SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 1
PENGERTIAN, PERAN DAN FUNGSI KURIKULUM
Absari Ibrahim*Irni Abdullah**Mayawi
E-mail: Airins@hotmail.com, IrniAbdullah96@gmail.com,
mayawi_karim@ymail.com,
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Khairun Ternate
Tahun 2015
ABSTRAKSI
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum
di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan
kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari kurkulum. Pada penulisan
ini akan dibahas mengenai dasar-dasar kurikulum yang berkenaan dengan konsep, istilah,
tujuan, peranan dan fungsi kurikulum serta permasalahan yang terkait dalam implementasi
kurikulum khususnya K13.
Kata Kunci: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Peranan, Implementasi Kurikulum.
PENDAHULUAN
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di
sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti
pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat dan pihak siswa itu sendiri.
Selain sebagai pedoman, bagi siswa kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi
penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan,
dan fungsi diagnostik.
Adapun pentingnya peran dan fungsi kurikulum memang sudah sangat disadari dalam
sistem pendidikan nasional. Ini dikarenakan kurikulum merupakan alat yang krusial dalam
merealisasikan program pendidikan, baik formal maupun non formal , sehingga gambaran
sistem pendidikan dapat terlihat jelas dalam kurikulum tersebut. Dengan kata lain, sistem
kurikulum pada hakikatnya adalah sistem pendidikan itu sendiri. Untuk itu penguasaan
terhadap konsep dasar kurikulum sangat penting khususnya dalam pengimplementasian guna
mencapai tujuan-tujuan pendidikan itu sendiri.
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 2
PEMBAHASAN
Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni curriculum yang mempunyai
pengertian a running course atau sebuah perjalanan mata pelajaran. Berdasarkan hal ini,
istilah kurikulum kemudian diadaptasikan kedalam dunia pendidikan dan diartikan sebagai
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal hingga akhir
program demi memperoleh ijazah.
Kurikulum adalah seperangkat rencana pembelajaran dan program pendidikan yang
bersifat menyeluruh yang disusun dengan berbagai landasan dan rekonstruksi pengetahuan
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan-tujuan dalam pendidikan.
Adapun S Nasution, dikutip oleh Asep Jihad (2008: 2) mendefinisikan kurikulum
adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar dibawah
bimbingan dan tanggung jawab sekolah. Selanjutnya Saylon J. Galen dan William N.
Alexander yang dikutip Asep Jihad (2008: 1) mendefinisikan kurikulum adalah keseluruhan
usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung di kelas, dihalaman maupun
luar sekolah. Pendapat ini mengemukakan tafsiran kurikulum dalam arti luas, dimana
kurikulum tidak hanya terdiri atas mata pelajaran (courses), tetapi meliputi semua kegiatan
dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah. Sesuai dengan pendapat ini, berbagai
kegiatan di luar kelas (yang dikenal dengan ekstrakurikulum) sudah tercakup dalam
pengertian kurikulum. Oleh karena itu tidak ada pemisah antara intra dan ektstrakurikulum.
Menurut Ralp Tyler (1949), mendefinisikan kurikulum adalah semua pelajaran-
pelajaran murid yang direncanakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencapai tujuan-
tujuan pendidikannya (Asep Jihad, 2008: 1). Berdasarkan pengertian tersebut, Inti dari
kurikulum menurut Tyler (1949) adalah suatu jawaban secara menyeluruh terhadap beberapa
pertanyaan berikut ini: 1) Tujuan-tujuan apa dan maksud-maksud apa yang hendak dicapai
oleh sekolah? 2) Kesempatan-kesempatan belajar apa yang dipilih agar terjadi perubahan
tingkah laku sesuai dengan harapan? 3) Bagaimana unsur-unsur belajar disusun? 4)
Bagaimana penilaian untuk mengetahui keberhasilannya? Jika keempat jawaban pertanyaan
itu telah terjawab, itulah yang dimaksud dengan kurikulum (Yuli Kwartolo 2002: 107).
Selanjutnya dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi kurikulum adalah seperangkat rencana dan
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 3
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dengan kata lain, kurikulum dapat diartikan sebagai program pengajaran suatu jenjang
pendidikan. Dari definisi-definisi diatas dapat dirumuskan bahwa kurikulum merupakan
kegiatan dan pengalaman belajar yang dirumuskan, direncanakan, dan diorganisir untuk
dilakukan dan dialami oleh anak didik baik di dalam maupun di luar sekolah agar dapat
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan isinya kurikulum dipandang sebagai kurikulum tradisional dan
kurikulum modern. Secara tradisional kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh atau diajarkan, seperti: silabus dan program pengajaran suatu mata
pelajaran. Sejalan dengan hal ini, Menurut A. Glatthom (1987) yang dikutip oleh Asep Jihad,
mengemukakan kurikulum ialah rencana yang dibuat untuk membimbing dalam belajar
disekolah, yang biasanya meliputi dokumen, level secara umum, dan aktualisasi dari rencana-
rencana itu dikelas, sebagai pengalaman murid, yang telah dicatat dan ditulis oleh seorang
ahli pengalaman tesebut ditempatkan dalam lingkungan belajar yang juga mempengaruhi apa
yang dipelajari (Asep Jihad 2008: 3).
Dalam pandangan modern, kurikulum tidaklah terbatas atau rencana tertulis. Isi dari
dokumen atau rencana tertulis tersebut (kurikulum) adalah pernyataan mengenai kualitas
pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu keterlibatan dan pengalaman
belajar dalam pengimplementasian kurikulum, kualitas output peseta didik, kualitas
bahan/konten pendidikan yang harus diikuti atau dipelajari oleh mahasiswa, kualitas proses
pendidikan yang harus dialami oleh peserta didik. Kurikulum dalam bentuk dokumen ini
merupakan fokus utama dalam setiap proses pengembangan kurikulum karena ia
mengambarkan ide (pemikiran) para pengambil keputusan dan dasar bagi pengembangan dan
penyempurnaan kurikulum selanjutnya.
Realisasi dari kurikulum berbentuk dokumen tertulis ini adalah
pengimplementasiannya pada suatu lembaga pendidikan berupa pengalaman belajar yang
dialami peserta didik seperti yang direncanakan secara tertulis yang dikembangkan oleh
pendidik atau guru itu sendiri didalam kelas maupun diluar kelas. Sehingga, jika pengalaman
belajar ini menyimpang dari rencana tertulis, maka hasil belajar yang diperoleh peserta didik
tidak dapat dikatakan sebagai hasil dari kurikulum.
Adanya rancangan atau kurikulum formal dan tertulis merupakan ciri utama
pendidikan disekolah. Dengan kata lain, kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 4
di sekolah. Jika kurikulum merupakan syarat mutlak, hal itu berarti bahwa kurikulum
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Menurut
Mauritz Johnson (Nana Syaodih Sukmadinata, 1988:4), kurikulum “prescribes (or at least
anticipates) the result of instruction”. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Namun demikian kurikulum bukanlah
segala-galanya, artinya tercapainya tujuan pendidikan bukan sepenuhnya dari kurikulum itu
sendiri, karena kurikulum yang baik jika dipegang oleh guru yang tidak baik maka hasilnya
tidak akan baik, pendidik (guru) juga menentukan berhasil dan tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan disekolah.
Tujuan Kurikulum
Tujuan pendidikan nasional secara eksplisit dapat dijabarkan sebagai upaya
membentuk manusia yang mempunyai sifat; (1) cerdas, (2) iman dan taqwa, (3) berbudi
pekerti luhur, (4) berpengetahuan dan keterampilan, (5) sehat jasmani dan rohani, (6)
