1. Memberitahu hasil pemeriksaan kehamilan ibu dan janin dalam keadaan baik.2. Memberikan penjelasan tentang keluhan nyeri punggung yang merupakan hal wajar pada kehamilan usia lanjut. Saran untuk menjaga istirahat dan pola makan bergizi. 3. Memotivasi ibu untuk terus mengkonsumsi makanan bergizi kaya zat besi seperti sayuran hijau dan buah-buahan.4. Memberikan terapi sisa Fe 10 tab dan Fol
Pemeriksaan fisik dan penunjang tidak ada perubahan. Kondisi ibu dan janin baik.
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang tidak ada perubahan, kondisi ibu dan janin baik.
2. Menanyakan keluhan nyeri punggung dan memberikan HE:
- Nyeri punggung merupakan keluhan umum pada kehamilan akhir
- Cara mengatasinya dengan istirahat yang cukup, menjaga pola makan bergizi, dan melakukan
Similar to 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kehamilan ibu dan janin dalam keadaan baik.2. Memberikan penjelasan tentang keluhan nyeri punggung yang merupakan hal wajar pada kehamilan usia lanjut. Saran untuk menjaga istirahat dan pola makan bergizi. 3. Memotivasi ibu untuk terus mengkonsumsi makanan bergizi kaya zat besi seperti sayuran hijau dan buah-buahan.4. Memberikan terapi sisa Fe 10 tab dan Fol
Similar to 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kehamilan ibu dan janin dalam keadaan baik.2. Memberikan penjelasan tentang keluhan nyeri punggung yang merupakan hal wajar pada kehamilan usia lanjut. Saran untuk menjaga istirahat dan pola makan bergizi. 3. Memotivasi ibu untuk terus mengkonsumsi makanan bergizi kaya zat besi seperti sayuran hijau dan buah-buahan.4. Memberikan terapi sisa Fe 10 tab dan Fol (20)
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kehamilan ibu dan janin dalam keadaan baik.2. Memberikan penjelasan tentang keluhan nyeri punggung yang merupakan hal wajar pada kehamilan usia lanjut. Saran untuk menjaga istirahat dan pola makan bergizi. 3. Memotivasi ibu untuk terus mengkonsumsi makanan bergizi kaya zat besi seperti sayuran hijau dan buah-buahan.4. Memberikan terapi sisa Fe 10 tab dan Fol
1. ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN
PADA KEHAMILAN DENGAN RISIKO TINGGI JARAK KURANG DARI 2 TAHUN,
PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS, DAN KELUARGA BERENCANA
DI PMB BIDAN “S” WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN BANGKALAN
2020
Oleh:
Milla Octaviana
LAPORAN TUGAS AKHIR
4. TINJAUAN KASUS
KEHAMILAN (K1)
ALAMAT : Jl.Raya Durinan, Bancaran, Bangkalan
AGAMA : Islam
Madura, Indonesia
SUKU BANGSA :
SMP
PENDIDIKAN :
Asisten Rumah Tangga / ART
PEKERJAAN :
“Ny. S”
(37 tahun)
“Tn.A”
(37 tahun)
AGAMA : Islam
Madura, Indonesia
SUKU BANGSA :
SMP
PENDIDIKAN :
Swasta (Kuli Bangunan)
PEKERJAAN :
BIODATA
Tgl/Tempat Pengkajian :
20 November 2019/ 16.00 WIB
(PMB Bidan “S”)
5. Riwayat Kehamilan Sekarang
G3P20002 UK 31-32 mgg
ANC: 4 kali (Tx : Fe, Kalk, & Folavit) di PMB Bidan
“S”
Status imunisasi TT : TT3 (Desember 2017, &
tidak disuntik TT hamil ini)
Gerakan Janin : ≥10x gerakan/hari
Rencana penolong : Bidan ”S”/dokter (apabila
terdapat komplikasi)
Rencana tempat persalinan : PMB Bidan “S”
atau RSUD Syamrabu Bangkalan (apabila
terdapat komplikasi)
Pendamping : Suami /keluarga
Transportasi: Sepeda motor pribadi
Goldar: B
Calon pendonor darah : Saudara kandung ibu
Dana persalinan : Uang pribadi (tidak punya
JKN)
belum pernah mengikuti kelas ibu hamil krn
bekerja sebagai ART setiap hari.
Riwayat Psikologi, Spiritual, dan Kultural
Anggota keluarga tetap menerima dg syukur,
senang & mendukung kehamilan ini.
Anak terkecil menerima kehadiran calon adiknya
dg ikut bimbingan orang tua seperti mengajak
berbicara dan mengelus perut ibu (tidak ada
persaingan antar anak/sibling rivalry.
Alasan Kunjungan :
Ingin memeriksakan kehamilannya
dan tidak ada keluhan
Riwayat Kehamilan,
Persalinan dan Nifas Lalu:
Anak ke-1:
14th/Normal/bidan/PMB/JK.P/49cm
/3.900gr/ASI Eksklusif ±2th/KB suntik 3 bln.
Anak ke-2 :
12bln/Normal/bidan/PMB/JK.L/HPP ±600cc/
51cm/3.900gr/Sufor/KB suntik 3 bln.
Riwayat Kontrasepsi
KB suntik 3 bulan slm ± 6 bulan. Alasan
berhenti ibu sedang hamil (4 Juli 2019
PP test positif (+))
Riwayat Menstruasi :
Siklus haid 28-30 hari (teratur)
Lama haid 6-7 hari
HPHT :10 April 2019
HPL: 17 Januari 2020
DATA SUBJEKTIF
6. a. Pemeriksaan Umum
• TTV : TD/RR/N/S : 110/70 mmHg/20x/m /88x/m /36,8˚C
• TB: 158 cm
• BB sebelum hamil :54 Kg, saat ini : 57,5 Kg
• IMT sebelum hamil =21,68 Kg/m2 (Normal),IMT saat ini = 23,09 Kg/m2 (Normal)
• LILA : 27 cm (normal)
b. Pemeriksaan Fisik
• Mulut : Bibir tidak sianosis, tidak kering, tidak ada stomatitis. Ada karies pada gigi
• Abdomen :
Leopold I : TFU pertengahan pusat px,teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II : teraba puki
Leopold III : teraba bulat, keras, melenting (kepala), bisa digoyangakan
(belum masuk PAP)
• Ekstremitas atas & bawah : tidak oedema
• Mc.Donald : 23 cm.
