SlideShare a Scribd company logo
• Sifat dasar &
Perambatan
Cahaya
A
• Superposisi
GelombangB
• Interferensi
Gelombang
Cahaya
C
• Difraksi
Gelombang
Cahaya
D
• Polarisasi
CahayaE
• Pembentukan
BayanganF
 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar
 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Lengkung
 Pembentukan Bayangan akibat Pembiasan
 Lensa Tipis
 Sistem Optik
 Stops
 Aberasi Optik
Sub Topik
• Sifat dasar &
Perambatan
Cahaya
A
• Superposisi
GelombangB
• Interferensi
Gelombang
Cahaya
C
• Difraksi
Gelombang
Cahaya
D
• Polarisasi
CahayaE
• Pembentukan
BayanganF
 Mendeskripsikan pembentukan bayangan oleh
cermin datar.
 Menjelaskan cermin cekung dan cembung
menghasilkan berbagai bentuk bayangan.
 Menjelaskan bagaimana bayangan terbentuk oleh
dua bidang batas lengkung dari material transparan
(lensa tebal)
 Menjelaskan aspek-aspek lensa yang menentukan
jenis bayangan yang dihasilkan.
 Menentukan faktor yang menentukan field of view
(medan pandang) sebuah lensa kamera.
 Menjelaskan berbagai kelemahan pandangan
manusia dan bagaimana mengatasinya.
 Menjelaskan prisnsip kaca pembesar.
 Menjelaskan cara kerja mikroskop dan teleskop.
Tujuan Instruksional Khusus
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
Pembentukan
Bayangan
Cermin
Datar
Cermin
Lengkung
Pembiasan
Lensa TipisSistem Optik
Stops
Aberasi
Optik
 Bayangan akan terlihat di dalam suatu cermin datar,
bayangan muncul di belakang cermin
 Disebut bayangan virtual, tidak dilalui cahaya
 Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak
benda dari cermin
Pemantulan
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Dua buah cermin datar diposisikan seperti pada
gambar, dan sebuah benda diletakkan pada titik O.
Pada kasus ini, beberapa bayangan terbentuk.
Temukan posisi bayangan.
Pembentukan bayangan 2 cermin
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Bayangan benda pada cermin 1 di I1 dan pada
cermin 2 di I2.
 Selain itu, bayangan ketiga terbentuk di I3
 Bayangan ketika adalah bayangan I1 pada cermin 2
atau, atau dapat juga, bayangan I2 pada cermin 1
 Bayangan pada I1 (atau I2) betindak sebagai obyek
untuk I3
 Untuk membentuk bayangan pada I3 , sinar
memantul dua kali setelah meninggalkan benda di O
Pembentukan bayangan 2 cermin
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Professor berada dalam suatu kotak (lihat gambar)
terlihat seimbang pada jarinya, dengan kaki-kaki
terangkat dari lantai
 Dia dapat melakukan ini dalam waktu yang sangat
lama, dan tampak menentang grafitasi
 Bagaimana ilustrasi ini dapat dibuat ?
Profesor terangkat
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Hal ini adalah salah satu ilusi optik tukang sulap
yaitu menggunakan sebuah cermin
 Kotak tempat profeso berdiri adalah kerangka kubus
yang terdapat cermin datar vertikal diletakkan pada
bidang diagonal kerangka
 Profesor mengangkangi cermin sehingga hanya satu
kaki saja yang terlihat didepan cermin sedangkan
satu lagi tidak terlihat karena dibelakang cermin
 Ketika dia menaikkan kaki yang di depan cermin,
bayang kaki terlihat terangkat, sehingga
kelihatannya terbang di udara.
Profesor terangkat
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Tampilan melintang cermin tengah mobil. (a)
pengaturan siang hari, permukaan belakang yang
mengkilat memantulkan sinar terang B ke mata
pengemudi. (b) pengaturan malam hari, permukaan
kaca yang tidak mengkilat memantulkan sinar redup
D ke mata pengemudi.
Cermin tengah mobil
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Cermin lengkung berbentuk lengkungan seperti
bagian dari bola, dan bersifat memantulkan pada
salah satu sisinya, dalam (concave) atau luar
(convex)
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sinar yang datang dari benda yang jauh masuk ke
cermin dengan sejajar
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sinar sejajar datang ke cermin lengkung tidak
semuanya dipantulkan dan berkumpul pada tempat
yang sama jika kelengkungan cermin besar, hal ini
disebut aberasi speris
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Jika kelengkungan kecil, fokus lebih presisi
 Titik fokus adalah tempat sinar dikumpulkan
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Dengan geometri, didapatkan panjang fokus sama
dengan setengah jari-jari kelengkungan
 Aberasi speris dapat dihindarkan dengan
menggunakan reflektor parabolik
 Hal tersebut sulit dan mahal untuk dibuat dan hanya
digunakan bila perlu seperti pada teleskop
penelitian
Pembentukan bayangan cermin lengkung
2
r
f =
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Gunakan diagram sinar untuk mencari posisi
bayangan
 Untuk cermin, gunakan tiga sinar pokok, semuanya
berawal dari benda
1. Sinar sejajar sumbu dipantulkan melalui titik
fokus
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
2. Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar
sumbu
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
3. Sinar tegak lurus cermin cermin akan
dipantulkan kembali melalui pusat kelengkungan
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Secara geometri, dapat diturunkan persamaan yang
menghubungkan jarak benda, jarak bayangan dan
panjang fokus cermin
Pembentukan bayangan cermin lengkung
fdd io
111
=+
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Dapt dicari pembesaran (perbandingan tinggi
bayangan terhadap tinggi benda)
 Tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik
 Benda antara pusat kelengkungan dan titik fokus
menghasilkan bayangan diperbesar, terbalik dan
nyata
Pembentukan bayangan cermin lengkung
o
i
o
i
d
d
h
h
m −==
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Jika benda berada diluar pusat kelengkungan,
bayangan terbentuk terbalik, diperkcil dan nyata
 Jika benda berada didalam titik fokus, bayangan
terbetuk tegak, diperbesar dan maya
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Untuk cermin convex, bayangan selalu maya, tegak
diperkecil
Pembentukan bayangan cermin lengkung
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 do positif jika benda di depan cermin (benda nyata).
 do negatif jika benda di belakang cermin (benda
maya).
 di positif jika bayangan di depan cermin (bayangan
nyata).
 di negatif jika bayangan di belakang cermin
(bayangan maya).
 f dan R positif jika pusat kelengkungan di depan
cermin (cermin konkaf).
 f dan R negatif jika pusat kelengkungan di belakang
cermin (cermin konvex).
 Jika M positif, bayangan tegak.
 Jika M negatif, bayangan terbalik.
Penjanjian tanda untuk cermin
