasa tentram dengannya. Berbeda dengan pendusta. Temannya
sendiripun tidak merasa aman, apalagi musuh atau lawannya. Alangkah indahnya ucapan
seorang yang jujur, dan alangkah buruknya perkataan seorang pendusta.
Orang yang jujur diberi amanah baik berupa harta, hak-hak dan juga rahasia-rahasia. Kalau
kemudian melakukan kesalahan atau kekeliruan, kejujurannya -dengan izin Allah- akan dapat
menyelamatkannya. Sementara pendusta, sebiji sawipun tidak akan dipercaya. Jikapun terkadang
diharapkan kejujurannya itupun tidak mendatangkan ketenangan dan kepercayaan. Dengan
kejujuran maka sah-lah perjanjian dan tenanglah hati. Barang siapa jujur dalam berbicara,
menjawab, memerintah (kepada yang ma’ruf), melarang (dari yang mungkar), membaca,
berdzikir, memberi, mengambil, maka ia disisi Allah dan sekalian manusia dikatakan sebagai
orang yang jujur, dicintai, dihormati dan dipercaya. Kesaksiaannya merupakan kebenaran,
hukumnya adil, muamalahnya mendatangkan manfaat, majlisnya memberikan barakah karena
jauh dari riya’ mencari nama. Tidak berharap dengan perbuatannya melainkan kepada Allah,
baik dalam salatnya, zakatnya, puasanya, hajinya, diamnya, dan pembicaraannya semuanya
hanya untuk Allah semata, tidak menghendaki dengan kebaikannya tipu daya ataupun khiyanat.
Tidak menuntut balasan ataupun rasa terima kasih kecuali kepada Allah. Menyampaikan
kebenaran walaupun pahit dan tidak mempedulikan celaan para pencela dalam kejujurannya.
Dan tidaklah seseorang bergaul dengannya melainkan merasa aman dan percaya pada dirinya,
terhadap hartanya dan keluarganya. Maka dia adalah penjaga amanah bagi orang yang masih
hidup, pemegang wasiat bagi orang yang sudah meninggal dan sebagai pemelihara harta
simpanan yang akan ditunaikan kepada orang yang berhak.
Seorang yang beriman dan jujur, tidak berdusta dan tidak mengucapkan kecuali kebaikan.
Berapa banyak ayat dan hadist yang menganjurkan untuk jujur dan benar, sebagaimana firman-
firman Allah yang berikut,
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar.” (QS. at-Taubah: 119)
“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi
mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Itulah
keberuntungan yang paling besar.” (QS. al-Maidah: 119)
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula)
yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23)
“Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik
bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
Nabi bersabda, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu,
sesungguhnya kejujuran, (mendatangkan) ketenangan dan kebohongan, (mendatangkan)
keraguan.”
Macam-Macam Kejujuran
1. Jujur dalam niat dan kehendak. Ini kembali kepada keikhlasan. Kalau suatu amal
tercampuri dengan kepentingan dunia, maka akan merusakkan kejujuran niat, dan
pelakunya bisa dikatakan sebagai pendusta, sebagaimana kisah tiga orang yang
dihadapkan kepada Allah, yaitu seorang mujahid, seorang qari’, dan seorang dermawan.
Allah menilai ketiganya telah berdusta, bukan pada perbuatan mereka tetapi pada niat dan
maksud mereka.
2. Jujur dalam ucapan. Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak berkata kecuali
dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling
tampak dan terang di antara macam-macam kejujuran.
3. Jujur dalam tekad dan memenuhi janji. Contohnya seperti ucapan seseorang, “Jikalau
Allah memberikan kepadaku harta, aku akan membelanjakan semuanya di jalan
Allah.” Maka yang seperti ini adalah tekad. Terkadang benar, tetapi adakalanya juga
ragu-ragu atau dusta. Hal ini sebagaimana firman Allah:“Di antara orang-orang mukmin
itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka
di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-
nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23)
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman,
“Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, „Sesungguhnya jika
Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah
dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.‟ Maka, setelah Allah memberikan
kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan
berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi
(kebenaran).”(QS. at-Taubah: 75-76)
4. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batin, hingga tidaklah berbeda
antara amal lahir dengan amal batin, sebagaimana dikatakan oleh Mutharrif, “Jika sama
antara batin seorang hamba dengan lahiriahnya, maka Allah akan berfirman, „Inilah
hambaku yang benar/jujur.‟”
5. Jujur dalam kedudukan agama. Ini adalah kedudukan yang paling tinggi, sebagaimana
jujur dalam rasa takut dan pengharapan, dalam rasa cinta dan tawakkal. Perkara-perkara
ini mempunyai landasan yang kuat, dan akan tampak kalau dipahami hakikat dan
tujuannya. Kalau seseorang menjadi sempurna dengan kejujurannya maka akan dikatakan
orang ini adalah benar dan jujur, sebagaimana firman Allah,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS.
al-Hujurat: 15)
Realisasi perkara-perkara ini membutuhkan kerja keras. Tidak mungkin seseorang manggapai
kedudukan ini hingga dia memahami hakikatnya secara sempurna. Setiap kedudukan (kondisi)
mempunyai keadaannya sendiri-sendiri. Ada kalanya lemah, ada kalanya pula menjadi kuat.
Pada waktu kuat, maka dikatakan sebagai seorang yang jujur. Dan jujur pada setiap kedudukan
