Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar optika seperti pembentukan bayangan oleh cermin datar dan lengkung, pembiasan cahaya oleh lensa dan bahan transparan, sistem optik, serta aberasi optik. Secara khusus membahas hukum pemantulan dan pembiasan cahaya, hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan fokus pada cermin dan lensa, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas bayangan.
Kali ini dilakukan pengukuran jarak fokus lensa dengan menggunakan 3 metode yaitu pemindahan jarak lensa ke layar dengan 1 lensa, lalu menggunakan 2 buah lensa, dan yang terakhir menggunakan alat spherometer. Dari setiap percobaan tidak selalu mendapatkan hasil yang bagus, apabila nilai yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan itu berarti Anda telah berkontribusi di bidang penelitian ini.
Kali ini dilakukan pengukuran jarak fokus lensa dengan menggunakan 3 metode yaitu pemindahan jarak lensa ke layar dengan 1 lensa, lalu menggunakan 2 buah lensa, dan yang terakhir menggunakan alat spherometer. Dari setiap percobaan tidak selalu mendapatkan hasil yang bagus, apabila nilai yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan itu berarti Anda telah berkontribusi di bidang penelitian ini.
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua medium yang tembus cahaya tapi berbeda indeks biasnya. Pembiasan cahaya sanga mempengaruhi penglihatan pengamat. Jika cahaya yang merambat pada suatu medium berpindah ke medium yang lain, maka pada batas kedua medium tersebut akan terjadi pembiasan atau pembelokan arah. Hal ini disebabkan karena kecepatan cahaya dalam kedua medium tersebut tidak sama. Semakin besar kerapatan suatu medium, makin kecil kecepatan cahaya yang melewatinya.
Lensa berasal dari bahasa Latin yaitu lentil. Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat yang dapat mengumpulkan atau menyebarkan cahaya.
Sebuah lensa sederhana terdiri dari elemen optik tunggal yang biasanya terbuat dari kaca transparan atau plastic transparan yang berbentuk konvergen atau divergen. Dalam kehidupan sehari-hari lensa sering digunakan dalam kamera,teropong, mikroskop, dan kaca mata.
Pembiasan cahaya berarti pembelokan arah rambat cahaya saat melewati bidang batas dua medium yang tembus cahaya tapi berbeda indeks biasnya. Pembiasan cahaya sanga mempengaruhi penglihatan pengamat. Jika cahaya yang merambat pada suatu medium berpindah ke medium yang lain, maka pada batas kedua medium tersebut akan terjadi pembiasan atau pembelokan arah. Hal ini disebabkan karena kecepatan cahaya dalam kedua medium tersebut tidak sama. Semakin besar kerapatan suatu medium, makin kecil kecepatan cahaya yang melewatinya.
Lensa berasal dari bahasa Latin yaitu lentil. Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat yang dapat mengumpulkan atau menyebarkan cahaya.
Sebuah lensa sederhana terdiri dari elemen optik tunggal yang biasanya terbuat dari kaca transparan atau plastic transparan yang berbentuk konvergen atau divergen. Dalam kehidupan sehari-hari lensa sering digunakan dalam kamera,teropong, mikroskop, dan kaca mata.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS X PADA SEMESTER GENAP. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Kompetensi Dasar
1. Memahami pengertian cahaya, sifat-sifat cahaya dan peristiwa-peristiwa sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari
2. Menunjukkan sifat-sifat cahaya
3. Memahami perbedaan cermin dan lensa sebagai optik sederhana serta sinar-sinar istimewanya
4. Memahami beberapa optik yang lebih canggih, seperti mikroskop, periskop dan lainnya serta kegunaanya.
2. • Sifat dasar &
Perambatan
Cahaya
A
• Superposisi
GelombangB
• Interferensi
Gelombang
Cahaya
C
• Difraksi
Gelombang
Cahaya
D
• Polarisasi
CahayaE
• Pembentukan
BayanganF
Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar
Pembentukan Bayangan oleh Cermin Lengkung
Pembentukan Bayangan akibat Pembiasan
Lensa Tipis
Sistem Optik
Stops
Aberasi Optik
Sub Topik
3. • Sifat dasar &
Perambatan
Cahaya
A
• Superposisi
GelombangB
• Interferensi
Gelombang
Cahaya
C
• Difraksi
Gelombang
Cahaya
D
• Polarisasi
CahayaE
• Pembentukan
BayanganF
Mendeskripsikan pembentukan bayangan oleh
cermin datar.