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sebuah cermin spheris mempunyai panjang fokus
10.0 cm. Carilah letak dan sifat bayangan benda
yang berjarak (a) 25.0 cm, (b) 10.0 cm, dan (c) 5.00
cm.
Contoh
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Karena panjang fokus positif, maka ini adalah cermin
konkaf
 (a) Jarak bayangan dari cermin
 Perbesaran
 Nilai mutlak M yang kurang dari satu menyatakan
bayangan leboh kecil dari bendanya, dan tanda
negatif menunjukkan bayangan terbalik. Karena di
positif, bayangan terletak di sisi depan cermin dan
nyata.
Solusi
fdd io
111
=+
cmdcm i 10
11
25
1
=+ cmdi 7,16=
668,0
0,25
7,16
−=−=−=
cm
cm
d
d
m
o
i
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 (b) Ketika jarak benda 10.0 cm, benda diletakkan
pada titik fokus. Didapatkan
 Hal ini berarti sinar dari benda yang diletakkan pada
titik fokus akan dipantulkan sehingga terbentuk
bayangan pada jarak tak berhingga dari cermin;
sinar sejajar satu dengan lainnya setelah
dipantulkan
 Kondisi digunakan pada lampu senter, bohlam
diltekkan pada titik fokus reflektor, menghasilkan
berkas cahaya yang sejajar
Solusi
cmdcm i 10
11
10
1
=+ ∞=id
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 (c) Ketika benda berada pada p 5.00 cm
 Bayangan maya karena terletak di belakang cermin
 Perbesaran adalah
 Bayangan dua kali lebih besar dari benda, dan tanda
positif menunjukkan bayangan tegak
Solusi
cmdcm i 10
11
5
1
=+ cmdi 10−=
2
5
10
=
−
−=−=
cm
cm
d
d
m
o
i
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Bayangan akan terbentuk ketika sinar cahaya
dibiaskan di batas dua material yang transparan
(n2 > n1)
 Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan
jari – jari kelengkungan
Pembentukan bayangan oleh pembiasan
R
nn
d
n
d
n
io
1221 −
=+
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sinar dari O dibiaskan oleh permukaan konkaf
menjadi suatu bayangan maya (n2 > n1)
 Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan
jari – jari kelengkungan
Pembentukan bayangan oleh pembiasan
R
nn
d
n
d
n
io
1221 −
=+
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 do positif jika benda di delapan permukaan (benda
nyata).
 do negatif jika benda di belakang permukaan (benda
maya).
 di positif jika bayangan di belakang permukaan
(bayangan nyata).
 di negatif jika bayangan di depan permukaan
(bayangan maya).
 R positif jika pusat kelengkungan di belakang
permukaan konvex.
 R negatif jika pusat kelengkungan di depan
permukaan konkaf.
Perjanjian tanda
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Seorang mahasiswa melihat vertikal ke bawah suatu kolam
dengan kedalaman 1,0 m. Berapa kedalaman kolam yang
nampak terlihat?
 Kedalaman kolam = 1,0 m; dan untuk permukaan datar R = ∞
 Tanda minus menunjukkan bayangan I berada pada sis yang
sama dengan dasar kolam O dan bayangan maya
Contoh
∞
−
=+
33,100,100,1
1
33,1
idm
mdi 75,0−=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sebuah sumber cahaya titik diletakkan pada jarak
25,0 cm dari pusat bola kaca (n=1,5) berjari-jari 10,0
cm. Carilah bayangan dari sumber
Contoh
source
R = 10 cm
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Terdapat dua pembiasan. Sinar cahaya dari sumber
pertama kali dibiaskan dari permukaan kaca konvex
yang berhadapan dengan sumber.
 Jarak bayangan yang terbentuk pada permukaan 1
 Bayangan pembiasan pertama terletak 90 cm di
sebelah kiri permukaan depan
Solusi
cmdcm i 10
0,15,15,1
15
0,1
1
−
=+ cmdi 901 −=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Bayangan pembaisan pertama bertindak sebagai
benda untuk pembiasan yang terjadi pada
permukaan belakang bola
 Bayangan akhir terletak 28 cm dari sisi belakang
bola
Solusi
cmdcm i 10
5,10,10,1
110
5,1
2 −
−
=+ cmdi 282 =
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
Ada komentar ?
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Lensa tipis mempunyai
ketebalan yang tipis
dibandingan dengan
jari-jari
kelengkunyannya
 Dapat berupa lensa
konvergen atau
divergen
Lensa Tipis
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sinar sejajar dilewatkan ke titik fokus oleh lensa
konvergen (bagian tengah lebih tebal dibandingkan
pinggir)
Penjalaran sinar
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Lensa divergen (bagian tepi lebih tebal dibandingkan
tengah) membuat sinar sejajar menjadi menyebar
 Titik fokus adalah titik asal sinar yang di-divergen
Penjalaran sinar
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Keuat lensa adalah kebalikan dari panjang fokus
 Satuan kuat lensa diukur dalam Diopters (D)
 1 D = 1 m-1
Kuat lensa
f
P
1
=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sinar 1 sejajar dengan sumbu utama. Setelah
dibiaskan oleh lnesa, sinar melewati titik fokus pada
sisi belakang lensa.
Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sinar 2 yang dilewatkan melalui titik fokus di depan
lensa akan dibiaskan sejajar dengn sumbu utama
Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sinar 3 yang dilewatkan melalui pusat lensa akan
diteruskan menyerupai garis lurus
Penjalaran sinar (Lensa Konvergen)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Sinar 1 dilewatkan sejajar sumbu utama. Setelah
melewati lensa akan dibiaskan seakan-akan berasal
dari titik fokus bagian depan lensa
 Sinar 2 yang diarahkan menuju titik fokus bagian
belakang lensa akan dibiaskan sejajar sumbu optik
 Sinar 3 yang melewati pusat lensa akan diteruskan
Penjalaran sinar (Lensa Divergen)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Persamaan lensa tipis sama dengan persamaan
pada cermin
 Perbesarannya pun mempunyai formula yang sama
Persamaan Lensa Tipis
fdd io
111
=+
o
i
o
i
d
d
h
h
m −==
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Panjang fokus positif untuk lensa konvergen dan
negatif untuk divergen
 Jarak benda positif ketika benda berada pada sisi
yang sama dengan cahaya masuk, sebaliknya negatif
 Jarak bayangan positif jika bayangan pada sis yang
berlawanan dengan cahaya masuk; sebaliknya
negatif
 Tinggi bayangan positif jika bayangan tegak dan
negatif bila sebaliknya
Perjanjian Tanda
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Pada kombinasi lensa, bayangan yang terbentuk
lensa pertama menjadi benda untuk lensa kedua
(pada kasus ini mungkin saja jarak benda negatif)
Kombinasi Lensa
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Hubungan antara jari-jari kelengkungan dan indeks
bias terhadap panajang fokus lensa
Persamaan pembuat lensa
( ) 