berkepribadian mantap dan mandiri, (7) dan bertanggung jawab. Berbagai karakteristik
tersebut masih bersifat universal, dan perlu diterjemahkan kedalam rumusan yang operasional
dan terkait dengan perkembangan masyarakat Indonesia. Wujud nyata dari setiap
karakteristik tersebut akan berbeda dalam suatu tingkat perkembangan masyarakat dan
tingkat pendidikan. Karena itu dalam menterjemahkan karakteristik tersebut kedalam
rumusan wujud kemampuan, nilai, dan sikap yang dapat dijadikan rujukan dalam proses
perencanaan kurikulum perlu dipahami tingkat dan arah perkembangan masyarakat
Indonesia.
Dalam era globalisasi ini memiliki maknanya adalah berlakunya berbagai ukuran dan
aturan internasional dalam segala bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya,
ilmu pengetahuan dan tehnologi, komunikasi/transportasi bahkan kehidupan keagamaan.
Adapun yang perlu kita wujudkan di Indonesia dapatlah kiranya kita sampai kepada
identifikasi kemampuan, nilai dan sikap yang perlu dikuasai dan dimiliki manusia terdidik
Indonesia yaitu:
1. Memiliki kemampuan, nilai dan sikap yang memungkinkannya berpartisipasi secara aktif
dan cerdas dalam proses politik;
2. Memiliki kemampuan, etos kerja, dan disiplin kerja yang memungkinkannya dapat secara
aktif dan produktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekonomi;
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 5
3. Memiliki kemampuan dan sikap ilmiah untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi melalui kemampuan penelitian dan pengembangan,
4. Memiliki kepribadian yang mantap, berkarakter dan bermoral, serta berakhlak mulia.
(Soejarto 2004: 94)
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sariono (2013: 2) dimana kurikulum
menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan-tantangan dimasa depan. Kurikulum
tidak cukup hanya dengan mengarahkan peserta didik pada penguasaan materi pembelajaran
(content oriented) saja, tetapi perlu dikembangkan dengan berorientasi kepada kehidupan
peserta didik dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peranan Kurikulum
Sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, kurikulum
mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa. Apabila dianalisis sifat dari
masyarakat dan kebudayaan, dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksanakan
operasinya, maka dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting,
yakni peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif dan peranan kreatif. Ketiga peranan
inni sangat penting dan perlu dilaksanakan secara seimbang.
Peranan konservatif, salah satu tanggung jawab kurikulum adalah mentransmisikan
dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda. Hal ini menekankan bahwa kurikulum
itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentrasmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu
yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda. Dengan demikian,
sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat memengaruhi dan membina tingkah laku siswa
sesuai dengan berbagai nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan
pendidikan sebagai suatu proses sosial. Dalam mentransmisikan dan menafsirkan warisan
sosial pada generasi muda, disinilah peran seorang guru. Keberhasilan implementasi
kurikulum bergantung pada kemampuan seorang guru, karena guru adalah perencana,
pelaksana, dan pengemban kurikulum bagi kelasnya. Sekalipun guru tidak mencetuskan
sendiri konsep-konsep kurikulum, gurulah penerjemah dari pusat. Gurulah yang mengolah,
meramu kembali kurikulum sehingga peranan guru sangat penting dalam kemajuan
pendidikan dalam hal ini metransmisikan nilai-nilai warisan social terhadap generasi muda.
Peranan Kritis atau Evaluatif, Kebudayaan senantiasa berubah dan bertambah.
Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melaikan juga mnilai dan memilih
berbagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif
berpartisipasi dalam kontrol sosial dan membri penekanan pada unsur berpikir kritis. Niai-
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 6
nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dimasa mendatang dihilangkan, serta
diadaka modifikasi atau perbaikan. Dengan deikian, kurikulum harus merupakan pilihan yang
tepat atas dasar kriteria tertentu.
Peranan Kreatif, Kurikulum berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif
dan konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan
kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa mndatang. Untuk membantu setiap
individu dalam mengembangkan semua poteni yang ada padanya, maka kurikulum
menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan, dan keterampilan yang baru,
yang memberikan manfaat bagi mayarakat.
Ketiga peran kurikulum tersebut harus berjalan secara seimbang, atau dengan kata
lain terdapat keharmonisan iantara ketinganya. Dengan demikian, kurikulum dapat memenuhi
tuntutan waktu dan keadaan dalam mebawa siswa menuju kebudayaan masa depan.
Fungsi Kurikulum
Disamping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban sebagai fungsi tertentu.
Alexander Inglis (Asep Jihad 2008: 24) mengatakan bahwa kurikulum terdiri dari fungsi
penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan,
dan fungsi diagnostik.
Fungsi Penyesuaian (The Adjstive of Adaptive Function), disini fungsi kurikulum
harus mampu menata keadaan masyaakat agar dapat dibawa ke lingkungan sekolah untuk
dijadikan objek pelajaran para siswa.
Fungsi Integrasi (The Integrating Function), disini kurikulum berfungsi mendidik
pribadi-pribadi yang terintegrasi. Oleh karena individu sendiri merupakan bagian dari
masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam
pembentukan atau pengintegrasian masyarakat.
Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function), kurikulum perlu memberikan
pelayanan tehadap perbedaan diantara setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarnya,
diferensiasi akan mendorong orag berikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong
kemajuan sosial dalam masyarakat. Akan tetapi, adnya diferensiasi tidak berarti mengabaikan
solidarita sosial dan integrai, karena diferensiasi juga dapat menghindarkan terjadinya
stagnasi sosial.
Fungsi Persiapan (The Propadeutic Function), biasanya individu yang belajar pada
suatu jenjang pendidikan mempunyai keinginan untuk melanjutkan ke jejang yang lebih
tinggi, maka dalam hal ini kurikulum harus mampu mempersiapkan anak didik agar dapat
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 7
melanjutkan studi meraih ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dan lebih mendalam dengan
jangkauan yang luas.
Fungsi Pemilihan (The Selective Function), perbedaan (diferensiasi) dan pemilihan
(seleksi) adalah dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas perbedaan berarti memberikan
kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya.
Kedua hal tersebut merupakan kebutuhan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem
demokratis, untuk mengembangkan berbagai kemampuan ersebut, maka kurikulum perlu
disusun secara luas dan bersifat fleksibel.
Fungsi Dagnostik (The Diagnistic Function), fungsi ini merupkan fungsi kurikulum
yang pada gilirannya akan mengetahui keberhasilan. Penerapan program-program
pengalaman belajar yang diikuti oleh anak didik yang sejalan dengan upaya memahami bakat
dan minat anak.
Catatan Implementasi Kurikulum 2013
Peran dan fungsi kurikulum sangatlah penting dalam dunia pendidikan yang mana
kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah yang berarti bahwa
kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.
Setelah satu tahun lebih berjalan secara bertahap, kurikulum yang baru dilaksanakan
