2. Latar Belakang
Pada awal tahun 1983, pemerintah Indonesia mulai menerapkan sistem Self
Assestment System, dimana wajib pajak berhak menghitung sendiri berapa jumlah pajak yang
harus dibayarkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan Self assessement system masih terdapat banyak kendala. Salah satunya karena
masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Beberapa
faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memenuhui kewajiban
perpajakannya Kepatuhan wajib pajak antara lain ketidakpuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik, pembangunan infrastruktur yang tidak merata, dan banyaknya kasus korupsi
yang dilakukan pejabat tinggi di Indonesia hingga saat ini masih sangat rendah
Salah satu faktor yang mempengaruhi permasalahan kepatuhan wajib pajak adalah
Motivasi. Motivasi berasal dari kata ‘Movere”yang berarti”dorongan atau pengerak”. Adanya
motivasi ini diharapkan dapt meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Untuk menumbuhkan
motivasi wajib pajak, maka dalam pelaksanaan sosialisasi aparat pajak harus memaparkan
secara konkret manfaat dari pajak dan menumbuhkan kesadaran bahwa pajak yang digunakan
untuk keperluan negara bagi kemakmuran rakyat
3. Rumusan Masalah
1. Apakah motivasi wajib pajak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak?
2. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak?
3. Apakah Motivasi Pajak,Tingkat pendidikan, berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak?
Batasan Masalah
Variabel independen yang akan diteliti didalam penelitian
ini adalah hanya berkaitan dengan “Pengaruh Motivasi Dan
Tingkat Pendidikan, Terhadap Kepatuahan Wajib Pajak” .
4. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah motivasi pajak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak
2. Untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak
3. Untuk mengetahui tingkat pemahaman wajib pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
4. Untuk mengetahui apakah motivasi, tingkat pendidikan dan
pemahamaan berpengaruh kepada kepatuhan wajib pajak
5. Hipotesis
Ho1 : β1 = 0 “Tidak terdapat pengaruh Motivasi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.”
Ha1 : β1 ≠ 0
“Terdapat pengaruh Motivasi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.”
Ho2 : β2= 0
“Tidak terdapat pengaruh pendidikan terhadap kepatuhan wajib pajak.”
Ha2 : β2 ≠ 0 “Terdapat pengaruh Pendidikan terhadap kepatuhan wajib pajak”
7. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif guna
mendapatkan data penelitian dengan cara menyebarkan
kusioner, setelah pengumpulan data kemudian ditentukan alat
untuk menentukan data data kusioner lalu disebarkan kepada
wajib pajak orang pribadi yang ada di kantor KPP Pratama
serang
penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah deskriptif dan
verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan di
ketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti
sehingga kesimpulan akan memperjelas gambaran mengenai
objek yang diteliti
8. Populasi dan Sampel
Populasi :
populasi adalah wajib pajak badan yang terdaftar di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama serang,
Dengan metode Nonprobability.
9. Populasi dan Sampel
Sampel :
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah Wajib Pajak
orang pribadi yang aktif datang menyampaikan SPT secara
langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama kota
serang.
10. Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
yang bersumber dari data Primer yaitu sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
primer tersebut diperoleh dari hasil menyebarkan kuesioner
kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan, atau survey
Teknik Pengumpulan Data
• Teknik pengumpulan data pada peneliti ini yaitu studi
lapangan yaitu dengan kusioner, wawancara dan observasi
11. Teknik Analisis Data
Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Uji reabilitas instrumen
2. Uji Asumsi klasik
- Uji normalitas data
- Uji multikolineriaritas
- Uji heteroskedastisitas
- Uji autokorelasi
3. Analisis regresi
4. Pengujian hipotesis