+−=
21
11
1
1
RR
n
f
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 The departures of actual (imperfect) images from
the ideal predicted by theory are called aberrations.
Aberasi Lensa
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Pupil berguna untuk mengatur banyaknya cahaya
yang masuk ke mata.
 Benda terlihat dengan jelas apabila bayangan
terbentuk di retina.
 Untuk menghasilkan bayangan yang jelas dari
berbagai posisi benda maka lensa dapat berubah
bentuknya (PROSES AKOMODASI)
 Titik dekat standar = 25 cm
 Titik jauh = tak hingga
MATA
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
RABUN DEKAT (HYPEROP)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Jika titik dekat mata anda 75 cm, berapa kuat lensa
yang harus anda pakai untuk membuat titik dekat
mata menjadi 25 cm ?
Contoh Soal
cm5,37
2
75
dioptri67,2
75
2
75
1
25
11
'
11
==
==
−
+⇒=+
f
fss
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
RABUN JAUH (MYOP)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Seseorang menggunakan kacamata -3 dioptri,
tentukan titik jauh matanya ?
Contoh Soal
cm3,33
3
1
'
dioptri3
'
11
1
'
11
−==
−=+
∞
=+
ms
s
fss
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Terdiri dari kotak cahaya yang sempit, lensa
konvergen menghasilkan bayangan nyata, dan
terdapat film yang menerima bayangan di bagian
belakang.
 Pengguna memfokuskan kamera dengan cara
mengubah-ubah jarak antara lensa dan film
KAMERA
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Kamera 35 mm memiliki ukuran gambar 24 mm x 36
mm. Kamera ini digunakan untuk foto seseorang
175 cm dan bayangan tersebut mengisi tinggi film
(24 mm). Berapa jauh orang tersebut harus berdiri
didepan kamera dengan fokus 50 mm)
Contoh Soal
cms
sssfMss
370
5
11
5
111111 4,2
175
175
4,2
=
=
+
→=+→=+
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Titik dekat mata normal = 25, Tanpa alat, benda
terlihat maksimum jika ditempatkan di s=25 cm.
 Untuk lebih memperbesar, maka dengan bantuan
loupe benda diletakkan lebih dekat dari 25 cm tapi
dihasilkan bayangan di 25 cm
KACA PEMBESAR
)(
25
1max
cmf
M +=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Untuk lebih rileks, benda dapat diletakkan di fokus
lensa, sehingga bayangan berada di tak hingga,
untuk kondisi ini pembesaran
KACA PEMBESAR
)(
25
cmf
M =
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Seorang ahli botani memeriksa daun dengan
menggunakan lensa cembung 12 dioptri sebagai
kaca pembesar. Berapa pembesaran sudut yang
diharapkan jika (a) bayangan akhir berada sejauh 25
cm ? (b) bayangan akhir berada di tak hingga
Contoh Soal
4
4
12
1
12/100
25
12 =+=+=M
3
12/100
25
1 ==M
(a)
(b)
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Jika bayangan akhir berada di titik dekat mata (25
cm), pembesaran total :
MIKROSKOP
eo
eyeob
ff
L
mm
25
×−=× L = jarak antara lensa
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Untuk pengamatan lebih rileks, bayangan dari lensa
objektif berada pada titik fokus mata, sehingga
bayangan akhir berada di tak hingga. S = jarak antara
fokus
MIKROSKOP
eo
eyeob
ff
s
mm
25
×−=×
fob fe
s
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Mikroskop objektif Pob=45 dioptri dan Pokuler=80
dioptri. Lensa terpisah 28 cm, dengan menganggap
bahwa bayangan akhir dibentuk dititik dekat mata
25 cm, berapa pembesarannya ?
Contoh Soal
252
80/100
25
45/100
2825
=×=×−=
okob
tot
ff
L
M
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Benda yang sangat jauh diletakkan di fokus objektif,
dan diperbesar oleh lensa mata menghasilkan
bayangan di titik dekat mata atau di tak hingga.
 Perbandingan diameter
lensa :
TELESKOP
ok
ob
f
f
M −=
ob
e
obe
f
f
dd =
Paling ideal : de = diameter pupil mata
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
 Teleskop memiliki pembesaran 7, kedua lensa
terpisah sejauh 32 cm. Cari panjang fokus tiap
lensa.
Contoh Soal
cmfcmffff
f
f
oeeeo
e
o
28,4328,7 ==→==+=
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF
• Cermin Datar
• Cermin
Lengkung
A
• PembiasanB
• Lensa TipisC
• Sistem OptikD
• StopsE
• Aberasi OptikF