secara serentak di semua satuan pendidikan mulai tahun ajaran baru 2014/2015. Sejumlah
kendala yang dapat ditemui dalam pelaksanaannya, antara lain terkait dengan anggaran,
kesiapan pemerintah dalam menyiapkan perangkat kurikulum, kesiapan guru, sosialisasi, dan
distribusi buku. Di antara semua daftar di atas, masalah utama yang sangat menghambat
adalah kesiapan guru sebagai kunci keberhasilan implementasi kurikulum ini. Dengan
berbagai kendala tersebut, kurikulum 2013 ini harus dipending untuk sementara waktu untuk
melakukan berbagai revisi dan kesiapan-kesiapan dalam implementasi kurikulum.
Bila mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
setiap guru harus memiliki empat kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan dalam
mendukung implementasi kurikulum, yaitu kompetensi pedagogik, pribadi, profesional, dan
sosial. Keempat kompetensi ini harus diasah dan dikembangkan dalam berbagai bentuk
pelatihan guru. Namun demikian, dengan melihat banyaknya keluhan guru dalam
mempersiapkan implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa pendidikan guru yang
selama ini dijalankan belum mampu melahirkan guru dengan kompetensi dasar sebagaimana
disebutkan di atas. Bukan persoalan yang mudah untuk mempersiapkan guru yang ideal
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 8
seperti harapan kurikulum 2013 dalam waktu singkat, terutama untuk merubah mindset guru
dari yang asalnya hanya bertugas untuk mengajar sementara dalam kurikulum 2013 guru
harus mampu mengarahkan siswa untuk aktif, produktif, kreatif dan berfikir kritis (Faridah
Awaliyah, 2014: 10).
Kurikulum 2013 ini dinilai sangat baik, karena aspek penilaian sudah tidak lagi hanya
terbatas pada kognitif, namun aspek afektif dan psikomotor juga dinilai pada K13 ini.
Namun, sebaik-baiknya kurikulum itu tak lepas pula pada pelaksananya. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sariono (2013: 3) dimana, kurikulum bukanlah segala-galanya, artinya
tercapainya tujuan pendidikan bukan sepenuhnya dari kurikulum itu sendiri, karena
kurikulum yang baik jika dipegang oleh guru yang tidak baik maka hasilnya tidak akan baik,
pendidik (guru) juga menentukan berhasil dan tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
disekolah. Kunci keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kurikulum pada
hakekatnya ada ditangan para guru dimana guru adalah perencana, pelaksana dan
pengembang kurikulum bagi kelasnya.
Kurikulum 2013 mengharuskan guru berperan optimal dalam pembelajaran. Untuk
menyiapkan guru ideal dalam kurikulum 2013 diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus.
Pada tahun 2014 Pemerintah menargetkan untuk dapat melatih 1,3 juta guru secara bertahap
dan bertingkat. Pada kenyataannya baru 283.000 guru yang sudah dilatih menjelang tahun
ajaran baru. Selain masalah tersebut, guru yang telah diberikan pelatihan belum memahami
dalam meimplementasikan kurikulum ini. Hal ini dikarenakan beberapa kekurangan dalam
proses pelatihan antara lain dari sisi waktu pelatihan yang terlalu singkat, metode
pelatihannya yang lebih banyak difokuskan pada ceramah, teori, dan kompetensi instruktur
itu sendiri. Sementara itu, Hal yang harus terus ditingkatkan adalah perbaikan kualitas guru
sehingga pelatihan bukan hanya sekedar formalitas kegiatan saja.
Selanjutnya, tidak hanya berhenti di pelatihan, usai pelatihan, guru tetap harus
didampingi, diberi pembinaan, dan tetap dalam pengawasan ketika mereka kembali ke satuan
pendidikan masing-masing agar pemahaman mereka terhadap kurikulum terus berlanjut
bahkan berbagi terhadap guru lain (Faridah Awaliyah, 2014: 10). Dengan demikian,
diharapkan ketika kurikulum 2013 diterapkan kembali dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 9
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana pembelajaran dan program pendidikan yang bersifat menyeluruh yang disusun
dengan berbagai landasan dan rekonstruksi pengetahuan dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan-
tujuan dalam pendidikan. Kurikulum tidaklah terbatas atau rencana tertulis. Realisasi dari
kurikulum berbentuk dokumen tertulis ini adalah pengimplementasiannya pada suatu
lembaga pendidikan berupa pengalaman belajar yang dialami peserta didik seperti yang
direncanakan secara tertulis.
Paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting yaitu peranan konservatif,
peranan kritis atau evaluatif dan peranan kreatif. Sedangkan fungsi kurikulum terdiri dari
fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi
pemilihan, dan fungsi diagnostik.
Dalam pelaksanaannya, kesiapan guru dalam hal ini sangat penting. Kunci
keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kurikulum pada hakekatnya ada ditangan
para guru dimana guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi
kelasnya.
2. Saran
Adapun saran dari penulis berdasarkan pembahasan diatas, yakni:
1. Setiap guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan kurikulum, maka ia harus
pula memahami seluk beluk kurikulum.
2. Dalam pelaksanaan kurikulum, kesiapan guru merupakan hal yang paling penting.
Untuk itu pelatihan, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap kesiapan dan
kompetensi guru perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga mampu
membawa perubahan yang diamanatkan dalam kurikulum tersebut.
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 10
DAFTAR PUSTAKA
Aripin, Sofjan dan Muhammad Daud. 2014. Peran Administrator Publik dalam
Formulasi dan Implementasi Kebijakan (Analisis Kurikulum 2013). [Online].
Tersedia: http://digilib.uin-suka.ac.id/7808/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf. Volume 06. No. 1. [ 5 Maret 2015]
Awaliyah, Faridah. (2014). Kesiapan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
[Online]. Tersedia: http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info
%20Singkat-VI-15-I-P3DI-Agustus-2014-56.pdf . Volume IV. No 15. [ 5
Maret 2015]
Dimyanti & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Fitriya, Hidayatul. (2014). Sejarah Kurikulum Di Indonesia. [Online]. Tersedia:
http://hidayatulfitriya.blogspot.com/2014/02/sejarah-kurikulum-di-indonesia-
1945-2013.html [25 Februari 2015]
Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Jihad, Asep. (2008). Pengembangan Kurikulum Matemaika (Tinjauan Teoritis dan
Historis). Bandung: Muli Pressindo
Kwartolo, Yuli. (2002). Catatan Kritis Tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi.
[Online]. Tersedia: http://bpkpenabur.or.id/files/Hal.106116%20Catatan
%20Kritis%20tentang%20Kurikulum%20Berbasis%20Kompetensi.pdf.
Jakarta No. 1 [ 5 Maret 2015]
Nur, Isman Muhammad. 2014. Berpikir dan Keterampilan Berpikir Matematis Serta
Penerapan Model Pembelajaran. Ternate:_____
Sariono. (2013). Kurikulum 2013: Kurikulum Generasi Emas. [Online]. Tersedia:
http://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/199/3.3.pdf . Volume
3. Surabaya. [ 5 Maret 2015]
Simanjuntak, Juliper. (2015). Pengertian Peranan dan Fungsi Kurikulum. [Online].
Tersedia: http://lpmp-sumut.or.id/1/wp-content/uploads/2013/04/juliper-
simanjuntak-.KURIKULUM..pdf [25 Februari 2015]
_____. (2015) . Pengertian, Fungsi, dan Peran. [Online]. Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Sumarsih,%20M.P
d./Materi%20Kakubuteks%20Akuntansi.pdf [25 februari 2015]
Soedijarto. (2004). Kurikulum, Sistem Evaluasi, dan tenaga Kependidikan sebagai
Unsur Strategis dalam Penyelenggaraan Sistem Pengajaran Nasional. [Online]
Tersedia:http://www.bpkpenabur.or.id/files/hal%20089107%20Kurikulum,%2
0Sistem%20Evaluasi%20dan%20Tenaga%20Pendidikan%20sebagai%20Uns
ur%20Strategis%20dalam%20Penyelenggaraan%20Sistem%20Pengajaran%2
0Nasional.pdf . Jakarta. No 3. [ 5 Maret 2015]

