SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENGGOLONGAN OBAT
ANNISA PERMATA QULBI
NIM : 2120112275
Penggolongan obat
 Penggolongan obat sederhana dapat diketahui dari
definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk
manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada
penggolongan obat yang lain, dimana
penggolongan obat itu dimaksud untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusi.
Berdasarkan undang-undang obat
digolongkan dalam :
 obat bebas terbatas
 obat bebas
 obat keras
 obat wajib apotek
 obat narkotika
 obat psikotropika
 obat herbal
1. Obat bebas terbatas
 Obat bebas terbatas adalah obat yang
dapat dibeli bebas tanpa resep dokter di
toko obat berizin. Obat bebas terbatas
digunakan untuk mengobati penyakit
ringan. Pada dasarnya obat bebas terbatas
merupakan obat keras, namun diberi
batasan pada takaran bahanya.
Contoh obat bebas terbatas
 Tablet decolgen
 Neozep
 Paramex
 Piperazin
 prometazon
Tanda peringatan obat bebas terbatas :
p. No 1
Awas! Obat keras
Bacalah aturan pakai
P. No 2
Awas ! Obat keras
Hanya untuk kumur, jangan
ditelan
P. No 3
Awas ! Obat keras
Hanya untuk bagian luar
badan
P. No 4
Awas ! Obat keras
Hanya untuk dibakar
P. No 5
Awas ! Obat keras
Tidak boleh ditelan
P. No 6
Awas ! Obat keras
Obat wasir jangan ditelan
2. Obat bebas
 Obat bebas dapat dibeli bebas tanpa resep
dokter dan dapat dibeli di apotek dan toko
obat berizin untuk mengatasi problem
ringan yang bersifat non spesifik. Obat
bebas relatif aman dan boleh digunakan
untuk swamedikasi.
Contoh obat bebas :
 Oralit
 Paracetamol
 Ibuprofen
 Asetosal
 Beberapa suplemen dan vitamin
3. Obat keras
 Obat keras ( obat daftar G) termasuk juga
psikotropika untuk memperolehnya harus
dengan resep dokter dan dapat dibeli di
apotek atau rumah sakit. Namun ada obat
keras yang bisa di beli di apotek tanpa
resep dokter yang diserahkan oleh
apoteker disebut dengan OWA.
Contoh obat keras
 Linesterol
 Antasid
 Salbutamol
 Basitrasin krim
 Ranitidin
4. Narkotika
 Secara awam obat narkotika disebut obat
bius. Hal ini karena dalam bidang
kedokteran, obat-obat narkotika umum
digunakan sebagai anestesi dan analgetik.
 Narkotika hanya boleh diperjualkan di
apotek atau rumah sakit dengan resep
dokter, dengan menujukan resep asli dan
resep tidak boleh dicopy.
Narkotika diatur dalam UU 22 tahun 1997 dan
diperbarui dengan UU no 35 tahun 2009
tentang narkotika, bahwa narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan, baik sintesis atau semisintesis yang
dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan tingkat kesadaran, hilangnya rasa,
munculnya semangat, halusinasi,
menimbulkan efek ketergantungan bagi
penggunanya. Oleh karena itu narkotika
diawasi secara ketat untuk membatasi
penyalahgunaan.
Pengawasan dilakukan antara lain :
 Setiap institusi yang menggunakan atau
menjual narkotika seperti apotek dan rumah
sakit harus melapokan kek depkes atau
BPOM tentang pembelian,penyalahgunaan,
dan penjualannya. Disamping itu, produksi,
impor, dan distribusinya hanya
dilaksanakan oleh 1 badan usaha milik
negara (BUMN) yaitu kimia farma.
Narkotika dibagi jadi 3 golongan :
1) golongan 1
narkotika hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta dilarang diproduksi atau
tidak digunakan untuk pengobatan atau
dalam terapi, mempunyai potensi sangat
tinggi menyebabkan ketergantungan.
Contoh : papaver somniferum L, cannabis
sativa, heroin, kokain.
2). Golongan 2
 Narkotika yang berkhasiat pengobatan,
digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan.
 Contoh : fentanil, morfin, petidin, metadon
3). Golongan 3
 Narkotik yang berkhasiat penggolongan
dan banyak digunakan dalam terapi dan
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan,
potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.
 Contoh : kodein
5. psikotropika
 Psikotropika adalah zat atau obat yang
bekerja menurunkan fungsi otak serta
merangsang susunan syaraf pusat
sehingga menimbulkan reaksi berupa
halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir,
perubahan perasaan yang tiba tiba, dan
menimbulkan rasa kecanduan.
Psikotropika digolongkan menjadi 4
 psikotropika golongan 1
hanya dapat digunakan demi tujuan ilmu
pengetahuan.
contoh : blolamfetamin, mekatinona,
tenamfetamine.
 Psikotropika golongan 2
bisa digunakan untuk tujuan medis dan terapi
dan bisa digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan.
contoh : amfetamin, sekorbarbital, zipeprol.
• psikotropika golongan 3
sama dengan psiotropika golongan 2
contoh : amorbarbital, katina, pentazocine.
 Psikotropika golongan 4
bermanfaat dalam pengobatan dan
golongan ini juga sangat luas digunakan.
contoh : alprazolam, diazepam, lorazepam.
 obat adalah racun, hanya dalam takaran
yang sesuai dan penggunaan yang tepat
maka ia akan bermanfaat. Apabila
digunakan tidak mengikuti aturan, ia akan
merugikan bahkan menimbulkan efek-efek
yang tidak diinginkan bahkan kematian.