• TBJ : (23-12) x 155 = 1.705 gram
• Auskultasi : DJJ :150x/m
c. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Urine
( 20 November 2019/ 17.00 WIB) = pH : 6, Albumin (-), Reduksi (-)
Diagnosa Aktual :
G3P20002 UK 31-32 mgg Janin tunggal, hidup, intrauteri,letkep
Masalah Aktual:
Jarak kehamilan < 2 th dan usia ibu > 35 th
O
a
objekti
f
analisa
d. KSPR : 10
(skor awal bumil= 2, terlalu cepat hamil
lagi < 2 th = 4, dan usia ibu hamil > 35
th = 4)
7. PENATALAKSANAAN
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan kehamilan risti jarak kehamilan terlalu dekat.
b. Memberitahu ibu faktor risiko jarak kehamilan <2 tahun dapat menyebabkan terjadinya
perdarahan pervaginam, anemia, dan ketuban pecah dini dan terjadinya kelahiran premature maupun
BBLR.
c. Memotivasi ibu dan keluarga untuk menginformasikan kehamilan dan melibatkan anak
tentang calon adiknya ,memberikan perhatian, bersikap adil, dan menunjukkan perilaku yang
baik terhadap anak untuk menghindari kecemburuan /persaingan antar anak (sibling rivalry).
d. Memberikan HE :
• Pemenuhan nutrisi ibu untuk makan makanan bergizi
• Istirahat cukup, tidak melakukan pekerjaan berat dan mungkin dapat mengambil cuti kerja beberapa hari untuk
persiapan persalinan.
• Menjaga Personal Hygiene
e. Meminta ibu pemeriksaan ANC terpadu di Puskesmas meliputi pemeriksaan laboratorium,
kolaborasi dengan dokter gigi, dokter umum, maupun konseling gizi ibu hamil mengingat
bahwa ibu dalam kehamilan risiko tinggi
f. Melaksanakan program P4K:
Menjelaskan program melalui stiker. P4K Ibu mengerti
Melakukan perencanaan. Telah dilakukan
Penempelan stiker. Stiker tertempel di dinding depan rumah ibu
Melakukan notifikasi pada kohort ibu hamil risti bulan November 2020 di PMB Bidan “S”.
g. Memberikan terapi kepada ibu yaitu tablet Fe 10 tablet (60 mg) diminum 1x1 tab, dan Folavit
10 tab (400µg) diminum 1 x 1 tab
h. Menjadwalkan kunjungan ulang 1 mgg lagi yaitu tgl 27 November 2019/ apabila ibu ada
keluhan.
8. S O A P
(K II)
Di
Rumah
Px
Tgl/Jam: Jumat, 29 Nov 2019 /
15.45 WIB
Keluhan utama:
Ingin periksa kehamilannya,
mengeluh badan pegal & mudah
lelah. Sudah ANC terpadu di PKM
dan dinyatakan kurang darah.
Saran drg. untuk mencabut &
membersihkan karang gigi setelah
melahirkan & ibu bersedia. Terapi
Fe dari PKM 30 tab. Sisa obat
dirumah 26 ta Fe (@60mg) dan 1
tab Folavit (@400µg).
Kebiasaan Sehari:
Istirahat : jarang tidur siang
(acara Maulid Nabi. Tidur malam
berkurang ( 6-7 jam /hari).
Aktivitas : bekerja ,mengadakan
acara Maulid Nabi di rumah,
tempat kerja, serta ikut pengajian
TTV : TD/RR : 120/80mmHg /
20x/m
S/N : 36,9˚C/ 88x/m
BB : 58 Kg
IMT : 23,29 kg/m2 (normal)
P. Fisik :
Muka : Pucat
Mata : Sklera putih, konjungtiva
pucat
Leopold 1 : teraba bulat, lunak,
tdk melenting (bokong). TFU 3
jari diatas pusat
Leopold 2 : teraba puki
Leopold 3 : teraba bulat, keras,
melenting (kepala), dapat
digoyangakan (belum masuk
PAP)
Mc.Donald: 25cm
TBJ = 2.015 gr
DJJ : 140 x/mnt (teratur)
Ekstremitas atas dan bawah:
odema -/-
P. Penunjang:
25/10/2019 di PKM
Hb:9,3 gr/dL ,Goldar B(+)
KSPR : 14
Dx aktual:
G3P20002 Usia
Kehamilan 33-34
minggu dengan
anemia ringan
Janin T/H/I, letkep
Masalah Aktual :
Jarak kehamilan < 2
tahun dan usia ibu
> 35 tahun
1. Memberitahu hasil pemeriksaan lab kadar Hb ibu rendah
yaitu 9,3 gr% (anemia ringan).
2. Menjelaskan tentang anemia
3. Menjelaskan keluhan pegal-pegal adalah hal fisiologis
terjadi karena pola istirahat dan aktivitas yg terlalu berat
4. Melakukan penatalaksanaan keluhan pegal-pegal:
a. Menjaga pola aktivitas dan istirahat
b. Menjelaskan Prenatal massage
c. Meminta persetujuan dilakukan prenatal massage
d. Melakukan Prenatal Massage. Telah dilakukan.
5. Melakukan penatalaksanaan anemia:
a. Memotivasi ibu konsumsi makanan bergizi khususnya
kaya zat besi
b. Memberikan tablet Fe 20 tab cara minum 2x1 tab @60
mg, dan 20 tab Folavit cara minum 1x1 tab @400μg.
6. Menjadwalkan kunjungan ulang ±2 mgg yaitu tgl 13 Des
2019 atau ada keluhan
KUNJUNGAN KEDUA KEHAMILAN
9. S O A P
(K III)
Di
Rumah
Px
Tgl/Jam : Selasa, 17 Des 2019 /
16.30 WIB.
Keluhan utama:
Pemeriksa kehamilan di PMB
(6 Jan 2020) & terapi Fe 20
tab. Saat ini masih mengeluh
nyeri pada punggung. Obat
tersisa: 19 tab Fe (@60mg)
dan 2 tab Folavit (@400µg).
Kebiasaan Sehari:
Aktivitas : Sudah cuti bekerja
sbg ART di rumah dokter sejak
4 Jan 2020
TTV : TD/RR : 110/70mmHg /
20x/m
S/N : 37˚C/ 86x/m
BB : 58,5 Kg
IMT : 23,49 kg/m2 (normal)
P. Fisik :
Muka : tidak pucat
Mata : Sklera putih, konjungtiva
mera muda
Leopold 1 : teraba bulat, lunak,
tdk melenting (bokong). TFU 3
pertengahan px-pusat
Leopold 2 : teraba puki
Leopold 3 : teraba bulat, keras,
melenting (kepala),tidak dapat
digoyangakan
Leopold IV : sudah masuk PAP
(Divergen)
Mc.Donald: 27 cm
TBJ = 2.480 gr
DJJ : 148 x/mnt (teratur)
Ekstremitas atas dan bawah:
odema -/-
P. Penunjang:
17/12/2019 di Rumah px
Hb:11 gr/dL
KSPR : 10
Dx aktual:
G3P20002 Usia
Kehamilan 36-37
minggu
Janin T/H/I,
letkep
Masalah Aktual
: Jarak kehamilan
< 2 tahun dan
usia ibu > 35
tahun
1. Memberitahu hasil pemeriksaan lab kadar Hb
yaitu 11 gr% (normal), keadaan ibu dan bayi baik,
kepala bayi sudah masuk PAP.
2. Memberikan HE tentang keluhan :
a. Menjelaskan keluhan nyeri punggung
merupakan ketidaknyamanan kehamilan TM III
b.Cara mengatasi ketidaknyamanan
c. Menjaga istirahat, aktivitas dan pola nutrisi
5. Menanyakan rencana cuti hamil ibu. Ibu segera
mengajukan cuti hamil usia 9 bulan.