More Related Content

What's hot

Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasDedy Wiranto
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiacandrajelek
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
Makalah konsep pendidikan secara umum
Makalah   konsep pendidikan secara umumMakalah   konsep pendidikan secara umum
Makalah konsep pendidikan secara umumAmriDhimasMaulana
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SDPeta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SDEkaSabatina1
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDdodikdomek
 
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptxHusniAmril
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanyayan andrian
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGMuhamad Yogi
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanDedy Wiranto
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfTattiHerawati1
 

What's hot (20)

Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUMLANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
Makalah konsep pendidikan secara umum
Makalah   konsep pendidikan secara umumMakalah   konsep pendidikan secara umum
Makalah konsep pendidikan secara umum
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SDPeta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
Peta Konsep Modul 1-6 Pembelajaran Terpadu di SD
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
 
PPT AKSI NYATA.pptx
PPT AKSI NYATA.pptxPPT AKSI NYATA.pptx
PPT AKSI NYATA.pptx
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulumEvaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum
 
Jenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikanJenis jenis biaya pendidikan
Jenis jenis biaya pendidikan
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional Pendidikan
 
Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips Dimensi dan struktur ips
Dimensi dan struktur ips
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdfAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR.pptx.pdf
 

Viewers also liked

Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumPengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumMayawi Karim
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)Mayawi Karim
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanEla Suryani
 
MUHAMMAD AKBAR ZAHIDI - Jurnal Kurikulum & Pengajaran Asia Pasifik
MUHAMMAD AKBAR ZAHIDI - Jurnal Kurikulum & Pengajaran Asia PasifikMUHAMMAD AKBAR ZAHIDI - Jurnal Kurikulum & Pengajaran Asia Pasifik
MUHAMMAD AKBAR ZAHIDI - Jurnal Kurikulum & Pengajaran Asia Pasifikmuhammadakbarzahidi
 
Telaah kurikulum kimia
Telaah kurikulum kimiaTelaah kurikulum kimia
Telaah kurikulum kimiaCarlosEnvious
 
Pengembangan kurikulum PAK
Pengembangan kurikulum PAKPengembangan kurikulum PAK
Pengembangan kurikulum PAKdedevrylizzer
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumEcha Rizkia
 
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranPower point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranNdah Nabilla
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulumendang zr
 
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013krisnasuryanti
 
2.03 konsep dasar kurikulum
2.03  konsep dasar kurikulum2.03  konsep dasar kurikulum
2.03 konsep dasar kurikulumAndriana Oktavia
 
Peranan evaluasi kurikulum
Peranan evaluasi kurikulumPeranan evaluasi kurikulum
Peranan evaluasi kurikulumMarlina_Siagian
 
teori deskriptif dan teori preskriptif
teori deskriptif dan teori preskriptifteori deskriptif dan teori preskriptif
teori deskriptif dan teori preskriptifnadiyah5
 
