Dokumen ini menjelaskan peran dan tanggung jawab apoteker di pedagang besar farmasi (PBF) atau distributor farmasi. Apoteker bertanggung jawab untuk memastikan penerapan sistem manajemen mutu dan standar distribusi obat yang baik (CDOB), mengawasi pelatihan karyawan, menangani keluhan pelanggan, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan kesehatan.
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_ Tugas _ peran apoteker di PBF(1).pptx
1. TUGAS & PERAN APOTEKER DI PBF/DISTRIBUTOR
FARMASI
NUR PAZIRA
1604051
2. PENDAHULUAN
Peran Apoteker di bidang kefarmasian, selain dapat bekerja di
apotek, rumah sakit ataupun industri farmasi, apoteker juga bisa
menjadi menjadi penanggung jawab di distibusi Farmasi atau
Pedagang Besar Farmasi (PBF).
3. Adanya distribusi Farmasi atau PBF ini merupakan salah satu
upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia karena dengan adanya PBF kebutuhan sediaan farmasi
dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan sarjana
farmasi yang telah lulus sebagai apoteker, telah mengucapkan
sumpah apoteker, dan memiliki pengetahuan serta mengikuti
pelatihan mengenai pendistribusian obat. Selain itu, Apoteker
penanggung jawab harus memiliki izin sesuai ketentuan
perundang-undangan dan tidak boleh merangkap sebagai
direksi/pengurus PBF pusat atau PBF cabang.
4. CDOB adalah cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan
obat yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur
distribusi atau penyaluran sesuai dengan persyaratan dan tujuan
penggunaannya. Dalam CDOB ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu manajeman mutu, organisasi, manajeman dan
personalia, bangunan dan peralatan, operasional, inspeksi diri,
keluhan, obat dan/atau bahan obat kembalian, diduga palsu dan
penarikan kembali, transportasi, fasilitas distribusi berdasar
kontrak, dan dokumentasi.
5. Apoteker penanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya harus
memastikan bahwa fasilitas distribusi telah menerapkan CDOB dan
memenuhi pelayanan publik. Selain itu terdapat beberapa peranan
lainnya yang harus dilaksanakan oleh Apoteker penanggung jawab,
yaitu :
• Menyusun, memastikan dan mempertahankan penerapan sistem
manajemen mutu.
• Fokus pada pengelolaan kegiatan yang menjadi kewenangannya serta
menjaga akurasi dan mutu dokumentasi.
• Menyusun dan/atau menyetujui program pelatihan dasar dan
pelatihan lanjutan mengenai CDOB untuk semua personil yang
terkait dalam kegiatan distribusi.
• Mengkoordinasikan dan melakukan dengan segera setiap kegiatan
penarikan obat dan/atau bahan obat.
6. • Memastikan bahwa keluhan pelanggan ditangani dengan efektif.
• Melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan pelanggan.
• Meluluskan obat dan/atau bahan obat kembalian untuk dikembalikan ke
dalam stok obat dan/atau bahan obat yang memenuhi syarat jual.
• Turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi kontrak dan
penerima kontrak yang menjelaskan mengenai tanggung jawab masing-
masing pihak yang berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi obat
dan/atau bahan obat.
• Memastikan inspeksi diri dilakukan secara berkala sesuai program dan
tersedia tindakan perbaikan yang diperlukan.
• Mendelegasikan tugasnya kepada Apoteker/tenaga teknis kefarmasian yang
telah mendapatkan persetujuan dari instansi berwenang ketika sedang tidak
berada di tempat dalam jangka waktu tertentu dan menyimpan dokumen
yang terkait dengan setiap pendelegasian yang dilakukan.
• Turut serta dalam setiap pengambilan keputusan untuk mengkarantina atau
memusnahkan obat dan/atau bahan obat kembalian, rusak, hasil penarikan
kembali atau diduga palsu.
• Memastikan pemenuhan persyaratan lain yang diwajibkan untuk obat
dan/atau bahan obat tertentu sesuai peraturan perundang-undangan.