1. HAKEKAT MEDIA DAN KEDUDUKAN
DALAM PEMBELAJARAN
DI
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK : II
NURJANNAH ( 1302090108 )
NURMASYITHAH ( 1302090110 )
MISNAWATI ( 1302090111 )
FITRIANUR ( 1302090112 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN 2015 / 2016
2. KATA PENGANTAR
Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Hakekat Media dan Kedudukan dalam
Pembelajaran”.
Dengan selesainya makalah ini, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kemajuan dalam hal Penyusunan
Makalah di kemudian hari.
Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
3. KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. .... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. .... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
2.1 Hakekat Media dan Kedudukannya dalam Pembelajaran............................. 2
2.2 Pengertian Media Pembelajaran secara Etimologis,
dan Terminologi............................................................................................ 3
2.3 Kedudukan Media Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi..................... 4
BAB III PENUTUP........................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. .... 6
3.2 Saran............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses
pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri.
Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan pembangunan sector ekonomi, yang satu dengan
yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan berbarengan.
Pendidikan juga mampu mengarahkan manusia kearah yang positif,
sehingga mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan menentukan nasibnya.
Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tak dapat dipisahkan dengan
semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumberdaya manusia
yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu dilihat dari segi
pendidikan, telah terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan
dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat.
Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat
tercapai sebagai mana yang diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah:
Ø Apakah manfaat media pembelajaran?
1.3 Tujuan Masalah
Ø Agar peserta didik mengetahui apa itu manfaat Media Pembelajaran
5. BAB II
PEMABAHASAN
2.1 Hakekat Media dan Kedudukannya dalam Pembelajaran
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, atau pun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Media pendidikan atau media
pembelajaran tumbuh dan atau berkembang sejalan dengan perkembangan
teknologi pembelajaran. Teknologi Pembelajaran itu sendiri tumbuh dari praktek
pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula
dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan,
media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain
mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan
gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam
pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang
dijelaskan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan
dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
ucapkan, baik melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan
dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan Demikian anak didik lebih
mudah mencerna bahan yang dipelajarinya, dari pada tanpa bantuan media.
Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat, jika penggunaanya
tidak sejalan dengan isi dan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Seperti kita
ketahui bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah proses perubahan tingkah
laku melalui pengalaman. Pengalaman itu sendiri dapat berupa pengalaman
langsung maupun pengalaman tidak langsung.
Dalam proses pembelajaran tidak semua pengalaman langsung bisa kita
hadirkan pada siswa dalam kelas, untuk maksud itulah kehadiran media akan
6. sangat membantu kita agar dapat membantu siswa agar memberikan berbagai
pengalaman, sekalipun dalam bentuk pengalaman tidak langsung. Mengapa perlu
media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan
pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Kita harus mengetahui dahulu
konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar
pada hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke
penerima.
2.2 Pengertian Media Pembelajaran secara Etimologis, dan Terminologi
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”,
yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam
Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang”
sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau
meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima
pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat
digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162) Sedangkan
pembelajaran adalah proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru dan
peserta didik yaitu saling bertukar informasi. Menurut Latuheru (1988:14), media
pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara
guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran :
· Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
· Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.
·National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
7. Sedangkan secara terminologi, para pakar mendefinisikan kata media
dengan beberapa tafsiran dan batasan tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh
Gerlach dan Ely bahwa: Media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampialan, dan sikap.
Dalam pengertian tersebut media dalam konteks pengajaran dapat berupa
buku teks, guru, dan lingkungan sekolah merupakan media. Atau lebih khusus lagi
pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronik untuk menagkap, memproses, dan menyusun
kembali infoemasi visual atau verbal.
2.3 Kedudukan Media Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi
Proses belajar-pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu proses
komunikasi dengan pengertian bahwa pesan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru dapat diterima (diserap) dengan baik atau dapat dikatakan menjadi “milik”
murid-murid. Schramm mengingatkan bahwa untuk dapat mencapai “sharing”
antara sumber dan penerima atas pesan yang disampaikan, perlu adanya
keserupaan atau kemiripan medan pengalaman sumber dan medan pengalaman
penerima. Ini dimaksudkan agar lambang yang digunakan oleh sumber benar-
benar dapat dimengerti oleh murid-murid (penerima), karena sumber dan
penerima mempunyai medan pengalaman yang serupa atau hampir sama. Apabila
lambang yang digunakan sumber terlalu sulit bagi daya tangkap penerima, maka
sharing yang diinginkan jauh dari tercapai. Guru haruslah selalu menyadari akan
hal ini, yaitu bahwa di dalam melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran,
sesungguhnya dia sedang melaksanakan kegiatan komunikasi. Oleh karenanya
guru harus selalu memilih dan menggunakan kata-kata yang berada dalam
jangkauan/medan pengalaman murid-muridnya, agar dapat dimengerti dengan
baik oleh mereka, sehingga pesan pembelajaran yang disampaikan dapat di-shared
(diterima, dimiliki) oleh murid-murid dengan baik. Hal ini lebih-lebih lagi sangat
8. berlaku apabila guru atau instruktur menggunakan metode ceramah (lecture
method) dalam melaksanakan pembelajaran.
Harus selalu disadari para guru bahwa kegiatan komunikasi atau
pembelajaran yang dilakukan adalah kegiatan yang hanya memberikan
pengalaman tidak langsung (vicarious experiences) kepada murid-murid, karena
menggunakan lambang-lambang (terutama lambang verbal) untuk menyampaikan
pesan pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan
yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang primer dalam kegiatan belajar
mengajar tersebut. Sedangkan kegiatan mengajar merupakan kegiatan sekunder
yang dimaksudkan untuk dapat terjadinya kegiatan belajar yang optimal adalah
suatu situasi dimana siswa dapat berinteraksi dengan guru dan atau bahan
pelajaran ditempat tertentu yang talah diatur dalam rangka mencapai tujuan.
Selain itu situasi tersebut dapat lebih mengoptimalkan kegiatan belajar bila
menggunakan metode dan atau media yang tapat.
Pertama, proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai media
primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan
lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau
perasaan komunikator kepada komunikan.
Kedua, proses komunikasi secara skunder adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan sarana atau alat
sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Surat,
telepon, teleteks, surat kabar, majalah, radio televisi, film dan banyak lagi adalah
media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
9. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, atau pun peristiwa yang memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Media pendidikan atau media
pembelajaran tumbuh dan atau berkembang sejalan dengan perkembangan
teknologi pembelajaran. Teknologi Pembelajaran itu sendiri tumbuh dari praktek
pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula
dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan,
media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain
mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan
gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam
pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah banyak terdapat kesalahan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dari pembaca.
10. DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad, Ma Media Pembelajaran.PT Raja Grafindo Persada. Maret 2012
Wina Sanjaya, M.Pd Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana 2012
http://liafitriani-berkarya.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-media-pembelajaran.html