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...Shahnaz Acrydiena
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikanAlizar Ali
 
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaBelajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaAndina Aulia Rachma
 
RESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN
RESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIANRESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN
RESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN7171708
 

Viewers also liked (20)

Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi KurikulumPengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
 
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum Pendidikan
 
Makna, Fungsi, dan Peranan Kurikulum (Siti Khadijah Ibrahim)
Makna, Fungsi, dan Peranan Kurikulum (Siti Khadijah Ibrahim)Makna, Fungsi, dan Peranan Kurikulum (Siti Khadijah Ibrahim)
Makna, Fungsi, dan Peranan Kurikulum (Siti Khadijah Ibrahim)
 
MUHAMMAD AKBAR ZAHIDI - Jurnal Kurikulum & Pengajaran Asia Pasifik
MUHAMMAD AKBAR ZAHIDI - Jurnal Kurikulum & Pengajaran Asia PasifikMUHAMMAD AKBAR ZAHIDI - Jurnal Kurikulum & Pengajaran Asia Pasifik
MUHAMMAD AKBAR ZAHIDI - Jurnal Kurikulum & Pengajaran Asia Pasifik
 
Telaah kurikulum kimia
Telaah kurikulum kimiaTelaah kurikulum kimia
Telaah kurikulum kimia
 
Pengembangan kurikulum PAK
Pengembangan kurikulum PAKPengembangan kurikulum PAK
Pengembangan kurikulum PAK
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulum
 
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaranPower point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
Power point pengembangan kurikulum dan pembelajaran
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulum
 
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
 
2.03 konsep dasar kurikulum
2.03  konsep dasar kurikulum2.03  konsep dasar kurikulum
2.03 konsep dasar kurikulum
 
Peranan evaluasi kurikulum
Peranan evaluasi kurikulumPeranan evaluasi kurikulum
Peranan evaluasi kurikulum
 
teori deskriptif dan teori preskriptif
teori deskriptif dan teori preskriptifteori deskriptif dan teori preskriptif
teori deskriptif dan teori preskriptif
 
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
 
Faktor pendidikan
Faktor pendidikanFaktor pendidikan
Faktor pendidikan
 
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaBelajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
 
RESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN
RESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIANRESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN
RESUM JURNAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN
 
Konsep kurikulum 2013 smp
Konsep kurikulum 2013  smpKonsep kurikulum 2013  smp
Konsep kurikulum 2013 smp
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
 

Similar to OPTIMALKAN KURIKULUM

Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islampita pulungan
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxNurAkmal50
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxNdya2
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxssuser7e718f
 
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xHakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xAfifahArifin3
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulumFenny Rahma
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064iik30
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumYudi Hamdani
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulumshahrul93
 
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulumPresentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulumhasanah sn
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran02041989
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran04021989
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptRahmah Salsabila
 

Similar to OPTIMALKAN KURIKULUM (20)

Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
Bidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulumBidang garapan kurikulum
Bidang garapan kurikulum
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........xHakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
Hakekat Kurikulum Kelompok 1.ppt........x
 
Prinsip kurikulum
Prinsip kurikulumPrinsip kurikulum
Prinsip kurikulum
 
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
Iik yulia wisantika pend.ekonomi 2011031064
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Uas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulumUas pengembangan kurikulum
Uas pengembangan kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Maksud kurikulum
Maksud kurikulumMaksud kurikulum
Maksud kurikulum
 
Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum
 
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulumPresentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
 
Leo brolin 6101413106
Leo brolin 6101413106Leo brolin 6101413106
Leo brolin 6101413106
 
San
SanSan
San
 

More from Mayawi Karim

Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinyaFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinyaMayawi Karim
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiMayawi Karim
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranMayawi Karim
 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikMayawi Karim
 

More from Mayawi Karim (8)

Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinyaFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
 

Recently uploaded

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

OPTIMALKAN KURIKULUM

  • 1. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 1 PENGERTIAN, PERAN DAN FUNGSI KURIKULUM Absari Ibrahim*Irni Abdullah**Mayawi E-mail: Airins@hotmail.com, IrniAbdullah96@gmail.com, mayawi_karim@ymail.com, Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Khairun Ternate Tahun 2015 ABSTRAKSI Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari kurkulum. Pada penulisan ini akan dibahas mengenai dasar-dasar kurikulum yang berkenaan dengan konsep, istilah, tujuan, peranan dan fungsi kurikulum serta permasalahan yang terkait dalam implementasi kurikulum khususnya K13. Kata Kunci: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Peranan, Implementasi Kurikulum. PENDAHULUAN Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat dan pihak siswa itu sendiri. Selain sebagai pedoman, bagi siswa kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik. Adapun pentingnya peran dan fungsi kurikulum memang sudah sangat disadari dalam sistem pendidikan nasional. Ini dikarenakan kurikulum merupakan alat yang krusial dalam merealisasikan program pendidikan, baik formal maupun non formal , sehingga gambaran sistem pendidikan dapat terlihat jelas dalam kurikulum tersebut. Dengan kata lain, sistem kurikulum pada hakikatnya adalah sistem pendidikan itu sendiri. Untuk itu penguasaan terhadap konsep dasar kurikulum sangat penting khususnya dalam pengimplementasian guna mencapai tujuan-tujuan pendidikan itu sendiri.
  • 2. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 2 PEMBAHASAN Pengertian Kurikulum Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni curriculum yang mempunyai pengertian a running course atau sebuah perjalanan mata pelajaran. Berdasarkan hal ini, istilah kurikulum kemudian diadaptasikan kedalam dunia pendidikan dan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal hingga akhir program demi memperoleh ijazah. Kurikulum adalah seperangkat rencana pembelajaran dan program pendidikan yang bersifat menyeluruh yang disusun dengan berbagai landasan dan rekonstruksi pengetahuan dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan-tujuan dalam pendidikan. Adapun S Nasution, dikutip oleh Asep Jihad (2008: 2) mendefinisikan kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah. Selanjutnya Saylon J. Galen dan William N. Alexander yang dikutip Asep Jihad (2008: 1) mendefinisikan kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung di kelas, dihalaman maupun luar sekolah. Pendapat ini mengemukakan tafsiran kurikulum dalam arti luas, dimana kurikulum tidak hanya terdiri atas mata pelajaran (courses), tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah. Sesuai dengan pendapat ini, berbagai kegiatan di luar kelas (yang dikenal dengan ekstrakurikulum) sudah tercakup dalam pengertian kurikulum. Oleh karena itu tidak ada pemisah antara intra dan ektstrakurikulum. Menurut Ralp Tyler (1949), mendefinisikan kurikulum adalah semua pelajaran- pelajaran murid yang direncanakan dan dilakukan oleh pihak sekolah untuk mencapai tujuan- tujuan pendidikannya (Asep Jihad, 2008: 1). Berdasarkan pengertian tersebut, Inti dari kurikulum menurut Tyler (1949) adalah suatu jawaban secara menyeluruh terhadap beberapa pertanyaan berikut ini: 1) Tujuan-tujuan apa dan maksud-maksud apa yang hendak dicapai oleh sekolah? 2) Kesempatan-kesempatan belajar apa yang dipilih agar terjadi perubahan tingkah laku sesuai dengan harapan? 3) Bagaimana unsur-unsur belajar disusun? 4) Bagaimana penilaian untuk mengetahui keberhasilannya? Jika keempat jawaban pertanyaan itu telah terjawab, itulah yang dimaksud dengan kurikulum (Yuli Kwartolo 2002: 107). Selanjutnya dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi kurikulum adalah seperangkat rencana dan
  • 3. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 3 pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan kata lain, kurikulum dapat diartikan sebagai program pengajaran suatu jenjang pendidikan. Dari definisi-definisi diatas dapat dirumuskan bahwa kurikulum merupakan kegiatan dan pengalaman belajar yang dirumuskan, direncanakan, dan diorganisir untuk dilakukan dan dialami oleh anak didik baik di dalam maupun di luar sekolah agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Berdasarkan isinya kurikulum dipandang sebagai kurikulum tradisional dan kurikulum modern. Secara tradisional kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diajarkan, seperti: silabus dan program pengajaran suatu mata pelajaran. Sejalan dengan hal ini, Menurut A. Glatthom (1987) yang dikutip oleh Asep Jihad, mengemukakan kurikulum ialah rencana yang dibuat untuk membimbing dalam belajar disekolah, yang biasanya meliputi dokumen, level secara umum, dan aktualisasi dari rencana- rencana itu dikelas, sebagai pengalaman murid, yang telah dicatat dan ditulis oleh seorang ahli pengalaman tesebut ditempatkan dalam lingkungan belajar yang juga mempengaruhi apa yang dipelajari (Asep Jihad 2008: 3). Dalam pandangan modern, kurikulum tidaklah terbatas atau rencana tertulis. Isi dari dokumen atau rencana tertulis tersebut (kurikulum) adalah pernyataan mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu keterlibatan dan pengalaman belajar dalam pengimplementasian kurikulum, kualitas output peseta didik, kualitas bahan/konten pendidikan yang harus diikuti atau dipelajari oleh mahasiswa, kualitas proses pendidikan yang harus dialami oleh peserta didik. Kurikulum dalam bentuk dokumen ini merupakan fokus utama dalam setiap proses pengembangan kurikulum karena ia mengambarkan ide (pemikiran) para pengambil keputusan dan dasar bagi pengembangan dan penyempurnaan kurikulum selanjutnya. Realisasi dari kurikulum berbentuk dokumen tertulis ini adalah pengimplementasiannya pada suatu lembaga pendidikan berupa pengalaman belajar yang dialami peserta didik seperti yang direncanakan secara tertulis yang dikembangkan oleh pendidik atau guru itu sendiri didalam kelas maupun diluar kelas. Sehingga, jika pengalaman belajar ini menyimpang dari rencana tertulis, maka hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak dapat dikatakan sebagai hasil dari kurikulum. Adanya rancangan atau kurikulum formal dan tertulis merupakan ciri utama pendidikan disekolah. Dengan kata lain, kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan
  • 4. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 4 di sekolah. Jika kurikulum merupakan syarat mutlak, hal itu berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Menurut Mauritz Johnson (Nana Syaodih Sukmadinata, 1988:4), kurikulum “prescribes (or at least anticipates) the result of instruction”. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Namun demikian kurikulum bukanlah segala-galanya, artinya tercapainya tujuan pendidikan bukan sepenuhnya dari kurikulum itu sendiri, karena kurikulum yang baik jika dipegang oleh guru yang tidak baik maka hasilnya tidak akan baik, pendidik (guru) juga menentukan berhasil dan tidaknya pencapaian tujuan pendidikan disekolah. Tujuan Kurikulum Tujuan pendidikan nasional secara eksplisit dapat dijabarkan sebagai upaya membentuk manusia yang mempunyai sifat; (1) cerdas, (2) iman dan taqwa, (3) berbudi pekerti luhur, (4) berpengetahuan dan keterampilan, (5) sehat jasmani dan rohani, (6) berkepribadian mantap dan mandiri, (7) dan bertanggung jawab. Berbagai karakteristik tersebut masih bersifat universal, dan perlu diterjemahkan kedalam rumusan yang operasional dan terkait dengan perkembangan masyarakat Indonesia. Wujud nyata dari setiap karakteristik tersebut akan berbeda dalam suatu tingkat perkembangan masyarakat dan tingkat pendidikan. Karena itu dalam menterjemahkan karakteristik tersebut kedalam rumusan wujud kemampuan, nilai, dan sikap yang dapat dijadikan rujukan dalam proses perencanaan kurikulum perlu dipahami tingkat dan arah perkembangan masyarakat Indonesia. Dalam era globalisasi ini memiliki maknanya adalah berlakunya berbagai ukuran dan aturan internasional dalam segala bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan tehnologi, komunikasi/transportasi bahkan kehidupan keagamaan. Adapun yang perlu kita wujudkan di Indonesia dapatlah kiranya kita sampai kepada identifikasi kemampuan, nilai dan sikap yang perlu dikuasai dan dimiliki manusia terdidik Indonesia yaitu: 1. Memiliki kemampuan, nilai dan sikap yang memungkinkannya berpartisipasi secara aktif dan cerdas dalam proses politik; 2. Memiliki kemampuan, etos kerja, dan disiplin kerja yang memungkinkannya dapat secara aktif dan produktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekonomi;
  • 5. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 5 3. Memiliki kemampuan dan sikap ilmiah untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kemampuan penelitian dan pengembangan, 4. Memiliki kepribadian yang mantap, berkarakter dan bermoral, serta berakhlak mulia. (Soejarto 2004: 94) Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sariono (2013: 2) dimana kurikulum menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan-tantangan dimasa depan. Kurikulum tidak cukup hanya dengan mengarahkan peserta didik pada penguasaan materi pembelajaran (content oriented) saja, tetapi perlu dikembangkan dengan berorientasi kepada kehidupan peserta didik dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peranan Kurikulum Sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, kurikulum mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa. Apabila dianalisis sifat dari masyarakat dan kebudayaan, dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam melaksanakan operasinya, maka dapat ditentukan paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif dan peranan kreatif. Ketiga peranan inni sangat penting dan perlu dilaksanakan secara seimbang. Peranan konservatif, salah satu tanggung jawab kurikulum adalah mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda. Hal ini menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentrasmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda. Dengan demikian, sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat memengaruhi dan membina tingkah laku siswa sesuai dengan berbagai nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial. Dalam mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda, disinilah peran seorang guru. Keberhasilan implementasi kurikulum bergantung pada kemampuan seorang guru, karena guru adalah perencana, pelaksana, dan pengemban kurikulum bagi kelasnya. Sekalipun guru tidak mencetuskan sendiri konsep-konsep kurikulum, gurulah penerjemah dari pusat. Gurulah yang mengolah, meramu kembali kurikulum sehingga peranan guru sangat penting dalam kemajuan pendidikan dalam hal ini metransmisikan nilai-nilai warisan social terhadap generasi muda. Peranan Kritis atau Evaluatif, Kebudayaan senantiasa berubah dan bertambah. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melaikan juga mnilai dan memilih berbagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan membri penekanan pada unsur berpikir kritis. Niai-
  • 6. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 6 nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dimasa mendatang dihilangkan, serta diadaka modifikasi atau perbaikan. Dengan deikian, kurikulum harus merupakan pilihan yang tepat atas dasar kriteria tertentu. Peranan Kreatif, Kurikulum berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa mndatang. Untuk membantu setiap individu dalam mengembangkan semua poteni yang ada padanya, maka kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan, dan keterampilan yang baru, yang memberikan manfaat bagi mayarakat. Ketiga peran kurikulum tersebut harus berjalan secara seimbang, atau dengan kata lain terdapat keharmonisan iantara ketinganya. Dengan demikian, kurikulum dapat memenuhi tuntutan waktu dan keadaan dalam mebawa siswa menuju kebudayaan masa depan. Fungsi Kurikulum Disamping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban sebagai fungsi tertentu. Alexander Inglis (Asep Jihad 2008: 24) mengatakan bahwa kurikulum terdiri dari fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik. Fungsi Penyesuaian (The Adjstive of Adaptive Function), disini fungsi kurikulum harus mampu menata keadaan masyaakat agar dapat dibawa ke lingkungan sekolah untuk dijadikan objek pelajaran para siswa. Fungsi Integrasi (The Integrating Function), disini kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Oleh karena individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan atau pengintegrasian masyarakat. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function), kurikulum perlu memberikan pelayanan tehadap perbedaan diantara setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong orag berikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. Akan tetapi, adnya diferensiasi tidak berarti mengabaikan solidarita sosial dan integrai, karena diferensiasi juga dapat menghindarkan terjadinya stagnasi sosial. Fungsi Persiapan (The Propadeutic Function), biasanya individu yang belajar pada suatu jenjang pendidikan mempunyai keinginan untuk melanjutkan ke jejang yang lebih tinggi, maka dalam hal ini kurikulum harus mampu mempersiapkan anak didik agar dapat
  • 7. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 7 melanjutkan studi meraih ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dan lebih mendalam dengan jangkauan yang luas. Fungsi Pemilihan (The Selective Function), perbedaan (diferensiasi) dan pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya. Kedua hal tersebut merupakan kebutuhan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem demokratis, untuk mengembangkan berbagai kemampuan ersebut, maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel. Fungsi Dagnostik (The Diagnistic Function), fungsi ini merupkan fungsi kurikulum yang pada gilirannya akan mengetahui keberhasilan. Penerapan program-program pengalaman belajar yang diikuti oleh anak didik yang sejalan dengan upaya memahami bakat dan minat anak. Catatan Implementasi Kurikulum 2013 Peran dan fungsi kurikulum sangatlah penting dalam dunia pendidikan yang mana kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah yang berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Setelah satu tahun lebih berjalan secara bertahap, kurikulum yang baru dilaksanakan secara serentak di semua satuan pendidikan mulai tahun ajaran baru 2014/2015. Sejumlah kendala yang dapat ditemui dalam pelaksanaannya, antara lain terkait dengan anggaran, kesiapan pemerintah dalam menyiapkan perangkat kurikulum, kesiapan guru, sosialisasi, dan distribusi buku. Di antara semua daftar di atas, masalah utama yang sangat menghambat adalah kesiapan guru sebagai kunci keberhasilan implementasi kurikulum ini. Dengan berbagai kendala tersebut, kurikulum 2013 ini harus dipending untuk sementara waktu untuk melakukan berbagai revisi dan kesiapan-kesiapan dalam implementasi kurikulum. Bila mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, setiap guru harus memiliki empat kemampuan dasar yang sangat dibutuhkan dalam mendukung implementasi kurikulum, yaitu kompetensi pedagogik, pribadi, profesional, dan sosial. Keempat kompetensi ini harus diasah dan dikembangkan dalam berbagai bentuk pelatihan guru. Namun demikian, dengan melihat banyaknya keluhan guru dalam mempersiapkan implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan bahwa pendidikan guru yang selama ini dijalankan belum mampu melahirkan guru dengan kompetensi dasar sebagaimana disebutkan di atas. Bukan persoalan yang mudah untuk mempersiapkan guru yang ideal