6. Memberikan terapi TTD (20 tab) 1x1 tab @60 mg,
dan Folavit (20 tab) 1x1 tab @400µg.
7. Menjadwalkan kunjungan ulang ±1 mgg yaitu tgl
24 Des 2019 atau ada keluhan
KUNJUNGAN KETIGA KEHAMILAN
10. S O A P
(K IV)
Di
PMB
Bidan
“S”
Tgl/Jam : 07 Jan 2020/15.00
WIB.
Keluhan utama:
Ingin memeriksakan
kehamilan, mengeluh nyeri
pada punggung. Sudah
melakukan anjuran bidan
untuk makan buah (buah
naga) dan sayuran hijau
(bayam) sesering mungkin.
Obat tersisa: 10 tab Fe
(@60mg), dan 3 tab Folavit
(@400µg).
Kebiasaan Sehari:
Istirahat : kadang tidur siang
1-2 jam/hari.
Aktivitas : Maulid Nabi usai,
& menjalani rutinitas sebagai
ART dan IRT
TTV : TD/RR :
110/70mmHg / 20x/m
S/N : 37˚C/ 86x/m
BB : 58,5 Kg, IMT : 23,49
kg/m2 (normal)
P. Fisik :
Leopold 1 : teraba bulat,
lunak, tdk melenting
(bokong), TFU 3 setinggi 3
jari dibawah px
Leopold 2 : teraba puki
Leopold 3 : teraba bulat,
keras, melenting
(kepala),tidak dapat
digoyangakan
Leopold IV : sudah masuk
PAP (Divergen)
Mc.Donald: 31 cm, TBJ =
3.100 gr
DJJ : 146 x/mnt (teratur)
Ekstremitas atas dan
bawah: odema -/-
KSPR : 10
Dx Aktual :
G3P20002 UK 39
minggu, Janin
tunggal, hidup,
intra uterin, letak
kepala
Masalah
Aktual:
Jarak kehamilan
< 2 th dan usia
ibu > 35 th
1. Memberitahu informasi hasil normal
2. Memberikan HE :
a. Menjelaskan kembali keluhan nyeri punggung
merupakan ketidaknyamanan kehamilan TM III
& cara mengatasinya
b.Memotivasi untuk menjaga asupan nutrisi
3. Menjelaskan tanda persalinan
4. Menjelaskan persiapan persalinan seperti brg yg
dibawa menjelang persalinan (baju ganti,
bedong,baju bayi, alat mandi & ibu, kain sarung,
buku KIA)
5. Melanjutkan terapi TTD 1x1 tab @60 mg, dan
Folavit (20 tab)1x1 tab @400µg.
6. Menjadwalkan kunjungan ulang ±1 mgg yaitu tgl
14 Jan 2020 atau ada tanda persalinan/ keluhan.
KUNJUNGAN KEEMPAT KEHAMILAN
11. Keluhan Utama: Mengeluh perut mulas dan kencang
semakin lama & sering sejak 10 Januari 2020 pkl.
17.00 WIB. Keluar lendir darah pkl.17.50 WIB. Pkl
19.00 WIB ibu datang ke PMB.
SUBJEKTIF
Dx Aktual : G3P20002 UK 39/40 mgg, Janin tunggal,
hidup, intra uterin, letak belakang kepala
Masalah Aktual :
Jarak kehamilan < 2 th dan usia ibu > 35 th
ANALISA
TTV : TD/RR : 120/80mmHg / 20x/m
S/N : 36,7˚C/ 86x/m
P. Fisik :
Vulva: tidak oedema, pengeluaran
lendir darah
Leopold 1 : teraba bulat, lunak, tdk
melenting (bokong), TFU setinggi 3 jari
dibawah px
Leopold 2 : teraba puki
Leopold 3 : bag.bawah teraba kepala,
tdk dapat digoyangkan
Leopold IV : Divergen, bag.besar kepala
sudah masuk PAP
Mc.Donald: 31 cm, TBJ = 3.100 gr
DJJ : 136 x/mnt (teratur)
Ekstremitas atas dan bawah: odema -/-
.
OBJEKTIF
1. Memberitahu hasil pemeriksaan. Ibu mengetahui
2. Membantu mobilisasi/posisi nyaman. Ibu memlih
berjalan kecil di sekitar
3. Menganjurkan pemenuhan nutrisi ibu. Ibu makan
roti dan air gula ±120 cc.
4. Mengajarkan teknik relaksasi (pernapasan). Ibu
dapat mempraktikkan
5. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan
(lembar observasi). Hasil terlampir dalam lembar
observasi
PENATALAKSANAAN
TINJAUAN KASUS PERSALINAN & BBL10 Januari 2020/ 19.10 WIB
(PMB Bidan “S”)
Pemeriksaan Dalam:
10 Jan 2020/ 19.10WIB
• V/V: tidak ada kelainan
• Ø: 3 cm
• Eff: 25%
• Ket: utuh
• Presentasi: belakang
kepala
• Denominator: belum
teraba
• Penurunan bag.
terendah: H II
• Bagian kecil menyertai:
tidak ada
.
KALA I
12. Catatan perkembangan
S O A P
Kala
I
21.10
WIB
mengeluh
perut
mulas
semakin
kencang
dan sering
serta
keluar
cairan
seperti
rembesan
dari jalan
lahir, dan
mengeluh
badan
terasa
lemas
TTV : TD/RR :
120/80mmHg /
20x/m
S/N : 36,7˚C/
88x/m
His = 4x10’x45”
• V/V: tidak ada
kelainan
• Ø: 5 cm
• Eff: 50%
• Ket: utuh
• Presentasi:
belakang
kepala
• Denominator:
UUK kiri depan
• Penurunan bag.
terendah: H II
• Bag. kecil
menyertai:
tidak ada
Dx Aktual :
G3P20002 usia
kehamilan 39-40
mgg persalinan
kala I fase aktif
Janin tunggal,
(TH/IU),
presentasi
belakang kepala
Masalah aktual :
Jarak kehamilan <
2 tahun dan usia
ibu > 35 tahun
1. Memberikan dukungan secara mental serta informasi proses dan
kemajuan persalinan. Ibu mengetahui kondisi
2. Menjelaskan bahwa ibu akan dipasangkan infus di tangan kiri untuk
pencegahan apabila terjadi keadaan gawatdarurat dikarenakan riwayat
persalinan lalu perdarahan. Ibu dan keluarga mengerti penjelasan bidan
3. Melakukan informed concent Tindakan. Suami setuju & telah ttd
4. Melakukan pemasangan infus RL 500 cc tgn kiri ibu 21 tpm. Infus
terpasang & mengalir lancar.
5. Menganjurkan ibu mengambil posisi yang nyaman. Ibu posisi tidur
miring ke kiri.
6. Mengajarkan teknik relaksasi pernapasan. Ibu dapat melakukan
7. Menganjurkan ibu memenuhi nutrisi. Makan roti dan minum ±150 cc
8. Menyarankan ibu berkemih. Ibu BAK spontan ±100 cc.
9. Menyiapkan peralatan persalinan bahan dan obat-obatan esensial yang
dibutuhkan. Alat dan bahan siap.