Menjelaskan cermin cekung dan cembung
menghasilkan berbagai bentuk bayangan.
Menjelaskan bagaimana bayangan terbentuk oleh
dua bidang batas lengkung dari material transparan
(lensa tebal)
Menjelaskan aspek-aspek lensa yang menentukan
jenis bayangan yang dihasilkan.
Menentukan faktor yang menentukan field of view
(medan pandang) sebuah lensa kamera.
Menjelaskan berbagai kelemahan pandangan
manusia dan bagaimana mengatasinya.
Menjelaskan prisnsip kaca pembesar.
Menjelaskan cara kerja mikroskop dan teleskop.
Tujuan Instruksional Khusus
5. Bayangan akan terlihat di dalam suatu cermin datar,
bayangan muncul di belakang cermin
Disebut bayangan virtual, tidak dilalui cahaya
Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak
benda dari cermin
Pemantulan
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
6. Dua buah cermin datar diposisikan seperti pada
gambar, dan sebuah benda diletakkan pada titik O.
Pada kasus ini, beberapa bayangan terbentuk.
Temukan posisi bayangan.
Pembentukan bayangan 2 cermin
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
7. Bayangan benda pada cermin 1 di I1 dan pada
cermin 2 di I2.
Selain itu, bayangan ketiga terbentuk di I3
Bayangan ketika adalah bayangan I1 pada cermin 2
atau, atau dapat juga, bayangan I2 pada cermin 1
Bayangan pada I1 (atau I2) betindak sebagai obyek
untuk I3
Untuk membentuk bayangan pada I3 , sinar
memantul dua kali setelah meninggalkan benda di O
Pembentukan bayangan 2 cermin
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
8. Professor berada dalam suatu kotak (lihat gambar)
terlihat seimbang pada jarinya, dengan kaki-kaki
terangkat dari lantai
Dia dapat melakukan ini dalam waktu yang sangat
lama, dan tampak menentang grafitasi
Bagaimana ilustrasi ini dapat dibuat ?
Profesor terangkat
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
9. Hal ini adalah salah satu ilusi optik tukang sulap
yaitu menggunakan sebuah cermin
Kotak tempat profeso berdiri adalah kerangka kubus
yang terdapat cermin datar vertikal diletakkan pada
bidang diagonal kerangka
Profesor mengangkangi cermin sehingga hanya satu
kaki saja yang terlihat didepan cermin sedangkan
satu lagi tidak terlihat karena dibelakang cermin
Ketika dia menaikkan kaki yang di depan cermin,
bayang kaki terlihat terangkat, sehingga
kelihatannya terbang di udara.
Profesor terangkat
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
10. Tampilan melintang cermin tengah mobil. (a)
pengaturan siang hari, permukaan belakang yang
mengkilat memantulkan sinar terang B ke mata
pengemudi. (b) pengaturan malam hari, permukaan
kaca yang tidak mengkilat memantulkan sinar redup
D ke mata pengemudi.
Cermin tengah mobil
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
11. Cermin lengkung berbentuk lengkungan seperti
bagian dari bola, dan bersifat memantulkan pada
salah satu sisinya, dalam (concave) atau luar
(convex)
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
12. Sinar yang datang dari benda yang jauh masuk ke
cermin dengan sejajar
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
13. Sinar sejajar datang ke cermin lengkung tidak
semuanya dipantulkan dan berkumpul pada tempat
yang sama jika kelengkungan cermin besar, hal ini
disebut aberasi speris
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
14. Jika kelengkungan kecil, fokus lebih presisi
Titik fokus adalah tempat sinar dikumpulkan
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
15. Dengan geometri, didapatkan panjang fokus sama
dengan setengah jari-jari kelengkungan
Aberasi speris dapat dihindarkan dengan
menggunakan reflektor parabolik
Hal tersebut sulit dan mahal untuk dibuat dan hanya
digunakan bila perlu seperti pada teleskop
penelitian
Pembentukan bayangan cermin lengkung
2
r
f =
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
16. Gunakan diagram sinar untuk mencari posisi
bayangan
Untuk cermin, gunakan tiga sinar pokok, semuanya
berawal dari benda
1. Sinar sejajar sumbu dipantulkan melalui titik
fokus
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
17. 2. Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar
sumbu
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
18. 3. Sinar tegak lurus cermin cermin akan
dipantulkan kembali melalui pusat kelengkungan
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
19. Secara geometri, dapat diturunkan persamaan yang
menghubungkan jarak benda, jarak bayangan dan
panjang fokus cermin
Pembentukan bayangan cermin lengkung
fdd io
111
=+
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
20. Dapt dicari pembesaran (perbandingan tinggi
bayangan terhadap tinggi benda)
Tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik
Benda antara pusat kelengkungan dan titik fokus
menghasilkan bayangan diperbesar, terbalik dan
nyata
Pembentukan bayangan cermin lengkung
o
i
o
i
d
d
h
h
m −==
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
21. Jika benda berada diluar pusat kelengkungan,
bayangan terbentuk terbalik, diperkcil dan nyata
Jika benda berada didalam titik fokus, bayangan
terbetuk tegak, diperbesar dan maya
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
22. Untuk cermin convex, bayangan selalu maya, tegak
diperkecil
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
23. do positif jika benda di depan cermin (benda nyata).