More Related Content

What's hot

Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanDnr Creatives
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhLilik Sholeha
 
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamperkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamRoisMansur
 
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKrida rahmah
 
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikantikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikStikes BTH Tasikmalaya
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalIjal Mustofa
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupARISKA COMPNET
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitteratika rizki
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)aufia w
 
FARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMAFARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMASapan Nada
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
Makalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasMakalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasNata Dev
 
Perilaku iman kepada kitab allah
Perilaku iman kepada kitab allahPerilaku iman kepada kitab allah
Perilaku iman kepada kitab allahIrfan Bayu Ramadhan
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopRohma Vnitha
 

What's hot (20)

Farmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluanFarmakoterapi pendahuluan
Farmakoterapi pendahuluan
 
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidupMakalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
Makalah upaya pemeliharaan lingkungan hidup
 
NARKOBA
NARKOBANARKOBA
NARKOBA
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam Tubuh
 
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamperkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
 
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.comMetabolisme obat - Anak-farmasi.com
Metabolisme obat - Anak-farmasi.com
 
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKMAKALAH FISIKA  RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
MAKALAH FISIKA RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
 
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikantikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faal
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Interaksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptorInteraksi obat & reseptor
Interaksi obat & reseptor
 
mikromiretik
mikromiretikmikromiretik
mikromiretik
 
FARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMAFARMAKOLOGI ANTIASMA
FARMAKOLOGI ANTIASMA
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Makalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasMakalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat Keras
 
Perilaku iman kepada kitab allah
Perilaku iman kepada kitab allahPerilaku iman kepada kitab allah
Perilaku iman kepada kitab allah
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan Mikroskop
 

Similar to Penggolongan Obat Menurut Undang-Undang

KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxZakiah dr
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatJohan Bernardus
 
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatfarmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatwawangunawan560355
 
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnyaPenggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnyaRonaldo Tempone
 
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatRobby Candra Purnama
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatNs. Lutfi
 
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxFarmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxEriskaAgustin
 
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalPenyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalMahyudd1n
 
Farmakologi - Kategori Obat.pptx
Farmakologi - Kategori Obat.pptxFarmakologi - Kategori Obat.pptx
Farmakologi - Kategori Obat.pptxDianEskawinanti
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxFitriAyuWahyuni1
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintahGdiss Yogaswara
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatRizkiUlinaSari1
 
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.ppt
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.pptZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.ppt
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.pptannisazulfah1
 

Similar to Penggolongan Obat Menurut Undang-Undang (20)

KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obat
 
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatfarmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
 
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnyaPenggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
 
Tia nurazijah
Tia nurazijahTia nurazijah
Tia nurazijah
 
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obat
 
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxFarmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalPenyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
 
Farmakologi - Kategori Obat.pptx
Farmakologi - Kategori Obat.pptxFarmakologi - Kategori Obat.pptx
Farmakologi - Kategori Obat.pptx
 
Presentation zat adiktif dan psikotropika
Presentation zat adiktif dan psikotropikaPresentation zat adiktif dan psikotropika
Presentation zat adiktif dan psikotropika
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
 
Penggolongan obat
Penggolongan obatPenggolongan obat
Penggolongan obat
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
 
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obatFARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat
 
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.ppt
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.pptZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.ppt
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA.ppt
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
 
Ilmu resep
Ilmu resepIlmu resep
Ilmu resep
 

More from meta emilia surya dharma

Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxmeta emilia surya dharma
 
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptxmeta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptxmeta emilia surya dharma
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptxmeta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptxmeta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptxmeta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptxmeta emilia surya dharma
 

More from meta emilia surya dharma (12)

Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
 
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptxAnisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
 
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
 
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
 
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF.pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
 
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
 

Recently uploaded

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 

Recently uploaded (9)