More Related Content

What's hot

Detektor radiasi
Detektor radiasiDetektor radiasi
Detektor radiasi
Ahmad Fajrin
 
Refraksi Cahaya
Refraksi CahayaRefraksi Cahaya
Refraksi Cahaya
Puspawijaya Putra
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
Hokiman Kurniawan
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
Widya arsy
 
Gerak Gelombang
Gerak GelombangGerak Gelombang
Gerak Gelombang
Rizka A. Hutami
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Yunan Malifah
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
PT. SASA
 
FISIKA - GERAK JATUH BEBAS
FISIKA - GERAK JATUH BEBASFISIKA - GERAK JATUH BEBAS
FISIKA - GERAK JATUH BEBAS
PRAMITHA GALUH
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
materipptgc
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
eli priyatna laidan
 
Gerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptxGerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptx
IdaArdiyani3
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
Mario Yuven
 
14. optik interferensi gelombang cahaya
14. optik   interferensi gelombang cahaya14. optik   interferensi gelombang cahaya
14. optik interferensi gelombang cahayaHokiman Kurniawan
 
Ayunan sederhana
Ayunan sederhanaAyunan sederhana
Ayunan sederhana
Friskilla Suwita
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTON
MAFIA '11
 

What's hot (20)

Detektor radiasi
Detektor radiasiDetektor radiasi
Detektor radiasi
 
Refraksi Cahaya
Refraksi CahayaRefraksi Cahaya
Refraksi Cahaya
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
 
Gerak Gelombang
Gerak GelombangGerak Gelombang
Gerak Gelombang
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
FISIKA - GERAK JATUH BEBAS
FISIKA - GERAK JATUH BEBASFISIKA - GERAK JATUH BEBAS
FISIKA - GERAK JATUH BEBAS
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
Gerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptxGerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptx
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
14. optik interferensi gelombang cahaya
14. optik   interferensi gelombang cahaya14. optik   interferensi gelombang cahaya
14. optik interferensi gelombang cahaya
 
Ayunan sederhana
Ayunan sederhanaAyunan sederhana
Ayunan sederhana
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Teori cahaya menurut para ahli
Teori cahaya menurut para ahliTeori cahaya menurut para ahli
Teori cahaya menurut para ahli
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTON
 
ppt optik
ppt optikppt optik
ppt optik
 

Viewers also liked

Soal dan kunci try out 2014 kompas
Soal dan kunci try out 2014 kompasSoal dan kunci try out 2014 kompas
Soal dan kunci try out 2014 kompasDiah Septi Utami
 
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan LensaRefraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Puspawijaya Putra
 
Refraksi pada permukaan bola
Refraksi pada permukaan bolaRefraksi pada permukaan bola
Refraksi pada permukaan bolaKira R. Yamato
 
Aberasi
AberasiAberasi
Aberasi
Rozaq Fadlli
 
Modul optik nonlinier
Modul optik nonlinierModul optik nonlinier
Modul optik nonlinier
Nisa Khairunnisa
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
BiooptikCahya
 
Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]
you aturla
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
Ovidiantika Khairunnisa
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
fikri asyura
 
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaGulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Novayanti Simamora
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
home
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
Vivi
 

Viewers also liked (20)

Soal dan kunci try out 2014 kompas
Soal dan kunci try out 2014 kompasSoal dan kunci try out 2014 kompas
Soal dan kunci try out 2014 kompas
 
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan LensaRefraksi  Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
Refraksi Oleh Permukaan Lengkung dan Lensa
 
Refraksi pada permukaan bola
Refraksi pada permukaan bolaRefraksi pada permukaan bola
Refraksi pada permukaan bola
 
Uts fisika dasar 2 2006
Uts fisika dasar 2   2006Uts fisika dasar 2   2006
Uts fisika dasar 2 2006
 
Aberasi
AberasiAberasi
Aberasi
 
Biooptik as
Biooptik asBiooptik as
Biooptik as
 
Modul optik nonlinier
Modul optik nonlinierModul optik nonlinier
Modul optik nonlinier
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]Fisdasii 9 [compatibility mode]
Fisdasii 9 [compatibility mode]
 
Display flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometrisDisplay flipchart optika geometris
Display flipchart optika geometris
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
 
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaGulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
 