13. S O A P
Kala
II
23.10
WIB
ibu ingin
meneran
dan rasa
ingin BAB
•Ø: 10 cm, Eff: 100%
•Ket: pecah (spontan)
•Presentasi: belakang
kepala
•Denominator: UUK
depan
•Penurunan bag. terendah:
H III
•Bagian kecil menyertai:
tidak ada
DJJ : 144 x/m (teratur),His
5x10’45”
Dx Aktual :
G3P20002 Persalinan
kala II
Masalah aktual :
Jarak kehamilan <
2 tahun dan usia
ibu > 35 tahun
1. Memberitahu hasil pembukaan lengkap.ibu &
keluarga mengetahui
2. Mengajarkan ibu cara meneran benar. Ibu dapat
meneran dg benar
3. Melakukan pimpinan persalinan. Bayi lahir 23.15
WIB
4. Melakukan perawataan BBL dan melakukan IMD.
Bayi telah dikeringkan dan ditutup selimut bagian
punggung dan sedang IMD.
Kala
III
23.16
WIB
Ibu
mengeluh
perutnya
masih
mules
TFU : setinggi pusat
Bentuk uterus: globuler
Tali pusat: tampak didepan
vulva memanjang
Dx Aktual :
P30003 Persalinan
kala III
Masalah aktual :
Jarak kehamilan <
2 tahun dan usia
ibu > 35 tahun
1. Memeriksa uterus apakah ada janin kedua. Janin
tunggal
2. Menyuntikan oksitosin 10 IU IM. Telah dilakukan
3. Melakukan PTT &gerakan dorso kranial untuk
melahirkan plasenta . Plasenta lahir spontan pukul
23.23 WIB.
4. Melakukan masase uterus. Terus kontraksi baik
5. Memeriksa kedua sisi plasenta. Selaput dan plasenta
lahir lengkap, diameter ±20 cm, tebal ±3 cm.
14. S O A P
Kala
IV
23.25 WIB
Senang
kelahiran
bayinya, &
mengeluh
nyeri pada
vagina dan
perineum
UC : Teraba keras
TFU : 2 jari dibawah
pusat
VU : Kosong
Dx Aktual :
P30003 Persalinan kala
IV
Masalah aktual :
Jarak kehamilan < 2
tahun dan usia ibu >
35 tahun
1. Mengevaluasi adanya laserasi & terdapat laserasi derajat 1,
dilakukan penjahitan dg anestesi. Telah dilakukan.
2. Melakukan massase uterus dan cek uterus. Uterus keras
3. Mengajarkan ibu dan keluarga massase uterus. Ibu dan
keluarga bisa melakukan massase.
4. Melakukan observasi kala IV. TTV normal.
5. Mengevaluasi& estimasi perdarahan. Perdarahan ±200cc.
6. Mengecek keberhasilan IMD. Belum berhasil
7. Membersihkan ibu dari paparan darah. Ibu telah bersih
8. Melepas infus pukul 03.10 WIB. Telah dilakukan.
9. Menganjurkan ibu makan/minum. Ibu makan roti &
minum teh hangat.
10.Membereskan dan mendekontaminasi alat dan tempat
bersalin. Telah dilakukan
11.Melengkapi partograph. Hasil terlampir
15. Tinjauan Kasus Bayi
Baru Lahir
• Penilaian Selintas : menangis
kuat, bergerak aktif
• TTV = HR : 136x/menit,
S:36,9°C, RR: 52x/menit
(normal)
• BB/PB: 3.700gr/50cm,LD/LK:
35/34cm.
• Pemeriksaan fisik : tidak ada
kelainan dan genetalia: labia
mayora menutupi labia minora
• Refleks Rooting, Sucking,
Swallowing, Morro : Ada, kuat
OBJEKTIF
Bayi baru lahir normal,
refleks hisap kuat, belum
BAK dan BAB. IMD ± 1
jam dan berhasil pada 10
menit terakhir.
SUBJEKTIF
1.Info hasil
2.Mencegah hipotermia dg
membedong
3.Memberikan salep mata
tetrasiklin 1% (01.23 WIB)
4.Memberikan Vit.K1 1 mg
I.M (01.25 WIB)
5.Memberikan imunisasi HB-0
(02.25 WIB)
PENATALAKSANAAN
Bayi baru lahir cukup
bulan sesuai masa
kehamilan usia 1 jam.
ANALISA
Tgl/Tempat Pengkajian :
11 Januari 2020/ 01.00 WIB (PMB Bidan “S”)
16. S O A P
KF 1 (8
jam PP)
11
Januari
2020/
09.10
WIB
Rumah
Px
Masih merasakan
nyeri pada luka
jahitan di perineum,
namun sudah mampu
berjalan, dan obat Fe
ibu masih tersisa 15
tab @60 mg
TD/S/N/RR : 120/70 / 36,2 C/ 86 / 20
BB : 57 kg
Payudara : puting susu menonjol +/+,
Kolostrum +/+, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : TFU 2 jr b pst, uc keras
Genetalia : bersih, tidak oedema,
pengeluaran lochea rubra, terdapat
luka jahitan perineum masih basah,
bau amis khas, dan tidak ada
pengeluaran abnormal
P30003 8 jam
Postpartum
1. Informasi Hasil
2. Mengajari cara menyusui benar
3. Menganjurkan memberi ASI ekslusif sesring
mungkin
4. Menjaga pola istirahat
5. Mengajarkan perawatan luka perineum
6. Menjelaskan tanda bahaya nifas
7. Memberi terapi Vitamin A 2 Kapsul (@200.000
IU) 1x1 tab, Hufalgrin 10 tab (@500 mg) 1x1
tab, Sammoxin 10 tablet (@500 mg) 1x1 tab.
8. Melanjutkan terapi Fe dan mengingatkan cara
minum
9. Menjadwalkan kunjungan ulang 6 hari lagi / 17
Januari 2020 atau ketika ada keluhan
Tinjauan Kasus Masa Nifas
17. S O A P
KF 2 (7
hari)
17
Januari
2020/11.
20 WIB
Rumah
px
Sudah dapat menyusui
bayinya, ASI lancar
namun kedua putting susu
lecet sejak hari ke-3 nifas,
namun sudah berkurang.
Belum BAB sejak setelah
bersalin karena takut
jahitannya yang masih
basah, hemoroid sakit
sejak hari ke-3 masa nifas.
Memperoleh Dulcolax
supp dari bidan dan telah
digunakan pukul 20.00
WIB. Sisa TTD dirumah 9
tab.
TD/S/N/RR : 120/70 / 36,5 / 84 / 20
BB : 57 Kg
Payudara : bersih, putting susu menonjol,
perlekatan kedua putting susu dan areola
sedikit lecet, berwarna sedikit kemerahan, ASI
telah keluar, terdapat nyeri sentuh pada daerah
kedua
putting yang lecet, tidak terdapat
pembengkakan, tidak terdapat benjolan
abnormal
Genetalia : terdapat jahitan masih basah,
tidak ada tanda-tanda infeksi, terdapat
pengeluaran lochea sanguilenta.