(kondisi) sangatlah berat. Terkadang pada kondisi tertentu dia jujur, tetapi di tempat lainnya
sebaliknya. Salah satu tanda kejujuran adalah menyembunyikan ketaatan dan kesusahan, dan
tidak senang orang lain mengetahuinya.
Khatimah
Orang yang selalu berbuat kebenaran dan kejujuran, niscaya ucapan, perbuatan, dan keadaannya
selalu menunjukkan hal tersebut. Allah telah memerintahkan Nabi untuk memohon kepada-Nya
agar menjadikan setiap langkahnya berada di atas kebenaran sebagaimana firman Allah,
“Dan katakanlah (wahai Muhammad), „Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang
benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-
Mu kekuasaan yang menolong.” (QS. al-Isra’: 80)
Allah juga mengabarkan tentang Nabi Ibrahim yang memohon kepada-Nya untuk dijadikan buah
tutur yang baik.
“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.” (QS.
asy-Syu’ara’: 84)
Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Allah.
Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Allah
telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka atas apa
yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu
adalah orang-orang jujur dan benar. Allah berfirman,
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada karib kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;
dan orang-orang yang menepati janjinya apabila dia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 177)
Di sini dijelaskan dengan terang bahwa kebenaran itu tampak dalam amal lahiriah dan ini
merupakan kedudukan dalam Islam dan Iman. Kejujuran serta keikhlasan keduanya merupakan
realisasi dari keislaman dan keamanan.
Orang yang menampakkan keislaman pada dhahir (penampilannya) terbagi menjadi dua:
mukmin (orang yang beriman) dan munafik (orang munafik). Yang membedakan diantara
keduanya adalah kejujuran dan kebenaran atas keyakinannya. Oleh sebab itu, Allah menyebut
hakekat keimanan dan mensifatinya dengan kebenaran dan kejujuran, sebagaimana firman Allah,
“(Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta
benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. al-Hasyr: 8)
Lawan dari jujur adalah dusta. Dan dusta termasuk dosa besar, sebagaimana firman Allah,
“Kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. Ali Imran:
61)
Dusta merupakan tanda dari kemunafikan sebagaimana yang disebutkan dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga perkara, yaitu apabila berbicara dia dusta, apabila
berjanji dia mungkiri dan apabila diberi amanah dia mengkhianati.” (HR. Bukhari, Kitab-Iman:
32)
Kedustaan akan mengantarkan kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan akan menjerumuskan ke
dalam neraka. Bahaya kedustaan sangatlah besar, dan siksa yang diakibatkannya amatlah
dahsyat, maka wajib bagi kita untuk selalu jujur dalam ucapan, perbuatan, dan muamalah kita.
Dengan demikian jika kita senantiasa menjauhi kedustaan, niscaya kita akan mendapatkan pahala
sebagai orang-orang yang jujur dan selamat dari siksa para pendusta.Waallahu A‟lam.
“Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan
mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam tersedia
tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir? Dan orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Mereka
memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-
orang yang berbuat baik, agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang
paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. az-Zumar: 32-35)
Referensi:
1. Makarimul-Akhlaq, karya Syakhul-Islam Ibn Taimiyah ; cet. Ke-1. 1313 ; Dar- alkhair,
Bairut, Libanon.
2. Mukhtashar Minhajul-Qashidin, karya Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisy, Maktabah Dar
Al-Bayan, Damsiq, Suria.
3. Mukhtarat min Al-Khutab Al-Mimbariah, karya Syaikh Shalih ibn Fauzan ; cet. Ke – 1,
Jam’iayah Ihya’ At-Turats Al-Islamy.
4. Syarh Riyadhus As-Shalihin, karya Syaikh Mahammad ibn Shalih Al-Utsaimin ; cet – 1 ;
Dar- Wathan, Riyadh, KSA.
َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫ق‬ْ‫د‬ ِّ‫ص‬‫ان‬ِ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َُْ‫ه‬َ‫ع‬ :‫ملسو هيلع هللا ىلص‬ ‫هللا‬ ‫رسىل‬ ‫قال‬ : ‫قال‬ ‫عنو‬ ‫هللا‬ ٍ‫رض‬ ‫مسعىد‬ ‫تن‬ ‫هللا‬ ‫عثد‬ ‫عن‬ًَ‫ن‬ِ‫إ‬ ٌِْ‫د‬ْ‫ه‬ََ َّ‫انثز‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِّ‫ز‬ِ‫ث‬‫ان‬ ًَ‫ن‬ِ‫إ‬ ٌِ‫د‬ْ‫ه‬ََ َ‫ْق‬‫د‬ ِّ‫ص‬‫ان‬
َ‫ك‬‫ان‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫َّا‬َِ‫إ‬ َ‫و‬ ,ً‫ا‬‫ْق‬َِ‫د‬ ِ‫ص‬ ِ‫هللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫َة‬‫ت‬ْ‫ك‬َُ ًَّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ْق‬‫د‬ ِّ‫ص‬‫ان‬ ‫ي‬ َّ‫ز‬َ‫ح‬َ‫ت‬ََ َ‫و‬ ُ‫ُق‬‫د‬ْ‫ص‬ََ ُ‫م‬ُ‫ج‬َّ‫انز‬ ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ََ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ان‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬ ْ‫ى‬ُ‫ج‬ُ‫ف‬‫ان‬ ًَ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ِي‬‫د‬ِ‫ه‬ََ َ‫ِب‬‫ذ‬َ‫ك‬‫ان‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ِب‬‫ذ‬
ْ‫ه‬ََ َ‫ر‬ ْ‫ى‬ُ‫ج‬ُ‫ف‬‫ان‬)‫مسهم‬ ‫(رواه‬ .ً‫ا‬‫كذات‬ ِ‫هللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫َة‬‫ت‬ْ‫ك‬َُ ًَّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ِب‬‫ذ‬َ‫ك‬‫ان‬ ‫ي‬ َّ‫ز‬َ‫ح‬َ‫ت‬َ َ‫و‬ ُ‫ِب‬‫ذ‬ْ‫ك‬ََ ُ‫م‬ُ‫ج‬َّ‫انز‬ ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ََ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ان‬ ًَ‫ن‬ِ‫إ‬ ٌِ‫د‬