Similar to 17. optik pembentukan bayangan

Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdfPeretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
iftitahimawati2
 
cahaya dan alat optik (smp).pptx
cahaya dan alat optik (smp).pptxcahaya dan alat optik (smp).pptx
cahaya dan alat optik (smp).pptx
DwiNurIndahSari6
 
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptxKELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
ssuserd846b6
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
ruy pudjo
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11Nanda Reda
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
SudarminSudarmin3
 
Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'hallotugas
 
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptxCahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
NiPutuYuliartini1
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
Abdur Rohim
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
Abdur Rohim
 
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdfBAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
sunaterra
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
DwiNanda14
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
nooraisy22
 
Bab viii alat optik
Bab viii   alat optikBab viii   alat optik
Bab viii alat optik
Dedi Wahyudin
 
Alat Optik 2 kamera
Alat Optik 2 kameraAlat Optik 2 kamera
Alat Optik 2 kameraNasika Kaban
 
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Rahma Setiayu
 

Similar to 17. optik pembentukan bayangan (20)

Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdfPeretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
Peretemuan 8 _Cahaya, Cermin dan Lensa.pdf
 
cahaya dan alat optik (smp).pptx
cahaya dan alat optik (smp).pptxcahaya dan alat optik (smp).pptx
cahaya dan alat optik (smp).pptx
 
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptxKELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
 
Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'
 
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptxCahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
 
Cahaya2005
Cahaya2005Cahaya2005
Cahaya2005
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
 
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdfBAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
 
Pemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datarPemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datar
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
 
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cerminBahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
Bahan ajar optika geometri pemantulan pada cermin
 
Bab viii alat optik
Bab viii   alat optikBab viii   alat optik
Bab viii alat optik
 
Ciri ciri cermin
Ciri ciri cerminCiri ciri cermin
Ciri ciri cermin
 
Alat Optik 2 kamera
Alat Optik 2 kameraAlat Optik 2 kamera
Alat Optik 2 kamera
 
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
 

More from Hokiman Kurniawan

Ujian tengah semester fisika dasar ii 2010
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2010Ujian tengah semester fisika dasar ii 2010
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2010Hokiman Kurniawan
 
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2008
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2008Ujian tengah semester fisika dasar ii 2008
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2008Hokiman Kurniawan
 
Ujian tengah semester fisika dasar 2006
Ujian tengah semester fisika dasar 2006Ujian tengah semester fisika dasar 2006
Ujian tengah semester fisika dasar 2006Hokiman Kurniawan
 
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2009
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2009Ujian tengah semester fisika dasar ii 2009
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2009Hokiman Kurniawan
 
15. optik difraksi gelombang cahaya
15. optik   difraksi gelombang cahaya15. optik   difraksi gelombang cahaya
15. optik difraksi gelombang cahayaHokiman Kurniawan
 
Enkripsi informasi pada struktur bitmap
Enkripsi informasi pada struktur bitmapEnkripsi informasi pada struktur bitmap
Enkripsi informasi pada struktur bitmap
Hokiman Kurniawan
 

More from Hokiman Kurniawan (11)

Uts fisika dasar 2 2010
Uts fisika dasar 2 2010Uts fisika dasar 2 2010
Uts fisika dasar 2 2010
 
Uts fisika dasar 2 2009
Uts fisika dasar 2 2009Uts fisika dasar 2 2009
Uts fisika dasar 2 2009
 
Uts fisdas ii 2010 2011
Uts fisdas ii 2010 2011Uts fisdas ii 2010 2011
Uts fisdas ii 2010 2011
 
Uts fisdas ii 2009 2010
Uts fisdas ii 2009 2010Uts fisdas ii 2009 2010
Uts fisdas ii 2009 2010
 
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2010
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2010Ujian tengah semester fisika dasar ii 2010
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2010
 
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2008
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2008Ujian tengah semester fisika dasar ii 2008
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2008
 
Ujian tengah semester fisika dasar 2006
Ujian tengah semester fisika dasar 2006Ujian tengah semester fisika dasar 2006
Ujian tengah semester fisika dasar 2006
 
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2009
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2009Ujian tengah semester fisika dasar ii 2009
Ujian tengah semester fisika dasar ii 2009
 
16. optik polarisasi cahaya
16. optik   polarisasi cahaya16. optik   polarisasi cahaya
16. optik polarisasi cahaya
 
15. optik difraksi gelombang cahaya
15. optik   difraksi gelombang cahaya15. optik   difraksi gelombang cahaya
15. optik difraksi gelombang cahaya
 
Enkripsi informasi pada struktur bitmap
Enkripsi informasi pada struktur bitmapEnkripsi informasi pada struktur bitmap
Enkripsi informasi pada struktur bitmap
 