Anus: tampak hemoroid berwarna sedikit
kemerahan dg d ±0,5 cm sebelah kanan
Abdomen : TFU 3 jari di atas simfisis
Diagnosa
Aktual : P30003
Postpartum
hari ke-7
Masalah :
Puting lecet
dan hemoroid
1. Informasi hasil kondisi putting lecet dan hemoroid
2. Penatalaksanaan putting lecet:
a. Mengajari cara menyusui yg benar
b.Mengajari perawatan putting susu, menganjurkan mengolesi
ASI sebelum menyusui dapat membantu memulihkan putting
lecet
3. Penatalaksanaan hemoroid:
a. HE tentang hemoroid
b.Menganjurkan konsumsi makanan tinggi serat
c. Memotivasi ibu tidak takut atau menunda defekasi
d.Menjaga pola aktivitas (menghindari mengangkat beban berat)
e. Menjag apersonal hygiene
f. Apabila terdapat perdarahan abnormal segera ke faskesuntuk
konsultasi dokter
g.Melanjutkan tx dulcolac 1 supp @10 mg dan memberika Fe 20
tab 1x1 @60 mg.
4. Menjadwalkan kunjungan ulang 6 minggu/42 hari yaitu tanggal
21 Februari 2020.
KF 3 (37
hari )
16
Februari
2020/
16.45
WIB
Rumah
Px
Tidak ada keluhan.
Kedua putting susu
sudah tidak lecet.
Hemoroid sudah
sembuh tgl 20 Januari
2020 dan BAB lancar.
Sisa TTD dirumah 10
tablet setelah diberikan
dari PMB bidan “S”
sebanyak 30 tablet
tanggal 27 Januari 2020.
TD/S/N/RR : 120/70 / 36,2 C/ 80 / 20
BB : 55 kg
Payudara : bersih, putting susu tidak lecet,
tida ada nyeri tekan, ASI keluar lancar
Abdomen : TFU tidak teraba, VU kosong
Genetalia : jahitan sudah kering,
pengeluaran lochea alba, tidak ada tanda
infeksi
Anus : tidak tampak hemoroid
P30003 37 hari
Postpartum
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan baik. ibu mengerti
2. Memberikan konseling KB seperti macam-macam KB,
keuntungan dan kerugian dari masing-masing KB agar
ibu dapat menentukan KB apa yang nantinya akan
digunakan. Ibu memahami dan memilih setelah 40 hari
ibu ikut KB suntik 3 bulan
18. Tinjauan Kasus NEONATUS
S O A P
KN 1
(9 jam )
11/01/202
0 / 10.10
WIB
Rumah Px
Tidak
ada
keluhan
S/HR/RR : 36,9°C/
124x/m / 44x/m
BB : 3700 gr
Abdomen : perut tidak
kembung, tali pusat
belum lepas, tidak
berwarna kemerahan,
tidak basah dan berbau,
terbungkus kassa steril
kering
Neonatus
usia 9 jam
1. Info hasil
2. Membedong bayi
3. Mengajari ibu cara perawatan talpus dg kassa steril
4. Memandikan bayi
5. Memotivasi ibu melanjutkan pola asuh seperti berjemur pagi hari dg bayi
6. Memastikan ibu dapat menyusui bayinya dg baik
7. Menjadwlkan kunjungan ulang hari ke-7/ tgl 17 Januari 2020 atau apabila
ada keluhan
KN 2
(7 hari)
17-01-
2020/
11.50 WB
Rumah px
Tidak
ada
keluhan
S/HR/RR : 37,1°C/
126x/m / 48x/m
BB : 3400 gr
Abdomen : perut tidak
kembung, tali pusat
belum lepas, tidak
berwarna kemerahan,
kering dan tidak berbau,
terbungkus kassa steril
Neonatus
usia 7 hari
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa berat bayi 3.400 gram, yaitu
mengalami penurunan BB dibanding ketika lahir. Menjelaskan penurunan
fisiologis terjadi pada 7 hari pertama sebanyak 10%. Pemenuhan nutrisi
yaitu ASI eksklusif akan membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi
maksimal.
2. Memotivasi ibu untuk ASI eksklusif
3. Menecek dan perawtan talpus
4. Memotivasi ibu melanjutkan perawatan talpus
5. HE tanda bahaya Bayi baru lahir
6. Menganjurkan pemberiasn imunisasi BCG dan Polio 1 hingga usia 28 hari.
7. Menjadwalkan kunjungan ulang usia 28 hari / 7 Februari 2020.
19. S O A P
KN 3
(22 hari)
2/02/2020
/ 15.30 WIB
Rumah Px
Ibu mengeluh perut
anaknya kembung sejak 3
hari (30 Januari 2020)
namun tidak rewel. Ibu
mengatakan tidak
menggunakan kipas angin
setiap kali anak tidur dan
lebih sering memberikan
minyak telon untuk
mengurangi kembungnya.
Jenis makanan yang ibu
konsumsi seperti biasanya
yaitu nasi, lauk dan sayur
seperti bayam, kacang,
tahu, tempe dan ikan.
Riwayat imunisasi:
Anak sudah di imunisasi
BCG dan Polio 1 di PMB
Bidan “S” tanggal 27
Januari 2020.
S/HR/RR:
36,9°C/ 124x/m
/ 44x/m
BB : 4100 gr
Dada: tidak ada
ronchi, tidak ada
wheezing
Abdomen :
perut kembung,
tali pusat sudah
puput pada hari
ke-7, tidak ada
tanda kemerahan,
dan tidak berbau.
Neonatus usia
22 hari
1. Info hasil kondisi perut kembung dan BB naik
2. HE penyebab perut kembung bayi fisiologis asalkan tidak
mengganggu aktivitas/ bayi rewel
3. Mengingatkan & mengajari ulang cara menyusui yg benar
4. Mengajarkan cara menyendawakan bayi
5. Menjaga pola nutrisi ibu karena berpengaruh pada ASI
6. Menjelaskan baby massage dapat mengurangi keluhan kembung
7. Meminta ijin dilakukan baby massage
8. Memastikan bayi tidak ada alergi minyak apapun
9. Melakukan baby massage
10. KIE mempertahankan pemberian Asi eksklusif
11.Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang apabila bayi sakit
/tanda bahaya, perut bayi masih kembung serta mempengaruhi
pola nutrisi bayi dan aktivitas, meminta ibu untuk menimbang
bayinya setiap bulan dan datang ketika jadwal imunisasi
khususnya untuk jadwal imunisasi (24 Februari 2020 di PMB
bidan S sesuai buku KIA).
20. T I N J A U A N
K A S U S
K E L U A R G A
B E R E N C A N A
Alasan Kunjungan : Ingin
menggunakan KB suntik 3 bulan
& sudah mendapat info ttg
macam kontrasepsi dari bidan.
Belum Mentruasi
ASI Eksklusif
S
SUBJEKTIF
P30003 Akseptor KB suntik 3 bulan
ANALISA
BB : 55 kg
TD/RR : 120/80 mmHg/20x/mnt
S/N : 36,2°C / 80x/mnt
Payudara : tidak ada benjolan
abnormal, tidak ada nyeri tekan, ASI
lancar
Abdomen : tidak ada benjolan
abnormal
Genetalia : tidak ada perdarahan,
hygiene cukup
Ekstremitas : tdk ada varises
Penapisan KB : normal, tidak
sedang/dicurigai hamil (bisa memperoleh
KB suntik 3 bulan)
OBJEKTIF
1. Info hasil
2. Konseling khusus KB suntik
3 bulan.