do negatif jika benda di belakang cermin (benda
maya).
di positif jika bayangan di depan cermin (bayangan
nyata).
di negatif jika bayangan di belakang cermin
(bayangan maya).
f dan R positif jika pusat kelengkungan di depan
cermin (cermin konkaf).
f dan R negatif jika pusat kelengkungan di belakang
cermin (cermin konvex).
Jika M positif, bayangan tegak.
Jika M negatif, bayangan terbalik.
Penjanjian tanda untuk cermin
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
24. Sebuah cermin spheris mempunyai panjang fokus
10.0 cm. Carilah letak dan sifat bayangan benda
yang berjarak (a) 25.0 cm, (b) 10.0 cm, dan (c) 5.00
cm.
Contoh
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
25. Karena panjang fokus positif, maka ini adalah cermin
konkaf
(a) Jarak bayangan dari cermin
Perbesaran
Nilai mutlak M yang kurang dari satu menyatakan
bayangan leboh kecil dari bendanya, dan tanda
negatif menunjukkan bayangan terbalik. Karena di
positif, bayangan terletak di sisi depan cermin dan
nyata.
Solusi
fdd io
111
=+
cmdcm i 10
11
25
1
=+ cmdi 7,16=
668,0
0,25
7,16
−=−=−=
cm
cm
d
d
m
o
i
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
26. (b) Ketika jarak benda 10.0 cm, benda diletakkan
pada titik fokus. Didapatkan
Hal ini berarti sinar dari benda yang diletakkan pada
titik fokus akan dipantulkan sehingga terbentuk
bayangan pada jarak tak berhingga dari cermin;
sinar sejajar satu dengan lainnya setelah
dipantulkan
Kondisi digunakan pada lampu senter, bohlam
diltekkan pada titik fokus reflektor, menghasilkan
berkas cahaya yang sejajar
Solusi
cmdcm i 10
11
10
1
=+ ∞=id
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
27. (c) Ketika benda berada pada p 5.00 cm
Bayangan maya karena terletak di belakang cermin
Perbesaran adalah
Bayangan dua kali lebih besar dari benda, dan tanda
positif menunjukkan bayangan tegak
Solusi
cmdcm i 10
11
5
1
=+ cmdi 10−=
2
5
10
=
−
−=−=
cm
cm
d
d
m
o
i
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
28. Bayangan akan terbentuk ketika sinar cahaya
dibiaskan di batas dua material yang transparan
(n2 > n1)
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan
jari – jari kelengkungan
Pembentukan bayangan oleh pembiasan
R
nn
d
n
d
n
io
1221 −
=+
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
29. Sinar dari O dibiaskan oleh permukaan konkaf
menjadi suatu bayangan maya (n2 > n1)
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan
jari – jari kelengkungan
Pembentukan bayangan oleh pembiasan
R
nn
d
n
d
n
io
1221 −
=+
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
30. do positif jika benda di delapan permukaan (benda
nyata).
do negatif jika benda di belakang permukaan (benda
maya).
di positif jika bayangan di belakang permukaan
(bayangan nyata).
di negatif jika bayangan di depan permukaan
(bayangan maya).
R positif jika pusat kelengkungan di belakang
permukaan konvex.
R negatif jika pusat kelengkungan di depan
permukaan konkaf.