17. optik pembentukan bayangan

  • 1.
  • 2. • Sifat dasar & Perambatan Cahaya A • Superposisi GelombangB • Interferensi Gelombang Cahaya C • Difraksi Gelombang Cahaya D • Polarisasi CahayaE • Pembentukan BayanganF  Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar  Pembentukan Bayangan oleh Cermin Lengkung  Pembentukan Bayangan akibat Pembiasan  Lensa Tipis  Sistem Optik  Stops  Aberasi Optik Sub Topik
  • 3. • Sifat dasar & Perambatan Cahaya A • Superposisi GelombangB • Interferensi Gelombang Cahaya C • Difraksi Gelombang Cahaya D • Polarisasi CahayaE • Pembentukan BayanganF  Mendeskripsikan pembentukan bayangan oleh cermin datar.  Menjelaskan cermin cekung dan cembung menghasilkan berbagai bentuk bayangan.  Menjelaskan bagaimana bayangan terbentuk oleh dua bidang batas lengkung dari material transparan (lensa tebal)  Menjelaskan aspek-aspek lensa yang menentukan jenis bayangan yang dihasilkan.  Menentukan faktor yang menentukan field of view (medan pandang) sebuah lensa kamera.  Menjelaskan berbagai kelemahan pandangan manusia dan bagaimana mengatasinya.  Menjelaskan prisnsip kaca pembesar.  Menjelaskan cara kerja mikroskop dan teleskop. Tujuan Instruksional Khusus
  • 4. • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF Pembentukan Bayangan Cermin Datar Cermin Lengkung Pembiasan Lensa TipisSistem Optik Stops Aberasi Optik
  • 5.  Bayangan akan terlihat di dalam suatu cermin datar, bayangan muncul di belakang cermin  Disebut bayangan virtual, tidak dilalui cahaya  Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak benda dari cermin Pemantulan • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 6.  Dua buah cermin datar diposisikan seperti pada gambar, dan sebuah benda diletakkan pada titik O. Pada kasus ini, beberapa bayangan terbentuk. Temukan posisi bayangan. Pembentukan bayangan 2 cermin • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 7.  Bayangan benda pada cermin 1 di I1 dan pada cermin 2 di I2.  Selain itu, bayangan ketiga terbentuk di I3  Bayangan ketika adalah bayangan I1 pada cermin 2 atau, atau dapat juga, bayangan I2 pada cermin 1  Bayangan pada I1 (atau I2) betindak sebagai obyek untuk I3  Untuk membentuk bayangan pada I3 , sinar memantul dua kali setelah meninggalkan benda di O Pembentukan bayangan 2 cermin • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 8.  Professor berada dalam suatu kotak (lihat gambar) terlihat seimbang pada jarinya, dengan kaki-kaki terangkat dari lantai  Dia dapat melakukan ini dalam waktu yang sangat lama, dan tampak menentang grafitasi  Bagaimana ilustrasi ini dapat dibuat ? Profesor terangkat • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 9.  Hal ini adalah salah satu ilusi optik tukang sulap yaitu menggunakan sebuah cermin  Kotak tempat profeso berdiri adalah kerangka kubus yang terdapat cermin datar vertikal diletakkan pada bidang diagonal kerangka  Profesor mengangkangi cermin sehingga hanya satu kaki saja yang terlihat didepan cermin sedangkan satu lagi tidak terlihat karena dibelakang cermin  Ketika dia menaikkan kaki yang di depan cermin, bayang kaki terlihat terangkat, sehingga kelihatannya terbang di udara. Profesor terangkat • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 10.  Tampilan melintang cermin tengah mobil. (a) pengaturan siang hari, permukaan belakang yang mengkilat memantulkan sinar terang B ke mata pengemudi. (b) pengaturan malam hari, permukaan kaca yang tidak mengkilat memantulkan sinar redup D ke mata pengemudi. Cermin tengah mobil • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 11.  Cermin lengkung berbentuk lengkungan seperti bagian dari bola, dan bersifat memantulkan pada salah satu sisinya, dalam (concave) atau luar (convex) Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 12.  Sinar yang datang dari benda yang jauh masuk ke cermin dengan sejajar Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 13.  Sinar sejajar datang ke cermin lengkung tidak semuanya dipantulkan dan berkumpul pada tempat yang sama jika kelengkungan cermin besar, hal ini disebut aberasi speris Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 14.  Jika kelengkungan kecil, fokus lebih presisi  Titik fokus adalah tempat sinar dikumpulkan Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 15.  Dengan geometri, didapatkan panjang fokus sama dengan setengah jari-jari kelengkungan  Aberasi speris dapat dihindarkan dengan menggunakan reflektor parabolik  Hal tersebut sulit dan mahal untuk dibuat dan hanya digunakan bila perlu seperti pada teleskop penelitian Pembentukan bayangan cermin lengkung 2 r f = • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 16.  Gunakan diagram sinar untuk mencari posisi bayangan  Untuk cermin, gunakan tiga sinar pokok, semuanya berawal dari benda 1. Sinar sejajar sumbu dipantulkan melalui titik fokus Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 17. 2. Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 18. 3. Sinar tegak lurus cermin cermin akan dipantulkan kembali melalui pusat kelengkungan Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 19.  Secara geometri, dapat diturunkan persamaan yang menghubungkan jarak benda, jarak bayangan dan panjang fokus cermin Pembentukan bayangan cermin lengkung fdd io 111 =+ • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 20.  Dapt dicari pembesaran (perbandingan tinggi bayangan terhadap tinggi benda)  Tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik  Benda antara pusat kelengkungan dan titik fokus menghasilkan bayangan diperbesar, terbalik dan nyata Pembentukan bayangan cermin lengkung o i o i d d h h m −== • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 21.  Jika benda berada diluar pusat kelengkungan, bayangan terbentuk terbalik, diperkcil dan nyata  Jika benda berada didalam titik fokus, bayangan terbetuk tegak, diperbesar dan maya Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 22.  