3. Melakukan informed
concent.
4. Melakukan pelayanan KB
suntik 3 bulan berisi DMPA
150 mg
5. Menganjurkan ibu
kunjungan ulang tgl 18 Mei
2020 atau ketika ada
keluhan
PENATALAKSANAAN
PO
A
Tgl/Tempat Pengkajian :
21 Februari 2020/ 15.00 WIB (PMB Bidan “S”)
22. Kehamilan
Ny.S G3P20002 UK 31-32 minggu
dg faktor risiko anak terakhir
berusia 12 bulan. Tidak ada
keluhan. Riwayat KB suntik 3
bulan (±6 bulan). Alasan
berhenti KB karena sedang
hamil. Hasil PP Test (+) tgl 4 Juli
2019. ibu memperoleh suntikan
terakhir DMPA @150 mg tgl 10
April 2019, 15.30 WIB di PMB &
melakukan hubungan intim
malam harinya (hari ke-6
menstruasi) dg lama menstruasi
biasanya 6-7 hari.
Fakta
Kehamilan terlalu dekat
dipengaruhi kondisi fisik ibu yang
belum sepenuhnya pulih dan
terjadi karena adanya kegagalan
dalam penggunaan kontrasepsi.
Hal ini dipengaruhi oleh tingkat
kesuburan dan efektivitas
kontrasepsi pada setiap orang
berbeda.
Opini
Kunjungan Pertama
Kehamilan jarak <2 th dapat terjadi
akibat adanya kegagalan penggunaan
kontrasepsi karena setiap alat kontrasepsi
memiliki efektivitas masing-masing
(Amelia,2018). DMPA memiliki efektivitas
0,3 kehamilan per 100 perempuan
pertahun asal penyuntikan secara benar
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Faktor penyebab yaitu tidak kembali
suntik KB sesuai jadwal, waktu pemberian
yang tidak tepat, dan tergolong PUS
(Cahyani,2017). Butuh waktu bagi tubuh
menyerap hormone KB. Bila menyuntik
pada masa menstruasi,KB bekerja 5 hari.
Diluar menstruasi bekerja dalam waktu 7
hari (Susilowati,2017).
Teori
23. Didapatkan data ibu
mengeluh sering merasa
lelah dan pusing setelah
selesai aktivitas dan pegal-
pegal seluruh tubuh. Hasil
pengkajian ibu jarang tidur
siang karena bekerja sbg
ART dan mengikuti acara
Maulid Nabi serta
syukuran. Hasil
pemeriksaan laboratorium
kadar Hb 9,3 gr/dL.
Fakta
Berdasarkan data ibu mengalami
anemia ringan karena salah satu faktor
risiko kehamilan jarak dekat. Sedangkan
keluhan mudah lelah pada ibu
merupakan hal yang normal karena
keluhan tersebut termasuk salah satu
tanda dan gejala dari anemia
Pegal-pegal terjadi karena adanya
penurunan kepala janin, pembesaran
uterus seiring bertambahnya usia
kehamilan dan aktivitas ibu yang terlalu
berat
Opini
Kunjungan Kehamilan Kedua
Tanda dan gejala anemia yang sering
dirasakan oleh ibu adalah sering
mengeluh mudah lelah, lemah, lesu
(dizness dan weaknes), merasa tidak enak
badan (malaise), nafas pendek, lidah
mudah luka (lecet) (Dinar,2017). Dan
salah satu risiko jarak kehamilan <2
tahun yang dapat terjadi adalah anemia
(Cici Amelia,2018).
Keluhan pegal merupakan fisiologis
terjadi akibat adanya penurunan kepala
janin, pembesaran uterus. Dapat
disebabkan kurangnya istirahat dan
melakukan aktivitas atau pekerjaan yang
terlalu berat (Widatiningsih,2017).
Teori
24. Ibu mengeluh nyeri punggung. Hasil
pemeriksaan fisik ibu dan janin
normal.
Fakta
Berdasarkan data ibu normal
terjadi karena dengan semakin
bertambahnya usia kehamilan maka
pembesaran uterus akan bertambah
sehingga menyebabkan nyeri pada
daerah punggung akibat tertekap
penurunan kepala janin.
Opini
Pada wanita hamil berat uterus yang
semakin membesar akan menyebabkan
punggung lordosis sehingga terjadi
lengkungan punggung yang
mengakibatkan peregangan otot
punggung dan menyebabkan nyeri
(Widatiningsih, 2017).
Teori
Kunjungan Kehamilan Ketiga dan Keempat
Asuhan yang diberikan pada saat hamil ditemukan kesenjangan yaitu pada pemeriksaan kadar Hb, dg
diberikan asuhan sesuai standart keadaan ibu dapat kembali normal. Dan penyebab terjadinya kehamilan
jarak terlalu dekat akibat adanya kegagalan dalam penggunaan jenis kontrasepsi sesuai dengan teori
25. PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR
Fakta Opini Teori
KA
LA
1
Mengeluh perut terasa
mulas dan kencang
semakin lama semakin
sering sejak tanggal 10
Januari 2020 pkl 17.00
WIB. Sudah keluar lendir
bercampur darah pukul
17.50 WIB.
• VT (19.10 WIB)
Hasil: Ø3 cm, Eff 25%,
Ket utuh, preskep, H-II.
• VT (21.50 WIB)
hasil : Ø5 cm, Eff 50%,
Ket utuh, preskep, H-II.
Pada keluhan kenceng-kenceng
dan keluar cairan karena adanya
pembukaan serviks yang disertai
penurunan kepala sehingga
menyebabkan kenceng-kenceng
pada perut. Dan proses persalinan
kala I fase laten ke fase aktif
berjalan 2 jam 40 menit, ini dalam
batas normal karena pada
umumnya ibu multigravida terjadi
pembukaan 1-2 cm pada setiap
jamnya
Menurut Marmi (2016) kala 1 persalinan ditandai
dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody
show) karena servik mulai membuka (dilatasi) dan
mandatar (Effacement), kontraksi uterus meningkat
secara bertahap
Sedangkan, tahapan persalinan (Nurasiah, 2014), pada
kala I fase laten adalah pembukaan jalan lahir <4 cm.
Ibu memasuki kala I fase laten persalinan akan terjadi
hampir 8 jam dan kemajuan pembukaan pada fase
aktif pada umumnya 1 cm hingga 2 cm setiap jam
pada ibu multigravida.
26. Fakta Opini Teori
K
A
L
A
II
&
B
B
L
Mengeluh seperti ingin BAB dan ingin
meneran dilakukan pemeriksaan dalam
pada pukul 23.10 WIB, hasil
pembukaan lengkap, ket pecah spontan)
dan ada tanda gejala kala II.