Perjanjian tanda
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
31. Seorang mahasiswa melihat vertikal ke bawah suatu kolam
dengan kedalaman 1,0 m. Berapa kedalaman kolam yang
nampak terlihat?
Kedalaman kolam = 1,0 m; dan untuk permukaan datar R = ∞
Tanda minus menunjukkan bayangan I berada pada sis yang
sama dengan dasar kolam O dan bayangan maya
Contoh
∞
−
=+
33,100,100,1
1
33,1
idm
mdi 75,0−=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
32. Sebuah sumber cahaya titik diletakkan pada jarak
25,0 cm dari pusat bola kaca (n=1,5) berjari-jari 10,0
cm. Carilah bayangan dari sumber
Contoh
source
R = 10 cm
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
33. Terdapat dua pembiasan. Sinar cahaya dari sumber
pertama kali dibiaskan dari permukaan kaca konvex
yang berhadapan dengan sumber.
Jarak bayangan yang terbentuk pada permukaan 1
Bayangan pembiasan pertama terletak 90 cm di
sebelah kiri permukaan depan
Solusi
cmdcm i 10
0,15,15,1
15
0,1
1
−
=+ cmdi 901 −=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
34. Bayangan pembaisan pertama bertindak sebagai
benda untuk pembiasan yang terjadi pada
permukaan belakang bola
Bayangan akhir terletak 28 cm dari sisi belakang
bola
Solusi
cmdcm i 10
5,10,10,1
110
5,1
2 −
−
=+ cmdi 282 =
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
35. Ada komentar ?
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
36. Lensa tipis mempunyai
ketebalan yang tipis
dibandingan dengan
jari-jari
kelengkunyannya
Dapat berupa lensa
konvergen atau
divergen
Lensa Tipis
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
37. Sinar sejajar dilewatkan ke titik fokus oleh lensa
konvergen (bagian tengah lebih tebal dibandingkan
pinggir)
Penjalaran sinar
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
38. Lensa divergen (bagian tepi lebih tebal dibandingkan
tengah) membuat sinar sejajar menjadi menyebar
Titik fokus adalah titik asal sinar yang di-divergen
Penjalaran sinar
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
39. Keuat lensa adalah kebalikan dari panjang fokus
Satuan kuat lensa diukur dalam Diopters (D)
1 D = 1 m-1
Kuat lensa
f
P
1
=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
40. Sinar 1 sejajar dengan sumbu utama. Setelah
dibiaskan oleh lnesa, sinar melewati titik fokus pada
sisi belakang lensa.
Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
41. Sinar 2 yang dilewatkan melalui titik fokus di depan
lensa akan dibiaskan sejajar dengn sumbu utama
Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
42. Sinar 3 yang dilewatkan melalui pusat lensa akan
diteruskan menyerupai garis lurus
Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
43. Sinar 1 dilewatkan sejajar sumbu utama. Setelah
melewati lensa akan dibiaskan seakan-akan berasal
dari titik fokus bagian depan lensa
Sinar 2 yang diarahkan menuju titik fokus bagian
belakang lensa akan dibiaskan sejajar sumbu optik
Sinar 3 yang melewati pusat lensa akan diteruskan
Penjalaran sinar (Lensa Divergen)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
44. Persamaan lensa tipis sama dengan persamaan
pada cermin
Perbesarannya pun mempunyai formula yang sama
Persamaan Lensa Tipis
fdd io
111
=+
o
i
o
i
d
d
h
h
m −==
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
45. Panjang fokus positif untuk lensa konvergen dan
negatif untuk divergen
Jarak benda positif ketika benda berada pada sisi
yang sama dengan cahaya masuk, sebaliknya negatif
Jarak bayangan positif jika bayangan pada sis yang
berlawanan dengan cahaya masuk; sebaliknya
negatif
Tinggi bayangan positif jika bayangan tegak dan
negatif bila sebaliknya
Perjanjian Tanda
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
46. Pada kombinasi lensa, bayangan yang terbentuk
lensa pertama menjadi benda untuk lensa kedua
(pada kasus ini mungkin saja jarak benda negatif)
Kombinasi Lensa
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
47. Hubungan antara jari-jari kelengkungan dan indeks
bias terhadap panajang fokus lensa
Persamaan pembuat lensa
( )
+−=
21
11
1
1
RR
n
f
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
48. The departures of actual (imperfect) images from
the ideal predicted by theory are called aberrations.