(*) TERJEMAH HADITS:Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata:
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Wajib atas kalian berlaku jujur, karena
sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada
Surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah
sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian sifat dusta, karena sesungguhnya dusta itu
menunjukkan kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada Neraka. Seseorang
senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu berdusta sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai
seorang pendusta.” (SHOHIH. Diriwayatka oleh imam Muslim no. 6586).(*) BEBERAPA
PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH YANG DAPAT DIAMBIL DARI
HADITS INI:
1. JUJUR dalam setiap perkataan n perbuatan termasuk akhlak terpuji yang dicintai n
diridhoi Allah ta’ala n manusia.
2. Hukum JUJUR adalah WAJIB bagi setiap individu muslim n muslimah.
Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala: (Yaa Ayyuhalladziina Aamanuttaqullaaha wa
Kuunuu Ma’ash-Shoodiqiin)
Artinya: “Hai orang-orang yg beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan jadilah
kalian bersama orang-orang yg JUJUR.” (QS. At-Taubah: 119).
Dan jg berdasarkan hadits di atas.
3. Orang mukmin yg JUJUR ialah orang yg perkataannya sesuai dengan perbuatan n isi
hatinya.
4. JUJUR termasuk sebaik-baik sebab yg mengantarkan seorang hamba ke dalam Surga,
sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam di dlm hadits shohih di atas.
5. Orang yg JUJUR termasuk orang yg diberi nikmat oleh Allah n akan dikumpulkan
bersama para Nabi, orang2 mati syahid, n orang2 sholih di dlm Surga.
Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala (yg artinya):“Dan barangsiapa taat kpd Allah n
Rasul-Nya, maka mereka akan dikumpulkan (di dlm Surga) bersama orang2 yg diberi
nikmat oleh Allah dari kalangan para Nabi, orang2 yg selalu JUJUR, orang2 yg mati
syahid, n orang2 sholih.” (QS. An-Nisa': 69).
6. JUJUR dalam transaksi jual beli merupakan sebab datangnya keberkahan rezeki dari
Allah. Demikian sebaliknya, DUSTA akan menghilangkan keberkahan rezeki.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (yg artinya): “Dua
pelaku transaksi jual beli mempunyai hak khiyar (melangsungkan atau membatalkan
transaksi jual beli) selagi keduanya belum berpisah dr majlis (tempat akad jual beli). Jika
keduanya bersikap jujur n menerangkan cacat (yakni tidak menutupi kekurangan) yg ada
pd barang dagangannya, maka transaksi jual beli mereka berdua diberkahi Allah. Namun,
jika keduanya berdusta n menutupi cacat barang dagangannya, maka dihilangkan oleh
Allah keberkahan akad jual beli mereka.”
7. JUJUR dalam menulis artikel ilmiyah serta menshare ilmu kpd orang lain melalui
berbagai media spt BB, FB, Website/Blog dengan mencantumkan sumber rujukan
(referensi)nya akan mendatangkan keberkahan pd ilmunya, karena itu trmsuk bentuk
amanah ilmiyah.
Sedangkan DUSTA dlm hal itu semua dengan copy paste dari karya tulis orang lain yg
ada di situs-situs internet, buku terjemahan dsb, dengan menghilangkan nama penulisnya
dan menggantinya dengan nama dirinya (spt: Oleh ustadz Fulan, By Abu Fulan) atau
dengan merubah judulnya tanpa seizin penulisnya akan mengurangi atau bahkan
menghilangkan keberkahan pada ilmunya, karena itu bukan termasuk amanah ilmiyah, n
menurut para ulama hadits, bhwa yg demikian itu disebut Sariqoh (pencurian karya
ilmiyah milik orang lain), atau sebagian orang menyebutnya sebagai PLAGIAT. Dan ini
hukumnya HARAM.
8. DUSTA merupakan sifat buruk yang sangat dibenci oleh Allah n manusia.
9. Wajib bagi kita mengajarkan sifat JUJUR dlm setiap urusan dunia n agama kpda diri kita,
keluarga kita n kaum muslimin secara umum.
10. Wajib bagi kita memperingatkan diri kita, keluarga kita n kaum muslimin secara umum
dari bahaya DUSTA di dunia n akhirat.
11. DUSTA termasuk sebab utama yg menjerumuskan pelakunya ke dalam siksa api Neraka.
12. DUSTA merupkan salah satu sifat orang Munafik.
Hal ini berdasarkan hadits shohih yg diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu;
bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:“Tanda orang munafik itu ada 3,
yaitu:» Apabila berbicara, ia berdusta.» Apabila berjanji, ia ingkari.» Apabila diberi
amanah, ia berkhianat. (SHOHIH. Diriwayatkan oleh imam al-Bukhari & Muslim).
13. Berdusta bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kedustaan berikutnya.
14. Berdusta bisa menyebabkan terjadinya perpecahan n permusuhan di antara kaum
muslimin.
15. Manusia yg paling JUJUR kepada Allah n Rasul-Nya adalah AHLI TAUHID n ITTIBA’
(yg senantiasa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam) dlm masalah
Aqidah, ibadah, manhaj, akhlak n adab, mu’amalah, dakwah, dsb.
Sedangkan manusia yg paling DUSTA adalah orang-orang musyrik n kafir kpd Allah n
Rasul-Nya dengan menentang hukum syari’at yg ada di dlm Al-Quran Al-Karim n As-
sunnah An-Nabawiyyah yg Shohih.
Demikian beberapa pelajaran penting n faedah ilmiyah yg dapat kami sebutkan dari
hadits shohih ini. Smg menjadi ilmu yg bermanfaat. N smg Allah ta’ala menjadikan kita
sebagai hamba-hamba-Nya yg selalu bersikap JUJUR dlm setiap perkataan, perbuatan
dan keyakinan. ‫آ‬