Untuk cermin convex, bayangan selalu maya, tegak diperkecil Pembentukan bayangan cermin lengkung • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 23.  do positif jika benda di depan cermin (benda nyata).  do negatif jika benda di belakang cermin (benda maya).  di positif jika bayangan di depan cermin (bayangan nyata).  di negatif jika bayangan di belakang cermin (bayangan maya).  f dan R positif jika pusat kelengkungan di depan cermin (cermin konkaf).  f dan R negatif jika pusat kelengkungan di belakang cermin (cermin konvex).  Jika M positif, bayangan tegak.  Jika M negatif, bayangan terbalik. Penjanjian tanda untuk cermin • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 24.  Sebuah cermin spheris mempunyai panjang fokus 10.0 cm. Carilah letak dan sifat bayangan benda yang berjarak (a) 25.0 cm, (b) 10.0 cm, dan (c) 5.00 cm. Contoh • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 25.  Karena panjang fokus positif, maka ini adalah cermin konkaf  (a) Jarak bayangan dari cermin  Perbesaran  Nilai mutlak M yang kurang dari satu menyatakan bayangan leboh kecil dari bendanya, dan tanda negatif menunjukkan bayangan terbalik. Karena di positif, bayangan terletak di sisi depan cermin dan nyata. Solusi fdd io 111 =+ cmdcm i 10 11 25 1 =+ cmdi 7,16= 668,0 0,25 7,16 −=−=−= cm cm d d m o i • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 26.  (b) Ketika jarak benda 10.0 cm, benda diletakkan pada titik fokus. Didapatkan  Hal ini berarti sinar dari benda yang diletakkan pada titik fokus akan dipantulkan sehingga terbentuk bayangan pada jarak tak berhingga dari cermin; sinar sejajar satu dengan lainnya setelah dipantulkan  Kondisi digunakan pada lampu senter, bohlam diltekkan pada titik fokus reflektor, menghasilkan berkas cahaya yang sejajar Solusi cmdcm i 10 11 10 1 =+ ∞=id • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 27.  (c) Ketika benda berada pada p 5.00 cm  Bayangan maya karena terletak di belakang cermin  Perbesaran adalah  Bayangan dua kali lebih besar dari benda, dan tanda positif menunjukkan bayangan tegak Solusi cmdcm i 10 11 5 1 =+ cmdi 10−= 2 5 10 = − −=−= cm cm d d m o i • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 28.  Bayangan akan terbentuk ketika sinar cahaya dibiaskan di batas dua material yang transparan (n2 > n1)  Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jari – jari kelengkungan Pembentukan bayangan oleh pembiasan R nn d n d n io 1221 − =+ • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 29.  Sinar dari O dibiaskan oleh permukaan konkaf menjadi suatu bayangan maya (n2 > n1)  Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jari – jari kelengkungan Pembentukan bayangan oleh pembiasan R nn d n d n io 1221 − =+ • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 30.  do positif jika benda di delapan permukaan (benda nyata).  do negatif jika benda di belakang permukaan (benda maya).  di positif jika bayangan di belakang permukaan (bayangan nyata).  di negatif jika bayangan di depan permukaan (bayangan maya).  R positif jika pusat kelengkungan di belakang permukaan konvex.  R negatif jika pusat kelengkungan di depan permukaan konkaf. Perjanjian tanda • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 31.  Seorang mahasiswa melihat vertikal ke bawah suatu kolam dengan kedalaman 1,0 m. Berapa kedalaman kolam yang nampak terlihat?  Kedalaman kolam = 1,0 m; dan untuk permukaan datar R = ∞  Tanda minus menunjukkan bayangan I berada pada sis yang sama dengan dasar kolam O dan bayangan maya Contoh ∞ − =+ 33,100,100,1 1 33,1 idm mdi 75,0−= • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 32.  Sebuah sumber cahaya titik diletakkan pada jarak 25,0 cm dari pusat bola kaca (n=1,5) berjari-jari 10,0 cm. Carilah bayangan dari sumber Contoh source R = 10 cm • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 33.  Terdapat dua pembiasan. Sinar cahaya dari sumber pertama kali dibiaskan dari permukaan kaca konvex yang berhadapan dengan sumber.  Jarak bayangan yang terbentuk pada permukaan 1  Bayangan pembiasan pertama terletak 90 cm di sebelah kiri permukaan depan Solusi cmdcm i 10 0,15,15,1 15 0,1 1 − =+ cmdi 901 −= • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 34.  Bayangan pembaisan pertama bertindak sebagai benda untuk pembiasan yang terjadi pada permukaan belakang bola  Bayangan akhir terletak 28 cm dari sisi belakang bola Solusi cmdcm i 10 5,10,10,1 110 5,1 2 − − =+ cmdi 282 = • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 35. Ada komentar ? • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 36.  Lensa tipis mempunyai ketebalan yang tipis dibandingan dengan jari-jari kelengkunyannya  Dapat berupa lensa konvergen atau divergen Lensa Tipis • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 37.  Sinar sejajar dilewatkan ke titik fokus oleh lensa konvergen (bagian tengah lebih tebal dibandingkan pinggir) Penjalaran sinar • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 38.  Lensa divergen (bagian tepi lebih tebal dibandingkan tengah) membuat sinar sejajar menjadi menyebar  Titik fokus adalah titik asal sinar yang di-divergen Penjalaran sinar • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 39.  Keuat lensa adalah kebalikan dari panjang fokus  Satuan kuat lensa diukur dalam Diopters (D)  1 D = 1 m-1 Kuat lensa f P 1 = • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 40.  Sinar 1 sejajar dengan sumbu utama. Setelah dibiaskan oleh lnesa, sinar melewati titik fokus pada sisi belakang lensa. Penjalaran sinar (Lensa Konvergen) • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 41.  Sinar 2 yang dilewatkan melalui titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar dengn sumbu utama Penjalaran sinar (Lensa Konvergen) • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 42.  