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 

Penggolongan Obat Menurut Undang-Undang

  • 1. PENGGOLONGAN OBAT ANNISA PERMATA QULBI NIM : 2120112275
  • 2. Penggolongan obat  Penggolongan obat sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada penggolongan obat yang lain, dimana penggolongan obat itu dimaksud untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi.
  • 3. Berdasarkan undang-undang obat digolongkan dalam :  obat bebas terbatas  obat bebas  obat keras  obat wajib apotek  obat narkotika  obat psikotropika  obat herbal
  • 4. 1. Obat bebas terbatas  Obat bebas terbatas adalah obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter di toko obat berizin. Obat bebas terbatas digunakan untuk mengobati penyakit ringan. Pada dasarnya obat bebas terbatas merupakan obat keras, namun diberi batasan pada takaran bahanya.
  • 5. Contoh obat bebas terbatas  Tablet decolgen  Neozep  Paramex  Piperazin  prometazon
  • 6. Tanda peringatan obat bebas terbatas : p. No 1 Awas! Obat keras Bacalah aturan pakai P. No 2 Awas ! Obat keras Hanya untuk kumur, jangan ditelan P. No 3 Awas ! Obat keras Hanya untuk bagian luar badan P. No 4 Awas ! Obat keras Hanya untuk dibakar P. No 5 Awas ! Obat keras Tidak boleh ditelan P. No 6 Awas ! Obat keras Obat wasir jangan ditelan
  • 7. 2. Obat bebas  Obat bebas dapat dibeli bebas tanpa resep dokter dan dapat dibeli di apotek dan toko obat berizin untuk mengatasi problem ringan yang bersifat non spesifik. Obat bebas relatif aman dan boleh digunakan untuk swamedikasi.
  • 8. Contoh obat bebas :  Oralit  Paracetamol  Ibuprofen  Asetosal  Beberapa suplemen dan vitamin
  • 9. 3. Obat keras  Obat keras ( obat daftar G) termasuk juga psikotropika untuk memperolehnya harus dengan resep dokter dan dapat dibeli di apotek atau rumah sakit. Namun ada obat keras yang bisa di beli di apotek tanpa resep dokter yang diserahkan oleh apoteker disebut dengan OWA.
  • 10. Contoh obat keras  Linesterol  Antasid  Salbutamol  Basitrasin krim  Ranitidin
  • 11. 4. Narkotika  Secara awam obat narkotika disebut obat bius. Hal ini karena dalam bidang kedokteran, obat-obat narkotika umum digunakan sebagai anestesi dan analgetik.  Narkotika hanya boleh diperjualkan di apotek atau rumah sakit dengan resep dokter, dengan menujukan resep asli dan resep tidak boleh dicopy.
  • 12. Narkotika diatur dalam UU 22 tahun 1997 dan diperbarui dengan UU no 35 tahun 2009 tentang narkotika, bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan, baik sintesis atau semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan tingkat kesadaran, hilangnya rasa, munculnya semangat, halusinasi, menimbulkan efek ketergantungan bagi penggunanya. Oleh karena itu narkotika diawasi secara ketat untuk membatasi penyalahgunaan.
  • 13. Pengawasan dilakukan antara lain :  Setiap institusi yang menggunakan atau menjual narkotika seperti apotek dan rumah sakit harus melapokan kek depkes atau BPOM tentang pembelian,penyalahgunaan, dan penjualannya. Disamping itu, produksi, impor, dan distribusinya hanya dilaksanakan oleh 1 badan usaha milik negara (BUMN) yaitu kimia farma.
  • 14. Narkotika dibagi jadi 3 golongan : 1) golongan 1 narkotika hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dilarang diproduksi atau tidak digunakan untuk pengobatan atau dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh : papaver somniferum L, cannabis sativa, heroin, kokain.
  • 15. 2). Golongan 2  Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan.  Contoh : fentanil, morfin, petidin, metadon
  • 16. 3). Golongan 3  Narkotik yang berkhasiat penggolongan dan banyak digunakan dalam terapi dan tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.  Contoh : kodein
  • 17. 5. psikotropika  Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja menurunkan fungsi otak serta merangsang susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan reaksi berupa halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan perasaan yang tiba tiba, dan menimbulkan rasa kecanduan.
  • 18. Psikotropika digolongkan menjadi 4  psikotropika golongan 1 hanya dapat digunakan demi tujuan ilmu pengetahuan. contoh : blolamfetamin, mekatinona, tenamfetamine.  Psikotropika golongan 2 bisa digunakan untuk tujuan medis dan terapi dan bisa digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan. contoh : amfetamin, sekorbarbital, zipeprol.
  • 19. • psikotropika golongan 3 sama dengan psiotropika golongan 2 contoh : amorbarbital, katina, pentazocine.  Psikotropika golongan 4 bermanfaat dalam pengobatan dan golongan ini juga sangat luas digunakan. contoh : alprazolam, diazepam, lorazepam.
  • 20.  obat adalah racun, hanya dalam takaran yang sesuai dan penggunaan yang tepat maka ia akan bermanfaat. Apabila digunakan tidak mengikuti aturan, ia akan merugikan bahkan menimbulkan efek-efek yang tidak diinginkan bahkan kematian.