More Related Content

What's hot

Jujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatJujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatMuhsin Hariyanto
 
HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH, DAN ISTIQAMAH
HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH, DAN ISTIQAMAH HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH, DAN ISTIQAMAH
HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH, DAN ISTIQAMAH Faridatunnisa
 
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama IslamPerilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama IslamLisa Tri Setiawati
 
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwAzka Napsiyana
 
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamRantiRiyanti
 
Agama perilaku tercela
Agama perilaku tercelaAgama perilaku tercela
Agama perilaku tercelaIndriHutami
 
PRILAKU YANG MENCERMINKAN HARI AKHIR
PRILAKU YANG MENCERMINKAN HARI AKHIR PRILAKU YANG MENCERMINKAN HARI AKHIR
PRILAKU YANG MENCERMINKAN HARI AKHIR Riska hardiati
 
10 dosa besar dan cara bertaubat
10 dosa besar dan cara bertaubat10 dosa besar dan cara bertaubat
10 dosa besar dan cara bertaubatHIMAKA
 
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadianMempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadianFitriHastuti2
 
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zamantoto2808
 

What's hot (16)

Kejujuran
KejujuranKejujuran
Kejujuran
 
Jujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamatJujur, kiat menuju selamat
Jujur, kiat menuju selamat
 
HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH, DAN ISTIQAMAH
HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH, DAN ISTIQAMAH HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH, DAN ISTIQAMAH
HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH, DAN ISTIQAMAH
 
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama IslamPerilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
Perilaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari - Agama Islam
 
Jujur itu indah
Jujur itu indahJujur itu indah
Jujur itu indah
 
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y SiauwMencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
Mencintai Karena Allah by Ust. Felix Y Siauw
 
Pernikahan secara Islam
Pernikahan secara IslamPernikahan secara Islam
Pernikahan secara Islam
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
Agama perilaku tercela
Agama perilaku tercelaAgama perilaku tercela
Agama perilaku tercela
 
Qishosh.pptx
Qishosh.pptxQishosh.pptx
Qishosh.pptx
 
PRILAKU YANG MENCERMINKAN HARI AKHIR
PRILAKU YANG MENCERMINKAN HARI AKHIR PRILAKU YANG MENCERMINKAN HARI AKHIR
PRILAKU YANG MENCERMINKAN HARI AKHIR
 
10 dosa besar dan cara bertaubat
10 dosa besar dan cara bertaubat10 dosa besar dan cara bertaubat
10 dosa besar dan cara bertaubat
 
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadianMempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian
 
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
Kepribadian Muslimah dan Hijab (Siti Khadijah Ibrahim)
 
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
 
Bikin dosa kok bangga !
Bikin dosa kok bangga !Bikin dosa kok bangga !
Bikin dosa kok bangga !
 

Viewers also liked

Abhay Kumar CV FINAL 2015 CEO
Abhay Kumar CV FINAL 2015 CEOAbhay Kumar CV FINAL 2015 CEO
Abhay Kumar CV FINAL 2015 CEOAbhay Kumar
 
Tác hại nguy hiểm của thanh lọc cơ thể, detox, thải độc
Tác hại nguy hiểm của thanh lọc cơ thể, detox, thải độc Tác hại nguy hiểm của thanh lọc cơ thể, detox, thải độc
Tác hại nguy hiểm của thanh lọc cơ thể, detox, thải độc thinglan6237108
 
93448331 02-genesa-bahan-galian
93448331 02-genesa-bahan-galian93448331 02-genesa-bahan-galian
93448331 02-genesa-bahan-galianrramdan383
 
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1Haryanti Puji
 
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1Haryanti Puji
 
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinuAbsorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinurramdan383
 
40910709 the-story-of-plate-tectonics
40910709 the-story-of-plate-tectonics40910709 the-story-of-plate-tectonics
40910709 the-story-of-plate-tectonicsrramdan383
 
Air limbah sianida
Air limbah sianidaAir limbah sianida
Air limbah sianidarramdan383
 
89176662 04-teknik-pemboran
89176662 04-teknik-pemboran89176662 04-teknik-pemboran
89176662 04-teknik-pemboranrramdan383
 

Viewers also liked (15)

Profil puji
Profil pujiProfil puji
Profil puji
 
Profil puji
Profil pujiProfil puji
Profil puji
 
Rpp pj
Rpp pjRpp pj
Rpp pj
 
Abhay Kumar CV FINAL 2015 CEO
Abhay Kumar CV FINAL 2015 CEOAbhay Kumar CV FINAL 2015 CEO
Abhay Kumar CV FINAL 2015 CEO
 
Tác hại nguy hiểm của thanh lọc cơ thể, detox, thải độc
Tác hại nguy hiểm của thanh lọc cơ thể, detox, thải độc Tác hại nguy hiểm của thanh lọc cơ thể, detox, thải độc
Tác hại nguy hiểm của thanh lọc cơ thể, detox, thải độc
 
Profil puji
Profil pujiProfil puji
Profil puji
 
93448331 02-genesa-bahan-galian
93448331 02-genesa-bahan-galian93448331 02-genesa-bahan-galian
93448331 02-genesa-bahan-galian
 
Arv guideline2014 (1)
Arv guideline2014 (1)Arv guideline2014 (1)
Arv guideline2014 (1)
 
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
 
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
Hidup nyaman dengan perilaku jujur smk nusa 1
 
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinuAbsorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
Absorpsi gas karbondioksida_dalam_biogas_dengan_larutan_naoh_secara_kontinu
 
Arv guideline2014 (1)
Arv guideline2014 (1)Arv guideline2014 (1)
Arv guideline2014 (1)
 
40910709 the-story-of-plate-tectonics
40910709 the-story-of-plate-tectonics40910709 the-story-of-plate-tectonics
40910709 the-story-of-plate-tectonics
 
Air limbah sianida
Air limbah sianidaAir limbah sianida
Air limbah sianida
 
89176662 04-teknik-pemboran
89176662 04-teknik-pemboran89176662 04-teknik-pemboran
89176662 04-teknik-pemboran
 

Similar to OPTIMALKAN KEJUJURAN

Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas Xecstasya
 
54 kkp riyadusshalihin membiasakan jujur bag.1.pdf
54 kkp riyadusshalihin membiasakan jujur bag.1.pdf54 kkp riyadusshalihin membiasakan jujur bag.1.pdf
54 kkp riyadusshalihin membiasakan jujur bag.1.pdfGemaInspira
 