Tanda gejala (normal) karena
kenceng-kenceng bertambah sering
krn adanya rangsangan pada otot
polos uterus & penurunan hormon
progesterone yang menyebabkan
keluarnya hormone oksitosin
sehingga terjadi his dan ibu merasa
ingin meneran seperti akan BAB
dikarenakan adanya tekanan pada
rectum.
Menurut (Marmi,2016), adanya tanda gejala utama kala II yaitu
his semakin kuat, dengan interval 2-3 menit durasi 50-100 detik,
menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak, ketuban pecah pada
pembukaan mendeteksi lengkap diikuti keinginan mengejan,
karena tertekannya fleksus frankerhauser, tekanan pada anus,
perineum menonjol, vulva membuka. Lama kala II multipara
adalah 1 jam.
Bayi lahir spontan Pkl.23.15, JK
perempuan, menangis kuat bergerak
aktif & dilakukan IMD (Inisiasi
Menyusu Dini) ± 1 jam. Bayi berhasil
menyusu dalam waktu ± 10 menit
terakhir.
Setelah 1 jam, hasil pemeriksaan
BB/PB 3700kg/50cm, LK/LD 34/35cm,
Tidak ada kelainan pada bayi.
Bayi baru lahir rentan terjadi
hipotermi karena terjadinya
penyesuaian antara intrauterin dan
ekstrauterin, maka dari itu
dilakukan asuhan bayi baru lahir
salah satunya pencegahan
hipotermi melalui skin to skin
yaitu IMD.
Teori JNPK-KR (2015), disebutkan bahwa keuntungan IMD
yaitu untuk optimalisasi fungsi hormonal ibu dan bayi,
kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menstabilkan
pernafasan, mengendalikan temperatur tubuh bayi.
27. Fakta Opini Teori
K
A
L
A
III
Mengeluh perut masih
mules. hasil pemeriksaan :
TFU setinggi pusat, bentuk
uterus globuler, tali pusat
memanjang di depan vulva,
VU kosong.
Kondisi perut masih mulas terjadi
karena adanya kontraksi yang
meningkat mengakibatkan ischemia
sehingga plasenta terlepas dari
perlekatannya pada dinding uterus dan
semakin turun kedepan vulva serta tali
pusat semakin panjang. Pada proses
persalinan kala III plasenta lahir
lengkap 7 menit setelah bayi lahir.
Menurut (Purwanti, 2017) normalnya pelepasan plasenta
terjadi pada 15 menit sesudah bayi lahir. Lama kala III
maksimal adalah 30 menit. Sesuai pula teori menurut
(Marmi, 2016), dengan lahirnya bayi, sudah mulai pelepasan
placenta pada lapisan Nitabuch, karena sifat retraksi otot
rahim. Dilanjutkan adanya tanda pelepasan plasenta yaitu
uterus teraba globuler, tali pusat bertambah panjang, adanya
pengeluaran darah dari jalan lahir.
K
A
L
A
IV
Perutnya masih
mules.Pemeriksaan,
didapatkan hasil TFU 2 jari
dibawah pusat, kontraksi
uterus keras, vesika urinaria
kosong, terdapat laserasi
derajat 2
Mules yang dirasakan ibu adalah hal
yang normal karena menandakan
uterus berkontraksi baik supaya tidak
terjadi perdarahan pasca persalinan
timbul untuk proses involusi uteri yang
mengakibatkan perut mules.
Keluhan mules adalah hal yang normal karena menandakan
uterus berkontraksi dengan baik (keras) supaya tidak terjadi
perdarahan pasca persalinan. Akibat proses pengembalian
uterus pada ukuran semula sebelum hamil / involusi uteri.
Pemberian asuhan yang tepat dapat menghindari terjadinya
komplikasi terutama yang disebabkan perdarahan pasca
persalinan yang terjadi selama 2 jam pertama pasca
melahirkan (Marmi,2016).
asuhan yang telah diberikan maka tidak ditemukan kesenjangan
antara kenyataan dengan teori
28. NIFAS (KF 1)
1 2 3
5
FAKTA OPINI TEORI
Hasil pengkajian perut
ibu masih mules, nyeri
luka jahitan di perineum
dan kolostrum sudah
keluar ka/ki.
Mules adalah hal fisiologis
terjadi krn kontraksi uterus pada
proses involusi uteri. Sedangkan
rasa nyeri: hal yang wajar
karena terdapat luka jahitan
yang masih basah pada jalan
lahir.
Menurut (Sulistyawati, 2015), keluhan mulas
merupakan perubahan fisiologis masa nifas
yaitu terjadinya involusi (proses kembalinya
uterus ke bentuk semula sebelum hamil)
yang menyebabkan uterus berkontraksi dan
ibu merasakan mulas. Sedangkan rasa nyeri
pada jalan lahir dikarenakan adanya jahitan
perineum akibat rupture pada mukosa vagina
komisura posterior kulit perineum dan otot
perineum.
29. 1 2 3
5
FAKTA OPINI TEORI
Mengeluh kedua putting
susu lecet, belum BAB
sejak setelah bersalin
karena ibu takut luka
bekas jahitannya masih
basah, selain itu
hemoroid ibu terasa
sakit sejak hari ke-3
masa nifas.
Putting lecet biasanya
diakibatkan karena posisi ibu
saat menyusui salah dan bayi
menyusu tidak mencakup
seluruh areola namun hanya
putting susu ibu saja.
Sedangkan keluhan nyeri
hemoroid disebabkan oleh
konstipasi, mengejan berlebihan
ketika bersalin, menunda
defekasi karena khawatir
terdapat luka bekas jahitan
maupun adanya pantang
makanan pada ibu nifas dapat
memperparah hemoroid.
Menyusui harus bergantian ka/ki & mulut bayi saat
menghisap harus mencapai seluruh areola. Menurut
(Yanti, 2019) ASI dapat membantu penyembuhan
putting susu lecet. ASI memiliki kandungan
antimikroba, sehingga putting susu yang lecet terhindar
dari infeksi yang dapat menyebabkan luka sembuh
lebih cepat. Rata-rata penyembuhan putting susu lecet
pada ibu postpartum yang diberi ASI adalah 6-11 hari.
Menurut (Kusumaningrum, 2015) hal yang melatar
belakangi terjadinya hemoroid adalah ibu belum BAB
atau konstipasi. Beberapa penyebab lainnya yaitu ibu
melakukan pantangan makanan, menunda keinginan
defekasi karena takut jahitan perineum robek dan takut
merasakan nyeri dan sebagainya.
NIFAS (KF 2)
30. 1 2 3FAKTA OPINI TEORI
Tidak ada keluhan. Hasil
pemeriksaan umum baik,
TTV normal, kedua
putting susu sudah tidak
lecet, pengeluaran lochea
alba, luka jahitan
perineum kering, tidak
tampak hemoroid, TFU
tidak teraba
TFU ibu mengalami
perubahan dimana pada
saat hamil uterus
membesar, setelah
melahirkan uterus
mengecil dikarenakan
terjadinya involusi uterus.
Perubahan yang dialami
ibu berjalan dengan
normal.
Menurut (Sulistyawati, 2015) perubahan fisiologis
masa nifas terjadinya involusi (proses kembalinya
uterus ke bentuk semula seperti sebelum hamil).