Aberasi Lensa
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
49. Pupil berguna untuk mengatur banyaknya cahaya
yang masuk ke mata.
Benda terlihat dengan jelas apabila bayangan
terbentuk di retina.
Untuk menghasilkan bayangan yang jelas dari
berbagai posisi benda maka lensa dapat berubah
bentuknya (PROSES AKOMODASI)
Titik dekat standar = 25 cm
Titik jauh = tak hingga
MATA
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
50. RABUN DEKAT (HYPEROP)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
51. Jika titik dekat mata anda 75 cm, berapa kuat lensa
yang harus anda pakai untuk membuat titik dekat
mata menjadi 25 cm ?
Contoh Soal
cm5,37
2
75
dioptri67,2
75
2
75
1
25
11
'
11
==
==
−
+⇒=+
f
fss
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
52. RABUN JAUH (MYOP)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
53. Seseorang menggunakan kacamata -3 dioptri,
tentukan titik jauh matanya ?
Contoh Soal
cm3,33
3
1
'
dioptri3
'
11
1
'
11
−==
−=+
∞
=+
ms
s
fss
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
54. Terdiri dari kotak cahaya yang sempit, lensa
konvergen menghasilkan bayangan nyata, dan
terdapat film yang menerima bayangan di bagian
belakang.
Pengguna memfokuskan kamera dengan cara
mengubah-ubah jarak antara lensa dan film
KAMERA
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
55. Kamera 35 mm memiliki ukuran gambar 24 mm x 36
mm. Kamera ini digunakan untuk foto seseorang
175 cm dan bayangan tersebut mengisi tinggi film
(24 mm). Berapa jauh orang tersebut harus berdiri
didepan kamera dengan fokus 50 mm)
Contoh Soal
cms
sssfMss
370
5
11
5
111111 4,2
175
175
4,2
=
=
+
→=+→=+
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
56. Titik dekat mata normal = 25, Tanpa alat, benda
terlihat maksimum jika ditempatkan di s=25 cm.
Untuk lebih memperbesar, maka dengan bantuan
loupe benda diletakkan lebih dekat dari 25 cm tapi
dihasilkan bayangan di 25 cm
KACA PEMBESAR
)(
25
1max
cmf
M +=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
57. Untuk lebih rileks, benda dapat diletakkan di fokus
lensa, sehingga bayangan berada di tak hingga,
untuk kondisi ini pembesaran
KACA PEMBESAR
)(
25
cmf
M =
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
58. Seorang ahli botani memeriksa daun dengan
menggunakan lensa cembung 12 dioptri sebagai
kaca pembesar. Berapa pembesaran sudut yang
diharapkan jika (a) bayangan akhir berada sejauh 25
cm ? (b) bayangan akhir berada di tak hingga
Contoh Soal
4
4
12
1
12/100
25
12 =+=+=M
3
12/100
25
1 ==M
(a)
(b)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
59. Jika bayangan akhir berada di titik dekat mata (25
cm), pembesaran total :
MIKROSKOP
eo
eyeob
ff
L
mm
25
×−=× L = jarak antara lensa
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
60. Untuk pengamatan lebih rileks, bayangan dari lensa
objektif berada pada titik fokus mata, sehingga
bayangan akhir berada di tak hingga. S = jarak antara
fokus
MIKROSKOP
eo
eyeob
ff
s
mm
25
×−=×
fob fe
s
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
61. Mikroskop objektif Pob=45 dioptri dan Pokuler=80
dioptri. Lensa terpisah 28 cm, dengan menganggap
bahwa bayangan akhir dibentuk dititik dekat mata
25 cm, berapa pembesarannya ?
Contoh Soal
252
80/100
25
45/100
2825
=×=×−=
okob
tot
ff
L
M
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
62. Benda yang sangat jauh diletakkan di fokus objektif,
dan diperbesar oleh lensa mata menghasilkan
bayangan di titik dekat mata atau di tak hingga.
Perbandingan diameter
lensa :
TELESKOP
ok
ob
f
f
M −=
ob
e
obe
f
f
dd =
Paling ideal : de = diameter pupil mata
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
63. Teleskop memiliki pembesaran 7, kedua lensa
terpisah sejauh 32 cm. Cari panjang fokus tiap
lensa.
Contoh Soal
cmfcmffff
f
f
oeeeo
e
o
28,4328,7 ==→==+=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF