PowerPoint ini berisikan materi singkat tentang Sinar-X, antara lain pengertian, sejarah, sifat serta sebuah contoh soal. Kami mengerjakan PowerPoint ini sebagai salah satu syarat dari tugas praktik Fisika.
PowerPoint ini berisikan materi singkat tentang Sinar-X, antara lain pengertian, sejarah, sifat serta sebuah contoh soal. Kami mengerjakan PowerPoint ini sebagai salah satu syarat dari tugas praktik Fisika.
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford melakukan percobaan utnuk menguji kebenaran model atom Thomson yang sekarang dikenal sebagai eksperimen hamburan Rutherford (Rutherford scattering experiment). Rutherford menemukan partikel-α, sebuah partikel yang dipancarkan oleh atom radioaktif, pada tahun 1909. Partikel ini memiliki muatan positif, dan faktanya adalah kita sekarang tahu bahwa partikel-α seperti atom helium dilepaskan dari elektronnya, memberikannya muatan 2+. Dalam eksperimen hamburan ini, aliran partikel-α ini diarahkan ke lembaran emas. Lembaran emas ini dipilih oleh Rutherford karena dapat dibuat sangat tipis, hanya setebal beberapa atom emas.
Peluruhan radio aktif berantai menjelaskan tentang suatu atom yang meluruh secara berkala dalam waktu yang sangat panjang sehingga menghasilkan suatu atom baru
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
BAB I
PENDAHULUAN
Semua benda di bumi ini terdiri dari banyak partikel. Bahkan debu-pun terdiri dari partikel-partikel. Semua yang ada di bumi ini dapat ditinjau dengan mekanika newton. Hukum dasar mekanika terbukti mampu menjelaskan berbagai fenomena yang berhubungan dengan sistem diskrit (partikel). Hukum dasar ini tercakup dalam formulasi Hukum Newton tentang gerak. Pada bagian ini akan dibahas formulasi hukum mekanika pada sistem partikel dan benda benda yang terdiri dari partikel yang kontinyu (benda tegar).
Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar adalah bahwa suatu partikel hanya dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) saja, karena secara logika, jika suatu partikel bergerak rotasi maka partikel itu tidak akan terlihat bergerak rotasi melainkan akan tetap terlihat bergerak lurus saja. Hal ini dikarenakan partikel tersebut sangat kecil. Sedangkan benda tegar selain dapat mengalami gerak translasi juga dapat bergerak rotasi yaitu gerak mengelilingi suatu poros ataupun mengalami gerak keduanya secara serempak yaitu translasi-rotasi.
BAB II
PEMBAHASAN ‘SISTEM PARTIKEL’
Sistem Partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda.
Pusat Massa
Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu sistem. Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang sama, akan tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk pada lokasi rerata dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan suatu torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus diperhitungkan dalam pengoperasian satelit-satelit buatan.
Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut
r ⃗_pm=(m_1 r_1+m_2 r_(2+⋯+) m_n r_n)/(m_1+m_2+⋯+m_n )=∑▒i (m_i r_i)/M.........(1)
Dengan (r_i ) ⃗ adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan. M=∑_i▒m_i ......... (2)
r ⃗_pm=∑▒i (m_i (□(r ⃗_pm+ r ⃗_i )))/M=r ⃗_pm+(∑▒i m_i r ⃗_i)/M........(4)
sehingga dapat disimpulkan bahwa
∑_i▒〖m_i r ⃗_i=0〗 .......(5)
Bila bendanya bersifat kontinyu, maka menjadi fungsi pusat massa akan menjadi integral :
Jika diuraikan pada komponene x,y,z maka;
x_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 x_1 〗)/M,y_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 y_1 〗)/M,z_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 z_1 〗)/M.........(7)
Kecepatan masing-masing partikel penyusunnya;
v_pm=(∑_i^n▒〖m_i v_i 〗)/M........(8)
Gerak Pusat Massa
Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi pusat massa. Kecepatan pusat massa diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa;
v ⃗_pm=(∑▒i m_i r ⃗_i)/M.......(9)
Dari persamaan ini, setelah dikalikan dengan M, diperoleh
〖Mv
Pada tahun 1910, Ernest Rutherford melakukan percobaan utnuk menguji kebenaran model atom Thomson yang sekarang dikenal sebagai eksperimen hamburan Rutherford (Rutherford scattering experiment). Rutherford menemukan partikel-α, sebuah partikel yang dipancarkan oleh atom radioaktif, pada tahun 1909. Partikel ini memiliki muatan positif, dan faktanya adalah kita sekarang tahu bahwa partikel-α seperti atom helium dilepaskan dari elektronnya, memberikannya muatan 2+. Dalam eksperimen hamburan ini, aliran partikel-α ini diarahkan ke lembaran emas. Lembaran emas ini dipilih oleh Rutherford karena dapat dibuat sangat tipis, hanya setebal beberapa atom emas.