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah HaditsHadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Haditsannisa berliana
 
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxHIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxsepakbolademak
 
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxHIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxssuser12f1d9
 
Remedial agama islam,rica titi nurkhasanah
Remedial agama islam,rica titi nurkhasanahRemedial agama islam,rica titi nurkhasanah
Remedial agama islam,rica titi nurkhasanahAriNoona
 
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxHIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxSMKIslamPenanggungan
 
KD. 3.6 Manfaat Kejujuran.ppsx
KD. 3.6 Manfaat Kejujuran.ppsxKD. 3.6 Manfaat Kejujuran.ppsx
KD. 3.6 Manfaat Kejujuran.ppsxLulukdwiyanti
 
Iman yang sempurna. indonesian. bahasa indonesia
Iman yang sempurna. indonesian. bahasa indonesiaIman yang sempurna. indonesian. bahasa indonesia
Iman yang sempurna. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 
Tingkah laku terpuji
Tingkah laku terpujiTingkah laku terpuji
Tingkah laku terpujiYandra Helira
 
Membiasakan kejujuran dalam kehidupan
Membiasakan kejujuran dalam kehidupanMembiasakan kejujuran dalam kehidupan
Membiasakan kejujuran dalam kehidupanMutiara Tya
 
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînKoreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînMuhsin Hariyanto
 

Similar to OPTIMALKAN KEJUJURAN (20)

Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
 
Agama Islam BAB 2 Kejujuran
Agama Islam BAB 2 KejujuranAgama Islam BAB 2 Kejujuran
Agama Islam BAB 2 Kejujuran
 
Hidup Jujur dan Benar.pptx
Hidup Jujur dan Benar.pptxHidup Jujur dan Benar.pptx
Hidup Jujur dan Benar.pptx
 
54 kkp riyadusshalihin membiasakan jujur bag.1.pdf
54 kkp riyadusshalihin membiasakan jujur bag.1.pdf54 kkp riyadusshalihin membiasakan jujur bag.1.pdf
54 kkp riyadusshalihin membiasakan jujur bag.1.pdf
 
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah HaditsHadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
Hadis tentang tingkah laku terpuji, Mata kuliah Hadits
 
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxHIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
 
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxHIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
 
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxHIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
 
Perilaku Jujur
Perilaku JujurPerilaku Jujur
Perilaku Jujur
 
Remedial agama islam,rica titi nurkhasanah
Remedial agama islam,rica titi nurkhasanahRemedial agama islam,rica titi nurkhasanah
Remedial agama islam,rica titi nurkhasanah
 
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptxHIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
HIDUP_NYAMAN_DENGAN_PERILAKU_JUJUR_Power.pptx
 
Iman yang Sempurna
Iman yang SempurnaIman yang Sempurna
Iman yang Sempurna
 
Perilaku Jujur
Perilaku JujurPerilaku Jujur
Perilaku Jujur
 
Modul 10 x
Modul 10 xModul 10 x
Modul 10 x
 
KD. 3.6 Manfaat Kejujuran.ppsx
KD. 3.6 Manfaat Kejujuran.ppsxKD. 3.6 Manfaat Kejujuran.ppsx
KD. 3.6 Manfaat Kejujuran.ppsx
 
Iman yang sempurna. indonesian. bahasa indonesia
Iman yang sempurna. indonesian. bahasa indonesiaIman yang sempurna. indonesian. bahasa indonesia
Iman yang sempurna. indonesian. bahasa indonesia
 
Tingkah laku terpuji
Tingkah laku terpujiTingkah laku terpuji
Tingkah laku terpuji
 
Membiasakan kejujuran dalam kehidupan
Membiasakan kejujuran dalam kehidupanMembiasakan kejujuran dalam kehidupan
Membiasakan kejujuran dalam kehidupan
 
aqidah akhlak
aqidah akhlakaqidah akhlak
aqidah akhlak
 
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamînKoreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
Koreksi atas salah kaprah pemahaman tentang rahmatan li al-âlamîn
 

Recently uploaded

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 

Recently uploaded (8)