  • 8. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 8 seperti harapan kurikulum 2013 dalam waktu singkat, terutama untuk merubah mindset guru dari yang asalnya hanya bertugas untuk mengajar sementara dalam kurikulum 2013 guru harus mampu mengarahkan siswa untuk aktif, produktif, kreatif dan berfikir kritis (Faridah Awaliyah, 2014: 10). Kurikulum 2013 ini dinilai sangat baik, karena aspek penilaian sudah tidak lagi hanya terbatas pada kognitif, namun aspek afektif dan psikomotor juga dinilai pada K13 ini. Namun, sebaik-baiknya kurikulum itu tak lepas pula pada pelaksananya. Hal ini sejalan dengan pendapat Sariono (2013: 3) dimana, kurikulum bukanlah segala-galanya, artinya tercapainya tujuan pendidikan bukan sepenuhnya dari kurikulum itu sendiri, karena kurikulum yang baik jika dipegang oleh guru yang tidak baik maka hasilnya tidak akan baik, pendidik (guru) juga menentukan berhasil dan tidaknya pencapaian tujuan pendidikan disekolah. Kunci keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kurikulum pada hakekatnya ada ditangan para guru dimana guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya. Kurikulum 2013 mengharuskan guru berperan optimal dalam pembelajaran. Untuk menyiapkan guru ideal dalam kurikulum 2013 diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus. Pada tahun 2014 Pemerintah menargetkan untuk dapat melatih 1,3 juta guru secara bertahap dan bertingkat. Pada kenyataannya baru 283.000 guru yang sudah dilatih menjelang tahun ajaran baru. Selain masalah tersebut, guru yang telah diberikan pelatihan belum memahami dalam meimplementasikan kurikulum ini. Hal ini dikarenakan beberapa kekurangan dalam proses pelatihan antara lain dari sisi waktu pelatihan yang terlalu singkat, metode pelatihannya yang lebih banyak difokuskan pada ceramah, teori, dan kompetensi instruktur itu sendiri. Sementara itu, Hal yang harus terus ditingkatkan adalah perbaikan kualitas guru sehingga pelatihan bukan hanya sekedar formalitas kegiatan saja. Selanjutnya, tidak hanya berhenti di pelatihan, usai pelatihan, guru tetap harus didampingi, diberi pembinaan, dan tetap dalam pengawasan ketika mereka kembali ke satuan pendidikan masing-masing agar pemahaman mereka terhadap kurikulum terus berlanjut bahkan berbagi terhadap guru lain (Faridah Awaliyah, 2014: 10). Dengan demikian, diharapkan ketika kurikulum 2013 diterapkan kembali dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
  • 9. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 9 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana pembelajaran dan program pendidikan yang bersifat menyeluruh yang disusun dengan berbagai landasan dan rekonstruksi pengetahuan dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan- tujuan dalam pendidikan. Kurikulum tidaklah terbatas atau rencana tertulis. Realisasi dari kurikulum berbentuk dokumen tertulis ini adalah pengimplementasiannya pada suatu lembaga pendidikan berupa pengalaman belajar yang dialami peserta didik seperti yang direncanakan secara tertulis. Paling tidak tiga peranan kurikulum yang sangat penting yaitu peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif dan peranan kreatif. Sedangkan fungsi kurikulum terdiri dari fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik. Dalam pelaksanaannya, kesiapan guru dalam hal ini sangat penting. Kunci keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan kurikulum pada hakekatnya ada ditangan para guru dimana guru adalah perencana, pelaksana dan pengembang kurikulum bagi kelasnya. 2. Saran Adapun saran dari penulis berdasarkan pembahasan diatas, yakni: 1. Setiap guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan kurikulum, maka ia harus pula memahami seluk beluk kurikulum. 2. Dalam pelaksanaan kurikulum, kesiapan guru merupakan hal yang paling penting. Untuk itu pelatihan, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap kesiapan dan kompetensi guru perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga mampu membawa perubahan yang diamanatkan dalam kurikulum tersebut.
  • 10. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum 10 DAFTAR PUSTAKA Aripin, Sofjan dan Muhammad Daud. 2014. Peran Administrator Publik dalam Formulasi dan Implementasi Kebijakan (Analisis Kurikulum 2013). [Online]. Tersedia: http://digilib.uin-suka.ac.id/7808/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR %20PUSTAKA.pdf. Volume 06. No. 1. [ 5 Maret 2015] Awaliyah, Faridah. (2014). Kesiapan Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info %20Singkat-VI-15-I-P3DI-Agustus-2014-56.pdf . Volume IV. No 15. [ 5 Maret 2015] Dimyanti & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fitriya, Hidayatul. (2014). Sejarah Kurikulum Di Indonesia. [Online]. Tersedia: http://hidayatulfitriya.blogspot.com/2014/02/sejarah-kurikulum-di-indonesia- 1945-2013.html [25 Februari 2015] Hamalik, Oemar. 2011. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Jihad, Asep. (2008). Pengembangan Kurikulum Matemaika (Tinjauan Teoritis dan Historis). Bandung: Muli Pressindo Kwartolo, Yuli. (2002). Catatan Kritis Tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi. [Online]. Tersedia: http://bpkpenabur.or.id/files/Hal.106116%20Catatan %20Kritis%20tentang%20Kurikulum%20Berbasis%20Kompetensi.pdf. Jakarta No. 1 [ 5 Maret 2015] Nur, Isman Muhammad. 2014. Berpikir dan Keterampilan Berpikir Matematis Serta Penerapan Model Pembelajaran. Ternate:_____ Sariono. (2013). Kurikulum 2013: Kurikulum Generasi Emas. [Online]. Tersedia: http://dispendik.surabaya.go.id/surabayabelajar/jurnal/199/3.3.pdf . Volume 3. Surabaya. [ 5 Maret 2015] Simanjuntak, Juliper. (2015). Pengertian Peranan dan Fungsi Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://lpmp-sumut.or.id/1/wp-content/uploads/2013/04/juliper- simanjuntak-.KURIKULUM..pdf [25 Februari 2015] _____. (2015) . Pengertian, Fungsi, dan Peran. [Online]. Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Sumarsih,%20M.P d./Materi%20Kakubuteks%20Akuntansi.pdf [25 februari 2015] Soedijarto. (2004). Kurikulum, Sistem Evaluasi, dan tenaga Kependidikan sebagai Unsur Strategis dalam Penyelenggaraan Sistem Pengajaran Nasional. [Online] Tersedia:http://www.bpkpenabur.or.id/files/hal%20089107%20Kurikulum,%2 0Sistem%20Evaluasi%20dan%20Tenaga%20Pendidikan%20sebagai%20Uns ur%20Strategis%20dalam%20Penyelenggaraan%20Sistem%20Pengajaran%2 0Nasional.pdf . Jakarta. No 3. [ 5 Maret 2015]