Peluruhan radio aktif berantai menjelaskan tentang suatu atom yang meluruh secara berkala dalam waktu yang sangat panjang sehingga menghasilkan suatu atom baru
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
BAB I
PENDAHULUAN
Semua benda di bumi ini terdiri dari banyak partikel. Bahkan debu-pun terdiri dari partikel-partikel. Semua yang ada di bumi ini dapat ditinjau dengan mekanika newton. Hukum dasar mekanika terbukti mampu menjelaskan berbagai fenomena yang berhubungan dengan sistem diskrit (partikel). Hukum dasar ini tercakup dalam formulasi Hukum Newton tentang gerak. Pada bagian ini akan dibahas formulasi hukum mekanika pada sistem partikel dan benda benda yang terdiri dari partikel yang kontinyu (benda tegar).
Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar adalah bahwa suatu partikel hanya dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) saja, karena secara logika, jika suatu partikel bergerak rotasi maka partikel itu tidak akan terlihat bergerak rotasi melainkan akan tetap terlihat bergerak lurus saja. Hal ini dikarenakan partikel tersebut sangat kecil. Sedangkan benda tegar selain dapat mengalami gerak translasi juga dapat bergerak rotasi yaitu gerak mengelilingi suatu poros ataupun mengalami gerak keduanya secara serempak yaitu translasi-rotasi.
BAB II
PEMBAHASAN ‘SISTEM PARTIKEL’
Sistem Partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda.
Pusat Massa
Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu sistem. Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang sama, akan tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk pada lokasi rerata dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan suatu torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus diperhitungkan dalam pengoperasian satelit-satelit buatan.
Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut
r ⃗_pm=(m_1 r_1+m_2 r_(2+⋯+) m_n r_n)/(m_1+m_2+⋯+m_n )=∑▒i (m_i r_i)/M.........(1)
Dengan (r_i ) ⃗ adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan. M=∑_i▒m_i ......... (2)
r ⃗_pm=∑▒i (m_i (□(r ⃗_pm+ r ⃗_i )))/M=r ⃗_pm+(∑▒i m_i r ⃗_i)/M........(4)
sehingga dapat disimpulkan bahwa
∑_i▒〖m_i r ⃗_i=0〗 .......(5)
Bila bendanya bersifat kontinyu, maka menjadi fungsi pusat massa akan menjadi integral :
Jika diuraikan pada komponene x,y,z maka;
x_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 x_1 〗)/M,y_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 y_1 〗)/M,z_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 z_1 〗)/M.........(7)
Kecepatan masing-masing partikel penyusunnya;
v_pm=(∑_i^n▒〖m_i v_i 〗)/M........(8)
Gerak Pusat Massa
Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi pusat massa. Kecepatan pusat massa diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa;
v ⃗_pm=(∑▒i m_i r ⃗_i)/M.......(9)
Dari persamaan ini, setelah dikalikan dengan M, diperoleh
〖Mv
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
5. Gelombang cahaya yang melalui celah akan
membentuk bayangan geometris pada layar.