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 

OPTIMALKAN KEJUJURAN

  • 1. Hidup Nyaman dengan Perilaku Jujur (SMK Kelas XI Bab 2) SMK MA’ARIF NU 01 LIMPUNG Jujur adalah sebuah ungkapan yang acap kali kita dengar dan menjadi pembicaraan. Akan tetapi bisa jadi pembicaraan tersebut hanya mencakup sisi luarnya saja dan belum menyentuh pembahasan inti dari makna jujur itu sendiri. Apalagi perkara kejujuran merupakan perkara yang berkaitan dengan banyak masalah keislaman, baik itu akidah, akhlak ataupun muamalah; di mana yang terakhir ini memiliki banyak cabang, seperti perkara jual-beli, utang-piutang, sumpah, dan sebagainya. Jujur merupakan sifat yang terpuji. Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan menjanjikan balasan yang berlimpah untuk mereka. Termasuk dalam jujur adalah jujur kepada Allah, jujur dengan sesama dan jujur kepada diri sendiri. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang shahih bahwa Nabi bersabda, “Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” Definisi Jujur Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Seorang yang berbuat riya’ tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia telah menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di dalam batinnya). Demikian juga seorang munafik tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia menampakkan dirinya sebagai seorang yang bertauhid, padahal sebaliknya. Hal yang sama berlaku juga pada pelaku bid’ah; secara lahiriah tampak sebagai seorang pengikut Nabi, tetapi hakikatnya dia menyelisihi beliau. Yang jelas, kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik. Imam Ibnul Qayyim berkata, Iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya). Allah berfirman, “Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka.” (QS. al-Maidah: 119)
  • 2. “Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. az-Zumar: 33) Keutamaan Jujur Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi, “Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.” Kebajikan adalah segala sesuatu yang meliputi makna kebaikan, ketaatan kepada Allah, dan berbuat bajik kepada sesama. Sifat jujur merupakan alamat keislaman, timbangan keimanan, dasar agama, dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Baginya kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan. Kejujuran senantiasa mendatangkan berkah, sebagaimana disitir dalam hadist yang diriwayatkan dari Hakim bin Hizam dari Nabi, beliau bersabda, “Penjual dan pembeli diberi kesempatan berfikir selagi mereka belum berpisah. Seandainya mereka jujur serta membuat penjelasan mengenai barang yang diperjualbelikan, mereka akan mendapat berkah dalam jual beli mereka. Sebaliknya, jika mereka menipu dan merahasiakan mengenai apa-apa yang harus diterangkan tentang barang yang diperjualbelikan, maka akan terhapus keberkahannya.” Dalam kehidupan sehari-hari –dan ini merupakan bukti yang nyata– kita dapati seorang yang jujur dalam bermuamalah dengan orang lain, rezekinya lancar-lancar saja, orang lain berlomba- lomba datang untuk bermuamalah dengannya, karena merasa tenang bersamanya dan ikut mendapatkan kemulian dan nama yang baik. Dengan begitu sempurnalah baginya kebahagian dunia dan akherat. Tidaklah kita dapati seorang yang jujur, melainkan orang lain senang dengannya, memujinya. Baik teman maupun lawan merasa tentram dengannya. Berbeda dengan pendusta. Temannya sendiripun tidak merasa aman, apalagi musuh atau lawannya. Alangkah indahnya ucapan seorang yang jujur, dan alangkah buruknya perkataan seorang pendusta. Orang yang jujur diberi amanah baik berupa harta, hak-hak dan juga rahasia-rahasia. Kalau kemudian melakukan kesalahan atau kekeliruan, kejujurannya -dengan izin Allah- akan dapat menyelamatkannya. Sementara pendusta, sebiji sawipun tidak akan dipercaya. Jikapun terkadang diharapkan kejujurannya itupun tidak mendatangkan ketenangan dan kepercayaan. Dengan kejujuran maka sah-lah perjanjian dan tenanglah hati. Barang siapa jujur dalam berbicara, menjawab, memerintah (kepada yang ma’ruf), melarang (dari yang mungkar), membaca, berdzikir, memberi, mengambil, maka ia disisi Allah dan sekalian manusia dikatakan sebagai
  • 3. orang yang jujur, dicintai, dihormati dan dipercaya. Kesaksiaannya merupakan kebenaran, hukumnya adil, muamalahnya mendatangkan manfaat, majlisnya memberikan barakah karena jauh dari riya’ mencari nama. Tidak berharap dengan perbuatannya melainkan kepada Allah, baik dalam salatnya, zakatnya, puasanya, hajinya, diamnya, dan pembicaraannya semuanya hanya untuk Allah semata, tidak menghendaki dengan kebaikannya tipu daya ataupun khiyanat. Tidak menuntut balasan ataupun rasa terima kasih kecuali kepada Allah. Menyampaikan kebenaran walaupun pahit dan tidak mempedulikan celaan para pencela dalam kejujurannya. Dan tidaklah seseorang bergaul dengannya melainkan merasa aman dan percaya pada dirinya, terhadap hartanya dan keluarganya. Maka dia adalah penjaga amanah bagi orang yang masih hidup, pemegang wasiat bagi orang yang sudah meninggal dan sebagai pemelihara harta simpanan yang akan ditunaikan kepada orang yang berhak. Seorang yang beriman dan jujur, tidak berdusta dan tidak mengucapkan kecuali kebaikan. Berapa banyak ayat dan hadist yang menganjurkan untuk jujur dan benar, sebagaimana firman- firman Allah yang berikut, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. at-Taubah: 119) “Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama- lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar.” (QS. al-Maidah: 119) “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23) “Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21) Nabi bersabda, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu, sesungguhnya kejujuran, (mendatangkan) ketenangan dan kebohongan, (mendatangkan) keraguan.” Macam-Macam Kejujuran 1. Jujur dalam niat dan kehendak. Ini kembali kepada keikhlasan. Kalau suatu amal tercampuri dengan kepentingan dunia, maka akan merusakkan kejujuran niat, dan pelakunya bisa dikatakan sebagai pendusta, sebagaimana kisah tiga orang yang dihadapkan kepada Allah, yaitu seorang mujahid, seorang qari’, dan seorang dermawan. Allah menilai ketiganya telah berdusta, bukan pada perbuatan mereka tetapi pada niat dan maksud mereka. 2. Jujur dalam ucapan. Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara macam-macam kejujuran.