Sinar 3 yang dilewatkan melalui pusat lensa akan diteruskan menyerupai garis lurus Penjalaran sinar (Lensa Konvergen) • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 43.  Sinar 1 dilewatkan sejajar sumbu utama. Setelah melewati lensa akan dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus bagian depan lensa  Sinar 2 yang diarahkan menuju titik fokus bagian belakang lensa akan dibiaskan sejajar sumbu optik  Sinar 3 yang melewati pusat lensa akan diteruskan Penjalaran sinar (Lensa Divergen) • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 44.  Persamaan lensa tipis sama dengan persamaan pada cermin  Perbesarannya pun mempunyai formula yang sama Persamaan Lensa Tipis fdd io 111 =+ o i o i d d h h m −== • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 45.  Panjang fokus positif untuk lensa konvergen dan negatif untuk divergen  Jarak benda positif ketika benda berada pada sisi yang sama dengan cahaya masuk, sebaliknya negatif  Jarak bayangan positif jika bayangan pada sis yang berlawanan dengan cahaya masuk; sebaliknya negatif  Tinggi bayangan positif jika bayangan tegak dan negatif bila sebaliknya Perjanjian Tanda • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 46.  Pada kombinasi lensa, bayangan yang terbentuk lensa pertama menjadi benda untuk lensa kedua (pada kasus ini mungkin saja jarak benda negatif) Kombinasi Lensa • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 47.  Hubungan antara jari-jari kelengkungan dan indeks bias terhadap panajang fokus lensa Persamaan pembuat lensa ( )       +−= 21 11 1 1 RR n f • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 48.  The departures of actual (imperfect) images from the ideal predicted by theory are called aberrations. Aberasi Lensa • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 49.  Pupil berguna untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.  Benda terlihat dengan jelas apabila bayangan terbentuk di retina.  Untuk menghasilkan bayangan yang jelas dari berbagai posisi benda maka lensa dapat berubah bentuknya (PROSES AKOMODASI)  Titik dekat standar = 25 cm  Titik jauh = tak hingga MATA • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 50. RABUN DEKAT (HYPEROP) • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 51.  Jika titik dekat mata anda 75 cm, berapa kuat lensa yang harus anda pakai untuk membuat titik dekat mata menjadi 25 cm ? Contoh Soal cm5,37 2 75 dioptri67,2 75 2 75 1 25 11 ' 11 == == − +⇒=+ f fss • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 52. RABUN JAUH (MYOP) • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 53.  Seseorang menggunakan kacamata -3 dioptri, tentukan titik jauh matanya ? Contoh Soal cm3,33 3 1 ' dioptri3 ' 11 1 ' 11 −== −=+ ∞ =+ ms s fss • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 54.  Terdiri dari kotak cahaya yang sempit, lensa konvergen menghasilkan bayangan nyata, dan terdapat film yang menerima bayangan di bagian belakang.  Pengguna memfokuskan kamera dengan cara mengubah-ubah jarak antara lensa dan film KAMERA • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 55.  Kamera 35 mm memiliki ukuran gambar 24 mm x 36 mm. Kamera ini digunakan untuk foto seseorang 175 cm dan bayangan tersebut mengisi tinggi film (24 mm). Berapa jauh orang tersebut harus berdiri didepan kamera dengan fokus 50 mm) Contoh Soal cms sssfMss 370 5 11 5 111111 4,2 175 175 4,2 = = + →=+→=+ • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 56.  Titik dekat mata normal = 25, Tanpa alat, benda terlihat maksimum jika ditempatkan di s=25 cm.  Untuk lebih memperbesar, maka dengan bantuan loupe benda diletakkan lebih dekat dari 25 cm tapi dihasilkan bayangan di 25 cm KACA PEMBESAR )( 25 1max cmf M += • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 57.  Untuk lebih rileks, benda dapat diletakkan di fokus lensa, sehingga bayangan berada di tak hingga, untuk kondisi ini pembesaran KACA PEMBESAR )( 25 cmf M = • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 58.  Seorang ahli botani memeriksa daun dengan menggunakan lensa cembung 12 dioptri sebagai kaca pembesar. Berapa pembesaran sudut yang diharapkan jika (a) bayangan akhir berada sejauh 25 cm ? (b) bayangan akhir berada di tak hingga Contoh Soal 4 4 12 1 12/100 25 12 =+=+=M 3 12/100 25 1 ==M (a) (b) • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 59.  Jika bayangan akhir berada di titik dekat mata (25 cm), pembesaran total : MIKROSKOP eo eyeob ff L mm 25 ×−=× L = jarak antara lensa • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 60.  Untuk pengamatan lebih rileks, bayangan dari lensa objektif berada pada titik fokus mata, sehingga bayangan akhir berada di tak hingga. S = jarak antara fokus MIKROSKOP eo eyeob ff s mm 25 ×−=× fob fe s • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 61.  Mikroskop objektif Pob=45 dioptri dan Pokuler=80 dioptri. Lensa terpisah 28 cm, dengan menganggap bahwa bayangan akhir dibentuk dititik dekat mata 25 cm, berapa pembesarannya ? Contoh Soal 252 80/100 25 45/100 2825 =×=×−= okob tot ff L M • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 62.  Benda yang sangat jauh diletakkan di fokus objektif, dan diperbesar oleh lensa mata menghasilkan bayangan di titik dekat mata atau di tak hingga.  Perbandingan diameter lensa : TELESKOP ok ob f f M −= ob e obe f f dd = Paling ideal : de = diameter pupil mata • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 63.  Teleskop memiliki pembesaran 7, kedua lensa terpisah sejauh 32 cm. Cari panjang fokus tiap lensa. Contoh Soal cmfcmffff f f oeeeo e o 28,4328,7 ==→==+= • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF
  • 64. • Cermin Datar • Cermin Lengkung A • PembiasanB • Lensa TipisC • Sistem OptikD • StopsE • Aberasi OptikF