Tetapi jika celah diperkecil maka bagian
terang akan melebar ke daerah bayangan.
6. Efek dari difraksi kecil sehingga
perlu diperhatikan karena
sumber cahaya memiliki daerah
yang luas
7. Bedanya dengan
interferensi?
Pada interferensi, distribusi
intensitas untuk maksimum sama
besar. Tetapi pada difraksi
distribusi intensitas tidak sama,
artinya makin jauh makin kecil
intensitasnya.
9. Ilmuan yang meneliti difraksi
Isaac Newton dan
Robert Hooke (1660)
Fransesco Maria
Grimaldi (1665)
James Gregory (1673)
Thomas Young (1803)
Augustin Jean Fresnel
(1815)
Richard C. MacLaurin
(1909)
Joseph von Fraunhofer
Francis Sears (1948)
12. DIFRAKSI CELAH GANDA
Apabila terdapat dua celah atau lebih, pola intensitas pada layar yang
jauh merupakan suatu gabungan pola difraksi celah-tunggal dan pola
interferensi celah-majemuk yang telah kita pelajari.
Pola cahaya yang dibuat pada peristiwa ini hampir sama dengan pola
dua-celah yang sangat sempit, bedanya intensitas akibat setiap celah
secara sendiri-sendiri sekarang tidak lagi konstan tetapi menurun
terhadap sudut yang ditunjukan
15. “Saat pusat maksimum dari sebuah gambar jatuh pada
minimum 1 dari gambar yang lain maka kedua gambar tersebut
dapat dipisahkan. Hal ini disebut sebagai Kriteria Rayleigh”.
15
DIFRAKSI CELAH LINGKARAN
21. Kisi Difraksi
Sederetan celah yang digunakan utuk
memisahkan satu gelombang datang ke
dalam panjang gelombang komponen-
komponennya dengan memisahkan dan
memperlihatkan maksima difraksinya
22.
23.
24. Untuk menentukan letak
garis-garis terang pada
layar, dapat dilakukan
dengan menggunakan
rumus berikut.
d sinθ = m λ
dengan m=0,1,2,….
d= jarak kisi
θ= sudut dari sumbu tengah
kisi ke titik P
m=bilangan orde
25. Kemampuan kisi untuk memisahkan garis-
garis dengan panjang gelombang yang
berbeda tergantung pada lebar garisnya.
Separuh-lebar sembarang garis tergantung
pada tempatnya relatif terhadap sumbu
tengah
26. Perumusannya adalah sebagai berikut:
Δθhw = ___λ___
Nd cos θ
Dispersi merupakan penyebaran garis-garis
difraksi yang terkait pada masing-masing
panjang gelombang, dan dirumuskan sebagai
D = Δθ_ = m___
Δλ d cos θ
Daya Pisah adalah karakteristik yang harus
dimiliki untuk membuat garis-garis terbedakan,
dan dirumuskan sebagai
R = λrata-rata_ = Nm
Δλ
27. Difraksi Sinar-X
Sinar-X : radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang 10-10
m
Prinsip: Apabila berkas sinar-X memasuki
kristal seperti NaCl, sinar-X ini akan
dipencarkan(dialih-arahkan) ke segala arah
oleh struktur kristal dan mengalami proses
difraksi yang rumit.
28.
29. Kriteria maksima intensitas untuk difraksi
sinar-X dirumuskan dengan hukum Bragg
yaitu
2d sin θ = m λ
untuk m = 1,2,3,….
32. Kesimpulan
Difraksi: penyebaran gelombang
Interferensi: interaksi antar gelombang di
dalam suatu daerah
Dalam sejarahnya, difraksi diteliti dalam
jangka waktu lama oleh berbagai ilmuwan
Jenis: celah tunggal, celah ganda, lubang
bulat, Rayleigh, kisi difraksi, dan sinar-X
Contoh dalam kehidupan sehari-hari : laser,
pelangi, hologram