TFU 6 minggu tidak teraba. Menurut 9Walyani
dan Purwoastuti, 2015) lochea alba keluar pada 2
minggu postpartum. Sesuai dengan kondisi ibu.
Berdasarkan data terdapat kesenjangan antara kenyataan dg teori
terutama pada KF2 yaitu masalah putting lecet dan hemoroid. Setelah
ditatalaksana keluhan dapat teratasi & kondisi ibu kembali normal.
NIFAS (KF 3)
31. Bayi minum ASI dg jarak minum
pertama dengan selanjutnya 3 jam.
Bayi sudah bisa BAK dan BAB secara
normal serta bergerak secara aktif.
Berat badan bayi 3.700 gram, panjang
badan 50 cm, suhu bayi 36,9˚C, hasil
pemeriksaan refleks menghisap baik.
FAKTA
Beberapa hari pertama setelah
kelahiran penting dilakukan untuk
menjaga kehangatan bayi supaya tidak
terjadi hipotermi
OPINI
Menurut (Marmi, 2015), upaya
kehilangan panas merupakan prioritas
pertama terutama pada masa stabilisasi
6-12 jam pertama bayi lahir sehingga
tidak terjadi hipotermi pada bayi.
TEORI
Penurunan berat badan pada bayi ini
normal terjadi pada minggu pertama
neonatus dan tidak ada yang perlu
dikhawatiran
.
BB bayi dapat turun hingga 10% dibawah BB
lahir pada minggu pertama disebabkan ekskresi
cairan ekstravaskuler berlebih atau kemungkinan
masukan makanan yang kurang. BB bayi harus
bertambah lagi atau melebihi berat badan bayi
saat berumur 2 minggu dan tumbuh kira-kira 30
gram/hari selama bulan pertama. ASI
direkomendasikan sebagai asupan nutrisi enteral
utama bagi bayi karena bermanfaat untuk
Kesehatan (Anggraini and S.Septira, 2016).
hasil pemeriksaan antropometri
terdapat penurunan berat badan
menjadi 3.400 gram.
.
32. Usia bayi 22 hari. Ibu mengeluh
perut anaknya kembung sejak 3
hari yang lalu yaitu tanggal 30
Januari 2020. Tidak ada
perubahan pola kebiasaan. Hasil
pemeriksaan fisik diperoleh
perut bayi kembung, dan BB
bayi 4.100 gram.
FAKTA
Perut bayi dalam keadaan
kembung dapat terjadi
akibat kesalahan posisi
menyusui
OPINI
Menurut (Ardie, 2018) perut kembung
dapat terjadi karena saluran pencernaan
bayi belum berfungsi dengan sempurna.
Seiring bertambahnya usia, bayi dapat
mengalami perut kembung karena mulai
mencoba makanan yang berbeda untuk
pertama kalinya.sehingga asuhan yg
dapat diberikan mengajari cara posisi
menyusui yang benar maupun dilakukan
pijat bayi atau baby massage. Sesuai teori
(Rachmawati, Alfiansyah and Hikmah,
2019), salah satu manfaat pijat bayi
adalah mengurai kembung/kolik pada
bayi.
TEORI
Berdasarkan data terdapat kesenjangan antara kenyataan
dengan teori terutama pada KN 3 yaitu dengan keluhan
perut bayi kembung, namun telah ditatalaksana sesuai
standart bayi dapat buang angin lancar. Apabila keluhan
belum teratasi ibu dapat memeriksakan bayi di faskes
terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
33. Asuhan Kebidanan KB
A
B C
Kontrasepsi suntik 3 bulan
sangat efektif digunakan oleh
ibu yang sedang menyusui. KB
suntik 3 bulan tidak mempunyai
efek yang merugikan pada
proses laktasi terutama terhadap
produksi ASI (Kemenkes,
2014).
Asuhan akseptor KB berjalan normal,
sehingga tidak ditemukan adanya
kesenjangan antara teori dg asuhan yang
diberikan.
D
Fakta
Tgl 21 Februari 2020 telah dilakukan konseling KB. Dalam
pengkajian yang dilakukan kepadan Ny. S ibu mengatakan
berencana menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan. Hasil
pemeriksaan fisik dan penapisan KB, ibu dalam keadaan baik
dan ibu dapat menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan.
Opini
Ibu memilih KB suntik 3 bulan dikarenakan sudah
mendapatkan informasi dari bidan dan pernah menggunakan,
ibu juga mengetahui bahwa KB suntik 3 bulan aman
digunakan untuk ibu yang menyusui
-TEORI-
34. BAB 7
1 2 3 4 5Asuhan
Kehamilan
Asuhan
Persalinan & BBL
Asuhan
Nifas
Asuhan
Neonatus
Asuhan
KB
Kunjungan 4x. Kunjungan
ke-2 dx : G3P20002 UK 33-34
minggu dg anemia ringan,
janin tunggal, hidup, intra
uterin, letak kepala.
Asuhan: menjelaskan
kondisi kehamilan risti
jarak kehamilan <2 th,
faktor risiko yang dapat
terjadi, anjuran ANC
terpadu, program P4K, HE
ttg anemia, pola nutrisi
(kaya zat besi), pola
istirahat, dan terapi Fe 2x1
tablet @60 gram bagi ibu
hamil dengan anemia.
Pada kunjungan berikutnya
anemia teratasi.
Kunjungan 3x. Kunjungan
kedua didapatkan putting
susu lecet & hemoroid.
Asuhan : cara menyusui
benar, perawatan putting
susu, penanganan putting
susu lecet dg mengolesi ASI
sebelum menyusui, pola
nutrisi, dan konseling
hemoroid untuk tidak
menunda defekasi hingga
terapi obat suppositoria.
Pada kunjungan berikutnya
masalah teratasi.
Dilaksanakan dg
berpedoman pada 60
langkah APN. Bayi
lahir normal jenis
kelamin perempuan,
dan IMD berhasil.
Dilakukan sesuai
standart yaitu 3x
kunjungan berjalan
dengan normal tidak
ada masalah. Tali
pusat lepas saat usia
bayi 7 hari.
Dilakukan pasca
nifas, kontrasepsi
yang digunakan
adalah KB suntik 3
bulan (DMPA @150
mg).
.
SIMPULAN
35. SARAN
Menambah referensi buku terbaru terkait pelayanan kebidanan untuk
menunjang proses penyusunan Laporan Tugas Akhir.
.
Bagi Institusi
Meningkatkan kualitas pelayanan kolaborasi dg nakes lain, seperti
mendatangkan petugas laboratoriums untuk pemeriksaan terpadu
laboratorium di desa. Selain itu, sebaiknya melakukan konseling macam-
macam metode kontrasepsi melalui Alat Bantu Pengambil Keputusan (ABPK)
untuk mengefektifkan pemahaman klien.
Bagi Lahan Praktik
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke petugas kesehatan
untuk penyuntikan KB suntik tepat pada waktunya, rutin menimbangkan
bayinya setiap bulan ke posyandu atau ke bidan, dan mengimunisasi bayinya
sesuai jadwal.
Bagi Pasien