  • 4. 3. Jujur dalam tekad dan memenuhi janji. Contohnya seperti ucapan seseorang, “Jikalau Allah memberikan kepadaku harta, aku akan membelanjakan semuanya di jalan Allah.” Maka yang seperti ini adalah tekad. Terkadang benar, tetapi adakalanya juga ragu-ragu atau dusta. Hal ini sebagaimana firman Allah:“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23) Dalam ayat yang lain, Allah berfirman, “Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, „Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.‟ Maka, setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).”(QS. at-Taubah: 75-76) 4. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batin, hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dengan amal batin, sebagaimana dikatakan oleh Mutharrif, “Jika sama antara batin seorang hamba dengan lahiriahnya, maka Allah akan berfirman, „Inilah hambaku yang benar/jujur.‟” 5. Jujur dalam kedudukan agama. Ini adalah kedudukan yang paling tinggi, sebagaimana jujur dalam rasa takut dan pengharapan, dalam rasa cinta dan tawakkal. Perkara-perkara ini mempunyai landasan yang kuat, dan akan tampak kalau dipahami hakikat dan tujuannya. Kalau seseorang menjadi sempurna dengan kejujurannya maka akan dikatakan orang ini adalah benar dan jujur, sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. al-Hujurat: 15) Realisasi perkara-perkara ini membutuhkan kerja keras. Tidak mungkin seseorang manggapai kedudukan ini hingga dia memahami hakikatnya secara sempurna. Setiap kedudukan (kondisi) mempunyai keadaannya sendiri-sendiri. Ada kalanya lemah, ada kalanya pula menjadi kuat. Pada waktu kuat, maka dikatakan sebagai seorang yang jujur. Dan jujur pada setiap kedudukan (kondisi) sangatlah berat. Terkadang pada kondisi tertentu dia jujur, tetapi di tempat lainnya sebaliknya. Salah satu tanda kejujuran adalah menyembunyikan ketaatan dan kesusahan, dan tidak senang orang lain mengetahuinya. Khatimah Orang yang selalu berbuat kebenaran dan kejujuran, niscaya ucapan, perbuatan, dan keadaannya selalu menunjukkan hal tersebut. Allah telah memerintahkan Nabi untuk memohon kepada-Nya agar menjadikan setiap langkahnya berada di atas kebenaran sebagaimana firman Allah,
  • 5. “Dan katakanlah (wahai Muhammad), „Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi- Mu kekuasaan yang menolong.” (QS. al-Isra’: 80) Allah juga mengabarkan tentang Nabi Ibrahim yang memohon kepada-Nya untuk dijadikan buah tutur yang baik. “Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.” (QS. asy-Syu’ara’: 84) Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Allah. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Allah telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Allah berfirman, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila dia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 177) Di sini dijelaskan dengan terang bahwa kebenaran itu tampak dalam amal lahiriah dan ini merupakan kedudukan dalam Islam dan Iman. Kejujuran serta keikhlasan keduanya merupakan realisasi dari keislaman dan keamanan. Orang yang menampakkan keislaman pada dhahir (penampilannya) terbagi menjadi dua: mukmin (orang yang beriman) dan munafik (orang munafik). Yang membedakan diantara keduanya adalah kejujuran dan kebenaran atas keyakinannya. Oleh sebab itu, Allah menyebut hakekat keimanan dan mensifatinya dengan kebenaran dan kejujuran, sebagaimana firman Allah, “(Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. al-Hasyr: 8) Lawan dari jujur adalah dusta. Dan dusta termasuk dosa besar, sebagaimana firman Allah, “Kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. Ali Imran: 61) Dusta merupakan tanda dari kemunafikan sebagaimana yang disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
  • 6. “Tanda-tanda orang munafik ada tiga perkara, yaitu apabila berbicara dia dusta, apabila berjanji dia mungkiri dan apabila diberi amanah dia mengkhianati.” (HR. Bukhari, Kitab-Iman: 32) Kedustaan akan mengantarkan kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan akan menjerumuskan ke dalam neraka. Bahaya kedustaan sangatlah besar, dan siksa yang diakibatkannya amatlah dahsyat, maka wajib bagi kita untuk selalu jujur dalam ucapan, perbuatan, dan muamalah kita. Dengan demikian jika kita senantiasa menjauhi kedustaan, niscaya kita akan mendapatkan pahala sebagai orang-orang yang jujur dan selamat dari siksa para pendusta.Waallahu A‟lam. “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir? Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang- orang yang berbuat baik, agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. az-Zumar: 32-35) Referensi: 1. Makarimul-Akhlaq, karya Syakhul-Islam Ibn Taimiyah ; cet. Ke-1. 1313 ; Dar- alkhair, Bairut, Libanon. 2. Mukhtashar Minhajul-Qashidin, karya Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisy, Maktabah Dar Al-Bayan, Damsiq, Suria. 3. Mukhtarat min Al-Khutab Al-Mimbariah, karya Syaikh Shalih ibn Fauzan ; cet. Ke – 1, Jam’iayah Ihya’ At-Turats Al-Islamy. 4. Syarh Riyadhus As-Shalihin, karya Syaikh Mahammad ibn Shalih Al-Utsaimin ; cet – 1 ; Dar- Wathan, Riyadh, KSA. َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫ق‬ْ‫د‬ ِّ‫ص‬‫ان‬ِ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َُْ‫ه‬َ‫ع‬ :‫ملسو هيلع هللا ىلص‬ ‫هللا‬ ‫رسىل‬ ‫قال‬ : ‫قال‬ ‫عنو‬ ‫هللا‬ ٍ‫رض‬ ‫مسعىد‬ ‫تن‬ ‫هللا‬ ‫عثد‬ ‫عن‬ًَ‫ن‬ِ‫إ‬ ٌِْ‫د‬ْ‫ه‬ََ َّ‫انثز‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِّ‫ز‬ِ‫ث‬‫ان‬ ًَ‫ن‬ِ‫إ‬ ٌِ‫د‬ْ‫ه‬ََ َ‫ْق‬‫د‬ ِّ‫ص‬‫ان‬ َ‫ك‬‫ان‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫َّا‬َِ‫إ‬ َ‫و‬ ,ً‫ا‬‫ْق‬َِ‫د‬ ِ‫ص‬ ِ‫هللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫َة‬‫ت‬ْ‫ك‬َُ ًَّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ْق‬‫د‬ ِّ‫ص‬‫ان‬ ‫ي‬ َّ‫ز‬َ‫ح‬َ‫ت‬ََ َ‫و‬ ُ‫ُق‬‫د‬ْ‫ص‬ََ ُ‫م‬ُ‫ج‬َّ‫انز‬ ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ََ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ة‬َّ‫ن‬َ‫ج‬‫ان‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬ ْ‫ى‬ُ‫ج‬ُ‫ف‬‫ان‬ ًَ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ِي‬‫د‬ِ‫ه‬ََ َ‫ِب‬‫ذ‬َ‫ك‬‫ان‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ِب‬‫ذ‬ ْ‫ه‬ََ َ‫ر‬ ْ‫ى‬ُ‫ج‬ُ‫ف‬‫ان‬)‫مسهم‬ ‫(رواه‬ .ً‫ا‬‫كذات‬ ِ‫هللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫َة‬‫ت‬ْ‫ك‬َُ ًَّ‫ت‬َ‫ح‬ َ‫ِب‬‫ذ‬َ‫ك‬‫ان‬ ‫ي‬ َّ‫ز‬َ‫ح‬َ‫ت‬َ َ‫و‬ ُ‫ِب‬‫ذ‬ْ‫ك‬ََ ُ‫م‬ُ‫ج‬َّ‫انز‬ ُ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬ََ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ان‬ ًَ‫ن‬ِ‫إ‬ ٌِ‫د‬ (*) TERJEMAH HADITS:Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Wajib atas kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada Surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian sifat dusta, karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada Neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu berdusta sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta.” (SHOHIH. Diriwayatka oleh imam Muslim no. 6586).(*) BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH YANG DAPAT DIAMBIL DARI HADITS INI:
  • 7. 1. JUJUR dalam setiap perkataan n perbuatan termasuk akhlak terpuji yang dicintai n diridhoi Allah ta’ala n manusia. 2. Hukum JUJUR adalah WAJIB bagi setiap individu muslim n muslimah. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala: (Yaa Ayyuhalladziina Aamanuttaqullaaha wa Kuunuu Ma’ash-Shoodiqiin) Artinya: “Hai orang-orang yg beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan jadilah kalian bersama orang-orang yg JUJUR.” (QS. At-Taubah: 119). Dan jg berdasarkan hadits di atas. 3. Orang mukmin yg JUJUR ialah orang yg perkataannya sesuai dengan perbuatan n isi hatinya. 4. JUJUR termasuk sebaik-baik sebab yg mengantarkan seorang hamba ke dalam Surga, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam di dlm hadits shohih di atas. 5. Orang yg JUJUR termasuk orang yg diberi nikmat oleh Allah n akan dikumpulkan bersama para Nabi, orang2 mati syahid, n orang2 sholih di dlm Surga. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala (yg artinya):“Dan barangsiapa taat kpd Allah n Rasul-Nya, maka mereka akan dikumpulkan (di dlm Surga) bersama orang2 yg diberi nikmat oleh Allah dari kalangan para Nabi, orang2 yg selalu JUJUR, orang2 yg mati syahid, n orang2 sholih.” (QS. An-Nisa': 69). 6. JUJUR dalam transaksi jual beli merupakan sebab datangnya keberkahan rezeki dari Allah. Demikian sebaliknya, DUSTA akan menghilangkan keberkahan rezeki. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (yg artinya): “Dua pelaku transaksi jual beli mempunyai hak khiyar (melangsungkan atau membatalkan transaksi jual beli) selagi keduanya belum berpisah dr majlis (tempat akad jual beli). Jika keduanya bersikap jujur n menerangkan cacat (yakni tidak menutupi kekurangan) yg ada pd barang dagangannya, maka transaksi jual beli mereka berdua diberkahi Allah. Namun, jika keduanya berdusta n menutupi cacat barang dagangannya, maka dihilangkan oleh Allah keberkahan akad jual beli mereka.” 7. JUJUR dalam menulis artikel ilmiyah serta menshare ilmu kpd orang lain melalui berbagai media spt BB, FB, Website/Blog dengan mencantumkan sumber rujukan (referensi)nya akan mendatangkan keberkahan pd ilmunya, karena itu trmsuk bentuk amanah ilmiyah. Sedangkan DUSTA dlm hal itu semua dengan copy paste dari karya tulis orang lain yg ada di situs-situs internet, buku terjemahan dsb, dengan menghilangkan nama penulisnya dan menggantinya dengan nama dirinya (spt: Oleh ustadz Fulan, By Abu Fulan) atau dengan merubah judulnya tanpa seizin penulisnya akan mengurangi atau bahkan menghilangkan keberkahan pada ilmunya, karena itu bukan termasuk amanah ilmiyah, n menurut para ulama hadits, bhwa yg demikian itu disebut Sariqoh (pencurian karya ilmiyah milik orang lain), atau sebagian orang menyebutnya sebagai PLAGIAT. Dan ini hukumnya HARAM. 8. DUSTA merupakan sifat buruk yang sangat dibenci oleh Allah n manusia. 9. Wajib bagi kita mengajarkan sifat JUJUR dlm setiap urusan dunia n agama kpda diri kita, keluarga kita n kaum muslimin secara umum. 10. Wajib bagi kita memperingatkan diri kita, keluarga kita n kaum muslimin secara umum dari bahaya DUSTA di dunia n akhirat. 11. DUSTA termasuk sebab utama yg menjerumuskan pelakunya ke dalam siksa api Neraka. 12. DUSTA merupkan salah satu sifat orang Munafik.
  • 8. Hal ini berdasarkan hadits shohih yg diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu; bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:“Tanda orang munafik itu ada 3, yaitu:» Apabila berbicara, ia berdusta.» Apabila berjanji, ia ingkari.» Apabila diberi amanah, ia berkhianat. (SHOHIH. Diriwayatkan oleh imam al-Bukhari & Muslim). 13. Berdusta bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kedustaan berikutnya. 14. Berdusta bisa menyebabkan terjadinya perpecahan n permusuhan di antara kaum muslimin. 15. Manusia yg paling JUJUR kepada Allah n Rasul-Nya adalah AHLI TAUHID n ITTIBA’ (yg senantiasa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam) dlm masalah Aqidah, ibadah, manhaj, akhlak n adab, mu’amalah, dakwah, dsb. Sedangkan manusia yg paling DUSTA adalah orang-orang musyrik n kafir kpd Allah n Rasul-Nya dengan menentang hukum syari’at yg ada di dlm Al-Quran Al-Karim n As- sunnah An-Nabawiyyah yg Shohih. Demikian beberapa pelajaran penting n faedah ilmiyah yg dapat kami sebutkan dari hadits shohih ini. Smg menjadi ilmu yg bermanfaat. N smg Allah ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yg selalu bersikap JUJUR dlm setiap perkataan, perbuatan dan keyakinan. ‫آ‬